Anda di halaman 1dari 16

MENDESKRIPSIKAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG NILAI-NILAI

YANG TERKANDUNG DALAM TARI TANGGAI.


(STUDI KASUS: SMA MUHAMMADIYAH 1 PALEMBANG)

DIBUAT OLEH:

NAMA: NOER ALINA DANIAR

KELAS: XII IPS 1

GURU PEMBIMBING: M. AGUS ARAFAT S.SOS,. M.PD

SMA MUHAMMADIYAH 1 PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan makalah
penelitian ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladan bagi umat manusia.

Peneliti menyadari bahwa proses penyusunan makalah ini tidaklah mudah, namun
berkat dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, peneliti berhasil
menyelesaikannya. Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
guru pembimbing, yang telah memberikan arahan serta masukan yang berharga
dalam proses penyusunan makalah ini.

Peneliti menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk
perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai
sumber pengetahuan dan referensi bagi pembaca yang terhormat.

Palembang, Febuari 2024

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................- 2 -
DAFTAR ISI.......................................................................................................................- 3 -
BAB I..................................................................................................................................- 4 -
PENDAHULUAN...............................................................................................................- 4 -
1.1 Latar Belakang....................................................................................................- 4 -
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................- 5 -
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian...........................................................................- 5 -
1.3.1 Tujuan............................................................................................................- 5 -
1.3.2 Manfaat..........................................................................................................- 5 -
BAB II.................................................................................................................................- 6 -
KERANGKA BERPIKIR....................................................................................................- 6 -
2.1 Tinjauan Pustaka........................................................................................................- 6 -
2.2 Landasan Teori..........................................................................................................- 6 -
BAB III................................................................................................................................- 7 -
METODOLOGI PENELITIAN...........................................................................................- 7 -
3.1 Pendekatan Penelitian................................................................................................- 7 -
3.2 Lokasi Penelitian........................................................................................................- 7 -
3.3 Sumber Data..............................................................................................................- 7 -
3.4 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................................- 8 -
3.5 Teknik Analisis Data..................................................................................................- 9 -
BAB IV..............................................................................................................................- 10 -
PEMBAHASAN................................................................................................................- 10 -
4.1 Hasil Penelitian........................................................................................................- 10 -
BAB V...............................................................................................................................- 12 -
PENUTUP.........................................................................................................................- 12 -
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................- 12 -

3
5.2 Saran........................................................................................................................- 12 -
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................- 14 -
LAMPIRAN......................................................................................................................- 15 -

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tari adalah bagian penting dari warisan budaya suatu bangsa. Setiap gerakan,
kostum, dan musik dalam sebuah tarian seringkali menyiratkan nilai-nilai budaya,
tradisional, dan sosial yang kaya. Salah satu tarian tradisional yang memiliki makna
mendalam adalah Tari Tanggai, sebuah tarian tradisional dari Indonesia yang berasal
dari Sumatra Selatan. Tari Tanggai bukan hanya sebuah pertunjukan seni belaka,
tetapi juga sebuah seni yang memperlihatkan keindahan, keanggunan, serta kearifan
lokal masyarakat Palembang. Tari ini menjadi hal wajib untuk ditampilkan pada
perkawinan adat Palembang. Gerakan-gerakan dalam Tari Tanggai juga memiliki
makna simbolis yang menggambarkan nilai-nilai seperti kesederhanaan,
kebersamaan, kerendahan hati, dan keharmonisan antaranggota masyarakat. Dalam
konteks pendidikan, penting bagi siswa untuk memahami dan menghargai warisan
budaya dan tradisional mereka. Namun, sering kali pengetahuan siswa tentang nilai-
nilai yang terkandung dalam tarian tradisional masih terbatas. Oleh karena itu,
penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan siswa tentang nilai-
nilai yang terkandung dalam Tari Tanggai sangatlah relevan. Melalui penelitian ini,
diharapkan dapat ditemukan informasi yang berharga tentang sejauh mana
pengetahuan siswa tentang nilai-nilai budaya dan tradisional dalam Tari Tanggai.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai ini, siswa dapat
mengembangkan rasa kebanggaan terhadap warisan budaya mereka dan memperkaya
perspektif mereka tentang keanekaragaman budaya di Indonesia. Selain itu, hasil
penelitian ini juga dapat menjadi dasar bagi pengembangan kurikulum atau metode
pembelajaran yang lebih efektif dalam memperkenalkan siswa pada nilai-nilai budaya
dan tradisional melalui seni pertunjukan seperti Tari Tanggai.

5
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengetahuan siswa tentang Tari Tanggai dan apakah mereka dapat
mengidentifikasi nilai-nilai budaya atau tradisional yang terkandung di dalamnya?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.3.1 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sejauh mana
pengetahuan siswa tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Tari Tanggai.
1.3.2 Manfaat
1) Manfaat Teoritis
Memberikan pengetahuan baru tentang nilai-nilai yang terkandung dalam
Tari Tanggai khusunya kepada siswa & siswi SMA Muhammadiyah 1
Palembang
2) Manfaat Praktis
Diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan dan manfaat terutama
bagi:
a. Pelajar SMA Muhammadiyah 1 Palembang
Semoga bias menjadi motivasi dan informasi untuk pelajar agar mau
meningkatkan pengetahuan mengenai kearifan lokal budaya
Palembang terkhususnya Tari Tanggai.
b. Bagi Peneliti
Dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya.

6
BAB II
KERANGKA BERPIKIR

2.1 Tinjauan Pustaka


Adapun skripsi terdahulu yang dilakukan oleh Putri Akbar Rafsanjani (2019).
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dengan Judul "Makna
Simbol Tari Tanggai Pada Masyarakat Palembang (Studi Kasus di Kampung
Palembang Kecamatan Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung)." Yang bertujuan
untuk mengetahui makna yang terdapat pada simbolis gerak tari Tanggai. Adapun
metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan kualitatif.
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dokumentasi
dan kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data
kualitatif.

2.2 Landasan Teori


Kearifan lokal sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, “merupakan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat
untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.”
Menurut (Sibarani, 2012), local wisdom merupakan erat kaitannya dengan
pengetahuan masyarakat setempat yang berasal dari nilai luhur budaya masyarakat itu
sendiri yang dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan menciptakan
kedamaian bagi kehidupan bermasyarakat.
Selanjutnya, Dalam karya seni, khususnya seni tradisional, kearifan lokal akan
tercermin dalam bahasa, baik secara lisan maupun tulisan: pepatah, pantun, nyanyian,
atau petuah. Berdasarkan sejarahnya, seni pertunjukan tradisional berawal dari

7
upacara dan ritual keagamaan tradisional yang bersifat magis, disampaikan dalam
bentuk mantra-mantra secara berulang (Sastrowardoyo, 1995; Hasanuddin, 1996)

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian


Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut
Sugiyono (2017) penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek alamiah, dan peneliti sendiri sebagai instrumen kuncinya,
teknik pengumpulan data yang digunakan dengan tringulasi, data yang diperoleh
cenderung data kualitatif, analisis datanya bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif bersifat untuk memahami makna, memahami keunikan,
mengkonstruksi fenomena dan menemukan hipotesis.

3.2 Lokasi Penelitian


SMA Muhammadiyah 1 Palembang, Jl. Balayudha No.21a, Ario Kemuning,
Kemuning, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30151, Indonesia.

3.3 Sumber Data


Sumber data yang didapatkan untuk melakukan penelitian ini adalah sumber
data primer dan sumber data sekunder:

1. Sumber data primer adalah hasil dari pengumpulan informasi-infromasi yang


dilakukan secara langsung melalui wawancara dengan orang-orang yang
bersangkutan dan yang memahami atas permasalahan yang diajukan Pengumpulan
data primer dengan teknik wawancara bertujuan guna memperoleh informasi yang
lebih mendalam mengenai

2. Sumber data sekunder adalah data yang berupa berkas atau dokumen sebagai data
penunjang penelitian, diperoleh dari pihak- pihak yang berkaitan dengan objek kajian
penulisan skripsi ini.

8
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah awal yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang
akan digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah peninjauan secara cermat, peninjauan akan dilakukan
dengan mengamati segala hal yang terkait dan dianggap perlu dari objek
penelitian. Dalam observasi ini peneliti tidak terlibat langsung dengan
berbagai objek yang diamati melainkan berkedudukan sebagai pengamat
independen.
2. Wawancara
Wawancara (interview) adalah teknik penelitian yang dilaksanakan dengan
cara dialog baik secara langsung (tatap muka) maupun melalui saluran media
tertentu antara pewawancara dengan yang diwawancarai sebagai sumber data.
Wawancara ini dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali yaitu wawancara pembuka,
wawancara inti dan terakhir ditentukan, wawancara ini dilakukan selama
kurang lebih 30-40 menit. Setelah itu peneliti menyusun hasil wawancara
yang telah dilakukan oleh narasumber dalam bentuk transkip wawancara.
Selanjutnya, tahap terakhir member check dimana peneliti mendiskusikan
kembali hasil wawancara yang berupa transkip wawancara untuk disepakati
oleh peneliti dan nara sumber agar data tersebut valid sehingga data semakin
dipercaya. Dalam penelitian ini partisipan yang akan diwawancarai berjumlah
enam orang yang terdiri dari dua pengurus Masjid Al-Ikhlas, dua warga
komplek, dua warga setempat.
3. Dokumentasi
Dokumen digunakan untuk mendukung dan menambah bukti yang diperoleh
dari sumber yang lain misalnya kebenaran data hasil wawancara. Dokumen
yang digunakan pada penelitian ini berupa arsip- arsip yang berkaitan dengan
pengajian Islami dan juga hasil observasi secara langsung, seperti dokumen
pribadi, dokumen resmi, foto-foto dan rekaman kaset tentang kondisi
lapangan tersebut.

9
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah di fahami oleh
diri sendiri maupun orang lain. Proses analisis data dalam penelitian ini antara
lain sebagai berikut:
Reduksi Data, kegiatan peneliti menyeleksi memilah-milah data serta
memberi kode, menentukan fokus pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya serta membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Menyajikan Data,
setelah data direduksi, peneliti menyajikan data. dalam penlitian kualitatif,
display data ini dapat dilakukan dalam grafik dan sejenisnya. Dengan
menyajikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami
tersebut. Menyimpulkan Data dan Verifikasi, dalam analisis data kualitatif
menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verfikasi.
Peneliti menarik kesimpulan berdasarkan data-data yang telah ada.

10
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber, peneliti mengajukan
beberapa pertanyaan, antara lain:
1. Bagaimana Anda memahami Tari Tanggai dan bisa jelaskan singkat tentang tarian
ini?
2. Menurut Anda, apa yang dapat dipelajari dari gerakan, kostum, dan ekspresi dalam
Tari Tanggai, dan apakah terdapat nilai-nilai budaya atau tradisional di dalamnya?
3. Apakah Anda pernah belajar atau mengalami Tari Tanggai di sekolah atau di luar
sekolah, dan jika ya, bagaimana pengalaman tersebut memengaruhi pemahaman
Anda terhadap nilai-nilai dalam tarian tersebut?
4. Bagaimana Anda menghubungkan nilai-nilai yang tergambar dalam Tari Tanggai
dengan kehidupan sehari-hari atau budaya lokal Anda?
5. Bagaimana pandangan Anda mengenai pentingnya mempelajari nilai-nilai budaya
atau tradisional yang ada dalam Tari Tanggai, terutama bagi generasi muda?

Pada pertanyaan pertama, sebagian narasumber menyampaikan bahwa Tari Tanggai


dipahami sebagai tarian penyambutan tamu dalam acara. Pada pertanyaan kedua,
narasumber Siti Khirania menyoroti nilai-nilai budaya tarian ini, seperti makna kotak
tapak sirih yang mencerminkan budaya leluhur dan penggunaan aksesori kuku
panjang serta gerakan gemulai penari sebagai simbol sambutan hangat dan saling

11
menghormati. Pada pertanyaan ketiga, sebagian besar narasumber mempelajari Tari
Tanggai di SMP, dan pengalaman mereka beragam, termasuk pemahaman nilai-nilai
dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Ada penekanan pada kolaborasi,
solidaritas, rasa hormat, keindahan dalam kesederhanaan, dan keberanian untuk
mengekspresikan diri sebagai nilai-nilai yang dapat dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari. Pada pertanyaan keempat, narasumber menyebutkan kaitan nilai-nilai
Tari Tanggai dengan kehidupan sehari-hari, Contohnya, jika Tari Tanggai
menekankan kerjasama dan harmoni antara penari, hal ini dapat dihubungkan dengan
pentingnya kolaborasi dan solidaritas dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai seperti
rasa hormat terhadap sesama, keindahan dalam kesederhanaan, dan keberanian untuk
mengekspresikan diri juga dapat menjadi landasan bagi etika dan moral dalam
berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, elemen-elemen seperti penggunaan kostum
tradisional dalam Tari Tanggai dapat memperkuat identitas lokal dan kebanggaan
terhadap warisan budaya. Untuk pertanyaan kelima, sebagian besar narasumber
menyebutkan bahwa mempelajari nilai-nilai Tari Tanggai penting bagi generasi
muda, bukan hanya untuk melestarikan budaya tetapi juga membangun identitas,
menghormati sejarah, dan mengembangkan karakter positif. Tari Tanggai menjadi
cermin nilai moral, norma, dan keindahan seni yang membentuk kepribadian generasi
muda, memupuk rasa kebersamaan, saling menghargai, dan kebanggaan terhada

12
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil wawancara dengan narasumber menunjukkan bahwa
Tari Tanggai, sebagai tarian penyambutan tamu, mengandung nilai-nilai budaya dan
tradisional yang kaya. Arya Bima memberikan penekanan pada simbolisme kotak
tapak sirih, aksesori kuku panjang, dan gerakan gemulai sebagai ekspresi hangat dan
saling menghormati. Narasumber juga mencermati pengalaman belajar Tari Tanggai
di SMP, dengan variasi pemahaman nilai-nilai dan implementasinya dalam kehidupan
sehari-hari. Ada kesepakatan bahwa nilai-nilai seperti kolaborasi, solidaritas, rasa
hormat, keindahan dalam kesederhanaan, dan keberanian untuk mengekspresikan diri
dalam Tari Tanggai dapat dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Penggunaan
kostum tradisional diidentifikasi sebagai penguat identitas lokal dan kebanggaan
terhadap warisan budaya. Secara keseluruhan, pentingnya mempelajari nilai-nilai
budaya atau tradisional dalam Tari Tanggai bagi generasi muda diakui sebagai cara
untuk melestarikan warisan budaya, membangun identitas, menghormati sejarah, dan
membentuk karakter positif. Tari Tanggai menjadi cermin nilai moral, norma, dan
keindahan seni yang membentuk kepribadian generasi muda, memupuk rasa
kebersamaan, saling menghargai, dan kebanggaan terhadap warisan budaya.

13
5.2 Saran
Adapun saran agar nilai-nilai Tari Tanggai dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari generasi muda:
1. Menyelenggarakan program pendidikan atau workshop yang fokus pada
pemahaman tentang nilai-nilai Tari Tanggai, melibatkan institusi pendidikan seperti
sekolah, pusat seni, dan lembaga edukasi lainnya.
2. Bekerjasama dengan sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler
terkait Tari Tanggai, termasuk latihan tari, diskusi mengenai nilai-nilai tarian, dan
pertunjukan di lingkungan sekolah.
3. Melakukan kampanye informasi dan apresiasi melalui media sosial guna
meningkatkan kesadaran tentang nilai-nilai Tari Tanggai di kalangan generasi muda.
4. Menampilkan pertunjukan Tari Tanggai di ruang terbuka, seperti taman kota atau
lapangan umum, dengan tujuan memperluas cakupan dan melibatkan lebih banyak
generasi muda.

Melalui langkah-langkah ini, nilai-nilai Tari Tanggai dapat lebih efektif


diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari generasi muda, menciptakan dampak
positif terhadap pemahaman, apresiasi, dan pelestarian seni budaya tradisional.

14
DAFTAR PUSTAKA

Rafsanjani. Putri Akbar (2019). Makna Simbol Tari Tanggai Pada


Masyarakat Palembang. Studi Kasus di Kampung Palembang Kecamatan Teluk
Betung Selatan, Bandar Lampung.

Suranto, Diatmika Wijayanti, Widyabakti Hesti Kawedhar. 2013. BUKU


SISWA SOSIOLOGI Untuk SMA/MA Kelas X. Klaten: Cempaka Putih.

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai