Anda di halaman 1dari 6

Latar belakang didirikannya PMII diterapkan oleh mahasiswa dan dengan pelajar

Lahirnya PMII bukannya berjalan mulus, yang menjadi pimpinan pusat IPNU. Disamping itu
banyak sekali hambatan dan rintangan.Hasrat para mahasiswa pun tidak bebas dalam melakukan
mendirikan organisasi NU sudah lama sikap politik karena selalu diawasi oleh PP IPNU.
bergolak.namun pihak NU belum memberikan Oleh karena itu, Ide besar berdirinya
green light. Belum menganggap perlu adanya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
organisasi tersendiri buat mewadahi anak-anak NU (selanjutnya disingkat PMII) tidak dapat dipisahkan
yang belajar di perguruan tinggi.melihat fenomena dari eksistensi IPNU-IPPNU (Ikatan Pelajar
yang ini, kemauan keras anak-anak muda itu tak Nahdlatul Ulama-Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul
pernah luntur, bahkan semakin berkobar-kobar saja Ulama).Secara kesejarahan, PMII merupakan mata
dari kampus ke kampus. hal ini bisa dimengerti rantai dari Departemen Perguruan Tinggi IPNU
karena, kondisi sosial politik pada dasawarsa 50-an yang dibentuk pada Muktamar III IPNU di Cirebon
memang sangat memungkinkan untuk lahirnya pada tanggal 27-31 Desember 1958.
organisasi baru. Banyak organisasi Mahasiswa Upaya yang dilakukan IPNU dengan membentuk
bermunculan dibawah naungan payung Departemen Perguruan Tinggi tidak banyak
induknya.misalkan saja HMI yang dekat dengan memberi arti bagi perkembangan mahasiswa
Masyumi, SEMI dengan PSII, KMI dengan PERTI, nahdliyin pada waktu itu. Hal itu disebabkan
IMM dengan Muhammadiyah dan Himmah yang karena:
bernaung dibawah Al-Washliyah. Wajar saja jika a.   Kondisi obyektif menunjukkan bahwa mahasiswa
kemudiaan anak-anak NU ingin mendirikan wadah sangat berbeda dengan siswa dalam hal keinginan,
tersendiri dan bernaung dibawah panji bintang dinamika, dan perilaku.
sembilan, dan benar keinginan itu kemudian b. Kenyataan bahwa gerak Departeman Perguruan
diwujudkan dalam bentuk IMANU (Ikatan Tinggi IPNU sangat terbatas untuk dapat duduk
Mahasiswa Nahdlatul Ulama) pada akhir 1955 di dalam anggota PPMI (Persatuan Perhimpunan
Jakarta yang dipelopori oleh Wa'il Harits Sugianto. Mahasiswa Indonesia) dan MMI (Majlis Mahasiswa
Sedangkan di Surakarta berdiri KMNU (Keluarga Indonesia), departemen tersebut tidaklah mungkin
Mahasiswa Nahdhatul Ulama) yang dipelopori oleh bisa.
Mustahal Ahmad dan PMNU (Persatuan Selain itu, Pergerakan Mahasiswa Islam
Mahasiswa NU) berdiri di Bandung.Namun Indonesia (PMII) lahir karena menjadi suatu
keberadaan beberapa organisasi nahdiyin tersebut kebutuhan dalam menjawab tantangan
tidak direstui bahkan ditentang oleh Pimpinan zaman.Berdirinya organisasi Pergerakan
Pusat IPNU dan PBNU dengan alasan IPNU baru Mahasiswa Islam Indonesia bermula dengan
saja berdiri dua tahun sebelumnya yakni tanggal 24 adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk
Februari 1954 di Semarang. IPNU punya mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi
kekhawatiran jika IMANU dan KMNU akan Ahlusssunnah wal Jama'ah. Dibawah ini adalah
memperlemah eksistensi IPNU. beberapa hal yang dapat dikatakan sebagai latar
Gagasan pendirian organisasi mahasiswa NU belakang berdirinya PMII:
muncul kembali pada Muktamar II IPNU di 1)       Bahwa PMII karena ketidak mampuan
Pekalongan (1-5 Januari 1957). Gagasan ini pun Departemen Perguruan Tinggi IPNU (dibentuk
kembali ditentang karena dianggap akan menjadi pada Muktamar III IPNU di Cirebon pada tanggal
pesaing bagi IPNU. Sebagai langkah kompromis 27-31 Desember 1958) dalam menampung aspirasi
atas pertentangan tersebut, maka pada muktamar anak muda NU yang ada di Perguruan Tinggi .
III IPNU di Cirebon (27-31 Desember 1958) 2)       PMII lahir dari rekayasa politik sekelompok
dibentuk Departemen Perguruan Tinggi IPNU yang mahasiswa muslim (NU) untuk mengembangkan
diketuai oleh Isma'il Makki (Yogyakarta).Namun kelembagaan politik menjadi underbow NU dalam
dalam perjalanannya antara IPNU dan Departemen upaya merealisasikan aspirasi politiknya.
PT-nya selalu terjadi ketimpangan dalam 3)       PMII lahir dalam rangka mengembangkan paham
pelaksanaan program organisasi. HAal ini Ahlussunah Waljama’ah dikalangan mahasiswa.
disebabkan oleh perbedaan cara pandang yang
4)       Bahwa PMII lahir dari ketidakpuasan mahasiswa Hisbullah Huda, Said Budairy, dan M Makmun
NU yang saat itu ada di HMI, karena HMI tidak lagi Syukri BA) pada tanggal 19 Maret 1960 berangkat
mempresentasikan paham mereka (Mahasiwsa ke Jakarta untuk menghadap Ketua Tanfidziah
NU) dan HMI ditengarai lebih dekat dengan partai PBNU KH Dr Idham Khalid untuk meminta nasehat
MASYUMI. sebagai pedoman pokok permusyawaratan yang
5)       Bahwa lahirnya PMII merupakan wujud kebebasan akan dilakukan. Pada pertemuan dengan PBNU
berpikir, artinya sebagai mahasiswa harus pada tanggal 24 Maret 1960 ketua PBNU
menyadari sikap menentukan kehendak sendiri menekankan hendaknya organisasi yang akan
atas dasar pilihan sikap dan idealisme yang dibentuk itu benar-benar dapat diandalkan sebagai
dianutnya. kader partai NU dan menjadi mahasiswa yang
Hal-hal tersebut diatas menimbulkan berprinsip ilmu untuk diamalkan bagi kepentingan
kegelisahan dan keinginan yang kuat dikalangan rakyat, bukan ilmu untuk ilmu.
intelektual-intelektual muda NU untuk mendirikan Selanjutnya diadakan musyawarah mahasiswa
organisasi sendiri sebagai wahana penyaluran nahdliyin di Taman Pendidikan Putri Khadijah
aspirasi dan pengembangan potensi mahasiswa- (Sekarang UNSURI/ Sekolah Mu’amalat NU
mahsiswa yang berkultur NU.Disamping itu juga Wonokromo) Surabaya pada tanggal 14 – 16 April
ada hasrat yang kuat dari kalangan mahasiswa NU 1960 yang menghasilkan keputusan :
untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang a.       Berdirinya organisasi nahdliyin, dan organisasi
berideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah. tersebut diberi nama Pergerakan Mahasiswa Islam
2.       Konferensi Besar IPNU Indonesia.
Oleh karena itu gagasan legalisasi organisasi b.       Penyusunan peraturan dasar PMII yang dalam
mahasiswa NU senantisa muncul dan mencapai mukodimahnya jelas dinyatakan bahwa PMII
puncaknya pada konferensi besar (KONBES) IPNU merupakan kelanjutan dari departemen perguruan
I di Kaliurang pada tanggal 14-17 Maret 1960.Dari tinggi IPNU – IPPNU.
forum ini kemudian kemudian muncul keputusan c.        Persidangkan dalam musyawarah mahasiswa
perlunya mendirikan organisasi mahasiswa NU nadhiyin itu dimulai tanggal 14 – 16 April 1960,
secara khusus di perguruan tinggi. Selain sedangkan peraturan dasar PMII dinyatakan
merumuskan pendirian organ mahasiswa, berlaku mulai 21 Syawal 1379 H atau bertepatan
KONBES Kaliurang juga menghasilkan keputusan pada tanggal 17 April 1960, sehingga PMII
penunjukan tim perumus pendirian organisasi yang dinyatakan berdiri pada tanggal 17 April 1960.
terdiri dari 13 tokoh mahasiswa NU. Mereka d.       Memutuskan membentuk tiga orang formatur yaitu
adalah: H. Mahbub Junaidi sebagai ketua umum, A.Cholid
1)       Khalid Mawardi (Jakarta) Mawardi sebagai ketua I, dan M.Said Budairy
2)       M. Said Budairy (Jakarta) sebagai sekretaris umum PB PMII. Susuan
3)       M. Sobich Ubaid (Jakarta) pengurus pusat PMII periode pertama ini baru
4)       Makmun Syukri (Bandung) tersusun secara lengkap pada bulan Mei 1960.
5)       Hilman (Bandung) Berikut adalah ketua umum PB PMII dari masa ke
6)       Ismail Makki (Yogyakarta) masa:
7)        Munsif Nakhrowi (Yogyakarta) 1)       1960-1961       Mahbub Junaidi
8)       Nuril Huda Suaidi (Surakarta) 2)       1961-1963       Mahbub Junaidi
9)       Laily Mansyur (Surakarta) 3)       1963-1967       Mahbub Junaidi
10)   Abd. Wahhab Jaelani (Semarang) 4)       1967-1970        M Zamroni
11)   Hizbulloh Huda (Surabaya) 5)       1970 -1973        M Zamroni
12)   M. Kholid Narbuko (Malang) 6)       1973-1976        Abduh Paddare
13)   Ahmad Hussein (Makassar) 7)       1977-1981        Ahmad Bagdja
8)       1981-1984       Muhyiddin Arubusman
3.       Deklarasi 9)       1985-1988       Suryadharma Ali
Sebelum melakukan musyawarah mahasiswa 10)   1988-1991        M Iqbal Assegaf
nahdliyin tiga dari 13 orang tersebut (yaitu 11)   1991-1994        Ali Masykur Musa
12)   1994-1997       Muhaimin Iskandar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
13)   1997-2000        Syaiful Hari Anshori insyaf dan yakin serta tanggung jawab terhadap
14)   2000-2002        Nusron Wahid masa depan kehidupan bangsa yang sejahtera
15)   2003-2005        Malik Haramain selaku penerus perjuangan dalam mengisi
16)   2005-2007        Hery Herianto Azumi kemerdekaan Indonesia dengan pembangunan
17)   2008-2011        Rodli Kaelani material dan spiritual. Bertekat untuk
18)   2011-2013        Adin Jauharuddin mempersiapkan dan mengembangkan diri dengan
19)   2014-2016       Aminuddin Ma'ruf sebaik-baiknya:
Seperti organisasi yang dependen terhadap Bahwa pembangunan dan pembaharuan mutlak
NU, maka PB PMII dengan surat tanggal 8 Juni memerlukan insan-insan Indonesia yang memiliki
1960 mengirim surat permohonan kepada PBNU pribadi luhur, taqwa kepada Allah, berilmu dan
untuk mengesahkan kepengurusan PB PMII. Pada cakap serta bertanggungjawab dalam
tanggal 14 Juni 1960 PBNU menyatakan bahwa mengamalkan ilmu pengetahuannya
organisasi PMII dapat diterima dengan sah sebagai Bahwa Pergerakan Mahasiswa Islam
keluarga besar partai NU dan diberi mandat untuk Indonesia (PMII) selaku generasi muda Indonesia
membentuk cabang-cabang diseluruh Indonesia. sadar akan peranannya untuk ikut serta
Musayawarah mahasiswa nahdliyin di bertanggungjawab bagi berhasilnya pembangunan
Surabaya hanya menghasilkan peraturan dasar yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh
organisasi PMII, maka untuk melengkapinya rakyat
dibentuk suatu panitia kecil yang diketuai oleh M. Bahwa perjuangan Pergerakan Mahasiswa Islam
Said Budairy dan Fahrurrozi AH untuk membuat Indonesia (PMII) yang menjunjung tinggi nilai-nilai
anggaran rumah tangga PMII.Dalam sidang pleno moral dan idealisme sesuai dengan deklarasi
II PB PMII yang diselenggarakn pada tanggal 8 – 9 Tawangmangu menuntut berkembangnya sifat-sifat
September 1960 peraturan rumah tangga PMII kreatif, keterbukaan dalam sikap dan pembinaan
dinyatakan sah berlaku.Pada sidang itu pula rasa tanggung jawab
disahkan lambang PMII dan pokok-pokok aturan berdasarkan pertimbangan tersebut di
mengenai anggota baru. atas, maka Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
4.       Independesi (PMII) serta dengan memohon rahmat Allah SWT,
Salah satu momentum sejarah perjalanan PMII dengan ini menyatakan diri sebagai organisasi
yang membawa perubahan besar pada perjalanan independent yang tidak terikat dalam sikap dan
PMII adalah dicetuskannya “Independensi PMII” tindakan kepada siapa pun dan hanya komited
pada tanggal 14 Juni 1972 di Murnajati Lawang dengan perjuangan organisasi dan cita-cita
Malang, Jawa Timur, yang kemudian kita kenal perjuangan nasional yang berlandaskan pancasila.
dengan Deklarasi Murnajati. Lahirnya deklarasi ini Tim Perumus:
berkenaan dengan situasi politik Nasional, ketika 1)       Umar Basalim (Yogyakarta)
peran partai politik dikebiri dan mulai dihapuskan, 2)       Madjidi Syah (Bandung)
termasuk terhadap partai NU.Ditambah lagi dengan 3)       Slamet Efendi Yusuf (Yogyakarta)
digiringnya peran mahasiswa dengan komando 4)       Man Muhammad Iskandar (Bandung)
back to campus.Keterlibatan PMII dalam dunia 5)       Choirunnisa Yafizham (Medan)
politik praktis yang terlalu jauh pada pemilu 1971 6)       Tatik Farikhah (Surabaya)
sangat merugikan PMII.Kondisi ini akhirnya disikapi 7)       Rahaman Idrus (Sulawesi)
dengan deklarasi berpisahnya PMII secara 8)       Muis Kabri (Malang)
structural dari partai NU. Deklarasi tersebut adalah Keputusan Musyawarah besar II tentang
DEKLARASI MURNAJATI independensi itu kemudian diperkuat dengan
Bismillahirrahmanirrahiem manifesto independensi yang dihasilkan Kongres V
“Kamu sekalian adalah sebaik-baik umat PMII di Ciloto Bandung Jawa Barat pada tanggal
yang dititahkan kepada manusia untuk 28 Desember 1973.Selanjutnya kembali diperkokoh
memerintahkan kebaikan dan mencegah perbuatan dengan Penegasan Cibogo yang dihasilkan pada
yang mungkar” (Al-Qur’an) rapat pleno PB PMII di Cibogo, 8 Oktober 1989.
Deklarasi ini lahir sebagai penyikapan atas mengurangi, apalagi menghapus arti kesejarahan
banyaknya keinginan menjelang Muktamar NU ke- tersebut.
28 yang mengharapkan PMII mempertimbangkan c)       Adanya persamaan paham keagamaan antara
kembali independensinya PMII dan NU. Keduanya sama-sama
5.       Interdependensi PMII mengembangkan wawasan keislaman dengan
Sejarah mencatat, PMII dilahirkan dari paradigma pemahaman Ahlussunah Wal Jama’ah.
pergumulan panjang mahasiswa nahdliyin, dan implikasi dari wawasan keagamaan itu tampak pula
kemudian menyatakan independensinya pada pada persamaan sikap sosial yang bercirikan
tahun 1972. Di sisi lain ada kenyataan bahwa tawasuth, tasamuh, tawazun, I’tidal dan amar
kerangka berpikir, perwatakan dan sikap sosial ma’ruf nahi munkar. Demikian juga didalam pola
antara PMII dan NU mempunyai persamaan. PMII pikir, pola sikap, serta pola tindak PMII dan NU
insaf dan sadar bahwa dalam melaksanakan menganut pola selektif, akomodatif dan integrative
perjuangan diperlukan saling tolong. Karena PMII sesuai prinsip dasar Al-muhafadhotu ‘ala qodimi `i-
dengan NU mempunyai persamaan–persamaan sholih wa `l-ahdzu bi `l-jadidi `l-aslah
dalam persepsi keagamaan dan perjuanagn, visi d)       Adanya persamaan kebangsaan. Bagi PMII dan
sosial dan kemasyarakatan, serta ikatan historis, NU keutuhan komitmen keislaman dan
maka untuk menghilangkan keragu-raguan serta keindonesiaan merupakan perwujudan kesadaran
saling curiga dan sebaliknya untuk menjalin beragama dan berbangsa bagi setiap insan muslim
kerjasama program secara kualitatif dan fungsional, Indonesia, dan atas dasar tersebut maka menjadi
baik melalui program nyata maupun persiapan keharusan untuk mempertahankan bangsa dan
sumber daya mannusia, PMII siap meningkatkan negara Indonesia.
kualitas hubungan dengan NU atas prinsip e)       Adanya persamaan kelompok sasaran. PMII dan
kedaulatan organisai penuh, interdependensi, dan NU memiliki mayoritas anggota dari kalangan
tidak ada interfensi secara strutural dan masyarakat kelas menengah kebawah,.
kelembagaan. Deklarasi ini dicetuskan dalam Persamaan lahan perjuangan ini, semestinya
kongres X PMII pada tanggal 27 Oktober 1991 di melahirkan format perjuangan yang relatif sama
Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. pula.
Untuk mempertegas deklarasi interdependensi Sekurang - kurangnya terdapat lima prinsip
PMII-NU melalui musyawarah nasional PB PMII pokok yang semestinya dipegang bersama untuk
tanggal 24 Desember 1991 di Cimacan Jawa Barat, merealisasikan interdependensi PMII – NU :
PB PMII mengeluarkan keputusan tentang 1)       Ukhuwah islamiyah
implementasi interdependensi PMII – NU. 2)       Amar ma’ruf nahi munkar
Penegasan hubungan itu didasarkan pemikiran – 3)       mabadi khoiri umah
pemikiran antara lain : 4)       `l-musawah
a)       Dalam pandangan PMII, ulama adalah pewaris 5)       Hidup bedampingan dan berdaulat secara benar
para nabi.Ulama merupakan panutan karena Implementasi interdependensi PMII – NU
kedalamannya dalam pemahaman keagamaan. diwujudkan dalam berbagai bentuk kerjasama:
Oleh karena itu, interdependensi PMII–NU 1)       Pemikiran. Kerja sama dibidang ini untuk
ditempatkan dalam konteks keteladanan ulama mengembangkan pemikiran keislaman.
dalam kehidupan bermasyarakat, bebangsa dan 2)       Sumber daya manusia. Kerja sama dibidang ini
bernegara. ditekankan pada penmanfaatan secara maksimal
b)       Adanya ikatan kesejarahan yang bertautan antara manusia – manusia PMII maupun NU.
PMII–NU. Realitas sejarah menunjukkan bahwa 3)       Pelatihan kerja sama dibidang pelatihan ini
PMII lahir dari NU dan dibesarkan oleh NU, dirancang untuk pengembangan sumber daya
demikian juga latar belakang mayoritas kader PMII manusia baik PMII maupun NU.
berasal dari NU, sehingga secara lagsung maupun 4)       Rintisan program. Kerja sama in berbentuk
tidak langsung akan mempengaruhi perwatakan pengelolaan suatu program secsara bersama.
PMII. Adapun pernyataan independensi PMII Selain menghasilkan deklarasi
hendaknya tidak dipahami sebagai upaya interdependensi, pada waktu itu juga ditetapkan:
1)       Motto PMII : Dzikir, Fikir dan Amal Shaleh Perwujudannya :
2)       Tri Khidmat PMII : Taqwa, intelektualitas, dan a)       Tanggungjawab keagamaan
profesionalitas b)       Tanggungjawab intelektual
3)       Tri Komitmen PMII : Kejujuran, kebenaran, dan c)       Tanggungjawab sosial kemasyarakatan
keadilan d)       Tanggugjawab individual sebagai hamba Tuhan
4)       Ekacitra Diri PMII : Ulul albab maupun sebagai warga negara
Identitas dan Citra Diri PMII Islam
Identitas PMII adalah cerminan dari kualitas Adalah agama yang dianut, diyakini dan
kader PMII, seperti empat huruf kata 'PMII', yaitu dipahami dengan haluan atau paradigma
Suatu wadah atau perkumpulan organisasi Ahlussunnah Wal Jama’ah. ASWAJA sebagai
kemahasiswaan dengan label 'Pergerakan' yang Manhaj Al Fikr (metode berfikir), yaitu konsep
Islam dan Indonesia yang mempunyai tujuan: pendekatan terhadap ajaran-ajaran islam secara
  Terbentuknya Pribadi Muslim Indonesia Yang; proporsional antara iman, islam dan ihsan.
a.       Bertaqwa kepada Allah swt D.      Indonesia
b.       Berbudi luhur Adalah masyarakat bangsa dan negara
c.        Berilmu indonesia yang mempunyai falsafah dan idiologi
d.       Cakap, dan bangsa (pancasila) dan UUD 1945 dengan
e.       Bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmu landasan kesatuan dan keutuhan bangsa dan
pengetahuannya. (Bab IV AD PMII) negara yang terbentang dari sabang sampai
f.         Komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan merauke, serta diikat dengan kesadaran wawasan
Indonesia. nusantara.
g.       Menuju capaian ideal sebagai mahluk Tuhan, Secara totalitas, PMII bertujuan melahirkan
sebagai ummat yang sempurna, yang kamil, yaitu kader bangsa yang mempunyai integritas diri
mahluk Ulul Albab. sebagai hamba yang bertaqwa kepada Allah SWT,
berbudi luhur, berilmu, cakap dan
7.       Makna Filosofis PMII bertanggungjawab dalam mengamalkan ilmu
PMII terdiri dari 4 penggalan kata, yaitu : pengetahuannya. Dan atas dasar ketaqwaannya,
A.       Pergerakan berkiprah mewujudkan peran ketuhanan dalam
adalah dinamika dari hamba (mahluk) yang rangka membangun masyrakat bangsa dan negara
senantiasa maju bergerak menuju tujuan idealnya, indonesia menuju suatu tatanan yang adil dan
memberikan rahmat bagi sekalian alam. makmur dalam ampunan dan ridho Allah SWT.
Perwujudannya : 8.       Filosofi Lambang PMII
         Membina dan Mengembangkan potensi Ilahiah Lambang PMII diciptakan oleh H. Said
         Membina dan mengembangkan potensi Budairi.Lazimnya lambang, lambang PMII memiliki
kemanusiaan arti yang terkandung di setiap goresannya.Arti dari
         Tanggungjawab memberi rahmat pada lambang PMII bisa dijabarkan dari segi bentuknya
lingkungannya (form) maupun dari warnanya.
         Gerak menuju tujuan sebagai Kahalifah Fil Ardl   Dari Bentuk :
         Perisai berarti ketahanan dan keampuhan
B.       Mahasiswa mahasiswa Islam terhadap berbagai tantangan dan
Adalah generasi muda yang menuntut ilmu di pengaruh luar
perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri,          Bintang adalah perlambang ketinggian dan
diantaranya: semangat cita- cita yang selalu memancar
a)       sebagai insan religius          Lima bintang sebelah atas menggambarkan
b)       sebagai insan akademik Rasulullah dengan empat Sahabat terkemuka
c)       sebagai insan social (Khulafau al Rasyidien)
d)       sebagai insan yang mandiri
         Empat bintang sebelah bawah menggambarkan perwujudan kesadaran beragama, berbangsa, dan
empat mazhab yang berhauan Ahlussunnah Wal bernegara. Dengan kesadaran ini, PMII sebagai
Jama’ah salah satu eksponen pembaharu bangsa dan
         Sembilan bintang sebagai jumlah bintang dalam pengemban misi intelektual berkewajiban dan
lambing dapat diartikan ganda yakni: bertanggung jawab mengemban komitmen ke-
1)       Rasulullah dan empat orang sahabatnya serta Islaman dan ke-Indonesiaan demi meningkatkan
empat orang Imam mazhab itu laksana bintang harkat dan martabat umat manusia dan
yang selalu bersinar cemerlang, mempunyai membebaskan bangsa Indonesia dari kemiskinan,
kedudukan tinggi dan penerang umat manusia. kebodohan dan keterbelakangan baik spiritual
2)       Sembilan orang pemuka penyebar agama Islam di maupun material dalam segala bentuk
Indonesia yang disebut WALISONGO. 10.   Tujuan didirikannya PMII
  Dari Warna : Secara totalitas PMII sebagai suatu organisasi
1)       Biru, sebagaimana warna lukisan PMII, berarti merupakan suatu gerakan yang bertujuan merubah
kedalaman ilmu pengetahuan yang harus dimiliki kondisi sosial di Indonesia yang dinilai tidak adil,
dan digali oleh warga pergerakan. Biru juga terutama dalam tatanan kehidupan sosial. Selain
menggambarkan lautan Indonesia yang itu juga melestarikan perbedaan sebagai ajang
mengelilingi kepulauan Indonesia dan merupakan dialog dan aktualisasi diri, menjunjung tinggi
kesatuan Wawasan Nusantara. pluralitas, dan menghormati kedaulatan masing-
2)       Biru muda, sebagaimana warna dasar perisai masing kelompok dan individu.
sebelah bawah, berarti ketinggian ilmu Dalam lingkup yang lebih kecil PMII mencoba
pengertahuan, budi pekerti dan taqwa. menciptakan kader yang memiliki pandangan yang
3)       Kuning, sebagaimana warna dasar perisai- perisai luas dalam menghadapi realitas sosial, ekonomi,
sebelah bawah, berarti identitas kemahasiswaan politik, dan budaya. Memiliki pemahaman yang
yang menjadi sifat dasar pergerakan lambing komprehensif tentang berbagai macam paham
kebesaran dan semangat yang selalu menyala pemikiran yang digunakan dalam menganalisa
serta penuh harapan menyongsong masa depan. realitas yang ada, sehingga diharapkan seorang
  Kegunaan Lambang : kader akanmampu memposisikan diri secara kritis
Lambang digunakan pada : papan nama, dan tidak terhegemoni oleh suatu paham atau
bendera, kop surat, stempel, badge, jaket/pakaian, oordina yang dogmatis.
kartu anggota PMII dan benda atau tempat lain 11.   Rekrutment
yang tujuannya untuk menunjukkan identitas Dalam PMII, ada tahapan-tahapan
organisasi. Ukuran lambang disesuaikan dengan pengkaderan. Untuk tahap pertama dalah MAPABA
besar wadah penggunaan. (Masa Penerimaan Anggota Baru) sebagai jendela
9.       Visi dan Misi awal untuk bergabung dalam organisasi PMII.Untuk
  Visi dasar PMII : berikutnya sebagai tindak lanjut ada PKD
Dikembangkan dari dua landasan utama, yakni (Pelatihan Kader Dasar) dilaksanakan oleh
visi ke-Islaman dan visi kebangsaan.Visi ke- Komisariat/Cabang, merupakan persyaratan untuk
Islaman yang dibangun PMII adalah visi ke-Islaman bisa menjadi pengurus komisariat/cabang.Dan
yang inklusif, toleran dan moderat.Sedangkan visi diteruskan dengan PKL (Pelatihan Kader Lanjutan),
kebangsaan PMII mengidealkan satu kehidupan dilaksanakan oleh pengurus cabang, merupakan
kebangsaan yang demokratis, toleran, dan persyaratan untuk menjadi pengurus
dibangun di atas semangat bersama untuk cabang/pengurus koordinator cabang.
mewujudkan keadilan bagi segenap elemen warga- 12.    Struktural Organisasi
bangsa tanpa terkecuali. 1)       Pengurus Besar (PB) berpusat di Ibu Kota
2)       Pengurus Koordinator Cabang (PKC) berpusat di
  Misi dasar PMII : Provinsi
Merupakan manifestasi dari komitmen ke- 3)       Pengurus Cabang (PC) berpusat di Kabupaten
Islaman dan ke-Indonesiaan, dan sebagai 4)       Pengurus Komisariat (PK) berpusat di Kampus
5)       Pengurus Rayon (PR) berpusat di Fakultas

Anda mungkin juga menyukai