Anda di halaman 1dari 15

Ke-KOPRI-an

YJGSYGkopkKO
Sejarah KOPRI

 Pengembangan perempuan PMII diwujudkan dengan


pembentukan wadah perempuan yaitu Korps PMII Putri
yang selanjutnya disingkat KOPRI.

 KOPRI adalah wadah perempuan yang didirikan oleh


kader putri PMII melalui kelompok kerja sebagai
keputusan Kongres PMII XIV.

 KOPRI didirikan pada tanggal 29 september 2003 di


asrama haji pondok gede Jakarta dan merupakan
kelanjutan sejarah dari KOPRI yang didirikan pada 25
November 1967.
PERKEMBANGAN GERAKAN KOPRI

Periodesasi Bentuk Gerakan Gagasan

Gerakan perempuan PMII lebih fokus memusatkan perhatian menangani masalah-


1960-1966 Divisi Keputrian
masalah perempuan dan sebatas menjahit, memasak dan mengenai masalah dapur.
Training Panca Norma KOPRI dan mengelurkan gagasan pembentukan badan Semi Otonom
16 Feb 1966
Kursus Keputrian PMII (KOPRI)

Mengorganisir kekuatan kader perempuan PMII serta menjadi ruang gerak dalam
25 Nov 1967 Dibentuk KOPRI mengeluarkan pendapat dan beraktifitas sebatas emansipasi perempuan dalam bidang
sosial dan masyarakat.

Dibentuk sistem kaderisasi yang sistematis terdiri dari Kurikulum dan Pelaksanaan
1988
LKK (Latihan Kader KOPRI) dan LPKK (Latihan Pelatih Kader KOPRI).

28 Okt 1991 Lahir NKK (Nilai Kader KOPRI)

2000 KOPRI dibubarkan Pembubaran KOPRI pada Kongres XIII tahun 2000 di Medan.

Amanat Pertemuan Kongres XIV di Kutai Kertanegara Kalimantan Timur mengamanatkan membuat
2003
POKJA Perempuan pertemuan POKJA Perempuan PMII
Periodesasi Bentuk Gerakan Gagasan

26-29 Sept 2003 Pertemuan POKJA Perempuan Gagasan dilahirkan keorganisasian wadah perempuan.

Dibentuk kembali keorganisasian wadah perempuan yang bernama KOPRI (Korps PMII
Putri) dengan Visi terciptanya masyarakat yang berkeadilan berlandaskan kesetaraan dan
29 Sept 2003 KOPRI menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan Misinya adalah mengidiologisasikan
gender dan mengkonsolidasikan gerakan perempuan di PMII untuk membangun
masyarakat yang berkeadilan gender.

KOPRI daerah masing-masing membuat sistem kaderisasi KOPRI (Tidak terkonsentrasi


2003-2014 KOPRI
pada modul tunggal kaderisasi KOPRI).

2014 Kongres XVII di Jambi Lahirnya IPO (Ideologi Politik Organisasi) KOPRI

2014 KOPRI KOPRI PB PMII menyusun panduan PPK (Penyelenggaraan dan Pelaksanaan KOPRI)

2015 KOPRI KOPRI PB PMII mensistematiskan buku tunggal kaderisasi nasional KOPRI

KOPRI PB PMII membuat buku dakwah KOPRI sebagai panduan dalam melakukan
gerakan kultural KOPRI dalam mengahadapi kencangnya islam transnasional dan arus
2015 KOPRI
globalisasi. Dan juga membuat buku panduan advokasi sekaligus lembaga LP3A
(Lembaga Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan & Anak)
Perubahan Bentuk KOPRI Dari
Masa ke Masa

Keterangan
Periode Bentuk & Kepemimpinan KOPRI

1). 1960-1961 Departemen Keputrian: Mahmudah Nahrowi Hasil Musyawarah Mahasiswa Nahdliyin di Surabaya 14-16 April 1960

2). 1961-1963 Departemen Keputrian: Enny Suhaeni Kongres I PMII di Tawangmangu Surakarta Jateng Desember 1961

3). 1963-1967 Departemen Keputrian: Enny Suhaeni Kongres II PMII di Kaliurang Yogyakarta 25-29 Desember 1963

1. Departemen Keputrian: Tien Hartini 1. Kongres III PMII di Malang Jawa Timur 7-11 Februari 1967
2. PP Badan KOPRI: Ketum Ismi Maryam BA 2. Hasil Mukernas II PMII Semarang 25 November 1967
4). 1967-1970 (Kedudukan: di Jakarta, kemudian berdasarkan keputusan Mubes I PMII di Leles Garut
Jabar 20-27 Januari 1969 KOPRI berpindah kedudukannya di Surabaya Jawa Timur)

1. Departemen Keputrian: Enny Suhaeni Kongres IV PMII di Makasar Ujungpandang 25-30 April 1970, berkedudukan di
5). 1970-1973 2. PP Badan KOPRI: Ketum Adibah Hamid
Surabaya.

6). 1973-1977 Sekbid Keputrian : Wus’ah Suralaga Kongres V PMII di Ciloto Jawa Barat 23-28 Desember 1973

7). 1977-1981 Sekbid KOPRI: Fadilah Suralaga Kongres VI PMII di Wisma Tanah Air Jakarta 8-12 Oktober 1977
Periode Bentuk & Kepemimpinan KOPRI Keterangan

8). 1981-1984 Ketua Bidang KOPRI: Fadilah Suralaga Kongres VII PMII di Pusdiklat Pramuka Cibubur Jakarta 1-5 April 1981

Ketua IV PMII (Bid KOPRI): Iis Kholilah


9). 1985-1988 Hasil Resuffle: Kongres VIII PMII di Bandung Jawa Barat 16-20 Mei 1985
Ketua IV PMII (Bid KOPRI): Iriani Suaidah

Ketua KOPRI: Khofifah Kongres IX PMII di Wisma Haji Surabaya Jawa Timur November 1988
10). 1988-1991 (Pada Kongres ke IX di Surabaya ini KOPRI dibentuk kembali)

11). 1991-1994 Ketua KOPRI: Jauharoh Haddad Kongres X PMII di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta 21-27 Oktober 1991

12). 1994-1997 Ketua KOPRI : Diana Mutiah Kongres XI PMII di Samarinda Kalimantan Timur 29 Oktober-3 Nopember 1994.

13). 1977-2000 Ketua KOPRI: Luluk Nurhamidah Kongres XII PMII di Asrama Haji Sukolilo Surabaya Jawa Timur 1997

Kongres XIII PMII di Medan Sumatera Utara 2000


14). 2000-2003 (KOPRI dibubarkan pada forum Kongres ini melalui voting yang hanya beda 1 suara
antara yang setuju dibubarkan dan yang menolak dibubarkan)
Bentuk & Kepemimpinan
Periode Keterangan
KOPRI

Kongres XIV PMII di Kutai Kertanegara Kalimantan 2003


Catatan : KOPRI dibentuk kembali dengan status Semi Otonom, berdasarkan hasil
15). 2003-2005 Ketua KOPRI: Wiwin Winarti
POKJA amanat Kongres XIV PMII 2003. Forum POKJA Perempuan PMII dilaksanakan
oleh PB PMII pada tanggal 26-29 September 2003 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.

16). 2005-2008 Ketua KOPRI: Ai Maryati Sholihah Kongres XV PMII di Bogor Jawa Barat 2005

17). 2008-2011 Ketua KOPRI: Eem Marhamah Zulfa Hiz Kongres XVI di Batam Maret 2008

Ketua KOPRI: Irma Muthoharoh


18). 2011-2014 Ketua PJS KOPRI: Endang Istianti Kongres XVII di Banjar Baru Kalsel

19) . 2014-2016 Ketua KOPRI : Ai Rahmayanti


Kongres XVIII di Jambi

20). 2017-2019 Ketua KOPRI : Septi Rahmawati Kongres XIV di Palu


Asas dan Tujuan KOPRI
Asas

KOPRI Berasaskan Pancasila

Status

KOPRI merupakan salah satu badan khusus PMII

Sifat

KOPRI bersifat semi-otonom pada setiap level kepengurusan PMII.

Yang dimaksud dengan badan semi otonom adalah badan tersendiri yang dibentuk pada setiap
tingkatan kepengurusan PMII yang menangani persoalan perempuan di PMII dan issu
perempuan secara umum serta bertanggung jawab kepada pleno PMII pada setiap level
kepengurusan PMII.

Tujuan

Terbentuknya pribadi muslimah Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur,
berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan komitmen
memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Aswaja sebagai Ideologi
Politik Organisasi KOPRI
KOPRI merupakan bagian dari instrument ideology aswaja hendaknya
bisa mengurai secara sistematis tentang aswaja dan melakukan pembacaan
terhadap konteks kekinian terkait kebutuhan mendasar bagi pembebasan
kaum perempuan. Kita masih melihat ketidakadilan terhadap perempuan
semakin merajalela:kekerasan, marginalisasi, stereotype/pelabelan negatif,
subordinasi/penomorduaan, dan beban ganda sangat erat dengan
perempuan.

Disini perempuan harus kuat dan progresif untuk berjuang menolak


ketertundukan yang menyebabkan keterpurukan bagi kaumnya. Maka
perempuan harus bisa mandiri dengan dinamikanya untuk mendorong
tatanan nilai yang ekologis bagi semua makhluk bumi ini. Dan tidak
mungkin sebuah perjuangan tanpa ideologi yang jelas, garis perjuangan
politik atau jihad yang sistematis dan organisasi (alat perjuangan) yang
kuat untuk merealisasikan cita-cita tersebut.
Prinsip dan Pilar Aswaja

Aswaja memiliki 3 prinsip dan pilar yang


harus diperjuangkan:
 al-Khuriyah (Pembebasan/kemerdekaan)
 al-‘Adalah (keadilan)
 al-Musawwamah (kesetaraan)
Aswaja hadir bukannya berdimensi dengan
nuansa spiritual, akan tetapi harus mampu
tampil sebagai narasi yang bisa memberikan
solusi untuk bangsa.
Garis Perjuangan Politik
KOPRI
1. Budaya Patriarki
Budaya yang menomorduakan posisi perempuan dan menempatkan
perempuan sebagai entitas masyarakat yang inferior.
2. Kapitalisme (menghendaki nilai lebih/Riba)
System ekonomi kapitalis mendapatkan hidup dari hasil ekploitasi
sumberdaya yang terus-menerus demi kepentingan akumulasi dan
juga penghisapan manusia antar manusia.
3. Imperialisme
Imperialisme atau disebut juga penjajahan gaya baru atau penjajahan
non fisik, imperialisme adalah bergeraknya modal asing yang sangat
bebas untuk menguasai sumber daya alam dan aset-aset masyarakat.
4. Fasisme Religius
Struktur KOPRI
1. KOPRI PB PMII adalah kepengurusan Korps PMII Puteri yang
berada di tingkat PB PMII.

2. KOPRI PKC PMII adalah kepengurusan Korps PMII Puteri yang


berada di tingkat PMII Pengurus Koordinator Cabang (PKC).

3. KOPRI PC PMII adalah kepengurusan Korps PMII Puteri yang


berada di tingkat PMII cabang.

4. KOPRI PK PMII adalah kepengurusan Korps PMII Puteri yang


berada di tingkat PMII komisariat.

5. KOPRI PR PMII adalah kepengurusan Korps PMII Puteri yang


berada di tingkat PMII rayon.
Keanggotaan KOPRI

Keanggotaan KOPRI adalah Mahasiswi Islam yang


tercatat sebagai mahasiswa pada suatu perguruan tinggi
dan atau yang sederajat dan telah mengikuti Masa
Penerimaan Anggota Baru(Mapaba)
 Pengurus KOPRI minimal terdiri dari seorang ketua,
seorang sekretaris, seorang bendahara dan sejumlah
biro-biro sesuai dengan kebutuhan.
 Pengurus KOPRI disahkan dengan SK Ketua Umum di
setiap level/jenjang kepengurusan.
 Pengurus KOPRI PB PMII, disahkan oleh Ketua Umum PB
PMII
 Pengurus KOPRI PKC PMII, disahkan oleh Ketua Umum
PKC PMII
 Pengurus KOPRI PC PMII, disahkan oleh Ketua Umum PC
PMII
Sekian dan Terimakasih

Lao Tzu
Pemimpin adalah mereka yang mampu meniadakan
kediriannya, melepaskan egonya demi kepentingan
pengikutnya.

“Seperti Langit dan Bumi yang tidak mewakili diri sendiri


tetapi mewakili keseluruhan alam”.

Anda mungkin juga menyukai