Anda di halaman 1dari 11

PERAN PERPUSTAKAAN DALAM PEMBINAAN LITERASI INFORMASI

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Literasi Informasi

Dosen Pengampu : Machsun Rifa’uddin, M.A.

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Annisa Dwi Yanti (12310193014)
2. Ilma Puji Lutfiana (12310193018)
3. Zidha Faridha Zulfa (12310193020)
4. Nining Fatimatuz Zahro (12310193027)
5. Nur Cholifatul Ma’rifah (12310193032)

SEMESTER 4
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI ISLAM 4A
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI TULUNGAGUNG
APRIL 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena telah memberikan
kelancaran dan kemurahan-Nya terhadap kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah "Literasi Informasi" dalam bentuk makalah, Sholawat serta salam semoga senantiasa
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad, SAW.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa sesuai dengan kemampuan dan
pengetahuan yang terbatas, maka makalah yang berjudul "Peran Perpustakaan dalam
Pembinaan Literasi Informasi" ini, masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini, kami
berharap dari makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
kami maupun pembaca. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Tulungagung, 8 April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ I


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... II
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5
1. Kebutuhan Informasi ............................................................................................................... 5
2. Kesetaraan Akses ...................................................................................................................... 6
3. Peran Perpustakaan dalam Literasi Informasi ...................................................................... 6
4. Ketersediaan dan Kemudahan Akses Informasi .................................................................... 7
5. Tujuan Ketersediaan Koleksi Perpustakaan ........................................................................... 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 10
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 11
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Abad 21 merupakan abad informasi, maka dari itu masyarakatnya harus


mempunyai kemampuan untuk meningkatkan Information Literacy. Cara
meningkatkan agar menjadi masyarakat literasi informasi tentunya membutuhkan
berbagai tunjangan. Salah satu contohnya yaitu perpustakaan.
Perpustakaan sebagai salah satu Lembaga informasi memiliki tugas dan peran
dalam pembinaan literasi. Sudah kewajiban perpustakaan untuk menyediakan koleksi-
koleksi yang berkualitas sebagai bahan untuk memperluas wawasan informasi
pemustakanya. Perpustakaan hendaknya mempunyai banyak cara agar dapat menarik
minat masyarakat agar mau datang ke perpustakaan. Hal ini dapat membantu
masyarakat untuk lebih melek informasi atau yang biasa disebut masyarakat literasi
informasi.
Perpustakaan mempunyai peran penting dalam menyebarkan informasi. Karena
di dalam perpustakaan terdapat banyak sekali koleksi buku dan disetiap bukunya
memiliki beragam informasi yang berguna untuk pembacanya. Maka dari itu peran
perpustakaan sangat penting dalam menciptakan masyarakat yang literer atau
masyarakat melek informasi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kebutuhan informasi?
2. Bagaimana kesetaraan akses?
3. Apa peran perpustakaan dalam Literasi Informasi?
4. Bagaimana ketersediaan dan kemudahan akses informasi?
5. Apa tujuan ketersediaan koleksi perpustakaan?
C. Tujuan
1. Mengetahui kebutuhan informasi.
2. Mengetahui kesetaraan akses.
3. Mengetahui peran perpustakaan dalam Literasi Informasi.
4. Mengetahui ketersediaan dan kemudahan akses informasi.
5. Mengetahui tujuan ketersediaan koleksi perpustakaan.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Kebutuhan Informasi

Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan bahwa


“perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya
rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka” (Bab I
Pasal 1 Ayat 1). Kebutuhan informasi seseorang didorong oleh keadaan dalam diri
seseorang dan perannya dalam lingkungannya. Menurut Putu Laxman Pendit,
kebutuhan informasi merupakan suatu kebutuhan untuk mengisi kekosongan tertentu
dalam diri manusia, yaitu berupa kekosongan kondisi pengetahuannya/ pikirannya.

Menurut M. Voight seperti yang dikutip Atherton (1997) seseorang


membutuhkan informasi pada saat :

1. Memerlukan informasi terbaru untuk bidang tertentu.

2. Melakukan pekerjaan sehari-hari yang membutuhkan informasi faktual, seperti


gambar, metode, rancangan.

3. Menyelesaikan suatu persoalan atau masalah.

Informasi tersebut dapat digunakan untuk menambah pengetahuan mengenai


lingkungan masyarakat, tugas-tugas pribadi sesuai dengan pekerjaan, pendidikan,
hiburan dan untuk pengambilan keputusan. Perpustakaan merupakan tempat sumber
informasi bagi seluruh pengguna perpustakaan. Mempertemukan kebutuhan informasi
pemakai dengan sumber-sumber informasi yang dikehendaki merupakan tanggung
jawab utama perpustakaan. Perpustakaan harus menyediakan fasilitas bagi
penggunanya, yaitu berupa sarana yang mudah dan lengkap untuk mengakses
informasi.

Untuk melengkapi kebutuhan informasi pengguna, maka perpustakaan dapat


membangun jaringan informasi dan komunikasi. Hal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan pelaksanaan kegiatan pelayanan informasi yang dapat dilakukan
kapanpun dan dimanapun. Perpustakaan juga harus menyediakan berbagai macam jenis
bahan pustaka atau bahan bacaan yang relevan berdasarkan kebutuhan informasi
penggunanya.

2. Kesetaraan Akses

Perpustakaan dapat dikatakan memberikan kesetaraan akses apabila


perpustakaan membuat lembaganya bebas dan terbuka untuk semua orang atas dasar
kesamaan. Maksudnya setiap orang memiliki akses yang sama terhadap semua bahan
dan layanan perpustakaan yang disediakan. Konsep pemerataan akses adalah
menyiratkan keadilan akal, hati nurani, dan rasa adil bagi semua. Untuk memeratakan
kesetaraan akses untuk semua pengguna, perpustakaan hendaknya juga memperhatikan
konsep ramah difabel atau berkebutuhan khusus baik pelayanan, koleksi, fasilitas, dan
lain-lain seperti dapat menyediakan sumber-sumber informasi yang mudah
dimanfaatkan oleh penyandang difabel.

penyandang difabel tersebut memiliki keterbatasan fisik, sehingga banyak


mengalami kesulitan dalam mengakses informasi untuk menunjang kegiatan
akademisnya. Maka dari itu perpustakaan sebagai sarana pemenuhan informasi harus
memperhatikan hal tersebut, sehingga dapat terjadi kesejajaran akses antara para
penyandang difabel dan nondifabel. Misalnya perpustakaan yang didesain untuk
penyandang disabilitas dengan kursi roda, maka jalan masuk ke gedung harus memiliki
ram (tangga landai) dan tempat penyimpanan koleksi harus luas agar orang berkursi
roda memiliki akses ke tempat penyimpanan.

3. Peran Perpustakaan dalam Literasi Informasi

Perpustakaan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan


masyarakat yang literat. Perpustakaan juga memiliki kontribusi yang besar untuk
membentuk masyarakat informasi yang berpikir kritis dan menjadi pembelajar seumur
hidup. Menurut Rizal, perpustakaan merupakan sarana yang dapat membimbing
pengguna dalam memilih, menggunakan sumber-sumber informasi yang sesuai untuk
keperluan proses pembelajaran mandiri (information skill).
Mengutip Bahrens tahun 80-an, pustakawan akademis melakukan tinjauan
terhadap program pendidikan pengguna dengan focus pengembangan untuk masa
depan. Di akhir decade tersebut, beberapa program pendidikan pengguna digantikan
oleh program-program yang bertujuan mencapai literasi informasi.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan perpustakaan dalam meningkatkan literasi
informasi antara lain :
1. Perpustakaan membantu dalam perumusan masalah
Dengan cara pustakawan membantu memberikan referensi topik-topik
sebelumnya, pengguna yang akan membuat karya ilmiah tidak akan membuat judul
yang sama. Pustakawan juga membimbing pengguna untuk mengidentifikasi
informasi apa saja yang dibutuhkan dari topik tersebut.
2. Perpustakaan membantu dalam strategi pencarian informasi
Pustakawan memiliki kemampuan dalam membimbing dan membantu
pengguna untuk memilih literature yaitu dengan cara pustakawan memilih dan
menetapkan kira-kira sumber informasi apa saja yang dibutuhkan kepada pengguna.
3. Perpustakaan membantu mengenalkan alokasi dan akses informasi
Kegiatan ini bisa juga dimasukkan dalam pendidikan pemakai dimana
pustakawan mengenalkan OPAC untuk menelusur informasi di perpustakaan.
pustakawan juga membimbing pengguna dalam menggunakan OPAC serta
membimbing dalam menentukan kata kunci untuk menemukan sumber informasi.
4. Perpustakaan membantu dalam pemanfaatan informasi
Pustakawan harus terus memberikan bimbingan kepada pengguna untuk
menyebutkan sumber-sumber informasi yang digunakan dalam karya ilmiah.
Pustakawan juga harus memberikan bimbingan kepada pengguna dalam mengambil
atau mengutip informasi dari berbagai sumber yang relevan dari berbagai sumber
yang relevan sesuai kebutuhan.
4. Ketersediaan dan Kemudahan Akses Informasi
a. Ketersediaan akses

Menurut peraturan Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik


Indonesia, definisi akses informasi yaitu kemudahan yang diberikan kepada
seseorang atau masyarakat untuk memperoleh informasi public yang dibutuhkan.
Akses informasi menyangkut tentang ketersediaan bahan perpustakaan yang
memadai, kekuatan koleksi atau bahan pustaka yag dimiliki, cakupan isi atau ruang
lingkup, aktualitas, bimbingan pemustaka untuk menelusur informasi, dan tingkat
kecepatan waktu akses informasi di perpustakaan.
Ketersediaan informasi atau ketersediaan koleksi di perpustakaan pada
dasarnya merupakan unsur yang sangat penting. Hal itu dikarenakan koleksi
menjadi daya tarik utama bagi pengunjung perpustakaan. Oleh sebab itu, supaya
koleksi perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan pemustakanya sebaiknya
perrpustakaan harus memperhatikan ketersediaan koleksi.
Menurut Sutarno (2005: 100) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam melihat ketersediaan koleksi di perpustakaan, antara lain :
1. Relevansi
2. Jumlah koleksi
3. Kualitas koleksi
4. Variasi jenis koleksi
5. Kemutakhiran koleksi
b. Kemudahan Akses
Kemudahan didefinisikan sebagai sejauh mana seorang percaya bahwa
menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Kemudahan penggunaan adalah
mudah dipelajari, mudah dipahami, simple dan mudah pengoprasiannya. Menurut
Davis dalam Amijaya, kemudahan penggunaan (ease of use) merupakan suatu
tingkatan dimana seseorang percaya bahwa teknologi dapat dengan mudah dipahami
dan mudah digunakan.

Kemudahan dalam mengakses informasi di perpustakaan merupakan hal yang


penting. Setiap pengguna perpustakaan menginginkan kemudahan dan keakuratan
dalam mengakses informasi. Menurut Cook et al dalam Yuaniarta (2012) ada 3 variabel
kemudahan dalam mengakses informasi, antara lain :
1. Formats.
Menurut Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Khusus bentuk koleksi
perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan
atau karya rekam dalam berbagai media yang memiliki nilai pendidikan, yang
dihimpun, diolah, dan dilayankan. Menurut Mansjur format koleksi ini berkaitan
dengan ketersediaan koleksi, ketersediaan ruangan, tuntutan kebutuhan pengguna
terutama kebutuhan informasi spesifik seperti peta, gambar, data dan citra statistik,
formula untuk laboratorium dan lain-lain, serta mungkin juga karena kebijakan
yang lebih mengarahkan kepada pemanfaatan jaringan informasi terpasang guna
memperluas jangkauan penyebaran informasi.
2. Timely Access to Resource
Timely Access to Resource yaitu informasi yang dikemas oleh perpustakaan
dengan sedemikian rupa agar pengguna dapat mengaksesnya dimana saja dan kapan
saja. Menurut Fatmawati (2011) kecepatan pemustaka untuk mengakses informasi
dimana sangat didukung oleh kesesuaian data pada katalog digital dengan data
koleksi di rak. Mengakses informasi yang dilakukan secara mandiri dan tidak
dibantu oleh pustakawan akan mempercepat pengguna dalam memperoleh
informasi yang dibutuhkan.

3. Phisycal Location
Penempatan koleksi secara fisik di perpustakaan yang strategis, mudah
ditemukan dan diakses oleh pengguna akan menimbulkan rasa puas. Dengan begitu,
waktu pengguna tidak terbuang sia-sia. Selain letak koleksi, hal yang perlu
diperhatikan yaitu kejelasan petunjuk atau panduan penggunaan fasilitas layanan
perpustakaan.
Santy dalam Lisma Dewi (2021) mengungkapkan bahwa petunjuk arah adalah
bagian dari komunikasi dan tanda untuk memahami mengenai isi dari layanan
perpustakaan. Petunjuk arah atau tanda yang buruk akan membingungkan pengguna
perpustakaan khususnya pengguna yang berkunjung untuk pertama kali. Namun
sebaliknya apabila perpustakaan memiliki petunjuk arah atau tanda yang baik akan
mengkomunikasikan pemahaman dan perhatian pengguna mengenai isi dari
layanan perpustakaan.

5. Tujuan Ketersediaan Koleksi Perpustakaan


Tujuan ketersediaan koleksi adalah untuk mendukung fungsi dan tugas dari
perpustakaan. Menurut Sutarno (2004: 25) tujuan dari ketersediaan koleksi
perpustakaan adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang akan dilayani agar
dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Sedangkan dalam Buku Pedoman Umum
Pengolahan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1991: 11) menyatakan bahwa
tujuan dari Penyediaan koleksi adalah untuk menunjang pelaksanaan program
pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Jadi, tujuan dari
ketersediaan koleksi adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna perpustakaan atau pemustaka.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Perpustakaan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan
literasi informasi. Yaitu sebagai penyedia informasi melalui koleksi-koleksi yang
dimiliki sebuah perpustakaan. Dalam hal ini perpustakaan berperan menciptakan
masyarakat yang literer, yaitu masyarakat yang melek informasi. Perpustakaan juga
memiliki kontribusi yang besar untuk membentuk masyarakat informasi yang berpikir
kritis dan menjadi pembelajar seumur hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Alfi Mufida. (2017). Peran Perpustakaan Dalam Meningkatkan Literasi Informasi Di
SMA Labschool Kebayoran. (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Diunduh dari :
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36575/2/ALFI%20MUFIDA
%20AHMAD-FAH.pdf
Akhir, L. T., & Cahyaningrum, L. KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP KEMUDAHAN
1. AKSES INFORMASI DI PERPUSTAKAAN MONUMEN PERS NASIONAL

1. SURAKARTA.

Bahrens, Shierly J. (1994). A Conceptual Analysis and Historical Overview of Information


Literacy. College and Reseach Libraries.
Dewi, L. (2021). Pengaruh Penyiangan Koleksi terhadap Kemudahan Akses Informasi Siswa
1. SMAN 5 Banda Aceh (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh).

Fadhilah, Rahmi, dan Malta Nelisa. 2014. Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pemustaka di

1. Badan Perpustakan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Ilmu Informasi

1. Perpustakaan dan Kearsipan. Vol. 3, No. 1, hlm. 104-111.

Haq, Rizal Saiful. (2006). Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah. Jakarta: Fakultas
1. Adab dan Humainora UIN Syarif Hidayatullah.
Isrowiyanti. 2013. Mewujudkan Perpustakaan Perguruan Tinggi yang Ramah Difabel. Jurnal
1. Dokumentasi dan Informasi. Vol. 34, No. 1, hlm. 47-60.

Septyantono, Tri. 2014. Literasi Informasi. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai