OLAHRAGA
TOLAK PELURU
: 1. SRI WAHYUNI
2. DEDE RATNA F.
3. M. NUROHMAN
4. AAN FALENTINA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
A...............................................................................................Latar
Belakang ............................................................................................
1
B...............................................................................................Rumus
an Masalah .........................................................................................
2
C...............................................................................................Tujuan
2
BAB
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
II PEMBAHASAN
Pengertian Tolak Peluru.....................................................................
Teknik Dasar Tolak Peluru ................................................................
Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak
Peluru .....................................................................................
Perlatan ..............................................................................................
Lapangan Tolak Peluru ......................................................................
Ketentuan Diskualifikasi ...................................................................
Pembelajaran Ketrampilan Dasar Tolak Peluru dengan
Dimensi Permainan ................................................................
DAFTAR PUSTAKA
3
3
6
7
8
9
9
11
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cabang olahraga atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga
(mother of sport), di mana gerakan-gerakan yang ada dalam atletik seperti:
jalan, lari, lompat dan lempar dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga,
sehingga tak heran jika pemerintah mengkategorikan cabang olahraga atletik
sebagai salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan
kepada para siswa. Atletik merupakan unsur olahraga terpenting pada suatu
penyelenggaraan olimpiade. Hal ini dikarenakan pengembangan dan
peningkatan prestasi olahraga lain dapat dicapai melalui latihan nomor-nomor
atletik, khususnya dalam peningkatan kondisi fisik. Nilai edukatif dari cabang
atletik dapat dijadikan dukungan dalam pengembangan sumber daya manusia
yang potensial di bidang olahraga. Salah satu nomor pada cabang atletik
adalah tolak peluru. Faktor tersebut ada yang bersifat internal misalnya ;
bakat, emosi, suasana hati, motivasi dan lain-lain. Sedangkan faktor yang
bersifat eksternal diantaranya ; faktor pelatih, sarana dan prasarana,
lingkungan dan sosial budaya. Prestasi pada nomor atletik dapat dicapai
melalui latihan yang khusus dan teratur dalam jangka waktu yang relatif
lama. Potensi yang cocok dengan cabang olahraga yang ditekuninya seperti
keadaan fisik, penguasaan teknik dan persyaratan lainnya semestinya dimiliki
oleh seorang atlet.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian tolak peluru?
2. Bagaimana tekhnik dalam memainkan tolak peluru?
3. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam olahraga tolak peluru?
4. Peralatan apa saja yang diperlukan dalam olahraga tolak peluru?
5. Berapa ukuran lapangan olahraga tolak peluru?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tolak peluru.
2. Untuk menjelaskan peraturan yang dan tekhnik yang ada pada olahraga
tolak peluru.
3. Untuk mengetahui peralatan yang digunakan dalam olahraga tolak peluru.
4. Untuk mengetahui ukuran lapangan olahraga tolak peluru.
BAB II
PEMBAHASAN
bergeser,juga
membantu
menekan
pada
waktu
peluru
/rentangkan
lengan
kiri
kedepan
dan
abadan
c)
d)
e)
f)
g)
h)
Konstruksi :
1. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang
cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan
tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau
bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak
harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas
2.
lingkaran besi.
Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur
sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau
3.
kayu.
Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi
lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
4. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam
sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi
dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
5. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,810,2 cm.
F. Ketentuan Diskualifikasi/Kegagalan Peserta Tolak Peluru
1. Menyentuh balok batas sebelah atas,
2. Menyentuh tanah di luar lingkaran,
3. Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah,
4. Dipanggil selama 3 menit belum menolak,
5. Peluru ditaruh di belakang kepala,
6. Peluru jatuh di luar sektor lingkaran,
7. Menginjak garis lingkaran lapangan,
8. Keluar lewat depan garis lingkaran,
9. Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang,
10. Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
ditujukan agarsiswa
merasa gembira saat pelaksanaan pembelajaran. Hal ini penting karena tidak
semua orang menyenagi olah raga ini. Dengan dimensi ini, pembelajaran
berlangsung secara kondusif. Metode ini sangant baik untuk mengenalkan
peluru dalam bentuk permainan sekaligus memperkenalkan gerakan tolak
peluru
diantaranya:
1. Melempar bola medisin (medicine ball)
Pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan
a) Menolak MB berpasangan
Kegiatan ini dilakukan smabil berpasangan dengan jarak kira-kira 23 meter. Sudut yang digunakan sesuai dengan berat MB dan jarak
dari satu pasangan lainya.
Contoh variasi gerakan yang dapat dilakukan:
1) Menolak MB dengan dua tangan, posisi kaki sejajar
2) Menolak MB dengan dua tangan, posisi kaki satu di depan
3) Menolak MB dengan dua tangan, dengan mengutamakan
melempar satu tangan, gerakan dimulai dari samping badan
4) Menolak MB dengan satu tangan (dalam hal ini gerakan
melempar diutamakan dengan tangan lempar)
b) Memantukakan MB ke dinding
Kegiatan ini diutamakan pada gerakan menolak dan menagkap MB
dengan ketingian yang telah ditentukan. (Carr,1991: 154) gerakan
dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
1) Berdiri tegak dengan satu aki berada didepan, pegang MB
dengan kedua tangan, prioritaskan tangan kanan sebagai tangan
tolak. Kemudian doronglah MB kedinding dari jarak 2 meter
dengan ketingian kira-kira 2 meter dari lantai.
Doronglah MB sampai kedua lengan dalam keadaan lurus
2) Tangkaplah MB sesegera mungkin ketika mulai turun dan
lakukan kembali gerakan menolak Mb kedinding segera setelah
kembali keposisi semula.
c) Menolak mb pada target atau sasaran
1) Menolak MB pada sasaran atau garis-garis dengan jarak yang
telah ditentukan
2) Latihan menolak MB ini dapat divariasikan dengan cara seperti:
Menolak MB pada sasaran lingkaran ban. Letakkan ban dan
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dari atas, maka dapat kami simpulkan:
2. Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk
dalam nomor lempar
3. Ada tiga tekhnik dalam memainkan olahraga tolak peluru yaitu Teknik
Memegang Peluru, Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu, dan Teknik
Menolak Peluru
4. Alat yang digunakan yaitu Rol Meter, Bendera Kecil, Kapur / Tali Rafia,
Peluru, Obrient, Ortodox.
5. Ada beberapa yang diperhatikan dalam permainan tolak peluru, seperti
yang sudah dipaparkan diatas.
6. Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m.
Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang
cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah
luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau
bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak
harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran
besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur
sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau
kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi
lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan
dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah
busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam
lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm,
panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
B. Saran
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga tolak peluru berjalan
dengan normal, maka sebagai olahragawan, harus memotivasi dan
merangsang masyarakat umum ( masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan
perkembangan untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia
olahraga bertambah dan generasi yang akan datang lebih optimal dalam
bidang olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak
tertinggal perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang
olahraga.
DAFTAR PUSTAKA
http://bossilmu.blogspot.com/2012/11/makalahtolakpeluru.html#.UtUPE_sWHFw
http://ikusnul.blogspot.com/2012/11/tolak-peluru.ht ml