Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENJAS

D
I
S
U
S
U
N
OLEH

REVAL
XI MIPA 2

SMA NEGERI 3 MANDAU

2021/2022
LARI GAWANG

1. Sejarah Olahraga Lari Gawang


Sejarah lari gawang yang paling awal tercatat di Inggris. Pada tahun 1830-an,
olahraga ini dilakukan dengan menempatkan rintangan kayu di tengah-tengah lintasan
sepanjang 100 yard.Setelah itu, para civitas dari universitas Oxford dan Cambridge
mengembangkan olahraga tersebut dan menambah jarak lari menjadi 120 yard atau
sekitar 109,7 meter. Pada tahun 1888, permainan ini sudah diadopsi ke beberapa negara
termasuk Prancis yang kemudian mengganti jarak lari menjadi 110 meter.Lari gawang
diperlombakan secara resmi oleh para atlet putri untuk pertama kali pada tahun 1922 di
acara Women’s World Games. Di acara tersebut jarak lari yang diperlombakan adalah
100 meter.Namun pada olimpiade tahun 1932, jarak lari gawang nomor putri diturunkan
menjadi 80 meter. Barulah pada olimpiade tahun 1972, jarak lari gawang putri kembali
naik menjadi 100 meter.
Asal usul lari gawang belum dapat diketahui secara pasti, tetapi lari gawang sudah
ada sejak dahulu, karena aktivitas lari merupakan bentuk perasaan alamiah seorang
manusia dalam melakukan gerakan cepat ketika bahaya mendekat.
Lari gawang masuk kedalam kategori cabang olahraga atletik, dimana atletik
merupakan pengelompokan olahraga yang didasarkan pada kegiatan sehari-hari manusia,
seperti jalan, lompat, berburu dan lari.
Pada tahun 776 SM cabang olahraga atletik sudah mulai diperlombakan dalam
olimpiade kuno Yunani, dengan adanya hal itu menyebabkan cabang atletik semakin
berkembang secara pesat, tercatat dalam sejarah pada buku “iliad” terdapat nama-nama
atlet seperti Euralius, Epius, Odysseus, Aias dan Argonemon.
 Pada tahun 1912 IAAF (International Athletic Amateur Federation) didirikan dan
pada tahun itu olahraga atletik termasuk lari gawang secara internasional yang diatur
oleh IAAF, sedangkan di Indonesia badan yang mengaturnya ialah PASI (Persatuan
Atletik Seluruh Indonesia) yang didirikan pada tahun 1950 di Semarang.
2. Teknik Dasar Lari Gawang
- Teknik Start dari Gawang Pertama

 Start yang digunakan untuk lari gawang adalah start jongkok.


 Faktor pertama yang harus diperhatikan yakni gerakan start yang dilakukan
dari gawang pertama.
 Lalu pelari berlari sepenuh tenaga menuju gawang pertama, dan saat hendak
melewatinya ia bertolak.
 Pinggang diangkat tinggi dan cukup jauh dari ujung gawang yang dilewati,
agar mendapatkan lompatan yang tidak terlalu tinggi di atas gawang dan tidak
menyita waktu.
 Lutut kaki yang di depan diangkat tinggi, sampai membentuk sudut ± 90-95º.
Sedangkan lutut kaki belakang lurus dengan tumit diangkat tinggi.
 Bersamaan dengan menolakkan kaki belakang. Lutut kaki depan diluruskan ke
depan dengan gerakan menendang tumit seperti menendang pada olahraga
beladiri untuk melewati gawang.

- Sikap Badan Ketika di atas Gawang


 Pada saat melayang di atas gawang, gerak tubuh harus diusahakan serendah
mungkin dengan badan sedikit dicondongkan ke depan dan lutut sedikit
dibengkokkan.
 Kaki yang digunakan untuk bertolak ditarik ke depan dengan jalan memutar ke
samping, keadaan kaki ini harus diangkat tinggi dengan tujuan untuk memberi
kebebasan menjangkau ke depan, dan membuat langkah yang panjang.
 Setelah kaki depan melewati gawangm segera turunkan ke tanah dalam
keadaan lurus. Lengan harus membantu keseimbangan di atas gawang,
sehingga bisa membantu posisi gerak dorong ke depan.
 Ketika di atas gawang, badan dicondongkan ke depan untuk menjaga jarak.

- Teknik Mendarat

 Saat mendarat usahakan agar badan tetap lurus.


 Kaki belakang dalam keadaan ditekuk dan tetap terangkat supaya dapat
bergerak dengan leluasa.
 Badan dicondongkan ke depan untuk membantu mengangkat berat badan,
sehingga kaki atas mudah bergerak pada langkah berikutnya.

- Posisi Langkah diantara Gawang

Jumlah langkah diantara gawang berbeda-beda, tergantung pada jarak perlombaan.


Tinggi gawang, tinggi badan, panjang tungkai kaki, dan kemampuan kecepatan lari
yang dimiliki pelari menjadi penentu kecepatan.
Tetapi pada umumnya, para pelari berusaha untuk membuat langkah dari start ke
gawang pertama antara 7 – 9 langkah untuk lari gawang 100 m dan 110 m, serta tiga
langkah untuk mencapai gawang selanjutnya.
Hal-hal yang sangat perlu diperhatikan setelah melewati gawang, yaitu:
1. Jejakkan kaki yang memimpin ke permukaan lintasan secepat mungkin setelah
melompati setiap gawang.
2. Gerakkan tangan dan kaki yang mengikuti saat melewati gawang secepat
mungkin agar mendarat secara tepat.
3. Setelah kaki yang memimpin mendarat secara tepat, secepat mungkin lakukan 3
langkah diantara gawang.
4. Lakukan gerakan secara cepat di antara gawang pertama sampai ke garis finish.

- Teknik dari Gawang Terakhir Sampai Garis Finish

Setelah pelari berhasil melewati gawang terakhir, ia harus mencondongkan badan ke


depan. Lalu berlari secepatnya sampai melewati garis finish dengan membusungkan
dada ke depan.

- Teknik 100m Putri dan 110m Putra

Teknik dasar lari gawang 100 m putri dan 110 putra diawali dengan star jongkok
kemudian dilanjutkan dengan lari secepat mungkin. Berikut cara melakukanya :
1. Start yang digunakan yaitu start jongkok
2. Berlari secepat mungkin ke arah gawang. Saat melompat, posisi badan sedikit
miring ke arah gawang. Kaki yang memimpin diluruskan.
3. Posisi tangan berlawanan dengan kaki yang memimpin, kemudian ayunkan ke
depan dan imbangi gerakan tubuh.
4. Setelah melewati gawang, lakukan sprint di antara gawang satu dengan
gawang lainnya.
5. Posisi bahu dan pinggul dijaga agar tetap paralel dengan gawang. Posisi tubuh
naik turun ketika melintasi gawang.
6. Gerakan diakhiri dengan pendaratan. Posisi kaki diluruskan dan kaki belakang
diangkat tinggi.

- Teknik Lari Gawang 400m

Teknik dasar lari gawang 400 meter hampir sama seperti teknik sebelumnya, hanya
saja ada yang perlu diperhatikan dalam lari gawang 400 meter ini, yaitu teknik
dalam mengganti kaki yang memimpin untuk melewati gawang yang berada di
tikungan.
1. Posisi badan lebih tegak lurus dan tidak terlalu dimiringkan ketika melompati
gawang.
2. Mengangkat kaki yang memimpin hingga horizontal dan meluruskannya ke
depan untuk melompati gawang. Posisi tangan mengimbangi gerakan kaki.
3. Kaki yang mengikuti ditekuk pada lutut kemudian diputar ke depan secara
horizontal untuk melompati gawang. Lalu lutut kaki yang mengikuti diputar ke
atas dalam setelah kaki dijejakkan ke atas lintasan untuk mengambil langkah
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai