Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah , karena berkat rahmat Allah SWT, penulisan makalah
tentang “FUTSAL” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat saya harapkan dari kalian semua. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin ya robbal alamin.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................     i
DAFTAR ISI.................................................................................................................    ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................     1
1.1  Latar Belakang Masalah...............................................................................     1
1.2  Rumusan Masalah.......................................................................................     2
1.3  Tujuan Penulisan.........................................................................................      2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................     3
2.1 Sejarah Futsal................................................................................................ 3
2.2 Sarana dan prasarana Futsal......................................................................... 4
2.3 Teknik Bermain Futsal................................................................................... 6
2.4 Peraturan Bermain Futsal............................................................................. 11

BAB II PENUTUP.......................................................................................................     14
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 14
3.2 Saran............................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................    14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah


Di era globalisasi sekarang ini banyak sekali masyarakat yang tidak peduli akan
pentingnya olahraga, karena mereka lebih sibuk dengan pekerjaan mereka. Sehingga
mereka lalai pada kesehatan tubuh.
Disini olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya
secara jasmani tetapi juga rohani. Olahraga asli dari berbagai daerah di Indonesia,
mungkin belum terkenal di tingkat nasional namun cukup populer di daerah asalnya.
Khazanah budaya bangsa yang sebaiknya tetap diperhatikan dan di bina sebelum habis
punah dilanda oleh arus globalisasi, terutama oleh permainan era digital dengan
menggunakan perangkat komputer.
Futsal,  olah raga sepak bola dalam ruangan, kini semakin digemari di kota-kota
besar  Indonesia. Olah raga ini memungkinkan  area dengan lahan yang sempit
memberikan fasilitas yang hampir mirip dengan lapangan rumput sepak
bola. Futsal merupakan solusi bagi kota-kota besar yang terbatas area terbukanya.
Bahkan futsal sudah dipertandingkan secara internasional baru-baru ini.
Bermain futsal sungguh mengasyikkan, semua orang bisa mengikutinya hanya dengan
menyewa lapangan futsal yang kini banyak tersedia, salah satunya, di Jakarta. Tidak
perlu harus ahli dahulu untuk mengikuti olah raga ini, bahkan banyak digunakan untuk
acara sosialisasi saja. Tetapi bagaimanapun futsal merupakan olah raga yang perlu
penanganan tepat terutama dalam pelaksanaannya. Karena salah-salah ingin sehat
malahan membuat penyakit. Penting untuk memperhatikan mulai dari kostum
(terutama sepatu) dan pemanasan, permainan dan pendinginan.
Oleh karena itu, disini kami akan menjelaskan tentang bagaimana olah raga
futsal yang baik dan benar. Sehingga nantinya tidak ada kesalahan dalam
memainkannya.Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan
Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan,
terutamanya di Brasil. Ketrampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat
dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar
ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya,
mengembangkan bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal dunia,
permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan Fédération Internationale de
Football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika
Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania.
Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun 1965, Paraguay
menjuarai Piala Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan
berikutnya diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis
Brasil. Brasil meneruskan dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama
tahun 1980 dan memenangkannya lagi pada perebutan berikutnya tahun pd 1984.
Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum
anggota-anggotanya bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil,
tahun 1982, berakhir dengan Brasil di posisi pertama. Brasil mengulangi
kemenangannya di Kejuaraan Dunia kedua tahun 1985 di Spanyol, tetapi menderita
kekalahan dari Paraguay dalam Kejuaraan Dunia ketiga tahun 1988 di Australia.
Pertandingan futsal internasional pertama diadakan di AS pada Desember
1985, di Universitas Negeri Sonoma di Rohnert Park, California.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Sejarah Futsal ?
2.      Apa saja Sarana dan prasarana Futsal ?
3.      Bagaimana Teknik Bermain Futsal ?
4.      Apa saja Peraturan Bermain Futsal ?

1.3  Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui Sejarah Futsal
2.      Menjelaskan Sarana dan prasarana Futsal
3.      Menjelaskan Teknik Bermain Futsal
4.      Mengetahui Peraturan Bermain Futsal
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Sejarah Futsal

Kata Futsal berasal dari bahasa Spanyol, yaitu Futbol (sepak bola) dan Sala
(ruangan), yang jika digabung artinya menjadi “Sepak Bola dalam Ruangan”.
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing
beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan,
dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga
diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam
ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan. Futsal turut juga
dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah “futsal” adalah istilah internasionalnya,
berasal dari kata Spanyol atau Portugis, football dan sala.
Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos
Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya
di Brasil. Ketrampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam
gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar ruangan, pada
lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya, mengembangkan
bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal dunia, permainan ini
sekarang dimainkan di bawah perlindungan Fédération Internationale de Football
Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika
Utara sertaAfrika, Asia, dan Oseania.http://www.warnetgadis.com/
Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun
1965, Paraguay menjuarai. Piala Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala
Amerika Selatan berikutnya diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelaran
juara disapu habis Brasil. Brasil meneruskan dominasinya dengan meraih Piala Pan
Amerika pertama tahun 1980 dan memenangkannya lagi pada perebutan berikutnya
tahun pada 1984.
Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum
anggota-anggotanya bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil,
tahun 1982, berakhir dengan Brasil di posisi pertama. Brasil mengulangi
kemenangannya diKejuaraan Dunia kedua tahun 1985 di Spanyol, tetapi menderita
kekalahan dari Paraguay dalam Kejuaraan Dunia ketiga tahun 1988 di Australia.
Pertandingan futsal internasional pertama diadakan di AS pada Desember 1985, di
Universitas Negeri Sonoma di Rohnert Park, California. Futsal The Rule of The Game.
2.2  Sarana dan prasarana Futsal
Sebenarnya futsal sendiri merupakan bentuk mini dari olah raga sepak bola
namun dimainkan dengan lapangan yg lebih kecil dan jumlah pemain yang lebih
sedikit tentunya. Untuk lebih mengenal olah raga futsal ini, berikut perlengkapan
futsal dalam acara resmi :
A.     Pakaian atau Kostum
1.      Kaos
Untuk bahan kaos dalam perlengkapan futsal ini, tidak ada aturan
spesifik. Asalkan dapat menjadi tanda yang membedakan dengan klub lain,
kaos dianggap sah, dianjurkan memakai bahan dari katun agar mudah
menyerap keringat. FIFAmembuat aturan khusus bagi penomoran. Kaos
harus diberi nomor dari 1 sampai 15,  posisi nomor terletak dibelakang
kaos. Warna nomor harus berbeda jelas dengan warna dasar kaos.
2.      Celana Pendek
Pemain diwajibkan memakai celana pendek. Pemilihan bahan celana
tidak diberlakukan aturan khusus. Jika memakai bicycle pants, warna
diharuskan sama dengan warna celana pendek.
Pengecualian baru diberikan kepada penjaga gawang karena
diperbolehkan memakai celana panjang. Warna kostum penjaga gawang
harus dibedakan dengan warna kostum pemain lain serta kostum wasit.
3.      Kaos Kaki
Kaos kaki wajib dipakai oleh pemain futsal dalam sebuah pertandingan
karena dapat melindungi kaki dan mempermudah pemakaian pelindung
tulang kering. Tidak ada peraturan spesifik mengenai warna dan bahannya.
4.      Pelindung Tulang Kering
Bahan alat pelindung ini diharapkan terbuat dari karet dan sejenisnya.
Bahan lain yang cocok juga diizinkan, asalkan memberikan perlindungan
yang sesuai.
B.     Bola
Berikut berbagai aturan untuk bola futsal.
·        Terbuat dari bahan kulit atau bahan yang sesuai lainnya. Dalam
pertandingan internasional, bola futsal yang terbuat dari kulit laken (felt
ball) tidak diperbolehkan.
·        Keliling bola tidak boleh kurang dari 62 cm dan tidak boleh lebih dari 64
cm.
·        Berat bola futsal tidak kurang dari 400 gram dan tidak lebih dari 440 gram
pada permulaan pertandingan.
·        Tekanan bola yaitu 0,4 sampai 0,6 atmosfer (atm) atau 400 – 600 g/cm3
pada permukaan laut.
·        Saat bola pertama kali dipantulkan oleh wasit dari ketinggian 2 meter,
tinggi pantulan tidak boleh kurang dari 50 cm dan tidak boleh lebih dari 65
cm pada pantulan pertama.

C.     Sepatu
Bagi pemain futsal profesional, pemilihan sepatu futsal yang tepat
merupakan hal yang utama. Pemahaman mengenai bahan dasar jadi hal yang
mutlak. Sebaiknya pilih sepatu yang materialnya terbuat dari kulit sintetis.
Sebab material tersebut cenderung menyesuaikan bentuk kaki kita.
Lain dari itu, faktor yang juga harus diperhatikan adalah kekuatan. Ini
terkait dengan status sebagai pemain profesional yang membuat intensitas
bermain sangat padat. Otomatis, frekuensi penggunaan sepatu pun jadi tinggi.
Kalau tidak kuat, sepatu bisa cepat rusak. Jadi faktor utama dalam pemilihan
sepatu futsal adalah kenyamanan dan kekuatan.
Soal kenyamanan, agaknya hal ini juga jadi perhatian pemain Mutiara
Hitam, Rudolf. Selama bertanding, dia tidak mengenakan sepatu futsal.
Melainkan sepatu kulit yang bisa digunakan untuk bekerja.Sementara itu,
kapten timnas Vennard Hutabarat punya kriteria sepatu yang berbeda. Dia
lebih menyukai sepatu yang materialnya terbuat dari synthetic perlize (kulit
sintetis yang licin). Selain itu, desain juga menjadi pertimbangan dalam memilih
sepatu. “Sepatu dengan bahan ini tidak mudah berubah bentuk seperti yang
terbuat dari kulit sintetis. Aku suka menggunakan sepatu yang warnanya eye-
catching.

D. Gawang
Gawang adalah tujuan kemana bola dibawa. Ukuran gawang :
Lebar : 7,32 meter
Tinggi  : 2,44 meter
Dalam pertandingan sepak bola, terdapat dua gawang di lapangan, yaitu
gawang tim tuan rumah (home) dan tim tamu (away). Di bagian belakang dan
samping tiang gawang, dipasangkan jaring hingga menutup kedua bagian
tersebut. Ini digunakan untuk mempermudah mengetahui apakah bola
memang masuk ke gawang atau hanya melintas di luar gawang. Di tengah
gawang diberi garis lurus melintang dari tiang tegak kiri sampai tiang tegak
kanan. Juga berguna untuk mengetahui apakah bola sudah masuk gawang atau
belum.

E. Lapangan
Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas
lapangan harus lebih panjang dari garis gawang:
 Panjang : Minimal25 m, Maksimal 42 m

 Lebar : Minimal 15 m, Maksimal 25 m

Ukuran Pertandingan Internasional:


 Panjang : Minimal 38 , maksimal 42 m

 Lebar : Minimal 18 m ,Maksimal 22 m

 Penggunaan lapangan yang datar dan berumput alami, atau rumput

buatan diperbolehkan hanya untuk pertandingan lokal, tetapi tidak untuk


pertandingan-pertandingan yang bersifat Nasional dan Internasional.
Permukaan lapangan harus halus, rata dan tidak licin. Bahan yang disarankan
adalah kayu / parkit. Sangat tidak disarankan menggunakan bahan beton dan
paving stone. Pemilihan bahan permukaan lapangan ini bertujuan
mengutamakan keselamatan pemain futsal.
2.3  Teknik Bermain Futsal
Permainan futsal sangat mengandalkan kemampuan teknik yang tinggi dari
masing-masing pemain tanpa terkecuali.Teknik individu digabungkan secara
kolektif untuk menjalankan sebuah taktik dan strategi yang terlatih dan terkonsep.
Bentuk implementasi taktik dan strategi di lapangan merupakan serangkaian
serangkaian skenario permainan yang dikenal sebagai formasi permainan futsal
Setiap pelatih memiliki prinsip dan pedoman yang dipegang teguh didalam
timnya ketika menerapkan futsal formation. Seorang pelatih dapat menyusun
skema permainan berdasarkan kondisi dan kekuatan tim yang dimilikinya tanpa
banyak mempertimbangkan calon lawan yang akan dihadapi. Tingkat kebugaran
dan kesiapan mental bertanding menjadi kunci utama menghadapi sebuah
pertandingan.
Namun di pihak lain terdapat pelatih yang sangat fokus mempersiapkan
timnya berdasarkan calon lawan yang akan dihadapinya. Komposisi pemain
disusun berdasarkan kecocokan gaya bermain dengan calon lawan. Hal ini akan
membentuk sistem rotasi pemain yang diturunkan dalam pertandingan.
Dua prinsip tersebut dapat juga dikombinasikan menurut karakter pelatih yang
menangani tim. Hal yang pasti adalah pola permainan dapat berganti apabila taktik
tidak berjalan secara efektif. Pemain mengalami cedera atau memperoleh sangsi
dikeluarkan dari lapangan juga menjadi faktor dalam pertimbangan pelatih
merubah taktik.

1. Passing
Dalam mengoper bola kepada teman, diusahakan dengan kaki bagian dalam
dan diusahakan mengoper bola harus cukup kencang. Karena lapangan
rumput futsal relatif kecil, apabila passing terlalu lambat akan sangat mudah
dipotong oleh lawan.karena bola futsal bentuknya lebih kecil  (pantulan tidak
terlalu besar dibanding bola lapangan besar), sehingga sekencang apapun
passing dari teman, masih memungkinkan untuk dikontrol.
2.      Menendang bola dengan ujung kaki
Menendang bola dengan ujung kaki adalah menendang bola namun
menggunakan ujung kaki/sepatu. Biasanya bila kita sudah berhadapan
dengan kiper, saat posisi kita kurang bagus untuk melakukan shoot (karena
posisi bola sudah terlalu ke depan), maka menendang bola dengan ujung 
kaki akan mencari salah satu cara efektif untuk menghasilkan gol.Karena
dengan teknik ini, bola akan melesat cukup kencang (seperti di shooting),
dan bola juga akan tetap bergerak lurus. Beda dengan bola lapangan besar,
apabila di tendang dengan ujung kaki maka larinya bola akan tidak
terkontrol.

3.      Dribling / Menggiring
Untuk mengecoh pemain lawan dalam sebuah permainan futsal,
seorang pemain futsal harus memiliki kemampuan dalam menggiring bola.
Ada beberapa teknik dalam menggiring bola yang harus dikuasai dalam
bermain futsal, berikut ini beberapa teknik dalam menggiring bola pada
permainan futsal:
-         Dribbling menggunakan kaki bagian luar
Dengan teknik ini jika menggunakan kaki kanan pemain futsal dapat
mengecoh ke sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Akan tetapi teknik ini
tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila menggunakan kaki
kanan, begitupula sebaliknya.
-         Dribbling menggunakan kaki bagian dalam
Dengan teknik ini pemain futsal dapat mengecoh lawan ke sebelah
kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Akan
tetapi teknik ini tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kiri bila
menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
-         Dribbling menggunakan bagian punggung kaki
Dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring
bola dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Akan
tetapi teknik ini kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri
atau sebelah kanan.

4.      Menendang Keras ( Shooting )


Teknik menendang keras yang efektif dalam permainan futsal adalah
menendang bola dengan menggunakan ujung kaki /  sepatu, karena dengan
teknik ini bola akan melesat cukup kencang dan bola juga akan tetap
bergerak lurus. permainan futsal memerlukan skill/teknik dasar yang baik,
tidak hanya sekedar menendang bola tapi juga diperlukan keahlian dalam
menguasai atau mengontrol bola. Pemain harus merasakan bahwa bola
adalah bagian dari dirinya. Pemain yang memiliki skill/teknik dasar yang
baik cenderung dapat bermain futsal dengan baik pula. Ada beberapa
macam skill/teknik dasar yang harus dimiliki oleh futsalovers.
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan futsal
yang paling dominan. Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik
akan dapat bermain secara efisien. Tujuan menendang bola adalah untuk
mengoper (passing), menembak ke gawang (shooting), dan menyapu bola
untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping).

5.      Kecepatan
Ciri dari permainan futsal adalah kecepatan, maka pemain futsal
dituntut cepat dalam mengalirkan bola, bergerak mencari ruang untuk
menerima umpan, dan bereaksi, karena dengan pergerakan yang cepat,
seorang pemain futsal akan dapat mengecoh lawan dan dalam melakukan
penjagaan serta juga dapat dengan cepat menyusun formasi baik itu ketika
melakukan penyerangan ataupun ketika bertahan. Oleh karena itu
kecepatan harus mutlak dikuasai sebagai salah satu teknik dasar futsal.
6.      Fisik
Karena dalam permainan futsal dituntut banyak bergerak, berlari
dengan kecepatan, maka dibutuhkan fisik yang bugar, karena tanpa fisik
yang baik sangat sulit seorang pemain futsal menjalani pertandingan
dengan tempo tinggi.

Teknik, Tips Cara Menendang Bola dengan Keras :

1.      Kicking
Prinsip dasar
Cara efektif dalam melakukan tendangan adalah :
- Posisi Kepala
- Posisi kaki
- Bagian dari bola yang akan ditendang
- Kekuatan kaki
- Bagian kaki untuk menendang

2.      Posisi Kepala
Yang dimaksud dengan posisi kepala yaitu sebelum menendang bola futsal lovers
haruslah merekam kondisi lapangan, dimana posisi teman dan lawan berada,
agar futsal lovers dapat menentukan kearah mana bola akan ditendang. Setelah
terekam semua, kepala kemudian mengarah ke bola dan mata
mengkoordinasikan bagian dari bola mana yang akan ditendang.

3.      Posisi Kaki
Jika posisi kaki berada di sisi depan bola, maka bola akan berjalan lurus dan
mendatar di tanah. Jika posisi kaki berada disisi samping bola maka tidak terlalu
kencang larinya. Sedangkan jika posisi berada di sisi belakang bola, maka hasilnya
bola akan melambung tinggi.
 Bagian dari bola yang akan ditendang
Dalam menendang bagian mana bola yang akan ditendang akan
berpengaruh terhadap jalannya bola. Jika menendang sisi kiri bola, maka
bola akan bergerak melengkung ke kanan. Jika menendang tepat di bagian
tengah bola, maka bola akan bergerak lurus ke depan. Jika menendang dari
sisi kanan bola, maka bola akan bergerak menlengkung ke kiri. Sedangkan
jika menendang tepat diatas bola, kemungkinan besar bola tidak akan
bergerak kemana-mana. Dan jika anda menendang tepat di bagian bawah
bola maka bola terangkat serta melambung ke depan.
 Kekuatan Kaki
Laju cepat atau lambatnya bola ditentukan oleh seberapa kuat kaki anda
sebelum menendang atau melakukan ancang-ancang.
 Bagian kaki untuk menendanng
Daerah sisi dalam kaki lebih banyak digunakan pada permainan futsal.
Dikarenakan tingkat keakuratannya cukup tinggi dalam melakukan
passing atau umpan.
 Teknik Menendang
Ada enam teknik cara menendang bola. Beberapa dari teknik tersebut
sering kita lakukan, namun beberapa yang lain dibutuhkan teknik
latihan tersendiri. Ketujuh teknik tersebut :
- Menendang dengan sisi dalam kaki
- Menendang dengan sisi luar kaki
- Menendang dengan punggung kaki (kura-kura)
- Menendang dengan punggung bagian dalam kaki
- Menendang dengan tumit
- Menendang dengan ujung jari kaki/sepatu
- Mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu
A.     Menendang dengan sisi dalam kaki (Inside of the foot)
Teknik menendang ini digunakan dengan kaki bagian dalam digunakan untuk
mengoper jarak pendek (short passing). Teknik menendang ini adalah yang paling
sering dilakukan dengan cukup akurat untuk memberikan umpan, tendangan jarak
dekat dan biasa dilakukan untuk melakukan tendangan penalti.
Dilakukan dengan cara :
-         Posisi badan menghadap sasaran di belakang bola
-         Kaki tumpuan berada di samping bola, lutut sedikit ditekuk
-         Kaki untuk menendang ditarik kebelakang dan ayunkan ke depan
sehingga mengenai bola.
-         Tempatkan kaki tepat di area tengah bola.
-         Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola
B.     Menendang dengan sisi luar kaki
Teknik menendang dengan menggunakan sisi kaki bagian luar biasanya
dilakukan untuk memberikan umpan menyilang ke rekan yang berada di daerah
berlawan dengan kita atau untuk memberikan umpan-umpan terobosan menipu
lawan.
Dilakukan dengan cara :
-         Posisi badan berada di samping bola ke arah bola akan diumpan
-         Kaki tumpuan berada dibelakang atau sejajar dengan bola
-         Kaki untuk menendang ditarik ke belakang dan ayunkan ke samping
sehingga mengenai bola
-         Tempatkan kaki tepat di sisi kanan/kiri bola
-         Setelah menendang kaki tetap mengayun ke samping mengikuti arah bola
C.     Menendang dengan punggung kaki (kura-kura)
Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke
gawang (shooting at the goal). Dilakukan dengan cara :
-         Posisi badan berada di belakang bola sedikit condong ke depan
-         Kaki tumpuan diletakkan di samping bola dan ujung kaki menghadap
sasaran dan lutut sedikit ditekuk.
-         Kaki untuk menendang berada di belakang bola dengan punggung kaki
menghadap sasaran, kemudian ayunkan kedepan
-         Tempatkan punggung kaki tepat di tengah-tengah bola.
-         Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola.
D.    Menendang dengan punggung bagian dalam kaki
Pada umumnya menendang dengan bagian dalam kaki digunakan untuk
mengoper jarak jauh (long passing). Namun di permainan futsal teknik menendang
dengan cara ini jarang dipergunakan. Dilakukan dengan cara :
-         Posisi badan berada dibelakang bola sedikit serong.
-         Kaki tumpuan diletakkan di samping bola
-         Kaki untuk menendang ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan
-         Tempatkan punggung bagian dalam kaki pada tengah bawah bola, pada
saat kaki mengenai bola, pergelangan kaki ditengangkan
-         Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola.
E.     Menendang dengan tumit
Teknik menendang dengan tumit biasanya digunakan pada saat kondisi terjepit
untuk menghindari hadangan lawan atau dalam posisi membelakangi gawang. Bola
yang dialirkan tidak terlalu kencang dan pastikan teman anda berada di belakang posisi
anda.
Dilakukan dengan cara :
-         Posisi badan berada di depan bola
-         Kaki tumpuan berada di samping bola
-         Tempatkan tumit kaki di depan bola
-         Ayunkan kaki kedepan dan tarik kebelakang
-         Tempatkan tumit di tengah-tengah bola
-         Setelah menendang kaki mengayun ke belakang sedikit mengikuti arah
bola
F.      Menendang dengan ujung jari kaki/sepatu
Teknik menendang dengan ujung jari kaki/sepatu biasa disebut futsalovers dengan
istilah ”concong” yaitu menggunakan moncong atau ujung sepatu. Jarang digunakan,
biasanya dilakukan dalam kondisi berhadap-hadapan satu-satu dengan penjaga
gawang. Atau juga pada saat kondisi terjepit dalam tekanan lawan. Dilakukan dengan
cara :
-         Posisi badan berada di belakang bola
-         Kaki tumpuan berada di belakang bola
-         Tempatkan ujung jari kaki/sepatu tepat di tengah-tengah bola
-         Tendang dengan mendorong bola dengan ujung jari kaki/sepatu
-         Setelah menendang kaki sedikit ditarik kembali kebelakang
G.     Mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu
Teknik menendang dengan mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu diperlukan
keahlian dan latihan terus-menerus, karena biasanya dilakukan pada saat kondisi
terjepit dan tidak memungkinkan melakukan tendangan atau umpan mendatar. Bola
akan diangkat melewati lawan ke sisi pojok lapangan di daerah lawan baik menyilang
atau sejajar. Dilakukan dengan cara :
-         Posisi badan berada di belakang bola
-         Kaki tumpuan berada disamping bola dan lutut sedikit di tekuk
-         Tempatkan ujung jari kaki/sepatu untuk menendang tepat dibawah bola
-         Angkat bola dan ayunkan kaki kedepan
-         Setelah bola diangkat kaki mengayun mengikuti arah bola
2.4  Peraturan Bermain Futsal
Peraturan Permainan Futsal Menurut FIFA:
1.     Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan
berlangsung
2.     Pergantian pemain dapat dilakukan pada saat bola didalam atau diluar permainan.
3.     Pemain yang ingin meninggalkan lapangan harus dan pemain yang ingin memasuki
lapangan harus melakukannya pada daerah pergantiannya sendiri, tetapi dilakukan
setelah pemain yang diganti telah melewati batas lapangan.
4.     Pergantian dianggap sah ketika pemain pengganti telah masuk lapangan, dimana saat
itu pemain tersebut telah menjadi pemain aktif dan pemain yang ia gantikan telah
keluar dan berhenti menjadi pemain aktif.
5.     Penjaga gawang boleh berganti tempat dengan pemain lainnya.
6.     Ketika pergantian pemain sedang dilakukan, seorang pemain cadangan masuk
lapangan sebelum pemain yang akan digantikannya meninggalkan lapangan secara
sempurna maka: permainan dihentikan, pemain yang diganti diperintahkan untuk
meninggalkan lapangan, pemain pengganti tersebut diperingatkan, permainan
dimulai kembali dengan melakukan tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh
tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan, permainan
dimulai kembali dengan melakukan tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh
tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.
7.     Setiap Tim berhak meminta waktu untuk Time-out selama satu menit disetiap babak,
8.     Time-out selama satu menit dapat diminta setiap saat, tetapi hanya diperkenankan
jika Tim tersebut memegang bola (menguasai bola)
9.     Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama, pada babak kedua tim
tersebut hanya berhak mendapatkan satu kali time-out.
10.  Bola diluar permainan, jika : bola secara keseluruhan melewati garis gawang, apakah
menggelinding atau melayang, permainan telah dihentikan sementara oleh wasit,
bola menyentuh langit-langit (Ketika pertandingan sedang dimainkan/berlangsung
pada lapangan indoor dan secara tidak sengaja bola menyentuh langit-langit,
Permainan akan dilanjutkan kembali dengan tendangan kedalam, diberikan kepada
lawan dari tim yang terakhir menyentuh bola. Tendangan kedalam dilakukan dari
sebuah titik pada garis terdekat dibawah langit-langit dimana bola menyentuhnya).
11.  Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika seorang pemain
melakukan salah satu dari enam bentuk pelanggaran dibawah ini, dengan
pengamatan wasit dan itu merupakan tindakan yang kurang berhati-hati, kasar atau
menggunakan tenaga yang berlebihan : Menendang atau mencoba menendang
lawan, mengganjal atau mencoba mengganjal lawan, menerjang lawan, Mendorong
lawan, meskipun dengan bahunya, memukul atau mencoba memukul lawan,
mendorong lawan.
12.  Tendangan bebas langsung juga dapat diberikan kepada tim lawan, jika seseorang
pemain melakukan pelanggaran sebagai berikut : memegang lawan, meludah pada
lawan, melakukan sliding tackle dalam rangka mencoba merebut bola ketika bola
sedang dimainkan/dikuasai oleh lawan. Kecuali untuk penjaga gawang didaerah
pinaltinya sendiri dan dengan syarat ia tidak bermain dengan hati-hati, kasar atau
menggunakan kekuatan yang berlebihan, menyentuh lawan sebelumya, ketika
berusaha menguasai bola, memegang bola secara sengaja, kecuali dilakukan oleh
penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri.
13.  Tendangan bebas langsung dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.
14.  Semua pelanggaran yang disebutkan diatas merupakan kumpulan pelanggaran yang
diakumulasikan
15.  .Jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran keenam bagi timnya pada posisi
diantara garis tengah lapangan dan titik pinalti kedua 10 meter dari garis gawang
tendangan bebas dilakukan dari titik pinalti kedua.
16.  Jika seorang pemain melakukan kesalahan keenam dari timnya dari bagian
lapangannya sendiri antara garis 10 m dan garis gawang, tim yang diberi tendangan
bebas tersebut dapat memilih apakah mengambilnya dari titik pinalti kedua atau dari
tempat dimana pelanggaran terjadi
17.  .Jika tendangan bebas langsung dilakukan kearah gawang dan gol terjadi, maka gol
tersebut dinyatakan sah
18.  .Tendangan pinalti diberikan, jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran
didaerah pinaltinya sendiri, tidak peduli dimana posisi bola, tetapi asalkan bola dalam
permainan atau bola hidup.
19.  Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika seorang penjaga
gawang telah melakukan salah satu pelanggaran dibawah ini : Setelah melepaskan
bola dari tangannya, ia menerima kembali dari rekan tim (dengan kaki/tangan),
sebelum melewati garis tengah atau sebelum dimainkan atau belum disentuh oleh
pemain lawan, menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, dengan secara
sengaja dikembalikan kepadanya oleh rekan tim (back pass), menyentuh atau
menguasai bola dengan tangannya, setelah ia menerima bola langsung dari
tendangan kedalam yang dilakukan oleh rekan tim, menyentuh atau menguasai bola
dengan tangannya atau kaki, lebih dari empat detik.
20.  Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, dilakukan ditempat
terjadinya pelanggaran, jika menurut pendapat wasit seorang pemain: bermain
dengan cara yang membahayakan, dengan cara sengaja menghalang-halangi gerakan
pemain lawan tanpa ada bola padanya (yang dimaksud bola tidak dalam jarak
permainan), mencegah penjaga gawang melepaskan bola dari tangannya, melakukan
pelanggaran lainnya yang tidak disebutkan sebelumnya yang mana permainan
dihentikan untuk memberi peringatan atau mengeluarkan seorang pemain.
21.  Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dari tempat dimana
terjadinya pelanggaran. Kecuali, terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan
bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti ditempat yang terdekat
dimana pelanggaran terjadi.
22.  Untuk Tendangan Bebas Tidak Langsung, gol hanya dapat tercetak dan dinyatakan
sah, apabila bola tersebut sudah menyentuh/tersentuh pemain lainnya sebelum
masuk kegawang.
23.  Seorang pemain diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning, jika ia melakukan
pelanggaran-pelanggaran sebagai berikut : bersalah karena melakukan tindakan yang
tidak sportif, memperlihatkan perbedaan pendapatnya dengan melontarkan
perkataan atau aksi yang tidak baik, tetap melanggar Peraturan Permainan,
memperlambat atau mengulur-ulur waktu pada saat memulai kembali permainan,
tidak mengikuti perintah untuk menjaga jarak yang ditentukan ketika dilakukan
tendangan sudut-tendangan kedalam-tendangan bebas atau tendangan gawang,
masuk atau kembali ke lapangan tanpa ijin wasit atau melanggar prosedur pergantian
pemain, Secara sengaja meninggalkan lapangan tanpa ijin dari wasit.
24.  Untuk setiap pelanggaran, dan kepada lawan akan diberikan tendangan bebas tidak
langsung, dilakukan ditempat dimana terjadinya pelanggaran tersebut. Jika
pelanggaran ini terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung
dilakukan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana terjadinya
pelanggaran tersebut dan selain itu kepada pemain itu diberikan peringatan dengan
menunjukkan kartu kuning.
25.  Seorang pemain atau pemain cadangan dikeluarkan dengan menunjukkan kartu
merah, jika ia melakukan salah satu pelanggaran sebagai berikut : pemain bermain
sangat kasar, pemain melakukan tindakan kasar, meludah pada lawan atau orang
lain, menghalangi lawan untuk mencetak gol atau kesempatan mencetak gol dengan
sengaja memegang bola dengan cara yang tidak diperkenankan dalam peraturan (hal
ini tidak berlaku kepada penjaga gawang didalam daerah pinaltinya sendiri),
mengeluarkan kata-kata yang sifatnya menghina atau kata-kata caci-maki, menerima
peringatan (Kartu Kuning) kedua didalam pertandingan yang sama.
26.  Seorang pemain yang dikeluarkan oleh wasit (send off) tidak dapat ikut kembali
kepermainan yang sedang berjalan, maupun duduk dibangku pemain cadangan dan
harus meninggalkan sekitar lapangan. Pemain cadangan dapat masuk ke lapangan
dua menit setelah rekan timnya dikeluarkan, kecuali tercipta gol oleh lawannya
sebelum masa dua menitnya berakhir, dan pemain secara sah telah diijinkan oleh
wasit atau pencatat waktu.
27.  Pemain boleh sodorkan/operkan bola ke penjaga sendiri dengan kepala (sundulan
pada bola dengan kepala), dengan dada atau lutut dan cara lain, asalkan bola telah
melewati garis tengah (lapangan) atau telah menyentuh/disentuh atau dimainkan
oleh pemain lawan.
28.  Menyerang yang dapat membahayakan keselamatan lawannya, harus diberikan
sangsi sebagai pemain sangat kasar (must be sanctioned as serious foul play).
29.  Tiap tindakan pura-pura di dalam lapangan adalah berniat menipu wasit, harus
diberikan sangsi sebagai kelakuan tidak sportif (must be sanctioned as unsporting
behaviour).
30.  Pemain yang melepaskan baju kaos/shirt ketika merayakan suatu gol, harus diberikan
peringatan untuk kelakuan tidak sportif (must be caution for unsporting behaviour).
31.  Jika tendangan bebas langsung dilakukan kearah gawang dan gol terjadi, maka gol
tersebut dinyatakan sah
32.  Tendangan kedalam adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol tidak dapat
disahkan langsung dari tendangan kedalam.
33.  Bola harus ditempatkan pada garis pembatas lapangan (garis samping), pada saat
menendang bola, bagian dari setiap kakinya berada pada garis pembatas lapangan
atau di luar garis pembatas lapangan, pemain/penendang kedalam harus
melakukannya dalam waktu 4 detik dari saat menempatkan bola.
34.  Tendangan sudut adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol dapat tercetak
langsung dari tendangan sudut, tetapi hanya dilakukan terhadap tim lawan,
tendangan sudut dilakukan dalam waktu tidak lebih 4 detik oleh pemain yang akan
melaksanakan tendangan menempatkan bola.
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara
jasmani tetapi juga rohani. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua
regu, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan
bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain
utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan
sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau
papan. Dalam pertandingan futsal terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi.
3.2  Saran
Dari hasil penggarapan makalah kami yang berjudul “FUTSAL” penulis
mengharapkan adanya suatu kritik dan saran yang membangun bagi kesempurnaan
laporan ini, dengan adanya laporan ini diharapkan supaya pengetahuan mengenai
olahraga futsal dapat dilakukan dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

http://warnetgadis.com/futsal
http://medicastore.com/artikel/254/Cedera_pada_Olah_Raga_Futsal.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Olahraga
http://id.wikipedia.org/wiki/Futsal
http://www.akemapa.com/2007/05/08/peraturan-futsal-fifa/

Anda mungkin juga menyukai