Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SEJARAH PMII

Di Buat Untuk Memenuhi Syarata Administrasi Pelatihan Kader Lanjut (PKL)


PMII Cabang Kota Makassar
Di Susun Oleh:
Ermen Mapera

PERGERAKAN MAHASISWA INDONESIA (PMII) KOMISARIAT UIN


ALAUDDIN MAKASSAR CABANG KOTA MAKASSAR

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT atas kesbesaranya yang telah m

emberikan rahmat dan nikmat sehingga kita masih diberi kesehatan, kesempatan, s

erta kemampuan untuk melaksanakan aktivitas masing-masing, terkhusus penulis

bisa menyelesaikan makalah dengan judul: SEJARAH PMII. Salam dan shalawat

selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mampu membimbin

g umatnya dari zaman jahilia menuju zaman keislaman seperti yang kita rasakan s

ekarang.

Tiada kata yang patut penulis sampaikan pada kesempatan yang berbahagi

an ini melainkan ucapan terimaksih yang tak terhingga kepada para guru kami di p

ergerakan mahasiswa islam indonesia (PMII) komisariat uin alauddin makassar, le

bih khusus pengurus cabang pergerakan mahasiswa islam indoensia cabang kota

makassar yang telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan kader lanjut (PKL). ya

ng senantiasa memberikan kami banyak ilmu pada kegiatan yang dimaksud dan bi

dang-bidang lainya yang berkaitan dengan pembelajaran ilmu pengetahuan.

Penulis menyadari sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan ba

hwa makalah yang ada ditangan saudara-saudari ini masih jauh dari kata sempurn

a, oleh karena itu dengan hati terbuka penulis menerima kritik dan saran sebagai s

alah satu langkah untuk memperbaiki makalah terlebih untuk memperbaiki diri pri

badi penulis, pada akhirnya hanya Allah zat yang maha sempurna.

Samata, 17 Juni 2023

Penu

lis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................ii


ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1

A. Latar belakang......................................................................................1

B. Rumusan masalah ................................................................................2

C. Tujuan dan manfaat...............................................................................2

BAB II SEJARAH PMII ...............................................................................3

A. Sejarah kelahiran PMII.........................................................................3

B. Sejarah Kepeminan PMII.....................................................................5

C. Sejarah Paradigma PMII.......................................................................9

BAB III PENUTUP ........................................................................................12

A. Kesimpulan ..........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
PMII sebagai organisasi mahasiswa yang mayoritas anggotanya merupaka

n muslim berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah atau selaras dengan pemahaman kea

gamaan NU, mengalami perjalanan yang panjang dalam pembentukannya. Lahirn

ya PMII tidak berjalan dengan mulus, banyak sekali hambatan dan rintangan yang

harus dihadapinya. Keinginan mendirikan organisasi mahasiswa NU dari berbagai

mahasiswa NU di Indonesia sangat kuat, akan tetapi PBNU tidak cepat-cepat me

mberikan lampu hijau. Argumentasi dari PBNU adalah belum perlu adanya organi

sasi mahasiswa NU sebagai wadah dan aspirasi mahasiswa NU di berbagai pergur

uan tinggi, karena NU sudah memiliki organisasi bernama IPNU (Ikatan Pelajar N

ahdlatul Ulama). IPNU dirasa mampu untuk menjadi wadah bukan hanya untuk p

elajar, tetapi juga untuk mahasiswa NU secara umum.

Akan tetapi, kemauan keras dan semangat yang tak mudah redup untuk me

ndirikan organisasi mahasiswa NU terus bergelora, bahkan para mahasiswa NU se

makin masif mensosialisasikannya ke berbagai kampus di Indonesia. Berkat kegig

ihan dan semangat yang kuat dari mahasiswa NU ini kemudian PBNU tidak bisa t

idak memberikan lampu hijau untuk mendirikan organisasi mahasiswa NU. Organ

isasi inilah yang kemudian memiliki nama PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam In 2

donesia). Mari kita lihat secara komprehensif bagaimana latar sosio-historis perjal

anan PMII.1

Di sisilain ketika PMII ingin didirikan ada banyak isu yang beredar dikala

ngan mahasiswa bahwa kehadiran PMII nantinya akan memecah belah ummat, jad

i PMII tidak dibutuhkan kehadiranya pada saat itu, karena sudah ada HMI yang bi

sa menampung aspirasi mahasiswa, bukan hanya itu bahwa dibuatnya sebuah wad
1
1
Ahmad Hifni, Menjadi Kader PMII (Cet. Pertama Penerbit : Moderate Muslim Society (M
ms), Ciputat Timur Tangerang: 2016) h, 9-10
ah baru tidak akan membuat massa mahasiswa semakin solid, malah sebaliknya m

embuat mahasiswa terkota-kotak dalam kelompok.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah Kelahiran PMII?

2. Bagaiaman Sejarah Kepemimpinan PMII?

3. Bagaimana Sejarah Paradigma PMII?

C. Tujuan Dan Manfaat

1. Untuk Mengetahui Bagaimana Sejarah Kelahiran PMII

2. Untuk Mengetahui Bagaiaman Sejarah Kepemimpinan PMII

3. Untuk Mengetahui Bagaimana Sejarah Paradigma PMII

BAB II
SEJARAHA PMII
4

A. Sejarah Awal Kelahiran PMII

1. Ide Kelahiran PMII

Ide dasar berdirinya pergerakan mahasiswa islam indoneisa bermula dari

adanya hasrat kuat para mahasiswa nahdiyin untuk membentuk suatu wadah

(organisasi) yang beridiologi ahlusunnah wal jamaah (ASWAJA). Inde ini tidak

dapat dipisahkan dari eksistensi IPNU (ikatan pelajar nahdatul ulama) dan IPPNU

(ikatan pelajar putri nahdatul ulama), secara historis, PMII merupakan matarantai

dari depertemen perguruan tinggi dari IPNU yang dibentuk dalam mukhtamar III

IPNU di cirebon jawa barat pada tanggal 27-31 desember 1958. Di dalam wadah

IPNU dan IPPNU banyak terdapat mahasiswa yang menjadi anggotanya, bahkan

mayoritas fungsionaaris pengurus pusat IPNU-IPPNU berpredikat sebagai

mahasiswa. Itulah sebabnya, keinginan dikala mereka untuk membentuk suatu

khusus yang memnghimpun para mahaiswa nahdiyin. Pemikiran ini sempat

terlontar pada mukhtamar II IPNU tanggal 1-5 januari penkalongan jawa tengah,

tetapi para pucuk pimpinan IPNU sendiri tidak menanggapi secara serius. Hal ini

mungkin dikarenakan kondisi dalam IPNU sendiri masih perlu pembenahan,

yakni banyaknya fungsionaris IPNU yang telah berstatus mahasiswa, sehingga

dihawatirkan bila wadah khusus untuk mahasiswa ini berdiri akan mempengaruhi

perjalanan IPNU yang baru saja tertentuk, tetapi aspirasi di kalangan mahaiswa

yang tergabung dalam IPNU ini semakin kuat, hal ini terbukti pada mukhtamar III

IPNU di cirebon jawa barat, pucuk pimpinan IPNU didesak oleh para peserta

mukhtamar untuk membentuk suatu wadah khusus yang akan menampung para

mahaiswa nahdiyin, namun secara fungsional dan struktur organisatoris masih


tetap dalam naungan IPNU, yakni dalam wadah dapertemen perguruan tinggi

IPNU.2

2. Upaya dibalik Kelahiran PMII

Usaha untuk mendirikan suatu wadah yang khusus untuk menghimpun mahasiwa

nahdiyin sebenarnya sudah lama ada, hal ini dapat diliat dengan adanya kegiatan

sekelompok mahasiswa NU yang ada dijakarta, patut dicatat disini:

a. Misalnya berdirinya Ikatan Mahasiswa NU (IMANU) pada bulan desember

tahun 1955 di jakarta. Namun kehadiranya belum bisa diterima olah banyak

pihak terutama oleh kalangan sesepuh NU sendiri. sebab disamping kelahiran

IPNU itu sendiri masih baru yakni di dirikan pada tanggal 24 februari 1954,

yang notabenenya pada saat itu pengeurusnya mahasiswa sehingga

dihawatirkan justru akan melumpuhkan IPNU.

b. Sekelompok mahasiswa nadyin yang berdomisili dikota surakarta jawa tengah

yang diprakarsai oleh H. Mustahal ahmad, juga sempat mendirikan suatu

organisasi yang diberi nama “Keluarga Mahasiswa NU” (KMNU) surakarta,

juga pada tahun 1955. Bahkan KMNU ini merupakan organisasi mahaiswa

yang NU yang mampu bertahan sampai lahirnya PMII pada tahun 1960.

c. Di bandung ada usaha serupa dengan nama Persatuan Mahasiswa NU (PMNU)

dan masih banyak lagi dikota-kota lain dimana ada perguruan tinggi yang

mempunyai gejala yang sama, tetapi pim[inan IPNU tetap membendung usaha-

usaha tersebut dengan suatu pemikiran bahwa pimpinan pusat IPNU akan lebih

menginsentifkan pada usaha-usaha mengadakapn penelitian pada dua

permaslahan pokok: Pertama, seberapa besar potensi mahasiswa NU kedua,

2
Fauzan Alfas, PMII dalam simpul-simpul sejarah perjuangan( cet: pertama, inti media dan
PB PMII 2015) h, 1-2
sampai seberapa jauh kemampuannya untuk berdiri sebagai organisasi

mahasiswa.3

Adapun upaya-upaya yang dilakukan IPNU dengan membentuk

depertemen perguruan tinggi untuk menampung aspirasi mahasiswa nahdiyin,

tidak banyak berarti bagi kemajuan dan perkembangan mahasiswa nahdiyin, hal

tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, kondisi objektif menunjukan

bahwa keinginan para pelajar sangat berbeda dengan keiginan dan dinamika

mahasiwa. Ketua, kenyataan gerak dari departemen perguruan tinggi IPNU itu

sangat terbatas sekali. Terbukti untuk duduk sebagai anggota Persatuan

Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI) suatu konfederasi organisasi

mahaiswa ekstra universitas tidak mungkin bisa, sebab PPMI merupakan

organisasi yang hanya menampung ormas-ormas mahasiswa. Apalagi dalam

majelis mahasiswa indonesia (MMI) suatu federasi dari dewan atau senat

mahasiswa, juga tidak mungkin dilakukan.

B. Kelahiran PMII

1. Situasi Politik sekitar kelahiran PMII

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir dari ‘rahim’ Departeme

n Perguruan Tinggi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) pada 21 Syawal 1379

H atau 17 April 1960 M. Adapun IPNU adalah organisasi pelajar yang berada di b

awah naungan Nahdlatul Ulama (NU). Dari geneologi kelahiran PMII ini saya me

nyebut PMII sebagai ‘cucu’ dari NU, karna cikal bakal lahirnya PMII adalah dari I 6
PNU itu sendiri, yang mana IPNU merupakan ‘anak kandung’ atau organisasi yan

g lahir dari ‘rahim’ NU.

Ide lahirnya PMII ini berawal dari keinginan dan hasrat yang kuat di kalan

gan mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi yang menjadi wadah dan aktivita
3
Fauzan Alfas, PMII dalam simpul-simpul sejarah perjuangan( cet: pertama, inti media dan
PB PMII 2015) h, 4-5
s mahasiswa NU di Perguruan Tinggi Islam maupun umum. Hal ini wajar, mengin

gat realitas politik pada dasawarsa 50-an banyak lahir organisasi mahasiswa di ba

wah underbouw partai politik ataupun organisasi sosial keagamaan. Misalkan SE

MMI (dengan PSII), KMI (dengan PERTI), IMM (dengan Muhammadiyah), dan

HMI (dekat dengan Masyumi)1. Akan tetapi, karena pada konteks itu telah ada IP

NU yang mana sebagian besar pengurusnya adalah mahasiswa NU, maka IPNU ti

dak hanya menjadi wadah pelajar NU, melainkan juga menjadi wadah bagi mahas

iswa NU4.

Ada beberapa situasi dan kodnisi yang melatarbelakangi kelahiran PMII sa

at itu anatara lain: Pertama, situasi politik negara indonesia. Kedua, posisi umm

at islam indonesia dan Ketiga, keadaan mahasiswa indoensia pada saat itu. Namu

n disini penulis tidak akan mengulas semua situasi dan kodnisi politik disekitar ke

lahiran PMII tersebut akan tetapi hanya akan sedikit mengulas keadaan organisasi

mahaiswa saat itu.5

Yang dimaksud dengan keadaan organisasi mahasiswa disini adalah suatu

wadah aktifitas para mahaisswa diluar kampus ekstra universitas dan ekstra kuriku

ler universitas. Dengan wadah seperti itu aktivitas mahasiswa banyak memberikan

andil besar dalam pasangsurutnya sejarah bangsa indonesia, khususnya generasi m

uda. Andil tersebut biasanya digerakan oleh idealisme yang beroreantasi pada situ
7
asi yang selalu menghemdeki adanya perubahan kearah perbaikn bangsanya, sesu

wai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan indpoensia, pancasila dan UUD 194

5.

Generasi muda khususnya para mahaiswa merupakan kelompok terpelajar

yang mendapat perhatian dari pemerintah, lantaran menyangkut masa depan kehid

4
Modul Mapaba PMII Ciputat, Maret (2012), Ciputat: PMII Cabang Ciputat, Hlm.5
5
Fauzan Alfas, PMII dalam simpul-simpul sejarah perjuangan( cet: pertama, inti media dan
PB PMII 2015) h, 6-7
upan bangsa. Sistuasi dunia kmahaiswaan pada saat itu banyak terkait dengan kon

disi politik nasional. Sebab sejarah kemahasiswaan di indoensia pun paralel denga

n apa yang terjadi pada dasarwarsa 1950an, kegiatan mahasiswa pada dasawarsa 1

950an banyak beraitan dengan persoalan-persoalan politik, sebab mahasiswa pada

saat itu lebih cenderung meruapakan alat bagi partai polotik. Oleh karena itu wajar

jika organisasi mahasiswa harus terlibat dalam masalah penyusunan kabinet. Dem

ikian juga misalnya ketika pelaksanaan pemilu pada tahun 1955, 0rganisasi mahas

iswa islam yang diwakili oleh HMI pada saat itu menyerukan kepada masyarakat

suapaya memilih partai-partai islam, dan khusus pada warganya supaya memilih s

alah satu partai islam yang di senangi. Sedangkan dalam pelaksanaan sidan diwan

konstituante 1957 dibandung diwakili oleh porpisi perserikatan organisasi-organis

asi pemuda islam indonesia yang dipimpin oleh EZ Muttaqin menjadi peninjau da

ri dalam pelaksanaan sidang tersebut.6

Mengungkap dunia kemahasiswaan secara ornganisasi pada tahun 1950an

tidak terlepas dari adanya persaingan politi dalam dua tubuh organisasi federatif it

u yakni PPMI dan MMI , bahkan persaingan tersebut berlangsung hingga tahun 1

965 disaat meletusnya G.30.S/PKI. PPMI dan MMI yang sudah di dominasi oleh 8
Contentrasi Gerakan Mahasisw Indonesia (CGMI) yang berhalusan komunis dan t

amat riwayatnya bersamaan dengan pengayangan terhadap PKI.7

Dinamika kehidupan seperti itu telah mendorong sekelompok mahasiswa n

ahdiyin untuk ikut berperan didalamnya, sebab dalam suasana seperti itu para mah

asiswa nahdiyin merasa tidak cukup tersalurkan aspirasinya hanya melalui HMI.

Wajar ahirnya bila para mahasiswa nahdiyin segeraka membentuk wadah tersendir

6
Ridwan Saidi, Pemuda islam dalam dinamika politik bangsa1925-1984 (Penerbit: CV.
Rajawali jakarta 1984) h, 74
7
Sarlito Wirawan Sarwowono, Perbedaan antara pemimpin dan aktivis dalam gerakan prot
es mahasiswa,( bulan bintang, jakarta, 1978) h, 84
i, disamping alasan internal yakni IPNU tidak lagi mampu mewadahi gerakan para

mahasiswa nahdiyin tersebut.8

2. Proses Kelahiran PMII

Seperti yang telah disebutkan pada awal bahwa pada puncak konferensi be

sar IPNU pada tanggal 14-17 maret 1960 dikaliurang jokjakart dicetuskan suatu k

eputusan perlunya didirakan suatu organisasi mahasiswa yang terlepas dari IPNU

baik secara struktural organisasi maupun administrasi. Kemudian dibentuntuklah

panitia sponsor pendiri organisasi mahasiswa yang terdiri dari 13 orang dengan tu

gas melaksanakan musyawarah mahasiswa nahdiyin seindonesia, bertempat di sur

abaya dengan limit waktu 1 bulan setelah keputusan itu.

Adapun ke-13 sponsor pendiri organisasi mahasiswa tersebu adalaha sebag

ai berikut:

a. Cholid Mawardi (Jakarta)


b. Said Budairy (Jakarta)
c. M Sobich Ubaid (Jakarta)
d. M Makmun Syukri BA (Bandung)
e. Hilman (Bandung)
f. H Ismail Makky (Yogyakarta)
g. Munsif Nahrawi (Yogyakarta)
h. Nuril Huda Suady  HA (Surakarta)
i. Laily Mansur (Surakarta)
j. Abd Wahad Jailani (Semarang)
k. Hisbullah Huda (Surabaya)
l. M Cholid Narbuko
m. ahmad Husai (Makassar)9

8
Fauza Alfas, PMII dalam simpul-simpul sejarah perjuangan( cet: pertama, inti media dan
PB PMII 2015) h, 6-7

9
Sumber: https://www.nu.or.id/fragmen/sejarah-lahirnya-pmii-q8TLb
9

Awal mula berdirinya PMII nampaknya lebih dimaksudkan sebagai alat un


tuk memperkuat partai NU . hal ini terlihat jelas dalam aktivitas PMII antara tahun
1960-1972 (sebelum PMII menyatakan diri independen) sebian besar program-pro
gramnya beroreantasi pilitik ada beberapa hal yang melatar belakangi:
Pertama, adanya anggapan bahwa PMII dilahirkan untuk pertama kali dil
ahirkan sebagai kader muda partai NU, sehingga gerakan adan aktivitasnya selaul
u beroreantasikan untuk menunjang gerak dan langkah partai NU.
Kedua, suasana kehidupan berbangsa dan bernegara pada saaat itu sangat
kpndusif untuk gerakan-gerakan politik, sehingga politi sebagai panglima betul-be
tul sebagai policy. Pemerintah orde lama. Dan PMII sebagai bagian dari kompene
n bangsa mau tidak mau harus berperan aktif dalam konstalasi politik seperti itu.
C. Peran Besar Gerakan PMII
PMII sebagai salah satu organisasi mahasiswa mempunyai peran yang besa
r dalam membangun solidaritas dan gerakan mahasiswa di Indonesia. Hal ini terce
rmin dari sikapnya selalu aktif menyuarakan gerakan perubahan dan memimpin a
ksi-aksi nyata untuk mencapai perubahan serta melakukan pembelaan terhadap H
MI yang terancam dibubarkan.
Gerakan PMII pada 25 Oktober 1966 mampu memberi andil besar dalam p
embubaran PKI. Gerakan ini dimainkan oleh PMII sebagai pemimpin mahasiswa.
Ketika itu Zamroni sebagai ketua PB P 129 PMII dipercaya memimpin Kesatuan
Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) melalui pertemuan yang diprakarsai oleh Men
teri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP), Sjarief Thajeb. Organisasi ya
ng tergabung dalam KAMI adalah PMII, PMKRI, GMNI, dan Mapancas.
Zamroni sebagai kader PMII sangat lincah dan sigap memimpin KAMI. G
erakan PMII pada 25 Oktober 1966 mampu memberi andil besar dalam pembubar
an PKI. Gerakan ini dimainkan oleh PMII sebagai pemimpin mahasiswa. Ketika it
u Zamroni sebagai ketua PB P 129 PMII dipercaya memimpin Kesatuan Aksi Mah
asiswa Indonesia (KAMI) melalui pertemuan yang diprakarsai oleh Menteri Pergu
ruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP), Sjarief Thajeb. Organisasi yang tergab
ung dalam KAMI adalah PMII, PMKRI, GMNI, dan Mapancas.
10

Zamroni sebagai kader PMII sangat lincah dan sigap memimpin KAMI. Te
rutama dalam memimpin demonstrasi mahasiswa tangga 10 Februari 1966 yang k
emudian mengalirkan arus kekuatan besar mahasiswa dalam meruntuhkan rezim
Orde Lama serta pembubaran PKI. Pengorbanan Zamroni sampai pada konsekuen
si nyata bahwa sebagai pemimpin gerakan mahasiswa, harus merelakan jemari tan
gannya terpotong hingga tersisa dua buah. Ini sekaligus menjadi bukti begitu besa
rnya pengorbanan Zamroni sebagai kader PMII dalam membela dan menggerakka
n idealisme mahasiswa.
Terutama dalam memimpin demonstrasi mahasiswa tangga 10 Februari 19
66 yang kemudian mengalirkan arus kekuatan besar mahasiswa dalam meruntuhk
an rezim Orde Lama serta pembubaran PKI. Pengorbanan Zamroni sampai pada k
onsekuensi nyata bahwa sebagai pemimpin gerakan mahasiswa, harus merelakan j
emari tangannya terpotong hingga tersisa dua buah. Ini sekaligus menjadi bukti be
gitu besarnya pengorbanan Zamroni sebagai kader PMII dalam membela dan men
ggerakkan idealisme mahasiswa.
Tak hanya itu, inspirasi KAMI terhadap gerakan mahasiswa mampu memb
eri motivasi pada komunitas gerakan mahasiswa baru sebagai lambang perlawana
n terhadap kebijakan pemerintah. Maka muncullah Kesatuan Aksi Pelajar Indones
ia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Sarj
ana Indonesia (KASI) dan lain-lain.
Gerakan ini menjadi kebanggaan dan rasa solidaritas yang tinggi dari kalan
gan organisasi mahasiswa lain. PMII juga telah membuktikan bahwa mampu mem
beri andil besar dalam menginisiasi sikap mahasiswa. Meminjam Mahbub Junaidi,
bahwa tangan PMII lah yang mengayunkan garis-garis besar dan pokok- 130 poko
k statemen pembubaran PKI, apa yang terjadi setelah itu kita semua sudah tahu, li
kuidasi secara total dilakukan seutuhnya oleh masa rakyat yang cinta kepada Panc
asila.
Kebijakan serta garis-garis yang ditentukan oleh PB PMII ketika itu, agar
kader PMII memimpin KAMI sangat tepat. Bahwa PMII harus ikut dan memimpi
n KAMI mulai pusat sampai daerah. Kebijakan ini telah dibuktikan dengan cepat
dan luas oleh PMII. Zamroni telah menunjukkan kepemimpinan yang tegas dan ba
ik pada KAMI, itu berarti, juga kepemimpinan oleh PMII.
Gerakan lain dari PMII adalah ketika sahabat Zamroni bersama 34 orang p
emuda Indonesia berhasil mencetuskan deklarasi pemuda, sehingga lahirlah Komi
te Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Kemudian KNPI berhasil masuk ke dalam
GBHN pada sidang umum MPR 1978. Dan sampai hari ini KNPI menjadi organis
asi pemuda paling berpengaruh di Indonesia.
Pada tahun 1974 PMII bergabung dalm kelompok Cipayung. Kelompok ya
ng berkomitmen untuk terus mempertahankan idealisme sebagai organisasi mahas
iswa. Di situlah tempat sejumlah organisasi ekstra-universitas dengan berbagai lat
ar sosial, ideologi dan agama mengadakan pertemuan untuk membahas masa depa
n masyarakat dan bangsa Indonesia yang dicita-citakan. Kelompok Cipayung ini t
erdiri dari berbagai kelompok oranisasi mahasiswa, antara lain PMII, HMI, GMNI
GMKI, dan PMKRI. Kehadiran kelompok Cipayung ini sangat berharga bagi kala
ngan aktivis mahasiswa. Karna pada saat itu gerakan mahasiswa terus 131 dibatasi
ruang geraknya oleh kebijakan pemerintah yang otoriter. Bahkan sampai saat ini,
para alumnus kelompok Cipayung bisa kita temukan di sektor-sektor pemerintaha
n, dosen, LSM, dan pengabdian masyarakat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir dari ‘rahim’ Departe

men Perguruan Tinggi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) pada 21 Sy

awal 1379 H atau 17 April 1960 M. Adapun IPNU adalah organisasi pelaja

r yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU). Dari geneologi k

elahiran PMII ini saya menyebut PMII sebagai ‘cucu’ dari NU, karna cikal

bakal lahirnya PMII adalah dari IPNU itu sendiri, yang mana IPNU merup

akan ‘anak kandung’ atau organisasi yang lahir dari ‘rahim’ NU.

2. Seperti yang telah disebutkan pada awal bahwa pada puncak konferensi be

sar IPNU pada tanggal 14-17 maret 1960 dikaliurang jokjakart dicetuskan

suatu keputusan perlunya didirakan suatu organisasi mahasiswa yang terle

pas dari IPNU baik secara struktural organisasi maupun administrasi. Kem

udian dibentuntuklah panitia sponsor pendiri organisasi mahasiswa yang te

rdiri dari 13 orang dengan tugas melaksanakan musyawarah mahasiswa na

hdiyin seindonesia, bertempat di surabaya dengan limit waktu 1 bulan sete

lah keputusan itu.


3. Gerakan PMII pada 25 Oktober 1966 mampu memberi andil besar dalam p
embubaran PKI. Gerakan ini dimainkan oleh PMII sebagai pemimpin mah
asiswa. Ketika itu Zamroni sebagai ketua PB P 129 PMII dipercaya memi
mpin Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) melalui pertemuan yan
g diprakarsai oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP),
Sjarief Thajeb. Organisasi yang tergabung dalam KAMI adalah PMII, PM
KRI, GMNI, dan Mapancas.
DAFTAR PUSTAKAN
12
Ahmad Hifni, Menjadi Kader PMII (Cet. Pertama Penerbit : Moderate Muslim Society
(Mms), Ciputat Timur Tangerang: 2016) h, 9-10

Fauzan Alfas, PMII dalam simpul-simpul sejarah perjuangan( cet: pertama, inti media da
n PB PMII 2015) h, 1-2

Modul Mapaba PMII Ciputat, Maret (2012), Ciputat: PMII Cabang Ciputat, Hlm.5

Ridwan Saidi, Pemuda islam dalam dinamika politik bangsa1925-1984 (Penerbit: CV.
Rajawali jakarta 1984) h, 74

Sarlito Wirawan Sarwowono, Perbedaan antara pemimpin dan aktivis dalam gerakan pr
otes mahasiswa,( bulan bintang, jakarta, 1978) h, 84

Sumber: https://www.nu.or.id/fragmen/sejarah-lahirnya-pmii-q8TLb

Anda mungkin juga menyukai