Kelas/Kelompok: A / F
Wandyta Shifa Aulia
Fariz Qashidi Putra
Deni Istika Handayani
(NIM: 39486)
(NIM: 39087)
(NIM: 39270)
1. Tujuan Praktikum
4. Data Pengukuran
Temperature
Infrared
Termometer
(oC)
115
110
105
100
95
90
85
80
75
Vsensor
LM35
(mVolt)
Vsensor
(mVolt)
0.643
0.633
0.630
0.628
0.582
0.575
0.548
0.518
0.507
0.589
0.572
0.550
0.526
0.504
0.500
0.474
0.465
0.458
besar
infrared thermometer
suhunya
dari
dengan
setrika
yang
menggunakan
dibandingkan dengan
kendali
khusus
serta
tidak
memerlukan
suhu
(0C)
maka
akan
terjadi
kenaikan
menyatakan
kondisi
perubahan
dari
suhu
dapat
diketahui
bahwa
sensor
suhu
akan
grafik
yang
disajikan
dapat
diketahui
besar.
Sehingga
pada
grafik
terlihat
perbedaan
mencolok saat setrika pada kondisi suhu ketika turun dari 115
75 derajat dan ketika suhu naik dari 75 115 derajat dimana
seharusnya grafik menunjukkan hubungan yang linear. Grafik
hubungan antara tegangan dan suhu dapat ditunjukkan pada
gambar berikut :
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
70 75 80 85 90 95 100 105 110 115 120
Sebagai
contoh,
sensor
perpindahan
ketika
objek
peng-
lebih
kurang
seperempat
derajat
celcius
pada
Sensor suhu LM35 memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi
besaran listrik dalam bentuk tegangan
Hubungan antara suhu dengan tegangan keluaran adalah sebanding. Semakin kecil
suhunya, maka tegangan keluarannya juga menurun
7. Daftar pustaka
Datasheet
sensor
LM35
http://www.ti.com.cn/cn/lit/ds/symlink/lm35.pdf
8. Lampiran
Dari laporan video tentang pengukuran menggunakan
sensor LM35 diperoleh data hasil praktikum bahwa tidak ada
kesesuaian perolehan tegangan saat suhu naik dan turun,
tegangan keluaran sensor belumlah stabil. Pada kondisi suhu
yang relatif sama, jika besar suhu diubah-ubah (dinaikkan
atau turunkan), maka Vout juga ikut berubah. Namun dalam
praktikum tersebut terdapat perbedaan perolehan tegangan
atau dikenal sebagai hysteresis.
kaki
pada
sensor
LM35
tersebut
langsung