Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PRAKTIKUM TEKNOLOGI SENSOR


(TKF 3514)
MODUL TS - 05
SENSOR SUHU

Kelas/Kelompok: A / F
Wandyta Shifa Aulia
Fariz Qashidi Putra
Deni Istika Handayani

(NIM: 39486)
(NIM: 39087)
(NIM: 39270)

Tgl Praktikum: 01 Oktober 2014


Asisten: Feronica Fatimah (NIM : 37798)
LAB. Sensor dan Telekontrol
JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014

1. Tujuan Praktikum

Tujuan dalam melaksanakan praktikum TS 05 ini adalah untuk


mengetahui prinsip kerja sensor suhu dan mengetahui respon
dari sensor suhu
2. Bahan praktikum
Sensor LM35
Multimeter
Project board
Catu daya
Kabel jumper
Capit buaya
Infrared thermometer
3. Rangkaian Alat Ukur

4. Data Pengukuran
Temperature
Infrared
Termometer
(oC)
115
110
105
100
95
90
85
80
75

Vsensor
LM35
(mVolt)

Vsensor
(mVolt)

0.643
0.633
0.630
0.628
0.582
0.575
0.548
0.518
0.507

0.589
0.572
0.550
0.526
0.504
0.500
0.474
0.465
0.458

5. Analisis Data dan Pembahasan


a. Sensor
i. Sensor : Sensor suhu LM35
ii. Stimulus : Suhu yang berasal
ditampilkan

besar

infrared thermometer

suhunya

dari

dengan

setrika

yang

menggunakan

iii. Respon : Tegangan keluaran pada sensor saat mencapai


suhu tertentu
iv. Fenomena fisika sensor
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika
yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu
menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor
Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa
komponen elektronika yang diproduksi oleh National
Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan
kemudahan perancangan jika

dibandingkan dengan

sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran


impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi
sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan
rangkaian

kendali

khusus

serta

tidak

memerlukan

penyetelan lanjutan. LM35 berfungsi untuk melakukan


pendeteksian terhadap suhu yang akan diukur, Sensor
suhu LM35 ini mempunyai jangkauan pengukuran suhu
antara 0 100 derajat Celcius dengan kenaikan 10 mV
untuk tiap derajat Celcius yang berarti bahwa setiap
kenaikan

suhu

(0C)

maka

akan

terjadi

kenaikan

tegangan sebesar 10 mV, dimana output dari LM35 ini


yang

menyatakan

kondisi

perubahan

dari

suhu

lingkungan. Setiap terjadi perubahan suhu maka akan


terjadi perubahan data output yang dihasilkan, dimana
perubahan tersebut berupa perbedaan tegangan yang
dihasilkan.
v. Karakteristik sensor
Sensor suhu LM35 memiliki karakteristik sebagai berikut
:
1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier
antara tegangan dan suhu 10 mVolt/C, sehingga dapat
dikalibrasi langsung
dalam celcius.

2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5C


pada suhu 25 C.
3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 C
sampai +150 C.
4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 A.
6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating)
yaitu kurang dari 0,1 C pada udara diam.
7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W
untuk beban 1 mA.
8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar C
b. Analisis Data
Pengujian terhadap sensor suhu dilakukan dengan
mengukur nilai tegangan output dari sensor. Sesuai dengan
datasheet diharapkan sensor suhu memiliki nilai tegangan
output 10 mV tiap derajat celcius. Untuk menaikkan suhu
digunakan alat pemanas yang didekatkan dengan sensor
suhu, dalam praktikum ini dengan menggunakan setrika dan
dibaca oleh Infrared Thermometer yaitu alat pengukur suhu
dengan sensor infra merah. Dengan memvariasikan suhu dari
75 hingga 115 derajat Celsius dengan masing-masing rentang
5 oC.
Pada sensor LM35 ini mempunyai 3 pin yang masingmasing mempunyai fungsi sebagai berikut: pin 1 berfungsi
untuk mensuplai catu daya untuk tegangan kerja (VCC) dari
LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan
keluaran (Vout) dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai
dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang
dapat digunakan antara 4 Volt sampai 20 Volt, pin 3 berfungsi
sebagai ground. Pada gambar 2 secara prinsip sensor akan
mendeteksi perubahan suhu setiap C akan menghasilkan
tegangan output sebesar 10 mV.
Untuk mengetahui karakteristik dari sensor suhu maka
dilakukan pengujian terhadap sensor suhu LM35. Pengujian
sensor suhu dilakukan dengan memberikan perubahan pada
suhu sekitar. Pengujian sensor dilakukan dengan mengukur

tegangan output dengan menggunakan voltmeter. Dari data


pengamatan

dapat

diketahui

bahwa

sensor

suhu

akan

mengalamai perubahan output tegangan jika keadaan suhu


sekitar berubah.
Berdasarkan

grafik

yang

disajikan

dapat

diketahui

bahwa suhu semakin naik maka tegangan keluaran akan


semakin naik. Kenaikan tegangan keluaran sekitar 10mV
untuk 1 derajat celcius.
Dari praktikum yang telah dilaksanakan diperoleh data
bahwa semakin tinggi suhu yang diukur pada setrika maka
tegangan output yang diperoleh akan semakin tinggi pula.
Namun perolehan tegangan pada suhu yang sama ketika suhu
naik dan turun ada perubahan. Ini mungkin disebabkan
adanya error pada saat pengukuran. Misalnya saja input suhu
yang berasal dari panas yang dihasilkan dari setrika masih
dipengaruhi oleh suhu di sekitarnya, selain itu alat yang
digunakan mungkin kurang akurat dan memiliki error yang
relatif

besar.

Sehingga

pada

grafik

terlihat

perbedaan

mencolok saat setrika pada kondisi suhu ketika turun dari 115
75 derajat dan ketika suhu naik dari 75 115 derajat dimana
seharusnya grafik menunjukkan hubungan yang linear. Grafik
hubungan antara tegangan dan suhu dapat ditunjukkan pada
gambar berikut :
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
70 75 80 85 90 95 100 105 110 115 120

Adanya perbedaan tegangan saat suhu naik dan turun


disebut sebagai hysteresis. hysteresis adalah penyimpangan
dari output sensor pada titik tertentu dari sinyal input ketika
didekati dari arah yang berlawanan.

Sebagai

contoh,

sensor

perpindahan

ketika

objek

bergerak dari kiri ke kanan pada titik tertentu menghasilkan


tegangan yang berbeda dengan 20 mV itu ketika objek
bergerak dari kanan ke kiri. Jika sensitivitas sensor adalah 10
mV / mm, kesalahan histeresis dalam unit perpindahan adalah
2 mm. Penyebab umum untuk hysteresis adalah geometri
desain, gesekan, dan perubahan struktural dalam bahan,
selain itu juga efek thermal dan deformasi elastis.
Sensor Suhu LM35 ini tidak memerlukan

peng-

kalibrasian atau penyetelan dari luar karena ketelitiannya


sampai

lebih

kurang

seperempat

derajat

celcius

pada

temperatur ruang. Komponen ini bekerja pada arus 60 _A


sampai 5 mA serta mempunyai impedansi masukan kurang
dari 1.
6. Kesimpulan

Sensor suhu LM35 memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi
besaran listrik dalam bentuk tegangan

Hubungan antara suhu dengan tegangan keluaran adalah sebanding. Semakin kecil
suhunya, maka tegangan keluarannya juga menurun

Sensor suhu LM35 yang berkontak langsung dengan udara, menyebabkan


pembacaan suhu yang berbeda dengan suhu sebenarnya pada infrared termometer,
sehingga menyebabkan kesalahan pada hasil.

7. Daftar pustaka

Datasheet

sensor

LM35

http://www.ti.com.cn/cn/lit/ds/symlink/lm35.pdf
8. Lampiran
Dari laporan video tentang pengukuran menggunakan
sensor LM35 diperoleh data hasil praktikum bahwa tidak ada
kesesuaian perolehan tegangan saat suhu naik dan turun,
tegangan keluaran sensor belumlah stabil. Pada kondisi suhu
yang relatif sama, jika besar suhu diubah-ubah (dinaikkan
atau turunkan), maka Vout juga ikut berubah. Namun dalam
praktikum tersebut terdapat perbedaan perolehan tegangan
atau dikenal sebagai hysteresis.

hal tersebut disebabkan

karena adanya pengaruh suhu di sekitarnya dan juga kurang


adanya pengulangan pengukuran karena hanya dilakukan 2
kali.
Dalam video tersebut kurang dijelaskan mengenai faktor
yang menyebabkan mengapa rangkaian yang digunakan pada
saat praktikum tidak sesuai dengan rangkaian di modul
karena saat praktikum tidak menggunakan dioda dan resistor.
Setiap

kaki

pada

sensor

LM35

tersebut

langsung

disambungkan ke ground, catu daya 5 V dan juga sebagai


Vout.
Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan
pada saat perubahan suhu setiap suhu 1 C akan menunjukan
tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM35 dapat
ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada
permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang
sekitar 0,01 C karena terserap pada suhu permukaan
tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara
suhu udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor
LM35 sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara
disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu
permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dan
suhu udara disekitarnya .

Anda mungkin juga menyukai