Anda di halaman 1dari 1

INTISARI

Dalam suatu bangunan hijau, suhu dan kelembaban merupakan faktor penting yang dapat
mempengaruhi kenyamanan penghuni. Bangunan hijau atau lebih sering dikenal dengan green
building adalah bangunan berkelanjutan yang mengarah pada struktur dan pemakaian proses
yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang siklus hidup
bangunan tersebut, mulai dari pemilihan tempat hingga desain, konstruksi, operasi, perawatan,
renovasi, dan peruntuhan. Oleh karena itu konsep bangunan hijau erat kaitannya dengan menjaga
kelestarian lingkungan dan sebuah konsep yang bertujuan mewujudkan bangunan ramah
lingkungan dan hemat energi, namun tanpa mengurangi tingkat kenyamanan dan kesehatan
penghuni bangunan.
Pada penelitian ini dilakukan perancangan dan kalibrasi sistem pengukuran suhu dan
kelembaban untuk penilaian level green suatu bangunan. Parameter suhu dan kelembaban
menjadi begitu penting dalam menentukan kenyamanan termal suatu bangunan. Oleh karena itu,
rancangan alat ukur suhu dan kelembaban ini digunakan untuk mengukur, memonitoring dan
memvalidasi data suhu dan kelembaban pada suatu bangunan hijau.
Pengujian dan pengambilan data oleh rancangan alat ukur suhu dan kelembaban ini juga
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui unjuk kerja atau performance dari rancangan alat
ukur tersebut dan diharapkan dapat melakukan pembacaan data suhu dan kelembaban sama
dengan pembacaan data oleh alat ukur yang telah terstandar. Pengujian dan pengambilan data
dilakukan pada beberapa kondisi yang berbeda-beda, baik untuk suhu maupun kelembaban, yang
dilakukan dengan cara membandingkan dengan alat ukur yang terstandar. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa rancangan alat ukur memiliki nilai koreksi (MEA) sebesar 3.09C dan
akurasi 91.50% untuk kondisi suhu panas dan memiliki nilai koreksi (MEA) sebesar 2.20C dan
akurasi 91.56% untuk kondisi suhu dingin. Sedangkan hasil pengujian untuk kelembaban
menunjukkan bahwa rancangan alat ukur memiliki nilai koreksi (MEA) sebesar 2.53C dan
akurasi 96.05% untuk kondisi belum stabil dan memiliki nilai koreksi (MEA) sebesar 1.75C dan
akurasi 96.77% untuk kondisi sudah stabil. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa
pembacaan data rancangan alat ukur belum sama dengan pembacaan data oleh alat ukur
terstandar, maka perlu dilakukan kalibrasi terhadap rancangan alat ukur agar menghasilkan
output pembacaan data yang sama dengan alat ukur terstandar.

Anda mungkin juga menyukai