Anda di halaman 1dari 21

Guru pembimbing :

MIRAWATI , S.Pd.I

KARYA TULIS ILMIAH


“ SARANA DAN PRASERANA YANG ADA DI
MUSEUM BUSTANIL ARIFIN PDIKM PADANG
PANJANG ’’

NAMA PENELITI :

RAHMI KHAIRUN NISA’

KELAS :

XI IIA

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KAMPAR

2022/2023

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT.atas rahmat dan
hidayahnya,penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Sarana
Dan Praserana Yang Ada Di Museum PDIKM Padang Panjng”tepat waktu.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada umi Mirawati dan
ibu Endang selaku guru pembimbing,yang telah membantu penulis mengerjakan
karya tulis ilmiah ini.penulis juga mengucapkan terimah kasih kepada teman
teman yang selalu mendukung penulis menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Karya ilmiah ini memberikan sedikit informasi tentang sarana dan
praserana yang ada di museum PDIKM Padang Panjang saat ini. Dan sejarah
berdirinya museum PDIKM Padang Panjang.
Penulis menyadari adanya kekurangan didalam karya tulis ilmiah
ini.oleh sebab itu,kritik dan saran senantiasa diharapkan kepada pembaca demi
perbaikan karya penulis.penulis juga berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat
menambah pengetahuan pembaca.

Kuok, Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................... 4
2.1 Pengertian Sarana dan Praserana ….…………………..…............. 4
2.2 Pengertian Museum ... .................................................................... 5
2.3 Pengertian Museum PDIKM.......................................................... 6
2.4 Penelitian Relavan......................................................................... 7
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 9
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 9
3.2 Populasi dan Sampel ….................................................................. 9
3.3 Teknik Pengumpulan Data …........................................................ 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…...................................................... 10
4.1 Hasil Penelitian …......................................................................... 10
4.2 Sejarah Berdirinya PDIKM.…………….…................................. 12
4.3 Fasilitas Sarana dan Praserana…………………………………… 13
BAB V PENUTUP......................................................................................... 14
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 14
5.2 Saran ............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 15
LAMPIRAN ..................................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di kota Padang Panjang.Sumatra Barat,tardapat sebuah pusat Dokomentasi dan


informasi kebudayaan minangkabau atau PDIKM padang panjang merupakan sebuah
museum mengenai informasi seputar kebudayaan minagkabau sekaligus sebagai objek wisata
budaya yang berlokasi di kota Padang Panjang.Museum dengan gaya arsitektur khas rumah
adat minang di dirikan pada tahun 1988 dan diresmikan pada tanggal 17 Desember 1990
dengan nama awalnya yaitu Yayasan Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minagkabau
(YDIKM).Pusat Dokumentasi dan informasi kebudayaan mingangkabau atau yang bisa
disingkat PDIKM kota Padang Panjang yang berlokasi di kelurahan Silaing Bawah,
kecamatan Pandang Panjang Barat,kota Padang Panjang,Sumatra Barat.salah satu yang
terkenal dari Sumatr Barat adalah rumah adatnya yang sangat indah,yaitu rumah gadang.
Bangunan museum yang berdiri di atas tanah seluas 2 hekter ini setidaknya memiliki sekitar
3.000 lebih dokumen tentang minangkabau dalam berbagai bentuk berkas.
Museum merupakan suatu tempat yang menyimpan benda-benda bersejarah yang dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran,penelitian serta dapat menambah pengetahuan
serta wawasan mengenai museum.menurut KBBI versi IV, “Museum adalah gedung yang
digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian
umum, seperti peninggalan barang kuno’’.pemanfaatan museum bagi masyarakat tentang
museum terlihat masih kurang,kemungkinan dikarenakan kurangnya ketertarikan masyarakat
tentang sarana dan praserana yang ada di museum itu.masyarakat menilai museum sebagai
tempat yang membosankan dan kurang menarik untuk di kunjungi karena sebagian orang
beranggapan bahwa museum sebagai tempat yang kuno dan tidak ada kemenarikannya.
Di museum ini,para wisatawan yang berkunjung ke PDIKM Padang Panjang juga bisa
menyewa pakain adat minag yang disedediakan ditempat itu.di dalam museum Rumah
Gadang ini,pengunjung juga bisa melihat berbagai jenis dokumen dan miniaturbagunan di
dalamnya.di samping bangunan museum PDIKM ini terdapat bangunan Balai nan Bapaneh
yang bisa digunakan untuk pertunjukan seni.selain itu pengunjung juga bisa menikmati
keindaha taman disekitar kawasan PDIKM Kota Padang Panjang.di halaman sekitar kawasan
PDIKM juga bisa kita jumpai jenis tumbuhan dan bunga yang indah dan cantik.dan masih
banyak lagi yang bisa dinikmati oleh pengunjung di sekitar kawasan PDIKM Kota Padang
Panjang.
Kondisi ideal dari sebuah museum yakni para penunjung dapat menyerap ilmu-ilmu yang
terdapat di dalam museum dengan dibantu oleh pemandu agar pengunjung dapat mencerna
dan mengetahui sejarah yang terkandung dalam koleksidari museum.Namun,pada kenyataan
nya para pengunjung terutama pelajar lebih senang melihat koleksi tanpa memahami
informasi yang yang di dapat dan tidak sedikit juga yang merasa bosan saat berada dalam
museum.hal ini diperlukan pemerahan masalah agar informasih yang terdapat dalam museum
dapat disampaikan dengan baik,menarik dan menyenangkan.
Oleh karena itu,penulis ingin meneliti sejauh manakah pengelola museum dalam
meningkatkan sarana dan praserana yang ada di museum kepada para pengunjng.dan penulis
akan mengadakan penelitian tentang “apa saja sarana dan praserana yang ada di museum
padang panjang saat ini dan bagaimana cara pengelolah meningkatkan sarana dan praserana
yang ada di museum padang panjang”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja sarana dan praserana yang ada di museum padang panjang saat
ini?
2. Bagaimana cara pengelolah meningkatkan sarana dan praserana yang ada
di museum padang panjang?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui apa saja sarana dan praserana yang ada di museum
padang panjang
2. Mengetahui upaya apa saja yang pengelola gunakan untuk meningkatkan
sarana dan praserana yang ada di museum padang panjang

1.4 Manfaat Penelitian


Bagi penulis
1. Dapat mengetahui apa saja sarana dan praserana yang ada dimuseum
padang panjang.
2. Dapat mengetahui bagaimana cara pengelolah museum meningkatkan
sarana dan praserana yang ada di museum.

Bagi sekolah
1. Menjadi referensi objek wisata yang patut dikunjungi bersama siswa
2. Menambah literasi tentang budaya daerah yang ada di Sumatra barat
tepatnya yang ada di museum padang panjang
Bagi siswa
1. Menambah pengetahuan tentang budaya daerah yaitu budaya minangkabau yang
ada di Sumatra.
2. Menambah penetahuan dan literasi siswa tantang objek wisata museum padang
panjang
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Sarana dan Praserana


Sarana dan praseranna secara etimologi memiliki perbedaan, namun keduanya
memiliki ketertarikan yang sangat penting sebagai alat penunjang keberhasilan
suatu proses yang di lakukan. Dengan demikian, suatu proses kegiatan yang
dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang di harapkan sesuai dengan rencana,
jika sarana dan praserana (sarpras) tidak tersedia.sarana adalah segala sesuatu yang
dipakai sebagai alat untuk mencapai makna dan tujuan (KBBI,2008). Praserana
adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggarnya suatu
proses (KBBI,2008).
Menurut KBBI sarana dan praserana diartikan sebagai sesuatu yang
dipergugunakan untuk mencapai tujuan, media dan alat. Sedangkan praserana
sebagai sesuatu yang berperan sebagai penunjang utama terselenggaranya sebuah
proses atau kegiatan.
Menurut werang sarana dan praserana pendidikan adlah proses pengadaan,
pengawasan, dan pendayagunaan terhadap peralatan dan praserana untuk
menunjang terwujudnya pendidikan yang bermutu.
Menurut mulyasa (2004) yang mendefinisikan sarana dan praserana sebagai
peralatan baik secara langsung dapat dipergunakan oleh guru, siswa atau siapapun
dalam proses belajar mengajar di kelas. Mulyasa pun mencontohkan bentuk sarana
dan praserana dalam dunia pendidikan, yaitu adanya gedung, meja, kursi atau
papan tulis.
Secara garis besar dan umum, menurut Rohiyat (2012) sarana dan praserana
adalah keseluruhan proses perencanaan, pengadaan pendayagunaan dan
pengawasan sarana dan praserana yang digunakan demi mencapai tujuan secara
efektif dan jelas.
Jika Mulyasa memfokuskan sarana dan praserana dalam bentuk pendidikan,
makaTholib (2000) juga tidak jauh berbeda dengan Mulyasayang mendefinisikan
dalam presektif pendidikan. Dimana sarana pendidikan sebagai peralatan yang
secara langsung dapat digunakan untuk mencapai pendidikan.
Sedangkan menurut Bafadal (2014) sarana dan praserana adalah suatu proses
kerjasama pendayagunaan semua perlengkapan yang ada secara efektif dan efisien.
Sedangkan menurut Mustari (2014) sarana dan praserana sebagai kegiantan
untuk menata,dan menganalisis kebutuhan serta menginventrarisasi, dan pengadaan
terhadap barang-barang bergerak ataupun tidak bergerak.
Daryanto pun juga ikut berpandapat bahwasanya praserana jika dilihat dari segi
bahasa dapat diartikan sebagai alat yang tidak langsung digunakan demi mencapai
tujuan. Sedangkan Makin dan Baharuddin (2010) mengartikan praserana sebagai
fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya kegiatan.
Menurut Hamalik(1980:23) sarana dan praserana adalah se,ua bentuk perantara
yang dipakai orang untuk menyebar ide,sehingga ide tersebut bias sampaipada
penerima.
Menurut Moenir (1992:119) sarana dan praserana adalah segala jenis peralatan,
perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama / pembantu
dalam pelaksanaan pekerjaan, ddan juga dalam rangka kepentingan yang sedang
berhubungan dengan organisasi kerja.

2.2 Pengertian Museum PDIKM


Secara etimologis,museum berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu Muze yang
berarti kumpulan 9 dewi sebagai lambing dari ilmu dan kesenian. Berdasarkan arti
tersebut maka museum dapat diartikan sebagai tempat yang digunakan untuk
menyimpan barang-barang kuno (bersejarah) tujuan agar bisa dilihat dan pelajari
lagi untuk menambah wawasan dan menjadi tempat berekreasi.
Secara trimonologis, pengertian museum adalah suatu tempat atau lembaga
yang mengumpulkan, menyimpan dan memamerkan benda-benda yang dapat
menjadi sumber pengetahuan seperti sejarah, kesenian, ilmu alam dan lain-lain
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa museum
adalah gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda
yang patut mendapat perhatian umum,seperti peninggalan sejarah, seni, dan ilmu;
tempat menyimpan barang kuno (KBBI, 2012).
Direktorat Museum, menjelaskan bahwa museum merupakan suatu badan
tetap, tidak tergantung kepada siapa pemiliknya melainkan harus tetap ada museum
bukan hanya merupakan tempat kesenangan, tatapi juga untuk kepentingan studi
dan penelitian (Direktorat Museum,2007).
Menurut Douglas A. Allan museum adalah sebuah gedung yang di bagian di
dalamnya menyimpan sejumlah kumpulan benda yang digunakan untuk
kesenangan dan penelitian studi.
Menurut A.C.Paker, museum adalah suatu lembaga yang dengan aktif
menjelaskan manusia, dunia, dan juga alam.

Menurut ICOM (International Council of Museum), museum ialah lembaga non


profit yang memiliki sifat permanen untuk umum,yang memiliki tugas untuk
mengumpulkan, meneliti, melestarikan, mengomunikasikan, serta memamerkan
warrisan dari sejarah manusia.
Menurut Sri Soejatimi, museum adalah sebuah lembaga yang memiliki tugas
melestarikan dan juga mewariskan budaya dengan cara mengumpulkan,
memiliki,merawat, memamerkan, dan juga mengomunikasikannya kepada
masyarakat.
Menurut peraturan pemerintah no.66 tahun 2015 tentang museum, museum
adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan,memanfatkan
koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat.
Menurut Moh. Amir Sutaarga, museum adalah sebuah lembaga permanen yang
memberi layanan untuk kepentingan masyarakat serta kemajuannya,tidak mencari
keuntungan,terbuka untuk umum yang meneliti, memelihara, memamerkan,
sertakomunikasikan beberapa benda pembuktian material manusia di dalam
lingkungannya demi pendidikan,studi,dan rekreasi.
Menurut Schouten,museum adalah bangunan yang menjadi tempat banyak
orang memelihara dan memamerkan barang-barang bernilai historis.
Menurut Advaced Dictioary, museum adalah sebuag gedung yang didalamnya
memamerkan benda-benda sebagai gambaran tentang sejarah, seni,ilmu
pengetahuan,dan masih banyak lagi.

PDIKM adalah Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau.


Terletak di Kota Padang Panjang,Sumatra Barat tepatnya di kelurahan Silaing
Bawah kecamatan Padang panjang Barat.PDIKM merupakan tempat penyimpanan
dokumen sejarah budaya Minagkabau.banyaknya wisatawan yang mengunjungi
PDIKM sehingga tempat ini dijadikan pusat pariwisata di kota Padang Panjang.
Tujuan dari PDIKM sendiri yaitu untuk memberikan informasi tentang kebudayaan
Minangkabau,mengumpulkan berbagai macam dokumentasi baik tertulis maupun
audio.
PDIKM didirikan pada tanah seluas 2 hekter dengan arsitektur berbentuk rumah
gadang, pada 8 Agustus 1988 diletakkan batu pertama museum tersebut. Dan
diresmikan pada 19 Desember 1990 di kota padang panjang, provinsi Sumatra
Barat oleh yayasan Dokumentasi dan Informasu Kebudayan Minangkabau
(YDIKM) diprakarsai oleh Bustanul Arifin (mantan Mentri Koperasi Republik
Indonesia pada masa orde baru ),dengan bantuan Abdul Hamid.
Pada saat ini, pengelolah PDIKM telah diserahkan sepenuhnya dari YDIKM
kepada pemerintah daerah kota padang panjang.pada awalnya PDIKM berdiri
dengan misi memberikan kemudahan kepada masyarakat,peneliti, dan para pelajar
untuk mempelajari mengenai Minangkabau, Sumatra Barat. Oleh sebab itu,sampai
saat ini PDIKM konsisten untuk mengumpulkan koleksi yang berkaitan dengan
kebudayaan Minangkabau. Hal tersebut dilatarbelakangi selama ini koleksi yang
memuat informasi mengenai Minangkabau lebih banyak ditemukan di perpustakaan
leiden,Belanda.sehingga untuk memperoleh informasi tersebut membutuhkan
biaya,waktu,dan serta kemampuan bahasa yang baik. Namun,tidak semua
masyarakat yang mampu untuk mengakses informasi di belanda tersebut.
Hingga saat ini PDIKM telah mengimpun kurang lebih 3.000 dokumen dalam
berbagai media seperti buku,kliping kora, foto serta microfilim tentang
Minangkabau,dengan mayoritas berbahasa Belanda,dan tulisan arab melayu. Dulu
saat ingin mengunjungi museum tersebut apabila siswa yang sedang dalam masa
belajar maka tidak dipungut biaya. Di PDIKM juga disediakan untuk penyewaan
baju adat Minangkabau kahas padang panjang. Tempat penyewaan pakaian tersebut
terletak di bawah basement rumah gadangnya.

2.4 Penelitian Relevan


Salah satu kajian relavan terhadap penelitian ini adalah penelitian oleh
WIDYA SYUKMA YOLANDA 3517.028, mahasiswa Program Studi S1
Pariwisata Syariah Fakultas dan Bisnis islam, Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) dengan judul “Analisis Potensi Puasat Dokumentasi Dan Informasi
Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) Sebagai Wisata Sejarah Dan Wisata
Edukasi Di Kota Padang Padang Panjang”. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan sejarah perkembangan PDIKM serta pemanfaatan pdikm
sebagai wisata edukasi dan sejarah pada saat ini. Jenis penelitian yang
digunakan adalah metode kualitif yang merupakan penelitian lapangan (filed
reseach) yang bersifat deskriptif yang dilakukan dengan cara datang langsung
dengan menggunakan data primer dan sekunder,teknik pengumpulan data
melalui observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian ini
menjelaskan bahwa hasil analisa penulis tentang potensi Pusat Dokumentasi
dan Informasi Kebudayaan DIKM Kota Padang Panjang sudah memiliki
pengembangan seperti telah disediakan café, gazebo, di kawasan pekarangan
minang village dan koleksi koleksi buku yang sudah ditambahkan sehingga
wisatawan atau pengunjunng yang ingin melakukan penelitian akan lebih
merasa nyaman.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


3.1.1 Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 agustus 2022 - 26 oktober 2022

3.1.2 Tempat penetian


Penelitian ini dilaksanakan di Museum PDIKM yang terletakdi
jl.Bustamin Arifin.SH. Silaing Bawah Kec.Padang Panjang
Barat,Kota Padang Panjang. Sumatra Barat.

3.2 Populasi dan Sampel


3.2.1 Populasi
Siswa-siswi MAN 1 KAMPAR melakukan penelitian karya tulis
ilmiah di museum PDIKM padang padang panjang.
3.2.2 Sampel
Pertanyaan yang saya buat untuk mengetahui sarana dan praserana
diisi oleh penelola dan pengunjung yang ada di museum PDIKM
padang panjang sebanyak 10 orang .

3.3 Teknik Pengumpulan Data (Angket)


Angket adalah teknik pengumulan data dengan cara mengajukan
ertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh resonden.
Angket meruakan kumulan ertanyaa-ertanyaan yang tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi pribadi atau hal-hal yang ia
ketahui
3.4 Teknik analisis data
Metode yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adaalh
deskripsi kualitatif atau kuantitatif.Data–data yang diperoleh penulis
berupa data verbal(angket).data tersebut menjadi kalimat padu dan
disajikan dalam bentuk
rangkaian paragraph.sedangkan kuatitatif menggunakan angka hasil
perhitungan dengan rumus sebagai berikut:
f
P = × 100 %
n
Keterangan :
F = Frekuensi
P = Presentase jumlah
N= Total Jumlah
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
Pada bab ini peneliti akan menguraikan sejumlah hasil penelitian yang
dilakukan di museum PDIKM Padang Panjang .penyebaran angket dilakukan
untuk mengetahui tentang sarana dan praserana yang dimusem PDIKM.
kemudian peneliti akan menganalisis data yang diperoleh.
pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.dengan metode tersebut
peneliti berusaha memaparkan data yang diperoleh dan hasil daftar
pertanyaan penelitian .
Data berupa pertanyaan tentang sarana dan praserana yang ada di museum
PDIKM disebarkan kepada 10 orang dengan 10 pertanyaan. data tersebut
disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

4.1.1 Apakah sarana dan praserana yang ada di museum terjamin


kebersihan dan keamanannya?

No Alternatif jawaban Frekuensi (F) Persentase(P)


1 Ya 8 80%
2 Tidak 2 20%
Jumlah 10 100%

4.1.2 Apakah ada diberi sanksi kepada pengunjung dimuseum


ini?
No Alternatif jawaban Frekuensi(F) Persentase(P)
1 Ya 5 50%
2 Tidak 5 50%
Jumlah 10 100%

4.1.3 Apakah pelayanan di museum ini menurut anda baik ?

N No Alternatif jawaban Frekuensi(F) Persentase(P)


1 Ya 9 90 %
2 Tidak 1 10%
Jumlah 10 100%
4.1.4 Apakah anda suka dengan pelayanan yang diberikan oleh
pihak museum?

No Alternatif jawaban Frekuensi(F) Persentase(P)


1 Ya 9 90%
2 Tidak 1 10%
Jumlah 10 100%

4.1.5 Apakah sarana dan praserana yang ada dimuseum ini banyak
mengandung sejarah?
Alternatif jawaban Frekuensi(F) Persentase(P)
No
1 Ya 9 90%
2 Tidak 1 10%
Jumlah 10 100%

4.1.6 Apakah sarana dan prasarana yang ada dimuseum bisa


dipegang pengunjung?
No Alternatif jawaban Frekuensi(F) Persentase(P)
1 Ya 4 40%
2 Tidak 6 60%
Jumlah 10 100%

4.1.7 Apakah fasilitas yang ada di museum ini sudah lengkap?


No Alternatif jawaban Frekuensi(F) Persentase(P)
1 Ya 7 70%
2 Tidak 3 30%
Jumlah 10 100%

4.1.8 Apakah sarana yang ada di museum ini membuat


penngunjung nyaman?

No Alternatif jawaban Frekuensi(F) Persentase(P)


1 Ya 8 80%
2 Tidak 2 20%
Jawaban 10 100%

4.1.9 Apakah taman yang ada di museum di rawat dengan baik?

No Alternatif jawaban Frekuensi(F) Persentase(P)


1 Ya 6 60%
2 Tidak 4 40%
Jawaban 10 100%
4.1.10 Apakah tempat parkir di museum itu sanat luas?

No Alternatif jawaban Frekuensi(F) Persentase(P)


1 Ya 6 60%
2 Tidak 4 40%
Jawaban 10 100%

Dari tabel data tentang sarana dan praserana yang ada di museum PDIKM yang
disebarkan kepada 10 orang dengan 10 pertanyaan. data di atas, dapat peneliti
rekapitulasi sebagai berikut:

Rekapitulasi tabel 4.1.1 – 4.1.10


F P F P F P
1 8 80% 2 20% 10 100%
2 5 50% 5 50% 10 100%
3 9 90% 1 10% 10 100%
4 9 90% 1 10% 10 100%
5 9 90% 1 10% 10 100%
6 4 40% 6 60% 10 100%
7 7 70% 3 30% 10 100%
8 8 80% 2 20% 10 100%
9 6 60% 4 40% 10 100%
10 6 60% 4 40% 10 100%
71 710% 29 290% 100 1000%

4.2 Sejarah Berdirinya PDIKM

Hal utama yang melatarbelkangi pendiian PDIKM salah satunya adalah


adanya asumsi bahwa masyarakat minangkabau tidak memiliki bukti-bukti sejarah
tertulis yang baik,karena orang minang terbiasa dengan budaya tutur yang
diturunkan turun mrenurun. pada kenyataannya dokumentasi tentang minangkabu
lebih banyak ditemui diluar minangkaba, misalnya di museum Nasional
Indonesia,Jakarta atau Museum Leiden,Belanda. Berangkat dari kesadaran untuk
melestarikan dan mendekatkan dokumen tentang kebudayaan minangkabau
dengan orang minangkabau itu sendiri, Bustanil Arifin, Mantan mentri koerasi
Reublik Indonesia pada masa Orde Baru, berinisiatif untuk mendirikan sebuah
lembaga non-profit berua wadah untuk menghimun berbagai dokumen dan
informasi tentang kebudayaan minangkabau.Abdul Hamid, yang hamir sepanjang
hidupnya pengabdi endidikan di Sumatra Barat, diminta perhatiannya untuk
menjejaki didirikannya lembaga ini,dan kemudian ada 8 januari 1988 didirikannya
Yayasan Dokumentasi dan Iformasi kebudayaan Minangkabau (YDIKM).
Untuk pencaaian tujuannya, YDIKM mendirikan sebuah wadah yang
diberi nama Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau
(PDIKM). PDIKM sendiri bertujuan untuk memberikan informasi mengenai
kebudayaan minangkabau dan mengumpulkan berbagai macam liteatur dan
dokumentasi audio dan visual.pada tanggal 8 agustus 1988 dilakukan peletakan
batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan PDIKM di adang sarai,
Kelurahan Silaing bawah.Bangunan pdikm di atas tanah seluas 2 ha dengan
arsitektur mengikuti bentuk Rumah Gadang, dan diresmikan pemakaiannya ada
tanggal 19 Desember 1990. Sejak itu telah terkumul 3.000lebih dokumen lama
tentang Minangkabau baik dalam bentuk reroduksi buku,naskah,kliping
Koran,foto maupunmikrofilm.kebanyakan terbitan sebelum tahun 1945,sebagian
di antaranya masih berbahasa Belanda dan Arab Melayu.

4.3 Fasilitas Sarana dan Praserana

 Mushola
Mushola ini terletak di belakang kanan rumah gadang disan biasanya
melakukan sholat berjamaah.
 Toilet umum
Toilet ini terletak berdekatan dengan mushola.
 Tangkelek
Pihak pengelolah objek wisata pdikm menyediakan sebuah sandal yang
terbuat dari kayu atau biasa disebut tangkek.
 Parkir yang luas
Pekarangan museum sangat luas sehinga tidakakan menyulitkan untuk
wisatawan yang datang untuk memarkirkan kendaraannya.
 Kursi
Kursi ini tersebar disekitar taman untuk wisatawan istirahat atau brfoto
 Gazebo
Tidak hanya kursi yang tersebar di setiap sudut pdikm,juga terdapat
gazeboyang baru-baru ini dibangun oleh pemerintah melalui dinas periwisata
yang dilengkai CCTV.
 Café
Café ini terletak didalam perkarangan pdikm yang letaknya berdampingan
dengan rumah gadang.
 Kios
Tempat menjual oleh-oleh (souvenir) yang tersebar dibeberapa titik yaitu pada
sebelah kiri dan kanan dari rumah gadang.
 Panggung
Panggung ini terletak di belakang rumah gadang yang biasanya diadakan
tempat pertunjukan music tradisional maupun band yang dibentuk oleh dinas
periwisata.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah mengamati dan melakuka penelian ke objek wisata PDIKM kota
padang panjang penulis telah menganalisis serta menarik kesimpulan untuk
fasilitas dan aksibilita menuju ke PDIKM sudah memadai. Yaitu jalan yang cukup
bagus dan beraspal.serta pada objek wisata PDIKM sudah tersedia seerti
mushola,café,serta gazebo-gazebo yang baru di bangun.

5.2 Saran
Alangkah baiknya jika salah satu dari kios yang dibuat disekitar
perkarangan PDIKM dijadikan atau di kelola oleh pemerintah untuk di jadikan
tempat foto copy, di area PDIKM tidak ada. Ini akan membuat kesusahan
wisatawan saat meminjam buku-buku di PDIKM pengunjung tidak diperbolehkan
membawa buku tersebut untuk meminjmnya untuk jangka waktu yang lama. Hal
ini beralasan karena buku-buku yang tersedia di PDIKM sudah terlalu tua jika
dipinjamkan akan merusak buku yang ada.jadi untuk para pengunjung yang ingin
meminjam buku hanya bisa untuk memfoto coy buku tersebut dengan
meninggalkan kartu identitas diri (KTP) dan dikembalikan hari itu juga setelah di
foto coy.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikiedia.org/wiki/usat_Dokumrntasi_dan_Informasi_Kebudayaan_Minangkabau

https://www.Pelajaran.co.id/pengertian-museum-fungsi-dan-klasifikasi-macam-jenis-
museum-menurut-para-ahli-lengkap/

https://www.aanwijzing.com/2018/05/pengertian-museum-menurut-para-ahli-dan-
pentingnya-memelajari-museum.html?m=1

https://www.google.com/url?=https://www.kompasiana.com/
diramaharani3127/60d6979dbb4486113c039ea2/pdikm-museum-kebudayan-di-kota-padang-
panjang&usg=AOvVaw0ug9-gKVID4Mfl6nAljr&hl=id-ID

https://deepublishstore.com/perbedaan-sarana-raserana/

htt://tembalang.semarangkota.go.id/en/saranapraserana#:~:text=Dengan%20kata%20lain
%2C%20secara%20umum,benda%2Dbenda%20yang%20tidak%20bergerak.

http://www.google.com/url?=http://e-campus.ianbukittinggi.ac.id/ecampus/AmbilLamiran?
ref%3D98065%26jurusan%3D%26jenis%3Dltem%26usingld
%3Dais.database.model.file.LampiranLain&usg=AOvVaw1XX1nooSINHG5Nsn_2lcu1&hl
=id-ID
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai