Anda di halaman 1dari 10

PERMAINAN TRADISIONAL

LOMPAT TALI

ARTIKEL ILMIAH POPULER

DISUSUN OLEH:

ALISIANANDA DEWI NURANI

VIII-1/04

SMP NEGERI 1 KREMBUNG

JL. RAYA MOJORUNTUT, KEC. KREMBUNG

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
dan karunianNya kami dapat menyelesaikan artikel ini guna untuk memenuhi
tugas.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan artikel ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga artikel ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa artikel ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga artikel ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Sidoarjo, 10 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….....iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………...1
C. Tujuan…………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Permainan Tradisional Lompat Tali………………………….2
B. Cara Membuat Permainan Tradisional Lompat Tali……………………..3
C. Cara Bermain Permainan Tradisional Lompat Tali………………………3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………….5
B. Saran……………………………………………………………………...5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...6

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, Permainan tradisional dulu yang sudah ada sejak era
80-90an sebenarnya sangat banyak mengandung nilai positif didalamnya
baik untuk melatih fisik dan mental pemainnya.Permainan Tradisional
yang semakin hari semakin hilang di telan perkembangan jaman ini hingga
sekarang sulit untuk dimainkan oleh anak-anak bahkan dilupakan,
Tergerusnya budaya serta permainan anak-anak yang kreatif, edukatif,
memotivasi sekaligus sebagai ajangmereka untuk bersosialisasi seiring
perkembangan jaman nampaknya mau tak mau mulai tergantikan dengan
permainan-permainan modern yang bisa diates melalui gadget maupun
game console mereka masing-masing. Sesungguhnya menyimpan sebuah
keunikan, kesenian dan manfaat yang lebih besar seperti kerja sama tim,
olahraga, terkadang juga membantu meningkatkan daya otak. Dalam
kesempatan ini, penulis akan memaparkan permainan tradisional kajian
terhadap permainan lompat tali.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian permainan tradisional lompat tali?
2. Bagaimana cara membuat permainan tradisional lompat tali?
3. Bagaimana cara bermain permainan tradisional lompat tali?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan penulisan
artikel ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian permainan tradisional lompat tali.
2. Untuk mengetahui cara membuat permainan tradisional lompat tali.
3. Untuk mengetahui cara bermain permainan tradisional lompat tali.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Permainan Tradisional Lompat Tali


Kata “permainan” berasal dari kata dasar “main” yang berarti
melakukan perbuatan untuk bersenang-senang. Berdasarkan pengertian
tersebut berarti suatu permainan harus bisa menciptakan atau
menimbulkan rasa senang bagi pelakunya. Apabila suatu permainan tidak
bisa memberikan rasa senang bagi pemainnya, tidak lagi disebut sebagai
permainan. Aktifitas bermain sangat besar pengaruhnya terhadap
perkembangan jiwa, namun disamping dapat juga berfungsi sebagai
sarana pengembangan fisik yang meliputi penguatan otot, peningkatan
kecepatan, melatih reaksi dan koordinasi, serta membakar kalori yang
relatif berlebih sehingga resiko seorang anak untuk terkena obesitas akan
dapat dihindari (Padmaswari, 2016).
Permainan lompat tali atau di daerah sering disebut dengan
setringan dikenal sebagai suatu aktivitas yang menggunakan tali dengan
kedua ujung tali dipegang dengan kedua tangan lalu diayunkan melewati
kepala sampai kaki sambil melompatinya. Lompat tali merupakan jenis
latihan kardio (latihan penguatan jantung) sederhana yang berdampak
besar bagi tubuh. Lompat tali selama 10 menit dapat membakar kalori
setara dengan jogging 8 menit per mil. Selain itu, permaianan lompat tali
ini mudah dan dapat dilakukan siapa saja, harga peralatannya terjangkau,
awet, dan mudah dibawa (Rahmawati & Destarisa, 2016).
Hilangnya permainan tradisional termasuk permainan lompat tali
atau setringan selain akibat pengaruh globalisasi juga diakibatkan oleh
beberapa faktor yaitu faktor historis, faktor kebijaksanaan dalam
pendidikan formal, faktor hilangnya prasarana, serta terdesaknya
permainan tradisional dengan permainan impor yang lebih modern
(Purwaninsih, 2006). Permainan sekarang ini pada umumnya cenderung
bersifat individual, relatif mahal dan membuat penggunanya menjadi
lebih pasif dibandingkan dengan permainan tradisional. Sebagai contoh,

2
permainan yang banyak digemari anak-anak sekarang adalah PS (Play
Station), game online atau game yang terdapat di smarthphone.

B. Cara Membuat Permainan Tradisional Lompat Tali


Peralatan yang digunakan dalam permainan ini adalah karet-karet
gelang yang dianyam memanjang. Cara menganyamnya adalah dengan
dengan menyambungkan dua buah karet pada dua buah karet lainnya
hingga memanjang dengan ukuran sekitar 3-4 meter. Karet-karet tersebut
berbentuk bulat seperti gelang yang banyak terdapat di pasar-pasar
tradisional (Achhroni, 2012).
Permainan ini membutuhkan tempat yang lumayan luas, biasanya
di halaman rumah. Untuk keamanan dalam bermain, batu-batu atau benda
tajam yang ada di sekitar halaman harus disingkirkan, karena permainan
ini dilakkan tanpa alas kaki. Tidak ada aturan yang baku dalam
menentukan jumlah pemain, tetapi biasanya dibagi ke dalam dua
kelompok. Permainan tali ini juga bisa dimainkan sendiri ataupun secara
bergantian (Mulyani, 2016).

C. Cara Bermain Permainan Tradisional Lompat Tali


1. Seorang Diri
a. Sesueikan karet tali dengan tinggi badan anak. Caranya berdiri
sambil menginjak bagian tengah tali dan tarik ujung-ujung di
samping badan. Panjang tali sudah pas jika ujung tali yang
dipegang sampai di ketiak.
b. Karet tali dipegang erat dengan posisi lengan atas rapat dengan
tubuh dan siku sejajar di pinggang. Kemudian berdiri dengan posisi
agak jinjit dan lutut sedikit ditekuk. Usahakan kepala tetap tegak
tetapi tetap rileks serta pandangan lurus ke depan.
c. Pergelangan tangan digerakkan untuk memutar tali.
d. Lompatan tidak terlalu tinggi saat tali menyentuh lantai, tinggi
lompatan maksimal 2,5 cm dari lantai. Pertahankan posisi agak
jinjit saat mendarat dan tumit jangan menyentuh lantai.

3
e. Saat melompat harus hati-hati karena bisa jadi lompatan gagal.
f. Sebaiknya jika baru memulai permainan ini, lakukan secara
bertahap. Selanjutnya dapat dilakukan dengan kombinasi gerakan.
2. Berkelompok
Permainan lompat tali tergolong sederhana karena hanya
melompati anyaman karet dengan ketinggian tertentu. Peraturannya
sederhana, jika anak dapat melompati tali karet tersebu, maka ia akan
tetap menjadi pelompat hingga permainan selesai. Namun, apabila
gagal sewaktu melompat, anak tersebut harus menggantikan posisi
pemegang tali hingga ada pemain lain yang juga gagal dan
menggantikan posisinya.
Menurut Novi Mulyani ada beberapa ukuran ketinggian tali
karet yang harus dilompati, yaitu sebagai berikut: (Mulyani, 2016)
a. Tali berada pada batas lutut pemegang tali (sewaktu melompat
anak tidak boleh mengenai tali, jika mengenai tali maka anak
tersebut didiskualifikasi dan tidak boleh melanjutkan permainan).
b. Tali berada sebatas pinggang (sewaktu melompat anak tidak boleh
mengenai tali, jika mengenai tali maka anak tersebut
didiskualifikasi dan tidak boleh mengikuti permainan).
c. Posisi tali berada di dada pemegang tali (pada posisi yang diangap
cukup tinggi ini anak boleh mengenai tali sewaktu melompat,
asalkan lompatannya berada di atas tali dan tidak terjerat, anak
tidak bisa melanjutkan permainan dan hanya bisa menjadi
penonton).
d. Posisi tali sebatas telinga.
e. Posisi tali sebatas kepala.
f. Posisi tali satu jengkal dari kepala.
g. Posisi tali dua jengkal dari kepala.
h. Posisi tali seacungan atau hasta pemegang tali.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Permainan lompat tali atau di daerah sering disebut dengan
setringan dikenal sebagai suatu aktivitas yang menggunakan tali dengan
kedua ujung tali dipegang dengan kedua tangan lalu diayunkan melewati
kepala sampai kaki sambil melompatinya. Cara menganyamnya adalah
dengan dengan menyambungkan dua buah karet pada dua buah karet
lainnya hingga memanjang dengan ukuran sekitar 3-4 meter. Cara
bermainnya dapat dimainkan satu orang ataupun berkelompok.

B. Saran
Diharapkan agar seluruh masyarakat ataupun pembaca dapat
mengetahui dan menerapkan nilai-nilai pembahasan dalam artikel ini.
Menyadari bahwa penulisan artikel ini masih jauh dari kata sempurna,
maka diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar penulisan
artikel ini lebih sempurna.

5
DAFTAR PUSTAKA

Achhroni, K. (2012). Mengoptimalkan Tumbuh kembang anak melalui permainan


tradisional. Javalitera.
Mulyani, N. (2016). Super Asyik Permainan Tradisional Anak Indonesia. Diva
Press.
Padmaswari, G. A. D. dkk. (2016). Penerapan Bermain Lompat Tali Untuk
Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Kelompok A Tk Tunas Gama
School, e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan
Ganesha. 4 (2).
Rahmawati, D., & Destarisa, R. (2016). Aku Pintar Dengan Bermain. Metagraf.

Anda mungkin juga menyukai