DISUSUN OLEH
Muhammad Bagus Wira’i (X IPA 1)
Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah- Nya sehingga saya bisa menyusun tugas makalah ini dengan baik
serta tepat waktu. Seperti yang sudah kita tahu “Pembinaan Pramuka” itu
sangat berarti untuk anak bangsa dari mulai dini. Semuanya perlu dibahas pada
makalah ini kenapa Pembinaan Pramuka itu sangat diperlukan.
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat saya
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Saya mengucapkan terima kasih
kepada Bapak/Ibu Guru yang sudah menolong turut dan dalam penyelesaian
makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, saya sampaikan banyak terima
kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerakan pramuka dalam sejarah telah ada sejak tahun 1961. Tentunya tidak
sedikit peran dan sumbangsi yang te-lah diberikan oleh gerakan ini, salah
satunya adalah dalam upaya mengembangkan karakter bangsa. Pada saat ini,
pendidikan karakter telah menjadi kebijakan pendidikan nasional yang
di-implementasikan ke dalam ku-rikulum pendidikan nasional.
Melihat fenomena yang akhir-akhir ini terjadi, banyak pe-serta didik yang
moralnya sudah sangat memprihatinkan. Karena itu, diharapkan dengan
adanya pendidikan karakter ge-nerasi muda memiliki ben-teng diri dalam
menghadapi godaan, pergaulan bebas, serta perubahan budaya yang sifatnya
negatif.
B. Rumusan Masalah
Saya sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam
makalah ini. Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam
karya tulis ini antara lain:
1. Apa itu Pramuka?
2. Sejarah Pramuka di Indonesia
3. Apa manfaat Gerakan Pramuka untuk karakter bangsa?
C. Tujuan Masalah
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun di atas, hingga tujuan
dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:
1. Untuk mengenal Pramuka lebih dalam
2. Untuk mengetahui manfaat Pramuka untuk karakter bangsa
3. Untuk menyadarkan anak bangsa akan pentingnya Pramuka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pramuka
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal
yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia. Kata "Pramuka"
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Jiwa Muda
yang Suka Berkarya. Tapi sebelum singkatan ini ditetapkan, kata Pramuka
asalnya diambil oleh Sultan Hamengkubuwono IX dari kata "Poromuko" yang
berarti pasukan terdepan dalam perang.
Di dalam pendidikan pramuka tidaklah materi atau isi pelajaran yang lebih
dipentingkan, teta-pi ditujukan untuk melahirkan dan menumbuhkan sikap-
si-kap dan perbuatan yang baik, yang membentuk intelegensia, kekuatan
jasmani dan karakter dari diri tersebut.
Dari dasa darma pramuka yang disebutkan di atas, maka secara tersirat
maupun terurat pendidikan karakter itu sudah ada dalam pramuka. Jadi
sebelum isu pendidikan karakter marak di Indonesia maka pramuka telah
mencantumkan pendidikan karakter dalam dasa darma pramuka. Karena itu,
kegiatan ekstrakulikuler khususnya pra-muka harus tetap hidup dalam
lingkungan sekolah, sebab tidak dapat dipungkiri bahwa pramuka memiliki
peran besar dalam membentuk karakter bangsa. Pendidikan karakter harus
selalu dilakukan, untuk mempersiapkan generasi yang berkarakter dan
berakhlak mulia. Untuk mewujudkan itu semua maka seluruh pihak harus
berperan aktif dalam menanamkan pendidikan karakter pada anak, baik itu di
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan
nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa
Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di
Indonesia.
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan
minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para
Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau para
pemuda usia antara 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya
memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang
ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk
memperoleh Tanda Kecakapan KhususKelompok Kesatuan Karyaan yang dapat
diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut
Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan
oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-
sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya
Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan
transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya.
Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk
berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.