Anda di halaman 1dari 16

TUGAS INDIVIDU

MAKALAH TENIS MEJA

OLEH

KOMANG ARI UTARI

( A1F118018 )

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karena atas berkat
rahmat-Nya makalah ini yang judulnya " Tenis Meja" dapat terselesaikan tepat
pada waktu yang telah ditentukan. Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk
memenuhi Mata kuliah Belajar Motorik. Makalah ini di buat berdasarkan
pengetahuan dari referensi buku dan internet.

Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi pembaca
untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang tenis meja. Saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan perlu adanya pendalaman
lebih lanjut. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 20 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang....................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...............................................................................1

1.3. Tujuan.................................................................................................2

1.4. Manfaat...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Tenis Meja.............................................................................3

2.2. Teknik Dasar Permainan Tenis Meja.................................................4

2.3. Peraturan Permainan Tenis Meja........................................................7

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan..........................................................................................12
3.2. Saran....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah dikenal dan
banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan orang
tua. Hal ini membuktikan bahwa tenis meja telah bermasyarakat, bahkan
kejuaraan tenis meja yang bersifat umum dan terbuka sering diadakan pada suatu
acara tertentu. Perkembangan permainan tenis meja di tanah air atau di Indonesia
cukup menggembirakan akhir-akhir ini. Ditinjau dari segi kuantitas hampir
seluruh lapisan masyarakat telah mengenal tenis meja dan mampu untuk
memainkannya. Dari kejuaraan yang bersifat umum, hampir seluruh daerah selalu
mengikutinya. Ini membuktikan bahwa tenis meja Indonesia sudah mampu
menempati posisi ditingkatan yang menggembirakan, baik di Asia Tenggara
maupun di Asia, bahkan di tingkat dunia. Ini membuktikan Indonesia mempunyai
potensi untuk menciptakan atlet tenis meja yang handal. Indonesia baru mengenal
tenis meja sejak tahun 1930, dan baru terorganisasi tahun 1958, yaitu berdirinya
PTMSI. Olahraga tenis meja pada dasarnya membutuhkan kemampuan untuk
melakukan berbagai macam pukulan dan ketrampilan memainkan raket atau bed.
Para pelatih diharapkan dapat memberikan latihan berbagai macam pukulan dasar
yang ada dalam permainan tenis meja agar anak asuhnya dapat mencapai sukses
dalam pertandingan. Komponen yang penting dalam mempersiapkan atletnya
adalah program latihan teknik meliputi teknik pegangan, teknik pukulan, dan
teknik bermain, latihan taktik meliputi taktik bermain tunggal dan ganda,
sedangkan latihan mental dengan cara banyak melakukan uji tanding.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimana sejarah tenis meja di dunia dan indonesia ?


1.2.2. Apa saja teknik dasar tenis meja ?
1.2.3. Apa saja peraturan-peraturan dalam tenis meja ?

1
1.3. Tujuan

1.3.1. Untuk menjelaskan sejarah tenis meja di dunia maupun di indonesia


1.3.2. Untuk menjelaskan teknik dasar permainan tenis meja
1.3.3. Untuk menjelaskan peraturan dalam permainan tenis meja

1.4. Manfaat

1.4.1. Agar kita dapat mengetahui sejarah dari permainan tenis meja
1.4.2. Agar kita dapat mengetahui apa saja teknik dasar tenis meja
1.4.3. Agar kita dapat mengetahui apa saja peraturan dalam tenis meja

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Tenis Meja


Tenis meja dibuat di Inggris sekitar abad ke-19, di mana dimainkan oleh
orang kelas atas sebagai permainan indoor setelah makan malam.Tenis meja
mempunyai beberapa nama, salah satunya "whiff-whaff", dan disarankan bahwa
permainannya pertama kali dikembangkan oleh tentara Inggris di India atau
Afrika Selatan, di mana mereka membawanya kembali ke Inggris. Sebaris buku
disusun ditengah meja sebagai net, di mana dua bukunya berfungsi untuk
memukul bola golf. Nama "ping-pong" digunakan hampir semua negara sebelum
perusahaan Inggris J. Jaques & Son Ltd menjadikannya merek dagang pada tahun
1901. Nama "ping-pong" kemudian lebih digunakan untuk permainan yang
dimainkan peralatan Jaques, dengan perusahaan lain menyebutnya tenis meja.
Situasi yang sama terjadi juga di Amerika Serikat, di mana Jaques menjual hak
nama "ping-pong" kepada Parker Brothers. Parker Brothers lalu menjadikannya
merek dagang tahun 1920-an, membuat organisasi lainnya mengubah nama
menjadi "tenis meja" dibanding menggunakan nama yang lebih umum, namun
dengan merek dagang.

Sejarah Tenis Meja di Indonesia


Sejarah tenis meja masuk Indonesia kurang lebih sekitar tahun 1930an dan
hanya baru dimainkan di pertemuan umum orang-orang belanda yang terkenal
dengan sebutan nama Societeit. Kurang lebih sekitar tahun 1940an olahraga tenis
meja sudah mulai dimainkan oleh masyarakat Indonesia hanya saja golongan
tertentu seperti pamong dan pegawai negeri. Pada tahun yang sama Indonesia
membentuk organisasi tenis meja yakni dengan nama PTMSI (Persatuan Tenis
Meja Seluruh Indonesia) yang mana telah terdaftar menjadi salah satu anggota
dari Table Tennis Federation of Asia yang disingkat TTFA. Perlombaan kejuaran
tenis mejada di tingkat Asia yang diadakan oleh Table Tennis Federation of Asia
(TTFA) telah diikuti oleh Persatuan Tenis Meja seluruh Indonesia (PTMSI) yang
diselenggarakan oleh Singapura dan Manila. PTMSI telah resmi menjadi anggota

3
International Table Tennis Federation di tahun 1961 dan tercatat sebagai negara
anggota ke-73. Sebagai anggota ITTF, jika dibandingkan dengan keanggotaan
yang ada pada asosiasi TTFA, sebaliknya PTMSI belum pernah absen dimanapun
penyelenggaraanya dilaksanakan sejak pertama perlombaan dunia diadakan pada
tahun 1963. Salah satu partisipasi pertama bagi PTMSI pada kejuaraan
perlombaan ialah di Praha tahun 1963 dengan hasil peringkat ke-34 bagi putra dan
putri ke-31.

2.2. Teknik Dasar Permainan Tenis Meja

a. Teknik Memegang Bet (Grip).

Teknik memegang bet merupakan faktor yang sangat penting dalam


permainan tenis meja. Secara garis besar pegangan dapat dibedakan menjadi
dua macam:
1) Memegang Bet Seperti Berjabat Tangan (Shakehand Grip)
Shakehand Grip sangat populer terutama di negara-negara Eropa atau
dunia Barat. Dengan pegangan ini, seorang pemain dapat menggunakan
kedua sisi bet.
2) Memegang Bet Seperti Memegang Tangkai Pena (Penhold Grip)
Penhold Grip dikenal pula dengan Asia Grip, walaupun kebanyakan
pemain Asia menggunakan Shakehand Grip. Pada pegangan ini hanya satu
sisi bet yang dapat digunakan.
3) Seemiller Grip
Seemiller Grip juga disebut dengan American Grip, yang merupakan versi
dari Shakehands Grip.Cara memegang ini hampir sama dengan shakehand
grip. Bedanya pada seemiller grip, bet bagian atas diputar dari 20-90
derajat ke arah tubuh. Jari telunjuk menempel di sepanjang sisi bet.
Kelebihan gaya seemiller grip adalah mudah melakukan blok, mudah
menguasai permainan di tengah meja mudah melakukan perubahan sisi bet
pada saat permaianan berlangsung, pergelangan tangan mudah digerakkan
untuk pukulan forehand.

4
b. Teknik Siap Sedia (Stance).
Stance berarti posisi kaki, badan dan tangan pada saat siap menunggu bola
atau pada saat memukul bola. Ada dua bentuk stance utama yang biasa
digunakan dalam permainan tenis meja:

 Square Stance

Square Stance adalah posisi badan menghadap penuh ke meja.


Biasanya posisi ini digunakan untuk menerima servis dari lawan atau
siap kembali setelah mengembalikan pukulan dari lawan. Dengan satu
langkah ke samping kiri, samping kanan, ke depan, ke belakang
maupun diagonal, pemain diharapkan dapat mengembalikan bola
dengan baik.

 Side Stance,

Side Stance berarti posisi badan menyamping, baik ke samping


kiri maupun ke samping kanan. Pada side stance, jarak antara bahu ke
meja atau ke net harus ada yang lebih dekat. Misalnya untuk pukulan
forehand bagi pemain tangan kiri, bahu kiri harus lebih dekat ke net,
begitu pula kaki kirinya harus lebih dekat ke net. Sebaliknya stance
untuk pukulan backhand bagi pemain tangan kanan, bahu kanan
beserta kaki kanannya harus lebih dekat ke net.

c. Teknik Gerakan Kaki (Footwork).


Footwork dalam tenis meja pada garis besarnya dibedakan untuk nomor
tunggal dan nomor ganda. Footwork yang digunakan dalam permainan
tunggal sudah otomatis digunakan dalam permainan ganda. Jika dilihat dari
banyaknya langkah footwork, untuk tunggal dapat dibedakan: satu langkah,
dua langkah dan tiga langkah atau lebih. Arah pergerakannya bisa ke depan,
ke belakang, ke samping kiri, samping kanan atau diagonal. Penggunaan
gerakan kaki disesuaikan dengan jarak yang harus diantisipast antara bola
yang datang dengan posisi pemain. Jika jaraknya sangat dekat, mungkin
tidak usah melangkahkan kaki atau hanya satu langkah saja. Jika jarak

5
antara bola yang datang dengan posisi pemain agak jauh, dengan dua
langkah sudah cukup. Akan tetapi, jika jaraknya cukup jauh dari meja, harus
dicapai dengan tiga langkah atau lebih.
Metode gerak kaki yang sering kita gunakan adalah two-step. Tipe ini
biasanya digunakan oleh pemain dengan tipe menyerang. Cara
melakukannya :

 Lutut sedikit ditekuk


 Berat badan dibagi secara rata di kedua kaki
 Berat badan ditumpukan pada ujung kaki
 Bila ingin melangkah ke kiri, kaki kiri digeser ke arah kiri dan berat badan
dibebankan ke arah kaki kiri. Bila perlu melakukan dua kali langkah, maka
caranya sama
 Kaki kanan mengikuti kaki kiri, jika ingin melakukan
pukulan forehand maka kaki kanan ditarik ke belakang sehingga sama
seperti posisi awal melakukan pukulan forehand.
 Setelah melakukan pukulan, harus memperhatikan arah bola dan
kembali ke posisi awal. Bila ingin bergerak ke kiri dorong dengan kaki
kanan. Bila tidak dalam posisi siap, maka harus bergerak ke arah
belakang, tetapi jika lawan memukul bola kita jangan bergerak.

d. Teknik Pukulan

1. PukulanForehand
Pukulan forehand dilakukan jika bola berada disebelah kanan
tubuh.Cara melakukan pukulan ini adalah dengan merendahkan posisi
tubuh, lalu gerakkan tangan yang memegang bet ke arah pinggang. Jika
tidak kidal gerakan ke arah kanan. Siku membentuk sudut kira-kira 90
derajat. Sekarang tinggal menggerakkan tangan kedepan tanpa merubah
siku.
2. Pukulan Backhand
Pukulan backhand dilakukan jika bola berada disebelah kiri badan.
Cara melakukannya pertama rendahkan posisi tubuh lalu gerakkan tangan

6
ke arah pinggang sebelah kiri. Jika tidak kidal, dengan sudut siku sembilan
puluh derajat. Gerakkan tangan dan bet ke arah depan, jaga siku agar tetap
sembilan puluh derajat dan bet tetap lurus.

2.3. Peraturan-peraturan Permainan Tenis Meja

a. Bet

Aturan yang pertama yaitu mengenai bet atau raket. Bet dalam olahraga
tenis meja adalah alat pemukul/raket terbuat dari campuran kayu dan serat karbon
yang digunakan untuk memukul bola. Cara memilih bet tenis meja yang sesuai
standard yaitu yang 85% terbuat dari bahan kayu, sedangkan sisanya adalah serat
karbon, serat kaca, dan kertas padat. Pada bagian sisi raket yang biasa digunakan
untuk menerima bola dilapisi karet licin dengan ketebalan 2mm tanpa spons dan
4mm dengan spons. Campuran bahan-bahan ini bertujuan untuk membuat bet
lebih kokoh.

b. Bola

Peraturan yang kedua yaitu mengenai bola. Bola adalah salah


satu perlengkapan tenis meja paling dasar selain bet. Sesuai dengan standard, bola
yang digunakan dalam permainan tenis meja yaitu berbentuk bulat dengan
diameter 40mm dan berat 2,7gr. Bahan dasar yang digunakan adalah plastik atau
selulosa yang tidak mengilap. Sementara itu, warna yang dibolehkan adalah putih
atau oranye, tidak warna lainnya.

c. Meja

Aturan berikutnya yaitu mengenai meja. Ukuran standard untuk meja


dalam permainan tenis meja yaitu panjang 2,74m, lebar 1,525m, dan tinggi 76cm
dari permukaan lantai. Sementara itu, bahan dasar standard yang digunakan
adalah kayu yang dapat menghasilkan pantulan bola setinggi kurang lebih 23cm
ketika pemain menjatuhkan bola di ketinggian 30cm. Untuk warna, diwajibkan

7
menggunakan warna yang gelap dan dibuat garis pembatas selebar 2cm warna
putih.

d. Net

Dalam salah satu peraturan tenis meja, ukuran panjang standard net yaitu
15,25cm yang diukur dari tiang penjaga net dan penjepit net. Tidak diperbolehkan
untuk melebihi tinggi standard yang sudah ditetapkan. Net tenis harus dipasang
dengan rapat dan menyentuh dasar meja tanpa ada celah sedikitpun.

e. Poin

Peraturan tenis meja yang kelima yaitu mengenai perhitungan poin.


Pemain akan mendapatkan nilai atau poin jika kondisinya seperti berikut ini:

1. Bola melayang melewati meja tanpa memantul terlebih dahulu


2. Lawan sudah lebih dulu menyentuh bola tanpa bisa
mengembalikannya
3. Lawan tidak dapat mengembalikan bola dengan tepat atau benar
4. Lawan memukul bola dengan sisi daun raket yang tanpa pelapis karet
5. Servis yang dilakukan oleh lawan tidak sempurna sehingga
menyebabkan bola tidak melewati net atau melewati net namun tidak
memantul di meja.
6. Lawan memukul bola melebihi sekali sebelum bola melewati net.
7. Lawan membuat gerakan menyentuh net.
8. Lawan menyentuh meja dengan tangan yang tidak memegang bet
9. Lawan membuat gerakan yang mengakibatkan permukaan meja
bergerak.
10. Lawan memukul bola tidak secara berurutan (pada nomor ganda).

f. Servis dan Pengembalian Bola

1. Aturan selanjutnya yaitu mengenai servis dan pengembalian bola. Berikut


adalah aturan-aturan standard yang ditetapkan:

8
2. Untuk menentukan urutan servis, menerima bola, dan tempat diputuskan
dengan cara undian. Setelah mendapatkan keputusan dari undian,
pemenangnya dapat menentukan atau memilih servis, menerima bola, atau
tempat lebih dulu.
3. Jika salah satu pemain atau pasangan memilih salah satu dari tiga pilihan
tersebut, yang lainnya harus memilih yang lainnya, tidak boleh sama.
4. Pemain atau pasangan yang memulai pada suatu tempat atau sisi dalam
satu permainan, akan berpindah tempat di permainan berikutnya.
Kemudian, pada permaianan/set penentuan, pemain atau pasangan harus
bertukar tempat jika salah satunya sudah mendapatkan poin 5.
5. Setelah mendapatkan 2 poin, secara bergantian penerima/pasangan
melakukan servis hingga permainan selesai. Pengecualian jika kedua
pemain/pasangan tersebut sama-sama telah mencapai poin 10. Selanjutnya,
jika diberlakukan percepatan waktu, urutan servis dan menerima servis
tetap sama namun masing-masing harus melakukan servis sekali secara
bergantian. 

g. Pertandingan

Aturan mengenai jalannya pertandingan dalam permainan tenis meja adalah


sebagai berikut:

1. Wasit utama memimpin jalannya pertandingan, sedangkan wasit pembantu


dibantu oleh pencatat poin/skor disediakan oleh panitia acara untuk
menjaga netralitas.
2. Keputusan wasit adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
3. Para pemain atau peserta diwajibkan mengenakan pakaian olahraga
4. Para peserta harus dalam keadaan atau kondisi fisik dan metal yang sehat
5. Diberlakukan toleransi maksimal keterlambatan, yaitu 10 menit.
6. Peserta akan dipanggil maksimal 3 kali. Lebih dari itu akan dinyatakan
diskualifikasi.
7. Para pemain diwajibkan mengenakan sepatu ketika bertanding

9
8. Tidak diwajibkan bagi peserta untuk membawa perlengkapan sendiri
karena sudah disediakan oleh panitia.

h. Sistem Pertandingan

Jika sebelumnya adalah aturan mengenai pertandingan, maka berikutnya


adalah aturan mengenai sistem pertandingan. Berikut adalah aturan standard
sistem pertandingan yang ditetapkan:

1. Pertandingan ditetapkan dengan sistem gugur


2. Sistem penghitungan yang digunakan yaitu best of three best of three di
mana angka kemenangan 11 rally point saat babak penyisihan.
3. Pada babak final, sistem penghitungan yang digunakan yaitu best of
five dengan angka kemenangan 11 rally point.
4. Jika terdapat poin seri (10-10), maka akan ditambah pertandingan 2 poin
lagi
5. Pemain yang lebih dulu mendapatkan poin selisih 2 akan dianggap sebagai
pemenangnya.
6. Jika masing saja seri setelah selisih tambahan 2 poin, maka akan dilakukan
centrian koin hingga didapatkan pemenangnya.

i. Pelanggaran

Jika sebelum-sebelumnya telah dijelaskan mengenai peraturan-perturan


standard mengenai perlengkapan dan pertandingan, selanjutnya yang juga perlu
dibahas yaitu aturan mengenai pelanggaran. Berikut adalah kriteria-kriteria
disebut sebagai pelanggaran dalam permainan tenis meja:

1. Mendorong atau menggerakkan meja ketika bola sedang dimainkan


atau rally
2. Pemain mengangkap bola yang dipukul oleh lawan dengan posisi
tangkapan tepat di atas meja
3. Bet atau tangan menyentuh meja dan net ketika bola rally atau dimainkan.

10
4. Ketika melakukan servis, pemain gagal mengenai bola, baik itu sengaja
maupun tidak.
5. Ketika melakukan teknik pukulan atau servis, posisi pukulan tidak berada
di posisi seharusnya. Misalnya, posisi pukulan berada tepat di atas meja.
Posisi yang seharusnya yaitu berada di luar batas meja.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah dikenal dan
banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan orang
tua. Hal ini membuktikan bahwa tenis meja telah bermasyarakat. Sejarah tenis
meja sendiri berawal dari Inggris sekitar abad ke-19, di mana dimainkan oleh
orang kelas atas sebagai permainan indoor setelah makan malam.Tenis meja
mempunyai beberapa nama, salah satunya "whiff-whaff", dan disarankan bahwa
permainannya pertama kali dikembangkan oleh tentara Inggris di India atau
Afrika Selatan, di mana mereka membawanya kembali ke Inggris. Dalam
permainan tenis meja juga terdapat beberapa teknik dasar seperti teknik
memegang bet, teknik pukulan dan lain sebagainya

3.2. Saran
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga Tenis Meja berjalan
dengan normal, maka sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang
masyarakat umum ( masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan perkembangan
untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia olahraga
bertambah. Supaya generasi yang akan datang lebih optimal dalam bidang
olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal
perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/05/teknik-dasar-permainan-tenis-
meja.html
https://bisakali.net/sejarah-tenis-meja/
https://olahragapedia.com/peraturan-tenis-meja-lengkap

13

Anda mungkin juga menyukai