Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SEJARAH PRAMUKA INDONESIA

Mata Kuliah : Kepramukaan

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd.

Oleh :

Fitri Nirmawati 21020025


Fidia Erika Sari 21020011
M. Nasir Al Madani 21020036
Mila Afrina 21020014

PROGRAM STUDI S-1 PGSD


STKIP AL ISLAM TUNAS BANGSA BANDAR LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sejarah Pramuka Indonesia”.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Kepramukaan
dengan dosen pengampu Ibu Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa pada penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan disebabkan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang membangun diri berbagai
pihak untuk kami. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk pendidikan dan
pengetahuan.

Bandar Lampung, 19 September 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................ii

BAB I ........................................................................................................................................ 2

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 2

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 2


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3

2.1 Pengertian Gerakan Pramuka.................................................................................... 3


2.2 tokoh-tokoh pendiri gerakan pramuka indonesia. ................................................... 3
Soekarno .............................................................................................................................. 3
Sri Sultan Hamengkubuwono IX ......................................................................................... 4
Prijono ................................................................................................................................. 5
A. Aziz Saleh ....................................................................................................................... 5
Mochamad Achadi ............................................................................................................... 5
2.3 Sejarah Pramuka Indonesia ....................................................................................... 6
BAB III .................................................................................................................................... 10

PENUTUP ............................................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan................................................................................................................. 10
3.2 Saran ........................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 11

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era yang semakin berkembang saat ini, seiring kemajuan dan perkembangan zaman,
banyak ditemukan berbagai macam problematika karakter dan moral pada generasi muda.
Sebagaimana contoh terjadinya demoralisasi (menurun atau merosotnya moral) pada generasi
muda. Pendidikan karakter bagi generasi muda saat ini menjadi perhatian bagi para orang tua
maupun para pendidik. Sehingga saat ini pendidikan karakter menjadi wacana hangat dan
perhatian khusus di dunia pendidikan Indonesia. Mengenai problematika tersebut perlu
diadakannya suatu langkah khusus untuk mengatasi problematika moral dan karakter pada
generasi muda saat ini.

Karakter menurut Kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai tabiat, sifat-sifat kejiwaan,
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain serta watak. Salah satu
wadah yang memfasilitasi para generasi muda untuk memperoleh pendidikan karakter adalah
melalui kegiatan kepramukaan. Kebijakan yang mewajibkan adanya pendidikan kepramukaan
di ruang lingkup pendidikan, diharapkan mampu menjadi sarana yang tepat untuk
menumbuhkan dan membentuk karakter mulia generasi muda di dunia pendidikan mulai sedini
mungkin. Dalam hal ini penting bagi generasi muda untuk mengenal arti gerakan pramuka
beserta sejarah lahirnya gerakan pramuka yang dimulai dari ruang lingkup internasional.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Gerakan pramuka

2. Siapa Pencetus/Tokoh awal pendiri Gerakan Pramuka Indonesia’

3. Bagaimana Sejarah perkembangan pramuka di Indonesia

1.3 Tujuan
1. Mengetahui makna Gerakan Pramuka

2. Mengetahui Tokoh Pencetus Gerakan Pramuka Indonesia

3. Mengetahui Sejarah Perkembangan Pramuka Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gerakan Pramuka

Pramuka merupakan kegiatan dan pendidikan non formal di luar lingkungan sekolah
dan keluarga yang memiliki tujuan untuk pembentukan sikap pada anggota-anggotanya. Kata
pramuka berasal dari singkatan “ Praja Muda Karana” yang berarti orang muda yang suka
berkarya. Tujuan akhir dari kegiatan kepramukaan adalah pembentukan watak, akhlak, dan
budi pekerti luhur yang lebih baik. . Pentingnya pramuka dalam pembentukan watak, akhlak
dan budi pekerti luhur membuat kegiatan pramuka biasanya dimasukkan oleh sekolah-sekolah
dalam kegiatan ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti oleh tingkatan kelas tertentu. Gerakan
Kepanduan yang notabene diarsiteki oleh tokoh yang memiliki latar belakang militer yakni
Lord Baden Powell justru mengedepankan nilai-nilai persaudaraan dan kasih sayang sesama
makhluk jauh dari kekerasan dan kebencian.

Menurut Soetjipto dan Sjafioedin. Dalam buku Metodologi Ilmu Pengetahuan Sosial
(1994 : 44). “ Sikap sosial dapat dilihat dari adanya kerjasama, sikap tenggang rasa, dan
solidaritas”.sedangkan Menurut Nawawi dalam buku Interaksi Sosial (2000: 33). “Bentuk
sikap sosial yang positif seseorang yaitu berupa tenggang rasa, kerjasama, dan solidaritas”

Dari kedua pendapat tersebut di atas, maka tidak ada perbedaan yang mendasar dimana
yang termasuk dalam bentuk sikap sosial adalah aspek kerjasama, aspek solidaritas, dan aspek
tenggang rasa. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat dari masing-masing bentuk-bentuk
sikap sosial tersebut.

2.2 tokoh-tokoh pendiri gerakan pramuka indonesia.

Soekarno
Ir. Soekarno lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901 dengan nama asli Koesno
Sosrodihardjo. Beliau adalah anak dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu
Nyoman Rai. Namun, karena sering sakit, nama beliau diubah menjadi Soekarno.

Salah satu tokoh Pramuka terkenal di Indonesia adalah Presiden Soekarno. Beliau berperan
dalam menggabungkan puluhan gerakan kepanduan yang ada di Indonesia melalui Panitia

3
Gerakan Pramuka yang didirikan bersama Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada tanggal 9
Maret 1961.

Setelah itu, Presiden Soekarno merilis Keppres RI No. 238 tahun 1961, yang mengatur tentang
Gerakan Pramuka. Dalam Keppres ini, Presiden Soekarno menetapkan bahwa segala kegiatan
pendidikan kepanduan untuk pemuda akan ditangani oleh perkumpulan Gerakan Pramuka.

Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka pada tanggal 9 Maret
1961. Anggota dari panitia ini termasuk Sri Sultan HB IX, Prof. Prijono, A Azis Saleh, dan
Achadi. Keempat anggota ini berhasil menyusun Anggaran Dasar Gerakan Pramuka dan
Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX


Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah tokoh Pramuka Indonesia yang terkenal dan disebut
sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Sejak muda, beliau sudah aktif dalam kegiatan kepanduan.
Pada awal 1960-an, Sri Sultan HB IX diangkat sebagai Pandu Agung atau pemimpin
kepanduan. Ia bersama Presiden Soekarno memiliki rencana untuk menyatukan seluruh
organisasi kepanduan di Indonesia menjadi satu wadah besar.

Untuk merealisasikan rencana tersebut, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan


Gerakan Pramuka pada tanggal 9 Maret 1961. Anggota dari panitia ini adalah Sri Sultan HB
IX, Prof. Prijono, A Azis Saleh, dan Achadi. Keempat anggota ini berhasil menyusun Anggaran
Dasar Gerakan Pramuka sekaligus Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961, tentang
Pramuka.

Organisasi Pramuka resmi berdiri pada tanggal 14 Agustus 1961, yang kemudian ditetapkan
sebagai Hari Pramuka. Sri Sultan HB IX diangkat sebagai Ketua Kwartir Nasional selama
empat periode, yakni 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970, dan 1970-1974. Ia juga
memprakarsai Gerakan Tabungan Pramuka pada tahun 1974. Selain itu, beliau juga
mencetuskan Tri Satya Pramuka dan Dasa Dharma Pramuka, yaitu sebuah janji kesetiaan bagi
anggota Pramuka.

Kepiawaian dan jasa Sri Sultan HB IX dalam dunia Pramuka tidak hanya terdengar di
Indonesia, tetapi juga sampai ke kancah internasional. Pada tahun 1973, beliau dianugerahi
penghargaan Bronze Wolf Award dari World Organization of the Scout Movement (WOSM).

4
Prijono
Prof. Dr. Prijono lahir pada 20 Juli 1905 di Yogyakarta. Setelah menyelesaikan studinya di
Universitas Leiden, Belanda, ia berhasil meraih gelar doktor dalam bidang sastra dan linguistik.

Selain itu, Prof. Prijono juga memiliki karir yang sukses, aktif dalam berbagai asosiasi, dan
mendapatkan berbagai jenis penghargaan. Ia bahkan diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan oleh Presiden Soekarno.

Saat menjabat sebagai menteri, Prof. Prijono ditunjuk sebagai salah satu anggota Panitia
Pembentukan Gerakan Pramuka, yang didirikan pada 9 Maret 1961 oleh Presiden Soekarno.
Bersama dengan tiga anggota lainnya, Prijono bertanggung jawab dalam menyusun Anggaran
Dasar Gerakan Pramuka yang kemudian diikuti dengan keluarnya Keputusan Presiden RI No.
238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.

A. Aziz Saleh
Abdul Azis Saleh adalah seorang dokter dan politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai
menteri di Kabinet Djuanda hingga Kabinet Dwikora I. Selama 9 tahun, ia memegang berbagai
posisi menteri, termasuk Menteri Koordinator Kompartemen Perindustrian Rakyat Indonesia
(1962-1966) dan Menteri Perindustrian Kerajinan Indonesia (1964-1966).

Pada tahun 1961, ketika Azis Saleh menjabat sebagai Menteri Koordinator Kompartemen
Perindustrian Rakyat Indonesia, ia ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk menjadi anggota
Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka bersama Sri Sultan HB IX, Prijono, dan Achadi.

Berkat kontribusinya dalam pengembangan Gerakan Pramuka di Indonesia, Azis Saleh


dianugerahi penghargaan Tunas Kencana, penghargaan tertinggi dari Gerakan Pramuka setelah
reformasi.

Mochamad Achadi
Drs. Mohamad Achadi adalah tokoh Pramuka terkini di Indonesia. Sebelumnya, ia menjabat
sebagai Menteri Transmigrasi, Koperasi, dan Pembangunan Masyarakat Desa dalam Kabinet
Kerja II dari 18 Februari 1960 hingga 6 Maret 1962.

5
2.3 Sejarah Pramuka Indonesia

Sejarah Pramuka di Indonesia


Sejarah lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia bermula pada masa dimana Indonesia dijajah
oleh Belanda. Awal gerakan kepanduan ini bermula dari berdirinya cabang Nederlandsche
Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berubah namanya menjadi Nederlands Indische
Padvinders. Bapak kepanduan Indonesia ialah S.P. Mangkunegara yang memrakarsai
berdirinya organisasi kepanduan milik Indonesia sendiri pada tahun 1916. Pada masa Jepang,
gerakan ini dibubarkan karena pihak Jepang tidak menginginkan adanya sebuah organisasi
yang dibuat tanpa ikut campur Jepang. Setelah Jepang pergi, gerakan Pramuka di Indonesia
kembali aktif dan baru terbentuk sebagai Pramuka pada tahun 1961. Panitia untuk
pembentukan gerakan Pramuka sendiri baru dibuat keputusannya pada tahun 1961 lewat
keputusan Presiden Nomor 121 tahun 1961 tanggal 11 April 1961.
A. Sejarah Gerakan Pramuka Masa Penjajahan
Berdirinya gerakan Pramuka di Indonesia diawali dengan munculnya cabang dari
Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun 1912. Organisasi yang juga baru
berdiri pada tahun 1910 ini mampu mempertahankan eksistensinya hingga saat dimana Perang
Dunia I pecah. Karena NPO memiliki kwartir besar sendiri, mereka kemudian memutuskan
untuk mengubah nama mereka di tahun 1916 dan menjadi Nederlands Indische Padvinders
Vereeniging (NIVP). Pada tahun yang sama, S.P. Mangkunegara VII merencanakan untuk
membuat organisasi kepanduan mereka sendiri. Hal ini dibuat nyata, dan organisasi mereka
diberikan nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan merupakan organisasi
kepanduan yang pertama di tanah nusantara.
Organisasi-organisasi kepanduan yang berdiri juga menyulut api pergerakan nasional, dimana
pada suatu masa didirikan organisasi kepanduan milik Muhammadiyah yang diberi nama
Padvinder Muhammadiyah dimana pada tahun 1920 mengganti nama mereka menjadi Hizbul
Watan. Selain Muhammadiyah, ada juga Nationale Padvinderij milik Budi Utomo, Syarikat
Islam Afdeling Padvinderij milik Syarikat Islam yang namanya kemudian diubah menjadi
Syarikat Islam Afdeling Pandu (SIAP), Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) yang
berdiri berkat Jong Islamieten Bond, dan terakhir adalah Indonesisch Nationale Padvinders
Organisatie (INPO) yang berhutang kepada Pemuda Indonesia untuk berdiri. Pada tanggal 23
Mei 1928, rasa persatuan yang timbul dalam organisasi kepanduan di Indonesia mulai
mewujudkan dirinya dengan nama “Persaudaraan Antara Pandu Indonesia” (PAPI) yang
anggotanya adalah INPO, SIAP, NATIPIJ, dan PPS.

6
Pada tahun 1928 hingga 1935, organisasi-organisasi kepanduan yang memelopori lahirnya
gerakan Pramuka di Indonesia menjadi semakin banyak baik yang berdasarkan kebangsaan
atau agama. Nama-nama organisasi yang berdasarkan kebangsaan adalah:
Pandu Indonesia (PI)
Padvinders Organisatie Pasundan (POP)
Pandu Kesultanan (PK)
Sinar Pandu Kita (SPK)
Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI)
Sementara organisasi yang berdasarkan keagamaan:
Pandu Ansor
Al Wathoni
Hizbul Wathan
Kepanduan Islam Indonesia (KII)
Islamitische Padvinders Organisatie (IPO)
Tri Darma (Kristen)
Kepanduan Azas Katolik Indonesia (KAKI)
Kepanduan Masehi Indonesia (KMI)
Demi mempererat persaudaraan di antara tiap organisasi, Badan Pusat Persaudaraan
Kepanduan Indonesia (BPPKI) berencana untuk mengadakan sebuah jambore besar. Kegiatan
ini mengalami beberapa kali perubahan rencana dalam waktu dan nama kegiatan, meskipun
pada akhirnya nama kegiatan disetujui sebagai “Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem”
atau disingkat PERKINO. Tanggal acara yang tadinya juga sempat didebatkan akhirnya
diputuskan untuk dilakukan pada tanggal 19 hingga 23 Juli tahun 1914 di sebuah daerah
di Yogyakarta.
Perkembangan gerakan Pramuka di Indonesia sempat terhambat ketika penjajah dari Belanda
pulang dan digantikan oleh pasukan Jepang. Dalam masa penjajahan oleh Jepang yang
mengaku-ngaku “pelindung Asia, pemimpin Asia, dan cahaya Asia”, tidak boleh ada partai dan
organisasi rakyat yang terjadi. Hal ini menyulut banyak kemarahan publik karena bahkan
organisasi kepanduan tidak boleh dilanjutkan. Meski ada aturan tentang penolakan organisasi,
beberapa anggota BPPKI tetap merencanakan PERKINO II. Masa isolasi dari organisasi rakyat
ini membuat semangat kepanduan yang ada dalam dada para anggotanya berkobar semakin
kuat.

7
B. Gerakan Pramuka Pada Masa Republik Indonesia
Pada bulan September 1945, beberapa tokoh dari gerakan kepanduan Indonesia memutuskan
untuk melakukan pertemuan di Yogyakarta demi membentuk sebuah panitia baru sebagai
sebuah panitia kerja dan wadah dari sebuah organisasi yang besar. Panitia baru ini kemudian
dikenal sebagai Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia (KPPI) dan di saat yang sama segera
menetapkan tanggal untuk melaksanakan sebuah kongres tentang kesatuan kepanduan.
Kongres ini berlangsung pada tanggal 27 hingga 29 Desember dan berlokasi di Surakarta. Dan
sebagai hasilnya, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia. Pandu Rakyat Indonesia menghadapi
masa sulit ketika hendak berkembang. Salah satu alasan yang ada adalah penyerangan kembali
Belanda mulai 17 Agustus 1984 dimana pada saat itu ada seseorang yang berencana menembak
mati Soeprapto dan berhasil. Pada daerah-daerah yang akhirnya berhasil dikuasai oleh Belanda,
Pandu Rakyat dipaksa untuk berhenti beraktivitas.
Ketika periode perjuangan untuk lagi-lagi mengusir Belanda dari tanah air selesai, Pandu
Rakyat Indonesia mengadakan kongres mereka yang ke-2 di Yogyakarta pada tanggal 20
hingga 22 Januari tahun 1960. Yang menjadi pokok pembicaraan dari kongres ini adalah
tentang bagaimana putusan untuk mencapai konsepsi yang baru, memberi kesempatan untuk
beberapa golongan agar mereka bisa kembali menyejahterakan kembali organisasi mereka
yang telah runtuh. Kongres ini juga membahas tentang bagaimana masyarakat sekitar kini
mampu membuat organisasi kepanduan mereka sendiri. Hingga kini, kisah ini akan terus
diceritakan jika ada salah satu kita yang berbicara atau bertanya tentang sejarah lahirnya
gerakan Pramuka di Indonesia.

8
Pengertian Pramuka Menurut Para Ahli
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2014

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2014, pengertian pramuka ialah
proses pendidikan yang bersifat menyenangkan untuk anak muda, dengan tanggung jawab
anggota dewasa, dimana dilakukan diluar lingkungan sekolah, keluarga untuk tujuan, prinsip
dasar serta metode pendidikan tertentu.
2. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Pramuka adalah organisasi untuk generasi muda yang mendidik para anggotanya
dengan berbagai macam ketrampilan, disiplin, percaya diri, saling menolong, dan
sebagainya.
3. Joko Mursitho
Menurut Joko Mursitho, pengertian Pramuka adalah proses pendidikan yang
dilakukan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk
kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, dan praktis yang
dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar dan metode kepramukaan yang
bertujuan untuk membentuk watak peserta didik.

Pramuka merupakan kependekan dari praja muda karana yang mempunyai arti manusia muda
yang gemar berkarya. Ada beberapa tingkatan anggota gerakan pramuka yaitu siaga untuk usia
7-10 tahun, penggalang untuk usia 11-15 tahun, penegak untuk usia 16-20 tahun, dan pandega
untuk usia 21-25 tahun.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gerakan pramuka adalah suatu gerakan yang di dalamnya memuat kurikulum pendidikan
karakter, sikap, moral serta kecakapan. Gerakan pramuka saat ini telah menjadi kurikulum
wajib di lingkungan pendidikan. Gerakan pramuka yang kita kenal saat ini merupakan ide yang
dicetuskan oleh bapak Pandu Dunia yang bernama Baden Powell. Gerakan pramuka tersebut
menjadi aktivitas wajib di dunia pendidikan dan senantiasa berkembang hingga saat ini.
Salah satu tokoh Pramuka terkenal di Indonesia adalah Presiden Soekarno. Beliau berperan
dalam menggabungkan puluhan gerakan kepanduan yang ada di Indonesia melalui Panitia
Gerakan Pramuka yang didirikan bersama Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada tanggal 9
Maret 1961.Setelah itu, Presiden Soekarno merilis Keppres RI No. 238 tahun 1961, yang
mengatur tentang Gerakan Pramuka. Dalam Keppres ini, Presiden Soekarno menetapkan
bahwa segala kegiatan pendidikan kepanduan untuk pemuda akan ditangani oleh perkumpulan
Gerakan Pramuka.Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka
pada tanggal 9 Maret 1961. Anggota dari panitia ini termasuk Sri Sultan HB IX, Prof. Prijono,
A Azis Saleh, dan Achadi. Keempat anggota ini berhasil menyusun Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka dan Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.

3.2 Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Sejarah Pramuka Indonesia yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, dan tentunya masih banyak terdapat kekurangan
dan kelemahan. Kami berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dani, Kak Agus S., and Kak Budi Anwari. Buku panduan pramuka penggalang.
Penerbit Andi, 2015.

Dani, K. A. S., & Anwari, K. B. (2015). Buku panduan pramuka penggalang. Penerbit Andi.

Buku “Sejarah Pramuka Indonesia” oleh Budiarto dan Kastubi, diterbitkan oleh Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Pramuka, 2007.

Buku “Jejak Langkah Pak Harto” oleh Nugroho Notosusanto, diterbitkan oleh Penerbit Buku
Kompas, 2008.

Buku “Kabinet-Kabinet Republik Indonesia: Dari Awal Kemerdekaan Sampai Reformasi” oleh
R.D. Roeslan Saleh, diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas, 2014.

11

Anda mungkin juga menyukai