Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEPEMUDAAN DAN

KEPRAMUKAAN
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, kehadirat Allah SWT, karena atas segala
rahmat, karunia dan pertolonganNya, Makalah ini telah dapat terselesaikan.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah, pada
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Hamzanwadi,.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini, tidak mungkin terwujud tanpa
bantuan berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini, Penulis sampaikan rasa terima
kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya, kepada semua pihak yang telah mendorong
serta membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis do’akan semoga amal kebaikan yang
tuhan berikan mendapat ridho dan imbalan dari Allah SWT . . . Amin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………..……ii

BAB 1

PENDAHULUAN

1) Latar Belakang
2) Rumusan Masalah

BAB 2

PEMBAHASAN

a) Lahirnya Pramuka Di Indonesia


b) Tujuan Pramuka
c) Tingkatan Dalam Gerakan Pramuka
d) Menanamkan Dan Menumbuhkan Pendidikan Karakter
Melalui Kepramukaan

BAB 3
PENUTUP
a) Simpulan
BAB 1

PENDAHULUAN

a). Latar belakang

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang


menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata
“Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat
muda yang suka berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka
Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota
yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan
Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan
sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan,
sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak,
akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang
disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa
Indonesia.

b). Rumusan masalah


1. Bagaimana pramuka itu bisa ada di Indonesia?
2. Apa tujuan pramuka?
3. Apa saja tingkatan dalam gerakan pramuka?
4. Bagaimana cara menanamkan dan menumbuhkan pendidikan karakter melalui
kepramukaan?

BAB 2
PEMBAHASAN

a). Lahirnya Pramuka di Indonesia

Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961. Dari ungkapan yang telah
dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di
Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah
seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960,
tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini
dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah
Pancasila.
Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan
dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan
supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).

Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris
MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat
di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus
diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur
menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku
Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi,
Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi serta mentri sosial Muljad Djojo Martono. Panitia ini

tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun
1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka
dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.Panitia
inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan
Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka

b). Tujuan Pramuka


Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan
prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan
dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia
dengan tujuan agar;
 Anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur
serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.
 Anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
 Anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
 Anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang
berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna,
yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan
negara.

c). Tingkatan Dalam Gerakan Pramuka


Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh
kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum
atau SKU.Ada tiga tingkatan dalam gerakan pramuka yaitu:
 Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
 Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit,
Penggalang Terap
 Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana
Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu tingkatan
tertinggi dalam kepramukaan.

d). Menanamkan dan menumbuhkan pendidikan karakter dalam kepramukaan


Dalam menanamkan dan menumbuhkan karakter bangsa, dikepramukaan
mempergunakan 10 pilar yang menjadi kode kehormatan. Kode kehormatan mempunyai
makna suatu norma (aturan) yang menjadi ukuran kesadaran mengenai akhlak yang
tersimpan dalam hati yang menyadari harga dirinya, serta menjadi standart tingkah laku
pramuka di masyarakat. 10 pilar tersebut bernama dasa dharma, yaitu:
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai pribadi yang lemah, kita harus menyembah Tuhan Yang Maha Esa.
menjalankan perintah-Nya.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Selain sebagai makhluk pribadi, kita juga sebagai makhluk sosial. Artinya,
makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri. Kita perlu teman, bergaul, berrtetangga.
Kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, kita memerlukan bantuan orang lain.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
Sebagai Pramuka, kita harus berperilaku yang sopan. Tindak-tanduk
dalam bersikap dan bertutur kata mesti diperhatikan. Kesopanan
melambangkan pribadi seseorang di tengah-tengah pergaulan dalam
masyarakat.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
Dalam situasi dan kegiatan apa pun, anggota Pramuka wajib taat dan
patuh terhadap aturan yang berlaku, dan dalam kegiatan Pramuka selayaknya
bermusyawarah dalam mengambil keputusan terbaik dan memuaskan.
5. Rela menolong dan tabah.
Pramuka senantiasa rela dalam menolong tanpa membedakan agama,
warna kulit, suku. Dan harus didasari oleh hati yang ikhlas, tulus, tanpa ada
sikap ingin dipuji. Dalam setiap perjuangan itu seorang anggota Pramuka harus
tabah menghadapi gangguan, tantangan, halangan, dan hambatan.
6. Rajin,terampil dan gembira.
Anggota Pramuka itu harus rajin melakukan sesuatu yang positif. Kegiatan
ketika ia berada dalam pembinaan Pramuka harus diimplementasikan dalam
kegiatan sehari-hari.

7. Hemat,cermat dan bersahaja.


Kita hendaknya tidak menghambur-hamburkan uang untuk jajan, tidak
berhura-hura untuk kepentingan sesaat. Pramuka harus cermat dalam
pengeluaran uang, memprioritaskan apa yang harus dibeli atau didahulukan, dan
mana yang tidak perlu janganlah dibeli. Meskipun ia kaya, seorang Pramuka
jangan sombong di depan orang lain, jangan angkuh, tapi bersahaja dalam
bergaul.
8. Disiplin, berani dan setia.
Anggota Pramuka harus hidup dengan disiplin, baik dalam waktu belajar
di sekolah, bermain, dan sebagainya. Kalau Pramuka seperti itu maka hidup
tak akan percuma, tetapi akan berguna dalam mencapai cita-cita. Anggota
Pramuka harus berani karena benar, tetapi takut karena salah. Pramuka harus
setia terhadap janji setianya karena itulah nilai-nilai luhur pribadi manusia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
Setiap anggota Pramuka harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah
ia perbuat.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Inilah pribadi manusia yang sejati, bersih pikiran, tidak ada iri dan dengki.
BAB 3
PENUTUP
a). Kesimpulan
Pendidikan karakter saat ini memang harus segera dilakukan, mengingat
perkembangan masyarakat yang berjalan. Karakter budaya Indonesia yang sudah
dikagumi bangsa lain jangan sampai pupus oleh gesekan mental generasi muda yang
lebih menyenangi budaya asing. Namun dengan budaya asing yang masuk ke
Indonesia justru menjadi motivasi untuk lebih mencintai budaya bangsa sendiri.
Untuk itu pendidikan karakter sudah tidak bisa di tunda lagi. Dengan begitu kita harus
mengetahui bagaimana sejarah pramuka dan apa-apa saja yang terkandung dan bisa
didapat didalamnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Gerakan_Pramuka

http://id.wikipedia.org/wiki/Pramuka

https://dewikartikasukmono.wordpress.com/2014/02/10/makalah-tentang-kepramukaan

Anda mungkin juga menyukai