2022
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Tim Penyusun
Penanggung Jawab
Ketua Program Studi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir,
Moh. Fathurrozi, Lc,. M.Th,I
Penyusun
Dr. H. Hartoyo, M.Si, Moh. Fathurrozi, Lc,. M.Th,I,
M. Fadli Rasyid, Lc,. M.Th,I, Achmad Ainul Yakin, Lc,. M.Ag,
Latifatu Zuhriya, M,Pd,I, Nur Masyita Sari, Lc,. M.Ag.
Tata Usaha
Parman, M.Pd.I
ii
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
KATA PENGANTAR
Harapan kami semoga buku panduan ini bermafaat secara optimal dan
akhirnya akan menciptakan iklim akademik yang lebih dinamis dilingkungan
Program Studi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir Fakultas Dakwah Institut Agama
Islam Al-Khoziny . Tim penyusun buku panduan sangat menyadari betapa
banyak sekali kekurangan dalam buku ini, untuk itu saran, kritik dan apresiasi
yang sifatnya progresif demi kesempurnaan buku panduan ini akan sangat
kami nantikan.
Tim Penyusun
iii
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB I : VISI, MISI, TUJUAN DAN PROFILE IAT……………………….
A. Visi, Misi, Tujuan dan Profil IAT …………………………………….
B. Orientasi Minat Studi…………………………………………………
BAB II : BIDANG KAJIAN PENELITIAN IAT …………………………….
A. Fokus kajian Penelitian IAT …………………………………………..
B. Hakikat Skripsi…………………………………………………………
BAB III: FORMAT SKRIPSI KUANTITATIF................................................
A. Bab I Pendahuluan...............................................................................
B. Bab II Kajian Kepustakaan………………………………………….....
C. Bab III Metode Penelitian………………………………………………
D. Bab IV Hasil Penelitian…………………………………………………
E. Bab V Penutup.........................................................................................
BAB IV: FORMAT SKRIPSI KUALITATIF....................................................
A. Bab I Pendahuluan................................................................................
B. Bab II Kajian Kepustakaan…………………………………………….
C. Bab III Metode Penelitian………………………………………………
D. Bab IV Penyajian Data Dan Temuan Penelitian.....................................
E. Bab V Penutup
BAB V : FORMAT SKRIPSI TEKS MEDIA.....................................................
A. Bab I Pendahuluan.................................................................................
B. Bab II Kajian Kepustakaan…………………………………………….
C. Bab III Metode Penelitian………………………………………………
D. Bab IV Penyajian Dan Analisis Data......................................................
E. Bab V Penutup.........................................................................................
BAB VI : TEKNIK PENULISAN DAN BENTUK SKRIPSI…………………
A. Teknik Penulisan……………………………………………………….
B. Bentuk Skripsi…………………………………………………………..
BAB VII: PENELITIAN TERDAHULU PADA BIDANG KAJIAN
ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR……………………………………
iv
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
BAB I
5
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Profil Lulusan
Dari visi keilmuan, bidang ilmu Prodi IAT, visi-misi institusi, market
signal dan tujuan Program Studi di atas, maka profil lulusan Prodi IAT
dirumuskan sebagai berikut :
“Menjadi Mufassir Pemula, Akademisi Bidang Al-Qur’an dan
Tafsir dan Asisten Peneliti Al Qur’an, Tafsir dan Sosial
Keagamaan”.
7
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
B. Hakikat Skripsi
Bab ini membahas hal-hal yang terkait dengan proses
penyelesaian skripsi, meliputi pengertian, fungsi dan tujuan penulisan,
proses pemrograman, pembimbingan, penilaian, dan kode etik
penulisan.
1. Pengertian
Yang dimaksud dengan skripsi dalam panduan ini adalah
karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program sarjana strata
satu (S-1) pada masa akhir studinya berdasarkan hasil penelitian
lapangan (field research), atau penelitian teks (texts analysis) atas
suatu masalah yang dilakukan dengan seksama. Skripsi merupakan
tugas akademik yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa secara
individual sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti yudisium.
3. Pemrograman
Setiap mahasiswa yang memrogram skripsi diharuskan
memenuhi beberapa persyaratan, meliputi: (1) telah memperoleh
minimal 120 sks dan telah lulus mata kuliah metode penelitian, (2)
Indeks Prestasi Sementara minimal 2,00, (3) Judul skripsi telah
memperoleh persetujuan Ketua Program Studi, (4) lulus seminar
proposal skripsi.
4. Pembimbingan
Proses pembimbingan atau konsultasi dapat dilakukan
segera setelah usulan judul skripsi diterima dan disetujui oleh Prodi.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan mahasiswa dalam
menjaga kelancaran konsultasi skripsi, antara lain:
8
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
a. bersama dosen pembimbing menetapkan jadwal pertemuan,
sehingga mahasiswa mengetahui waktu yang disediakan untuk
pembimbingan
b. mengikuti atau menaati aturan yang ditetapkan dosen
pembimbing secara khusus
c. mendiskusikan saran-saran yang diberikan dosen pembimbing
dan melaksanakan hasil kesepakatan bersama.
d. melaporkan kemajuan penulisan secara berkala kepada dosen
pembimbing sesuai dengan kesepakatan
9
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
5. Kode Etik Penulisan
Kode etik penulisan merupakan seperangkat norma yang
perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Penulisan skripsi
sebagai salah satu karya ilmiah harus mengikuti norma-norma
penulisan ilmiah pada umumnya. Norma ini berkaitan dengan
pengutipan dan perujukan, perijinan terhadap bahan yang
digunakan, dan penyebutan sumber data atau informan.
10
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
INSTITUT AGAMA ISLAM AL KHOZINY
FAKULTAS DAKWAH DAN USHULUDDIN
PRODI ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR
Jl. KH. Khamdani Siwalanpanji Buduran Sidoarjo Po Box 137
Telp/Fax (031) 8967400
e-mail. Prodiiat.iaia4@gmail.com
A. Latar Belakang
....................................................................................................
...............................
....................................................................................................
...........................................................
B. Rumusan Masalah
....................................................................................................
C. Judul Penelitian
.........................................................................................
............................................
D. Metode Penelitian
.........................................................................................
............................................
Sidoarjo,
...................................
Kaprodi, Mahasiswa,
11
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
12
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
H. Sistematika H. Sistematika G. Sistematika
Pembahasan Pembahasan Pembahasan
I. Jadwal Penelitian I. Jadwal Penelitian H.Jadwal Penelitian
13
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
e. Proposal penelitian yang telah disempurnakan dan disahkan oleh
pembimbing skripsi diserahkan kepada prodi untuk memperoleh
surat ijin penelitian (blangko disediakan)
f. Jadwal seminar akan ditentukan oleh tim seminar proposal
Catatan : mahasiswa tidak diperbolehkan melanjutkan
penulisan skripsi sebelum mengikuti seminar proposal dan
menyempurnakannya.
14
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Ujian skripsi diselenggarakan oleh tim penguji yang terdiri
atas empat orang, yaitu Penguji I, Penguji II, Penguji III, danPenguji
IV
NPb + NPu1 +
NPu2
NAS =
(Pb + Pu)
Keterangan :
NAS = Nilai Akhir Skripsi
NPb = Nilai Pembimbing
NPu1 = Nilai penguji 1
NPu2 = Nilai Penguji 2
Pu = Jumlah Penguji
Pb = Jumlah Pembimbing
15
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Lebih jelasnya syarat dan prosedur skripsi, dapat diskemakan
sebagai berikut :
Mahasiswa
Pembimbing
Skripsi
Proses Pembimbingan
Skripsi
UJIAN SKRIPSI
16
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
BAB III
FORMAT SKRIPSI KUANTITATIF
A. BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
17
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Contoh:
Apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan
mengikuti pengajian dengan peningkatan pemahaman
agama masyarakat kelurahan Tropodo Sidoarjo ?
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis
18
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
F. Manfaat penelitian
G. Definisi operasional
Bagian ini mengemukakan beberapa hal yang perlu
ditegaskan sehingga tidak menimbulkan perbedaan
penafsiran bagi pembaca, seperti variabel yang diteliti,
jabaran dari masing-masing variabel, dan indikator-indikator
dari masing-masing variable, serta definisi operasional
variabel yang sifatnya abstrak
Penyusunan definisi operasional perlu dilakukan.
Dengan teramatinya konsep atau konstruk yang diteliti,
19
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
peneliti akan mudah mengukurnya. Di samping itu,
pemaparan definisi operasional secara jelas akan membuka
kemungkinan bagi orang lain untuk melakukan penelitian
serupa, sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka
untuk diuji kembali oleh orang lain.
H. Sistematika Pembahasan
Berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang
dimulai dari bab pendahuluan sampai dengan bab penutup
A. Rancangan Penelitian
21
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
C. Instrumen Penelitian
Bagian ini membahas deskripsi tentang instrumen yang
digunakan untuk memperoleh data penelitian dan alasan
pemilihannya. Jika instrumen dikembangkan sendiri oleh
peneliti, maka perlu dikemukakan prosedur pengembangannya
serta informasi tentang tingkat kesahihan (validitas) dan
keandalan (reliabilitas)-nya. Jika instrumen yang digunakan
diadaptasikan dari instrumen yang sudah ada, tingkat kesahihan
dan keandalannya perlu ditunjukkan.
22
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
D. BAB IV HASIL PENELITIAN
B. Penyajian Data
Pada bagian ini dikemukakan secara rinci data yang
telah dikumpulkan yang masih berupa angka-angka. Agar
semua masalah penelitian bisa terjawab dengan baik,
penyajian data perlu diurutkan berdasar rumusan masalah
penelitiannya. Dengan kata lain, penyajian data dalam bentuk
tabel mengikuti urutan rumusan masalah.
Perlu dikemukakan bahwa hanya tabel-tabel penting
saja yang perlu disajikan. Sedangkan hasil-hasil perhitungan
statistik tidak perlu disajikan dalam bagian ini. Bila
dipandang perlu disertakan, tempatnya adalah pada bagian
lampiran. Sebagai contoh, cara menentukan rata-rata atau
menghitung koefisien korelasi tidak perlu ditampilkan dalam
bagian ini.
C. Pengujian Hipotesis
Hasil penghitungan statistik yang diperoleh
sebelumnya, dijadikan dasar dalam pengujian hipotesis yang
dituliskan di Bab I. Sebagaimana dikemukakan di atas
hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara atas
masalah yang diteliti. Oleh karena hipotesis tersebut masih
perlu diuji dengan menggunakan taraf signifikansi tertentu,
yakni 0,01 (1%) atau 0,05 (5%)
Untuk pengujiannya hipotesis terlebih dahulu
dituliskan dalam bentuk nol yang biasa disebut hipotesis nihil
yaitu penyangkalan terhadap adanya hubungan antara
variabel yang diteliti sebagaimana tertuang dalam hipotesis
penelitian.
23
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Contoh: Keaktifan mengikuti pengajian tidak
mempunyai hubungan dengan peningkatan pemahaman
agama masyarakat Jemurwonosari Sidoarjo
E. BAB V PENUTUP
Berisikan kesimpulan yang merupakan jawaban langsung
dari permasalahan. Yang perlu diingat bahwa kesimpulan harus
merujuk pada rumusan masalah, baik dalam hal urutan atau
jumlahnya. Bagian rekomendasi mengemukakan beberapa anjuran
bagi kemungkinan dilaksanakannya penelitian lanjutan berdasarkan
kesimpulan yang dihasilkan.
24
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
BAB IV
FORMAT SKRIPSI KUALITATIF
A. Bagian Awal
B. Bagian Inti
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
25
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
E. Definisi Konsep
F. Sistematika Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
b. Surat Keterangan ( bukti
melakukan penelitian)
26
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
D. PENJELASAN BAGIAN AWAL SKRIPSI KUALITATIF
A. Bagian awal
Sub-sub yang ada di bagian awal skripsi kualitatif
sama dengan isi bagian awal penelitian kuantitatif, baik
susunan, isi, maupun urutannya
B. Bagian Inti
A. BAB I: PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
27
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
2. Bagaimana kedudukan akal dalam relasi antara Hamba
dengan Tuhan?
C. Tujuan Penelitian
Contoh :
Dengan contoh rumusan masalah pada penelitian
diatas, tujuan penelitian dapat dinyatakan sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui makna Konsep Akal dalam
perspektif M. Quraisy Shihab, dan salah satu caranya
adalah menganalisa dari karya manumentalnya yakni
tafsir Al-Misbah.
2. Untuk Mengetahui kedudukan akal menurut penafsiran
M. Quraisy Shihab dalam Tafsir Al-Misbah.
D. Manfaat Penelitian
E. Definisi Konsep
F. Sistematika Pembahasan
C. Kerangka Teoritiik
29
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
(seperti da’i, media, pesan, dan mad’u) tidak perlu
disajikan.
30
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
C. BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini memuat uraian secara rinci tentang
metode dan langkah-langkah penelitian yang meliputi
pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, setting
penelitian, sumber data, pengumpulan data, analisis data,
pengecekan keabsahan data dan tahapan penelitian
B. Kehadiran Peneliti
C. Setting Penelitian
31
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
D. Sumber Data
E. Pengumpulan Data
F. Analisis Data
32
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Secara garis besar strategi analisis data penelitian
kualitatif dapat menggunakan strategi deskriptif kualitatif
atau strategi verifikasi kualitatif. Strategi deskriptif
kualitatif dapat digrafiskan sebagai berikut:
DATA KESIMPULAN
KESIMPULAN DATA
33
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
yaitu: jenis, ruang, sebab-akibat, rasional, lokasi
kegiatan, cara ke tujuan, fungsi, urutan, dan atribut.Enam
langkah dalam analisis domain: Memilih pola hubungan
semantik tertentu atas dasar informasi, Menyiapkan
lembaran kerja teknik analisis domain, Memilah-milah
data sehingga terlihat kesamaan tertentu yang
dikelompokkan dalam kategori tertentu, Mencari konsep
induk dan kategori simbolik dari domain tertentusesuai
dengan pola hubungan simantik, Menjawab pertanyaan
struktural untuk masing-masing domain, dan Membuat
draf daftar keseluruhan domain dari seluruh data yang
ada
(2) Taxonomic Analysis (Teknik Analisis Taksonomi)
digunakan untuk tujuan hasil penelitian yang terfokus
pada suatu domain atau sub-sub domain tertentu. Secara
keseluruhan, teknik ini menggunakan “pendekatan non-
kontras antar elemen”. Secara operasional teknik analisis
taksonomis terfokus pada domain-domain tertentu,
kemudian memilah domain tersebut menjadi sub-sub
domain serta bagian-bagian yang lebih khusus dan
terperinci yang umumnya merupakan rumpun yang
memiliki kesamaan.
(3) Componential Analysis (Teknik Analisis Komponensial)
merupakan teknik analisis yang cukup menarik dan
paling mudah dilakukan karena menggunakan
“pendekatan kontras antar elemen”. Teknik ini baru
layak digunakan kalau seluruh kegiatan observasi dan
wawancara yang berulang-ulang telah memperoleh hasil
maksimal sesuai dengan harapan penelitian. Tahap-tahap
analisis ini adalah: display data hasil observasi dan
wawancara, pemilahan hasil observasi dan wawancara,
dan menemukan elemen-elemen kontras.
(4) Constant Comparative Analysis (Teknik Analisis
Komparatif) adalah teknik yang digunakan untuk
membandingkan kejadian-kejadian yang terjadi di saat
peneliti menganalisis kejadian tersebut dan dilakukan
secara terus menerus sepanjang penelitian itu dilakukan.
Tahapan yang dilalui untuk teknik analisis ini meliputi:
34
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
tahap membandingkan kejadian yang dapat diterapkan
pada tiap kategori, tahap memadukan kategori-kategori
serta ciri-cirinya, tahap membatasi lingkup teori dan
tahap penulisan teori.
G. Pengecekan Keabsahan Data
H. Tahapan Penelitian
A. Setting Penelitian
Pada bagian setting penelitian akan dipaparkan
dengan secukupnya agar pembaca mengetahui hal-ikhwal
sasaran penelitian tersebut. Gambaran tersebut berisi
tentang kondisi subyek penelitian yang dikaji , dapat
berupa letak geografis, potret sebuah organisasi, program,
suasana sehari-hari dan lainnya dapat mendukung
gambaran penelitian.
B. Penyajian data
35
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
tentang jawaban atas berbagai masalah yang diajukan oleh
peneliti, yang didasarkan atas hasil observasi dan
wawancara serta informasi lainnya seperti dokumen, foto,
rekaman video, dll.
C. Temuan Penelitian
F. BAB V PENUTUP
36
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
BAB V
FORMAT SKRIPSI TEKS MEDIA
B. BAB I PENDAHULUAN
Ada enam hal pokok yang perlu dikemukakan dalam bab
ini, yaitu (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c)
tujuan penelitian, (d) kegunaan penelitian, (e) definisi
konseptual, dan (f) sistematika pembahasan. Hal-hal tersebut
pada dasarnya sama dengan isi bagian pendahuluan skripsi hasil
penelitian kuantitatif dan kualitatif.
37
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Sedangkan teori wacana diperlukan untuk membantu
menganalisis naskah yang menjadi obyek kajian analisis wacana.
Teori wacana mana yang dipakai tergantung pada metode analisis
naskah yang dipakai. Jika pada analisis naskah dipakai metode
semiotika, misalnya maka dipakailah teori semiotika; bila
digunakan framing sebagai metode analisis naskah, maka kita
gunakan teori framing sebagai teori wacana. Begitu pula, jika kita
menerapkan CDA hendaknya dipaparkan teori CDA dalam
pendekatan teori wacana.
Subbab ketiga dari Bab II ini adalah kajian penelitian
terkait merupakan pemaparan hasil penelusuran laporan penelitian
yang relevan dengan permasalahan penelitian yang dilakukan.
Uraian diharapkan bersifat kritis sehingga dapat menggambarkan
bagaimana posisi penelitian yang dilakukan apabila dibandingkan
dan disandingkan dengan penelitian-penelitian relevan yang
pernah dilakukan.
B. Unit Analisis
Sub-bab ini dimulai dengan uraian tentang wujud dan
bentuk teks yang dianalisis. Misalnya, apakah teks dalam
wujud: (1) tulisan atau grafis antara lain berupa berita,
features, artikel opini, cerpen, dan novel. (2) ucapan antara
38
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
lain berupa rekaman ceramah, pidato, pengajian, dan materi
penyiaran. (3) tindakan antara lain berupa lakon drama,
tarian, film, defile, dan demonstrasi, atau (4) jejak antara lain
berupa lanskap, fashion, dan puing. Di samping itu, perlu
diuraikan tentang limitasi penelitian yang meliputi waktu
terbit sumber teks (misalnya: koran, majalah, novel, buku,
dan film). Hal lain yang penting dijelaskan adalah alasan-
alasan argumentatif akademis tentang pemilihan wujud dan
bentuk teks, media, serta fokus penelitiannya.
C. Tahapan penelitian
39
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Dimensi
No Nama Teoritis (Sebuah Teknik Analisis
Model abstraksi)
1. Semiotika Semiotika adalah Secara strukturalis, tanda-tanda
(Berge r, ilmu yang dalam suatu naskah ditemukan dan
1982) mempelajari tanda ditafsirkan sesuai dengan perspektif
(sign), makna tanda, teori yang dipergunakan dalam
dan cara kerja tanda. penelitian yang sedang dilakukan.
Menurut semiotika Secara post strukturalis ”benang
strukturalis tanda merah” dari naskah akan ditangkap.
dibagi kedalam tiga
jenis: ikon, indeks,
dan simbol. Menurut
semiotika post
strukturalis, sebuah
naskah memiliki
”gagasan inti” atau
”benang merah”.
2. Analisis Bersumber dari teori Menemukan tanda-tanda dalam suatu
Marxis Marxis, analisis ini naskah dan menafsirkannya sebagai
(Berge r, melihat realitas sosial jalan untuk mengetahui siapa
1982) sebagai yang penuh mengeksploitasi siapa serta ideologi
dengan pertentangan apa yang ada di balik suatu naskah.
antara kelas serta
pertarungan ideologis
dan kekuasaan.
3. Psikoa- Aliran psikologi Menemukan tanda-tanda dalam suatu
nalisis Fruedian; berbicara naskah dan menafsirkannya guna
(Berger, tentang id, libido; menunjukkan bahwa tanda-tanda
1982) ego, super-egonya tersebut mencerminkan alam bawah
dan sebagainya. sadar si pembuat atau si pemakai
Percaya bahwa semua tanda.
hal yang dilakukan
manusia
mencerminkan alam
bawah sadarnya.
4. Analisis Aliran struktur- Menemukan tanda-tanda dalam suatu
Sosiol ogis fungsional melihat naskah dan menafsir-kannya untuk
(Berge r, bahwa dalam mencari siapa yang diberi status dan
1982) bermasyarakat peran apa serta bentuk relasi antar
terdapat pembagian indivudu dalam naskah itu.
tugas dan fungsi.
Setiap individu dalam
struktur sebuah
masyarakat memiliki
status dan peran
masing-masing
40
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
5. Semiotika Semiotika sosial Mengamati suatu naskah untuk
Sosial meman-dang bahwa mene-mukan apa medan wacana
(Halliday, sebuah naskah terdiri yang ada di sana; siapa yang menjadi
1993) dari tiga komponen pelibat wacananya, dan bagaimana
utama: medan sarana wacananya. Kemudian
wacana (cara menafsirkannya sesuai perspektif
pembuat wacana teori yang dipergunakan dalam
memper-lakukan penelitian yang sedang dilakukan.
suatu peristiwa);
pelibat wacana
(sumber yang dikutip
atau orang-orang
yang dilibatkan
beserta atribut sosial
mereka dalam suatu
wacana), dan sarana
wacana (cara
pembuat wacana
menggunakan bahasa
dalam manggam-
barkan peristiwa).
41
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
6. Analisis Teori framing Terdapat beberapa varian analisis
Framing berbicara tentang framing. Cara menganalisis analisis
(Sobur seleksi isu yang wacana dengan framing adalah
, 2001; dimasukkan ke atau meme-nuhi setiap komponen framing
Eriant o, dikeluarkan dari dengan fakta (bagian naskah) yang
2002 wacana. Menurut terdapat dalam suatu naskah.
Hamad framing, dalam • Komponen framing Gamson dan
, 2004; wacana berlangsung Modigliani: Metaphors, Exemplars,
Van Dijk, proses pemilihan Catchphrases, Depictions, Visual
1988) fakta mana yang mau images, Roots, Consequences, dan
diangkat, fakta mana Appeals to principals.
yang mau • Komponen framing Pan &
disembunyikan, atau Kosicki: Sintaksis (skema berita);
fakta mana Skrip (kelengkapan berita); Tematik
dihilangkan sama (detail; koherensi; bentuk kalimat;
sekali. Wacana kata ganti); Retoris (leksikon; grafis;
menurut framing metafora)
terdiri dari sejumlah • Komponen framing Van Dijk:
komponen yang diisi Summary (Headline; lead); Story
dengan fakta-fakta (situation and comments). Situation
pilihan itu. (episode and background);
Comments (verbal reactions and
conclussions). Episode (main events
and consequences). Background
(context and history). History
(circumtances and previous events).
Conclussion (expectations and
evaluations)
• Komponen framing Robert
Entman: Problem Identification,
Causal Interpretation, Moral
Evaluation: dan Treatment
Recommendation
• Komponen framing Ibnu Hamad:
Perlakuan atas peristiwa (Tema yang
diangkat dan Penempatan berita),
Sumber yang dikutip (Nama dan
atribut sosial sumber), Cara Penyajian
(Pilihan fakta yang dimuat dan
Struktur penyajian), dan Simbol yang
dipergunakan (Verbal : kata, istilah,
frase; dan Non-verbal: foto, gambar)
42
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
7. Ethnog Ethnographic of Mengamati pola interaksi komunikasi
raphic of speaking berasal dari yang terjadi di lapangan untuk melihat
SPEAKING tradisi antropologi siapa di antara partisipan ber-peran
(Titscher, yang melihat bahwa apa. Menganalisis rekaman (lebih
2000:9 penggunaan simbol mudah bila dalam bentuk film) adalah
4-99) komunikasi dan cara suatu interaksi komunikasi melalui
komunikasi itu terikat komponen-komponen S (setting,
dengan budaya. scene), P (participants), E (ends, goal,
Pendekatan terhadap purpose), A (act sequence), K (key,
masalahnya tone, manner), I (instrument-talities ),
menggabungkan teori norms (belief), Genre (textual
antropologi dan categories
linguistik untuk
komunikasi. Tujuan:
untuk melihat pola
interaksi komunikasi
antar partisipan sesuai
konteks, tempat dan
waktu untuk
menggambar-kan
siapa di antara
partisipanberperan
apa.
8. Grounded Grounded Theory Memperhatikan bagian demi bagian
Theory (GT) dalam analisis dari teks untuk menemukan
(Titsch er, teks adalah mencoba sedikitnya sepuluh kategori konsep
2000:7 membangun konsep (coding families) antara lain c-
4-89) atau kategori families (causes, consequences…),
berdasarkan data dari process families (stages, phases,
teks. Penggunaan GT duration...), culture families (norms,
untuk analisis teks values, sosially shared attitudes)....
adalah mencoba
mengkonseptuali-sasi
asumsi-asumsi basis
data.
9. System for Multiple Menganalisis tujuh aspek dari
YMLOG Observation of Group wacana: waktu interaksi, nama aktor,
(Titscher, (Symlog) nama alamat, bahasa simpel sebagai
2000:1 menganalisis tindakan komentar atas prilaku/ ide, nilai yang
36-143) komunikasi suatu diekspresikan pelaku (pro-kontra),
kelompok dengan catatan atas orientasi prilaku dan ide
mengamati tiga level: aktor dalam ruang ketika berinteraks i
perilaku verbal dan dalam kelompok, dan alokasi dari
nonverbal, ide yang salah satu ide tentang diri, orang lain,
muncul selama kelompok, situasi, masyarakat, dan
komunikasi, dan nilai fantasi
(pro kontra) saat
berkomunikasi.
43
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
analisis teks. Misalnya analisis framing yang menggunakan
model Pan dan Kosicki adalah sebagai berikut:
STRUKTUR PERANGKAT UNIT AMATAN
FRAMING
SINTAKSIS 1. skema berita Headline, lead, latar
cara komunikator informasi, kutipan,
menyusun fakta sumber, pernyataan,
penutup
SKRIP 2. kelengkapan 5W + 1H
Cara komunikator berita
mengisahkan fakta
TEMATIK 3. detail Paragraph,
Cara komunikator 4. maksud kalimat proposisi
menulis/menyampaikan 5. nominalisasi
pesan 6. koherensi
7. bentuk kalimat
8. kata ganti
RETORIS 1. leksikon Kata, idiom,
Cara komunikator 2. grafis gambar/foto, grafik
menekankan fakta 3. metaphor
4. pengandaian
44
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
- Interview yang mendalam
dengan pembuat naskah,
atau
- “Secondary Data” tentang
pembuatan naskah
45
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
D. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi obyek penelitian
Secara ringkas dan memadai subbab ini memaparkan
hal-hal terpenting tentang sumber teks yang dianalisis.
Misalnya, analisis pesan dakwah pada teks pemberitaan
koran Kompas, maka yang perlu diuraikan adalah sejarah
singkat koran Kompas, rubrik yang terdapat di koran ini dan
lebih didetailkan pada rubrik dimana teks yang menjadi unit
analisis diambil.
B. Penyajian Data
Subbab ini menyajikan data yang dikumpulkan sesuai
dengan rumusan masalah penelitian yang telah dirumuskan
pada bab I. Apabila rumusan masalah berbunyi bagaimana
pesan dakwah pada teks pemberitaan koran Kompas, maka
data yang harus disajikan adalah ‘kutipan” utuh teks
pemberitaan koran Kompas sesuai dengan unit analisis yang
ditetapkan. Juga jika teks yang dianalisis adalah pesan
dakwah yang disampaikan melalui ceramah, maka subbab
penyajian data berisi teks ceramah yang utuh yang telah
ditranskripsi berdasarkan hasil rekaman tape recorder.
C. Analisis Data
Analisis data harus berpijak pada data yang telah
dipaparkan secara utuh pada subbab penyajian data di atas.
Dengan menggunakan model analisis teks pilihan peneliti,
sebagaimana diuraikan pada bab III, peneliti berusaha
menemukan makna teks dan menafsirkannya. Hal yang
terpenting dalam analisis data adalah keberhasilan
memberikan makna terhadap teks yang menjadi obyek
penelitian. Sehingga hasil analisisnya tidak sekadar
“mengalih-bahasakan” teks yang ada atau bahkan “meng-
copy-paste” kalimat, kata dan paragrap dari teks yang
dianalisis.
Pemaparan temuan penelitian dapat disajikan dalam
bentuk pola, tema, kategorisasi, kecenderungan, atau motif
yang muncul dari data.
E. BAB V PENUTUP
Berisikan kesimpulan yang merupakan jawaban
langsung dari permasalahan. Yang perlu diingat bahwa
kesimpulan harus sinkron dengan rumusan masalah, baik dalam
46
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
hal urutan atau jumlahnya. Bagian rekomendasi
mengemukakan beberapa anjuran bagi peneliti selanjutnya.
BAB VI
TEKNIK PENULISAN DAN BENTUK SKRIPSI
A. TEKNIK PENULISAN
Pada teknik penulisan ini secara berturut-turut akan dijelaskan
beberapa hal tentang kaidah kebahasaan (meliputi ejaan, kosa kata,
kalimat, dan paragrap), penulisan kutipan, penulisan daftar
rujukan/pustaka/bacaan, dan penyajian tabel dan gambar
1. Kaidah Kebahasaan
Sebagaimana telah dikemukakan pada pendahuluan, bahwa
skripsi merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang berupa laporan
penelitian. Oleh karena karakteristik ilmiah itu, maka bahasa yang
digunakan sebagai sarana memaparkan keseluruhan rangkaian
penelitian harus menggunakan ragam bahasa ilmiah.
Ciri-ciri penanda ragam bahasa ilmiah adalah formal, jelas,
tepat, dan lugas. Keformalan di antaranya diwujudkan dengan
penggunaan gaya bahasa resmi, bentuk atau konstruksinya dengan
kalimat pasif, dan istilah-istilah bidang tertentu. Kejelasan
diwujudkan dengan penggunaan kalimat yang efektif, efisisen, tidak
rancu atau ambigu, serta susunan paragraf yang padu dan runtut.
Ketepatan diwujudkan dengan pemilihan kosa kata sesuai dengan
ide gagasan yang akan disampaikan. Kelugasan diwujudkan dalam
bentuk penggunaan kata-kata yang tidak bernuansa emotif
(misalnya: harus, wajib, dan atau salah besar), dan pemilihan
kalimat yang tidak berbelit-belit (berbasa-basi atau tidak langsung
pada ide atau gagasan yang dimaksudkan). Kaidah kebahasaandapat
dilihat dari:
a. Ejaan
Ejaan berkaitan dengan tata cara atau kaidah penulisan
tanda baca, huruf, dan kata. Mahasiswa direkomendasikan untuk
menggunakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (Lihat Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (PERMENDIKBUD) Nomor 50 tahun 2015)
sebagai panduan teknis penulisan ejaan, seperti misalnya tanda
47
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
titik, titik dua, koma, tanda hubung, penulisan kata atau istilah
asing, penulisan di, ke, dari, dan pada.
b. Kosa Kata
Pemilihan dan penggunaan kosa kata dalam skripsi harus
mengikuti kaidah ragam bahasa ilmiah. Hal penting yang harus
dijadikan pedoman yaitu menghindari penggunaan kosa kata
tidak formal (sehari-hari dan atau bahasa gaul), emosional, dan
bermakna ganda.
Dua pertimbangan utama pemilihan suatu kosa kata
yaitu (a) ketepatan, yaitu pertimbangan makna dan aspek logika
sehingga kata yang dipilih secara tetap dapat mengungkapkan
apa yang ingin diungkapkan (intended meaning) yang
berdampak pada kemudahan pembaca memperoleh pemahaman
(extended meaning), dan (b) kesesuaian, yaitu pertimbangan
situasional sehingga kata yang dipilih sesuai dengan konteks
ilmiah penulisan skripsi.
c. Kalimat
Kalimat sebagai bentuk pengungkapan gagasan atau
konsep hendaklah memenuhi persyaratan (a) memiliki struktur
unsur-unsur fungsional yang lengkap, yaitu subjek, predikat,
obyek dan keterangan, (b) sesuai dengan kaidah bahasa baku,
dan (c) pemilihan kosa kata yang tepat dan sesuai.
Kalimat yang benar dan jelas akan berpengaruh pada
kejelasan dan kemudahan bagi pembaca menangkap makna dan
pesan. Kalimat yang demikian biasa disebut kalimat efektif.
Ciri-ciri kalimat efektif di antaranya (1) memenuhi persyaratan
kesepadanan dan kesatuan, (2) kesejajaran bentuk, (3) terdapat
penekanan, (4) efisien dalam penggunaan kata, dan (5) bervariasi
dalam struktur
d. Paragraf
Paragraf merupakan satuan pikiran yang paling dasar
dalam suatu tulisan. Dalam suatu paragraf, sekelompok kalimat
meliputi (a) kalimat topik, (b) beberapa kalimat penunjang, dan
(c) kalimat penyimpul yang saling berkaitan menyajikan serta
mengembangkan satu ide pokok. Jumlah kalimat dalam suatu
paragraf bukan merupakan ukuran baik tidaknya suatu paragraf
melainkan keutuhan dan keruntutan pengembangan ide pokok
yang menjadi ukurannya.
Kalimat topik merupakan gagasan sentral (main idea)
yang kemudian dikembangkan menjadi satu paragraf. Kalimat
48
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
ini dapat diletakkan di awal, di tengah, atau di akhir suatu
paragraf. Sedangkan kalimat penunjang merupakan kalimat-
kalimat penjelas suatu kalimat topik. Wujudnya dalam suatu
paragraf dapat berupa contoh-contoh, ilustrasi, klasifikasi, ciri-
ciri, perbandingan, definisi, karakteristik, uraian pendapat, dan
sebab akibat. Kalimat-kalimat penjelas ini tidak boleh
menyimpang atau bertolak belakang dengan kalimat topik.
Sementara itu, kalimat penyimpul merupakan pernyataan
simpulan dari pembahasan yang diuraikan dalam suatu paragraf.
Wujud penggunaannya ditunjukkan dengan penanda kata
misalnya: jadi, oleh karena itu, oleh sebab itu, dengan demikian,
singkatnya, dan akhirnya. Tidak semua paragraf diakhiri dengan
kalimat penyimpul ini. Adakalanya kalimat penyimpul ini baru
dimunculkan setelah beberapa paragraf selesai dikemukakan.
Penanda kata misalnya berdasarkan uraian tersebut,
berdasarkan uraian sebelumnya, sebagai telah dijelaskan, atau
deskripsi tersebut, dapat juga digunakan sebagai pengantar
kalimat penyimpul.
Keutuhan suatu paragaf hanya dapat dicapai apabila
dalam suatu paragraf hanya membahas satu gagasan sentral.
Semua kalimat penunjang dan kalimat penyimpul mengarah
pada penjelasan terhadap satu kalimat topik tersebut. Sedangkan
keruntutan suatu paragraf sangat diperlukan dalam rangka
mempermudah pembaca untuk memahami dan menangkap
makna suatu paragraf. Hal ini dapat dicapai dengan cara (a)
menyusun kalimat-kalimat pendukung secara logis, dan (b)
menghubungkan antar kalimat secara tepat dengan
menggunakan piranti pemadu berupa kata penghubung, kata
tunjuk, kata keterangan waktu, dan kata ganti orang.
Penulisan Kutipan
Yang dimaksud dengan teknik penulisan kutipan dalam
pedoman ini adalah teknik atau cara mengutip sumber dari buku,
artikel jurnal dan referensi lainnya. Jenis kutipan dapat
dikategorikan dalam dua hal yaitu kutipan langsung dan kutipan
tidak langsung. Kutipan langsung adalah kutipan yang diambil
langsung secara utuh dari sumbernya sedangkan kutipan tidak
langsung adalah kutipan yang penulisannya menggunakan bahasa
sendiri tetapi makna dan esensinya sama dengan yang dimaksud
oleh sumber.
49
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Adapun teknik kutipan, baik secara langsung atau tidak
langsung dalam pedoman ini menggunakan model teknik notasi
ilmiah melalui CATATAN KAKI (footnote) dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Angka kutipan dibuat diujung kalimat kutipan dengan
menaikkan setengah spasi. Jika menggunakan program
Microsoft Word, angka ini akan naik secara otomatis
kemudian akan mengurut secara otomatis pula untuk
kutipan-kutipan berikutnya
2. Setiap Bab, nomor kutipan dibuat mulai dari nomor urut
satu.
3. Satu kalimat, dapat saja terjadi beberapa kutipan dan setiap
kutipan berikan angka sesuai dengan urutan kutipan. Dalam
hal ini, berikan tanda kutipan diujung kalimat yang dikutip.
Sedangkan untuk kutipan satu kalimat, berikan tanda
kutipan setelah tanda baca penutup.
Contoh:
Menurut al-Ghazali, akhlak merupakan suatu sifat yang
tetap dan berada pada jiwa seseorang1 , menurut Wajdi
akhlak adalah suatu keadanaan jiwa yang merancang untuk
melakukan perbuatan2 , menurut Anis akhlak merupakan
factor bawaan sebagai suatu keadaan jiwa yang kokoh yang
dapat menimbulkan perbuatan baik atau buruk.3
4. Kalimat yang dikutip harus dituliskan sumbernya secara
lengkap di dalam catatan kaki (di bawah halaman dan bukan
catatan perut). Lihat contoh catatan kaki di bawah.
5. Catatan kaki ditulis dalam satu spasi dan dimulai dengan 7
ketukan dari pinggir. Lihat contoh di bawah.
6. Nama pengarang yang terdiri dari tiga orang atau lebih,
ditulis dengan menggunakan kata dkk atau et al.
7. Kutipan yang diambil dari halaman tertentu disebutkan
halamannya dengan singkatan “h” (halaman). Jika kutipan
1
Al-Ghazali, Ihya ‘Ulumuddin, Jilid VII (Beirut Libanon: Ihya
Attaraatu ‘Arabi, tt), h. 327.
2
Muhammad Farid Wajdi, al-Quran ‘Arabi ‘Asyar ‘al-Isyrin (Mesir:
Dar al-Ma’rifat, 1971), h. 770
3
Ibrahim Anis, dkk., al-Mu’jamul Wasit Juz I Cetakan VI (Mesir:
Dar al-Ma’rifat, 1972), h. 202
50
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
terdiri atas beberapa halaman, atau sari dari sejumlah
halaman dibuat “hh”.
Contoh: Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hh. 150-156.
8. Buku yang tidak mempunyai nama pengarang, dituliskan
judul bukunya atau anonymus di depan judul buku tersebut.
Contoh: Departemen Agama RI, Al-Quran dan
Terjemahnya (Jakarta: Pelita, 1982), h. 123
9. Buku terjemahan harus disebutkan nama pengarang dan
penerjemahnya.
Contoh: Osman Bakar, Tauhid dan Sains, terjemahan
Yuliani Liputo (Bandung: Pustaka Hidayah, 1994), h. 37.
10. Buku yang berisikan kumpulan karangan disebutkan nama
editornya kemudian diberi singkatan (ed.).
Contoh: Paul Ekman (ed.), Emotion in the Human Face
(New York: Cambridge University Press, 1982), h. 453.
11. Kutipan dari makalah yang dipublikasikan pada majalah,
Koran atau jurnal atau disampaikan di sebuah forum ilmiah,
dituliskan di dalam majalah/jurnal/Koran apa, dan atau
disampaikan di forum apa, dengan memberi tanda kutip.
Contoh: Nina Kania Dewi, “Internet Sebagai Media
Alternatif Society Audit bagi Hasil Penelitian”, Jurnal
Analisis Sosial Vol. 6, No. 1 Februari 2001, hh.155-169.
12. Kutipan dari Internet penulisannya: nama penulis, topik
bahasan dan sumber disertai keterangan kapan diakses.
Contoh:
Martinia Danurba, IDLN dan Undang-Undang
Republik Indonesia no. 6 tahun 1982 tentang hak cipta
(http://idln.itb.ac.id/papers/copyright-martinia.htm. diakses
20 Agustus 2009)
Onno W. Purbo, Cyber Coimmunity: Web
Marketing, Security & Access Strategies
(http://www.Ip.itb.ac.id/~yc1dav/ 1998. Diakses tanggal 2
September 2009)
13. Pengulangan kutipan pada Bab sebelumnya baik dengan
atau tanpa diselingi oleh sumber kutipan lain, ditulis dengan
51
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
format nama lengkap pengarang, dan judul, dan halaman
yang dikutip.
Contoh: Osman Bakar, Tauhid dan Sains, h. 42.
14. Judul buku diberikan garis bawah, atau dicetak miring
(italic), ataupun ditebalkan (bold)
15. Nama pengarang pada catatan kaki ditulis secara utuh, tidak
dibalik, dan tidak memakai gelar akademik. Lihat contoh di
atas
Contoh Catatan Kaki:
Santoso Sastropoetro, Pendapat Publik, Pendapat
Umum, dan Pendapat Khalayak dalam Komunikasi Sosial
(Bandung: Remadja Karya, 1987), h. 32.
16. Nama pengarang pada daftar pustaka dibalik dan tidak
memakai gelar akademik
Contoh Daftar Pustaka:
Sastropoetro, Santoso.1987. Pendapat Publik,
Pendapat Umum, dan Pendapat Khalayak dalam
Komunikasi Sosial. Bandung: Remadja Karya.
17. Tahun penerbitan diletakkan di muka setelah nama
pengarang sebelum judul buku dan tempat penerbitan
18. Daftar pustaka diurut berdasarkan alphabetis atau huruf
pertama dari nama famili pengarang. Misalnya urutan
dimulai dari nama pengarang yang berawal dengan huruf A,
B, C, dst. Jika terdapat huruf awal sama dari nama beberapa
pengarang, maka ditulis berdasarkan huruf kedua, ketiga
dan seterusnya untuk membuat urutannya. Contoh: ada
nama pengarang Sastro dan Sidik, maka urutannya adalah
Sastro dulu (karena huruf kedua setelah “s” adalah “a”), dan
baru nama Sidik (karena huruf “i” setelah S urutannya di
belakang huruf “a”).
19. Judul buku yang berbahasa Arab, ditulis dengan
transliterasi tulisan Arab ke Latin. Lihat contoh catatan kaki
di atas.
20. Transliterasi Arab-Latin boleh menggunakan buku-buku
pedoman transliterasi yang ada sepanjang dipakai secara
konsisten.
52
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka dicantumkan sebagai sumber referensi agar
pembaca dapat mengetahui keseluruhan sumber rujukan yang
digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Dengan cara itu pembaca
yang ingin mengetahui atau mengidentifikasi sumber rujukan
aslinya dapat menggunakan daftar pustaka sebagai referensi secara
langsung.
Daftar pustaka tidak diberi nomor urut. Nama penulis
disusun menurut alfabet, gelar akademik tidak boleh ditulis, masing-
masing sumber pustaka ditulis dalam jarak satu spasi, antar sumber
pustaka ditulis dalam jarak 2 spasi.
Sesuai dengan variasi konvensi penulisan notasi ilmiah,
penulisan daftar pustaka lebih didasarkan pada jenis sumber sebagai
bahan rujukan.
Contoh:
Amran, Aminuddin (ED), Pengembangan Penelitian Kualitatif
dalam Bidang Bahasa dan Satra, Malang : HISKI
Komisariat Malang dan YA3, 1990
Arifin, Bey, Mengenal Tuhan, Sidoarjo: PT Bina Ilmu, 1961
Harahap, M. Yahya, Tujuan Kompilasi Hukum Islam,
Jakarta: Pustaka Panjimas, 1990
Transliterasi
=اa =زz = قq
=بb =سs =كk
=تt = شsy =لl
= ثth =صṣ =مm
=جj = ضdh =نn
=حḥ =طṭ =وw
= خkh =ظḍ =هh
=دd ‘=ع =ءa
= ذdz = غgh =يy
=رr =فf
53
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
(Penulisan transliterasi mengikuti buku Pedoman teknis
Penulisan Skripsi Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, tahun2008,
mulai halaman 50 – 52)
Transliterasi dimaksudkan sebagai pengalihhurufan dari
abjad yang satu ke abjad yang lain. Transliterasi Arab-Latin disini
ialah penyalinan huruf-huruf arab dengan huruf-huruf latin beserta
perangkatnya.
Ada beberapa prinsip yang harus diketahui dalam
transliterasi , yaitu:
a. Sejalan dengan Ejaan yang disempurnakan
b. Huruf Arab yang belum ada padanannya dalam huruf latin
dicarikan padanan dengan cara memberi tambahan di akhir
dengan dasar “satu fonem satu lambang”.
c. Pedoman transliterasi ini diperuntukkan bagi masyarakat umum
54
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
B. BENTUK SKRIPSI
1. Jenis dan Ukuran Kertas
- Jenis : HVS
- Warna : Putih
- Berat : 70 gram
- Ukuran : A4 (21,5 cm x 29,7 cm)
- Pengetikan:
- Batas kiri : 4 cm (termasuk 1 cm untuk penjilidan
dari tepi kertas
- Batas kanan : 3 cm dari tepi kertas
- Batas atas : 3 cm dari tepi kertas
- Batas bawah : 3 cm dari tepi kertas
4. Penjilidan
a. Penjilidan menggunakan karton tebal (hard cover)
dengan warna coklat muda.
b. Judul skripsi dicetak dengan huruf timbul warna hitam,
selain ditulis pada kulit muka juga ditulis pada sisi kiri
(punggung) dengan mencantumkan Nama, NIM, judul
skripsi, dan tahun pembuatan.
c. Setiap pergantian bab diberikan pembatas kertas warna
berlogo IAI.
55
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
56
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PERNYATAAN
PERTANGGUNGJAWABAN PENULISAN SKRIPSI
Bismillahirrahmanirrahim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : ….……………………………………
NIM : ……………………………………….
Program Studi : …………………………………….…
Alamat : …………………….…………………
Sidoarjo,………………………..
Yang
Menyatakan,
MATERAI
57
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
LAMPIRAN : CONTOH SKRIPSI KUANTITATIF
SKRIPSI
Diajukan Kepada Institut Agama Islam Al Khoziny Buduran
Sidoarjo Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam
Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)
Oleh :
ANGGIA NAHLA
NIM 20157911100023
Mengesahkan
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin
Dekan,
Dr.H.Hartoyo, M.Si
NIDN.
Penguji I,
Penguji II,
Penguji III,
Penguji IV
63
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
ABSTRAK
65
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
KATA PENGANTAR
66
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
memberikan nasihat, arahan, serta motivasi selama di
bangku perkuliahan.
7. Seluruh dosen matakuliah pengampu yang telah
mendedikasikan diri untuk mengajar serta mendidik penulis
serta teman-teman mahasiswa, khususnya Ilmu al-Qur’an dan
Tafsir angkatan 2015.
Tidak lupa ucapan terima kasih disampaikan untuk kedua orang
tua yang tidak henti-hentinya memberikan do’a serta dukungan.
Teman-teman Ilmu al-Qur’an dan Tafsir angkatan 2015 yang telah
membantu kelancaran penulisan.
Skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari berbagai pihak sangat dibutuhkan demi perbaikan selanjutnya.
Semoga segala amal baik yang telah diberikan kepada penulis diterima
di sisi Allah SWT.
Penulis,
67
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
SKRIPSI
Oleh:
Abdul Haq
NIM. 20157911100032
68
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh Abd Haq ini telah diperiksa dan disetujui untuk di ujikan
Pembimbing,
69
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Mengesahkan
Penguji I
Penguji II
70
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
صا ِل احا
َ ع ِم َل ِ عا ٓ اِلَى ه
َ ّٰللا َو َ س ُن قَ ْو اًل ِ ِّم َّم ْن َد
َ َو َم ْن اَ ْح
ي ِم َن الْ ُم ْسلِ ِميْ َنْ َِّوقَا َل اِنَّن
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang
menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:
"Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?"
(Q.S. Fushshilat [41]: 33).
71
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
ABSTRAK
72
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan maka dapat
disimpulkan bahwa Cinta menurut Imam Al-Sya'rawi adalah posisi
tertinggi dalam tingkat ketakwaan seorang hamba kepada Tuhannya.
Posisi cinta menurut Al-Sya'rawi merupakan posisi terdekat dengan
Allah SWT. Karena dengan Cinta dapat dijadikan pengingat untuk
berbuat perbuatan-perbuatan yang baik, meninggalkan hal-hal yang
buruk serta meningkatkan ketakwaan seorang hamba kepada
Tuhannya.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Pertama, segala puji dan syukur hanya untuk Allah SWT. Atas
limpahan rahmat dan pertolongan-Nya, peneliti bisa menyelesaikan
skripsi yang berjudul, “CINTA DALAM PERSPEKTIF AL-
QUR’AN, (Kajian Tafsir Khawa>t}ir H}awl Al-Qur’an Al-Kari>m Karya
Al-Sya’rawi),” dengan lancar. Semoga kita senantiasa mendapat ridlo-
Nya. Kedua, shalawat dan salam, semoga senantiasa tercurahkan
kepada Baginda Agung, Nabi Muhammad SAW, kelurga dan para
shahabatnya. Semoga kita selalu mendapat syafaatnya.
Penulis menyadari bahwa selama proses kuliah hingga
penyelesaian skripsi ini, tidak akan berhasil tanpa motivasi dan
dukungan dari semua pihak dalam berbagai bentuk. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
74
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Semoga amal baik kalian di balas oleh Allah SWT. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun. Sehingga skripsi ini bermanfaat dan
berguna bagi semua pihak secara umum dan penulis secara khusus.
Abdul Haq
20159711159
75
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
DAFTAR PUSTAKA
Ghazali (al), Abu Hamid Muhammad, Ihya ‘Ulum Al-Din, Beirut: Dar
Al-Jayli, 2000.
Buthy (al), Said Ramadhan, Al-Qur’an Kitab Cinta (Terj. Al-Hubb fil
Qur’an wa Daurul Hikmah), Jakarta: PT. Mizan Publika. 2010.
Wachid, Abdul, Jurnal: Tasawuf Cinta dalam Sastra Sufi, P3M STAIN
Purwokerto, 2004, Vol. 2, No.1
77
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
BIODATA PENULIS
78
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
BAB VII
79
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
3. Studi Komparatif Antara Penafsiran
Ayat-ayat Jilbab dalam Tafsir Al-
Azhar dengan Tafsir Al-Misbah)
4. Karakteristik Mushaf Al-Qur’an
Mertasinga Cirebon Abad ke-19
(Pendekatan Filologi dan ‘Ulumul
Qur’an)
80
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
12. Penafsiran Imam Nawawi Al-bantani
tentang Jin dalam Tafsir Marah Labid
dan Relevansinya dalam Kehidupan
Kontemporer
81
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
17. Ruh dalam Perspektif Al-Alusi
(Studi Penafsiran Ayat tentang Ruh
dalam Tafsir Ruh Al-Ma’ani)
82
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
26. Konsep Moderasi dalam Al-Qur’an
(Analisis Kata Al-Wasath dalam
Tafsir fi Zhilal Al-Qur’an)
83
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
35. Konsep Keadilan Dalam Al-Qur’an
(Telaah Kata Al-‘Adl Dan Al-Qist
Dalam Tafsir Al-Qurtubi).
36. Nilai-Nilai Etis Dalam Ayat Perang
(Penafsiran Ayat-Ayat Perang Dalam
Al-Qur’an).
84
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
IAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo
85
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Ilmu al-Qur’an dan Tafsir