Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga penulisan makalah tentang “FUTSAL” dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
terselesaikannya laporan ini, terutama kepada teman-teman yang telah membantu
terselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Dan semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
2.1 Sejarah Futsal........................................................................................................... 3
2.2 Sarana dan prasarana Futsal..................................................................................... 4
2.3 Teknik Bermain Futsal.............................................................................................. 7
2.4 Peraturan Bermain Futsal.......................................................................................... 16
BAB II PENUTUP.............................................................................................................. 21
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 21
3.2 Saran....................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 22

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Di era globalisasi sekarang ini banyak sekali masyarakat yang tidak peduli akan
pentingnya olahraga, karena mereka lebih sibuk dengan pekerjaan mereka. Sehingga
mereka lalai pada kesehatan tubuh.
Disini olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara
jasmani tetapi juga rohani. Olahraga asli dari berbagai daerah di Indonesia, mungkin belum
terkenal di tingkat nasional namun cukup populer di daerah asalnya. Khazanah budaya
bangsa yang sebaiknya tetap diperhatikan dan di bina sebelum habis punah dilanda oleh
arus globalisasi, terutama oleh permainan era digital dengan menggunakan perangkat
komputer.
Futsal, olah raga sepak bola dalam ruangan, kini semakin digemari di kota-kota
besar Indonesia. Olah raga ini memungkinkan area dengan lahan yang sempit memberikan
fasilitas yang hampir mirip dengan lapangan rumput sepak bola. Futsal merupakan solusi
bagi kota-kota besar yang terbatas area terbukanya. Bahkan futsal sudah dipertandingkan
secara internasional baru-baru ini. Bermain futsal sungguh mengasyikkan, semua orang bisa
mengikutinya hanya dengan menyewa lapangan futsal yang kini banyak tersedia, salah
satunya, di Jakarta. Tidak perlu harus ahli dahulu untuk mengikuti olah raga ini, bahkan
banyak digunakan untuk acara sosialisasi saja. Tetapi bagaimanapun futsal merupakan olah
raga yang perlu penanganan tepat terutama dalam pelaksanaannya. Karena salah-salah
ingin sehat malahan membuat penyakit. Penting untuk memperhatikan mulai dari kostum
(terutama sepatu) dan pemanasan, permainan dan pendinginan.
Oleh karena itu, disini kami akan menjelaskan tentang bagaimana olah raga futsal
yang baik dan benar. Sehingga nantinya tidak ada kesalahan dalam memainkannya.Futsal
diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan
futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di Brasil. Ketrampilan
yang dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang
diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele,
bintang terkenal Brasil, contohnya, mengembangkan bakatnya di futsal. Sementara Brasil
terus menjadi pusat futsal dunia, permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan
Fédération Internationale de Football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga
Amerika Tengah dan Amerika Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania.
Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun 1965, Paraguay menjuarai
Piala Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan berikutnya
diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis Brasil. Brasil
meneruskan dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama tahun 1980 dan
memenangkannya lagi pada perebutan berikutnya tahun pd 1984.
Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggota-
anggotanya bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil, tahun 1982,
berakhir dengan Brasil di posisi pertama. Brasil mengulangi kemenangannya di Kejuaraan
Dunia kedua tahun 1985 di Spanyol, tetapi menderita kekalahan dari Paraguay dalam
Kejuaraan Dunia ketiga tahun 1988 di Australia.
Pertandingan futsal internasional pertama diadakan di AS pada Desember 1985, di
Universitas Negeri Sonoma di Rohnert Park, California.

1.2 Rumusan Masalah


1. Sejarah Futsal ?
2. Sarana dan prasarana Futsal ?
3. Teknik Bermain Futsal ?
4. Peraturan Bermain Futsal ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui Sejarah Futsal
2. Menjelaskan Sarana dan prasarana Futsal
3. Menjelaskan Teknik Bermain Futsal
4. Mengetahui Peraturan Bermain Futsal
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Futsal

Kata Futsal berasal dari bahasa Spanyol, yaitu Futbol (sepak bola) dan Sala (ruangan), yang
jika digabung artinya menjadi “Sepak Bola dalam Ruangan”.

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing
beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan
memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan
memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya,
lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan. Futsal turut juga dikenali dengan
berbagai nama lain. Istilah “futsal” adalah istilah internasionalnya, berasal dari
kata Spanyol atau Portugis, football dan sala.

Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani.
Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di Brasil.
Ketrampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal
dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar ruangan, pada lapangan berukuran
biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya, mengembangkan bakatnya di futsal.
Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal dunia, permainan ini sekarang dimainkan di
bawah perlindungan Fédération Internationale de Football Association di seluruh dunia,
dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika Utara sertaAfrika, Asia,
dan Oseania.http://www.warnetgadis.com/

Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun 1965, Paraguay menjuarai. Piala
Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan berikutnya
diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis Brasil. Brasil
meneruskan dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama tahun 1980 dan
memenangkannya lagi pada perebutan berikutnya tahun pd 1984.

Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggota-
anggotanya bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil, tahun 1982,
berakhir dengan Brasil di posisi pertama. Brasil mengulangi kemenangannya diKejuaraan
Dunia kedua tahun 1985 di Spanyol, tetapi menderita kekalahan dari Paraguay dalam
Kejuaraan Dunia ketiga tahun 1988 di Australia. Pertandingan futsal internasional pertama
diadakan di AS pada Desember 1985, di Universitas Negeri Sonoma di Rohnert Park,
California. Futsal The Rule of The Game.

2.2 Sarana dan prasarana Futsal


Sebenarnya futsal sendiri merupakan bentuk mini dari olah raga sepak bola namun
dimainkan dengan lapangan yg lebih kecil dan jumlah pemain yang lebih sedikit tentunya.
Untuk lebih mengenal olah raga futsal ini, berikut perlengkapan futsal dalam acara resmi :
A. Pakaian atau Kostum
1. Kaos
Untuk bahan kaos dalam perlengkapan futsal ini, tidak ada aturan spesifik. Asalkan
dapat menjadi tanda yang membedakan dengan klub lain, kaos dianggap sah, dianjurkan
memakai bahan dari katun agar mudah menyerap keringat. FIFAmembuat aturan khusus
bagi penomoran. Kaos harus diberi nomor dari 1 sampai 15, posisi nomor terletak
dibelakang kaos. Warna nomor harus berbeda jelas dengan warna dasar kaos.
2. Celana Pendek
Pemain diwajibkan memakai celana pendek. Pemilihan bahan celana tidak diberlakukan
aturan khusus. Jika memakai bicycle pants, warna diharuskan sama dengan warna celana
pendek.
Pengecualian baru diberikan kepada penjaga gawang karena diperbolehkan memakai
celana panjang. Warna kostum penjaga gawang harus dibedakan dengan warna kostum
pemain lain serta kostum wasit.

3. Kaos Kaki

Kaos kaki wajib dipakai oleh pemain futsal dalam sebuah pertandingan karena dapat
melindungi kaki dan mempermudah pemakaian pelindung tulang kering. Tidak ada peraturan
spesifik mengenai warna dan bahannya.
4. Pelindung Tulang Kering

Bahan alat pelindung ini diharapkan terbuat dari karet dan sejenisnya. Bahan lain yang
cocok juga diizinkan, asalkan memberikan perlindungan yang sesuai.
B. BOLA
Hampir tidak ada perbedaan antara bola futsal dengan bola di sepak bola kecuali
dalam hal ukuran, karena ukuran bola futsal lebih kecil dibanding dengan ukuran bola dalam
sepak bola. Berikut berbagai aturan untuk bola futsal.
· Terbuat dari bahan kulit atau bahan yang sesuai lainnya. Dalam pertandingan internasional,
bola futsal yang terbuat dari kulit laken (felt ball) tidak diperbolehkan.
· Keliling bola tidak boleh kurang dari 62 cm dan tidak boleh lebih dari 64 cm.
· Berat bola futsal tidak kurang dari 400 gram dan tidak lebih dari 440 gram pada permulaan
pertandingan.
· Tekanan bola yaitu 0,4 sampai 0,6 atmosfer (atm) atau 400 – 600 g/cm3 pada permukaan
laut.
· Saat bola pertama kali dipantulkan oleh wasit dari ketinggian 2 meter, tinggi pantulan tidak
boleh kurang dari 50 cm dan tidak boleh lebih dari 65 cm pada pantulan pertama.
C. Sepatu
Bagi pemain futsal profesional, pemilihan sepatu futsal yang tepat merupakan hal
yang utama. Sebab, baik buruk performa di atas lapangan banyak dipengaruhi kenyamanan
ketika bermain. Karena itu, sebelum memilih hendaknya lebih dulu memahami karakter
sepatu yang akan dibeli.
Pemahaman mengenai bahan dasar jadi hal yang mutlak. Sebaiknya pilih sepatu
yang materialnya terbuat dari kulit sintetis. Sebab material tersebut cenderung menyesuaikan
bentuk kaki kita.
Lain dari itu, faktor yang juga harus diperhatikan adalah kekuatan. Ini terkait dengan
status sebagai pemain profesional yang membuat intensitas bermain sangat padat. Otomatis,
frekuensi penggunaan sepatu pun jadi tinggi. Kalau tidak kuat, sepatu bisa cepat rusak. Jadi
faktor utama dalam pemilihan sepatu futsal adalah kenyamanan dan kekuatan.
Soal kenyamanan, agaknya hal ini juga jadi perhatian pemain Mutiara Hitam, Rudolf.
Selama bertanding, dia tidak mengenakan sepatu futsal. Melainkan sepatu kulit yang bisa
digunakan untuk bekerja.Sementara itu, kapten timnas Vennard Hutabarat punya kriteria
sepatu yang berbeda. Dia lebih menyukai sepatu yang materialnya terbuat dari synthetic
perlize (kulit sintetis yang licin). Selain itu, desain juga menjadi pertimbangan dalam memilih
sepatu. “Sepatu dengan bahan ini tidak mudah berubah bentuk seperti yang terbuat dari kulit
sintetis. Aku suka menggunakan sepatu yang warnanya eye-catching
2.3 Teknik Bermain Futsal
Permainan futsal sangat mengandalkan kemampuan teknik yang tinggi dari masing-
masing pemain tanpa terkecuali.Teknik individu digabungkan secara kolektif untuk
menjalankan sebuah taktik dan strategi yang terlatih dan terkonsep. Bentuk implementasi
taktik dan strategi di lapangan merupakan serangkaian serangkaian skenario permainan
yang dikenal sebagai formasi permainan futsal
Setiap pelatih memiliki prinsip dan pedoman yang dipegang teguh didalam timnya ketika
menerapkan futsal formation. Seorang pelatih dapat menyusun skema permainan
berdasarkan kondisi dan kekuatan tim yang dimilikinya tanpa banyak mempertimbangkan
calon lawan yang akan dihadapi. Tingkat kebugaran dan kesiapan mental bertanding menjadi
kunci utama menghadapi sebuah pertandingan.
Namun di pihak lain terdapat pelatih yang sangat fokus mempersiapkan timnya
berdasarkan calon lawan yang akan dihadapinya. Komposisi pemain disusun berdasarkan
kecocokan gaya bermain dengan calon lawan. Hal ini akan membentuk sistem rotasi pemain
yang diturunkan dalam pertandingan.
Dua prinsip tersebut dapat juga dikombinasikan menurut karakter pelatih yang
menangani tim. Hal yang pasti adalah pola permainan dapat berganti apabila taktik tidak
berjalan secara efektif. Pemain mengalami cedera atau memperoleh sangsi dikeluarkan dari
lapangan juga menjadi faktor dalam pertimbangan pelatih merubah taktik.

Formasi Permainan Futsal


Secara teknis, pola permainan sebuah tim futsal berubah-ubah dalam hitungan detik,
mengikuti transisi dari bertahan menjadi menyerang atau sebaliknya. Pemain tidak boleh
terpaku pada satu posisi statis agar terhindar dari permainan monoton. Setiap pemain
diharuskan menguasai kemampuan bertahan dan menyerang secara berimbang. Beberapa
contoh formasi futsal yang sering dipakai diantaranya sebagai berikut :
· Formasi Futsal 2-2
Strategi Futsal ini digunakan sejak decade 1950-an dan memiliki karakter dengan dua
pemain di area pertahanan dan dua pemain di area penyerangan. Formasi Futsal ini sangat
sederhana dan pemain tidak perlu banyak bergerak. Dua pemain dibelakang bertugas
mengamankan area pertahanan, sementara dua pemain di depan bertugas menyerang.
Jarang terjadi perubahan posisi. Strategi Futsal ini lebih statis dibandingkan dengan yang lain
dan lebih banyak digunakan untuk permainan dalam tempo sedang. Namun, tim yang
berpengalaman sering menggunakannya dalam pertandingan krusial.
Tips:
- Dua pemain depan akan saling menopang sementara dua pemain belakang tidak hanya
mengamankan pertahanan, tapi juga ikut membantu memutar permainan.
- Cukup efektif melawan tim dengan pertahnan yang lemah. Karenanya perlu melakukan
penyerangan secara konstan. Tapi juga perlu melakukan penguasaan bola (ball possession)
ketika tidak melakukan penyerangan.
- Formasi 2-2 memang menggunakan dua pemain depan dan dua pemain belakang. Namun,
dalam praktiknya sebuah tim seharusnya menyerang dan bertahan secara bersama. Dengan
begitu akan lebih mudang meraih hasil yang diharapkan.

· Formasi Futsal 4-0


Formasi futsal ini diciptakan oleh tim-tim Eropa, terutama Spanyol. Terlihat hamper sama
dengan system 3-1 atau modifikasi 1-2-1. Namun yang membedakannya adalah penyerang
tengah atau lebih dikenal dengan nama pivot bisal masuk ke area caster atau sebagai
penjelajah di posisi sayap kiri, kanan, tengah, dan belakang. Artinya ia bersama tiga rekan
pemain seecara konstan melakukan serangan atau bertahan. Permainan akan menjadi
sangat rapat dan ketat sehingga sulit bagi lawan untuk bergerak dengan leluasa saat
menyerang atau bertahan.
Tips:
- Setiap pemain akan mengawal pemain lawan (man to man marking)
- Sangat efektif ketika menghadapi lawan yang tangguh.
- Memudahkan untuk menutupi pergerakan lawan dalam mendistribuusikan bola atau
membuka ruang permainan.
- Bisa memperlambat tempo permainan lawan, lalu memulai penyerangan.
- Terkadang, permainan menjadi monoton karena bola mungkin dikuasi, sementara rekan lain
hanya melakukan penjagaan terhadap pemain lawan.

· Formasi Futsal 3-1


Formasi Futsal 3-1 memudahkan melakukan serangan dengan lebih variatif. Di depan
kipper ada seorang pemain bertahan, dua pemain tengah yang menempati posisi sayap, dan
penyerang tengah atau pivot.
Strategi futsal ini menentut banyak pergerakan dari pemain dalam penguasaan bola
terutama saat melakukan variasi serangan. Pivot lebih banyak mengoperkan kepada rekan
saat menyerang. Kedua pemain sayap dan satu pemain belakang akan mengimbangi arah
pergerakan pivot untuk menciptakan ruang permainan dan peluang untuk mencetak gol.
Pivot dan kedua pemain sayap akan melakukan beberapa gerakan untuk mencari celah dan
momen yang tepat guna memasukkan bola ke gawang lawan.
Berikut ini adalah fungsi masing-masing posisi pemain.
- Pemain Bertahan
Orang terakhir di barisan belakang, bertanggung jawab untuk membantu kipper
mengamankan gawang, menetralisasi serangan lawan, dan mengawali penyerangan.
- Pemain Sayap
Penghubung antara pertahanan dan penyerang
Membantu pemain belakang dalam memulai serangan serta menyokong pivot untuk
melakukan penyelesaian akhir atau mencetak gol.
- Pivot
Mengontrol permainan saat dalam posisi menyerang
Berperan sebagai penyuplai bola, pencetak gol, dan menjadi orang pertama yang meredam
serangan lawan.
Tips
ü Peran pemain depan paling menonjol karena harus mengendalikan bola, mengumpan kepada
rekannya, dan mencari celah untuk memasukkan bola ke gawang lawan. Ini yang dinamakan
pivot atau target man.
ü Pengendalian bola tidak boleh lama karena ruang permainan yang sempit
ü Lawan bisa dengan mudah membangun pertahanan guna meredam serangan
ü Pemain belakang juga memiliki peran penting terutama dalam mempertahankan penguasaan
bola selama permainan.

1. Passing,
Dalam mengoper bola kepada teman, diusahakan dengan kaki bagian dalam dan
diusahakan mengoper bola harus cukup kencang. Karena lapangan rumput futsal relatif kecil,
apabila passing terlalu lambat akan sangat mudah dipotong oleh lawan.karena bola futsal
bentuknya lebih kecil (pantulan tidak terlalu besar dibanding bola lapangan besar), sehingga
sekencang apapun passing dari teman, masih memungkinkan untuk dikontrol.

2. Menendang bola dengan ujung kaki


Menendang bola dengan ujung kaki adalah menendang bola namun menggunakan ujung
kaki/sepatu. Biasanya bila kita sudah berhadapan dengan kiper, saat posisi kita kurang
bagus untuk melakukan shoot (karena posisi bola sudah terlalu ke depan), maka menendang
bola dengan ujung kaki akan mencari salah satu cara efektif untuk menghasilkan gol.Karena
dengan teknik ini, bola akan melesat cukup kencang (seperti di shooting), dan bola juga akan
tetap bergerak lurus. Beda dengan bola lapangan besar, apabila di tendang dengan ujung
kaki maka larinya bola akan tidak terkontrol.

3. Dribling / Menggiring
Untuk mengecoh pemain lawan dalam sebuah permainan futsal, seorang pemain futsal
harus memiliki kemampuan dalam menggiring bola. Ada beberapa teknik dalam menggiring
bola yang harus dikuasai dalam bermain futsal, berikut ini beberapa teknik dalam menggiring
bola pada permainan futsal:
- Dribbling menggunakan kaki bagian luar
Dengan teknik ini jika menggunakan kaki kanan pemain futsal dapat mengecoh ke sebelah
kiri lawan atau sebaliknya. Akan tetapi teknik ini tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah
kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.

- Dribbling menggunakan kaki bagian dalam


Dengan teknik ini pemain futsal dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila
menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Akan tetapi teknik ini tidak bisa mengecoh lawan
ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
- Dribbling menggunakan bagian punggung kaki
Dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring bola dengan arah
lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Akan tetapi teknik ini kurang efektif untuk
mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.

4. Menendang Keras ( Shooting )


Teknik menendang keras yang efektif dalam permainan futsal adalah menendang bola
dengan menggunakan ujung kaki / sepatu, karena dengan teknik ini bola akan melesat
cukup kencang dan bola juga akan tetap bergerak lurus. permainan futsal memerlukan
skill/teknik dasar yang baik, tidak hanya sekedar menendang bola tapi juga diperlukan
keahlian dalam menguasai atau mengontrol bola. Pemain harus merasakan bahwa bola
adalah bagian dari dirinya. Pemain yang memiliki skill/teknik dasar yang baik cenderung
dapat bermain futsal dengan baik pula. Ada beberapa macam skill/teknik dasar yang harus
dimiliki oleh futsalovers.
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan futsal yang paling
dominan. Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik akan dapat bermain secara
efisien. Tujuan menendang bola adalah untuk mengoper (passing), menembak ke gawang
(shooting), dan menyapu bola untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping).

5. Kecepatan
Ciri dari permainan futsal adalah kecepatan, maka pemain futsal dituntut cepat dalam
mengalirkan bola, bergerak mencari ruang untuk menerima umpan, dan bereaksi, karena
dengan pergerakan yang cepat, seorang pemain futsal akan dapat mengecoh lawan dan
dalam melakukan penjagaan serta juga dapat dengan cepat menyusun formasi baik itu ketika
melakukan penyerangan ataupun ketika bertahan. Oleh karena itu kecepatan harus mutlak
dikuasai sebagai salah satu teknik dasar futsal.

6. Fisik
Karena dalam permainan futsal dituntut banyak bergerak, berlari dengan kecepatan,
maka dibutuhkan fisik yang bugar, karena tanpa fisik yang baik sangat sulit seorang pemain
futsal menjalani pertandingan dengan tempo tinggi.

Teknik, Tips Cara Menendang Bola dengan Keras :


1. Kicking
Prinsip dasar
Cara efektif dalam melakukan tendangan adalah :
- Posisi Kepala
- Posisi kaki
- Bagian dari bola yang akan ditendang
- Kekuatan kaki
- Bagian kaki untuk menendang

2. Posisi Kepala
Yang dimaksud dengan posisi kepala yaitu sebelum menendang bola futsal lovers haruslah
merekam kondisi lapangan, dimana posisi teman dan lawan berada, agar futsal lovers dapat
menentukan kearah mana bola akan ditendang. Setelah terekam semua, kepala kemudian
mengarah ke bola dan mata mengkoordinasikan bagian dari bola mana yang akan
ditendang.

3. Posisi Kaki
Jika posisi kaki berada di sisi depan bola, maka bola akan berjalan lurus dan mendatar di
tanah. Jika posisi kaki berada disisi samping bola maka tidak terlalu kencang larinya.
Sedangkan jika posisi berada di sisi belakang bola, maka hasilnya bola akan melambung
tinggi.
- Bagian dari bola yang akan ditendang
Dalam menendang bagian mana bola yang akan ditendang akan berpengaruh terhadap
jalannya bola. Jika menendang sisi kiri bola, maka bola akan bergerak melengkung ke
kanan. Jika menendang tepat di bagian tengah bola, maka bola akan bergerak lurus ke
depan. Jika menendang dari sisi kanan bola, maka bola akan bergerak menlengkung ke kiri.
Sedangkan jika menendang tepat diatas bola, kemungkinan besar bola tidak akan bergerak
kemana-mana. Dan jika anda menendang tepat di bagian bawah bola maka bola terangkat
serta melambung ke depan.
- Kekuatan Kaki
Laju cepat atau lambatnya bola ditentukan oleh seberapa kuat kaki anda sebelum
menendang atau melakukan ancang-ancang.
- Bagian kaki untuk menendanng
Daerah sisi dalam kaki lebih banyak digunakan pada permainan futsal. Dikarenakan tingkat
keakuratannya cukup tinggi dalam melakukan passing atau umpan.
- Teknik Menendang
Ada enam teknik cara menendang bola. Beberapa dari teknik tersebut sering kita lakukan,
namun beberapa yang lain dibutuhkan teknik latihan tersendiri. Ketujuh teknik tersebut :
- Menendang dengan sisi dalam kaki
- Menendang dengan sisi luar kaki
- Menendang dengan punggung kaki (kura-kura)
- Menendang dengan punggung bagian dalam kaki
- Menendang dengan tumit
- Menendang dengan ujung jari kaki/sepatu
- Mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu

A. Menendang dengan sisi dalam kaki (Inside of the foot)


Teknik menendang ini digunakan dengan kaki bagian dalam digunakan untuk
mengoper jarak pendek (short passing). Teknik menendang ini adalah yang paling sering
dilakukan dengan cukup akurat untuk memberikan umpan, tendangan jarak dekat dan biasa
dilakukan untuk melakukan tendangan penalti.
Dilakukan dengan cara :
- Posisi badan menghadap sasaran di belakang bola
- Kaki tumpuan berada di samping bola, lutut sedikit ditekuk
- Kaki untuk menendang ditarik kebelakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola.
- Tempatkan kaki tepat di area tengah bola.
- Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola

B. Menendang dengan sisi luar kaki


Teknik menendang dengan menggunakan sisi kaki bagian luar biasanya dilakukan
untuk memberikan umpan menyilang ke rekan yang berada di daerah berlawan dengan kita
atau untuk memberikan umpan-umpan terobosan menipu lawan.
Dilakukan dengan cara :
- Posisi badan berada di samping bola ke arah bola akan diumpan
- Kaki tumpuan berada dibelakang atau sejajar dengan bola
- Kaki untuk menendang ditarik ke belakang dan ayunkan ke samping sehingga mengenai
bola
- Tempatkan kaki tepat di sisi kanan/kiri bola
- Setelah menendang kaki tetap mengayun ke samping mengikuti arah bola

C. Menendang dengan punggung kaki (kura-kura)


Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang
(shooting at the goal). Dilakukan dengan cara :
- Posisi badan berada di belakang bola sedikit condong ke depan
- Kaki tumpuan diletakkan di samping bola dan ujung kaki menghadap sasaran dan lutut
sedikit ditekuk.
- Kaki untuk menendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap sasaran,
kemudian ayunkan kedepan
- Tempatkan punggung kaki tepat di tengah-tengah bola.
- Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola.

D. Menendang dengan punggung bagian dalam kaki


Pada umumnya menendang dengan bagian dalam kaki digunakan untuk mengoper
jarak jauh (long passing). Namun di permainan futsal teknik menendang dengan cara ini
jarang dipergunakan. Dilakukan dengan cara :
- Posisi badan berada dibelakang bola sedikit serong.
- Kaki tumpuan diletakkan di samping bola
- Kaki untuk menendang ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan
- Tempatkan punggung bagian dalam kaki pada tengah bawah bola, pada saat kaki mengenai
bola, pergelangan kaki ditengangkan
- Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola.

E. Menendang dengan tumit


Teknik menendang dengan tumit biasanya digunakan pada saat kondisi terjepit
untuk menghindari hadangan lawan atau dalam posisi membelakangi gawang. Bola yang
dialirkan tidak terlalu kencang dan pastikan teman anda berada di belakang posisi anda.
Dilakukan dengan cara :
- Posisi badan berada di depan bola
- Kaki tumpuan berada di samping bola
- Tempatkan tumit kaki di depan bola
- Ayunkan kaki kedepan dan tarik kebelakang
- Tempatkan tumit di tengah-tengah bola
- Setelah menendang kaki mengayun ke belakang sedikit mengikuti arah bola

F. Menendang dengan ujung jari kaki/sepatu


Teknik menendang dengan ujung jari kaki/sepatu biasa disebut futsalovers dengan istilah
”concong” yaitu menggunakan moncong atau ujung sepatu. Jarang digunakan, biasanya
dilakukan dalam kondisi berhadap-hadapan satu-satu dengan penjaga gawang. Atau juga
pada saat kondisi terjepit dalam tekanan lawan. Dilakukan dengan cara :
- Posisi badan berada di belakang bola
- Kaki tumpuan berada di belakang bola
- Tempatkan ujung jari kaki/sepatu tepat di tengah-tengah bola
- Tendang dengan mendorong bola dengan ujung jari kaki/sepatu
- Setelah menendang kaki sedikit ditarik kembali kebelakang

G. Mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu


Teknik menendang dengan mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu diperlukan
keahlian dan latihan terus-menerus, karena biasanya dilakukan pada saat kondisi terjepit dan
tidak memungkinkan melakukan tendangan atau umpan mendatar. Bola akan diangkat
melewati lawan ke sisi pojok lapangan di daerah lawan baik menyilang atau sejajar.
Dilakukan dengan cara :
- Posisi badan berada di belakang bola
- Kaki tumpuan berada disamping bola dan lutut sedikit di tekuk
- Tempatkan ujung jari kaki/sepatu untuk menendang tepat dibawah bola
- Angkat bola dan ayunkan kaki kedepan
- Setelah bola diangkat kaki mengayun mengikuti arah bola

2.4 Peraturan Bermain Futsal


Peraturan Permainan Futsal Menurut FIFA:
1. Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan berlangsung
2. Pergantian pemain dapat dilakukan pada saat bola didalam atau diluar permainan.
3. Pemain yang ingin meninggalkan lapangan harus dan pemain yang ingin memasuki
lapangan harus melakukannya pada daerah pergantiannya sendiri, tetapi dilakukan setelah
pemain yang diganti telah melewati batas lapangan.
4. Pergantian dianggap sah ketika pemain pengganti telah masuk lapangan, dimana saat itu
pemain tersebut telah menjadi pemain aktif dan pemain yang ia gantikan telah keluar dan
berhenti menjadi pemain aktif.
5. Penjaga gawang boleh berganti tempat dengan pemain lainnya.
6. Ketika pergantian pemain sedang dilakukan, seorang pemain cadangan masuk lapangan
sebelum pemain yang akan digantikannya meninggalkan lapangan secara sempurna maka:
permainan dihentikan, pemain yang diganti diperintahkan untuk meninggalkan lapangan,
pemain pengganti tersebut diperingatkan, permainan dimulai kembali dengan melakukan
tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada
ketika permainan dihentikan, permainan dimulai kembali dengan melakukan tendangan
bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika
permainan dihentikan.
7. Setiap Tim berhak meminta waktu untuk Time-out selama satu menit disetiap babak,
8. Time-out selama satu menit dapat diminta setiap saat, tetapi hanya diperkenankan jika Tim
tersebut memegang bola (menguasai bola)
9. Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama, pada babak kedua tim tersebut hanya
berhak mendapatkan satu kali time-out.
10. Bola diluar permainan, jika : bola secara keseluruhan melewati garis gawang, apakah
menggelinding atau melayang, permainan telah dihentikan sementara oleh wasit, bola
menyentuh langit-langit (Ketika pertandingan sedang dimainkan/berlangsung pada lapangan
indoor dan secara tidak sengaja bola menyentuh langit-langit, Permainan akan dilanjutkan
kembali dengan tendangan kedalam, diberikan kepada lawan dari tim yang terakhir
menyentuh bola. Tendangan kedalam dilakukan dari sebuah titik pada garis terdekat
dibawah langit-langit dimana bola menyentuhnya).
11. Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika seorang pemain melakukan
salah satu dari enam bentuk pelanggaran dibawah ini, dengan pengamatan wasit dan itu
merupakan tindakan yang kurang berhati-hati, kasar atau menggunakan tenaga yang
berlebihan : Menendang atau mencoba menendang lawan, mengganjal atau mencoba
mengganjal lawan, menerjang lawan, Mendorong lawan, meskipun dengan bahunya,
memukul atau mencoba memukul lawan, mendorong lawan.
12. Tendangan bebas langsung juga dapat diberikan kepada tim lawan, jika seseorang pemain
melakukan pelanggaran sebagai berikut : memegang lawan, meludah pada lawan,
melakukan sliding tackle dalam rangka mencoba merebut bola ketika bola sedang
dimainkan/dikuasai oleh lawan. Kecuali untuk penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri
dan dengan syarat ia tidak bermain dengan hati-hati, kasar atau menggunakan kekuatan
yang berlebihan, menyentuh lawan sebelumya, ketika berusaha menguasai bola, memegang
bola secara sengaja, kecuali dilakukan oleh penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri.
13. Tendangan bebas langsung dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.
14. Semua pelanggaran yang disebutkan diatas merupakan kumpulan pelanggaran yang
diakumulasikan
15. .Jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran keenam bagi timnya pada posisi diantara
garis tengah lapangan dan titik pinalti kedua 10 meter dari garis gawang tendangan bebas
dilakukan dari titik pinalti kedua.
16. Jika seorang pemain melakukan kesalahan keenam dari timnya dari bagian lapangannya
sendiri antara garis 10 m dan garis gawang, tim yang diberi tendangan bebas tersebut dapat
memilih apakah mengambilnya dari titik pinalti kedua atau dari tempat dimana pelanggaran
terjadi
17. .Jika tendangan bebas langsung dilakukan kearah gawang dan gol terjadi, maka gol tersebut
dinyatakan sah
18. .Tendangan pinalti diberikan, jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran didaerah
pinaltinya sendiri, tidak peduli dimana posisi bola, tetapi asalkan bola dalam permainan atau
bola hidup.
19. Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika seorang penjaga gawang
telah melakukan salah satu pelanggaran dibawah ini : Setelah melepaskan bola dari
tangannya, ia menerima kembali dari rekan tim (dengan kaki/tangan), sebelum melewati
garis tengah atau sebelum dimainkan atau belum disentuh oleh pemain lawan, menyentuh
atau menguasai bola dengan tangannya, dengan secara sengaja dikembalikan kepadanya
oleh rekan tim (back pass), menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, setelah ia
menerima bola langsung dari tendangan kedalam yang dilakukan oleh rekan tim, menyentuh
atau menguasai bola dengan tangannya atau kaki, lebih dari empat detik.
20. Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, dilakukan ditempat terjadinya
pelanggaran, jika menurut pendapat wasit seorang pemain: bermain dengan cara yang
membahayakan, dengan cara sengaja menghalang-halangi gerakan pemain lawan tanpa
ada bola padanya (yang dimaksud bola tidak dalam jarak permainan), mencegah penjaga
gawang melepaskan bola dari tangannya, melakukan pelanggaran lainnya yang tidak
disebutkan sebelumnya yang mana permainan dihentikan untuk memberi peringatan atau
mengeluarkan seorang pemain.
21. Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dari tempat dimana terjadinya
pelanggaran. Kecuali, terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung
dilakukan dari garis daerah pinalti ditempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
22. Untuk Tendangan Bebas Tidak Langsung, gol hanya dapat tercetak dan dinyatakan sah,
apabila bola tersebut sudah menyentuh/tersentuh pemain lainnya sebelum masuk kegawang.
23. Seorang pemain diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning, jika ia melakukan
pelanggaran-pelanggaran sebagai berikut : bersalah karena melakukan tindakan yang tidak
sportif, memperlihatkan perbedaan pendapatnya dengan melontarkan perkataan atau aksi
yang tidak baik, tetap melanggar Peraturan Permainan, memperlambat atau mengulur-ulur
waktu pada saat memulai kembali permainan, tidak mengikuti perintah untuk menjaga jarak
yang ditentukan ketika dilakukan tendangan sudut-tendangan kedalam-tendangan bebas
atau tendangan gawang, masuk atau kembali ke lapangan tanpa ijin wasit atau melanggar
prosedur pergantian pemain, Secara sengaja meninggalkan lapangan tanpa ijin dari wasit.
24. Untuk setiap pelanggaran, dan kepada lawan akan diberikan tendangan bebas tidak
langsung, dilakukan ditempat dimana terjadinya pelanggaran tersebut. Jika pelanggaran ini
terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis
daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana terjadinya pelanggaran tersebut dan selain
itu kepada pemain itu diberikan peringatan dengan menunjukkan kartu kuning.
25. Seorang pemain atau pemain cadangan dikeluarkan dengan menunjukkan kartu merah, jika
ia melakukan salah satu pelanggaran sebagai berikut : pemain bermain sangat kasar,
pemain melakukan tindakan kasar, meludah pada lawan atau orang lain, menghalangi lawan
untuk mencetak gol atau kesempatan mencetak gol dengan sengaja memegang bola dengan
cara yang tidak diperkenankan dalam peraturan (hal ini tidak berlaku kepada penjaga
gawang didalam daerah pinaltinya sendiri), mengeluarkan kata-kata yang sifatnya menghina
atau kata-kata caci-maki, menerima peringatan (Kartu Kuning) kedua didalam pertandingan
yang sama.
26. Seorang pemain yang dikeluarkan oleh wasit (send off) tidak dapat ikut kembali kepermainan
yang sedang berjalan, maupun duduk dibangku pemain cadangan dan harus meninggalkan
sekitar lapangan. Pemain cadangan dapat masuk ke lapangan dua menit setelah rekan
timnya dikeluarkan, kecuali tercipta gol oleh lawannya sebelum masa dua menitnya berakhir,
dan pemain secara sah telah diijinkan oleh wasit atau pencatat waktu.
27. Pemain boleh sodorkan/operkan bola ke penjaga sendiri dengan kepala (sundulan pada bola
dengan kepala), dengan dada atau lutut dan cara lain, asalkan bola telah melewati garis
tengah (lapangan) atau telah menyentuh/disentuh atau dimainkan oleh pemain lawan.
28. Menyerang yang dapat membahayakan keselamatan lawannya, harus diberikan sangsi
sebagai pemain sangat kasar (must be sanctioned as serious foul play).
29. Tiap tindakan pura-pura di dalam lapangan adalah berniat menipu wasit, harus diberikan
sangsi sebagai kelakuan tidak sportif (must be sanctioned as unsporting behaviour).
30. Pemain yang melepaskan baju kaos/shirt ketika merayakan suatu gol, harus diberikan
peringatan untuk kelakuan tidak sportif (must be caution for unsporting behaviour).
31. Jika tendangan bebas langsung dilakukan kearah gawang dan gol terjadi, maka gol tersebut
dinyatakan sah
32. Tendangan kedalam adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol tidak dapat
disahkan langsung dari tendangan kedalam.
33. Bola harus ditempatkan pada garis pembatas lapangan (garis samping), pada saat
menendang bola, bagian dari setiap kakinya berada pada garis pembatas lapangan atau di
luar garis pembatas lapangan, pemain/penendang kedalam harus melakukannya dalam
waktu 4 detik dari saat menempatkan bola.
34. Tendangan sudut adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol dapat tercetak
langsung dari tendangan sudut, tetapi hanya dilakukan terhadap tim lawan, tendangan sudut
dilakukan dalam waktu tidak lebih 4 detik oleh pemain yang akan melaksanakan tendangan
menempatkan bola.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara
jasmani tetapi juga rohani. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu,
yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke
gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap
regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam
ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan.
Dalam pertandingan futsal terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi.

3.2 Saran
Dari hasil penggarapan makalah kami yang berjudul “FUTSAL” penulis
mengharapkan adanya suatu kritik dan saran yang membangun bagi kesempurnaan laporan
ini, dengan adanya laporan ini diharapkan supaya pengetahuan mengenai olahraga futsal
dapat dilakukan dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

http://warnetgadis.com/futsal
http://medicastore.com/artikel/254/Cedera_pada_Olah_Raga_Futsal.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Olahraga
http://id.wikipedia.org/wiki/Futsal
http://www.akemapa.com/2007/05/08/peraturan-futsal-fifa/

Anda mungkin juga menyukai