Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan pertolonganNya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang
penulis alami dalam proses pengerjaannya, tetapi penulis berhasil menyelesaikannya dengan
baik.
Penyusunan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pengganti Islamic Super Camp
2019. Selama pembuatan makalah pun penulis juga mendapat banyak dukungan dan juga
bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis haturkan banyak terima kasih.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
wawasan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan wawasan
serta informasi yang bermanfaat bagi yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan non formal
diharapkan mampu menjadi suatu kekuatan perubahan sosial nasional. Peran besar gerakan
pramuka dalam pembentukan kepribadian generasi muda dalam bidang karakter bangsa
hendaknya dapat diwujudkan dalam praktik kehidupan sehari - hari.
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang
penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu
diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
Pada akhirnya, keputusan tersebut dianulir sehingga kelompok lain bisa membuka
organisasi kepanduan baru dan Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi
kepanduan di Indonesia. Di awal 60an, diperkirakan ada lebih dari 100 organisasi kepanduan
di Indonesia. Keseluruhan organisasi kepanduan yang ada bernaung pada 3 federasi utama,
yakni Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) bagi anggota pandu pria serta PKPI (Persatuan
Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia)
untuk organisasi pandu wanita. Baru pada tahun 1961, Gerakan Pramuka akhirnya lahir. Hal
ini dilatarbelakangi kian banyaknya organisasi kepanduan yang ada. Pada tanggal 14 Agustus
1961, dilakukan pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, serta
penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka. Tanggal 14 Agustus kemudian diperingati
sebagai Hari Pramuka. (Zakky: 2019)
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat
mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap,
Pramuka Penegak, dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 14-25 tahun dengan
syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing
mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap krida memiliki Syarat Kecakapan
Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat
diperoleh pramuka yang bergabung dengan krida tertentu di saka tersebut.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti
Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan
kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan
Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.zonareferensi.com/sejarah-pramuka-indonesia-dan-dunia/
https://www.google.com/amp/s/pusparagampendidikan.wordpress.com/2012/10/19/pr
insip-dasar-kepramukaan/amp/