Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

FUTSAL

Dosen: ALUWIS,S.PD.,M.PD.

DISUSUN OLEH:

TAUFIK NURRAHMAN

NIM: 2134059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

KABUPATEN ROKAN HULU RIAU

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah tentang “FUTSAL” dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu


terselesaikannya laporan ini, terutama kepada teman-teman yang telah
membantu terselesaikannya laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Dan semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penulis

Taufik Nurrahman
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

1.1  Latar Belakang Masalah.............................................................................................1

1.2  Rumusan Masalah.................................................................................................... 2

1.3  Tujuan Penulisan.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 3

2.1 Sejarah Futsal.............................................................................................................3

2.2 Sarana dan prasarana Futsal..................................................................................... 4

2.3 Teknik Bermain Futsal............................................................................................... 7

2.4 Peraturan Bermain Futsal.........................................................................................16

BAB II PENUTUP............................................................................................................. 21

3.1 Kesimpulan............................................................................................................... 21

3.2 Saran....................................................................................................................... .21

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 22
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi sekarang ini banyak sekali masyarakat yang tidak peduli akan pentingnya
olahraga, karena mereka lebih sibuk dengan pekerjaan mereka. Sehingga mereka lalai pada
kesehatan tubuh.

Disini olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani
tetapi juga rohani. Olahraga asli dari berbagai daerah di Indonesia, mungkin belum terkenal di
tingkat nasional namun cukup populer di daerah asalnya. Khazanah budaya bangsa yang
sebaiknya tetap diperhatikan dan di bina sebelum habis punah dilanda oleh arus globalisasi,
terutama oleh permainan era digital dengan menggunakan perangkat komputer.

Futsal,  olah raga sepak bola dalam ruangan, kini semakin digemari di kota-kota besar 
Indonesia. Olah raga ini memungkinkan  area dengan lahan yang sempit memberikan fasilitas
yang hampir mirip dengan lapangan rumput sepak bola. Futsal merupakan solusi bagi kota-kota
besar yang terbatas area terbukanya. Bahkan futsal sudah dipertandingkan secara internasional
baru-baru ini. Bermain futsal sungguh mengasyikkan, semua orang bisa mengikutinya hanya
dengan menyewa lapangan futsal yang kini banyak tersedia, salah satunya, di Jakarta. Tidak
perlu harus ahli dahulu untuk mengikuti olah raga ini, bahkan banyak digunakan untuk acara
sosialisasi saja. Tetapi bagaimanapun futsal merupakan olah raga yang perlu penanganan tepat
terutama dalam pelaksanaannya. Karena salah-salah ingin sehat malahan membuat penyakit.
Penting untuk memperhatikan mulai dari kostum (terutama sepatu) dan pemanasan,
permainan dan pendinginan.

Oleh karena itu, disini kami akan menjelaskan tentang bagaimana olah raga futsal yang baik dan
benar. Sehingga nantinya tidak ada kesalahan dalam memainkannya.Futsal diciptakan di
Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat
perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di Brasil. Ketrampilan yang dikembangkan
dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-
pemain Brasil di luar ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil,
contohnya, mengembangkan bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal
dunia, permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan Fédération Internationale de
Football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika Utara
serta Afrika, Asia, dan Oseania.

Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun 1965, Paraguay menjuarai Piala
Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan berikutnya diselenggarakan
hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis Brasil. Brasil meneruskan
dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama tahun 1980 dan memenangkannya lagi
pada perebutan berikutnya tahun pd 1984.

Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggota-anggotanya
bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil, tahun 1982, berakhir dengan
Brasil di posisi pertama. Brasil mengulangi kemenangannya di Kejuaraan Dunia kedua tahun
1985 di Spanyol, tetapi menderita kekalahan dari Paraguay dalam Kejuaraan Dunia ketiga tahun
1988 di Australia.

Pertandingan futsal internasional pertama diadakan di AS pada Desember 1985, di Universitas


Negeri Sonoma di Rohnert Park, California.

1.2  Rumusan Masalah

1.      Sejarah Futsal ?

2.      Sarana dan prasarana Futsal ?

3.      Teknik Bermain Futsal ?

4.      Peraturan Bermain Futsal ?

1.3  Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui Sejarah Futsal

2.      Menjelaskan Sarana dan prasarana Futsal

3.      Menjelaskan Teknik Bermain Futsal

4.      Mengetahui Peraturan Bermain Futsal


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Sejarah Futsal

Kata Futsa berasal dari bahasa Spanyol, yaitu Futbol (sepak bola) dan Sala (ruangan), yang jika
digabung artinya menjadi “Sepak Bola dalam Ruangan”.

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing


beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan
memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki
pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal
dibatasi garis, bukan net atau papan. Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain.
Istilah “futsal” adalah istilah internasionalnya, berasal dari
kata Spanyol atau Portugis, football dan sala.

Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan


futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di Brasil. Ketrampilan yang
dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan
pemain-pemain Brasil di luar ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal
Brasil, contohnya, mengembangkan bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat
futsal dunia, permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan Fédération
Internationale de Football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika
Tengah dan Amerika Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania.http://www.warnetgadis.com/

Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun 1965, Paraguay menjuarai. Piala


Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan berikutnya diselenggarakan
hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis Brasil. Brasil meneruskan
dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama tahun 1980 dan memenangkannya lagi
pada perebutan berikutnya tahun pd 1984.
Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggota-anggotanya
bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil, tahun 1982, berakhir dengan
Brasil di posisi pertama. Brasil mengulangi kemenangannya diKejuaraan Dunia kedua tahun
1985 di Spanyol, tetapi menderita kekalahan dari Paraguay dalam Kejuaraan Dunia ketiga tahun
1988 di Australia. Pertandingan futsal internasional pertama diadakan di AS pada Desember
1985, di Universitas Negeri Sonoma di Rohnert Park, California. Futsal The Rule of The Game.

2.2  Sarana dan prasarana Futsal

Sebenarnya futsal sendiri merupakan bentuk mini dari olah raga sepak bola namun dimainkan
dengan lapangan yg lebih kecil dan jumlah pemain yang lebih sedikit tentunya. Untuk lebih
mengenal olah raga futsal ini, berikut perlengkapan futsal dalam acara resmi :

A.     Pakaian atau Kostum

1.      Kaos

Untuk bahan kaos dalam perlengkapan futsal ini, tidak ada aturan spesifik. Asalkan dapat
menjadi tanda yang membedakan dengan klub lain, kaos dianggap sah, dianjurkan memakai
bahan dari katun agar mudah menyerap keringat. FIFAmembuat aturan khusus bagi
penomoran. Kaos harus diberi nomor dari 1 sampai 15,  posisi nomor terletak dibelakang kaos.
Warna nomor harus berbeda jelas dengan warna dasar kaos.

2.      Celana Pendek

Pemain diwajibkan memakai celana pendek. Pemilihan bahan celana tidak diberlakukan aturan
khusus. Jika memakai bicycle pants, warna diharuskan sama dengan warna celana pendek.

Pengecualian baru diberikan kepada penjaga gawang karena diperbolehkan memakai celana
panjang. Warna kostum penjaga gawang harus dibedakan dengan warna kostum pemain lain
serta kostum wasit.
3. kaos kaki

Kaos kaki wajib dipakai oleh pemain futsal dalam sebuah pertandingan karena dapat
melindungi kaki dan mempermudah pemakaian pelindung tulang kering. Tidak ada peraturan
spesifik mengenai warna dan bahannya.

4.      Pelindung Tulang Kering

Bahan alat pelindung ini diharapkan terbuat dari karet dan sejenisnya. Bahan lain yang cocok
juga diizinkan, asalkan memberikan perlindungan yang sesuai.

B.     BOLA

Hampir tidak ada perbedaan antara bola futsal dengan bola di sepak bola kecuali dalam hal
ukuran, karena ukuran bola futsal lebih kecil dibanding dengan ukuran bola dalam sepak bola.
Berikut berbagai aturan untuk bola futsal.

·        Terbuat dari bahan kulit atau bahan yang sesuai lainnya. Dalam pertandingan
internasional, bola futsal yang terbuat dari kulit laken (felt ball) tidak diperbolehkan.

·        Keliling bola tidak boleh kurang dari 62 cm dan tidak boleh lebih dari 64 cm.

·        Berat bola futsal tidak kurang dari 400 gram dan tidak lebih dari 440 gram pada permulaan
pertandingan.

·        Tekanan bola yaitu 0,4 sampai 0,6 atmosfer (atm) atau 400 – 600 g/cm3 pada permukaan
laut.

·        Saat bola pertama kali dipantulkan oleh wasit dari ketinggian 2 meter, tinggi pantulan
tidak boleh kurang dari 50 cm dan tidak boleh lebih dari 65 cm pada pantulan pertama.

C.     Sepatu
Bagi pemain futsal profesional, pemilihan sepatu futsal yang tepat merupakan hal yang utama.
Sebab, baik buruk performa di atas lapangan banyak dipengaruhi kenyamanan ketika bermain.
Karena itu, sebelum memilih hendaknya lebih dulu memahami karakter sepatu yang akan
dibeli.

Pemahaman mengenai bahan dasar jadi hal yang mutlak. Sebaiknya pilih sepatu yang
materialnya terbuat dari kulit sintetis. Sebab material tersebut cenderung menyesuaikan
bentuk kaki kita.

Lain dari itu, faktor yang juga harus diperhatikan adalah kekuatan. Ini terkait dengan status
sebagai pemain profesional yang membuat intensitas bermain sangat padat. Otomatis,
frekuensi penggunaan sepatu pun jadi tinggi. Kalau tidak kuat, sepatu bisa cepat rusak. Jadi
faktor utama dalam pemilihan sepatu futsal adalah kenyamanan dan kekuatan.

Soal kenyamanan, agaknya hal ini juga jadi perhatian pemain Mutiara Hitam, Rudolf. Selama
bertanding, dia tidak mengenakan sepatu futsal. Melainkan sepatu kulit yang bisa digunakan
untuk bekerja.Sementara itu, kapten timnas Vennard Hutabarat punya kriteria sepatu yang
berbeda. Dia lebih menyukai sepatu yang materialnya terbuat dari synthetic perlize (kulit
sintetis yang licin). Selain itu, desain juga menjadi pertimbangan dalam memilih sepatu. “Sepatu
dengan bahan ini tidak mudah berubah bentuk seperti yang terbuat dari kulit sintetis. Aku suka
menggunakan sepatu yang warnanya eye-catching

2.3  Teknik Bermain Futsal

Permainan futsal sangat mengandalkan kemampuan teknik yang tinggi dari masing-masing
pemain tanpa terkecuali.Teknik individu digabungkan secara kolektif untuk menjalankan
sebuah taktik dan strategi yang terlatih dan terkonsep. Bentuk implementasi taktik dan strategi
di lapangan merupakan serangkaian serangkaian skenario permainan yang dikenal sebagai
formasi permainan futsal

Setiap pelatih memiliki prinsip dan pedoman yang dipegang teguh didalam timnya ketika
menerapkan futsal formation. Seorang pelatih dapat menyusun skema permainan berdasarkan
kondisi dan kekuatan tim yang dimilikinya tanpa banyak mempertimbangkan calon lawan yang
akan dihadapi. Tingkat kebugaran dan kesiapan mental bertanding menjadi kunci utama
menghadapi sebuah pertandingan.

Namun di pihak lain terdapat pelatih yang sangat fokus mempersiapkan timnya berdasarkan
calon lawan yang akan dihadapinya. Komposisi pemain disusun berdasarkan kecocokan gaya
bermain dengan calon lawan. Hal ini akan membentuk sistem rotasi pemain yang diturunkan
dalam pertandingan.
Dua prinsip tersebut dapat juga dikombinasikan menurut karakter pelatih yang menangani tim.
Hal yang pasti adalah pola permainan dapat berganti apabila taktik tidak berjalan secara efektif.
Pemain mengalami cedera atau memperoleh sangsi dikeluarkan dari lapangan juga menjadi
faktor dalam pertimbangan pelatih merubah taktik.

Formasi Permainan Futsal

Secara teknis, pola permainan sebuah tim futsal berubah-ubah dalam hitungan detik, mengikuti
transisi dari bertahan menjadi menyerang atau sebaliknya. Pemain tidak boleh terpaku pada
satu posisi statis agar terhindar dari permainan monoton. Setiap pemain diharuskan menguasai
kemampuan bertahan dan menyerang secara berimbang. Beberapa contoh formasi futsal yang
sering dipakai diantaranya sebagai berikut :

·        Formasi Futsal 2-2

Strategi Futsal ini digunakan sejak decade 1950-an dan memiliki karakter dengan dua pemain di
area pertahanan dan dua pemain di area penyerangan. Formasi Futsal ini sangat sederhana dan
pemain tidak perlu banyak bergerak. Dua  pemain dibelakang bertugas mengamankan area
pertahanan, sementara dua pemain di depan bertugas menyerang. Jarang terjadi perubahan
posisi. Strategi Futsal ini lebih statis dibandingkan dengan yang lain dan lebih banyak digunakan
untuk permainan dalam tempo sedang. Namun, tim yang berpengalaman sering
menggunakannya dalam pertandingan krusial.

Tips:

-         Dua pemain depan akan saling menopang sementara dua pemain belakang tidak hanya
mengamankan pertahanan, tapi juga ikut membantu memutar permainan.

-         Cukup efektif melawan tim dengan pertahnan yang lemah. Karenanya perlu melakukan
penyerangan secara konstan. Tapi juga perlu melakukan penguasaan bola (ball possession)
ketika tidak melakukan penyerangan.

-         Formasi 2-2 memang menggunakan dua pemain depan dan dua pemain belakang.
Namun, dalam praktiknya sebuah tim seharusnya menyerang dan bertahan secara bersama.
Dengan begitu akan lebih mudang meraih hasil yang diharapkan.

Formasi Futsal 4-0


Formasi futsal ini diciptakan oleh tim-tim Eropa, terutama Spanyol. Terlihat hamper sama
dengan system 3-1 atau modifikasi 1-2-1. Namun yang membedakannya adalah penyerang
tengah atau lebih dikenal dengan nama pivot bisal masuk ke area caster atau sebagai
penjelajah di posisi sayap kiri, kanan, tengah, dan belakang. Artinya ia bersama tiga rekan
pemain seecara konstan melakukan serangan atau bertahan. Permainan akan menjadi sangat
rapat dan ketat sehingga sulit bagi lawan untuk bergerak dengan leluasa saat menyerang atau
bertahan.

Tips:

-         Setiap pemain akan mengawal pemain lawan (man to man marking)

-         Sangat efektif ketika menghadapi lawan yang tangguh.

-         Memudahkan untuk menutupi pergerakan lawan dalam mendistribuusikan bola atau


membuka ruang permainan.

-         Bisa memperlambat tempo permainan lawan, lalu memulai penyerangan.

-         Terkadang, permainan menjadi monoton karena bola mungkin dikuasi, sementara rekan
lain hanya melakukan penjagaan terhadap pemain lawan.

·        Formasi Futsal 3-1

Formasi Futsal 3-1 memudahkan melakukan serangan dengan lebih variatif. Di depan kipper
ada seorang pemain bertahan, dua pemain tengah yang menempati posisi sayap, dan
penyerang tengah atau pivot.

Strategi futsal ini menentut banyak pergerakan dari pemain dalam penguasaan bola terutama
saat melakukan variasi serangan. Pivot lebih banyak mengoperkan kepada rekan saat
menyerang. Kedua pemain sayap dan satu pemain belakang akan mengimbangi arah
pergerakan pivot untuk menciptakan ruang permainan dan peluang untuk mencetak gol. Pivot
dan kedua pemain sayap akan melakukan beberapa gerakan untuk mencari celah dan momen
yang tepat guna memasukkan bola ke gawang lawan.

Berikut ini adalah fungsi masing-masing posisi pemain.

-         Pemain Bertahan

Orang terakhir di barisan belakang, bertanggung jawab untuk membantu kipper mengamankan
gawang, menetralisasi serangan lawan, dan mengawali penyerangan.
-         Pemain Sayap

Penghubung antara pertahanan dan penyerang

Membantu pemain belakang dalam memulai serangan serta menyokong pivot untuk
melakukan penyelesaian akhir atau mencetak gol.

-         Pivot

Mengontrol permainan saat dalam posisi menyerang

Berperan sebagai penyuplai bola, pencetak gol, dan menjadi orang pertama yang meredam
serangan lawan.

Tips

ü  Peran pemain depan paling menonjol karena harus mengendalikan bola, mengumpan kepada
rekannya, dan mencari celah untuk memasukkan bola ke gawang lawan. Ini yang dinamakan
pivot atau target man.

ü  Pengendalian bola tidak boleh lama karena ruang permainan yang sempit

ü   Lawan bisa dengan mudah membangun pertahanan guna meredam serangan

ü  Pemain belakang juga memiliki peran penting terutama dalam mempertahankan penguasaan
bola selama permainan.

1.      Passing,

Dalam mengoper bola kepada teman, diusahakan dengan kaki bagian dalam dan diusahakan
mengoper bola harus cukup kencang. Karena lapangan rumput futsal relatif kecil, apabila
passing terlalu lambat akan sangat mudah dipotong oleh lawan.karena bola futsal bentuknya
lebih kecil  (pantulan tidak terlalu besar dibanding bola lapangan besar), sehingga sekencang
apapun passing dari teman, masih memungkinkan untuk dikontrol.

2. Menendang bola dengan ujung kaki


Menendang bola dengan ujung kaki adalah menendang bola namun menggunakan ujung
kaki/sepatu. Biasanya bila kita sudah berhadapan dengan kiper, saat posisi kita kurang bagus
untuk melakukan shoot (karena posisi bola sudah terlalu ke depan), maka menendang bola
dengan ujung  kaki akan mencari salah satu cara efektif untuk menghasilkan gol.Karena dengan
teknik ini, bola akan melesat cukup kencang (seperti di shooting), dan bola juga akan tetap
bergerak lurus. Beda dengan bola lapangan besar, apabila di tendang dengan ujung kaki maka
larinya bola akan tidak terkontrol.

3.      Dribling / Menggiring

Untuk mengecoh pemain lawan dalam sebuah permainan futsal, seorang pemain futsal harus
memiliki kemampuan dalam menggiring bola. Ada beberapa teknik dalam menggiring bola yang
harus dikuasai dalam bermain futsal, berikut ini beberapa teknik dalam menggiring bola pada
permainan futsal:

-         Dribbling menggunakan kaki bagian luar

Dengan teknik ini jika menggunakan kaki kanan pemain futsal dapat mengecoh ke sebelah kiri
lawan atau sebaliknya. Akan tetapi teknik ini tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila
menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.

-         Dribbling menggunakan kaki bagian dalam

Dengan teknik ini pemain futsal dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila
menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Akan tetapi teknik ini tidak bisa mengecoh lawan ke
sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.

-         Dribbling menggunakan bagian punggung kaki

Dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring bola dengan arah lurus
apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Akan tetapi teknik ini kurang efektif untuk
mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.

4. Menendang keras ( Shooting )


Teknik menendang keras yang efektif dalam permainan futsal adalah menendang bola dengan
menggunakan ujung kaki /  sepatu, karena dengan teknik ini bola akan melesat cukup kencang
dan bola juga akan tetap bergerak lurus. permainan futsal memerlukan skill/teknik dasar yang
baik, tidak hanya sekedar menendang bola tapi juga diperlukan keahlian dalam menguasai atau
mengontrol bola. Pemain harus merasakan bahwa bola adalah bagian dari dirinya. Pemain yang
memiliki skill/teknik dasar yang baik cenderung dapat bermain futsal dengan baik pula. Ada
beberapa macam skill/teknik dasar yang harus dimiliki oleh futsalovers.

Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan futsal yang paling dominan.
Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik akan dapat bermain secara efisien.
Tujuan menendang bola adalah untuk mengoper (passing), menembak ke gawang (shooting),
dan menyapu bola untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping).

5.      Kecepatan

Ciri dari permainan futsal adalah kecepatan, maka pemain futsal dituntut cepat dalam
mengalirkan bola, bergerak mencari ruang untuk menerima umpan, dan bereaksi, karena
dengan pergerakan yang cepat, seorang pemain futsal akan dapat mengecoh lawan dan dalam
melakukan penjagaan serta juga dapat dengan cepat menyusun formasi baik itu ketika
melakukan penyerangan ataupun ketika bertahan. Oleh karena itu kecepatan harus mutlak
dikuasai sebagai salah satu teknik dasar futsal.

6.      Fisik

Karena dalam permainan futsal dituntut banyak bergerak, berlari dengan kecepatan, maka
dibutuhkan fisik yang bugar, karena tanpa fisik yang baik sangat sulit seorang pemain futsal
menjalani pertandingan dengan tempo tinggi.

Teknik, Tips Cara Menendang Bola dengan Keras :

1.      Kicking

Prinsip dasar

Cara efektif dalam melakukan tendangan adalah :

- Posisi Kepala
- Posisi kaki

- Bagian dari bola yang akan ditendang

- Kekuatan kaki

- Bagian kaki untuk menendang

2.      Posisi Kepala

Yang dimaksud dengan posisi kepala yaitu sebelum menendang bola futsal lovers haruslah
merekam kondisi lapangan, dimana posisi teman dan lawan berada, agar futsal lovers dapat
menentukan kearah mana bola akan ditendang. Setelah terekam semua, kepala kemudian
mengarah ke bola dan mata mengkoordinasikan bagian dari bola mana yang akan ditendang.

3.      Posisi Kaki

Jika posisi kaki berada di sisi depan bola, maka bola akan berjalan lurus dan mendatar di tanah.
Jika posisi kaki berada disisi samping bola maka tidak terlalu kencang larinya. Sedangkan jika
posisi berada di sisi belakang bola, maka hasilnya bola akan melambung tinggi.

-         Bagian dari bola yang akan ditendang

Dalam menendang bagian mana bola yang akan ditendang akan berpengaruh terhadap
jalannya bola. Jika menendang sisi kiri bola, maka bola akan bergerak melengkung ke kanan.
Jika menendang tepat di bagian tengah bola, maka bola akan bergerak lurus ke depan. Jika
menendang dari sisi kanan bola, maka bola akan bergerak menlengkung ke kiri. Sedangkan jika
menendang tepat diatas bola, kemungkinan besar bola tidak akan bergerak kemana-mana. Dan
jika anda menendang tepat di bagian bawah bola maka bola terangkat serta melambung ke
depan.

-          Kekuatan Kaki

Laju cepat atau lambatnya bola ditentukan oleh seberapa kuat kaki anda sebelum menendang
atau melakukan ancang-ancang.

-         Bagian kaki untuk menendanng

Daerah sisi dalam kaki lebih banyak digunakan pada permainan futsal. Dikarenakan tingkat
keakuratannya cukup tinggi dalam melakukan passing atau umpan.
-         Teknik Menendang

Ada enam teknik cara menendang bola. Beberapa dari teknik tersebut sering kita lakukan,
namun beberapa yang lain dibutuhkan teknik latihan tersendiri. Ketujuh teknik tersebut :

- Menendang dengan sisi dalam kaki

- Menendang dengan sisi luar kaki

- Menendang dengan punggung kaki (kura-kura)

- Menendang dengan punggung bagian dalam kaki

- Menendang dengan tumit

- Menendang dengan ujung jari kaki/sepatu

- Mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu

A.     Menendang dengan sisi dalam kaki (Inside of the foot)

Teknik menendang ini digunakan dengan kaki bagian dalam digunakan untuk mengoper jarak
pendek (short passing). Teknik menendang ini adalah yang paling sering dilakukan dengan
cukup akurat untuk memberikan umpan, tendangan jarak dekat dan biasa dilakukan untuk
melakukan tendangan penalti.

Dilakukan dengan cara :

-         Posisi badan menghadap sasaran di belakang bola

-         Kaki tumpuan berada di samping bola, lutut sedikit ditekuk

-         Kaki untuk menendang ditarik kebelakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai
bola.

-         Tempatkan kaki tepat di area tengah bola.

-         Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola

B.     Menendang dengan sisi luar kaki


Teknik menendang dengan menggunakan sisi kaki bagian luar biasanya dilakukan untuk
memberikan umpan menyilang ke rekan yang berada di daerah berlawan dengan kita atau
untuk memberikan umpan-umpan terobosan menipu lawan.

Dilakukan dengan cara :

-         Posisi badan berada di samping bola ke arah bola akan diumpan

-         Kaki tumpuan berada dibelakang atau sejajar dengan bola

-         Kaki untuk menendang ditarik ke belakang dan ayunkan ke samping sehingga mengenai
bola

-         Tempatkan kaki tepat di sisi kanan/kiri bola

-         Setelah menendang kaki tetap mengayun ke samping mengikuti arah bola

C.     Menendang dengan punggung kaki (kura-kura)

Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang
(shooting at the goal). Dilakukan dengan cara :

-         Posisi badan berada di belakang bola sedikit condong ke depan

-         Kaki tumpuan diletakkan di samping bola dan ujung kaki menghadap sasaran dan lutut
sedikit ditekuk.

-         Kaki untuk menendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap
sasaran, kemudian ayunkan kedepan

-         Tempatkan punggung kaki tepat di tengah-tengah bola.

-         Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola.

D.    Menendang dengan punggung bagian dalam kaki

Pada umumnya menendang dengan bagian dalam kaki digunakan untuk mengoper jarak jauh
(long passing). Namun di permainan futsal teknik menendang dengan cara ini jarang
dipergunakan. Dilakukan dengan cara :

-         Posisi badan berada dibelakang bola sedikit serong.


-         Kaki tumpuan diletakkan di samping bola

-         Kaki untuk menendang ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan

-         Tempatkan punggung bagian dalam kaki pada tengah bawah bola, pada saat kaki
mengenai bola, pergelangan kaki ditengangkan

-         Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola.

E.     Menendang dengan tumit

Teknik menendang dengan tumit biasanya digunakan pada saat kondisi terjepit untuk
menghindari hadangan lawan atau dalam posisi membelakangi gawang. Bola yang dialirkan
tidak terlalu kencang dan pastikan teman anda berada di belakang posisi anda.

Dilakukan dengan cara :

-         Posisi badan berada di depan bola

-         Kaki tumpuan berada di samping bola

-         Tempatkan tumit kaki di depan bola

-         Ayunkan kaki kedepan dan tarik kebelakang

-         Tempatkan tumit di tengah-tengah bola

-         Setelah menendang kaki mengayun ke belakang sedikit mengikuti arah bola

F.      Menendang dengan ujung jari kaki/sepatu

Teknik menendang dengan ujung jari kaki/sepatu biasa disebut futsalovers dengan istilah
”concong” yaitu menggunakan moncong atau ujung sepatu. Jarang digunakan, biasanya
dilakukan dalam kondisi berhadap-hadapan satu-satu dengan penjaga gawang. Atau juga pada
saat kondisi terjepit dalam tekanan lawan. Dilakukan dengan cara :

-         Posisi badan berada di belakang bola

-         Kaki tumpuan berada di belakang bola

-         Tempatkan ujung jari kaki/sepatu tepat di tengah-tengah bola


-         Tendang dengan mendorong bola dengan ujung jari kaki/sepatu

-         Setelah menendang kaki sedikit ditarik kembali kebelakang

G.     Mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu

Teknik menendang dengan mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu diperlukan keahlian
dan latihan terus-menerus, karena biasanya dilakukan pada saat kondisi terjepit dan tidak
memungkinkan melakukan tendangan atau umpan mendatar. Bola akan diangkat melewati
lawan ke sisi pojok lapangan di daerah lawan baik menyilang atau sejajar. Dilakukan dengan
cara :

-         Posisi badan berada di belakang bola

-         Kaki tumpuan berada disamping bola dan lutut sedikit di tekuk

-         Tempatkan ujung jari kaki/sepatu untuk menendang tepat dibawah bola

-         Angkat bola dan ayunkan kaki kedepan

-         Setelah bola diangkat kaki mengayun mengikuti arah bola

2.4  Peraturan Bermain Futsal

Peraturan Permainan Futsal Menurut FIFA:

1.      Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan berlangsung

2.      Pergantian pemain dapat dilakukan pada saat bola didalam atau diluar permainan.

3.      Pemain yang ingin meninggalkan lapangan harus dan pemain yang ingin memasuki
lapangan harus melakukannya pada daerah pergantiannya sendiri, tetapi dilakukan setelah
pemain yang diganti telah melewati batas lapangan.

4.      Pergantian dianggap sah ketika pemain pengganti telah masuk lapangan, dimana saat itu
pemain tersebut telah menjadi pemain aktif dan pemain yang ia gantikan telah keluar dan
berhenti menjadi pemain aktif.

5.      Penjaga gawang boleh berganti tempat dengan pemain lainnya.


6.      Ketika pergantian pemain sedang dilakukan, seorang pemain cadangan masuk lapangan
sebelum pemain yang akan digantikannya meninggalkan lapangan secara sempurna maka:
permainan dihentikan, pemain yang diganti diperintahkan untuk meninggalkan lapangan,
pemain pengganti tersebut diperingatkan, permainan dimulai kembali dengan melakukan
tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada
ketika permainan dihentikan, permainan dimulai kembali dengan melakukan tendangan bebas
tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika permainan
dihentikan.

7.      Setiap Tim berhak meminta waktu untuk Time-out selama satu menit disetiap babak,

8.      Time-out selama satu menit dapat diminta setiap saat, tetapi hanya diperkenankan jika
Tim tersebut memegang bola (menguasai bola)

9.      Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama, pada babak kedua tim tersebut
hanya berhak mendapatkan satu kali time-out.

10.  Bola diluar permainan, jika : bola secara keseluruhan melewati garis gawang, apakah
menggelinding atau melayang, permainan telah dihentikan sementara oleh wasit, bola
menyentuh langit-langit (Ketika pertandingan sedang dimainkan/berlangsung pada lapangan
indoor dan secara tidak sengaja bola menyentuh langit-langit, Permainan akan dilanjutkan
kembali dengan tendangan kedalam, diberikan kepada lawan dari tim yang terakhir menyentuh
bola. Tendangan kedalam dilakukan dari sebuah titik pada garis terdekat dibawah langit-langit
dimana bola menyentuhnya).

11.  Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika seorang pemain melakukan
salah satu dari enam bentuk pelanggaran dibawah ini, dengan pengamatan wasit dan itu
merupakan tindakan yang kurang berhati-hati, kasar atau menggunakan tenaga yang
berlebihan : Menendang atau mencoba menendang lawan, mengganjal atau mencoba
mengganjal lawan, menerjang lawan, Mendorong lawan, meskipun dengan bahunya, memukul
atau mencoba memukul lawan, mendorong lawan.

12.  Tendangan bebas langsung juga dapat diberikan kepada tim lawan, jika seseorang pemain
melakukan pelanggaran sebagai berikut : memegang lawan, meludah pada lawan, melakukan
sliding tackle dalam rangka mencoba merebut bola ketika bola sedang dimainkan/dikuasai oleh
lawan. Kecuali untuk penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri dan dengan syarat ia tidak
bermain dengan hati-hati, kasar atau menggunakan kekuatan yang berlebihan, menyentuh
lawan sebelumya, ketika berusaha menguasai bola, memegang bola secara sengaja, kecuali
dilakukan oleh penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri.

13.  Tendangan bebas langsung dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.


14.  Semua pelanggaran yang disebutkan diatas merupakan kumpulan pelanggaran yang
diakumulasikan

15.  .Jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran keenam bagi timnya pada posisi
diantara garis tengah lapangan dan titik pinalti kedua 10 meter dari garis gawang tendangan
bebas dilakukan dari titik pinalti kedua.

16.  Jika seorang pemain melakukan kesalahan keenam dari timnya dari bagian lapangannya
sendiri antara garis 10 m dan garis gawang, tim yang diberi tendangan bebas tersebut dapat
memilih apakah mengambilnya dari titik pinalti kedua atau dari tempat dimana pelanggaran
terjadi

17.  .Jika tendangan bebas langsung dilakukan kearah gawang dan gol terjadi, maka gol tersebut
dinyatakan sah

18.  .Tendangan pinalti diberikan, jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran didaerah
pinaltinya sendiri, tidak peduli dimana posisi bola, tetapi asalkan bola dalam permainan atau
bola hidup.

19.  Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika seorang penjaga gawang
telah melakukan salah satu pelanggaran dibawah ini : Setelah melepaskan bola dari tangannya,
ia menerima kembali dari rekan tim (dengan kaki/tangan), sebelum melewati garis tengah atau
sebelum dimainkan atau belum disentuh oleh pemain lawan, menyentuh atau menguasai bola
dengan tangannya, dengan secara sengaja dikembalikan kepadanya oleh rekan tim (back pass),
menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, setelah ia menerima bola langsung dari
tendangan kedalam yang dilakukan oleh rekan tim, menyentuh atau menguasai bola dengan
tangannya atau kaki, lebih dari empat detik.

20.  Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, dilakukan ditempat terjadinya
pelanggaran, jika menurut pendapat wasit seorang pemain: bermain dengan cara yang
membahayakan, dengan cara sengaja menghalang-halangi gerakan pemain lawan tanpa ada
bola padanya (yang dimaksud bola tidak dalam jarak permainan), mencegah penjaga gawang
melepaskan bola dari tangannya, melakukan pelanggaran lainnya yang tidak disebutkan
sebelumnya yang mana permainan dihentikan untuk memberi peringatan atau mengeluarkan
seorang pemain.

21.  Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dari tempat dimana
terjadinya pelanggaran. Kecuali, terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak
langsung dilakukan dari garis daerah pinalti ditempat yang terdekat dimana pelanggaran
terjadi.
22.  Untuk Tendangan Bebas Tidak Langsung, gol hanya dapat tercetak dan dinyatakan sah,
apabila bola tersebut sudah menyentuh/tersentuh pemain lainnya sebelum masuk kegawang.

23.  Seorang pemain diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning, jika ia melakukan


pelanggaran-pelanggaran sebagai berikut : bersalah karena melakukan tindakan yang tidak
sportif, memperlihatkan perbedaan pendapatnya dengan melontarkan perkataan atau aksi
yang tidak baik, tetap melanggar Peraturan Permainan, memperlambat atau mengulur-ulur
waktu pada saat memulai kembali permainan, tidak mengikuti perintah untuk menjaga jarak
yang ditentukan ketika dilakukan tendangan sudut-tendangan kedalam-tendangan bebas atau
tendangan gawang, masuk atau kembali ke lapangan tanpa ijin wasit atau melanggar prosedur
pergantian pemain, Secara sengaja meninggalkan lapangan tanpa ijin dari wasit.

24.  Untuk setiap pelanggaran, dan kepada lawan akan diberikan tendangan bebas tidak
langsung, dilakukan ditempat dimana terjadinya pelanggaran tersebut. Jika pelanggaran ini
terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis
daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut dan selain
itu kepada pemain itu diberikan peringatan dengan menunjukkan kartu kuning.

25.  Seorang pemain atau pemain cadangan dikeluarkan dengan menunjukkan kartu merah, jika
ia melakukan salah satu pelanggaran sebagai berikut : pemain bermain sangat kasar, pemain
melakukan tindakan kasar, meludah pada lawan atau orang lain, menghalangi lawan untuk
mencetak gol atau kesempatan mencetak gol dengan sengaja memegang bola dengan cara
yang tidak diperkenankan dalam peraturan (hal ini tidak berlaku kepada penjaga gawang
didalam daerah pinaltinya sendiri), mengeluarkan kata-kata yang sifatnya menghina atau kata-
kata caci-maki, menerima peringatan (Kartu Kuning) kedua didalam pertandingan yang sama.

26.  Seorang pemain yang dikeluarkan oleh wasit (send off) tidak dapat ikut kembali
kepermainan yang sedang berjalan, maupun duduk dibangku pemain cadangan dan harus
meninggalkan sekitar lapangan. Pemain cadangan dapat masuk ke lapangan dua menit setelah
rekan timnya dikeluarkan, kecuali tercipta gol oleh lawannya sebelum masa dua menitnya
berakhir, dan pemain secara sah telah diijinkan oleh wasit atau pencatat waktu.

27.  Pemain boleh sodorkan/operkan bola ke penjaga sendiri dengan kepala (sundulan pada
bola dengan kepala), dengan dada atau lutut dan cara lain, asalkan bola telah melewati garis
tengah (lapangan) atau telah menyentuh/disentuh atau dimainkan oleh pemain lawan.

28.  Menyerang yang dapat membahayakan keselamatan lawannya, harus diberikan sangsi


sebagai pemain sangat kasar (must be sanctioned as serious foul play).

29.  Tiap tindakan pura-pura di dalam lapangan adalah berniat menipu wasit, harus diberikan
sangsi sebagai kelakuan tidak sportif (must be sanctioned as unsporting behaviour).
30.  Pemain yang melepaskan baju kaos/shirt ketika merayakan suatu gol, harus diberikan
peringatan untuk kelakuan tidak sportif (must be caution for unsporting behaviour).

31.  Jika tendangan bebas langsung dilakukan kearah gawang dan gol terjadi, maka gol tersebut
dinyatakan sah

32.  Tendangan kedalam adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol tidak dapat
disahkan langsung dari tendangan kedalam.

33.  Bola harus ditempatkan pada garis pembatas lapangan (garis samping), pada saat
menendang bola, bagian dari setiap kakinya berada pada garis pembatas lapangan atau di luar
garis pembatas lapangan, pemain/penendang kedalam harus melakukannya dalam waktu 4
detik dari saat menempatkan bola.

34.  Tendangan sudut adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol dapat tercetak
langsung dari tendangan sudut, tetapi hanya dilakukan terhadap tim lawan, tendangan sudut
dilakukan dalam waktu tidak lebih 4 detik oleh pemain yang akan melaksanakan tendangan
menempatkan bola.
BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi
juga rohani. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing
beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan
memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki
pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal
dibatasi garis, bukan net atau papan.

Dalam pertandingan futsal terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi.

3.2  Saran

Dari hasil penggarapan makalah kami yang berjudul “FUTSAL” penulis mengharapkan adanya
suatu kritik dan saran yang membangun bagi kesempurnaan laporan ini, dengan adanya
laporan ini diharapkan supaya pengetahuan mengenai olahraga futsal dapat dilakukan dengan
baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai