PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permainan merupakan salah satu bagian yang diberikan dalam kegiatan
pembelajaran
pendidikan
jasmani
dan
olahraga
dengan
tujuan
untuk
Makalah ini akan membahas mengenai olah raga permainan tradisional khas
dari provinsi Sumatera Selatan yaitu Hadangan atau Gobak Sodor. Olahraga
tradisional ini merupakan warisan leluhur yang erat kaitannya dengan budaya,
agama dan tradisi masyarakat sehingga perlu dipertahankan keberadaannya untuk
memperkaya budaya bangsa. Beberapa dasa warsa yang lalu olahraga tradisional
tumbuh dan berkembang diberbagai pelosok tanah air, terutama di daerah
pedesaan, jumlah dan bentuk permainan sangat beraneka ragam. Namun, pada era
moderenisasi telah membawa permainan rakyat tersebut lambat laun tergusur dan
tidak dikenali olah masyarakat. Keberadaan dan identitas olahraga tradisional saat
ini sebagaian ada yang masih bertahan dan sebagian sudah tidak membekas pada
kehidupan masyarakat. Sehingga, generasi muda kebanyakan tidak mengenal
olahraga tradisional yang pernah tumbuh dan berkembang di daerahnya.
Permainan tradisional Hadangan ini dapat dikenalkan kembali kepada
anak-anak SD untuk dapat meningkatkan kualitas fisik juga melestarikan budaya.
Dalam pelaksanaannya, guru tidak perlu memaksakan harus membeli peralatan
dengan biaya tinggi. Upayakan saja dari lingkungan yang ada di sekolah dengan
mencari bahan yang murah dan terjangkau anak.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari permainan tradisional itu sendiri?
2. Bagaimana karakteristik dari permainan tradisional?
3. Apa yang dimaksud dengan permainan Hadangan dan bagaimana peraturan
serta cara permainan itu sendiri
4. Apa saja perlengkapan yang dibutuhkan dalam permainan Hadangan?
5. Apa nilai yang terkandung dalam permainan Hadangan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan ini
adalah:
BAB II
PEMBAHASAN
A. Permainan Tradisional
bekerja
mencari
nafkah,
sekolah
(http://gurupaud.blogspot.nl
2010/09/menjadi-cerdas-dan-ceria-dengan.html)
Olahraga tradisional merupakan permainan asli rakyat sebagai aset budaya
bangsa yang memiliki unsur olah fisik tradisional. Permainan rakyat yang
berkembang cukup lama ini perlu dilestarikan, karena selain sebagai olahraga
hiburan, kesenangan, dan kebutuhan interaksi sosial, olahraga ini juga mempunyai
potensi untuk meningkatkan kualitas jasmani bagi pelakunya.
Olahraga tradisional semula tercipta dari permainan rakyat sebagai pengisi
waktu luang. Karena permainan tersebut sangat menyenangkan dan tidak
membutuhkan biaya yang sangat besar, maka permainan tersebut semakin
berkembang dan digemari oleh masyarakat sekitar. Permainan ini dilakukan dan
digemari mulai dari anak-anak sampai dengan dewasa, sesuai dengan karakter
permainan yang dipakai. Beberapa permainan rakyat yang sudah cukup dikenal
oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia dan menjadi olahraga tradisional
adalah seperti egrang, terompah panjang, patok
sumpitan, gebuk bantal, gasing, lari balok, tarik tambang, benteng, dagongan,
panjat pohon pinang, sepak raga, lomba perahu, lompat batu nias, karapan sapi,
dan lain-lain.
Olahraga tradisional merupakan salah satu peninggalan budaya nenek
moyang yang memiliki kemurnian dan corak tradisi setempat. Indonesia dikenal
memiliki kekayaan budaya tradisional yang sangat beraneka ragam. Namun
seiring dengan semakin lajunya perkembangan teknologi di era globalisasi ini,
kekayaan budaya tradisional semakin lama semakin tenggelam. Semuanya mulai
tenggelam seiring dengan pengaruh budaya asing, maraknya permainan
playstation, game watch, computer game (Pontjopoetro, S. Dkk, 2002).
Nasional,
perhatian
pemerintah
untuk
memunculkan
dan
Sebaiknya arena yang akan dipergunakan memiliki permukaan yang datar atau
rata.
Untuk membedakan regu satu dengan regu lainnya, setiap regu diwajibkan
memakai kostum seragam bernomor dada dan punggung ukuran 15 cm X 20 cm,
dari angka 1 sampai dengan 8. Kapten regu diberi tanda khusus pada lengan kanan
atas berbentuk pita berwarna melingkar.
Lamanya permainan olahraga tradisional hadang ini adalah 2 X 15 menit
dan diberi waktu untuk istirahat selama 15 menit. Pelatih atau tim manajer
diperkenankan mengajukan time out. Time out diberikan kepada masing-masing
regu sebanyak satu kali, masing-masing satu menit selama permainan. Ketia
pelaksanaan time out, jam dimatikan dan dicatat posisi masing-masing pemain.
Setalah time
out selesai,
posisi
masing-masing
pemain
seperti
sebelum
Dalam permainan ini ada beberapa hal yang harus disiapkan diantaranya:
1. Alat permainan
Permainan ini hanya menggunakan lapangan yang berbentuk empat
persegi panjang (seperti lapangan bulutangkis).
Bentuk area hadang merupakan area petak persegi panjang yang
mempunyai panjang lapangan 15 meter dan lebar 9 meter. Kemudian area
8
5. Pelaksanaan permainan
a. Saat permainan dimulai, kelompok bertahan menjaga garisnya dan
kelompok penyerang berusaha melewati garis yang dihadang.
b. Penghadang pada garis pertama diperbolehkan menghadang lawan dengan
menggunakan garis tengah yang melintasi keempat garis.
c. Angka 1 diperoleh kelompok, apabila salah seorang anggotanya berhasil
melintasi garis akhir. Semakin banyak anggota yang melintasi garis akhir
tersebut maka semakin banyak angka yang didapat.
d. Salah satu kelompok akan dinyatakan menang apabila sudah memperoleh
angka terbanyak selama waktu 15 menit. Apabila skor sama, maka harus
10
11
perlu dikembangkan demi ketahanan budaya bangsa. Olah raga tradisional juga
merupakan nilai-nilai luhur untuk diketahui dan dihayati. Olah raga permainan
Tradisional perlu dilindungi, dibina, dikembangkan, diberdayakan, yang
selanjutnya diwariskan
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai
Permainan olah raga tradisional Hadang/ Gobak Sodor sebagai berikut :
1. Permainan tradisional telah menjadi aktivitas yang sering dilakukan
masyarakat saat ini, karena disinyalir dapat meningkatkan gairah hidup dan
kebugaran jasmani bagi pelakunya apabila dilakukan secara teratur dan
sungguh-sungguh baik oleh anak-anak maupun orang dewasa.
2. Permainan tradisional hadangan dapat dilakukan sebagai media pendidikan,
terutama untuk pada siswa TK dan SD. Bahkan sudah dimasukkan dalam
kurkulum yang tentunya harus disajikan saat proses belajar mengajar penjas.
Dengan tujuan untuk melestarikan warisan nenek moyang dan juga dapat
meningkatkan kebugaran jasmani.
13
B. Saran
Berdasarkan uraian diatas maka penulis menyarankan sebagai berikut :
1. Permainan olah raga tradisional seperti hadangan hendaknya dapat diterapkan
disekolah sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya tradisional negara kita.
2. Generasi sekarang hendaknya lebih mencintai permainan-permainan
tradisional agar tidak musnah ditelan oleh permainan-permainan modern
seperti video game, play station dan lain sebagainya.
3. Peserta didik hendaknya sejak dini diperkenalkan permainan tradisional
negara kita agar tumbuh rasa cinta tanah air dan budaya indonesia.
14
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Fajarwati, 2010. Menjadi cerdas dan ceria dengan permainan tradisional
(http://gurupaud.blogspot.nl/2010/09/menjadi-cerdas-dan-ceriadengan.html)
Pontjopoetro, S. Dkk (2002). Permainan Anak, Tradisional dan Aktivitas Ritmik.
(Modul). Jakarta. Pusat Penerbitan UT.
Menpora. (1991). Sejarah Olahraga Indonesia. Jakarta.
Biasworo, 2014. Hadang (http://ortrad.blogspot.nl/2012/08/hadang.html)
http://galeripenjas.blogspot.nl/2013/05/permainan-hadanggobak-sodorhadang.html
15