Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

FUTSAL
Dosen Pengampu Mata Kuliah : M. Said Zainuddin S.pd,M.pd

Oleh :
FIRMANSYAH
NIM : 210301502150

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KKESEHATAN DAN REKREASI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yag telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah “ Permain Bola Futsal Modern” dengan Dosen
Pengampu Said Zainuddin S.pd, M,pd. Makalah ini hadir untuk
memberikan pengetahuan yang signifikan tentang berbagai Sejarah
futsal, teknik dasar futsal, formasi futsal, sistem serangan dan bertahan.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
makalah ini, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Makassar, 27 April 2023

Penulis

DAFTAR ISI
ii
JUDUL…………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR………………………………………………....ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………1
A. Latar Belakang…………………………………………………….1
B. Rumusan Rumusan Masalah………………………………………1
C. Tujuan……………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………….2
1. Sejarah Futsal……………………………………………………...2
2. Teknik Dasar Futsal……………………………………………….5
3. Formasi Dalam Permainan Futsal………………………………..11
4. Sistem Serangan Bertahan Pada Futsal…………………………..14
5. Peraturan Dalam Permainan Futsal………………………………17
BAB III PENUTUP…………………………………………………...21
A. Kesimpulan………………………………………………………21
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………22

iii
A. Latar Belakang
Futsal merupakan satu diantara cabang olahraga yang saat ini sangat diminati
oleh seluruh lapisan masyarakat terutama kaum muda. Hal ini dikarenakan
olahraga futsal hanya memerlukan peralatan yang sederhana serta mendatangkan
kesenangan bagi yang bermain. Futsal merupakan suatu yang umum bagi banyak
orang dengan latar belakang dan keturunan yang berbeda-beda. Futsal dapat
dijadikan sebagai sebuah jembatan yang menghubungkan jenjang ekonomi. Futsal
pertama kali dikenal di Uruguay pada tahun 1930, dengan istilah “five-to-five”.
Berdasarkan terminologi internasional, futsal merupakan sebuah kombinasi
perpaduan dari bahasa Spanyol yaitu “Futbol de salao’. Maka, jika diterjamahkan
secara harfiah berarti sepakbola dalam ruangan. Futsal berkembang pesat di
Amerika selatan, khususnya di sao paolo Brazil.

B. Rumusan Masalah

1). Bagaimana sejarah futsal Internasional dan Nasional?

2). Apa saja teknik dasar dalam permainan bola futsal?

3). Apa saja farmasi dalam permainan bola futsal?

4). Bagaimana sistem serangan dan bertahan?

5). Apa saja peraturan dalam permainan futsal?

C. Tujuan Penulisan

1). Untuk mengetahui sejarah futsal Internasional dan Nasioanal.

2). Untuk mengetahui teknik dasar dalam permainan bola futsal.

3). Untuk mengetahui farmasi dalam permainan bola futsal.

4). Untuk mengetahui peraturan dalam permainan futsal.


iv
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sejarah Futsal

a. Sejarah futsal di Dunia

Burns mengemukakan bahwa futsal berasal dari bahasa Portugis. Futebol de


salao, dan Bahasa spanyol, futbol sala, futebal berarti sepak bola, sedangkan sala
(salon) berarti ruangan. Jika diterjemahkan maka futsal berarti sepak bola dalam
ruangan. Asal mula futsal ada pada tahun 1930 di Mentevideo, Uruguay dan
diperkenalkan oleh seorang pelatih sepak bolabernama Juan Carlos Ceriani.
Awalnya Ceriani hanya ingin memindahkan latihan dalam ruangan karena kondisi
lapangan yang licin setelah di guyur hujan. Futsal berkembang pesat di Amerika
selatan khususnya Brazil, dan terus menyebar keseluruh dunia, bahkan menembus
ke Eropa, Amerika Serikat, Afrika, Asia dan Oseania.

Pada tahun 1954 futsal di negara Brazil terus ditingkatkan dan di kembangkan
kepopulerannya dari sisi peraturan dan segi permainan yang langsung di setujui
langsung oleh negara bagian Brazil lainnya. Sejak saat itu aturannya secera terus
menerus di modifikasi melalui melalui kejuaraan-kejuaraan dengan tujuan
membuat permainan agar lebuh menarik.

Keterampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat melalu


gaya permainan futsal yang diperlihatkan oleh pemain-pemain Brazil diluar
ruangan (pada lapangan berukuran biasa). Salah satu contohnya pele, seorang atlet
sepak bola Brazil yang terkenal dan mengembangkan bakatnya didunia futsal.
Sementara Brazil terus menjadi pusat futsal dunia, permainan ini sekarang
dimainkan di bawah perlindungan Federation Internationale de Football

v
Association diseluruh dunia dari Eropa hingga Amerika Tengah, Amerika Utara
serta Afrika, Asia dan Oseania.

Pertandungan Internasional pertama diadakan pada tahun 1965 , di Amerika


Selatan yang dimenangkan oleh Paraguay. Enam perebutan piala Amerika Selatan
berikutnya diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelar juara disapu habis
oleh Brazil. Brazil menentukan dominasinya dengan merah Piala Pan Amerika
pertama pada tahun 1980 dan memenangkannya pada perebutan berikutnya pada
tahun 1984.

Kejuaraan dunia futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (Sebelum


anggota-anggotanya bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo,
Brazil, pada tahaun 1982, yang berakhir dengan Brazil di posisi pertama, Brazil
mengulangi kemenangannya pada kejuaraan dunia kedua tahun 1985 di Spanyol,
kemudian menderita kekalahan dari Paraguay dalam kejuaraan dunia ketiga tahun
1988 di Australia.

Di dunia ada badab Internasional futsal yakni, AMF (Asociation Mundial de


Futsal) dan FIFA yang membawahi sepak bola (pria dan wanita). Pertandingan
futsal Internasional pertama diadakan di AS pada Desember 1985, di Universitas
Negeri Sonoma di Rohnert Park, California.

b). Sejarah futsal di Indonesia

Futsal masuk ke Indonesia sekitar tahun 1998-1999. Lalu, pada tahun 2000 an,
futsal mulai dikenal masyarakat pada saat itu futsal Indonesia sudah tertinggal jauh
dibandingkan dengan negara tetangga yaitu Malaysia dan Thailand. Kemudian
futsal mulai berkembang dengan banyak munculnya sekolah-sekolah futsal di
Indonesia. Namun sejarah dunia mencatat bahwa secara resmi futsal Indonesia
vi
dimulai pada tahun 2002, ketika itu Indonesia di daulat oleh AFC (Asian Footbal
Confedration) untuk menyelenggarakan putaran finalkejuaraan futsal tingkat Asia
di Jakarta. Kejuaraan futsal AFC tahun 2012 ini merupakan penyelenggaraan ke-4
sejak pertama kali diadakan pada tahun 1999 di Malaysia. Seluruh pertadingan di
gelar di Istora Senayan, Jakarta dan pada saat itu di rajai oleh Iran, sedangkan
Indonesia hanya mampu meraih satu kali kemenangan dan satu kali draw dari 4
pertandingan yang di mainkan, sehingga gagal lolos dari babak penyisihan grub.
Tahun 2003, PSSI mempunyai kebijakan untuk mengubahnya menjadi badan futsal
Indonesia (BFN) pada tahun 2005, pada tahun 2002 Indonesia telah berhasil
menyelenggarakan kejuaraan futsal Asia di Jakarta, pada saat itulah lahir Tim
Nasional Futsal Indonesia yang pertama kali dihuni oleh pemain sepak bola dari
liga Indonesia. Akan tetapi 3 tahun terakhir, futsal telah mengalami perkembangan
yang luar biasa. Hal ini bukan terjadi di Indonesia saja, terutama di Asia, futsal
telah berkembang sangat pesat, hal ini dibuktikan dengan masuknya Iran(9),
Jepang(10), dan Thailand (11) dalam jajaran 20 besar rangking futsal dunia
(menurut data planet futsal).

Ronny Pattinasarani, merupakan salah satu pelopor futsal Indonesia, pada


tahun 2000 beliau diintruksikan oleh PSSI untuk mengikuti coaching clinic futsal
di Malaysia dan sejak saat itu beliau memperkenalkan dan menyebarluaskan futsal
ke berbagai kalangan termasuk pula kepada pesepak bola professional di Indonesia
maupun ke sekolah-sekolah sepak bola, karena beliau yakin bahwa futsal itu
bagian dari sepak bola modern dan banyak korelasi antara futsal dengan sepak
bola. Sedangkan Justinus Ihaksana, merupakan sosok yang membuat
perkembangan besar di dunia perfutsalan Indonesia. Pria kelahiran 28 Juli 1967 ini
menjabat sebagai pelatih timnas futsal Indonsia pada tahun 2004-2007. Beliau
pernah tinggal di Belanda selama 15 tahun dan pemegang sertifikat kepelatihan

vii
futsal dari KNVB (Asosiasi sepakbola Belanda) serta pernah melatih club divisi
utama di negeri kincir angin tersebut. Pada awalnya beliau sempat diragukan
melatih timnas, namun diluar dugaan, timnas Indonesia pertamanya pada tahun
2007 dengan memperoleh mendali perunggu Sea Games 2007 di Thailand
mengalahkan Malaysia yang saat itu sangat sulit ditaklukkan serta beliau pernah
berhasil membawa Indonesia mengalahkan England pada KL World Futsal 2005 di
Malaysia padahal di mata dunia, sepak bola sangat tertinggal jauh disbanding
England. Pada Tahun 2010, beliau menjabat sebagai maneger dan direktur teknik
Timnas Indonesia yang pada saat itu untuk pertama kalinya Timnas Indonesia
berhasil merengkuh gelar juara pertamnya pada gelaran piala AFF Futsal
Championship 2010 di Vietnam.

Futsal di Indonseia saat ini sudah sangat berkembang. Akan tetapi sampai saat
ini olahraga futsal hanya bersifat reaktif saja, belum menjadi sebuah olahraga
professional. Hal ini menjadi perhatian utama Badan Futsal Nasional (BFN) dan
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) agar dapat bekerja bahu-membahu
untuk membawa olahraga ini bias

2. Teknik Dasar Futsal

Dalam futsal ada beberapa elemen dasar yang harus di pahami ketika bermain
futsal yang secara umum tidak berbeda jauh dengan bermain sepak bola
konvensional. Jutinus Lhaksana (2012:29) menjelaskan, diperlukan beberpa
kemampuan menguasai teknik dasar bermain futsal, seperti : (1) teknik dasar
mengumpan (passing), (2) teknik dasar menahan bola (control), (3) teknik dasar
mengumpan lambung (chipping), (5) teknik dasar menembak bola (shooting), dan
(6) teknik dasar heading.

viii
1). Teknik Dasar Mengumpan (passing)

Passing merupakan salah satu teknik dasar permainan futsal yang sangat
dibtuhkan dan harus dikuasai oleh setiap pemain futsal karena dengan lapangan
yang rata dan ukuran yang kecil dibutuhkan passing yang cepat, keras dan akurat.
Usahakan bola yang mengalir sejajar dengan tumit pemain, sebab hamper
sepanjang permainan futsal menggunkan passing. Untuk menguasai skill passing
diperlukan penguasaan gerakan sehingga sasaran yang di inginkan tercapai.

Hermans (2011:32) menyebutkan ada 5 cara melakukanpassing yang benar,


yakni:

1. Tempatkan kaki tumpu disamping bola dan kaki yang akan menendang bola
sedikit mundur dibelakang bola.
2. Gunakan kaki bagian dalam untuk melakukan tendangan/passing.
3. Kunci atau kuatkan tumit agar saat sentuhan dengan bola lebih kuat.
4. Kaki dalam dari atas di arahkan ke tengah bola dan di tekan ke bawah agar
bola tidak melambung.
5. Di teruskan dengan gerakan lanjutan, dimana setelah sentuhan dengan bola
dalam melakukan passing ayunan kaki dengan dihentikan.
Kesalahan yang terjadi dalam melakukan teknik passing menggunakan kaki
bagian dalam adalah perkenaan pad bola yang masih belum tepat, sehingga
mengakibatkan bola tidak menuju sasaran dengan baik, gerak lanjutan yang
masih kaku dan masih banyak yang ditahan juga dapat menyebabkan
kecepatan bola tidak terkontrol.

2). Teknik Dasar Menahan Bola (Controlling)

ix
Dalam keterampilan controlling/menahan bola dalam futsal harus
menggunakan telapak kaki (sole) karena dengan permukaan lapangan yang rata
membuat bola akan bergulir cepat, sehingga pemain harus dapat mengontrol bola
dengan baik, sebab jika menahan bola jauh dari kaki maka lawan akan dengan
mudah merebut bola.

Controlling (control bola) adalah teknik dasar untuk mengontrol atau


menghentikan bola yang dating kearah pemain. Teknik dasar ini digunakan
bersama dengan teknik passing dan dilakukan untuk mengatur tempo permainan,
mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk passing.

Yang harus dilakukan pada saat menahan bola yaitu :

1. Selalu lihat datangnya bola.


2. Jaga keseimbangan pada saat datangnya bola.
3. Sentuh atau tahan bola dengan menggunakan telapak kaki (sole) agar
bolanya diam tidak bergerak dan mudah dikuasai.

3). Teknik Dasar Mengumpan Lambung (Chipping)

Menurut Justinitus Lhaksana (2012:32) keterampilan chipping ini sering


dilakukan dalam situasi lawan bertahan satu sama lain. Chipping yaitu digunakan
untuk melintasi lawan dengan umpan lambung yang memblok jaluran operan
bawah. Situasi ini juga dapat terjadi dalam permainan atau jika lawan membentuk
dinding untuk bertahan menghadapi tendangan bebas. Perbedaannya tepat di
bawah bola. Hal ini harus dilakukan dalam melakukan mengumpan lambung bola:

1. Tempatkan kaki tump di samping bola, bukan kaki yang melakukan passing.

x
2. Gunakan ujung sepatu yang diarahkan ke bagian bawah bola agar bola
melambung.
3. Terukan dengan gerakan lanjutan. Setelah sentuhan dengan bola.
4. Dalam melakukan passing, ayunan kaki jangan dihentikan.

4). Teknik Dasar Menggiring Bola

Dribble merupakan cara membawa bola dari suatu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan kaki kita sebagai pengontrol. Lionel Messi saat ini disebut-
sebut sebagai pemain dengan kemampuan dribble luar biasa.

Sikap tubuh saat pertandingan sangat menentukan permainan kita. Kita


tidak bias memantau peluang yang sangat kecil jika tidak mengarahkan pandangan
ke sekitar. Peluang ruang yang terbuka, posisi lawan yang renggang dan rekan
yang lowong, serta posisi kita sendiri, akan mudah terpantau dalam sikap look up
(melihat ke atas). Lakukan sebagaimana berikut:

1. Usahakan postur tubuh tegak (antara 90-120 derajat).


2. Jaga bola dekat kaki yang menggiring antara 0-30 cm saja.
3. Lihat bola dengan sedikit melirik ke bawah, cukup gerakkan mata saja saat
melihat sekitar, sementara kepala tetap diam dalam posisi tegap. Jangan
sampai ikut-ikutan menunduk karena akan memperpendek jarak pandang
kita.
4. Sadari bahwa kebanyakan pemain lawan menunduk memperhatikan bola.
Sekali-kali amati arah pandangan pemain lawan ini, mereka tak akan sadar
kalua anda melihat kea rah mereka. Anda senyum atau membuat ekspresi
aneh sekalipun, mereka tak memperdulikannya, bahkan tak sadar. Hal ini

xi
menimbulkan kepercayaan diri untuk mengoceh lawan karena mereka tak
akan tahu apa yang kita lakukan. Sangat manjur setiap saya terapkan sendiri.
5. Latih kemampuan melakukan gerakan tiba-tiba tanpa membuang bola terlalu
jauh sehinga bias kita kejar.
6. Biasakan berlari dengan kaki rapat dalam kecepatan yang lambat, seperti
berjalan dengan bola, untuk kemudian melakukan gerak cepat dengan berlari
sprint sambal membawa bola.
Menurut Justinus Lhaksana (2012: 33) teknik dribbling merupakan
keterampilan penting dan mutlak harus dikuasai oleh setiap pemain futsal.
Dribbling merupakan kemamouan yang dimiliki setiap pemain dalam
menguasai bola sebelum di berikan kepada temannya untuk menciptakan
peluang dalam mencetak gol. Dalam permainan futsal telapak kaki, kaki
bagian luar dan bagian punggung kaki. Akan tetapi, telapak kaki dengan atas
dan permukaan lapangan yang rata, sihingga bola harus sepenuhnya
dikuasai, yang perlu diketahui dalam teknik menggiring bola yaitu:
1. Kuasai bola serta jaga jarak dengan lawam.
2. Jaga keseimbangan badan pada saat dribbling.
3. Fokuskan pandangan setiap kali bersentuhan dengan bola.
4. Sentuhan bola harus menggunkan telapak kaki secara berkesinambungan.

5). Teknik Dasar Menembak (Shooting)

Menurut Jutinus Lhaksana (2012: 34-35) shooting merupakan teknik dasar


yang harus di kuasai oleh setiap pemain. Teknik ini merupkan cara untuk
menciptakan gol. Ini disebabkan seluruh pemain memiliki kesempatan untuk
menciptakan gol an memenangkan pertandingan atau permainan. Shooting dapat di

xii
bagi menjadi dua teknik, yaitu shooting menggunkan punggung kakidan ujung
sepatu atau ujung kaki.

1. Teknik Shooting Menggunakan Punggung Kaki


a. Tempatkan kaki tumpu di samping bola dengan jari-jari kaki lurus
menghadap arah gawang, bukan kaki yang untuk menendang.
b. Gunakan bagian punggung kaki untuk melakukan shooting.
Konsentrasikan pandangan ke arah bola tepat di tengah-tengah bola
pada saat punggung kaki menyentuh bola.
2. Teknik Shooting Menggunakan Ujung Kaki
a. Posisikan badan agak dicondongkan ke depan. Apabila badan tidak
dicondongkan, kemungkinan besar perkenaan bola bagian bawah
dan bola akan melambung tinggi..
b. Teknik shooting dengan menggunakan ujung sepatu atau ujung kaki
sama halnya dengan shooting menggunkakan punggung kaki tepat di
ujung sepatu atau ujung kaki.
c. Teruskan dengan gerakan lanjutan, setelah sentuhan dengan bola
dalam melakukan shooting, ayunan kaki jangan di hentikan.

6). Teknik Dasar Menyundul Bola (Heading)

Menurut Justinus Lhaksana (2012:30) Pentingnya menyundul bola dalam


permainan futsal tidak seperti dalam permainan sepakbola konvensional, tetapi ada
situasi ketika anda perlu menggunkan teknik menyundul bola dari serangan lawan
dan dalam menciptakan gol. Untuk menyundul bola hendaknya memperhatikan
berikut ini:
1. Lihat datangnya bola.

xiii
2. Melengkungkan tubuh

3. Jaga keseimbangan dengan melebarkan badan.

4. Sentuh bola dengan dahi (bagian kepala yang keras)

5. Ada gerakan lanjutan setelah sentuhan dengan bola, sehingga jalannya bola
lebih cepat kearah yang dituju.

3. Formasi Dalam Permainan Futsal

1. Formasi 2-2

Formasi ini jarang digunakan dibndingkan dengan formasi 1-2-1 karena


penyerangan ini hanya dilakukan dua lapis serangan dan gerakannya terlalu statis.
Sistem ini mengharuskan adanya dua striker didepan dan dua pemain belakang
yang bermain statis. Formasi ini digunakan oleh permainan yang bertempo sedang.
Formasi pertahanan 2-2 merupakan formasi paling dasar didalam permainan futsal.
( 2 bek, 2 penyerang).

Formasi ini biasanya digunakan di setengah lapangan kita sendiri, yaitu


ketika pemain lawan menguasai bola semua pemain kita segera membentuk
formasi 2-2, ketika bola dioper oleh lawan maka posisi pemain cepat berubah
menjadi 2-1 dimana satu orang pemain mendekati bola (berusaha merebutnya)
sedangkan dua pemain lainnya melakukan covering. Satu pemain sisanya turun ke
daerah pertahanan paling belakang dan menjadi tameng terakhir tim. Dengan
demikian, biasanya lawan menjadi kesulitan dalam mengoper dan melakukan
serangan, biasanya mereka megoper ke pemain belakangnya atau terburu-buru
mengoper sehingga dengan mudah dapat kita rebut bolanya.

2. Formasi 1-2-1
xiv
Formasi ini mengharuskan adanya sebuah jangkar pemain beakang yang
bertugas sebagai playmaker sekaligus orang terakhir sebelum penjaga gawang.
Formasi ini megharuskan pergerakan aktif seleruh pemain agar menimbulkan celah
pada pemain defense lawan. Variasi ini dilakukan jika defense lawan berdiri 3-4
meter. Pemain akan secara bersama-sama melakukan serangan dan bertahan.
Pemain pada formasi ini akan terlihat rapat dan begitu ketat.

3. Formasi 3-1

Formasi futsal 3-1 memudahkan melakukan serangan dengan lebih variatif. Di


depan kiper ada seorang pemain bertahan, dua pemain tengah atau pivot. Strategi
futsal ini menuntut banyak pergerakan dari pemain dalam penguasaan bola
terutama saat melakukan variasi serangan.

Pivot lebih banyak mengoperkan kepada rekan saat menyerang. Kedua pemain
sayap dan satu pemain belakang akan mengimbangi arah pergerakan pivot untuk
menciptakan ruang permainan dan peluang untuk mencetak gol. Pivot dan kedua
pemain sayap akan melakukan beberapa gerakan untuk mencari celah dan momen
yang tepat guna memasukkan bola ke gawan lawan.

4. Power Play

Dalam pertandingan futsal, kadang tim lawan akan melakukan penyerangan


frontal dengan kelima pemain maju ke area pertahanan kita. Kita biasa menyebut
strategi ini dengan power play.

Ada dua kemungkinan mengapa strategi ini digunakan. Pertama, untuk


mengejar gol. Biasanya pelatih lawan menarik penjaga gawang (asli) sebagai
poros. Momen ini biasanya terjadi menjelang pertandingan usai. Kedua, pelatih
sengaja menerapkan strategi ini setelah menganalisa kualitas teknik permainan

xv
lawan yang lebih rendah atau sangat jauh di bawah. Bisa saja sejak awal
pertandingan menggunkan strategi ini untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya.

Kita harus pahami bahwa dengan 5 pemain lawan menyerang bersamaan, ada
5 titik di area pertahanan kita yang selalu di isi lawan. Pertama titik poros tengah,
ini biasanya di isi oleh pemain pengganti kipper. Ia akan selalu bersiap
mengalirkan bola secepat mungkin kearah pemain yang mendapatkan ruang
tembak atau ruang passing. Titik lainnya di isi samping gawang (tiang dekat dan
tiang jauh). Dua titik lainnya ada diantara titik poros tengah dan dua titik di
samping gawang.

Dari pengertian tersebut, maka futsal dapat didefenisikan sebagai berikut:


cabang olahraga yang dilakukan oleh dua tim masing-masing 5.

4. Sistem Serangan dan Bertahan pada Futsal

a. Sistem Serangan

Menyerang adalah suatu taktik ketika suatu tim dalam keadaan menguasai
bola dengan maksud mendatangkan peluang tejadinya gol. Selain memiliki
pertahanan yang baik agar mencegah lawan untuk mencetak gol, sebuah tim juga
harus memiliki strategi menyerang yang efektif untuk dapat mencetak gol
sebanyak mungkin ke gawang lawan.

Stretegi menyerang dalam permainan futsal dapat dilakukan apabila


menguasai bola (ball possession). Ball possession yaitu istilah untuk penguasaan
bola artinya beberapa lama waktu atau presentasi bola jatuh ke kaki total seluruh
pemain dari sebuah klub dalam sebuah pertandingan.

xvi
Dalam upaya untuk mencetak gol pelanggaran memanfaatkan prinsip-prinsip
dalam menyerang dalam buku lisensi D Amerika yaitu: penetrasi, kedalaman,
mobilitas, melebar, improvisasi dan serangan balik.

1. Penetrasi (penetration). Pilihan pertama pemain dengan bola adalah


menembus pertahanan lawan. Tergantung dimana pemain adalah bidang dia
dapat melihat untuk menembak, lolos ke rekan satu tim yang memiliki
menembus pertahanan atau hanya menggiring bola untuk penetrasi atau
ruang.
2. Kedalaman/Depth (support). Ketika kita merujuk ke kedalaman pada
serangan kita berbicara tentang dukungan bermain. Baik mendalam
memberikan pemain pada bola dengan seluruh dukungan, sehingga ada
pilihan untuk bermain bola maju, persegi atau kembail. Lebih banyak pilihan
pemain memiliki bola, sedikit kemungkinan mereka akan kehilangan bola..
Baik dukungan bermain dicapai saat ada sudut yang baik dalam mendukung,
jarak tang tepat dari dukungan dan kecepatan dukungan dan support.
3. Mobilitas (Mobility). Gerakan diperlukan dalam permainan sehingga pemain
bisa menciptakan ruang untuk diri sendiri atau rekan satu tim mereka.
Mobilitas yang baik melibatkan bergerak dalam mendukung bola serta
bermain tanpa bola. Pemain tanpa bola harus “ tidak seimbang” pada
pertahananlawan dengan menjalankan ke posisi yang akan menciptakan
peluang atau membuat ruang untuk rekan dekat bola.
4. Melebar (Width). Ketika tim dalam kepemilikan bola itu harus
menggunakan semua area yang tersedia di mana untuk bermain. Semakin
banyak ruang yang mereka miliki untuk bermain, Semakin banyak ruang
yang mereka miliki untuk betmain, semakin besar waktu dan ruang masing-
masing pemain dalam kepemilikan bola yang akan dimiliki.

xvii
5. Improvisasi. Pemain harus menggunakan bakat individu mereka sendiri
untuk menciptakan, melewati atau menembak peluang untuk diri sendiri atau
rekan tim. Pemain yang memiliki kemampuan untuk mengubah dengan
cepat arah permainan, menghindari sebuah tantangan dengan mudah,
menembak tanpa kehilangan keseimbangan, atau bahkan melakukan sendiri
“trik” untuk menciptakan peluang adalah asset dari sebuah tim. Prinsip
menyerang ini harus dikuasai oleh setiap pemain dalam upaya mencetak gol.
Selain itu, dibutuhkan krativitas yang tinggi dalam menyusun serangan.
Karena itu perlu adanya latihan yang bervariasi dari para pelatih, sehingga
dalam melakukan sebuah serangan para pemain sudah lebih mengerti apa
yang harus mereka lakukan dalam menyerang.
6. Strategi balik (counter attack). Merupakan salah satu srategi futsal yang
cepat tentang satu dan dua lewat sentuhan antar pemain menyerang, yang
bertujuan untuk secepat mungkin memanfaatkan kelegahan tim lawan ketika
lawan sedang asik menyerang sehingga memudahkan untuk menciptakan
gol. Serngan balik yang baik bergantung pada kondisi fisik, kerja sama tim,
dasar permainan, dan keputusan yang cepat. Maka dari itu, utnuk melakukan
serangan baik yang baik salah satunya harus mampu menggiring bola dan
berlari dengan bola yang didukung oleh kondisi fisik yang baik pula, dimana
kekuatan otot tungkai, kecepatan dan kelincahan merupakan bagian dari
factor kondisi fisik yang berpengaruh terhadap kemampuan menggiring bola
yang juga menentukan tingkat keberhasilan sebuah serangan balik.

b. Sistem Bertahan

Tujuan utama pertahanan dalam permainan futsal adalah mencegah tim lawan
untuk mencetak gol. Tujuan lainnya adalah mencuri bola (steal) dari tim lawan.
Kedua hal ini berkaitan satu sama lain.

xviii
Dalam permainan futsal tidak terlepas dari taktik dan strategi untuk meraih
kemenagan. Variasi taktik digunakan agar permainan tidak mudah di baca oleh
lawan, taktik yang efisien dalam bertahan maupun menyerang sangat berpengaruh
untuk mempermudah meraih kemenangan. Diperlukan kerja sama dan pemahaman
yang baik antar pemain agar mencapai taktik yang diinginkan.

Taktik adalah aksi individu atau bersama-sama yang ditunjukkan oleh pemain
atau sekolompok pemain untuk mengambil kesempatan dari seorang pemain lawan
atau sekolompok pemain lawan atau tim lawan secara keseluruhan.

Menurut Scheuneman (2012: 21) teknik bertahan yaitu:

1. Bertahan 1 vs 1: berbagai upaya upaya dengan tujuan untuk memperoleh


kembali penguasaan bola yang dikuasai oleh lawan.
2. Penempatan posisi dan sikap tubuh (Body Shape). Sikap atau penempatan
posisi tubuh sehingga pemain dapat melakukan gerakan pertahanan
berikutnya dengan tepat.
3. Melakukan antisipasi: antisipasi pemain untuk mempersulit lawan
melakukan serangan lawan. Pemain bertahan membaca atau menebak alur
bola atau pergerakan lawan sebelum terjadi.
4. Reaksi: reaksi pemain terhadap gerakan-gerakan lawan sesaat setelah
dilakukan.
5. Mencegat: gerakan mencegat alur bola untuk memperoleh kembali
penguasaan bola tersebut sedang di oper oleh pemain-pemain lawan.
6. Mencegah lawan berbalik: tekanan pada lawan yang membelakangi gawang
dengan bertujuan menggagalkan niat lawan untuk berbalik menghadap
gawang.
7. Melakukan teckling: kontak yang dibuat dengan kaki ketika bola sedang
adadi kaki lawan dengan tujuan untuk mencegah gerakan penyerangan
xix
berikutnya atau memperoleh penguasaan bola kembali.

5. Peraturan Permainan Futsal

a. Peraturan Lapangan

1. Ukuran Lapangan

Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembalas


lapangan harus lebih panjang dari garis gawang:

Panjang : Minimal 25m

Maksimal 42m

Lebar : Minimal 15m

Maksimal 25m

Ukuran Pertandingan Internasional:

Panjang : Minimal 38m

Maksimal 42m

Lebar : Minimal 18m

Maksimal 22m

2. Tanda Lapangan
a. Lapangan ditandai dengan garis. Garis tersebut termasuk garis
pembatas lapangan. Garis yang lebih panjang disebut garis samping

xx
(touched line) dan yang lebih pendek disebut garis gawang (goal
line)
b. Lebar garis pembatas 8m.
c. Lapangan di bagi menjadi dua dan diberi garis tengah.
d. Titik tengah di tandai pada garis setengah lapangan dan lingkaran
pada titik tengah dibuat dengan radius 3m.
3. Daerah Penalti
Daerah penalti ditandai pada masing-masing ujung lapangan sebagai
berikut; (a) seperempat lingkaran, dengan radius 6 m, ditarik sebagai
pusat di luar dari masing-masing tiang gawang, dan (b) seperempat
lingkaran digambarkan garis pada sudut kanan hingga garis gawang dari
luat tiang gawang. Bagian atas dari masing-masing seperempat
lingkaran dihubungkan dengan garis sepanjang 3,16m berbentuk
parallel/ sejajar dengan garis gawang antara kedua tiang gawang
tersebut.
a. Tititk penalty
Titik penalty pertama digambarkan 6m dari titik tengah antara kedua
tiang gawang dengan jarak yang sama.
b. Titik Penalti kedua
Titik penalty pertama digambarkan di lapangan 10 m dari titik tengah
antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.
c. Tendangan Sudut
Seperempat lingkaran dengan radius 25 cm ditarik di dalam lapangan
dari setiap sudut.

4. Daerah Pergantian Pemain

xxi
Daerah pemain cadangan terletak pada samping lapangan dengan
tempat duduk tim di kedua sisi yang sama sehingga mempermudah
untuk pergantian pemain. Daerah pengantian pemain terletak depan
tempat duduk pemain cadangan dan dengan panjang 5 m. Daerah ini
ditandai pada masing-masing sisi dengan garis yang memotong garis
samping, dengan lebar garis 8 cm dan panjang 80 cm, dimana 40 cm
digambarkan didalam lapangan dan 40 cm di luar lapangan.
Daerah bebas berjarak 5 m dari garis tengah dan garis samping.
Daerah bebas ini, secara langsung didepan pencatat waktu dan harus
tetap dalam keadaan kosong dan bebas pandangan.

5. Gawang
Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah dari masing-masing
garis gawang. Gawang terdiri atas dua tinag gawang (goal post) yang
sama dari masing-masing sudut dan dihubungkan dengan puncak tiang
oleh palang gawang secara horizontal (cross bar).
Jarak antar tiang gawang 3 m dan jarak dari ujung bagian bawah
tanah ke palang gawang adalah 2 m.
Kedua tiang gawang dan panjang gawang memiliki lebar dan
dalam yang sama yakni 8 cm. Jaring dapat dibuat dari nilon yang di ikat
ke tiang gawang dan palang gawang dibahagian belakang yang diberi
beban.

6. Permukaan Lapangan
Permukaan lapangan harus mulus, rata dan tidak kasar. Disarankan
pengunaan kayu atau lantai pakit, atau bahan buatan lainnya. Yang
harus dihindari adalah penggunaan bahan dari beton atau korn blok.
xxii
7. Keputusan dan Penegasan
a. Keputusan 1
Jika garis gawang antara 15 hingga 16m, maka radius seperempat
lingkaran hanya diukur sebesar 4m. Dalam hal ini, tanda titik penalty
tidak lagi ditempatkan pada garis yang dibatasi daerah penalty, tetapi
berada tetap pada jarak 6m dari titik tengah antar posisi kedua tiang
gawang.
b. Keputusan 2
Penggunaan lapangan yang datar dan terkumpul alami, atau rumput
buatan diperbolehkan hanya untuk pertandingan local, tetapi tidak
untuk pertandingan-pertandingan yang bersifat nasional dan
internasional.
c. Keputusan 3
Tanda/titik dapat digambarkan diluar lapangan, 5 m dari busur pojok
pada sudut kanan dan kiri dari garis gawang untuk memastikan
bahwa jarak ini dapat diamati apabila tendangan sudut dilakukan.
Lebar tanda/titik ini adalah 8 cm.

xxiii
BAB III

PENUTUB

A. Kesimpulan
Permainan futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang
masing-masing beranggotakan 5 orang. Tujuannya adalah memasukkan bola
ke gawang lawan, dengan memanipulsai bola dengan kaki. Selain lima
pemain utama, setiap regu juga diizinkan memilikipemain cadangan. Tidak
seperti sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis,
bukan net atau papan.

xxiv
DAFTAR PUSTAKA

Buku Latihan Taktik BEYB bermain bermain futsal modern/ Benny


Badaru ; editor, Welti Wediasti

xxv

Anda mungkin juga menyukai