Anda di halaman 1dari 5

A.

Sejarah Permainan Lompat Tali

Hingga kini belum jelas juga dari mana asal muasal permainan ini. Namun

banyak pihak menduga bahwa permainan yang sangat populer di tahun 70-an hingga

80-an ini berasal dari Eropa yang dibawa ke Nusantara dan dimainkan oleh anak-anak

Belanda pada masa penjajahan. Hal ini sangat relevan mengingat permainan lompat

tali di Belanda juga dipegang oleh dua orang sedangkan satu orang melompat di

antara putaran talinya. Sedangkan di wilayah Eropa lainnya, permainan ini dimainkan

oleh satu orang saja sebagaimana yang biasa dimainkan saat lompat tali ketika

sedangberolahraga.

Meski belum jelas benar asal mula permainan ini, namun beberapa pihak

mengatakan bahwa permainan ini telah dimainkan di Mesir sejak 1600 tahun sebelum

Masehi. Namun terdapat pula argumen yang menyatakan permainan ini berasal dari

China mengingat variasi permainan lompat tali begitu beragam di negeri tersebut

hingga ke dataran Jepang. Namun ada pula pendapat yang mengatakan bahwa suku

Aborigin di Australia telah memainkan permainan ini turun-temurun, mereka

menggunakan media bambu, atau tanaman merambat lain yang ada di hutan.

Dalam bahasa Inggris permainan lompat tali berarti skipping rope. di

Indonesia istilah ini merujuk pada olahraga skipping yaitu melompati tali yang

diayunkan oleh pemainnya melewati kepala dan kaki. Olahraga ini dipercaya efektif

dalam membakar lemak dan menambah tinggi badan. Tali pemutarnya bukanlah yang

terbuat dari jalinan karet gelang, namun tali khusus yang dapat diperoleh di toko

peralatanolahraga.

Di Amerika Serikat permainan ini disebut jump rope, di Kanada disebut rope

skipping. Di Negara-negara tersebut lompat tali dimainkan secara individu.

Sedangkan di Jepang permainan ini dimainkan oleh kelompok besar di mana lebih dari

sepuluh orang melompati satu putaran tali secara bersamaan.


Permainan lompat tali ini sudah tidak asing lagi tentunya, karena permainan

lompat tali ini bisa di temukan hampir di seluruh Indonesia meskipun dengan nama

yang berbeda-beda. Permainan lompat tali ini biasanya identik dengan kaum

perempuan. Tetapi juga tidak sedikit anak laki-laki yang ikut bermain.

Salah satu nama permainan ini yaitu permainan Tali Merdeka yang di kenal

oleh masyarakat di Provinsi Riau. Di daerah yang masyarakatnya adalah pendukung

kebudayaan Melayu ini ada sebuah permainan yang disebut sebagai tali merdeka. Inti

dari permainan ini adalah melompat tali-karet yang tersimpul. Penamaan permainan

ini ada kaitannya dengan tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan pemain itu

sendiri, khususnya pada lompatan yang terakhir. Pada lompatan ini (yang terakhir),

tali direnggangkan oleh pemegangnya setinggi kepalan tangan yang diacungkan ke

udara. Kepalan tangan tersebut hampir mirip dengan apa yang dilakukan oleh para

pejuang ketika mengucapkan kata merdeka.

Gerakan tangan yang menyerupai simbol kemerdekaan itulah yang kemudian

dijadikan sebagai nama permainan yang bersangkutan. Kapan dan dari mana

permainan ini bermula sulit diketahui secara pasti. Namun, dari nama permainan itu

sendiri dapat diduga bahwa permainan ini muncul di zaman penjajahan. Sebenarnya

di daerah lain indonesia juga banyak di temukan permainan ini tapi dengan nama yang

berbeda.

B. Alat-alat yang Diperlukan dalam Permainan Lompat Tali

Peralatan yang digunakan dalam permainan lompat tali sangat sederhana, yaitu

karet gelang yang dijalin atau dirangkai hingga panjangnya mencapai ukuran yang

dibutuhkan, biasanya sekitar 3 sampai 4 meter. Karet-karet tersebut berbentuk

bulat seperti gelang yang banyak terdapat di pasar tradisional. Karet tersebut

dijual dalam bentuk satuan berat. Sewaktu membuat anyaman tali karet, diperlukan

dua buah karet yang disambungkan dengan dua buah karet lainnya agar tidak lekas

putus oleh anggota pemain yang sedang meelompat.


C. TEKNIK MELAKUKAN SKIPPING

Cara I:

Lakukan pemanasan terlebih dahulu. Setelah itu :

1. Sesuaikan skipping rope dengan tinggi badan . Yaitu dengan berdiri sambil

menginjak bagian tengah tali dan tarik ujung-ujungnya atau rope-nya di samping

badan.

2. Pegang erat rope dengan posisi lengan atas rapat dengan tubuh dan siku sejajar

pinggang. Atau membentuk sudut kurang lebih 450. Semakin kecil sudut yang dibuat

akan semakin baik.

3. Gerakkan pergelangan tangan untuk memutar roof dan mulailah melompat.

4. Angkat kedua kaki untuk melakukan lompatan. Tapak kaki menghadap ke bawah.

Tidak ke belakang tubuh atau bahkan mencapai pantat.

5. Tidak perlu melompat tinggi saat tali menyentuh lantai. Tinggi lompatan maksimal

2,5 cm dari lantai, yang penting tali bisa lewat di bawah kedua kaki dan menyentuh

lantai atau pijakkan. Usahakan posisi agak jinjit saat mendarat, jangan sampai tumit

menyentuh lantai agar tidak mudah capek dan tidak menimbulkan suara dari sepatu.

6. Saat melakukan skipping sebaiknya pandangan lurus kedepan agar tetap

konsentrasi.

Cara II :

Lakukan pemanasan terlebih dahulu. Setelah itu :

1. Sesuaikan skipping rope dengan tinggi badan . Yaitu dengan berdiri sambil

menginjak bagian tengah tali dan tarik ujung-ujungnya atau rope-nya di samping

badan.

2. Pegang erat rope dengan posisi lengan atas rapat dengan tubuh dan siku sejajar

pinggang. Atau membentuk sudut kurang lebih 450. Semakin kecil sudut yang dibuat

akan semakin baik.

3. Gerakkan pergelangan tangan untuk memutar rope dan mulailah melompat.

4. Angkat satu kaki untuk melakukan lompatan. Tapak kaki menghadap ke bawah.

Tidak ke samping atau bahkan mencapai pantat.

5. Setiap satu lompatan kaki untuk setiap satu putaran tali atau jump rope. Jika

yang pertama kali di angkat kaki kiri, maka pada lompatan kedua yang di angkat kaki

kanan.
6. Gerakkan kaki seterusnya. Gerakan ini hamper mirip dengan lari di tempat.

7. Tidak perlu melompat tinggi saat tali menyentuh lantai. Tinggi lompatan maksimal

2,5 cm dari lantai, yang penting tali bisa lewat di bawah kedua kaki dan menyentuh

lantai atau pijakkan. Usahakan posisi agak jinjit saat mendarat, walau pun gerakkan

ini hamper mirip dengan lari. Jangan sampai tumit menyentuh lantai agar tidak

mudah capek dan tidak menimbulkan suara dari sepatu.

8. Saat melakukan skipping sebaiknya pandangan lurus kedepan agar tetap

konsentrasi.

D. Manfaat skipping :

1. Membakar sejumlah kalori Olahraga lompat tali atau skipping yang dilakukan selama

30 menit dapat membakar sejumlah 600 hingga 800 kalori. Hal tersebut tentu saja

sangat membantu program menurunkan berat badan yang sedang Kamu lakukan.

Semakin lama Kamu melakukan lompat tali maka akan semakin banyak kalori yang

terbakar.

2. Melatih otot Olahraga lompat tali dilakukan dengan melibatkan berbagai otot di

tubuh Kamu, diantaranya adalah otot lengan, bahu, dada, betis dan otot lutut.

Hebatnya, lompat tali adalah salah satu latihan yang dapat melatih otot bagian tubuh

atas dan bagian tubuh bawah, so maksimalkan usahamu dalam melatih otot dengan

melakukan olahraga lompat tali.

3. Menurunkan berat badanSkipping jika dilakukan secara teratur, maka sejumlah

kalori di tubuh Kamu akan dibakar sehingga cadangan lemak yang disimpan dalam

jaringan lemak di beberapa bagian tubuh akan diambil. Dengan demikian beberapa

bagian tubuh Kamu akan mulai menunjukkan penurunan bobot, alhasil bobot badan

Kamu secara keseluruhan pun akan berkurang

4. Mengurangi resiko Osteoporosis

Menurut penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Osteoporosis Society di

Inggris diketahui bahwa olahraga lompat tali atau skipping yang dilakukan rutin
selama masa hidup seseorang akan membuat orang tersebut memiliki resiko yang

kecil untuk mengalami pengeroposan tulang atau osteoporosis. Dan, olahraga lompat

tali akan melindungi dirinya dalam melawan osteoporosis. Untuk mendapatkan

manfaat ini, maka Kamu bisa melakukan lompat tali 2 sampai 5 menit setiap harinya.

5. Meningkatkan stamina, kelenturan, koordinasi dan keseimbangan tubuh

Olahraga seperti lompat tali jika dilakukan secara rutin juga akan berkontribusi

dalam peningkatan stamina, kelenturan, koordinasi dan keseimbangan tubuh

seseorang.

6.Olahraga lompat tali mengkombinasikan irama gerakan dan ketepatan waktu

Hal ini akan membuat otak bekerja cepat dan tepat dalam mengkalkulasi gerakan dan

waktu yang tepat untuk melompat, berarti dengan melakukan gerakan lompat tali maka

Kamu melatih otak Kamu agar terbiasa bekerja dengan cepat dan tepat. Dengan kata

lain, olahraga lompat tali akan meningkatkan kemampuan koordinasi tubuh, memperbaiki

kemampuan gerak reflex dan keseimbangan tubuh, seperti yang telah dikatakan di

atas.

Anda mungkin juga menyukai