Anda di halaman 1dari 12

Makalah Rapat Tindak Lanjut

“KE-PMII-AN”

Disusun Oleh:
Antono

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia


Koordinator IKIP PGRI Kaltim
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Ke-PMII-An” dengan baik tanpa adanya
halangan.
Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian makalah ini.
Selain itu, saya hanyalah seorang manusia biasa menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat
menambah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat untuk pembaca.

Samarinda, 17 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

a. Latar Belakang ...........................................................................................1


b. Rumusan Masalah ......................................................................................1
c. Tujuan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................2

a. Sejarah Lahirnya PMII................................................................................2


b. Makna filosofi PMII....................................................................................5
c. Trilogy dan tujuan PMII.............................................................................5
d. Makna logo PMII........................................................................................5
e. Hirarki organisasi PMII .............................................................................6
f. Level Kaderisasi PMII................................................................................7
BAB III PENUTUP...................................................................................................8
a. Kesimpulan...................................................................................................8
b. Saran dan Solusi............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah
satu organisasi mahasiswa yang terus becita-cita mewujudkan Indonesia
kedepan menjadi lebih baik. PMII berdiri pada tanggal 17 April 1960
dengan latar belakang situasi politik tahun 1960-an yang mengharuskan
mahasiswa turut adil dalam mewarnai kehidupan social politik di
Indonesia. Pendirian PMII di motori oleh kalangan muda NU(meskipun di
kemudian hari dengan di cetuskannya Deklarasi Murnajati 14 Juli 1972,
dimana PMII menyatakan sikap independen dari lembaga NU).
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir karena
menjadi suatu kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. Berdirinya
PMII bermula dengan adanya hasrat kuat pada mahasiswa NU untuk
mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlusunnah
waljama’ah.

b. Rumusan Masalah:
1. Bagaimana sejarah lahirnya PMII?
2. Apa filosofi kata PMII?
3. Apa trilogi dan tujuan PMII?
4. Apa makna logo PMII?
5. Bagaimana hirarki Organisasi PMII?

c. Tujuan:
1. Untuk mengetahui sejarah lahirnya PMII
2. Untuk mengteahui filosofi dari kata PMII
3. Untuk Mengetahui trilogi dan tujuan PMII
4. Untuk mengetahui makna logo PMII
5. Untuk mengetahui hirarki organisasi PMII

1
BAB II
PEMBAHASAN

a. Sejarah Lahirnya PMII


Terbentuknya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia tak bisa
lepas dari adanya hasrat kuat para mahasiswa Nahdliyin untuk membentuk
suatu wadah (organisasi) mahasiswa yang berideologi Ahlussunnah wal
jama’ah (aswaja). Secara historis, PMII merupakan mata rantai dari
departemen perguruan tinggi IPNU yang dibentuk muktamar III IPNU di
Cirebon, Jawa Barat (27-31 Desember 1958). Dalam wadah IPNU-IPPNU
ini banyak terdapat mahasiswa yang menjadi anggota bahkan mayoritas
fugsionaris pengurus pusat berpredikat sebagai mahasiswa. Hal ini
menimbulkan keinginan kuat di kalangan mereka untuk membentuk
wadah khusus yang menghimpun para mahasiswa Nadliyin. Pemikiran ini
sebenarnya sudah sempat terlontar pada muktamar II IPNU di Pekalongan,
Jawa Tengah (1-5 Januari 1958), namun para petinggi IPNU sendiri tidak
menanggapi secara serius.
Usaha untuk mendirikan suatu wadah khusus yang menghimpun
mahasiswa nadliyin sebenarnya sudah lama ada, hal ini dapat dilihat
dengan adanya kegiatan sekelompok mahasiswa NU di berbagai daerah.
IMANU ( Ikatan Mahasiswa NU) yang berdiri pada bulan Desember tahun
1955 di Jakarta. Namun kehadirannya belum bias diterima oleh banyak
pihak, terutama oleh kalangan sesepuh NU sendiri. Sebab, IPNU itu
sendiri masih tergolong baru (didirikan 24 Februari 1954) dan mayoritas
pengurusnya mahasiswa sehingga di khawatirkan justru akan
melumpuhkan NU. Di Surakarta Jawa Tengah, juga berdiri KMNU
(Keluarga Mahasiswa NU) pada tahun yang sama diprakarsai oleh
H.Mustahal Ahmad. Di bandung ada usaha serupa dengan nama PMNU
(Persatuan Mahasiswa NU) dan masih banyak lagi di kota-kota lain
dimana ada perguruan tinggi dengan gejala yang sama.
Upaya yang dilakukan IPNU dengan membentuk departemen
perguruan tinggi untuk menampung aspirasi mahasiswa Nadliyin tidak
banyak berarti bagi kemajuan dan perkembangan mahasiswa Nadliyin.
Ditambah lagi di pengunjung dasawarsa 1950 itu situasi politik dan
keamanan di tanah air sedang bergejolak. Perkmbangan politik dan
keamanan dalam negeri menuntut pengamatan yang ekstra hati-hati,
khususnya bagi para mahasiswa islam. Di perparah dengan satu-satunya
wadah kemahasiswaan islam yang ada pada saat itu ialah HMI (Himpunan
Mahasiswa Islam), yang tokoh –tokohnya dinilai terlalu dekat dengan
partai masyumi, sedangkan tokoh masyumi telah melibatkan diri dalam
pemberontakan PRRI. Dinamika kehidupan mahasiswa yang seperti itu
telah mendorong sekelompok mahasiswa Nadliyin untuk ikut berperan di
dalamnya, sebab mahasiswa Nadliyin merasa tidak cukup tersalurkan
aspirasinya hanya melalui HMI. Wajar bila akhirnya para mahasiswa

2
Nadliyin segera membentuk wadah sendiri disamping alasan
internal yakni IPNU sudah tidak lagi mampu mewadahi gerakan para
mahasiswa Nadliyin.
Semangat untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang khusus di
lingkungan mahasiswa Nadliyin semakin menguat. Puncaknya ketika
IPNU mengadakan konperesi besar pada tanggal 14-17 maret 1960,
setelah sahabat Isma’il Makky (ketua departemen perguruan tinggi IPNU)
dan sahabat Moh. Hartono BA (mantan wakil pimpinan usaha harian pelita
Jakarta) berbicara didepan peserta konprensi besar IPNU tersebut di
Kaliurang Yogyakarta dan lahir suatu keputusan “perlunya didirikan suatu
organisasi mahasiwa secara khusus bagi mahaiswa Nadliyin yang lepas
baik secara structural organisatoris maupun administratif”. Untuk
mempersiapkan musyawarah pembentukan suatu wadah mahasiswa
tersebut terbentuknya 13 orang panitia sebagai sponsor pendiri organisasi
mahasiswa Nadliyin dengan limit waktu kerja satu bulan, yang
direncanakan dilaksanakan di Surabaya.
Adapun ke-13 sponsor pendiri organisasi mahasiswa itu adalah
sebagai berikut:
1. Sahabat A. Cholid Mawardi (Jakarta)
2. Sahabat M. Said Budairy (Jakarta)
3. Sahabat M. Sobich Ubaid (Jakarta)
4. Sahabat Makmun Syukri BA (Bandug)
5. Sahabat Hilman (Bandung)
6. Sahabat H. Isma’il Makky (Yogyakarta)
7. Sahabat Munief Nahrawi (Yogyakarta)
8. Sahabat Nurli Huda Suaidy HA (Surakarta)
9. Sahabat Laily Mansyur (Surakarta)
10. Sahabat Abd. Wahab Jailani (Semarang)
11. Sahabat Hisbullah Huda (Surabaya)
12. Sahabat M. Cholid Narbuko (Malang)
13. Sahabat Ahmad Husein (Makassar)

Seperti diuraikan Chotbul Umam (mantan Rektor PTIQ


Jakarta), sebelum melaksanakan musyawarah terlebih dahulu pada tanggal
19 Maret 1960 sahabat M. Said Budairy, sahabat Hisabullah Huda, dan
sahabat makmun Syukri BA berangkat ke Jakarta menghadap ketua umum
PBNU yaitu KH. DR. Idham Khalid untuk meminta nasehat sebagai
pegangan pokok dalam musyawarah yang akan dilaksanakan, dan pada
tanggal 24 maret 1960 mereka diterima oleh ketua PBNU. Dalam
pertemuan tersebut beliau menyatakan “merestui musyawarah mahasiswa
Nadliyin yang akan dilaksanakan di Surabaya itu”. Beliau juga
menekankan hendaknya organisasi yang akan di bentuk itu benar-benar
dapat diandalkan sebagai kader NU dan menjadi mahasiswa yang prinsip
ilmu untuk diamalkan bagi kepentingan rakyat, bukan ilmu untuk ilmu.
Yang lebih penting lagi menjadi manusia yang cakap serta bertaqwa
kepada Allah SWT.

3
Pada tanggal 14-16 April 1960 mahasiswa Nadliyin
melaksanakan musyawarah di Gedung Madrasah Muslimat NU Wonosobo
Surabaya, dan memutuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Berdirinya organisasi mahasiswa Nadliyin dan organisasi
tersebut diberi nama Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII)
2. Penyusunan peraturan dasar PMII yang di dalam
Mukadimahnya jelas dinyatakan bahwa PMII merupakan
kelanjutan /mata rantai dari departemen perguruan tinggi
IPNU-IPPNU
3. Peraturan Dasar PMII dinyatakan berlaku mulai 21 syawal
1379 H. atau bertepatan dengan tanggal 17 April 1960.
Maka mulai dari itulah PMII berdiri dan tanggal 17 April
1960 dinyatakan sebagai hari jadi PMII yang akan
diperingati setiap tahun dengan istilah “hari lahir
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia”(Harlah PMII)
4. Membentuk tiga orang formatur yakni: H. Mahbub Junaidi
sebagai ketua umum, A. Chalid Marwadi sebagai ketua
satu, dan M. Said Budairy sebagai Sekretaris umum
pimpinan pusat PMII

Seperti organisasi yang dependen terhadap NU, maka PB


PMII dengan surat tanggal 8 Juni 1960 mengirim surat permohonan
kepada PBNU untuk mengesahkan kepengurusan PB PMII. Pada tanggal
14 Juni 1960 PBNU menyatakan bahwa organisasi PMII dapat diterima
dengan sah sebagai keluarga besar partai NU dan diberi mandate untuk
membentuk cabang-cabang di seluruh Indonesia. Musyawarah mahasiswa
Nahdliyin di Surabaya hanya menghasilkan peraturan dasar organisasi
PMII, maka untuk melengkapinya dibentuk suatu panitia kecil yang di
ketuai oleh M. Said Budairy dan Fahrurrozi AH untuk membuat anggaran
rumah tangga PMII. Dalam sidang pleno II PB PMII yang diselenggarakan
pada tanggal 8-9 September 1960 anggaran rumah tangga PMII
dinyatakan sah berlaku dan disahkan pula lambing PMII serta pokok-
pokok aturan mengenai anggota baru.
Salah satu momentum sejarah perjalanan PMII yang
mmbawa perubhan besar pada perjalanan PMII adalah di cetuskannya
“Independensi PMII” pada tanggal 14 Juni 1972 di Munarjati Lawang
Malang, Jawa Timur yang kemudian kita kenal dengan deklarasi
Munarjati. Lahirnya deklarasi ini berkenaan dengan situasi politik
Nasional, ketika peran partai politik dikebiri dan mulai dihapuskan
termasuk partai NU. Ditambah lagi dengan digiringnya peran mahasiswa
dengan komando back to campus. Keterlibatan PMII dalam dunia politik
praktis yang terlalu jauh pada 1971 sangat merugikan PMII sehingga
disikapi deklarasi berpisahnya PMII secara structural dari partai NU.

4
b. Makna Filosofi PMII
PMII terdiri dari empat kata, yaitu:
1. Pergerakan
Menuntut upaya sadar untuk membina dan mengembangkan
potensi ketuhanan dan kemanusiaan, agar gerak dinamika menuju
tujuannya selalu berada didalam kualitas kehalifaannya.

2. Mahasiswa
Golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi
yang mempunyai identitas diri, identitas diri terbangun oleh citra diri
sebagai insan relligius, akademis, social dan mandiri.

3. Islam
Sebagai agama yang dipahami dengan paradigm “Ahlussunah wal
Jama’ah”, yaitu konsep pendekatan terhadap ajaran agama islam
secara proporsional antara iman, islam dan ihsan yang dalam
perilakunya tercemin sifat selekif, akomodatif dan integritas.

4. Indonesia
Masyarakat bangsa dan Negara Indonesia yang mempunyai
falsafah dan ideologi bangsa (pancasila) serta UUD 1945 dengan
kesadaran kesatuan dan keutuhan bangsa dan Negara yang terbentang
dari sabang sampai merauke yang diikat dengan kesadaran wawasan
nusantara.

c. Trilogi dan tujuan PMII


 Tri moto: Dzikir, Fikir dan Amal sholeh
 Tri khidmat: Taqwa, Intelektual dan professional
 Tri komitmen: kejujuran, kebenaran dan keadilan
Citra diri kader; Ulul Albab
Adapun tujuan PMII yaitu:
Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada
Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab
dalam mengamalkan ilmunya serta komitmen memperjuangkan
cita-cita kemerdkaan Indonesia

d. Makna Lambang PMII


Lambang PMII diciptakan oleh H. Said Budairy. Lazimnya
lambang-lambang memiliki arti yang terkandung disetiap goresannya.
 Berdasarkan bentuk:
 Perisai berarti ketahanan dan keampuhan mahasiswa islam
terhadap berbagai tantangan dan pengaruh luar.
 Bintang adalah perlambang ketinggian dan semangat cita-cita yang
selalu memancar.

5
 Lima bintang sebelah atas menggambarkan Rasulullah dengan
empat sahabat terkemuka (khulafau al Rasyidin)
 Empat bintang sebelah bawah menggambarkan empat mazhab
yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah.
 Sembilan bintang sebagai jumlah bintang dalam lambang dapat
diartikan ganda yakni:
 Rasulullah dan empat orang sahabatnya serta empat orang
imam mazhab itu laksana bintang yang selalu bersinar
cemerlang, mempunyai kedudukan tinggi dan penerang
umat manusia.
 Sembilan orang pemuka penyebar agama islam di
Indonesia yang disebut walisongo.

 Berdasarkan Warna:
 Biru laut, sebagaimana warna lukisan PMII berarti kedalaman ilmu
pengetahuan yang harus dimiliki dan digali oleh warga pergerakan.
Biru juga menggambarkan lautan Indonesia yang mengelilingi
kepulauan Indonesia dan merupakan kesatuan Wawasan
Nusantara.
 Biru muda, sebagaimana warna dasar perisai sebelah bawah,
berarti ketinggian ilmu pengetahuannya, budi pekerti dan taqwa.
 Kuning, sebagaimana warna dasar perisai-perisai sebelah bawah,
berarti identitas kemahasiswaan yang menjadi sifat dasar
pergerakan lambang kebesaran dan semangat yang selalu menyala
serta penuh harapan menyongsong masa depan.

e. Hirarki organisasi PMII


 Pengurus Besar (PB)
 Berada pada skala Ibu kota Negara Indonesia
 Memiliki jabatan 3 tahun

 Pengurus Koordinator Cabang (PKC)


 Berada pada skala provinsi di seluruh Indonesia
 Memiliki jabatan 3 tahun

 Pengurus Cabang (PC)


 Berada pada skala kabupaten atau kota di seluruh
Indonesia
 Memiliki jabatan 1 tahun

 Pengurus komisariat (PK)


 Berada pada skala perguruan tinggi/ kampus baik
negeri maupun swasta di seluruh Indonesia
 Memiliki jabatan 1 tahun

6
 Pengurus Rayon (PR)
 Berada pada skala fakultas di perguruan tinggi/
kampus baik negeri maupun swasta di seluruh
Indonesia
 Memiliki jabatan 1 tahun.

f. Level kaderisasi PMII


 Mapaba (masa penerimaan anggota baru)
 PKD (Pelatihan Kader Dasar)
 PKL (Pelatihan Kader Lanjutan)
 PKN (pelatihan kader nasional)

7
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
 Terbentuknya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia tak bisa
lepas dari adanya hasrat kuat para mahasiswa Nahdliyin untuk
membentuk suatu wadah (organisasi) mahasiswa yang berideologi
Ahlussunnah wal jama’ah (aswaja). Secara historis, PMII
merupakan mata rantai dari departemen perguruan tinggi IPNU
yang dibentuk muktamar III IPNU di Cirebon, Jawa Barat (27-31
Desember 1958).
 Salah satu momentum sejarah perjalanan PMII yang mmbawa
perubhan besar pada perjalanan PMII adalah di cetuskannya
“Independensi PMII” pada tanggal 14 Juni 1972 di Munarjati
Lawang Malang, Jawa Timur yang kemudian kita kenal dengan
deklarasi Munarjati.
 Adapun tujuan PMII yaitu:
Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada
Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab
dalam mengamalkan ilmunya serta komitmen memperjuangkan
cita-cita kemerdkaan Indonesia

b. Saran
Demikian makalah ini kami susun. Penulis meyadari dalam penulisan
makalah ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena kritik dan saran yang
membangun kami perlukan untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga
bermanfaat bagi pembacanya.

8
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/ACER-GK/Downloads/M.
%20DALHAR_C0507033.pdf

https://123dok.com/document/zw1522vq-makalah-pmii.html

https://id.scribd.com/document/424802630/Makalah-pkd

Anda mungkin juga menyukai