OLEH :
BAB I ............................................................................................................................................................ 2
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 2
A. Latar Belakang .................................................................................................................................... 2
B. Rumusal Masalah ................................................................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................................................................. 2
BAB II .......................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Atletik ............................................................................................................................... 3
B. Sejarah Atletik Dunia .......................................................................................................................... 4
C. Berdirinya Organisasi Atletik.............................................................................................................. 5
D. Macam-Macam Atletik ........................................................................................................................ 6
E. Event ................................................................................................................................................... 12
F. Lari Gawang ...................................................................................................................................... 13
G. Nomor- Nomor yang di Perlombakan ................................................................................................ 14
H. Peraturan Perlombaan Secara Khusus ................................................................................................ 14
I. Nomor Lapangan ................................................................................................................................. 15
J. Manfaat Atletik bagi kita adalah ......................................................................................................... 16
BAB III....................................................................................................................................................... 16
PENUTUP.................................................................................................................................................. 16
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cabang Atletik adalah ibu jari atau sebagian besar cabang olahraga , dimana gerakan
gerakan yang ada di dalam atletik seperti : lari,loncat,lompat dan lempar sebagian besar ada
pada olharga lainnya,sehingga tak heran pemerintah menetapkan cabang olhraga atletik
sebagai pembhasan di dalam mata pelajaran di bidang study study sekolah dari sekolah dasar
sampai sekolah menengah atas.
Nomor yang diperlombakan dalam atletik ada beberapa macam, diantaranya adalah lari,
lempar, lompat, dan tolak.Nomor lari jarak pendek adalah 100, 200, 400 m, sedangkan jarak
menengah yang dilombakan adalah 800 m dan 1500 m. Untuk jarak jauh adalah 300, 5000,
10000 m, dan marathon (42,195 km).
Sedangkan untuk lempar adalah lempar cakram, lempar martil, untuk tolak adalah tolak
peluru, dan lompat adalah lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah, lompat jangkit.
Dalam perlombaan lari jarak menengah, pelari menggunakan start melayang. Yang Yang
bukan merupakan faktor penting dalam berlatih lari jarak menengah adalah gaya. Lebar
lintasan lempar lembing adalah 4 meter.
Dengan mempelajari cabang olahrga atletik ini di harapkan siswa-siswi tidak hanya
mengikuti pola hidup sehat tetapi bias mengembangkan minat dan potensi diri di dalam
atletik itu sendiri
B. Rumusal Masalah
A. Apa Pengertian Atletik?
B. Apa saja Cabang Cabang Atletik ?
C. Bagai mana Penjelasan Cabang Atletik?
D. Bagaimana Sejarah Atletik?
C. Tujuan
A. Mengetahui Pengertian Atletik
B. Memahami Cabang Cabang Atletik
C. Mengetahui penjelasan cabang Atletik
D. Mengetahui Sejarah Atletik
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Atletik
Atletik adalah cabang olahraga yang di dalamnya terdiri atas nomor jalan, lari, lempar,
dan lompat. Kata atletik berasal dari bahasa Yunani athlon yang berarti “berlomba”.
Atletik merupakan cabang olahraga yan diperlombakan pada Olimpiade Pertama pada 776
SM
Dalam Olimpiade, atletik merupakan salah satu olahraga yang paling banyak menyediakan
medali emas. Setiap pemecahan rekor dalam cabang olahraga atletik merupakan suatu
catatan sejarah di setiap olimpiade.
Istilah “atletik” berasal dari kata Yunani “athlon” yang berarti berlomba atau bertanding.
Kita dapat menjumpai pada kata “penthalton” yang terdiri dari kata “pentha” berarti lima
3
atau panca dan kata “athlon” berarti lomba. Arti selengkapnya adalah “panca lomba” atau
perlombaan yang terdiri dari lima nomor.
Kalau kita mengatakan perlombaan atletik, pengertiannya adalah meliputi perlombaan
jalan cepat, lari, lompat, dan lempar, yang dalam bahasa Inggris digunakan istilah “track
and field”. Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti perlombaan yang
dilakukan di lintasan (track) dan di lapangan (field). Istilah “athletic” dalam bahasa Inggris
dan “atletik” dalam bahasa jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai
cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan, termasuk renang, bola
basket, tenis, sepakbola, senam dan lain-lain.
Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah latihan jasmani. Istilah atletik
ini juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris Athletic,
dalam bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam bahasa Jerman
Athletik. Untuk dapat memahami pengertian tentang Atletik, tidaklah lengkap jika tidak
diketahui sejarah atau riwayat istilah atletik serta perkembangannya sebagai salah satu
cabang olahraga mulai zaman purbakala sampai zaman modern ini. Memahami sejarah tidak
hanya sekedar untuk pengertian dan pengetahuan tetapi mengetahui dan mengikuti
perkembangan atletik sejak zaman kuno sampai dengan zaman sekarang. Dengan
mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau, dapat diambil hikmahnya untuk
menentukan langkah-langkah dimasa yang akan datang.
Menurut para ahli sejarah , atletik sudah dilakukan di Negeri Yunani pada abad ke-6
sebelum nabi Isa AS lahir. Pendapat ini berdasarkan lukisan yang terdapat pada jambang-
jambang zaman itu dan dari tulisan ahli filsafat yang bernama Xenophenes. Perkembangan
4
atletik pada waktu itu sangat erat hubungannya dengan perlombaan di Yunani yang
mengalami Zaman keemasan kira-kira tahun 500-400 SM. Mulai dari itu munculnya dua
orang bangsa Yunani yang bernama Iccus dan Herodicus yang disebut-sebut sebagai peletak
dasar dari latihan yang mengkhususkan satu bagian atau satu nomor saja, seperti latihan
untuk lari cepat, melempar dan melompat.
Sampai abad ke-12 sesudah Masehi atletik belum banyak diketahui oleh masyarakat.
Beberapa kejadian atau peristiwa yang diketahui adalah sebagai berikut :
Tahun 1154 Tanah-tanah yang terbuka di kota London dipergunakan oleh penduduknya
untuk atletik.
Tahun 1330 Raja Inggris Edward III melarang rakyatnya melakukan atletik.
Tahun 1414 Raja Inggris mengizinkan lagi bagi rakyatnya untuk melakukan atletik.
Tahun 1917 Perkumpulan atletik yang pertama didirikan di negeri Inggris oleh Captain
Mason. Perkumpulan ini bernama Necton Guild
Tahun 1834 Syarat minimum untuk mengikuti pertandingan ditetapkan oleh suatu badan
seperti : 440 yards – 60 detik ; 1 mil – 5 menit.
Tahun 1855 Buku atletik mengenai lari cepat , diterbitkan untuk pertama kalinya.Tanah-
tanah yang terbuka di kota London dipergunakan oleh penduduknya untuk atletik.
Tahun 1860 di San Fransisco didirikan suatu perkumpulan atletik yang bernama
Olympiade Club, yang disebut sebagai perkumpulan yang pertama di Amerika. Di Inggris
kejuaraan atletik untuk pertama kalinya dilangsungkan pada tahun 1866. Sesudah itu atletik
mulai tersebar keseluruh dunia. Kejuaraan atletik di Amerika Serikat di selenggarakan oleh
New York Athletic Club dalam tahun 1868. Pada perlombaan ini atlet-atlet untuk pertama
kalinya memperkenalkan Spikes (sepatu14berpaku) kepada dunia atletik di negeri Belanda,
atletik telah diperlombakan pada tahun 1878 dan tahun 1901 didirikan suatu perkumpulan
atletik seluruh Negara Belanda.
5
diselenggarakan pada tahun 1868 oleh New York Athletic Club. Setelah itu sering diadakan
perlombaan-perlombaan atletik antara Amerika Serikat dengan negara-negara Eropa.
Persatuan atletik yang menghimpun perkumpulan-pekumpulan atletik mulai dibentuk.
Tahun 1880 di Inggris berdiri British Amateur Athletic Board.
Tahun 1887 di New Zealand berdiri New Zealand Amateur Athletic Association.
Tahun 1899 di Belgia berdiri Ligue Royale d’Athletime dan di Canada Track and Field
Association.
Tahun 1885 di Afrika selatan berdiri South African Amateur Athletic Union dan d
Swedia berdiri Svenska Fri-Idrotts Forbunder.
Tahun 1896 di Norwegia berdiri Norges Fri-Idrettsfor-bund.
Tahun 1897 di Australia berdiri The Amateur Athletic Union of Australia, di
Czechoslovikia berdiri Ceskoslovensky Athleticky Svanz, di Yunani berdiri Association
Haenengue d’Athletikai Szovetse.
Tahun 1911 di Belanda berdiri Koninklijke Nederlandeseh Athleriek Unie.
Sampai saat ini tidak kurang dari 170 negara telah membentuk organisasi atletik yang
menjadi induk perkumpulan-perkumpulan atletik di setiap negara. Perlombaan atletik
telah sering diselenggarakan, demikian pula perlombaan antar negara tetapi belum ada
peraturan perlombaan yang seragam sehingga sering timbul perselisihan paham dalam
menentukan pemenang.
Baru pada tanggal 17 Juli 1912 tiga hari setelah selesai nya perlombaan atletik pada
Olympiade Modern V di Stockholm tokoh-tokoh atletik dari 17 negara yang mengikuti
Olympiade dari Amerika Serikat, Australia, Austria, Belgia, Canada, Chili, Denmark, Finlandia,
Hongaria, Inggris, Jerman, Mesir, Norwegia, Perancis,Rusia, Swedia dan Yunani, berdiskusi
untuk membentuk suatu badan Internasional Atletik yang membuat peraturan-peraturan dan
penyelenggaraan perlombaan atletik yang lengkap.
Badan tersebut didirikan dengan nama International Amateur Athletic Federation (IAAF),
sebagai ketua adalah J. Sigfrit Edstrom dengan sekretaris Jendral merangkap Bendahara
(Honorary Secretary-Treasurer): Kristian Henstrom keduanya dari Swedia. Peraturan teknis
untuk perlombaan internasional yang pertama disahkan pada kongres yang ketiga tahun 1914 di
Lyon Perancis. Sejak terbentuknya IAAF ini penyelenggaraan perlombaan-perlombaan atletik
semakin baik, terutama dalam segi pengorganisasian.
D. Macam-Macam Atletik
1. Lari
1.1 Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang harus
ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan.
6
Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara teknis sama. yang
membedakan hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak
yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang
harus dibutuhkan.
lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star, gerakan lari cepat (sprint),
gerakan finis.
2.Start
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah :
star berdiri (standing start)
star jongkok (crouching start)
start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari
estapet 4 x 100 m.
7
Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui rintangan-
rintangan.
Rintangan itu ada dua macam;
1. Rintangan Gawang
2. Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga harus
memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran khusus
dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah :
a. Seperti lari gawang biasa,
b. Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.
b. Cara untuk melampaui rintangan air pada garis besarnya adalah sebagai berikut :
1. Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang rintangan air. Lalu melompat ke atas
atas depan, setelah kakinya menapak di atas gawang pada ujung kaki.
2. Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada gawang menolak sekuatnya,
kaki lainnya diayunkan ke depan sejauh-jauhnya, dan badan masih dalam sikap sedikit
condong ke depan, sehingga menjadi gerakan melompat.
3. Pada saat melayang, tangan digunakan untuk menjaga keseimbangan badan dan kaki
tumpu melakukan gerakan permulaan untuk persiapan melangkah waktu kaki ayun
mendarat.
4. Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai ujung bak air, dan sedikit
mungkin masuk dalam air. Kaki yang mendarat sedikit di tekuk, dan badan tetap dalam
keadaan sedikit condong ke depan. Kaki lainnya diangkat untuk melangkah ke depan.
8
1.5 Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletikyang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat
orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada
kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat
sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x
400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi
pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak
dan kecepatan dari setiap pelari.
3. Lompat
2.1 Lompat tinggi
Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di
kedua tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari
kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-masing atlet. adapun gaya straddle
dimana ketiga badan melewati mistar dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap
badan di mistar telengkup.
9
Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya
agar dorongan massa ke depan lebih besar. Jarak ancang-ancang tergantung kematangan
dan kemampuan berekselerasi atas kecepatanya, dan untuk meningkatkan kemampuan
kecepatan ancang-ancang diperlukan program latihan yang baik, dan juga ketepatan
menumpu.
Sebagai pelatihan pemberian jarak ancang-ancang yang pendek dengan dimulai dari 5
langkah, 7 langkah, 9 langkah dan seterusnya sambil memperhatikan kaki saat menumpu.
Menumpu
Merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang
sempurrna.
Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya melakukan lari/ ancang-
ancang. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif keseimbangan badan dijaga agar tidak oleng/
goyang. Berat badan sedikit di depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari tumit ke
ujung kaki, dengan tempo yang cepat.
Gerakan ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian dan juga menjaga
keseimbangan badan.
Melayang
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan
keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga bergerak di
udara. Untuk melakukan gerak ini terdapat beberapa teknik. Yang Pertama, Melayang
dengan sikap jongkok dengan cara waktu menumpu kaki ayun mengangkat lutut setinggi-
tingginya dan disusul oleh kaki tumpu dan kemudian sebelum mendarat kedua kaki di
bawa ke arah depan.
Mendarat
Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat
mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul
ke depan sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si
pelompat itu sendiri.
Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti gaya jongkok,
Gaya Menggantung, Gaya jalan di udara.
10
4. Lempar
3.1 Lempar Lembing
Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan
panjang 2,70 m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.
Teknik dalam lempar lembing. yang pertama, yaitu:
Cara Memegang
Lembing dipegang pada bagian pegangannya yang diikat dengan tali sepanjang 20cm,
dengan jari kelingking terdekat pada ujung lembing, sedangkan ibu jari dan telunjuk atau
telunjuk dan jari tengah memegang erat ikatan tali pegangan yang berbentuk tonjolan.
Pegangan itu harus kuat dan jari-jari lainya menahan lembing di atas telapak tangan. Telapak
tangan harus tetap menghadap ke atas selama gerakan melempar.
Lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam
a. Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr
b. Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr
11
mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong kedepan. Latihan dasar
menggunakan ring karet atu rotan
1. 1.Diawali dgn sikap tegap
2. langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan
3. lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang ring tetap
lurus dan berada dibawah ketinggian bahu
4. langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti gerakan pinggul dan
dada ke depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan tangan ke atas dan langkahkan kaki
belakang ke depan
Cara memegang cakram
Pegang dgn buku ujung jari2 tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian
pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam Mengayunkan cakram
Ayunkan cakram dgn ring ke depan dank e belakang di samping tubuh.pada saat
mengayunkan cakram,tangan yg memegang cakram direntangkan sampai lurus.jangan sampai
lepas
Gerakan lempar cakram
Ada 3 tahap dalam melempar cakram
1. persiapan - berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram dgn tangan
kanan.ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri,kemudian ke kanan
secara berulang2.saat cakram diayun ke kiri, Bantu tangan kiri dgn cara menyangganya
2. pelaksanaan - ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat cakram di
belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut
40o ) - lepaskan cakram pada saat berada di depan muka
3. penutup - Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah
sehingga b adan melonjak ke depan-atas - langkahkan kaki kanan ke depan untuk
menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat rileks untuk menjaga keseimbangan badan
E. Event
Ada variasi lain selain yang ditulis dibawah, tetapi lomba dengan panjang tidak biasa
(contohnya 300m) dilangsungkan lebih jarang. Balapan yang tidak lazim biasanya digelar
selama musim indoor karena lintasan 200m dalam riangan. Dengan pengecualian lari mil,
lomba berdasarkan jarak kerajaan jarang sekali digelar di lintasan sejak kebanyakan lintasan
diubah dari seperempat mil (402,3m) ke 400m. Hampir semua catatan rekor untuk jarak
kerajaan tidak dilangsungkan kembali.
Bagaimanapun, IAAF dalam buku rekornya masih memasukan rekor dunia mil (dipegang
oleh Hicham El Guerroj dari Maroko dan Svetlana Masterkova dari Rusia untuk wanita)
karena perbedaan signifikan yang mendunia.
Event Lintasan –event lari di lintasan 400m.
Sprint: event yang termasuk 400m. Event yang umum adalah 60m (hanya didalam
ruangan), 100m, 200m dan 400m.
Jarak Menengah: event dari 800m sampai 3000m, 800m, 1500m, satu mil dan 3000m.
12
Lari berintang – lomba (biasanya 300m) dimana pelarinya harus melewati rintangan
seperti penghalang dan rintangan air.
jarak Jauh: berlari diatas 5000 m. Biasanya 5000 m dan 10000 m. yang kurang lazim
ialah 1, 6, 12, 24 jam perlombaan.
Halang Rintang: 110 m halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan 400 m haling
rintang menengah (300 m di beberapa SMA).
Estafet: 4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 x 200 m estafet , 4 x 800 m estafet , dll.
Beberapa event, seperti estafet medley, jarang dilangsungkan kecuali estafet karnaval
besar.
Lari jalanan: dilangsungkan di jalanan terbuka, tapi biasanya diakhiri di lintasan.
F. Lari Gawang
Gerakan lari gawang, baik itu 100m, 110m, 200m, 400m putri atau 400m untuk putra,
Pada waktu pengambilan gawang atau melampaui gawang, harus dilakukan dengan cepat dan
secara berurutan, lancar dan rilaks, diusahakan tidak melayang terlalu lama sehingga
kecepatan dapat dipertahankan. Usahakan waktu diatas gawang dalam keseimbangan yang
sebaik-baiknya, dengan badan condong ke depan.
Hal yang perlu diperhatikan pada waktu melewati gawang :
Bertolak dari jarak 1,95 – 2,15 m di depan gawang, kaki lurus mendarat ± 1,05 – 1,45 m
di depan gawang. Ayunan kaki ke depan dengan lutut yang tidak kaku. Lengan diayunkan
sewajarnya, lengan di depan didorong ke depan setinggi mata lainya dan dipergunakan untuk
menjaga keseimbangan. Bungkukkan badan ke depan mendapat paha dari kaki yang
diayunkan ke depan. Sehingga pada waktu di atas gawang kecondongan badan dipertahankan.
Di atas gawang kaki belakang ditarik ke depan dengan gerakan yang beruntun, posisi kaki
terlipat, paha terbuka ke samping, telapak kaki diputar kearah luar, dan rata-rata di atas
gawang. Usahakan waktu melampaui gawang titik ketinggian berada tepat di atas gawang,
tidak di depan atau dibelakang gawang. pusatkan Posisi Pandangan ke depan bagian atas
gawang.
13
Start dan mengambil gawang pertama merupakan hal yang menentukan bagi seorang
pelari gawang, terutama lari gawang 100 meter wanita dan 110 meter pria. Star harus
dilakukan dengan kecepatan tinggi dan tidak mengurangi kecepatan saat mengambil gawang
pertama. kelancaran mengambil gawang pertama ini sangat berpengaruh pada pengambilan
gawang berikutnya.
I. Nomor Lapangan
1. Nomor Lintasan terdiri dari:
1. lari ( Sprint)
2. Jalan ( Run )
2. Nomor Lapangan terdiri dari:
1. Lompat (Jump)
2. Lempar (Throw)
1-1. Lari
dalam nomor lari terdiri dari:
- lari jarak pendek = 100, 200, 400 meter
- lari jarak menengah = 800 , 1500 meter
- lari jarak jauh = 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km
1-2. Jalan Cepat
- terdiri dari jarak mulai 3000m, 5000m, 10.000m, 20.000m, 50.000 m
2-1 Nomor Lompat
Terdiri dari :
- Lompat jauh ( long jump)
- Lompat jangkit ( triple jump)
- lompat tinggi ( high jump)
- Lompat galah ( Pole Vault )
2-2 Nomor Lempar
- Tolak Peluru (Shot Put )
- Lempar Cakram ( Discus Throw)
- Lempar Lembing ( Javelin throw )
- Lontar Martil (hammer throw)
masih ada nomor tambahan yakni nomor lari halang rintang (steeplechase).
15
J. Manfaat Atletik bagi kita
1. dapat meningkatkan kemampuan otak, latihan fisik yang rutin dapat meningkatkan
konsentrasi, kreativitas,dan kesehatan mental.
2. Olahraga dapat membantu menunda proses penuaan. Riset membuktikan bahwa latihan
sederhana seperti jalan kaki teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada
penuaan.
3. Mengurangi stres. Olahraga dapat mengurangi kegelisahan dan bisa membantu anda
mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan
membuat anda lebih cepat mengatasi stres. Aktivitas seperti jalan kaki, berenang,
bersepeda, dan lari merupakan cara terbaik mengurangi stres.
4. Olahraga mampu menjaga kesehatan dan mencegah berbagai macam penyakit.
Berolahraga rutin dapat menjaga anda dari penyakit.
5. Olahraga juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Olahraga yang dilakukan dengan
teratur, akan meningkatkn fungsi hormon-hormon dalam tubuh dimana hormon-hormon
ini mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
6. Dengan olahraga juga dapat membuat tidur kita nyenyak. Olahraga selain membakar
lemak anda juga membuat anda lelap tidur. Alasannya setelah kegiatan fisik, kelelahan
setelah itu akan membuat anda akan lebih lelap tidur. Jika anda tidur dengan nyenyak
maka konsetrasi akan terjaga dan tubuh akan menjadi bugar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang, salah
satunya yaitu melalui aktivitas jasmani. Dengan demikian pendidikan jasmani dapat
digunakan sebagai bentuk kegiatan siswa dalam upaya menjaga dan meningkatkan
kesegaran jasmani.
2. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani sangat diperlukan adanya model dan
variasi pelajaran. Untuk itu pengajar sebaiknya dapat membuat model ataupun
modifikasi pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran dengan pendekatan
bermain.
16
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, 2003, Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani
SMP/MTs, Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas, 2003, Undang-Undang R.I Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Jakarta : Depdiknas
Ngalim Purwanto. M, 2003, Ilmu Pendidikan Teori dan Praktik, Bandung : Remaja Rosdakarya.
17