Oleh Kelompok 2 :
Dewi Rafika Nur Diana 21.442.0018
Ika Putri Fadilah 21.442.0032
Devi Puspita 21.442.0033
Dita Refani Putri 21.442.0045
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dengan judul “Sejarah
Perkembangan Perpustakaan dan Mading” tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan
Dan Mading. Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini, kami menyampaikan
terima kasih banyak kepada Ibu Ani Anjarwati, SP.d., M.P.d. selaku dosen
pengampu.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan
bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses
pembelajaran. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya
karena pengetahuan yang kami miliki cukup terbatas. Oleh karena itu, kami
berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................ 2
1.3 Tujuan Makalah ................................................................ 2
1.4 Manfaat Makalah .............................................................. 3
BAB II : PEMBAHASAN .................................................................. 4
2.1 Sejarah Perpustakaan Dunia ............................................ 4
2.1.1 Perpustakaan Zaman Mesir Kuno ............................ 4
2.1.2 Perpustakaan Zaman Yunani Kuno .......................... 4
2.1.3 Perpustakaan Zaman Romawi Kuno ........................ 5
2.1.4 Perpustakaan Abad Pertengahan ............................. 5
2.1.5 Perpustakaan Era Modern dan Teknologi ................ 6
2.1.6 Perpustakaan Masa Depan ...................................... 7
2.2 Sejarah Perpustakaan di Indonesia ................................... 13
2.2.1 Perpustakaan Indonesia di Era Kerajaan ................. 13
2.2.2 Munculnya Perpustakaan Umum Zaman Kolonial .. 14
2.2.3 Perkembangan Perpustakaan Pasca Kemerdekaan ... 18
BAB III : PENUTUP ......................................................................... 20
3.1 Kesimpulan ..................................................................... 20
3.2 Saran ............................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 22
iii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
hingga 1400. Pada masa ini, perpustakaan digunakan sebagai tempat untuk
menyimpan dan mengkonservasi buku-buku yang dianggap penting oleh
masyarakat.
Perpustakaan abad pertengahan pertama kali muncul di wilayah Mesir,
Mesopotamia, dan India. Pada masa ini, perpustakaan digunakan oleh para
ilmuwan, filsuf, dan ahli teologi untuk menyimpan dan mengkaji kitab-kitab
klasik yang dianggap penting.
Pada abad ke-4, perpustakaan mulai berkembang di wilayah Roma. Di era
ini, perpustakaan digunakan sebagai tempat untuk menyimpan buku-buku yang
dianggap penting oleh para pemimpin politik dan militer Roma.
Di abad ke-5 hingga ke-8, perpustakaan mulai berkembang di wilayah
Eropa. Waktu itu, perpustakaan digunakan sebagai tempat untuk menyimpan
buku-buku yang dianggap penting oleh para ilmuwan, filsuf, dan ahli teologi
Eropa.
Abad ke-9 hingga ke-13, perpustakaan mulai berkembang di wilayah
Islam. Di saat abad tersebut, perpustakaan digunakan sebagai tempat untuk
menyimpan buku-buku yang dianggap penting oleh para ilmuwan, filsuf, dan ahli
teologi Islam.
Pada abad ke-14, perpustakaan mulai berkembang di wilayah Eropa Barat.
Pada masa ini, perpustakaan digunakan sebagai tempat untuk menyimpan buku-
buku yang dianggap penting oleh para ilmuwan, filsuf, dan ahli teologi Eropa
Barat.
Perpustakaan abad pertengahan merupakan salah satu perpustakaan yang
paling penting dalam sejarah perpustakaan. Saat itu, perpustakaan digunakan
sebagai tempat untuk menyimpan dan mengkonservasi buku-buku yang dianggap
penting oleh masyarakat. Perpustakaan ini juga menjadi tempat penting bagi para
ilmuwan, filsuf, dan ahli teologi untuk mengkaji kitab-kitab klasik yang dianggap
penting.
budaya. Pada saat itu, perpustakaan mulai dikelola secara profesional dengan
sistem katalogisasi dan klasifikasi yang lebih baik.
Di tahun 1895, Dewey Decimal Classification System dikembangkan oleh
Melvil Dewey, yang membantu dalam pengelompokan dan pengorganisasian
buku di perpustakaan. Tahun 1901, perpustakaan pertama di dunia yang
menggunakan sistem katalog kartu dibuka di New York Public Library. Pada
tahun 1950-an, perpustakaan saat itu mulai menggunakan teknologi komputer
untuk mengatur koleksi dan melayani pelanggan.
Di abad ke-19, perpustakaan terlihat sudah mulai lebih terbuka bagi
masyarakat umum dan mulai menawarkan layanan seperti pinjaman buku dan
layanan referensi. Pada saat yang sama, perpustakaan juga mulai meningkatkan
koleksi mereka dengan menambahkan buku-buku baru dan koleksi lain seperti
jurnal, surat kabar, dan majalah.
Awal abad ke-20, perpustakaan mulai mengadopsi teknologi baru seperti
komputer dan internet untuk mempermudah proses katalogisasi dan pencarian
buku. Pada saat yang sama, perpustakaan juga mulai menawarkan layanan digital
seperti akses ke e-book dan database online.
Di era teknologi saat ini, perpustakaan telah menjadi lebih modern dan
inovatif dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Perpustakaan saat ini
menawarkan layanan seperti akses ke internet gratis, layanan pemesanan buku
online, dan aplikasi mobile untuk mempermudah proses peminjaman buku.
Keberadaan perpustakaan juga mulai meningkatkan koleksi mereka dengan
menambahkan konten digital seperti e-book, audio book, dan video.
Secara keseluruhan, perpustakaan di era modern dan teknologi telah
menjadi lebih mudah diakses, inovatif, dan memberikan layanan yang lebih baik
kepada masyarakat. Perpustakaan saat ini menjadi tempat yang menyediakan
informasi dan sumber belajar yang dapat diakses oleh semua orang, di mana saja
dan kapan saja. Saat ini, perpustakaan di dunia menggunakan teknologi terbaru
seperti katalog online, akses ke sumber-sumber elektronik, dan layanan digital
untuk memberikan akses yang lebih baik kepada koleksi dan layanan
perpustakaan.
7
B. Viritual Reality
Perpustakaan di masa depan mungkin akan menggunakan teknologi Virtual
Reality untuk meningkatkan pengalaman belajar dan baca bagi pengguna.
Pengguna dapat mengeksplorasi koleksi perpustakaan dalam lingkungan 3D dan
mencari buku atau sumber daya lainnya dengan lebih interaktif.
Teknologi Virtual Reality dapat digunakan di perpustakaan untuk
meningkatkan pengalaman belajar dan mengejar pengetahuan bagi para
pengunjung.
Penggunaan VR di perpustakaan
C. Artificial Intelligence
Perpustakaan di masa depan mungkin akan menggunakan teknologi Artificial
Intelligence. Salah satunya untuk membantu pengguna mencari buku atau sumber
daya lainnya. Sistem AI dapat menganalisis preferensi baca pengguna dan
memberikan rekomendasi buku atau sumber daya lainnya yang sesuai dengan
minat mereka.
Teknologi Artificial Intelligence (AI) dapat digunakan dalam berbagai cara di
perpustakaan untuk meningkatkan layanan dan efisiensi.
1. Sistem rekomendasi bahan pustaka
Keberadaan AI dapat digunakan untuk menganalisis data bahan pustaka
yang telah dipinjam dan dibaca oleh pengguna untuk memberikan
rekomendasi bahan pustaka yang relevan untuk mereka.
2. Pencarian bahan pustaka
AI bisa digunakan untuk meningkatkan pencarian bahan pustaka dengan
menganalisis data bahan pustaka dan menyediakan hasil pencarian yang
lebih akurat dan relevan.
3. Pemeliharaan koleksi
Dengan AI dapat dipergunakan untuk menganalisis data peminjaman
bahan pustaka dan menentukan bahan pustaka yang perlu diganti atau
ditambahkan ke koleksi perpustakaan.
4. Sistem peminjaman
Dengan system AI dapat digunakan untuk menganalisis data peminjaman
bahan pustaka dan menentukan bahan pustaka yang perlu dikembalikan
atau diperpanjang.
5. Layanan pelanggan
Keberadaan AI mampu dipergunakan untuk meningkatkan layanan
pelanggan dengan menyediakan solusi masalah yang cepat dan efektif
melalui chatbot atau sistem pembelajaran mesin.
10
6. Pengelolaan ruangan
Lahirnya AI dapat digunakan untuk mengoptimalkan pengelolaan
ruangan dengan menganalisis data ruangan yang digunakan dan
menentukan ruangan yang perlu digunakan atau tidak.
7. Pengelolaan inventaris
Teknologi AI dapat digunakan untuk mengelola inventaris perpustakaan
dengan menganalisis data inventaris dan menentukan inventaris yang
perlu diganti atau ditambahkan.
tersebut.
5. Sistem pembayaran: System IoT akan bisa digunakan untuk membuat
pembayaran di perpustakaan menjadi lebih mudah dan cepat.
6. Pengenalan wajah: IoT mampu dipergunakan untuk mengenali wajah
pengunjung dan menyediakan akses ke perpustakaan tanpa harus
menggunakan kartu akses.
7. Pemantauan kondisi buku: IoT dapat digunakan untuk memantau kondisi
buku di perpustakaan dan memberikan informasi tentang buku yang rusak
atau memerlukan perbaikan.
E. Teknologi Blockchain
Perpustakaan di masa yang akan datang mungkin akan menggunakan
teknologi Blockchain untuk meningkatkan keamanan dan transparansi dalam
manajemen koleksi. Sistem blockchain dapat digunakan untuk mencatat dan
mengamankan informasi tentang koleksi perpustakaan, sehingga membuatnya
lebih mudah diakses dan dipercayai.
Teknologi blockchain dapat digunakan dalam perpustakaan untuk
meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam manajemen koleksi buku dan
peminjaman.
Blockchain di perpustakaan
1. Pendaftaran koleksi buku: Blockchain dapat digunakan untuk menyimpan
informasi tentang koleksi buku di perpustakaan, termasuk judul,
pengarang, jumlah eksemplar, dll. Keberadaanya memungkinkan
perpustakaan untuk menyimpan data yang akurat dan dapat diandalkan
tentang koleksi buku mereka.
2. Peminjaman buku: Dengan adanya Blockchain bisa digunakan untuk
mencatat transaksi peminjaman buku, termasuk tanggal peminjaman,
tanggal pengembalian, dan informasi tentang peminjam. Dengan ini
memungkinkan perpustakaan untuk mengatur dan mengontrol
peminjaman buku dengan lebih efisien.
3. Keamanan data: Teknologi Blockchain menyediakan tingkat keamanan
yang lebih tinggi karena data yang disimpan di dalamnya tidak dapat
12
Agastyaparwa. Kitab lain yang terkenal adalah Arjuna Wiwaha yang digubah oleh
Mpu Kanwa.
Dari uraian tersebut nyata bahwa sudah ada naskah yang ditulis tangan
dalam media daun lontar yang diperuntukkan bagi pembaca kalangan sangat
khusus yaitu kerajaan. Jaman Kerajaan Kediri dikenal beberapa pujangga dengan
karya sastranya. Mereka itu adalah Mpu Sedah dan Mpu Panuluh yang bersama-
sama menggubah kitab Bharatayudha. Selain itu Mpu panuluh juga menggubah
kitab Hariwangsa dan kitab Gatotkacasrayya. Selain itu ada Mpu Monaguna
dengan kitab Sumanasantaka dan Mpu Triguna dengan kitam Kresnayana.
Semua kitab itu ditulis diatas daun lontar dengan jumlah yang sangat
terbatas dan tetap berada dalam lingkungan keraton. Periode berikutnya adalah
Kerajaan Singosari. Pada periode ini tidak dihasilkan naskah terkenal. Kitab
Pararaton yang terkenal itu diduga ditulis setelah keruntuhan kerajaan Singosari.
Pada jaman Majapahit dihasilkan dihasilkan buku Negarakertagama yang ditulis
oleh Mpu Prapanca. Sedangkan Mpu Tantular menulis buku Sutasoma. Pada
jaman ini dihasilkan pula karya-karya lain seperti Kidung Harsawijaya, Kidung
Ranggalawe, Sorandaka, dan Sundayana.
Kegiatan penulisan dan penyimpanan naskah masih terus dilanjutkan oleh
para raja dan sultan yang tersebar di Nusantara. Misalnya, jaman kerajaan Demak,
Banten, Mataram, Surakarta Pakualaman, Mangkunegoro, Cirebon, Demak,
Banten, Melayu, Jambi, Mempawah, Makassar, Maluku, dan Sumbawa. Dari
Cerebon diketahui dihasilkan puluhan buku yang ditulis sekitar abad ke-16 dan
ke-17. Buku-buku tersebut adalah Pustaka Rajya-rajya & Bumi Nusantara (25
jilid), Pustaka Praratwan (10 jilid), Pustaka Nagarakretabhumi (12 jilid),
Purwwaka Samatabhuwana (17 jilid), Naskah hukum (2 jilid), Usadha (15 jilid),
Naskah Masasastra (42 jilid), Usana (24 jilid), Kidung (18 jilid), Pustaka prasasti
(35 jilid), Serat Nitrasamaya pantara ning raja-raja (18 jilid), Carita sang Waliya
(20 jilid), dan lainlain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Cirebon
merupakan salah satu pusat perbukuan pada masanya. Seperti pada masamasa
sebelumnya buku-buku tersebut disimpan di istana.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Sejarah perpustakaan dimulai di Mesir Kuno sebagai tempat menyimpan
teks-teks penting. Pada waktu itu, perpustakaan digunakan oleh siapa pun yang
ingin mempelajari teks-teks tersebut. Selanjutnya, perpustakaan Yunani Kuno
seperti Bibliotheka Alexandria dan Bibliotheka Pergamon menjadi pusat
pengetahuan dan budaya. Mereka menyimpan buku-buku klasik Yunani dan
Mesir serta mempromosikan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Perpustakaan
Romawi Kuno juga terkenal sebagai salah satu yang terbesar dan terpenting dalam
sejarah. Didirikan oleh Julius Caesar, perpustakaan ini berisi berbagai jenis buku
dari seluruh dunia dan menjadi tempat penelitian ilmuwan dan intelektual.
Pada abad pertengahan, perpustakaan berkembang di Mesir, Roma, Eropa,
dan dunia Islam untuk menyimpan dan mengkaji kitab-kitab klasik yang dianggap
penting oleh masyarakat. Perkembangan zaman membuat perpustakaan diakui
sebagai institusi penting dalam pengembangan pengetahuan dan budaya. Sistem
katalogisasi dan klasifikasi diperkenalkan dan teknologi seperti komputer dan
internet digunakan untuk mempermudah proses katalogisasi dan pencarian buku.
Di era teknologi saat ini, perpustakaan telah menjadi lebih modern dan
inovatif. Mereka menawarkan layanan seperti akses internet gratis, pemesanan
buku online, dan aplikasi mobile. Koleksi perpustakaan juga ditingkatkan dengan
konten digital seperti e-book, audio book, dan video. Secara keseluruhan,
perpustakaan modern memberikan layanan yang lebih baik dan menggunakan
teknologi terbaru untuk memberikan akses yang lebih baik kepada masyarakat .
Perpustakaan di Indonesia memiliki sejarah yang relatif muda jika
dibandingkan dengan negara Eropa dan Arab. Di era Kerajaan, perpustakaan
dikenal pada masa Kerajaan Kutai, Mataram, Kediri, dan Majapahit. Selama
kolonialisme Belanda, perpustakaan mulai berdiri dengan didirikannya
perpustakaan khusus oleh orang Belanda seperti Bataviaasche Genootschap van
Kunsten en Wetenschappen. Setelah kemerdekaan, perpustakaan baru berdiri
seperti perpustakaan Yayasan Bung Hatta dan Stichting voor culturele
20
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari pembahasan di atas, maka terdapat saran untuk
pengembangan selanjutnya. Adapun saran yang ingin penulis sampaikan yaitu:
1. Pemerintah dapat menggunakan perannya secara maksimal
dalammengembangkan perpustakaan di wilayah terpencil sehingga dapat
terwujud perpustakaan sesuai dengan fungsinya sebagai fasilitas
peningkatan kualitas pendidikan non formal.
2. Pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama dalam hal pengembangan
perpustakaan.
3. Perpustakaan berusaha melakukan sosialisasi, publikasi dan promosi terus-
menerus agar keberadaannya dikenal, dimanfaatkan secara optimal
olehmasyarakat.
4. Perpustakaan berusaha mengembangkan berbagai kegiatan yang
melibatkan dan memfasilitasi kepentingan masyarakat, sehingga
masyarakat cenderung berkunjung ke perpustakaan. Mereka nantinya akan
merasa bahwa perpustakaan adalah milik masyarakat danuntuk mereka
pula. Dampaknya perpustakaan menjadi ramai pengunjungdanpemakai.
21
DAFTAR PUSTAKA
Ari, Suseno. 2023. Sejarah Perpustakaan: Zaman Kuno, Kini, dan Prediksi Masa
Depan. Diakses 13 Maret 2024
https://duniaperpustakaan.com/2023/01/sejarah-perpustakaan-zaman-
kuno-kini-dan-prediksi-masa-depan.html
Ade, Suryadi. 2019. Sejarah Perpustakaan Di Indonesia. Diakses 13 Maret 2024
https://elibrary.bsi.ac.id/readnews/2019/01/10/sejarah-perpustakaan-di-
indonesia.html
Anna Nurhayati. 2018. Perkembangan Perpustakaan dalam Pemenuhan
Kebutuhan Informasi Masyarakat. Di akses 12 Maret 2024
https://journal.uii.ac.id/unilib/article/view/12624/9115