Anda di halaman 1dari 19

Oleh:

Nadia Putri Inggiantoro


Gender ?

Gender secara istilah di definisi sebagai penbedaan jenis kelamin berdasarkan konstruksi sosial
masyarakat yang diyakin dan di akui secara terus menerus dan menajadi suatu budaya.
Perbedaan gender dan seks?

Jika gender adalah pembedaan jenis kelamin konstruksi, maka


Seks adalah pembedaan jenis kelamin/reproduksi secara biologis tidak dapat dipertukarkan, karena sudah
menjadi kodrat yang diberikan oleh sang pencipta.

gender

Bisa berubah

Dapat dipertukarkan

Di pengaruhi budaya

Bukan kodrat
Deskriminasi Gender
 Ketidak adilan gender bersumber dari perbedaan sifat dan peran yang di lekatkan kepada jenis
kelamin, perempuan, laki-laki, dan interseks
Kesetaraan gender

setara bukan berarti sama

 Namun kosep kesetaraan gender mengarah pada usaha laki-laki dan perempuan mampu
berjalan beiringan dalam ruang publik maupun domestik.
 Saling menghargai perbedaan sifat, aspirasi, kebutuhan laki-laki maupun perempun
 Hak dan sempatan dan tangung jawab tidak bergantung atas jenis kelamin tertentu
 Bebas mengembangkan kemampuan dan keterampilan, bebas memilih dan tidak di batasi
bias gender
Pengaplikasian kopri dalam mengatasi diskriminasi gender

Memahami konsep gender secara utuh, dengan merubah perilaku diri sendiri, mengajak orang terdekat, kelompok dan
bahkan masyarakat.

Istilah Upaya Pemahaman


Gender

peduli/responsif
Buta gender
gender

Mawas gender/
Ranah rayon dalam upaya Sadar Gender gender prespektif
mengatasi diskriminasi gender
1. Penguatan mental
2. Sikap saling mendudukung peka/
sesama perepuan
Sensitif gender
Sejarah kopri
No Perodesasi Bentuk Gerakan Gagasan

1 1960-1966 Divisi Keputrian Gerakan pada masa ini mengarah masalah-masalah perempuan, menjahit, memasak dan urusan
dapur
2 16 februari 1966 Training kursus keputrian Menghasilkan panca norma kopri dan membentuk badan semi otonom PMII (KOPRI)

3 25 November 1967 Dibentuk Kopri Mengorganisir kekuatan kader perempuan PMII serta menajdi ruang gerak dalam mengeluarkan
pendapat dan beraktivitas emansipasi perempuan dalam bidang sosial masyarakat
4 1988 Sistem kaderisasi yang sistematis terdiri dari kurikulum dan pelasanaan LKK (Latihan Kader
KOPRI) dan LPKK (Latihan Pelatih Kader KOPRI)
5 28 Oktober 1991 Lahir NKK (Nilai Kader Kopri)

6 2000 KOPRI di bubarkan Pembubaran KOPRI pada kongres XIII tahun 2000 di Medan. Kopri di bubarkan berdasarkan hasil
voting berbeda satu suara
7 2003 Amanat Pertemuan POKJA Kongers XIV di Kutai Kertanegara Kaltim mengamanatkan membuat peretemuan POKJA
perempuan perempuan
8 26-29 September 2003 Pertemuan POKJA Melahirkan gagasan keorganisasian wadah perempuan
perempuan
9 29 September 2003 KOPRI Dibentuk kembali KOPRI di latar belakangi bahwa perempuan

10 2003-20014 KOPRI Membuat sistem kaderisasi KOPRI di tiap daerah

11 2014 Kongres XVII di Jambi Lahir IPO (Ideologi Politik Organisasi)

12 2014-2016 KOPRI KOPRI PB PMII mensistematiskan modul tunggal kaderisasi


Beberapa tokoh
Maryamah BA Adibah Hamid Kofifah

• Kongres
• Kongres • Kongres
III PMII
V PMII ke-IX
7-11 ke-
ke- 1973- PMII
Februari
1988 (1988)
1967
Nilai Kader KOPRI (NKK)

Modernisasi
Mitra sejajar
Mengikuti arah gerak zaman serta
Laki-laki dan perempuan sama, tidak ada
pesatnya ilmu pengetahuan dan
perbedaan
teknologi

Wanita ideal Watak KOPRI

Sholihah, taat, dan menjaga diri dengan baik, Melakukan kegiatan tidak akan meninggalkan sifat-
sifat kewanitaannya.
Beriman, tunduk, jujur, khusuk dan
Mempunyai tindakan, pandangan dan langkah yang
dermawan, menjaga kehormatan dan banyak
berbeda dengan mahasiswi non Islam, bahkan di luar
berdzikir kepada Allah ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah harus beda
Panca Norma KOPRI

 Tentang Emansipasi
 Tentang Etika Wanita Islam
 Tentang Watak PMII Putri dalam kesatuan dan totalitas berorganisasi
 Tentang Partisipasi PMII Putri terhadap Even-even Organisasi
 Tentang Partisipasi PMII Putri Terhadap Kegiatan Masyarakat.
Asas dan Tujuan Kopri

Asas
KOPRI berasaskan pancasila

Tujuan
Terbentuknya pribadi muslim yang bertaqwakepada Allah Swt, berbudi luhur, berilmu cakap
dan bertanggung jawabdalam mengamalkan ilmunya dan komitmen memperjuangkan cita-cita
kemerdekaan indonesia
Pilar Aswaja Sebagai Pegangan Kopri

1. Al Khuriyah (pembebasan/kemerdekaan)
2. Al-Adalah (keadilan)
3. Al-Musawwamah (kesetaraan)
Aswaja bukan hanya sebagai nuansa spiritual tetapi juga sebagai narasi untuk membantu
memecahkan persoalan
Aswaja Sebagai Ideologi Politik

Dalam berpolitiknya kopri berpegang teguh pada 3 pilar Al Khuriyah


(pembebasan/kemerdekaan), Al-Adalah (keadilan), dan Al-Musawwamah (kesetaraan) untuk
menuntaskan budaya patriarki, dan kapitalisme,
Landasan Hukum KOPRI
 Dalam Bab VII Anggaran Rumah Tangga (ART) PMII tentang Kuota Kepengurusan, Pasal 20
dinyatakan, ayat (1) Kepengurusan di setiap tingkat harus menempatkan anggota perempuan minimal
1/3 keseluruhan anggota pengurus; dan ayat (2) Setiap kegiatan PMII harus menempatkan anggota
perempuan minimal 1/3 dari keseluruhan anggota.
 Penjelasan soal pemberdayaan anggota perempuan PMII ada dalam bab VIII Pasal 21 ayat (1)
Pemberdayaan Perempuan PMII diwujudkan dengan pembentukan wadah perempuan yaitu KOPRI
(Korp PMII Putri), dan ayat (2) Wadah Perempuan tersebut diatas selanjutnya diataur dalam
Peraturan Organisasi (PO).
 Adapun wadah pemberdayaan anggota putri PMII ditegaskan dengan pembentukan lembaga khusus
bernama Korp PMII Putri (KOPRI) sebagaimana dalam Bab IX tentang Wadah Perempuan. Dalam
Pasal 22, ayat (1): Wadah perempuan bernama KOPRI; ayat (2) KOPRI adalah wadah perempuan
yang didirikan oleh kader-kader Putri PMII melalui kongres ke III PMII pada tanggal 7-11 Februari
1967 di Malang Jawa Timur dalam bentuk departemen keputrian (4) KOPRI bersifat semi otonom
dalam hubungannya dengan PMII.
Struktur dan posisi KOPRI
KOPRI merupakan badan semi otonom yang berada di bawah koordinasi dan intruksi ketua umum.

Bidang-
bidang
/anggota

 - - - - - - Koordinasi dan konsultasi


 _______ Instruksi
Kaderisasi Formal KOPRI

 SIG (Sekolah Islam Gender)


 SKK (Sekolah Kader Kopri)
 SKKN (Sekolah Kader Kopri Nasional)
Pentingnya Lembaga KOPRI

 Sebagai Institusi Identitas Kader Putri PMII


 Sebagai Ruang aktualisasi kader putri untuk meningkatkan
Kapasitas
 Memudahkan pendampingan Kader putri
 Strategi memassifkan/mengaktifkan kembali gerakan Kader putri
“tidak ada yang mudah, tetapi tidak ada yang tidak mungkin”
Kejarlah setara yang bermartabat

Kediri, 23 Oktober 2021


TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai