Anda di halaman 1dari 83

PANDUAN PENULISAN

MAKALAH, PROPOSAL SKRIPSI, SKRIPSI

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS DAKWAH DAN USULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-KHOZINY

2022
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo

PANDUAN PENULISAN MAKALAH, PROPOSAL SKRIPSI, SKRIPSI


PROGRAM STUDI ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR

Tim Penyusun

Penanggung Jawab
Ketua Program Studi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir,
Moh. Fathurrozi, Lc,. M.Th,I

Penyusun
Dr. H. Hartoyo, M.Si, Moh. Fathurrozi, Lc,. M.Th,I,
M. Fadli Rasyid, Lc,. M.Th,I, Achmad Ainul Yakin, Lc,. M.Ag,
Latifatu Zuhriya, M,Pd,I, Nur Masyita Sari, Lc,. M.Ag.

Tata Usaha
Parman, M.Pd.I

Diterbitkan Oleh : Program Studi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir, Fakultas


Dakwah dan Ushuluddin Institut Agama Islam Al-Khoziny, 2022

ii
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami haturkan atas terselesainya buku


“Panduan Skripsi Program Studi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir (IAT) Fakultas
Dakwah dan Ushuluddin Institut Agama Islam Al-Khoziny . Selain itu kami
ucapkan terima kasih kepada seluruh tim penyusun buku panduan Skripsi
IAT atas kerja kerasnya yang pada akhirnya buku panduan ini bisa
terselesaikan.
Buku panduan ini merupakan petunjuk secara sistematis bagaimana
penulisan skripsi mahasiwa Program Studi IAT. Buku ini terdiri dari enam
bab dan pada akhir buku juga di lengkapi dengan lampiran yang berisi
penjelasan dan contoh-contoh format penulisan Ilmiah skripsi. Pada bagian
awal, buku ini berisi tentang seluk beluk skripsi yang menjelaskan tentang
hal-hal yang terkait dengan skripsi dan hal tehnis yang harus dilengkapi oleh
mahasiswa mulai dari pengertian sampai ujian skripsi dan kriteria penilaian.
Bab selanjutnya berisi tentang bagaimana menulis format skripsi mulai dari
awal hingga akhir. Selain hal-hal yang sifatnya tekhnis yang harus di penuhi
mahasiswa, buku ini juga dilengkapi tentang cara penulisan format skripsi
kualitatif, kuantitatif, dan teks media. Buku ini dapat digunakan sebagai
panduan bagi mereka yang akan mengerjakan skripsi khususnya bagi
mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Harapan kami semoga buku panduan ini bermafaat secara optimal dan
akhirnya akan menciptakan iklim akademik yang lebih dinamis dilingkungan
Program Studi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir Fakultas Dakwah Institut Agama
Islam Al-Khoziny . Tim penyusun buku panduan sangat menyadari betapa
banyak sekali kekurangan dalam buku ini, untuk itu saran, kritik dan apresiasi
yang sifatnya progresif demi kesempurnaan buku panduan ini akan sangat
kami nantikan.

Sidoarjo, 07 Januari 2022

Tim Penyusun

iii
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB I : VISI, MISI, TUJUAN DAN PROFILE IAT……………………….
A. Visi, Misi, Tujuan dan Profil IAT …………………………………….
B. Orientasi Minat Studi…………………………………………………
BAB II : BIDANG KAJIAN PENELITIAN IAT …………………………….
A. Fokus kajian Penelitian IAT …………………………………………..
B. Hakikat Skripsi…………………………………………………………
BAB III: FORMAT SKRIPSI KUANTITATIF................................................
A. Bab I Pendahuluan...............................................................................
B. Bab II Kajian Kepustakaan………………………………………….....
C. Bab III Metode Penelitian………………………………………………
D. Bab IV Hasil Penelitian…………………………………………………
E. Bab V Penutup.........................................................................................
BAB IV: FORMAT SKRIPSI KUALITATIF....................................................
A. Bab I Pendahuluan................................................................................
B. Bab II Kajian Kepustakaan…………………………………………….
C. Bab III Metode Penelitian………………………………………………
D. Bab IV Penyajian Data Dan Temuan Penelitian.....................................
E. Bab V Penutup
BAB V : FORMAT SKRIPSI TEKS MEDIA.....................................................
A. Bab I Pendahuluan.................................................................................
B. Bab II Kajian Kepustakaan…………………………………………….
C. Bab III Metode Penelitian………………………………………………
D. Bab IV Penyajian Dan Analisis Data......................................................
E. Bab V Penutup.........................................................................................
BAB VI : TEKNIK PENULISAN DAN BENTUK SKRIPSI…………………
A. Teknik Penulisan……………………………………………………….
B. Bentuk Skripsi…………………………………………………………..
BAB VII: PENELITIAN TERDAHULU PADA BIDANG KAJIAN
ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR……………………………………

iv
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
BAB I

VISI, MISI, TUJUAN DAN PROFIL IAT

A. Visi, Misi, Tujuan dan Profil IAT


Visi. “Menjadi Program Studi yang berkualitas dalam
pengembangan kajian ilmu-ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang
berbasis nilai-nilai kepesantrenan di tingkat nasional pada
tahun 2031”

Misi Program Studi


Misi Program Studi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir (IAT) adalah :
1. Menyelenggarakan pendidikan dalam bidang ilmu-ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
berlandaskan nilai-nilai kepesantrenan,
2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan kajian ilmu-ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir yang reponsif terhadap kebutuhan dunia modern dengan memadukan
kajian kepesantrenan dan kontemporer,
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang ilmu-ilmu Al-
Qur’an dan Tafsir berbasis kearifan lokal dan nilai-nilai kepesantrenan.
Tujuan Program Studi
1. Menghasilkan pengkaji dan peneliti ilmu-ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang
berwawasan universal
2. Menghasilkan pengkaji dan peneliti ilmu-ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang
responsif dengan dunia modern dengan pendekatan kepesantrenan
3. Menghasilkan pemberdayaan masyarakat di bidang ilmu-ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir berbasis kepesantrenan yang relevan sesuai dengan kondisi masyarakat.

5
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Profil Lulusan
Dari visi keilmuan, bidang ilmu Prodi IAT, visi-misi institusi, market
signal dan tujuan Program Studi di atas, maka profil lulusan Prodi IAT
dirumuskan sebagai berikut :
“Menjadi Mufassir Pemula, Akademisi Bidang Al-Qur’an dan
Tafsir dan Asisten Peneliti Al Qur’an, Tafsir dan Sosial
Keagamaan”.

B. Orientasi Minat Studi


Minat Studi atau Konsentrasi Program Studi di IAT
meliputi tiga komponen :
Kompetensi Utama (KU) IAT:
Mempunyai kemampuan utama keahlian yang dijabarkan
sebagai berikut:
KU1. Mempunyai pengetahuan dan wawasan dasar-dasar
keilmuan Al Qur’an dan Tafsir;
KU2. Mempunyai keterampilan mengaplikasikan bidang
keahliannya dan memanfaatkan ilmu pengetahuan,
tekhnologi dan atau seni pada bidangnya;
KU3. Mampu menerapkan teori dan pemikiran di bidang ilmu
Al Qur’an dan Tafsir dalam memahami kandungan ayat
Al Qur’an;
KU4. Menguasai konsep dan teori dalam ilmu-ilmu Al Qur’an
dan Tafsir serta ilmu-ilmu lainnya yang berhubungan
dengan kajian Al Qur’an dan Tafsir baik klasik maupun
modern;
KU5. Menguasai ragam metodologi penafsiran Al Qur’an dan
corak tafsir kalasik dan modern;
KU6. Mampu menyelesaikan problem di bidang kajian Al
Qur’an dan Tafsir berdasarkan prosedur yang tepat dan
benar.
KU7. Mampu menerjemahkan Al Qur’an berdasarkan kaidah
bahasa dan kaidah penerjemah;
KU8. Mampu membaca ragam kitab tafsir Al Qur’an dari
sumber aslinya
KU9. Mampu menghafal Al Qur’an minimal dua juz selain juz
30 dalam Al Qur’an
KU10. Mampu mengkontkstualisasikan makna kandungan Al
Qur’an dan tafsirnya dengan dinamika kehidupan
masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
tekhnlogi.
6
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
BAB II
BIDANG KAJIAN PENELITIAN IAT

Keilmuan penelitian ilmu Al Qur’an dan Tafsir diharapkan


memiliki fungsi yang signifikan untuk pengembangan komunikasi
dakwah baik meliputi aspek keilmuannya (secara teoritis) maupun juga
dapat menyentuh komunikasi dakwah secara praktis.
Teori apapun tentu saja membutuhkan koreksi, demikian juga
tentang teori ilmu Al Qur’an. Seiring dengan perkembangan zaman
komunikasi dakwah juga dituntut untuk melakukan penyesuaian teori
dengan konteks zaman dan tempat.
Demikian juga dalam tataran praktek, komunikasi dakwah
memerlukan evaluasi dan koreksi agar komunikasi dakwah di lapangan
lebih dapat berjalan secara proporsional dan profesional, sehingga hasil
dakwah akan dapat diperoleh secara maksimal, dan perubahaan atau
peningkatan perilaku beragama harus terbukti dan terwujud nyata.
Setiap keilmuan tentu memiliki ciri atau karakteristik tertentu
(distinctive). Penelitian komunikasi dakwah memiliki perbedaan yang
signifikan dengan keilmuan lainnya karena latar belakang obyeknya
berbeda.
Metode penelitian komunikasi dakwah merupakan sebuah
ilmu yang sangat diperlukan sebagai langkah koreksi dan evaluasi dari
komunikasi dakwah itu sendiri karena dalam dakwah ada dinamika
yang senantiasa berkembang.

A. Fokus kajian Penelitian IAT

Dari deskripsi orientasi kajian minat studi di IAT, pada


dasarnya orientasi kajian penelitian prodi IAT dapat mengarah pada
beberapa pendekatan penelitian, antara lain:
a. Kuantitatif (Kancah)
b. Kualitatif (Kancah)
c. Mix Method (Kancah)
d. Kepustakaan (Kancah)
e. Penelitian Media (Non Kancah), meliputi : Wacana,
Framing dan Semiotik.

7
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
B. Hakikat Skripsi
Bab ini membahas hal-hal yang terkait dengan proses
penyelesaian skripsi, meliputi pengertian, fungsi dan tujuan penulisan,
proses pemrograman, pembimbingan, penilaian, dan kode etik
penulisan.
1. Pengertian
Yang dimaksud dengan skripsi dalam panduan ini adalah
karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program sarjana strata
satu (S-1) pada masa akhir studinya berdasarkan hasil penelitian
lapangan (field research), atau penelitian teks (texts analysis) atas
suatu masalah yang dilakukan dengan seksama. Skripsi merupakan
tugas akademik yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa secara
individual sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti yudisium.

2. Fungsi dan tujuan Penulisan

Skripsi berfungsi sebagai sarana penilaian kemampuan dan


keterampilan mahasiswa dalam mengamati, mengidentifikasi,
merumuskan dan memecahkan masalah yang relevan dengan bidang
atau program studinya, serta melaporkan hasilnya secara tertulis.
Sedangkan tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman belajar
kepada mahasiswa dalam memecahkan masalah secara ilmiah
dengan melakukan penelitian sendiri, menganalisis, dan menarik
kesimpulan serta menyusun laporan dalam bentuk karya tulis.

3. Pemrograman
Setiap mahasiswa yang memrogram skripsi diharuskan
memenuhi beberapa persyaratan, meliputi: (1) telah memperoleh
minimal 120 sks dan telah lulus mata kuliah metode penelitian, (2)
Indeks Prestasi Sementara minimal 2,00, (3) Judul skripsi telah
memperoleh persetujuan Ketua Program Studi, (4) lulus seminar
proposal skripsi.

4. Pembimbingan
Proses pembimbingan atau konsultasi dapat dilakukan
segera setelah usulan judul skripsi diterima dan disetujui oleh Prodi.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan mahasiswa dalam
menjaga kelancaran konsultasi skripsi, antara lain:

8
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
a. bersama dosen pembimbing menetapkan jadwal pertemuan,
sehingga mahasiswa mengetahui waktu yang disediakan untuk
pembimbingan
b. mengikuti atau menaati aturan yang ditetapkan dosen
pembimbing secara khusus
c. mendiskusikan saran-saran yang diberikan dosen pembimbing
dan melaksanakan hasil kesepakatan bersama.
d. melaporkan kemajuan penulisan secara berkala kepada dosen
pembimbing sesuai dengan kesepakatan

Dalam setiap proses pembimbingan para dosen


pembimbing diharapkan menjalankan fungsi dan perannya sebagai
counter part yang memberikan feedback bagi kekurangan
penelitian mahasiswa. Hal yang perlu diperhatikan oleh setiap
dosen pembimbing adalah :
a. Pembimbing skripsi bertugas memberikan bimbingan tentang
relevansi materi, metode penelitian dan teknik penulisan sesuai
dengan judul yang telah disetujui
b. Pembimbingan meliputi bimbingan untuk :
1) Penyusunan dan penyelesaian proposal penelitian
2) Pendampingan mahasiswa dalam seminar proposal
3) Penyempurnaan proposal penelitian berdasarkan
masukan dari seminar
4) Penyelesaian penulisan skripsi
5) Penyempurnaan penulisan skripsi berdasarkan masukan
Tim Penguji Skripsi
c. Jangka waktu pembimbingan yang diberikan kepada
mahasiswa adalah 2 semester (1 tahun) terhitung sejak tanggal
penunjukkan dosen pembimbing oleh Dekan.
d. Bila dalam satu tahun skripsi belum selesai mahasiswa dapat
memperoleh perpanjangan satu semester dengan pembimbing
yang sama atau ganti pembimbing. Bila dalam masa
perpanjangan tidak terjadi peningkatan yang berarti, mahasiswa
diharuskan untuk mendaftarkan kembali dan memulainya dari
prosedur awal.
e. Pada setiap akhir semester, dosen pembimbing melaporkan
perkembangan kemajuan mahasiswa bimbingannya kepada
Ketua Program Studi.

9
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
5. Kode Etik Penulisan
Kode etik penulisan merupakan seperangkat norma yang
perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Penulisan skripsi
sebagai salah satu karya ilmiah harus mengikuti norma-norma
penulisan ilmiah pada umumnya. Norma ini berkaitan dengan
pengutipan dan perujukan, perijinan terhadap bahan yang
digunakan, dan penyebutan sumber data atau informan.

Penulisan karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak


kecurangan yang biasa disebut plagiat. Plagiat merupakan tindak
kecurangan yang berupa pengambilan tulisan atau pemikiran orang
lain yang diaku sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri.
Oleh karena itu, pada bagian awal skripsi, penulis wajib membuat
dan mencantumkan pernyataan pertanggungjawaban bahwa
karyanya itu bukan merupakan pengambilan tulisan atau pemikiran
orang lain.

6. Form Usulan judul Skripsis


Setiap mahasiswa yang memrogram skripsi, diwajibkan
mengisi form usulan judul skripsi untuk diajukan kepada Kaprodi.
Usulan judul yang disetujui akan ditandatangani oleh Kaprodi.

10
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
INSTITUT AGAMA ISLAM AL KHOZINY
FAKULTAS DAKWAH DAN USHULUDDIN
PRODI ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR
Jl. KH. Khamdani Siwalanpanji Buduran Sidoarjo Po Box 137
Telp/Fax (031) 8967400
e-mail. Prodiiat.iaia4@gmail.com

FORM USULAN JUDUL SKRIPSI

A. Latar Belakang
....................................................................................................
...............................
....................................................................................................
...........................................................

B. Rumusan Masalah
....................................................................................................

C. Judul Penelitian
.........................................................................................
............................................

D. Metode Penelitian
.........................................................................................
............................................

E. Hasil Penelitian Terdahulu dan Referensi Terkait


.........................................................................................
.................................

Sidoarjo,
...................................
Kaprodi, Mahasiswa,

11
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo

7. Sistematika Proposal Skripsi

Penelitian Kancah Penelitian


Non-Kancah
Penelitian Penelitian Penelitian teks
Kuantitatif Kualitatif media : Wacana,
Framing, semiotik
A. Latar Belakang A. Latar Belakang A. Latar Belakang
Masalah Masalah Masalah
B. Rumusan Masalah B. Rumusan B. Rumusan
Masalah Masalah
C. Tujuan Penelitian C. Tujuan C. Tujuan
Penelitian Penelitian
D. Manfaat Penelitian D. Manfaat D. Manfaat
Penelitian Penelitian
E. Definisi E. Konseptualisasi E. Konseptualisasi
Operasional
F. Kerangka Teori
dan Hipotesis
G. Metode Penelitian F. Metode F. Metode
Penelitian Penelitian
1. Pendekatan dan A. Pendekatan 1. Pendekatan
Jenis Penelitian dan Jenis dan Jenis
2. Obyek Penelitian Penelitian
Penelitian B. Subyek 2. Unit Analisis
3. Populasi,Tekni Penelitian 3. Tahap-Tahap
k Sampling dan C. Jenis dan Penelitian
sample Sumber Data 4. Teknik
4. Variabel dan D. Tahap-Tahap Analisis Data
Indikator Penelitian
Variabel E. Teknik
5. Teknik Pengumpula
Pengumpulan n Data
Data F. Teknik
6. Teknik Analisis Analisis Data
Data G. Teknik
Keabsahan
Data

12
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
H. Sistematika H. Sistematika G. Sistematika
Pembahasan Pembahasan Pembahasan
I. Jadwal Penelitian I. Jadwal Penelitian H.Jadwal Penelitian

J. Daftar Pustaka J. Daftar Pustaka J. Daftar Pustaka


K. Lampiran : Angket K. Lampiran:
Pedoman
Wawancara,
Pedoman
Observasi

H. Seminar Proposal Skripsi

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam seminar proposal


penelitian adalah sebagai berikut:
a. Seminar proposal penelitian adalah wadah komunikasi antara
pembimbing, mahasiswa, dan dosen lain yang memiliki minat
sama tentang topik penelitian dan diharapkan ada perbaikan
b. Mendaftarkan diri kepada petugas yang ditunjuk dengan
menyertakan:
1) Proposal penelitian yang disetujui oleh pembimbing
2) Menyerahkan transkrip nilai sementara atau surat keterangan
perolehan sks (satuan kredit semester) dari sekretaris program
studi.
c. Setiap proposal yang akan diseminarkan memenuhi standar
kelayakan untuk diuji. Penentuan kelayakan proposal penelitian
harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1) Masalah yang diteliti dapat dikaji dan sesuai dengan perspektif
keilmuan program studi
2) Topik penelitian dan kerangka teori relatif aktual
3) Memiliki konsistensi antara masalah, tujuan, teori dan metode
penelitian yang digunakan
4) Teknik penulisan menggunakan standar penulisan karya ilmiah
5) Teknik penulisan memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan
dalam pedoman penulisan skripsi
d. Penentuan kelayakan ujian proposal skripsi dilakukan oleh kaprodi
atas proposal yang sudah disetujui oleh dosen pembimbing skripsi

13
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
e. Proposal penelitian yang telah disempurnakan dan disahkan oleh
pembimbing skripsi diserahkan kepada prodi untuk memperoleh
surat ijin penelitian (blangko disediakan)
f. Jadwal seminar akan ditentukan oleh tim seminar proposal
Catatan : mahasiswa tidak diperbolehkan melanjutkan
penulisan skripsi sebelum mengikuti seminar proposal dan
menyempurnakannya.

8. Prosedur Ujian Skripsi


a. Mendaftar ujian skripsi kepada petugas prodi
b. Menyerahkan bukti telah lulus seminar/ujian proposal
c. Menyerahkan skripsi yang telah disahkan pembimbing dan dijilid
lakban dengan sampul kertas bufallo warna biru muda yang diberi
tulisan sebagaimana halaman judul (judul skripsi, logo IAI Al
Khoziny , nama mahasiswa, NIM, dan nama prodi) sebanyak
empat eksemplar.
d. Bagi mahasiswa yang penelitian skripsinya non kancah (analisis
teks media) harus menyerahkan bukti fisik bahan/objek penelitian
(CD, buku, novel, dll) minimal sebanyak empat buah.
e. Menyerahkan bukti perolehan SKEK dengan melampirkan
sertifikat/piagam asli dengan nilai minimal 60 point
f. Menyerahkan bukti telah lulus seluruh matakuliah (transkrip nilai
sementara), dengan IPK sekurang-kurangnya C
g. Menyerahkan bukti pembayaran SPP terakhir

9. Ujian skripsi dan kriteria penilainnya

Ujian skripsi merupakan ujian komprehensif untuk menilai


penguasaan akademik mahasiswa tentang isi skripsi yang
ditulisnya serta kemampuan dalam mempertahankan pandangan
serta pendapat-pendapatnya dari sanggahan tim penguji. Ujian
skripsi adalah ujian akhir program pendidikan sebagai mahasiswa
yang skripsinya telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk
diujikan. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian skripsi apabila nilai
ujian skripsinya serendah-rendahnya C dengan atau tanpa
berkewajiban merevisi skripsi. Keputusan kelulusan diumumkan
segera setelah ujian berakhir.

14
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Ujian skripsi diselenggarakan oleh tim penguji yang terdiri
atas empat orang, yaitu Penguji I, Penguji II, Penguji III, danPenguji
IV

Adapun kriteria ujian skripsi adalah :

a. Metodologi penelitian = 25%


b. Teknik penulisan dan kemampuan bahasa = 25%
c. Materi skripsi = 25%
d. Kemampuan mempertahankan = 25%

Rumus penghitungan nilai akhir skripsi (NAS)

NPb + NPu1 +
NPu2
NAS =
(Pb + Pu)

Keterangan :
NAS = Nilai Akhir Skripsi
NPb = Nilai Pembimbing
NPu1 = Nilai penguji 1
NPu2 = Nilai Penguji 2
Pu = Jumlah Penguji
Pb = Jumlah Pembimbing

Apabila dalam ujan skripsi diputuskan bahwa mahasiswa


harus merevisi skripsinya, maka revisi harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
a. Revisi dilakukan berdasarkan hasil ujian skripsi
b. Batas waktu revisi sepuluh (10) hari setelah ujian skrpsi
dilaksanakan
c. Jika melewati batas waktu yang telah ditentukan, mahasiswa
dapat dikenai sanksi pembatalan kelulusannya
d. Nilai ujian skripsi akan diberikan setelah mahasiswa
menyerahkan skripsi yang telah disahkan oleh tim penguji
e. Mahasiswa menyerahkan 1 eksemplar skripsi dan 1 keping CD
yang berisi data lengkap skripsi yang sudah direvisi kepada
Program Studi

15
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Lebih jelasnya syarat dan prosedur skripsi, dapat diskemakan
sebagai berikut :

MANUAL PROSEDUR PEMBIMBINGAN SKRIPSI


PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN USHULUDDIN BUDURAN
SIDOARJO

Mahasiswa

Pembimbing
Skripsi

Proses Pembimbingan
Skripsi

Acc Seminar Pembimbingan


untuk diujikan

UJIAN SKRIPSI

16
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
BAB III
FORMAT SKRIPSI KUANTITATIF

A. BAB I PENDAHULUAN

Secara garis besar bab pendahuluan berisi hal-hal pokok


yang tercakup dalam penelitian dan hubungan antara hal yang
satu dengan yang lain. Bab ini dapat dijabarkan menjadi beberapa
bagian sebagai berikut.

A. Latar Belakang Masalah

Pada bagian latar belakang masalah diuraikan secara


jelas mengenai alasan-alasan yang melatarbelakangi
dilaksanakannya penelitian. Alasan-alasan yang berupa
kesenjangan antara harapan dan kenyataan di lapangan bisa
bersifat teoritis, praktis atau keduanya. Dengan demikian
pada bagian ini perlu ada kajian sekilas tentang kepustakaan
yang ada. Pada bagian akhir latar belakang masalah
dikemukakan secara tegas tentang pokok permasalahan yang
diteliti.

B. Rumusan Masalah

Dalam bagian ini peneliti berusaha merumuskan hal-


hal yang menjadi pokok permasalahan yang ingin segera
diperoleh jawabannya di lapangan. Dengan rumusan yang
jelas, maka apa yang dipermasalahkan, bagaimana bentuk
jawaban yang mungkin diperoleh, dan bagaimana
mencapainya akan tergambar secara nyata. Untuk bisa
demikian maka biasanya permasalahan yang akan dikaji
dirumuskan dalam kalimat tanya. Rumusan masalah yang
baik akan menampakkan variabel-varaiabel yang diteliti,
hubungan antara variabel tersebut, dan subyek penelitian.
Selain itu rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara
empirik, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

17
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Contoh:
Apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan
mengikuti pengajian dengan peningkatan pemahaman
agama masyarakat kelurahan Tropodo Sidoarjo ?

C. Tujuan Penelitian

Format tujuan penelitian mengikuti rumusan masalah,


hanya struktur kalimatnya dirubah dari kalimat tanya menjadi
kalimat berita. Dengan contoh rumusan masalah seperti di
atas, maka tujuan penelitian tersebut adalah menjelaskan
hubungan antara keaktifan mengikuti pengajian dengan
peningkatan pemahaman agama masyarakat Jemurwonosari
Sidoarjo

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap


masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling
mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Secara
prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti
melakukan kajian teori. Hal ini dikarenakan hipotesis
penelitian adalah rangkuman dari simpulan teoreitis yang
diperoleh dari kajian pustaka. Namun secara teknis, hipotesis
penelitian dicantumkan di dalam bab I (Pendahuluan) agar
hubungan antara masalah yang diteliti dan kemungkinan
jawabannya menjadi lebih jelas. Untuk itu di dalam latar
belakang masalah harus dipaparkan tentang kajian teori yang
relevan.
Rumusan hipotesis bisa bersifat hipotesis nihil atau
hipotesis alternatif.
Contoh hipotesis nihil adalah:
Keaktifan mengikuti pengajian tidak mempunyai
hubungan dengan peningkatan pemahaman agama
masyarakat Jemurwonosari Sidoarjo
Contoh hipotesis alternatif:
Keaktifan mengikuti pengajian mempunyai hubungan
dengan peningkatan pemahaman agama masyarakat
Jemurwonosari Sidoarjo

18
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo

E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan

Bagian ini mencakup dua hal yang berkaitan erat yaitu


ruang lingkup penelitian dan keterbatasan penelitian. Pada
ruang lingkup penelitian hal-hal yang dikemukakan adalah
variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subyek
penelitian, dan lokasi penelitian. Uraian mengenai tiga hal ini
dilakukan secara singkat karena maksud utamanya adalah
untuk memberikan gambaran utuh dan ringkas mengenai
cakupan penelitian. Pembahasan secara rinci dilakukan
dalam bab III (metode penelitian)
Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu
keadaan yang tidak bisa dihindari dalam penelitian.
Keterbatasan ini bisa bersifat praktis atau metodologis.
Keterbatasan praktis misalnya, berupa kendala yang
bersumber dari adat, tradisi, etika dan kepercayaan yang tidak
memungkinkan peneliti mencari data yang diperlukan.
Sedangkan keterbatasan metodologis, misalnya berupa
kendala yang menyangkut teknik pemilihan sampel atau
instrumen pengumpul data yang diperlukan.

F. Manfaat penelitian

Dalam bagian ini dikemukakan beberapa bukti yang


menunjukkan manfaat penelitian ini dilakukan. Nilai manfaat
ini bisa mencakup manfaat secara teoritis dan secara praktis.
Dalam banyak hal, paparan mengenai manfaat penelitian ini
menjadi acuan utama untuk menilai apakah suatu penelitian
itu layak untuk dilakukan atau tidak.

G. Definisi operasional
Bagian ini mengemukakan beberapa hal yang perlu
ditegaskan sehingga tidak menimbulkan perbedaan
penafsiran bagi pembaca, seperti variabel yang diteliti,
jabaran dari masing-masing variabel, dan indikator-indikator
dari masing-masing variable, serta definisi operasional
variabel yang sifatnya abstrak
Penyusunan definisi operasional perlu dilakukan.
Dengan teramatinya konsep atau konstruk yang diteliti,
19
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
peneliti akan mudah mengukurnya. Di samping itu,
pemaparan definisi operasional secara jelas akan membuka
kemungkinan bagi orang lain untuk melakukan penelitian
serupa, sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka
untuk diuji kembali oleh orang lain.

H. Sistematika Pembahasan
Berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang
dimulai dari bab pendahuluan sampai dengan bab penutup

B. BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

Setelah masalah penelitian dirumuskan dengan baik,


langkah berikutnya dalam metode ilmiah adalah mengajukan
hipotesis yaitu dugaan atau jawaban sementara terhadap
permasalahan yang diajukan.
Dalam kegiatan ilmiah dugaan atau jawaban sementara
terhadap suatu masalah haruslah menggunakan pengetahuan
ilmiah (ilmu) sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji
persoalan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang
dapat diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis peneliti wajib
mengkaji kepustakaan tentang teori-teori dan hasil penelitian
yang relevan dengan masalah penelitian.
Kajian kepustakaan memuat dua hal pokok, yaitu
deskripsi teoritis tentang variabel yang diteliti dan argumentasi
atas hipotesis yang diajukan. Untuk dapat memberikan deskripsi
teoritis terhadap variabel yang diteliti, diperlukan adanya kajian
teori mendalam. Selanjutnya argumentasi atas hipotesis yang
diajukan menuntut peneliti untuk menginterpretasikan teori yang
dipilih sebagai landasan penelitian dan menggabungkannya
dengan hasil kajian mengenai temuan penelitian yang relevan.
Bahan-bahan kajian teori dapat diangkat dari berbagai
sumber seperti jurnal penelitian, tesis, laporan penelitian, buku
teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah, dan terbitan-
terbitan resmi pemerintah atau lembaga-lembaga lain. Pemilihan
bahan pustaka yang dikaji biasanya didasari oleh kriteria: (1)
prinsip kemutakhiran, (2) prinsip relevansi, dan (3) prinsip
kepakaran.
Prinsip kemutakhiran adalah penggunaan kepustakaan
terbaru yang bisa dijangkau. Prinsip ini penting karena ilmu
berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu
20
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
periode mungkin sudah ditinggalkan pada periode yang lain.
Dengan prinsip kemutakhiran ini, peneliti dapat berargumentasi
berdasar teori-teori yang pada waktu itu dipandang paling
representatif. Hal serupa berlaku juga terhadap penelaahan
laporan-laporan penelitian. Sedangkan prinsip relevansi adalah
kesesuaian antara teori yang dikaji dengan masalah penelitian .
Prinsip ini diperlukan karena penguraian teori atau hasil
penelitian mutakhir yang tidak ada sangkut pautnya dengan
masalah penelitian sangat kecil manfaatnya. Sementara prinsip
kepakaran mengacu pada konsistensi keilmuan yang ditekuni
para pengkaji teori dan pengakuan publik terhadap mereka.

C. BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Bagian ini membahas rancangan penelitian yang tepat


untuk digunakan menjawab pertanyaan penelitian sebagaimana
telah dirumuskan pada Bab I. Rancangan penelitian ini bisa
bersifat deskriptif, korelasional, eksperimental, atau expost
facto. Bagaimana variabel diperlakukan juga harus dijelaskan
pada bagian ini. Misalnya, jika penelitian tersebut
menggunakan rancangan eksperimental, variabel apa yang
dijadikan sebagai variabel bebas dan variabel apa yang
dijadikan variabel terikat.

B. Populasi dan Sampel


Populasi merupakan tempat diperlakukannya hasil-
hasil penelitian yang dilakukan dalam sampel. Oleh karena itu,
karakteristik populasi dan sampel harus sama, atau keadaan
yang berlaku dalam sampel hendaknya representatif dengan
keadaan dalam populasi. Di dalam bagian populasi
dikemukakan karakteristik-karakteristik pokok yang mungkin
merupakan ciri utama dari populasi tersebut. Selanjutnya dalam
sub bab ini dikemukakan besar sampel serta cara penarikan
sampel dari populasi.

21
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
C. Instrumen Penelitian
Bagian ini membahas deskripsi tentang instrumen yang
digunakan untuk memperoleh data penelitian dan alasan
pemilihannya. Jika instrumen dikembangkan sendiri oleh
peneliti, maka perlu dikemukakan prosedur pengembangannya
serta informasi tentang tingkat kesahihan (validitas) dan
keandalan (reliabilitas)-nya. Jika instrumen yang digunakan
diadaptasikan dari instrumen yang sudah ada, tingkat kesahihan
dan keandalannya perlu ditunjukkan.

D. Prosedur Pengumpulan Data


Pada bagian ini diuraikan tentang jadwal pengumpulan
data, cara pengumpulan data dan personal pembantu untuk
pengumpulan data. Bila ada penyimpangan selama proses
pengumpulan data baik jadwal dan atau personal, keadaan itu
perlu dikemukakan. Penyimpangan tersebut mungkin terjadi,
tetapi hal ini diupayakan tidak memengaruhi hasil penelitian.

E. Teknik Analisis Data


Bagian ini menguraikan jenis statistik yang digunakan.
Pemilihan jenis statistik sangat ditentukan oleh jenis data yang
dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang
hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena
itu, yang pokok untuk diperhatikan dalam pemilihan jenis
statistik adalah ketepatan teknik analisisnya bukan
kecanggihan atau kerumitannya.
Di samping mengemukakan tentang jenis statistik yang
digunakan, perlu dijelaskan tentang alasan pemilihannya.
Apabila teknik analisis yang dipilih sudah cukup dikenal
(misalnya, kai kuadrat), pembahasannya tidak perlu dilakukan
secara panjang lebar. Jika teknik analisis yang digunakan
kurang populer atau relatif masih jarang dipakai atau baru,
uraian tentang ini perlu dilakukan secara lebih rinci.

22
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
D. BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Obyek Penelitian


Dalam bagian ini dikemukakan gambaran umum
obyek penelitian secara sederhana agar diketahui hal ikhwal
obyek penelkitian tersebut. Deksripsi tersebut bisa meliputi
letak geografis wilayah penelitian, kondisi demografis,
ekonomis, dan sosial keagamaan serta aspek kehidupan lain
yang diperlukan dan mendukung kajian penelitian ini.

B. Penyajian Data
Pada bagian ini dikemukakan secara rinci data yang
telah dikumpulkan yang masih berupa angka-angka. Agar
semua masalah penelitian bisa terjawab dengan baik,
penyajian data perlu diurutkan berdasar rumusan masalah
penelitiannya. Dengan kata lain, penyajian data dalam bentuk
tabel mengikuti urutan rumusan masalah.
Perlu dikemukakan bahwa hanya tabel-tabel penting
saja yang perlu disajikan. Sedangkan hasil-hasil perhitungan
statistik tidak perlu disajikan dalam bagian ini. Bila
dipandang perlu disertakan, tempatnya adalah pada bagian
lampiran. Sebagai contoh, cara menentukan rata-rata atau
menghitung koefisien korelasi tidak perlu ditampilkan dalam
bagian ini.

C. Pengujian Hipotesis
Hasil penghitungan statistik yang diperoleh
sebelumnya, dijadikan dasar dalam pengujian hipotesis yang
dituliskan di Bab I. Sebagaimana dikemukakan di atas
hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara atas
masalah yang diteliti. Oleh karena hipotesis tersebut masih
perlu diuji dengan menggunakan taraf signifikansi tertentu,
yakni 0,01 (1%) atau 0,05 (5%)
Untuk pengujiannya hipotesis terlebih dahulu
dituliskan dalam bentuk nol yang biasa disebut hipotesis nihil
yaitu penyangkalan terhadap adanya hubungan antara
variabel yang diteliti sebagaimana tertuang dalam hipotesis
penelitian.

23
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Contoh: Keaktifan mengikuti pengajian tidak
mempunyai hubungan dengan peningkatan pemahaman
agama masyarakat Jemurwonosari Sidoarjo

Dalam pengujian hipotesis ini, ada dua kemungkinan


keadaan yang akan menjadi temuan penelitian. Kemungkinan
keadaan pertama adalah bahwa hipotesis nihil diterima
sehingga hipotesis alternatif ditolak. Keadaan ini didapatkan
jika ternyata data yang dikumpulkan oleh peneliti tidak
mendukung hipotesis penelitian. Sedangkan kemungkinan
keadaan yang kedua adalah bahwa hipotesis nihil ditolak
sehingga hipotesis penelitian diterima. Keadaan ini didapat
jika data yang dianalisis mendukung hipotesis penelitiannya.

E. BAB V PENUTUP
Berisikan kesimpulan yang merupakan jawaban langsung
dari permasalahan. Yang perlu diingat bahwa kesimpulan harus
merujuk pada rumusan masalah, baik dalam hal urutan atau
jumlahnya. Bagian rekomendasi mengemukakan beberapa anjuran
bagi kemungkinan dilaksanakannya penelitian lanjutan berdasarkan
kesimpulan yang dihasilkan.

24
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
BAB IV
FORMAT SKRIPSI KUALITATIF

Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung


menggunakan analisis pendekatan induktif. Penelitian ini berusaha
mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks,
melalui pengumpulan data dari latar alami sebagai sumber langsung
dengan instrumen peneliti itu sendiri. Proses dan makna perspektif
subyek penelitian lebih ditonjolkan. Skripsi hasil penelitian kualitatif
disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta
menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keunikan.

Secara rinci bagian inti skripsi hasil penelitian kualitatif sebagai


berikut.

A. Bagian Awal

Bagian awal skripsi terdiri atas hal-hal berikut:


1. Sampul luar
2. Sampul dalam
3. Halaman persetujuan pembimbing
4. Halaman pengesahan tim penguji
5. Halaman moto dan persembahan
6. Halaman pertanggungjawaban
7. Abstrak
8. Kata pengantar
9. Daftar Isi
10. Daftar tabel
11. Daftar gambar
12. Daftar lampiran
13. Daftar lainnya

B. Bagian Inti

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

25
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
E. Definisi Konsep
F. Sistematika Pembahasan

BAB II: KAJIAN KEPUSTAKAAN


A. Kerangka Teoritik
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan

BAB III: METODE PENELITIAN


A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
B. Kehadiran Peneliti
C. Sumber Data
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
F. Teknik Pengecekan Keabsahan Data
G. Tahapan Penelitian

BAB IV: PENYAJIAN DAN TEMUAN PENELITIAN


A. Setting Penelitian
B. Penyajian Data
C. Temuan Penelitian

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

C. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
b. Surat Keterangan ( bukti
melakukan penelitian)

Lampiran-lampiran (usulan judul skripsi, pedoman wawancara,


foto-foto atau dokumen lain)
Biodata Penulis

26
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
D. PENJELASAN BAGIAN AWAL SKRIPSI KUALITATIF

A. Bagian awal
Sub-sub yang ada di bagian awal skripsi kualitatif
sama dengan isi bagian awal penelitian kuantitatif, baik
susunan, isi, maupun urutannya

B. Bagian Inti

A. BAB I: PENDAHULUAN

Pendahuluan adalah bab pertama dari skripsi yang


mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa
yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan.
Oleh karena itu pendahuluan memuat:

A. Latar belakang masalah


Bagian ini memuat uraian tentang alasan
dilakukannya penelitian, alasan pemilihan setting yang
mencakup tempat dan waktu, dan alasan penetapan fokus
penelitian.

B. Rumusan Masalah

Bagian ini berisi tentang fokus apa yang akan diteliti


dan rumusan pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab
dalam penelitian. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan untuk
mengetahui gambaran apa yang akan diungkap di lapangan.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ini harus selaras
dengan alasan-alasan yang dikemukakan di dalam latar
belakang penelitian. Rumusan masalah hendaknya disusun
secara singkat, padat dan jelas yang dituangkan dalam
bentuk kalimat Tanya dan dapat diuji secara empiris.
Contoh :
Konsep Akal Menurut Perspektif Quraish Shihab
Dalam Tafsir Al-Misbah, maka rumusan masalah yang dapat
diangkat adalah :
1. Bagaimana M. Quraisy Shihab Memaknai akal
berdasarkan Tafsir al-Misbah ?

27
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
2. Bagaimana kedudukan akal dalam relasi antara Hamba
dengan Tuhan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang


ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan
mengacu pada isi rumusan masalah. Perbedaannya terletak
pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan
dengan menggunakan kalimat tanya, sedang rumusan
tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat
penyataan.

Contoh :
Dengan contoh rumusan masalah pada penelitian
diatas, tujuan penelitian dapat dinyatakan sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui makna Konsep Akal dalam
perspektif M. Quraisy Shihab, dan salah satu caranya
adalah menganalisa dari karya manumentalnya yakni
tafsir Al-Misbah.
2. Untuk Mengetahui kedudukan akal menurut penafsiran
M. Quraisy Shihab dalam Tafsir Al-Misbah.

D. Manfaat Penelitian

Dalam bagian ini dikemukakan beberapa bukti


yang menunjukkan manfaat penelitian ini untuk dilakukan.
Nilai manfaat ini bisa mencakup manfaat secara teoritis dan
secara praktis. Secara umum manfaat penelitian akan
memberikan kontribusi bagi peneliti, Program
Studi/fakultas dalam bentuk pengembangan khazanah
keilmuan, serta masyarakat luas termasuk obyek kajian
yang diteliti. Dalam banyak hal paparan mengenai
kegunaan penelitian ini menjadi acuan utama untuk menilai
apakah suatu penelitian itu layak untuk dilakukan atau
tidak.

E. Definisi Konsep

Bagian ini memberikan penjelasan mengenai


beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian, agar
28
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
terjadi kesamaan interpretasi. Bagian ini juga memberikan
keterangan rinci pada bagian-bagian yang memerlukan
uraian. Ada beberapa catatan yang harus diperhatikan
dalam penyusunan definisi konsep, yaitu (1) tidak semua
kata dalam judul didefinisikan, melainkan beberapa kata
kunci saja dalam judul, (2) nama lembaga dan/atau nama
suatu lokasi tidak perlu didefinisikan, (3) Untuk
mendefinisikan istilah, gunakan rujukan. Dengan kata lain
jangan berhenti pada arti istilah, melainkan harus ada
penjelasan yang dianggap perlu untuk menjelaskan topik
skripsi

F. Sistematika Pembahasan

Berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi


yang dimulai dari bab pendahuluan sampai dengan bab
penutup. Perlu diperhatikan bahwa sistematika pembahasan
ditulis dalam bentuk narasi yang berisi uraian garis besar
tentang pokok bahasan dalam setiap bab penelitian, bukan
dalam bentuk daftar isi.

B. BAB II : KAJIAN KEPUSTAKAAN

C. Kerangka Teoritiik

Dalam penelitian kualitatif kajian kepustakaan


diarahkan pada penyajian informasi terkait yang
mendukung gambaran umum tentang fokus penelitian.
Teori yang dikaji ini lebih lanjut digunakan sebagai
landasan untuk memahami temuan yang diperoleh dan
landasan pengembangan teori baru.
Kajian kepustakaan untuk penelitian kualitatif
dipilih hanya pada pembahasan teoritis yang relevan
dengan fokus penelitian, sehingga tidak diperlukan
pembahasan tentang hal-hal yang jauh dari fokus
penelitian. Apabila fokus penelitian yang dipilih adalah
tentang metode dakwah, maka kajian kepustakaan yang
ditampilkan juga tentang metode dakwah dari berbagai
perspektif, sehingga bahasan tentang unsur dakwah lainnya

29
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
(seperti da’i, media, pesan, dan mad’u) tidak perlu
disajikan.

Bahan-bahan kajian teori dapat diangkat dari berbagai


sumber seperti jurnal penelitian, tesis, laporan penelitian,
buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah,
dan terbitan-terbitan resmi pemerintah atau lembaga
lembaga lain. Sama dengan kajian kepustakaan pada
penelitian kuantitatif, pemilihan bahan pustaka yang dikaji
biasanya didasari dua kriteria, yaitu (1) prinsip
kemutakhiran, (2) prinsip relevansi, dan prinsip kepakaran.

Prinsip kemutakhiran adalah penggunaan kepustakaan


terbaru yang bisa dijangkau. Prinsip ini penting karena ilmu
berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada
suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada periode
yang lain. Dengan prinsip kemutakhiran ini, peneliti dapat
berargumentasi berdasar teori-teori yang pada waktu itu
dipandang paling representatif. Hal serupa berlaku juga
terhadap penelaahan laporan-laporan penelitian. Sedangkan
prinsip relevansi adalah kesesuaian antara teori yang dikaji
dengan masalah penelitian. Prinsip ini diperlukan karena
penguaraian teori atau hasil penelitian mutakhir yang tidak
ada sangkut pautnya dengan masalah penelitian sangat kecil
manfaatnya. Prinsip kepakaran untuk kuantitatif

B. Penelitian Terdahulu yang relevan


Pada bagian ini diuraikan secara sistematis tentang
hasil-hasil penelitian yang didapat dari peneliti terdahulu,
dengan cara dikupas inti persoalan yang dibicarakan seperti
apa dan bagaimana hasil kajiannya. Atau secara singkatnya
dapat mengikuti alur sebagai berikut : sebutkan nama
peneliti, judul dan tahun penelitian dan simpulan. Setelah
dikupas, maka peneliti harus menunjukkan persamaan dan
perbedaan penelitian sebelumnya yang ia kupas dengan
penelitian yang dilakukannnya.

30
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
C. BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini memuat uraian secara rinci tentang
metode dan langkah-langkah penelitian yang meliputi
pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, setting
penelitian, sumber data, pengumpulan data, analisis data,
pengecekan keabsahan data dan tahapan penelitian

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pada bagian ini dijelaskan bahwa pendekatan yang


digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan
menyertakan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini
digunakan. Di samping itu, peneliti perlu mengemukakan
jenis penelitian yang digunakan, apakah studi kasus,
grounded theory, etnografi, interaksi simbolis, ekologi, atau
partisipatori.

B. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif


mutlak diperlukan karena peneliti itu sendiri bertindak
sekaligus sebagai instrumen pengumpul data. Kehadiran
peneliti tersebut harus digambarkan secara eksplisit dalam
laporan penelitian serta perlu dikemukakan apakah peran
peneliti sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau
pengamat penuh. Di samping itu perlu pula dijelaskan
apakah kehadiran peneliti itu diketahui statusnya sebagai
peneliti oleh subjek dan atau informan

C. Setting Penelitian

Yang dimaksud dengan seting penelitian adalah tempat


dan waktu pelaksanaan penelitian. Seting ini diuraikan
dengan mengidentifikasi karakteristik dan alasan
pemilihannya. Pemilihan seting harus didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan ketepatan dan keunikan.

31
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
D. Sumber Data

Jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan data


yang memadai dilaporkan pada bagian ini. Uraian tersebut
meliputi data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana
karakteristiknya, siapa saja yang dijadikan informan atau
subjek penelitian, bagaimana ciri-ciri informan atau subjek
tersebut, dan dengan cara bagaimana data dijaring sehingga
validitasnya terjamin.
Dalam penelitian kualitatif juga dikenal istilah
pengambilan sampel sebagaimana dalam penelitian
kuantitatif. Hanya saja tujuannya berbeda. Dalam
penelitian kualitatif, pengambilan sampel digunakan untuk
mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan
dikenakan pada situasi, subjek, dan waktu. Sedangkan
dalam penelitian kuantitatif, pengambilan sampel
dilaksanakan untuk melakukan generalisasi.

E. Pengumpulan Data

Pada bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data


yang digunakan, misalnya observasi partisipan, wawancara
mendalam, dokumentasi, focus group discussion (FGD).
Diuraikan pula pada bagian ini tentang hal-hal yang
menyangkut cara dan prosedur perekaman data, waktuyang
diperlukan dalam pengumpulan data dan format ringkasan
data.

F. Analisis Data

Dalam bagian ini diuraikan proses pelacakan dan


pengaturan data secara sistematis yang berupa transkrip
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain agar
peneliti dapat menyajikan datanya. Analisis ini melibatkan
pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data
serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan
penentuan apa yang dilaorkan. Analisis data ini dilakukan
selama dan setelah pengumpulan data.

32
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Secara garis besar strategi analisis data penelitian
kualitatif dapat menggunakan strategi deskriptif kualitatif
atau strategi verifikasi kualitatif. Strategi deskriptif
kualitatif dapat digrafiskan sebagai berikut:

DATA KESIMPULAN

DATA KLASIFIKASI KATEGORISASI

DATA CIRI-CIRI UMUM

Sedangkan strategi verifikasi kualitatif visualisasinya adalah


sebagai berikut:

KESIMPULAN DATA

KATEGORISASI KLASIFIKASI DATA

CIRI-CIRI UMUM DATA

Untuk teknik analisisnya peneliti juga dapat memilih


antara lain (1) teknik analisis domain, (2) teknik analisis
taksonomi, (3) teknik analisis komponensial, atau (4) teknik
analisis komparatif
(1) Teknik analisis domain digunakan untuk menganalisis
gambaran obyek penelitian di tingkat permukaan, namun
relatif utuh tentang objek penelitian. Teknik ini sangat
sesuai dengan penelitian yang tujuannya eksploratif.
Artinya, analisis hasil penelitian ini hanya ditargetkan
untuk memperoleh deskripsi objek penelitian secara
general, tanpa harus merinci ke dalam detailnya (unsur-
unsur). Untuk analisis domain, terlebih dahulu harus
ditentukan pola hubungan semantic. Ada 9 hubungan
semantic yang bersifat universal yang dapat digunakan,

33
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
yaitu: jenis, ruang, sebab-akibat, rasional, lokasi
kegiatan, cara ke tujuan, fungsi, urutan, dan atribut.Enam
langkah dalam analisis domain: Memilih pola hubungan
semantik tertentu atas dasar informasi, Menyiapkan
lembaran kerja teknik analisis domain, Memilah-milah
data sehingga terlihat kesamaan tertentu yang
dikelompokkan dalam kategori tertentu, Mencari konsep
induk dan kategori simbolik dari domain tertentusesuai
dengan pola hubungan simantik, Menjawab pertanyaan
struktural untuk masing-masing domain, dan Membuat
draf daftar keseluruhan domain dari seluruh data yang
ada
(2) Taxonomic Analysis (Teknik Analisis Taksonomi)
digunakan untuk tujuan hasil penelitian yang terfokus
pada suatu domain atau sub-sub domain tertentu. Secara
keseluruhan, teknik ini menggunakan “pendekatan non-
kontras antar elemen”. Secara operasional teknik analisis
taksonomis terfokus pada domain-domain tertentu,
kemudian memilah domain tersebut menjadi sub-sub
domain serta bagian-bagian yang lebih khusus dan
terperinci yang umumnya merupakan rumpun yang
memiliki kesamaan.
(3) Componential Analysis (Teknik Analisis Komponensial)
merupakan teknik analisis yang cukup menarik dan
paling mudah dilakukan karena menggunakan
“pendekatan kontras antar elemen”. Teknik ini baru
layak digunakan kalau seluruh kegiatan observasi dan
wawancara yang berulang-ulang telah memperoleh hasil
maksimal sesuai dengan harapan penelitian. Tahap-tahap
analisis ini adalah: display data hasil observasi dan
wawancara, pemilahan hasil observasi dan wawancara,
dan menemukan elemen-elemen kontras.
(4) Constant Comparative Analysis (Teknik Analisis
Komparatif) adalah teknik yang digunakan untuk
membandingkan kejadian-kejadian yang terjadi di saat
peneliti menganalisis kejadian tersebut dan dilakukan
secara terus menerus sepanjang penelitian itu dilakukan.
Tahapan yang dilalui untuk teknik analisis ini meliputi:

34
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
tahap membandingkan kejadian yang dapat diterapkan
pada tiap kategori, tahap memadukan kategori-kategori
serta ciri-cirinya, tahap membatasi lingkup teori dan
tahap penulisan teori.
G. Pengecekan Keabsahan Data

Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha


peneliti untuk memperoleh keabsahan datanya. Agar
diperoleh data yang absah dan interpretasi yang tepat, perlu
diteliti kredibilitas data dan interpretasi tersebut dengan
menggunakan teknik-teknik seperti perpanjangan
kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang diperdalam,
triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, dan
teori), atau pembahasan sejawat.

H. Tahapan Penelitian

Pada bagian ini diuraikan proses pelaksanaan


penelitian, mulai dari penelitian pendahuluan,
pengembangan desain, penelitian sebenarnya sampai pada
penulisan draft laporan.

E. BAB IV PENYAJIAN DATA DAN TEMUAN


PENELITIAN

A. Setting Penelitian
Pada bagian setting penelitian akan dipaparkan
dengan secukupnya agar pembaca mengetahui hal-ikhwal
sasaran penelitian tersebut. Gambaran tersebut berisi
tentang kondisi subyek penelitian yang dikaji , dapat
berupa letak geografis, potret sebuah organisasi, program,
suasana sehari-hari dan lainnya dapat mendukung
gambaran penelitian.

B. Penyajian data

Pada bagian ini dipaparkan mengenai data dan fakta


subyek penelitian, terutama yang terkait dengan rumusan
masalah yang diajukan, dalam arti pada bagian ini berisi

35
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
tentang jawaban atas berbagai masalah yang diajukan oleh
peneliti, yang didasarkan atas hasil observasi dan
wawancara serta informasi lainnya seperti dokumen, foto,
rekaman video, dll.

C. Temuan Penelitian

Temuan penelitian merupakan hasil analisis data.


Temuan penelitian ini disajikan dalam bentuk pola, tema,
kecenderungan dan motif yang muncul dari data. Temuan
penelitian ini bisa juga berupa penyajian kategorisasi,
sistem klasifikasi, dan tipologi.

F. BAB V PENUTUP

Berisikan kesimpulan yang merupakan jawaban


langsung dari permasalahan. Yang perlu diingat bahwa
kesimpulan harus merujuk pada rumusan masalah, baik
dalam hal urutan atau jumlahnya. Bagian rekomendasi
mengemukakan beberapa anjuran bagi kemungkinan
dilaksanakannnya penelitian lanjutan berdasarkan
kesimpulan yang dihasilkan.

36
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
BAB V
FORMAT SKRIPSI TEKS MEDIA

Skripsi hasil penelitian teks merupakan bentuk laporan


penelitian hasil analisis teks, seperti analisis semiotik, analisis
wacana, atau analisis framing. Teks dalam hal ini dipahamisesuai
dengan pendapat William Little John dan Dominic sebagai
berikut.
Text is essentially a recording. Whether written,
electronic, photographic, or preserved by some other means.
Even actions can be viewed as texts, but more often, the term
designates written documents and other records.
Teks adalah semua bentuk dokumen yang diasumsikan
memuat pesan-pesan komunikasi. Batasan ini lebih menekankan
pada “memuat pesan komunikasi” sehingga tidak terbatas hanya
pada teks tertulis, melainkan semua bentuk dokumen (gambar,
foto, grafik, film, video, rekaman ceramah, dls) yang di dalamnya
mengandung pesan dakwah. Bahkan konsep teks diperluas lagi
oleh sosiolog dengan mengatakan bahwa kehidupan masyarakat
dapat disebut sebagai teks sosial.

B. BAB I PENDAHULUAN
Ada enam hal pokok yang perlu dikemukakan dalam bab
ini, yaitu (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c)
tujuan penelitian, (d) kegunaan penelitian, (e) definisi
konseptual, dan (f) sistematika pembahasan. Hal-hal tersebut
pada dasarnya sama dengan isi bagian pendahuluan skripsi hasil
penelitian kuantitatif dan kualitatif.

C. BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN


Bab ini terdiri atas subbab kajian teoritis subtansial,
kajian teori analisis tekstual (teori wacana, teori semiotik, atau
teori framing), dan kajian penelitian yang relevan.
Teori substantif di sini adalah teori tertentu yang sesuai
dengan tema penelitian, misalnya teori dakwah (pesan dakwah),
teori politik, teori kekuasaan, teori gender, teori ekonomi-politik,
teori ideologi, dan sebagainya. Teori subtanstif diperlukan untuk
menjelaskan bidang permasalahan penelitian analisis teks dari
perpektif teori yang bersangkutan.

37
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Sedangkan teori wacana diperlukan untuk membantu
menganalisis naskah yang menjadi obyek kajian analisis wacana.
Teori wacana mana yang dipakai tergantung pada metode analisis
naskah yang dipakai. Jika pada analisis naskah dipakai metode
semiotika, misalnya maka dipakailah teori semiotika; bila
digunakan framing sebagai metode analisis naskah, maka kita
gunakan teori framing sebagai teori wacana. Begitu pula, jika kita
menerapkan CDA hendaknya dipaparkan teori CDA dalam
pendekatan teori wacana.
Subbab ketiga dari Bab II ini adalah kajian penelitian
terkait merupakan pemaparan hasil penelusuran laporan penelitian
yang relevan dengan permasalahan penelitian yang dilakukan.
Uraian diharapkan bersifat kritis sehingga dapat menggambarkan
bagaimana posisi penelitian yang dilakukan apabila dibandingkan
dan disandingkan dengan penelitian-penelitian relevan yang
pernah dilakukan.

D. BAB III METODE PENELITIAN


A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Analisis teks untuk ilmu komunikasi dan dakwah
ditempatkan sebagai bagian dari metode penelitian sosial
dengan pendekatan kualitatif. Proses penelitiannya tidak
hanya berusaha memahami makna yang terdapat dalam sebuah
naskah, melainkan acapkali menggali apa yang terdapat di
balik naskah menurut paradigma penelitian yang
dipergunakan.
Analisis tekstual dilihat dari jenisnya terdapat tiga
jenis, yaitu: analisis semiotik, analisis wacana atau analisis
framing. Dalam hal ini mahasiswa dapat memilih salah satu
jenis analisis tekstual tersebut. Setelah menyajikan jenis
penelitian teks yang digunakan, maka mahasiswa melanjutkan
dengan menguraikan secara rinci dan memadai tentang jenis
analisis teks yang digunakan tersebut.

B. Unit Analisis
Sub-bab ini dimulai dengan uraian tentang wujud dan
bentuk teks yang dianalisis. Misalnya, apakah teks dalam
wujud: (1) tulisan atau grafis antara lain berupa berita,
features, artikel opini, cerpen, dan novel. (2) ucapan antara

38
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
lain berupa rekaman ceramah, pidato, pengajian, dan materi
penyiaran. (3) tindakan antara lain berupa lakon drama,
tarian, film, defile, dan demonstrasi, atau (4) jejak antara lain
berupa lanskap, fashion, dan puing. Di samping itu, perlu
diuraikan tentang limitasi penelitian yang meliputi waktu
terbit sumber teks (misalnya: koran, majalah, novel, buku,
dan film). Hal lain yang penting dijelaskan adalah alasan-
alasan argumentatif akademis tentang pemilihan wujud dan
bentuk teks, media, serta fokus penelitiannya.

C. Tahapan penelitian

Bagian ini menjelaskan tahapan yang dilakukan


peneliti dalam melakukan analisis terhadap teks yang diteliti.
Uraian tahapan ini dilakukan mulai awal hingga akhir kajian
penelitian sesuai dengan jenis analisis tekstual. Bagian ini juga
menguraikan tentang teknik pengumpulan data serta teknik
analisis datanya.
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah tingkat
konsistensi peneliti dalam menggunakan teknik atau model
analisis antara yang diuraikan dalam bab II (teori analisis teks)
dengan teknik analisis di bab ini serta pada hasil analisis untuk
bab IV. Misalnya, apabila peneliti menggunakan teori analisis
wacana model van Dijk (seperti diuraiakan dalam bab II),
maka harus “dipatuhi” dan digunakan secara konsisten dan
teraplikasikan dalam teknik analisisnya.
Sebagai bahan pertimbangan secara praktis, berikut
disertakan ringkasan beberapa model analisis teks yang dapat
digunakan.

39
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Dimensi
No Nama Teoritis (Sebuah Teknik Analisis
Model abstraksi)
1. Semiotika Semiotika adalah Secara strukturalis, tanda-tanda
(Berge r, ilmu yang dalam suatu naskah ditemukan dan
1982) mempelajari tanda ditafsirkan sesuai dengan perspektif
(sign), makna tanda, teori yang dipergunakan dalam
dan cara kerja tanda. penelitian yang sedang dilakukan.
Menurut semiotika Secara post strukturalis ”benang
strukturalis tanda merah” dari naskah akan ditangkap.
dibagi kedalam tiga
jenis: ikon, indeks,
dan simbol. Menurut
semiotika post
strukturalis, sebuah
naskah memiliki
”gagasan inti” atau
”benang merah”.
2. Analisis Bersumber dari teori Menemukan tanda-tanda dalam suatu
Marxis Marxis, analisis ini naskah dan menafsirkannya sebagai
(Berge r, melihat realitas sosial jalan untuk mengetahui siapa
1982) sebagai yang penuh mengeksploitasi siapa serta ideologi
dengan pertentangan apa yang ada di balik suatu naskah.
antara kelas serta
pertarungan ideologis
dan kekuasaan.
3. Psikoa- Aliran psikologi Menemukan tanda-tanda dalam suatu
nalisis Fruedian; berbicara naskah dan menafsirkannya guna
(Berger, tentang id, libido; menunjukkan bahwa tanda-tanda
1982) ego, super-egonya tersebut mencerminkan alam bawah
dan sebagainya. sadar si pembuat atau si pemakai
Percaya bahwa semua tanda.
hal yang dilakukan
manusia
mencerminkan alam
bawah sadarnya.
4. Analisis Aliran struktur- Menemukan tanda-tanda dalam suatu
Sosiol ogis fungsional melihat naskah dan menafsir-kannya untuk
(Berge r, bahwa dalam mencari siapa yang diberi status dan
1982) bermasyarakat peran apa serta bentuk relasi antar
terdapat pembagian indivudu dalam naskah itu.
tugas dan fungsi.
Setiap individu dalam
struktur sebuah
masyarakat memiliki
status dan peran
masing-masing

40
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
5. Semiotika Semiotika sosial Mengamati suatu naskah untuk
Sosial meman-dang bahwa mene-mukan apa medan wacana
(Halliday, sebuah naskah terdiri yang ada di sana; siapa yang menjadi
1993) dari tiga komponen pelibat wacananya, dan bagaimana
utama: medan sarana wacananya. Kemudian
wacana (cara menafsirkannya sesuai perspektif
pembuat wacana teori yang dipergunakan dalam
memper-lakukan penelitian yang sedang dilakukan.
suatu peristiwa);
pelibat wacana
(sumber yang dikutip
atau orang-orang
yang dilibatkan
beserta atribut sosial
mereka dalam suatu
wacana), dan sarana
wacana (cara
pembuat wacana
menggunakan bahasa
dalam manggam-
barkan peristiwa).

41
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
6. Analisis Teori framing Terdapat beberapa varian analisis
Framing berbicara tentang framing. Cara menganalisis analisis
(Sobur seleksi isu yang wacana dengan framing adalah
, 2001; dimasukkan ke atau meme-nuhi setiap komponen framing
Eriant o, dikeluarkan dari dengan fakta (bagian naskah) yang
2002 wacana. Menurut terdapat dalam suatu naskah.
Hamad framing, dalam • Komponen framing Gamson dan
, 2004; wacana berlangsung Modigliani: Metaphors, Exemplars,
Van Dijk, proses pemilihan Catchphrases, Depictions, Visual
1988) fakta mana yang mau images, Roots, Consequences, dan
diangkat, fakta mana Appeals to principals.
yang mau • Komponen framing Pan &
disembunyikan, atau Kosicki: Sintaksis (skema berita);
fakta mana Skrip (kelengkapan berita); Tematik
dihilangkan sama (detail; koherensi; bentuk kalimat;
sekali. Wacana kata ganti); Retoris (leksikon; grafis;
menurut framing metafora)
terdiri dari sejumlah • Komponen framing Van Dijk:
komponen yang diisi Summary (Headline; lead); Story
dengan fakta-fakta (situation and comments). Situation
pilihan itu. (episode and background);
Comments (verbal reactions and
conclussions). Episode (main events
and consequences). Background
(context and history). History
(circumtances and previous events).
Conclussion (expectations and
evaluations)
• Komponen framing Robert
Entman: Problem Identification,
Causal Interpretation, Moral
Evaluation: dan Treatment
Recommendation
• Komponen framing Ibnu Hamad:
Perlakuan atas peristiwa (Tema yang
diangkat dan Penempatan berita),
Sumber yang dikutip (Nama dan
atribut sosial sumber), Cara Penyajian
(Pilihan fakta yang dimuat dan
Struktur penyajian), dan Simbol yang
dipergunakan (Verbal : kata, istilah,
frase; dan Non-verbal: foto, gambar)

42
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
7. Ethnog Ethnographic of Mengamati pola interaksi komunikasi
raphic of speaking berasal dari yang terjadi di lapangan untuk melihat
SPEAKING tradisi antropologi siapa di antara partisipan ber-peran
(Titscher, yang melihat bahwa apa. Menganalisis rekaman (lebih
2000:9 penggunaan simbol mudah bila dalam bentuk film) adalah
4-99) komunikasi dan cara suatu interaksi komunikasi melalui
komunikasi itu terikat komponen-komponen S (setting,
dengan budaya. scene), P (participants), E (ends, goal,
Pendekatan terhadap purpose), A (act sequence), K (key,
masalahnya tone, manner), I (instrument-talities ),
menggabungkan teori norms (belief), Genre (textual
antropologi dan categories
linguistik untuk
komunikasi. Tujuan:
untuk melihat pola
interaksi komunikasi
antar partisipan sesuai
konteks, tempat dan
waktu untuk
menggambar-kan
siapa di antara
partisipanberperan
apa.
8. Grounded Grounded Theory Memperhatikan bagian demi bagian
Theory (GT) dalam analisis dari teks untuk menemukan
(Titsch er, teks adalah mencoba sedikitnya sepuluh kategori konsep
2000:7 membangun konsep (coding families) antara lain c-
4-89) atau kategori families (causes, consequences…),
berdasarkan data dari process families (stages, phases,
teks. Penggunaan GT duration...), culture families (norms,
untuk analisis teks values, sosially shared attitudes)....
adalah mencoba
mengkonseptuali-sasi
asumsi-asumsi basis
data.
9. System for Multiple Menganalisis tujuh aspek dari
YMLOG Observation of Group wacana: waktu interaksi, nama aktor,
(Titscher, (Symlog) nama alamat, bahasa simpel sebagai
2000:1 menganalisis tindakan komentar atas prilaku/ ide, nilai yang
36-143) komunikasi suatu diekspresikan pelaku (pro-kontra),
kelompok dengan catatan atas orientasi prilaku dan ide
mengamati tiga level: aktor dalam ruang ketika berinteraks i
perilaku verbal dan dalam kelompok, dan alokasi dari
nonverbal, ide yang salah satu ide tentang diri, orang lain,
muncul selama kelompok, situasi, masyarakat, dan
komunikasi, dan nilai fantasi
(pro kontra) saat
berkomunikasi.

Untuk kepentingan analisis secara praktis, pada


umumnya model analisisnya divisualisasikan dalam bentuk
tabulasi sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan

43
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
analisis teks. Misalnya analisis framing yang menggunakan
model Pan dan Kosicki adalah sebagai berikut:
STRUKTUR PERANGKAT UNIT AMATAN
FRAMING
SINTAKSIS 1. skema berita Headline, lead, latar
cara komunikator informasi, kutipan,
menyusun fakta sumber, pernyataan,
penutup
SKRIP 2. kelengkapan 5W + 1H
Cara komunikator berita
mengisahkan fakta
TEMATIK 3. detail Paragraph,
Cara komunikator 4. maksud kalimat proposisi
menulis/menyampaikan 5. nominalisasi
pesan 6. koherensi
7. bentuk kalimat
8. kata ganti
RETORIS 1. leksikon Kata, idiom,
Cara komunikator 2. grafis gambar/foto, grafik
menekankan fakta 3. metaphor
4. pengandaian

Sedangkan analisis wacana dengan model Norman


Fairclough, model grafisnya adalah sebagai berikut:
Level Level Teknik
o. Masalah Analisis Pengumpulan Data
Praktik Makro - Interview yang mendalam
sosiokultura dengan pembuat naskah
l dan ahli yang paham
dengan tema penelitian
- Secondary data yang
relevan dengan tema
penelitian
- Penelusuran literatur yang
relevan dengan tema
penelitian

Praktik Meso - Pengamat terlibat pada


Wacana Produksi Naskah, atau

44
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
- Interview yang mendalam
dengan pembuat naskah,
atau
- “Secondary Data” tentang
pembuatan naskah

Text Mikro - Satu atau lebih metode


Analisis Naskah
(sintagmatis atau
paradigmatis)

Pilihan lain model analisis wacana adalah dari Ruth


Wodak, sebagai berikut:
Dimension Level Teknik pengumpulan
Bentuk data
Cognitive Plan of Gagasan - Wawancara
Dimension Text pembuatan mendalam dengan
Teks pembuat teks
- Riwayat hidup
pembuat teks
Socio- Pengaruh Proses - Pengamat terlibat
Psycologica sosial dan pembuatan dalam proses pem-
l psikologis Teks buatan teks
Dimension terhadap - Wawancara
Teks mendalam tentang
pembuatan teks
- Secondary data
tentang
pembuatan teks
Linguistic Teks yang - Satu atay
Dimension Realized Terwujud gabungan metode
Text analisis naskah
(sintagmatis atau
paradigmatis)

45
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
D. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi obyek penelitian
Secara ringkas dan memadai subbab ini memaparkan
hal-hal terpenting tentang sumber teks yang dianalisis.
Misalnya, analisis pesan dakwah pada teks pemberitaan
koran Kompas, maka yang perlu diuraikan adalah sejarah
singkat koran Kompas, rubrik yang terdapat di koran ini dan
lebih didetailkan pada rubrik dimana teks yang menjadi unit
analisis diambil.
B. Penyajian Data
Subbab ini menyajikan data yang dikumpulkan sesuai
dengan rumusan masalah penelitian yang telah dirumuskan
pada bab I. Apabila rumusan masalah berbunyi bagaimana
pesan dakwah pada teks pemberitaan koran Kompas, maka
data yang harus disajikan adalah ‘kutipan” utuh teks
pemberitaan koran Kompas sesuai dengan unit analisis yang
ditetapkan. Juga jika teks yang dianalisis adalah pesan
dakwah yang disampaikan melalui ceramah, maka subbab
penyajian data berisi teks ceramah yang utuh yang telah
ditranskripsi berdasarkan hasil rekaman tape recorder.
C. Analisis Data
Analisis data harus berpijak pada data yang telah
dipaparkan secara utuh pada subbab penyajian data di atas.
Dengan menggunakan model analisis teks pilihan peneliti,
sebagaimana diuraikan pada bab III, peneliti berusaha
menemukan makna teks dan menafsirkannya. Hal yang
terpenting dalam analisis data adalah keberhasilan
memberikan makna terhadap teks yang menjadi obyek
penelitian. Sehingga hasil analisisnya tidak sekadar
“mengalih-bahasakan” teks yang ada atau bahkan “meng-
copy-paste” kalimat, kata dan paragrap dari teks yang
dianalisis.
Pemaparan temuan penelitian dapat disajikan dalam
bentuk pola, tema, kategorisasi, kecenderungan, atau motif
yang muncul dari data.

E. BAB V PENUTUP
Berisikan kesimpulan yang merupakan jawaban
langsung dari permasalahan. Yang perlu diingat bahwa
kesimpulan harus sinkron dengan rumusan masalah, baik dalam

46
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
hal urutan atau jumlahnya. Bagian rekomendasi
mengemukakan beberapa anjuran bagi peneliti selanjutnya.

BAB VI
TEKNIK PENULISAN DAN BENTUK SKRIPSI

A. TEKNIK PENULISAN
Pada teknik penulisan ini secara berturut-turut akan dijelaskan
beberapa hal tentang kaidah kebahasaan (meliputi ejaan, kosa kata,
kalimat, dan paragrap), penulisan kutipan, penulisan daftar
rujukan/pustaka/bacaan, dan penyajian tabel dan gambar

1. Kaidah Kebahasaan
Sebagaimana telah dikemukakan pada pendahuluan, bahwa
skripsi merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang berupa laporan
penelitian. Oleh karena karakteristik ilmiah itu, maka bahasa yang
digunakan sebagai sarana memaparkan keseluruhan rangkaian
penelitian harus menggunakan ragam bahasa ilmiah.
Ciri-ciri penanda ragam bahasa ilmiah adalah formal, jelas,
tepat, dan lugas. Keformalan di antaranya diwujudkan dengan
penggunaan gaya bahasa resmi, bentuk atau konstruksinya dengan
kalimat pasif, dan istilah-istilah bidang tertentu. Kejelasan
diwujudkan dengan penggunaan kalimat yang efektif, efisisen, tidak
rancu atau ambigu, serta susunan paragraf yang padu dan runtut.
Ketepatan diwujudkan dengan pemilihan kosa kata sesuai dengan
ide gagasan yang akan disampaikan. Kelugasan diwujudkan dalam
bentuk penggunaan kata-kata yang tidak bernuansa emotif
(misalnya: harus, wajib, dan atau salah besar), dan pemilihan
kalimat yang tidak berbelit-belit (berbasa-basi atau tidak langsung
pada ide atau gagasan yang dimaksudkan). Kaidah kebahasaandapat
dilihat dari:
a. Ejaan
Ejaan berkaitan dengan tata cara atau kaidah penulisan
tanda baca, huruf, dan kata. Mahasiswa direkomendasikan untuk
menggunakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (Lihat Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (PERMENDIKBUD) Nomor 50 tahun 2015)
sebagai panduan teknis penulisan ejaan, seperti misalnya tanda

47
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
titik, titik dua, koma, tanda hubung, penulisan kata atau istilah
asing, penulisan di, ke, dari, dan pada.
b. Kosa Kata
Pemilihan dan penggunaan kosa kata dalam skripsi harus
mengikuti kaidah ragam bahasa ilmiah. Hal penting yang harus
dijadikan pedoman yaitu menghindari penggunaan kosa kata
tidak formal (sehari-hari dan atau bahasa gaul), emosional, dan
bermakna ganda.
Dua pertimbangan utama pemilihan suatu kosa kata
yaitu (a) ketepatan, yaitu pertimbangan makna dan aspek logika
sehingga kata yang dipilih secara tetap dapat mengungkapkan
apa yang ingin diungkapkan (intended meaning) yang
berdampak pada kemudahan pembaca memperoleh pemahaman
(extended meaning), dan (b) kesesuaian, yaitu pertimbangan
situasional sehingga kata yang dipilih sesuai dengan konteks
ilmiah penulisan skripsi.
c. Kalimat
Kalimat sebagai bentuk pengungkapan gagasan atau
konsep hendaklah memenuhi persyaratan (a) memiliki struktur
unsur-unsur fungsional yang lengkap, yaitu subjek, predikat,
obyek dan keterangan, (b) sesuai dengan kaidah bahasa baku,
dan (c) pemilihan kosa kata yang tepat dan sesuai.
Kalimat yang benar dan jelas akan berpengaruh pada
kejelasan dan kemudahan bagi pembaca menangkap makna dan
pesan. Kalimat yang demikian biasa disebut kalimat efektif.
Ciri-ciri kalimat efektif di antaranya (1) memenuhi persyaratan
kesepadanan dan kesatuan, (2) kesejajaran bentuk, (3) terdapat
penekanan, (4) efisien dalam penggunaan kata, dan (5) bervariasi
dalam struktur
d. Paragraf
Paragraf merupakan satuan pikiran yang paling dasar
dalam suatu tulisan. Dalam suatu paragraf, sekelompok kalimat
meliputi (a) kalimat topik, (b) beberapa kalimat penunjang, dan
(c) kalimat penyimpul yang saling berkaitan menyajikan serta
mengembangkan satu ide pokok. Jumlah kalimat dalam suatu
paragraf bukan merupakan ukuran baik tidaknya suatu paragraf
melainkan keutuhan dan keruntutan pengembangan ide pokok
yang menjadi ukurannya.
Kalimat topik merupakan gagasan sentral (main idea)
yang kemudian dikembangkan menjadi satu paragraf. Kalimat

48
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
ini dapat diletakkan di awal, di tengah, atau di akhir suatu
paragraf. Sedangkan kalimat penunjang merupakan kalimat-
kalimat penjelas suatu kalimat topik. Wujudnya dalam suatu
paragraf dapat berupa contoh-contoh, ilustrasi, klasifikasi, ciri-
ciri, perbandingan, definisi, karakteristik, uraian pendapat, dan
sebab akibat. Kalimat-kalimat penjelas ini tidak boleh
menyimpang atau bertolak belakang dengan kalimat topik.
Sementara itu, kalimat penyimpul merupakan pernyataan
simpulan dari pembahasan yang diuraikan dalam suatu paragraf.
Wujud penggunaannya ditunjukkan dengan penanda kata
misalnya: jadi, oleh karena itu, oleh sebab itu, dengan demikian,
singkatnya, dan akhirnya. Tidak semua paragraf diakhiri dengan
kalimat penyimpul ini. Adakalanya kalimat penyimpul ini baru
dimunculkan setelah beberapa paragraf selesai dikemukakan.
Penanda kata misalnya berdasarkan uraian tersebut,
berdasarkan uraian sebelumnya, sebagai telah dijelaskan, atau
deskripsi tersebut, dapat juga digunakan sebagai pengantar
kalimat penyimpul.
Keutuhan suatu paragaf hanya dapat dicapai apabila
dalam suatu paragraf hanya membahas satu gagasan sentral.
Semua kalimat penunjang dan kalimat penyimpul mengarah
pada penjelasan terhadap satu kalimat topik tersebut. Sedangkan
keruntutan suatu paragraf sangat diperlukan dalam rangka
mempermudah pembaca untuk memahami dan menangkap
makna suatu paragraf. Hal ini dapat dicapai dengan cara (a)
menyusun kalimat-kalimat pendukung secara logis, dan (b)
menghubungkan antar kalimat secara tepat dengan
menggunakan piranti pemadu berupa kata penghubung, kata
tunjuk, kata keterangan waktu, dan kata ganti orang.

Penulisan Kutipan
Yang dimaksud dengan teknik penulisan kutipan dalam
pedoman ini adalah teknik atau cara mengutip sumber dari buku,
artikel jurnal dan referensi lainnya. Jenis kutipan dapat
dikategorikan dalam dua hal yaitu kutipan langsung dan kutipan
tidak langsung. Kutipan langsung adalah kutipan yang diambil
langsung secara utuh dari sumbernya sedangkan kutipan tidak
langsung adalah kutipan yang penulisannya menggunakan bahasa
sendiri tetapi makna dan esensinya sama dengan yang dimaksud
oleh sumber.

49
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Adapun teknik kutipan, baik secara langsung atau tidak
langsung dalam pedoman ini menggunakan model teknik notasi
ilmiah melalui CATATAN KAKI (footnote) dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Angka kutipan dibuat diujung kalimat kutipan dengan
menaikkan setengah spasi. Jika menggunakan program
Microsoft Word, angka ini akan naik secara otomatis
kemudian akan mengurut secara otomatis pula untuk
kutipan-kutipan berikutnya
2. Setiap Bab, nomor kutipan dibuat mulai dari nomor urut
satu.
3. Satu kalimat, dapat saja terjadi beberapa kutipan dan setiap
kutipan berikan angka sesuai dengan urutan kutipan. Dalam
hal ini, berikan tanda kutipan diujung kalimat yang dikutip.
Sedangkan untuk kutipan satu kalimat, berikan tanda
kutipan setelah tanda baca penutup.
Contoh:
Menurut al-Ghazali, akhlak merupakan suatu sifat yang
tetap dan berada pada jiwa seseorang1 , menurut Wajdi
akhlak adalah suatu keadanaan jiwa yang merancang untuk
melakukan perbuatan2 , menurut Anis akhlak merupakan
factor bawaan sebagai suatu keadaan jiwa yang kokoh yang
dapat menimbulkan perbuatan baik atau buruk.3
4. Kalimat yang dikutip harus dituliskan sumbernya secara
lengkap di dalam catatan kaki (di bawah halaman dan bukan
catatan perut). Lihat contoh catatan kaki di bawah.
5. Catatan kaki ditulis dalam satu spasi dan dimulai dengan 7
ketukan dari pinggir. Lihat contoh di bawah.
6. Nama pengarang yang terdiri dari tiga orang atau lebih,
ditulis dengan menggunakan kata dkk atau et al.
7. Kutipan yang diambil dari halaman tertentu disebutkan
halamannya dengan singkatan “h” (halaman). Jika kutipan

1
Al-Ghazali, Ihya ‘Ulumuddin, Jilid VII (Beirut Libanon: Ihya
Attaraatu ‘Arabi, tt), h. 327.
2
Muhammad Farid Wajdi, al-Quran ‘Arabi ‘Asyar ‘al-Isyrin (Mesir:
Dar al-Ma’rifat, 1971), h. 770
3
Ibrahim Anis, dkk., al-Mu’jamul Wasit Juz I Cetakan VI (Mesir:
Dar al-Ma’rifat, 1972), h. 202

50
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
terdiri atas beberapa halaman, atau sari dari sejumlah
halaman dibuat “hh”.
Contoh: Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hh. 150-156.
8. Buku yang tidak mempunyai nama pengarang, dituliskan
judul bukunya atau anonymus di depan judul buku tersebut.
Contoh: Departemen Agama RI, Al-Quran dan
Terjemahnya (Jakarta: Pelita, 1982), h. 123
9. Buku terjemahan harus disebutkan nama pengarang dan
penerjemahnya.
Contoh: Osman Bakar, Tauhid dan Sains, terjemahan
Yuliani Liputo (Bandung: Pustaka Hidayah, 1994), h. 37.
10. Buku yang berisikan kumpulan karangan disebutkan nama
editornya kemudian diberi singkatan (ed.).
Contoh: Paul Ekman (ed.), Emotion in the Human Face
(New York: Cambridge University Press, 1982), h. 453.
11. Kutipan dari makalah yang dipublikasikan pada majalah,
Koran atau jurnal atau disampaikan di sebuah forum ilmiah,
dituliskan di dalam majalah/jurnal/Koran apa, dan atau
disampaikan di forum apa, dengan memberi tanda kutip.
Contoh: Nina Kania Dewi, “Internet Sebagai Media
Alternatif Society Audit bagi Hasil Penelitian”, Jurnal
Analisis Sosial Vol. 6, No. 1 Februari 2001, hh.155-169.
12. Kutipan dari Internet penulisannya: nama penulis, topik
bahasan dan sumber disertai keterangan kapan diakses.
Contoh:
Martinia Danurba, IDLN dan Undang-Undang
Republik Indonesia no. 6 tahun 1982 tentang hak cipta
(http://idln.itb.ac.id/papers/copyright-martinia.htm. diakses
20 Agustus 2009)
Onno W. Purbo, Cyber Coimmunity: Web
Marketing, Security & Access Strategies
(http://www.Ip.itb.ac.id/~yc1dav/ 1998. Diakses tanggal 2
September 2009)
13. Pengulangan kutipan pada Bab sebelumnya baik dengan
atau tanpa diselingi oleh sumber kutipan lain, ditulis dengan

51
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
format nama lengkap pengarang, dan judul, dan halaman
yang dikutip.
Contoh: Osman Bakar, Tauhid dan Sains, h. 42.
14. Judul buku diberikan garis bawah, atau dicetak miring
(italic), ataupun ditebalkan (bold)
15. Nama pengarang pada catatan kaki ditulis secara utuh, tidak
dibalik, dan tidak memakai gelar akademik. Lihat contoh di
atas
Contoh Catatan Kaki:
Santoso Sastropoetro, Pendapat Publik, Pendapat
Umum, dan Pendapat Khalayak dalam Komunikasi Sosial
(Bandung: Remadja Karya, 1987), h. 32.
16. Nama pengarang pada daftar pustaka dibalik dan tidak
memakai gelar akademik
Contoh Daftar Pustaka:
Sastropoetro, Santoso.1987. Pendapat Publik,
Pendapat Umum, dan Pendapat Khalayak dalam
Komunikasi Sosial. Bandung: Remadja Karya.
17. Tahun penerbitan diletakkan di muka setelah nama
pengarang sebelum judul buku dan tempat penerbitan
18. Daftar pustaka diurut berdasarkan alphabetis atau huruf
pertama dari nama famili pengarang. Misalnya urutan
dimulai dari nama pengarang yang berawal dengan huruf A,
B, C, dst. Jika terdapat huruf awal sama dari nama beberapa
pengarang, maka ditulis berdasarkan huruf kedua, ketiga
dan seterusnya untuk membuat urutannya. Contoh: ada
nama pengarang Sastro dan Sidik, maka urutannya adalah
Sastro dulu (karena huruf kedua setelah “s” adalah “a”), dan
baru nama Sidik (karena huruf “i” setelah S urutannya di
belakang huruf “a”).
19. Judul buku yang berbahasa Arab, ditulis dengan
transliterasi tulisan Arab ke Latin. Lihat contoh catatan kaki
di atas.
20. Transliterasi Arab-Latin boleh menggunakan buku-buku
pedoman transliterasi yang ada sepanjang dipakai secara
konsisten.

52
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka dicantumkan sebagai sumber referensi agar
pembaca dapat mengetahui keseluruhan sumber rujukan yang
digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Dengan cara itu pembaca
yang ingin mengetahui atau mengidentifikasi sumber rujukan
aslinya dapat menggunakan daftar pustaka sebagai referensi secara
langsung.
Daftar pustaka tidak diberi nomor urut. Nama penulis
disusun menurut alfabet, gelar akademik tidak boleh ditulis, masing-
masing sumber pustaka ditulis dalam jarak satu spasi, antar sumber
pustaka ditulis dalam jarak 2 spasi.
Sesuai dengan variasi konvensi penulisan notasi ilmiah,
penulisan daftar pustaka lebih didasarkan pada jenis sumber sebagai
bahan rujukan.
Contoh:
Amran, Aminuddin (ED), Pengembangan Penelitian Kualitatif
dalam Bidang Bahasa dan Satra, Malang : HISKI
Komisariat Malang dan YA3, 1990
Arifin, Bey, Mengenal Tuhan, Sidoarjo: PT Bina Ilmu, 1961
Harahap, M. Yahya, Tujuan Kompilasi Hukum Islam,
Jakarta: Pustaka Panjimas, 1990

Transliterasi
‫=ا‬a ‫=ز‬z ‫= ق‬q
‫=ب‬b ‫=س‬s ‫=ك‬k
‫ =ت‬t ‫ = ش‬sy ‫=ل‬l
‫ = ث‬th ‫=ص‬ṣ ‫=م‬m
‫=ج‬j ‫ = ض‬dh ‫=ن‬n
‫=ح‬ḥ ‫=ط‬ṭ ‫=و‬w
‫ = خ‬kh ‫=ظ‬ḍ ‫=ه‬h
‫=د‬d ‫‘=ع‬ ‫=ء‬a
‫ = ذ‬dz ‫ = غ‬gh ‫ =ي‬y
‫=ر‬r ‫=ف‬f

53
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
(Penulisan transliterasi mengikuti buku Pedoman teknis
Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, tahun2008,
mulai halaman 50 – 52)
Transliterasi dimaksudkan sebagai pengalihhurufan dari
abjad yang satu ke abjad yang lain. Transliterasi Arab-Latin disini
ialah penyalinan huruf-huruf arab dengan huruf-huruf latin beserta
perangkatnya.
Ada beberapa prinsip yang harus diketahui dalam
transliterasi , yaitu:
a. Sejalan dengan Ejaan yang disempurnakan
b. Huruf Arab yang belum ada padanannya dalam huruf latin
dicarikan padanan dengan cara memberi tambahan di akhir
dengan dasar “satu fonem satu lambang”.
c. Pedoman transliterasi ini diperuntukkan bagi masyarakat umum

Hamzah (‫ )ء‬yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi


tanda apapun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis
dengan tanda (‘).

1) Vokal dan diftong


ā = a panjang
i = I panjang
ū = u panjang
‫ = ﺁ و‬aw
‫ = أ و‬uw
‫ = ﺁي‬ay

2) Syaddah dilambangkan dengan konsonan ganda


3) Kata sandang al- (alif lam ma’rifah) ditulis dengan huruf
kecil, kecuali jika terletak di awal kalimat.
4) Ta’ marbutah (‫ ) ة‬ditransliterasi dengan t. Tetapi jika ia
terletak di akhir kalimat, maka ia ditransliterasi dengan h (h
garis bawah).
Lafz al-jalalah (‫ )هلال‬yang didahului oleh partikel seperti huruf
jar dan huruf lainnya atau berkedudukan sebagai mudaf ilayh (frase
nomina) ditransliterasi tanpa huruf hamzah, seperti Billah (‫ )با هلل‬dan
Abdullah (‫) عبد هلل‬.

54
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
B. BENTUK SKRIPSI
1. Jenis dan Ukuran Kertas
- Jenis : HVS
- Warna : Putih
- Berat : 70 gram
- Ukuran : A4 (21,5 cm x 29,7 cm)
- Pengetikan:
- Batas kiri : 4 cm (termasuk 1 cm untuk penjilidan
dari tepi kertas
- Batas kanan : 3 cm dari tepi kertas
- Batas atas : 3 cm dari tepi kertas
- Batas bawah : 3 cm dari tepi kertas

2. Jenis Huruf dan Ukuran Huruf


Huruf yang digunakan dalam penulisan skripsi ini
berjenis Times New Roman. Sedangkan untuk ukuran huruf
menggunakan ukuran normal 12 font. Lebih jelasnya
sebagaimana berikut ini : Untuk judul bab, sub bab, teks induk,
abstrak, lampiran dan daftar pustaka menggunakan ukuran 12
font.
Untuk kutipan blok, judul tabel, bagan, teks tabel, teks
bagan, catatan kaki, indeks, header, footer menggunakan
ukuran 10 font.

3. Batasan Halaman Skripsi


Berdasarkan Panduan Pendidikan IAI Al-Khozini, telah
ditentukan bahwa untuk jumlah halaman skripsi yang
berbahasa Indonesia minimal 60 halaman dan berbahasa asing
(Arab/Inggris) minimal 50 halaman.

4. Penjilidan
a. Penjilidan menggunakan karton tebal (hard cover)
dengan warna coklat muda.
b. Judul skripsi dicetak dengan huruf timbul warna hitam,
selain ditulis pada kulit muka juga ditulis pada sisi kiri
(punggung) dengan mencantumkan Nama, NIM, judul
skripsi, dan tahun pembuatan.
c. Setiap pergantian bab diberikan pembatas kertas warna
berlogo IAI.

55
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo

5. Sistematika Penulisan Bab


Sistematika penulisan bab, sub bab dan sub-sub bab
yang digunakan dibahas berikut ini. Peringkat pertama, kata
bab ditulis dengan uruf kapital dan diikuti dengan angka
romawi besar sesuai dengan urutan bab yang diketik pada
bagian tengah atas tanpa titik dan garis bawah. Peringkat kedua,
ditandai dengan huruf kapital, misalnya A, B, C dan seterusnya,
diakhiri tanda titik. Peringkat ketiga, ditandai dengan angka
arab, misalnya 1, 2, 3 dan seterusnya, diakhiri dengan titik.
Peringkat keempat, ditandai dengan huruf kecil, misalnya a, b,
c dan seterusnya, diakhiri titik. Jika masih terdapat sub bab lagi,
maka digunakan angka arab yang diakhiri kurung tutup (.
Berkenaan dengan itu, semua kata dan sub bab mulai peringkat
dua hingga peringkat kelima diawali dengan huruf kapital.
Kalau diurutkan maka: I, A, 1, a, 1), a), (1), (a).

56
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
LAMPIRAN-LAMPIRAN

PERNYATAAN
PERTANGGUNGJAWABAN PENULISAN SKRIPSI

Bismillahirrahmanirrahim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : ….……………………………………
NIM : ……………………………………….
Program Studi : …………………………………….…
Alamat : …………………….…………………

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:


1) Skripsi ini tidak pernah dikumpulkan kepada lembaga pendidikan
tinggi mana pun untuk mendapatkan gelar akademik apapun
2) Skripsi ini adalah benar-benar hasil karya saya secara mandiri dan
bukan merupakan hasil plagiasi atas karya orang lain
3) Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini
sebagai hasil plagiasi, saya akan bersedia menanggung segala
konsekuensi hukum yang terjadi.

Sidoarjo,………………………..
Yang
Menyatakan,
MATERAI

(Nama Lengkap dan Tanda tangan)


NIRM.

57
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
LAMPIRAN : CONTOH SKRIPSI KUANTITATIF

RESEPSI MASYARAKAT PADA AL-QURAN SEBAGAI SHIFA’


BAGI KESEMBUHAN PASIEN
(Studi Living Quran di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Institut Agama Islam Al Khoziny Buduran
Sidoarjo Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam
Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)

Oleh :
ANGGIA NAHLA
NIM 20157911100023

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS DAKWAH DAN USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-KHOZINY SIDOARJO
2019
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh ANGGIA NAHLA ini telah diperiksa dan disetujui


untuk diujikan.

Sidoarjo, 22 Mei 2019


Pembimbing,

M. Fadli Rosyid Lc., M.Th.I


NIDN 2108108601
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi yang disusun oleh ANGGIA NAHLA ini telah


dipertahankan di depan Tim penguji Skripsi.
Sidoarjo, 05 Juni 2019

Mengesahkan
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin

Dekan,

Dr.H.Hartoyo, M.Si
NIDN.

Penguji I,

Dr. Rahman Hakim, M.Th.I


NIY 194079046

Penguji II,

Moh. Fathurrozi Lc., M.Th.I


NIY. 144079009

Penguji III,

Dr.H.Sholeh Qosim, M.Si


NIDN. 2103046601

Penguji IV

M. Fadli Rosyid Lc., M.Th.I


NIDN 2108108601
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan


kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”
(QS. Al-Mujadalah (58): 11),

1. Kedua orangtuaku H. Syamsul dan Hj.


Muzayyanah, yang telah membesarkan,
mendidik, serta menyayangi setulus hati.
Terima kasih atas segala pengorbanan dan
perjuangan untukku.
2. Kakakku tersayang Reza Arifin, yang selalu
memberikan motivasi dan kepercayaan.
3. Semua keluargaku, KH. Ali Mu’affidzin,
semua guru-guruku, Omad, Iis Nur
Istiqomah, dan Ahza dedek kecilku yang
tidak lelah memberikan bimbingan
kepadaku.

63
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
ABSTRAK

Anggia Nahla, NIM 20157911100023, 2015. RESEPSI


MASYARAKAT PADA AL-QUR’AN SEBAGAI SHIFA’ BAGI
KESEMBUHAN PASIEN. Studi Living Quran di Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya)

Kata kunci : Resepsi, Al-Qur'an, Shifa>’ dan Kesembuhan.

Penelitian ini merupakan penelitian living quran yang meneliti resepsi


masyarakat pada al-Qur’an sebagai shifa>’ bagi kesembuhan pasien.
Rumah Sakit
Islam Jemursari merupakan suatu rumah sakit di kota Surabaya yang
memiliki basis ke-Islaman, adanya label Islami ini menjadikan
penggunaan al-Qur'an sebagai media penyembuhan dapat dengan
mudah ditemukan di dalamnya. Ada dua hal yang menjadi tujuan dari
penelitian ini, yaitu: menggambarkan bagaimana penggunaan Al-
Qur’an sebagai media penyembuh bagi pasien di Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya serta mendeskripsikan bagaimana resepsi
masyarakat pada Al-Qur’an sebagai media shifa>’ bagi kesembuhan
pasien.
Adapun jenis dari penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif,
dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi
dalam proses pengumpulan data. Makna terkait penggunaan Al-
Qur’an yang ditemukan melalui proses ini merupakan bagian data
primer dalam penelitian ini, adapun sumber data sekundernnya adalah
data pasien dan referensi-referensi yang menjelaskan Al-Qur’an
sebagai media penyembuh.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan Al-Qur’an
di Rumah sakit Islam Jemursari Surabaya terdapat dalam tiga bentuk,
yakni: Pertama, pemutaran murottal Al-Qur’an yang diputar setiap
hari namun karena adanya kendala pemutaran murottal dilakukan
hanya di hari Jumat pagi, Kedua, pembacaan Al-Fatihah sebanyak tiga
kali sehari kedua di antaranya dilakukan melalui speaker rumah sakit
di pagi dan sore hari sisanya dilakukan ke ruangan-ruangan pasien.
Ketiga, dalam bentuk kaligrafi Al-Qur'an. Adapun resepsi masyarakat
pada Al-Qur’an sebagai penyembuh bagi kesembuhan pasien dibahas
menggunakan tiga dimensi makna dari teori sosiologi pengetahuan
milik Karl Mannheim. Tiga dimensi makna ini adalah, makna
obyektif, makna ekspresif, dan makna dokumenter. Makna obyektif
secara umum ditemukan dua garis besar asumsi masyarakat terkait
64
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
penggunaan Al-Qur’an sebagai media shifa>’ di Rumah Sakit Islam
Jemursari Surabaya, yaitu masyarakat yang sadar dan yaang tidak
mengetahui bahwa Al-Qur’an merupakan penyembuh bagi segala
macam penyakit, Kemudian makna ekspresif, makna ini berupa
tindakan yang ditunjukkan oleh pelaku pengobatan adalah
menunaikan tugas dalam pekerjaannya, sedangkan yang ditunjukkan
oleh masyarakat adalah menghaparkan kesembuhan. Dan makna
dokumenter adalah aspek tersembunyi yang bisa ditemui dari segi
kebudayaan, sosial, estetika dalam penggunaan Al-Qur’an sebagai
media shifa>’ pada keseharian masyarakat.

65
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
KATA PENGANTAR

Teriring ungkapan kata penuh syukur kepada Allah SWT


karena atas rahmat dan hidayahNya, perencanaan, pelaksanaan, dan
penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program
Sarjana Strata Satu (S-1), dapat terselesaikan dengan lancer.
Dalam menyelesaikam skripsi ini , arahan, bimbingan, dan
bantuan telah didapatkan dari berbagai pihak. Terima kasih kepada
mereka yang telah berjasa menghantarkan dalam menyelesaikan
Program Sarjana Strata Satu (S-1) Ilmu al-Qur’an dan Tafsir diFakultas
Dakwah dan Ushuluddin Institut Agama Islam Al-Khoziny .
Kesuksesan ini dapat diperoleh karena dukungan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Dr. KH.Asep Saifuddin Chalim, M.Ag selaku Rektor IAI
Al-Khoziny Buduran Sidoarjo
2. Dr. H. Hartoyo, M.Si selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Ushuluddin.
3. Moh. Fathurrozi Lc., M.Th.I selaku ketua program studi
Ilmu al-Qur’an dan Tafsir.
4. M. Fadli Rosyid Lc., M.Th.I, selaku dosen pembimbing
yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaga
untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
menyusun skripsi.

5. Bapak/Ibu dosen penguji yang telah menguji dan


memberikan kritik maupun saran demi kesempurnaan
skripsi ini.
6. Dr. Rahman Hakim, M.Th.I, selaku dosen wali yang telah

66
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
memberikan nasihat, arahan, serta motivasi selama di
bangku perkuliahan.
7. Seluruh dosen matakuliah pengampu yang telah
mendedikasikan diri untuk mengajar serta mendidik penulis
serta teman-teman mahasiswa, khususnya Ilmu al-Qur’an dan
Tafsir angkatan 2015.
Tidak lupa ucapan terima kasih disampaikan untuk kedua orang
tua yang tidak henti-hentinya memberikan do’a serta dukungan.
Teman-teman Ilmu al-Qur’an dan Tafsir angkatan 2015 yang telah
membantu kelancaran penulisan.
Skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari berbagai pihak sangat dibutuhkan demi perbaikan selanjutnya.
Semoga segala amal baik yang telah diberikan kepada penulis diterima
di sisi Allah SWT.

Sidoarjo, 30 Desember 2018

Penulis,

67
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo

LAMPIRAN : CONTOH SKRIPSI KUALITATIF

CINTA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN


(Kajian Tafsir Khawa>t}ir H}awl Al-Qur’an Al-Kari>m Karya Al-
Sya’rawi)

SKRIPSI

Diajukan kepada IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo Untuk


Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)

Oleh:

Abdul Haq
NIM. 20157911100032

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS DAKWAH DAN USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-KHOZINY SIDOARJO
2019

68
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh Abd Haq ini telah diperiksa dan disetujui untuk di ujikan

Sidoarjo, 18 Juni 2019.

Pembimbing,

Achmad Ainul Yaqin, Lc. M.Ag


NIDN.

69
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi yang disusun oleh Abd Haq ini telah dipertahankan


di depan Tim penguji Skripsi.
Sidoarjo, 02 Februari 2016

Mengesahkan

IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo


Fakultas Dakwah dan Ushuluddin
Dekan

Dr. H. Hartoyo, M.Si


NIDN

Penguji I

Latifatu Zuhriyah, M.Ag.


NIDN.

Penguji II

Nur Masitha Sari, M.Ag


NIDN
Penguji III,

Dr. Rahman Hakim, M.Th.I


NIDN
Penguji IV.

Dr.Sholeh Qosim, M.Si


NIDN

70
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

‫صا ِل احا‬
َ ‫ع ِم َل‬ ِ ‫عا ٓ اِلَى ه‬
َ ‫ّٰللا َو‬ َ ‫س ُن قَ ْو اًل ِ ِّم َّم ْن َد‬
َ ‫َو َم ْن اَ ْح‬
‫ي ِم َن الْ ُم ْسلِ ِميْ َن‬ْ ِ‫َّوقَا َل اِنَّن‬
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang
menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:
"Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?"
(Q.S. Fushshilat [41]: 33).

Skripsi ini, saya persembahkan untuk: Kedua orang tua saya


yang selalu memberikan yang terbaik agar saya menjadi manusia
paripurna. Semoga Tuhan, Allah SWT, selalu menyayangi dan
memasukkan keduanya kelak di surga-Nya yang penuh dengan
kenikmatan.

71
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
ABSTRAK

Abdul Haq, NIM. B51212059, 2016. CINTA DALAM


PERSPEKTIF AL-QUR’AN, (Kajian Tafsir Khawa>t}ir H}awl al-Qur’an
Al-Kari>m Karya Al-Sya’rawi) Skripsi Program Studi Ilmu al-Qur’an
dan Tafsir Program Studi Komunikasi Fakultas Dakwah dan
Ushuluddin IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo

Kata Kunci: teknik, khutbah, da’i internasional.

Penelitian ini difokuskan pada kajian tematik makna dan esensi


cinta dalam al-Qur’an. Cinta adalah sebuah perasaaan mendalam
kepada objek/subjek yang dicintainya. Al-Ghazali mengartikan cinta
sebagai suatu kecondongan naluriah kepada sesuatu yang
menyenangkan. Kemudian secara Psikologis, Cinta adalah perasaan
yang menyangkut kesenangan terhadap atau melekat pada objek,
cinta berwarna emosional bila muncul dalam pikiran dan dapat
membangkitkan keseluruhan emosi primer, sesuai dengan emosi
dimana objek itu terletak atau berada. Namun, dalam preaktik
lapangannya banyak orang yang salah mengartikan cinta dan salah
dalam pengambilan sika didalamnya. Maka dari itu penulis
bermaksud memaparkan hakikat cinta yang diciptakan oleh Allah
SWT. Bukan cinta yang terjerumus oleh nafsu maupun cinta yang
berasal dari godaan-godaan setan. Berdasarkan Pembahasan masalah
diatas, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini menjadi dua permasalahan utama yaitu, Pertama,
Bagaimana posisi Cinta dalam al-Qur'an ? dan Kedua, Bagaimana
penafsiran Al-Sya'rawi terhadap ayat yang memiliki lafadz Al-H}ubb
?
Jenis penelitian ini bercorak “Library Research” yang semua
sumber literaturnya berkaitan dengan pokok pembahasan yaitu, Cinta
dalam perspektif Al-Qur’an: Kajian Tafsir Khawatiri Hawl Al-Qur'an
Al-Karim. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah
dokumentasi, yaitu diambil diperoleh dari sumber data, kemudian
dikutip baik secara langsung ataupun tidak langsung. Kemudian data
tersebut diklasifikasikan sesuai dengan pemasalahan dan dianalisa
sehingga menjadi suatu penjelasan yang jelas dan padat sesuai dengan
rumusan masalah pada penelitian ini. Metode yang digunakan dalam
skripsi ini adalah Dekskriptif-analitis, sebagai upaya mengkaji
kemudian memaparkan keadaan objek yang akan diteliti.

72
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan maka dapat
disimpulkan bahwa Cinta menurut Imam Al-Sya'rawi adalah posisi
tertinggi dalam tingkat ketakwaan seorang hamba kepada Tuhannya.
Posisi cinta menurut Al-Sya'rawi merupakan posisi terdekat dengan
Allah SWT. Karena dengan Cinta dapat dijadikan pengingat untuk
berbuat perbuatan-perbuatan yang baik, meninggalkan hal-hal yang
buruk serta meningkatkan ketakwaan seorang hamba kepada
Tuhannya.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Pertama, segala puji dan syukur hanya untuk Allah SWT. Atas
limpahan rahmat dan pertolongan-Nya, peneliti bisa menyelesaikan
skripsi yang berjudul, “CINTA DALAM PERSPEKTIF AL-
QUR’AN, (Kajian Tafsir Khawa>t}ir H}awl Al-Qur’an Al-Kari>m Karya
Al-Sya’rawi),” dengan lancar. Semoga kita senantiasa mendapat ridlo-
Nya. Kedua, shalawat dan salam, semoga senantiasa tercurahkan
kepada Baginda Agung, Nabi Muhammad SAW, kelurga dan para
shahabatnya. Semoga kita selalu mendapat syafaatnya.
Penulis menyadari bahwa selama proses kuliah hingga
penyelesaian skripsi ini, tidak akan berhasil tanpa motivasi dan
dukungan dari semua pihak dalam berbagai bentuk. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr.KH.Asep Saifuddin Chalil, M.Ag selaku Rektor IAI Al


Khoziny Buduran Sidoarjo
2. Dr.H. Hartoyo, M.Si selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Ushuluddin.
3. Moh. Fathurrozi Lc., M.Th.I selaku ketua program studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Achmad Ainul Yaqin, Lc. M.Ag, selaku dosen pembimbing yang
telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi.
5. Bapak/Ibu dosen penguji yang telah menguji dan memberikan
kritik maupun saran demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Latifatu Zuhriyah, M.Ag., selaku dosen wali yang telah
memberikan nasihat, arahan, serta motivasi selama di bangku
perkuliahan.
7. Seluruh dosen matakuliah pengampu yang telah mendedikasikan
diri untuk mengajar serta mendidik penulis serta teman-teman
73
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
mahasiswa, khususnya Komunikasi dan Penyiaran Islam
angkatan 2015.

74
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Semoga amal baik kalian di balas oleh Allah SWT. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun. Sehingga skripsi ini bermanfaat dan
berguna bagi semua pihak secara umum dan penulis secara khusus.

Sidoarjo, 18 Juli 2022


Penulis,

Abdul Haq
20159711159

75
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo

DAFTAR PUSTAKA

Ghazali (al), Abu Hamid Muhammad, Ihya ‘Ulum Al-Din, Beirut: Dar
Al-Jayli, 2000.

Faisal (al), Skripsi: Konsep Cinta Menurut Al-Qur’an: Studi Analisis


atas Ayat-Ayat Cinta dalam Tafsir Al-Maraghi, Universitas Islam Jakarta,
2009.

Buthy (al), Said Ramadhan, Al-Qur’an Kitab Cinta (Terj. Al-Hubb fil
Qur’an wa Daurul Hikmah), Jakarta: PT. Mizan Publika. 2010.

Amri, Mafri, Literatur Tafsir Indonesia, Ciputat: Madzhab Ciputat,


2013.

Thabari (al), Abu Ja’far Muhammad bin Jarir, Tafsir Ath-Thabari


Terj.Tafsir Ath-Thabari oleh Beni Sarbeni, Jakarta: Pustaka Azzam, 2008.

Maraghi (al), Ahmad Musthafa, Terjemah Tafsir Al Maraghi, jilid 3,


Semarang: Toha Putra, 1993.

Daradjat, Zakiah, Ilmu Fiqih. Jilid. 2, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti


Wakaf, 1995.

Shihab, Muhammad Quraish, Tafsir Al Mishbah, Vol. 14, Jakarta:


Lentera Hati, 2002.

Ibn Mandhur, Lisan Al-Arab, Beirut: Dar Shadir, tt.

Jauhar, Ahmad Al-Marsi Husain, Al-Syeikh Muhammad Mutawalli Al-


Sya'rawi, Kairo: Nahdat Mishr, 1990

Kementerian Agama, Tafsir Al-Qur’an Tematik: Membangun Keluarga


Harmonis,Jakarta: Aku Bisa, 2012.

Pasya, Hikmatiar, Studi Metodologi Tafsir Asy-Sya’rawi, h. 149-153.


Jurnal STUDIA QURANIKA: 2017, Vol.1.

Sya’rawi, Muhammad Mutawalli, Tafsir Asy-Sya’rawi,Terj. Tafsir


Sya’rawi oleh Tim Terjemah Safir Al-Azhar.
76
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo

Shihab, Muhammad Quraish, Tafsir Al Mishbah, Vol.2, Jakarta: Lentera


Hati, 2002.

Unida Gontor Journals, Studi Metodologi Tafsir asy-Sya’rawi, Jurnal


STUDIA QURANIKA : 2017.

Tebba, Sudirman. Tafsir al-Qur’an: Nikmatnya Cinta. Tangerang:


Pustaka Irvan, 2006.

Wachid, Abdul, Jurnal: Tasawuf Cinta dalam Sastra Sufi, P3M STAIN
Purwokerto, 2004, Vol. 2, No.1

http://www.iiq.ac.id/index.php?a=artikel&d=3&id=199 diakses pada


tanggal 01 Januari 2018 pukul 20:43

http://www.iiq.ac.id/index.php?a=artikel&d=3&id=199 (diakses pada


hari Selasa, 21 November 2017 pada pukul 15:32)

77
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo

BIODATA PENULIS

Nama : Abdul Haq


TTL : Gresik, 10 April 1995
Alamat : Ds. Balongmojo RT. 04 RW. 02 Kec.
Benjeng Kab. Gresik
Nama Orang Tua :
Ayah : Moch. Thoefendi
Ibu : Sujarwati, SPd.
Pekerjaan : Swasta
Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
Pendidikan : SDN Balongmojo, Benjeng – Gresik
MTs. Jabal Noer, Taman – Sidoarjo
MA. Jabal Noer, Taman – Sidoarjo
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo,
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin, Prodi
Ilmu al-Qur’an dan Tafsir.

78
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
BAB VII

PENELITIAN TERDAHULU PADA BIDANG


KAJIAN ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR

Pada bab ini akan mendeskripsikan tentang judul-judul penelitian


mahasiswa Prodi IAT Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Al-
Khoziny . Pada intinya hasil penelitian skripsi mahasiswa IAT dibuat
oleh mahasiswa sendiri tidak bersifat plagiasi. Plagiat merupakan tindak
kecurangan yang berupa pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain
yang diaku sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri. Oleh karena
itu di bagian awal skripsinya, penulis wajib membuat dan
mencantumkan pernyataan pertanggungjawaban bahwa karyanya itu
bukan merupakan pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain. dan
tentang format penulisannya disesuaikan dengan buku panduan
penulisan prodi IAT. Selain itu dalam setiap penulisan skripsi
mahasiswa prodi IAT harus menyertakan penelitian terdahulu yang
releva.
Penelitian terdahulu dapat diperoleh mahasiswa melalui jurnal
penelitian, skripsi, tesis dan disertasi yang secara resmi dikeluarkan
oleh lembaga pemerintah atau swasta. Penelitian terdahulu dipaparkan
secukupnya tentang latar belakang, metodologi, beberapa kajian
teoritisnya dan hasil penelitiannya, selanjutnya mahasiswa
mendeskripsikan tentang orentasi penelitiannya dengan memaparkan
perbedaan kajiannya dengan penelitian terdahulu yang dipaparkan.
Untuk sekedar contoh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
mahasiswa prodi IAT dapat dilihat dilampiran.
No Judul Ket
1. Proses Penciptaan Manusia
Perspektif Imam Tanthawi Jawhari
dalam Tafsir Al-Jawahir fi Tafsir Al-
Qur’an Al-karim)
2. Kepemimpinan Perempuan
Perspektif tafsir Khawatir Al-Qur’an
Al-Karim Karya Muhammad
Mutawalli al-Sya’rawi.

79
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
3. Studi Komparatif Antara Penafsiran
Ayat-ayat Jilbab dalam Tafsir Al-
Azhar dengan Tafsir Al-Misbah)
4. Karakteristik Mushaf Al-Qur’an
Mertasinga Cirebon Abad ke-19
(Pendekatan Filologi dan ‘Ulumul
Qur’an)

5. Konsep Takdir dalam Al-Qur’an


(Studi Tafsir Tematik)
6. Penafsiran Ayat-ayat Syirik
Perspektif Hasbi Al-Shiddieqy di
dalam Kitab Tafsir Al-Qur’anul
Majid Al-Nur
7. Cinta dan kasih Sayang dalam Al-
Qur’an (Kajian Ma’ani Al-Qur’an
Kata Al-Mahabbah, Al-Mawaddah
dan Al-Rahmah)

8. Pesan Al-Qur’an Tentang Akhlak


(Analisis Hermeneutis Doubble
Movement Fazlurrahman terhadap
Q.S. Al-Hujurat Ayat 11-13)
9. Konsep Keadilan Gender dalam
Pembagian Warisan (Studi
Komparatif Pemikiran M. Quraish
Shihab dalam Tafsir Al-Misbah dan
Munawwir Sajdzali)
10. Makna Wali dan Auliya’ dalam Al-
Qur’an (Suatu Kajian dengan
Pendekatan Semantik Toshihiko
Izutsu)

11. Metode Kajian Kitab Tafsir Al-Iklil


fi Ma’ani At-Tanzil dengan
Fenomena Sosial di Pondok
Pesantren Tahsinul Akhlak Winong
Gempol Cirebon Jawa Barat

80
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
12. Penafsiran Imam Nawawi Al-bantani
tentang Jin dalam Tafsir Marah Labid
dan Relevansinya dalam Kehidupan
Kontemporer

13. Hakikat manusia dalam Tafsir Maqal


fi Al-Insan Dirasah Qur’aniyah
Karya Bint Al-Syathi

14. Rumah dalam Al-Qur’an: Studi


Penafsiran Sayyid Quthb dalam
Kitab Tafsir fi Dzilalil Qur’an
15. Musibah dalam Al-Qur’an (Tafsir
Tematik tentang Makna Musibah:
Studi Komparasi Penafsiran Sayyid
Quthb dan Ibnu Katsir)

16. Setan dalam Al-Qur’an (Studi Kritis


tentang Makna Setan Perspektif
tafsir Anwar Al-Tanzil wa Asrar Al-
Ta’wil)

17. Efektivitas Metode Tahfidz


Al-Qur’an Kelipatan Lima di
Pondok Pesantren Ny. Aisyah
(Majelis Khuffazh) kempek Gempol
Cirebon

18. Living Qur’an Pembacaan Yasin


Fadhilah di majelis Taklim Al-
Mutmainnah Desa Lemahabang
Kulon Kecamatan Lemahabang
Kabupaten Cirebon

81
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
17. Ruh dalam Perspektif Al-Alusi
(Studi Penafsiran Ayat tentang Ruh
dalam Tafsir Ruh Al-Ma’ani)

18. Wanita Karir dalam Perspektif


Mahmud Yunus (Studi Kitab Tafsir
Al-Qur’an Al-Karim)

19. Studi Kitab Ilmu Qira’at (Analisis


Kitab Mamba’ Al-Barakat fi Sab’y
Al-Qira’at Karya KH. Ahsin Sakho
Muhammad dan Romlah Widayati)
20. Resepsi Terhadap Ragam Metode
Tahfidz Al-Qur’an (Studi Living Al-
Qur’an di Pondok Pesantren As-
Salafi dan As-Salafiat Babakan
Ciwaringin Kab. Cirebon)
21. Tradisi Kajian Qira’at Abu Amr
Riwayat As-Suji di Pondok Pesantren
Al-Inayah Buntet Cirebon (Studing
Living Qur’an)

22. Penafsiran Ayat-ayat Zihar (Studi


Komparatif Tafsir Al-Qurthubi dan
Tafsir Al-Munir)
23. Pengaruh Pembacaan Surat Fadilah
terhadap Perilaku Masyarakat (Studi
Living Qur’an di Yayasan PATWA
Desa Mertapada Kulon Kec. Astana
Japura Kab. Cirebon)
24. Keluarga dalam Al-Qur’an Menurut
Pandangan Sayyid Quthb dalam
Kitab Tafsir fi Zhilalil Qur’an (Studi
Tematik tentang Ayat-ayat
Keluarga)
25. Penafsiran Ayat-ayat Etika
Komunikasi Perspektif Al-Qurtubi
(Studi Ma’anil Qur’an)

82
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
26. Konsep Moderasi dalam Al-Qur’an
(Analisis Kata Al-Wasath dalam
Tafsir fi Zhilal Al-Qur’an)

27. Nasionalisme dalam Al-Qur’an


(Analisis Penafsiran Syekh Nawawi
Al-Bantani tentang Nasionalisme
dalam Kitab Tafsir Marah Labid)

28. Radha’ah dalam al-Qur’an (Studi


Kritis tentang Makna Asi Perspektif
Tafsir al-Misbah)

29. Penafsiran Ayat-ayat tentang


Bidadari dalam Al-qur’an Menurut
Ath-Thabari dan M. Quraish Shihab

30. Makna Puasa dalam Tafsir Al-


Jailani: Studi tentang Penafsiran
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani
31. Makna Zauj dalam Tafsir
Kementrian Agama RI (Analisis
Strukturalisme Linguistik)

32. Makna Al-Hikmah dalam Al-Qur’an


(Suatu kajian dengan Pendekatan
Semantik Amin Al-Khully)
33. Godaan Setan Dan Cara
Mengatasinya Menurut Alquran
(Kajian Tafsir Tematis)

34. Penciptaan dan Tipu Daya Iblis


dalam Perspektif al-Qur'an (Studi
Komparatif Tafsir al-Mizan dan
Tafsir ath-Thabari)

83
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
35. Konsep Keadilan Dalam Al-Qur’an
(Telaah Kata Al-‘Adl Dan Al-Qist
Dalam Tafsir Al-Qurtubi).
36. Nilai-Nilai Etis Dalam Ayat Perang
(Penafsiran Ayat-Ayat Perang Dalam
Al-Qur’an).

37. Pesan Dakwah Pada Wesite :


www.akhlakmuliacenter.com
(Analisis Isi Pesan Dakwah Ustadz
Mas Dhanu Pada Artikel Awal
Penyakit Menurut Al-Qur'an Dan
Akhlak Mulia-Sebuah Solusi
Penyembuh Penyakit Secara
Islami).
38. Tradisi Pembacaan Al-Qur’an Surat-
Surat Pilihan (Kajian Living Qur’an
Di Pp. Manba’ul Hikam, Sidoarjo).
39. Penafsiran Ayat-Ayat Toleransi
Agama (Studi Kitab Tafsir Al-
Munir Fi Al-Aqidah Wa Al-
Syari’ah Wa Al-Manhaj Dan Tafsir
Al-Wasit Karya Wahbah Al-Zuhaili
40. Kajian Metodologis
Pengkompromian Ayat-ayat Yang
Tampak Kontradiktif Perspektif Al-
Syinqiti.

41. Konsep Ummah Dalam Al-Qur’an


(Sebuah Analisis Semantik
Toshihiko Izutsu).
42. Pendekatan Kontekstual Terhadap
Ayat Qisas Dalam Al-Qur’an
(Sebuah Aplikasi Pendekatan
Kontekstual Abdullah Saeed).

84
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo

85
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir

Anda mungkin juga menyukai