Anda di halaman 1dari 25

1

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN LAMONGAN


PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TK, SD, SMP, SMA, SMK
WILKER 1 KECAMATAN BABAT,PUCUK,SUKODADI,TURI,DEKET
Alamat : Kantor PPAI/KUA Kecamatan Sukodadi Lamongan
=======================================================================

Kepada
Yth. GPAI Yang Menjabat Kepala Satuan Pendidikan

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam silaturrahim kami sampaikan semoga kita semua selalu dalam lindungan
Allah dan sukses dalam menjalankan aktifitas. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan ummatnya.
Mohon Bagi GPAI yang menjabat sebagai Kepala satuan pendidikan agar
menyusun program pengembangan PAI di lembaganya, Hal tersebut mengacu
sebagaimana Surat Keputusan Jenderal Pendidikan Agama Islam 7180/2018 Poin C
Halaman 8 terdahulu tentang petunjuk teknis penyaluran tunjangan profesi guru PAI.
Maka dengan ini, Bagi GPAI yang yang diberi tugas sebagai kepala satuan pendidikan,
wajib menyusun dan melaksanakan program pengembangan PAI di lembaganya.
Sebagaimana Berikut contoh program pengembangan PAI di lembaga baik di
TK,SD,SMP, SMA,SMK
Sedangkan Bagi GPAI yang tidak menjabat sebagai kepala satuan pendidikan
tidak wajib membuat, namun lebih baik jika program-program tersebut dikonsultasikan
ke kepala sekolah dan di musyawarahkan serta di programkan dilembaganya.

Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamith Tharieq


Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Lamongan, 2 Januari 2020
Pengawas PAI

Nurdi,S.Ag M.Pd.I
Nip.19740304200604017
Tembusan, Disampaikan Kepada Yth :
1. Kasi PAIS Kemenag Lamongan ( Sebagai Laporan)
2. Korwil Bid Pendidikan Kec. Babat,Pucuk,Sukodadi,Turi,Deket
3. Kepala SD, SMP,SMA,SMK Negeri/swasta Kec. Babat,Pucuk,Sukodadi,Turi,Deke
2

PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH


BIDANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Di Susun Oleh

M.ROZI,S.PdI,MA
Nip.19750120 201001 1 007

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN


SEKOLAH DASAR NEGERI 7 BABAT
JLN .PRAMUKA NO.105 KEC BABAT
2019
3

HALAMAN PENGESAHAN

PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH


BIDANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Disetujui dan disahkan


Di Lamongan, 2 Juli 2019

Pengawas Pendidikan Agama Islam Korwil Bidang Pendidikan


Kecamatan Babat Kecamatan Babat

NURDI, S.Ag. MPdI Drs.H.MAJI SYA’RONI,MPd


NIP. 19740304 2006041017 Nip.19580301 197803 1 010

KATA PENGANTAR
4

Puji Syukur alhamdulillah kami haturkan kehadiran Allah swt. atas limpahan nikmat
dan rahmatNya sehingga penyusunan Program Kerja kepala sekolah Bidang Pengembangan
Pendidikan Agama Islam dapat diselesaikan.
Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad saw. Yang
telah menuntun umatnya dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang, yakni
Diinul Islam.
Program Kerja kepala sekolah Bidang Pengembangan Pendidikan Agama Islam yang
kami susun ini di dalamnya memuat Program umum Lembaga yang berisi Visi, Misi, Tujuan
lembaga, Tugas dan Fungsi kepala sekolah, Program Stategis Kepala Sekolah / Pokok-Pokok
Strategi Kebijakan Sekolah. Program khusus bidang pengembangan PAI yang meliputi
Baca tulis al Qur’an, Kelas Tahfidh, Bimbingan Sholat, Tadarus al Qur’an, Olimpiade
Estrakurikuler PAI, Sertifikasi khatam Al Qur’an dan hafal Juz ‘Amma,Pesantren kilat, Jumat
Sehat, Jumat Bersih, Jumat beriman, Program infaq dan sebagainya.Dan yang terakhir
Program Supervisi Kepala Sekolah yang meliputi Program supervisi kepala sekolah dalam
kegiatan pengembangan PAI, Hasil Supervisi dan Tindak lanjut hasil supervisi .
Kami sadar bahwa program ini masih jauh dari sempurna mengingat keterbatasan kami
baik dari sisi pengalaman maupun pengetahuan.Untuk kesempurnaan penyusunan Program ini
kritik dan saran sangat kami perlukan.Kami berharap bahwa dengan disusunnya program ini
pengelolaan Pendidikan khususnya bidang keagamaan di SD Negeri 7 Babat dapat lebih
terarah dan cita cita untuk membangun Sekolah rasa Madrasah secepatnya bisa tercapai.

Penyusun

DAFTAR ISI
5

Daftar Isi
Lembar Pengesahan oleh Pengawas Pendidikan Agama Islam dan Korwil Kecamatan
Kata Pengantar

BAB I : PENDAHULUAN
a. Latar Belakang ………………………………………………..
b. Dasar Hukum Pengembangan PAI ………………………………………..
c. Tujuan ……………………………………
BAB II : PROGRAM UMUM LEMBAGA
a. Visi misi Tujuan lembaga …………………………………..
b. Tugas dan Fungsi kepala sekolah…………………………………
c. Program Stategis Kepala Sekolah / Pokok-Pokok Strategi Kebijakan
Sekolah………………………………..

BAB III : PROGRAM KEPALA SEKOLAH PENGEMBANGAN PAI DI LEMBAGA


A. BIDANG PENGEMBANGAN PAI
a. Baca tulis al qur’an …………………..
b. Kelas Tahfidh …………………………..
c. Bimbingan Sholat Dhuha …………………….
d. Tadarus al qur’an 15 …………………………..
e. Olimpiade PAI ……………………………….
f. Estrakurikuler PAI :Banjari, Qiroah, Tilawah, ………………..
g. Sertifikasi/Keterangan bagi kelas 6 dapat membaca Al Qur’an
dengan Benar ………………….
h. Pesantren kilat ………………………….
i. Pembiasaan menyapa anak ………………………………
j. Buka puasa bersama…………………………….
k. Pelaksanaan peringatan hari besar islam ( PHBI)…………….
l. Bimbingan Sholat Idul Qurban ……………………
m. Doa bersama ………………….
n. Jumat Sehat, Jumat Bersih, Jumat beriman ……………..
o. Program infaq ………………………
1. Rencana Pembiayaan …………………………………
2. Jadwal Kegiatan ………………………………….
3. Sarana PAI di lembaga ……………………………

B. SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM KEGIATAN PAI


1. Program supervisi kepala sekolah dalam kegiatan pengembangan
PAI………….
2. Hasil Supervisi ……………
3. Tindak lanjut hasil supervisi…………..
6

BAB IV : PENUTUP

Lampiran

1. Instrumen Supervisi
2. Jurnal kegiatan Pengembangan PAI

BAB I
7

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Didalam KMA Nomor 211 Tahun 2011 menjelaskan tentang pedoman
pengembangan standar Nasional Pendidikan Agama Islam, yang dikembangkan
tersebut meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses pendidikan,
standar pendidikan dan kependidikan, standar penilaian,standar pengelolaan PAI di
sekolah, standar pembiayaan, dan standar sarana dan prasarana.
Pendidikan agama berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu
menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama.
Dilihat dari fungsinya ini bagus, namun dalam pelaksanaannya perlu ada keselarasan
antara keduanya, karena sekarang ini banyak siswa yang terjerumus pada pergaulan
bebas dan kenakalan remaja, dengan begitu Pendidikan Agama Islam sangat berperan
penting.
Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk berkembangnya kemampuan
peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama
Islam yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni. Harapan dari tujuan ini adalah bahwa peserta didik diharapkan dapat memahami
materi Pendidikan Agama Islam sama seperti ketika memahami ilmu pengetahuan
lain, yaitu dengan sungguh-sungguh bukan malahan menganggapnya tidak penting.
Karena banyak orang yang beranggapan bahwa yang penting hanyalah mata pelajaran
yang di UN kan, padahal sebenaarnya mata pelajaran PAI penting, baik di dunia
maupun akhirat.
Mengenai pedoman pengembangan standar isi Pendidikan Agama Islam yang meliputi
tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan SMA ini dari pedoman pengembangannya bagus, akan
tetapi dalam pelaksanaannya mungkin berbeda dengan apa yang telah direncanakan
dalam pedoman di dalam KMA ini, karena di sekolah-sekolah itu biasanya
menganggap remeh atau menomorduakan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam,
selain itu banyak siswa yang tidak menyukai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam,
faktanya di dalam kelas didapati hanyalah ada beberapa saja siswa yang menyukai dan
bisa mengikuti materi yang diajarkn dalam Pendidikan Agama Islam.
Mengenai standar kompetensi kelulusan ini sebenarnya kriteria kelulusan minimalnya
telah dibuat dengan baik sesuai dengan jenjang kemampuannya anak, akan tetapi
pada kenyataannya banyak siswa yang belum memenuhi standar kelulusan tersebut,
akan tetapi nilai dalam raport mereka tetap berada di atas KKM. Dengan demikian
sebaiknya perlu adanya evaluasi mengenai kebijakan yang telah ditetapkan tersebut,
sehingga sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pada masa sekarang ini banyak
sekali siswa yang sudah SMA/SMK belum bisa baca al-Qur’an, padahal standar
kompetensi kelulusannya sejak anak usia Sekolah Dasar.
8

Salah satu indikator untuk mengetahui keberhasilan Pendidikan Agama


dapat dilihat dari aspek proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar di lingkungan tempat
belajar, sehingga proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai,
dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Proses pembelajaran pada
setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus aktif, interaktif, kreatif,
inovatif, efektif, dan menyenangkan.
Untuk mewujudkan pelaksanaan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) tersebut, maka perlu disusun Pengembangan Standar Proses yang berisi
kriteria minimal proses pembelajaran PAI pada satuan pendidikan dasar dan
menengah. Lebih dari itu, mengingat agama berperan penting dalam kehidupan
manusia untuk mewujudkan kehidupan yang bermakna dan bermartabat dan
mengingat proses internalisasi nilai-nilai agama hanya akan efektif melalui
Pendidikan Agama yang dilakukan secara intensif dan ekstensif, maka
Kementerian Agama RI perlu menyusun standar yang memberikan batasan
minimal tentang kriteria minimal kompetensi pengamalan, dan proses
pembelajaran melalui program ekstrakurikuler.
Program ekstrakurikuler PAI dititik beratkan kepada pencapaian
kompetensi: (1) aspek keterampilan baca, tulis, hafalan, arti, dan pemahaman Al-
Qur’an, dan Hadis (2) aspek akhlak dan perilaku, dan (3) aspek pengamalan
ibadah. Proses pembelajaran ini dilakukan oleh Guru dengan siswa, jadi sebaiknya
antara Guru dengan siswa dalam proses pembelajaran melakukan hubungan timbal
balik kaitannya dengan materi yang dipelajari. Sehingga tercipta suasana
pembelajaran yang efektif dan efisien dan tujuan pembelajaran tercapai.
Mengenai pendidik dan kependidikan Pendidikan Agama Islam merupakan
salah satu aspek yang sangat penting. Untuk memenuhi harapan tersebut
dibutuhkan GPAI yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi. Permendiknas Nomor
16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
menjelaskan bahwa guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian,
sosial, dan profesional. Sejalan dengan itu, GPAI harus memenuhi kompetensi
sebagaimana ditetapkan dalam Permendiknas tersebut.
Pengembangan Standar Penilaian PAI adalah kriteria minimal penilaian
yang dikembangkan dari Standar Penilaian BSNP sebagai acuan dalam melakukan
penilaian PAI di sekolah untuk mengukur pengetahuan, sikap, kepribadian,
keterampilan, dan pengamalan Agama Islam peserta didik sebagai manusia
beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Kriteria penilaian PAI merujuk pada
Pengembangan Standar Kompetensi Lulusan, Pengembangan Standar Isi, dan
Pengembangan Standar Pengamalan.
Sistem penilaian yang efektif adalah penilaian dengan cara lisan maupun
tertulis pada ulangan harian. Sedangkan penilaian pada ujian tengah semester dan
ujian akhir semester hasilnya masih meragukan, karena pada waktu ujian kecurangan
9

banyak terjadi oleh kalangan siswa dalam mengerjakan soal ujian tersebut. Dengan
demikian nilai yang dihasilkan tidaklah murni atas kemampuan yang dimiliki oleh siswa
tersebut. Selain itu, mereka malahan melakukan suatu perilaku yang tidak terpuji,
seperti menyontek, bertanya teman, dan lain-lain.
Pengembangan Standar Pengelolaan PAI dimaksud adalah pengembangan
yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan PAI
pada tingkat satuan pendidikan, Kabupaten/Kota, Provinsi, atau Nasional agar
tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan
manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Pengelolaan ini telah baik, yaitu meliputi
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi atau penilaian yang telah disusun sedemikian
rupa, pembiayaan, pengawasan, dan lain-lain.
Mengenai standar pembiayaan Pendidikan Agama Islam, Peraturan
Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan menyatakan bahwa pengelolaan pendidikan agama dilaksanakan oleh
Menteri Agama. Dalam melaksanakan tanggungjawab tersebut, Kementerian
Agama RI mengupayakan sumber pembiayaan kegiatan PAI di sekolah dialokasikan
melalui:
a. APBN/BOS;
b. APBD Kabupaten/Kota, BOP, dan BOSDA;
c. Pemerintah Provinsi/Kanwil Kemenag, dan Pemerintah Pusat/Direktorat
PAIS; dan
d. Dana masyarakat melalui infaq siswa, komite, donatur dan sumber lain
yang sah dan tidak mengikat.
Agar Pendidikan Agama Islam (PAI) berhasil mewujudkan tujuan dan
fungsinya diperlukan proses belajar yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan
menyenangkan. Untuk menjamin terwujudnya hal tersebut diperlukan adanya
sarana dan prasarana yang memadai, yaitu memenuhi ketentuan minimum yang
ditetapkan dalam standar sarana dan prasarana. Sebagai penanggung jawab
pengelolaan PAI Kementerian Agama mengembangkan standar yang ada sesuai
dengan kekhususan mata pelajaran tersebut.
Penyusunan pengembangan standar sarana dan prasarana PAI ini dijadikan
sebagai panduan dan tolok ukur bagi penyelenggara PAI dalam merancang rencana
dan pelaksanaan pengelolaan PAI mulai dari PAUD/TK, tingkat dasar dan
menengah, kejuruan, Sekolah Luar Biasa (SLB) dan pendidikan kesetaraan. Pedoman
di dalam KMA ini telah baik namun pada kenyataannya sarana dan prasarana PAI di
Sekolah kurang memadai, yaitu hanya masjid saja sedangkan laboratorium,
perpustakaan dan lain-lain belum ada atau belum lengkap isinya. Bahkan ada sekolah
yang tidak memiliki musholla atau masjid.
10

Supaya standar pengembangan pendidkan agama islam ini dapat berjalan


dengan baik maka di butuhkan manajemen untuk mengembangkannya, manajemen
atau pengelolaan merupakan komponen yang integral dan tidak dapat dipisahkan dari
proses pendidikan secara keseluruhan.Oleh karena itu peran kepala Sekolah sangatlah
dominan. Alasannya tanpa manajemen yang baik oleh kepala sekolah tidak mungkin
pengembangan bidang PAI di sekolah tersebut dapat terwujud dengan baik.
Berangkat dari pola pikir integratif, yaitu menyatukan arti kehidupan dunia
dan akhirat, maka pendidikan umum pada hakekatnya adalah pendidikan agama
juga; begitu sebaliknya, pendidikan agama adalah juga pendidikan umum. Idealnya,
tidak perlu terjadi persoalan ambivalensi dan dikotomik dalam orientasi pendidikan
Islam.
Yang selama ini telah dikritisi oleh banyak orang yang ahli di bidang agama
Islam dan bukan ahli di bidang agama Islam di antaranya:
Pertama; hasil belajar PAI di sekolah-sekolah belum sesuai dengan tujuan-tujuan
Pendidikan Agama Islam;
kedua, Pendidikan Nasional belum sepenuhnya mampu mengembangkan manusia
Indonesia yang religius, berakhlak, berbudi pekerti luhur;
ketiga, kegagalan pendidikan agama disebabkan pembelajaran Pendidikan Agama
Islam lebih menitikberatkan pada hal-hal yang bersifat formal dan hafalan bukan
pada pemaknaannya;
keempat, pendidikan kita lebih menekankan pada kemampuan berbahasa (verbal)
dan
kemampuan menghitung (numerik), sementara kemampuan mengendalikan diri dan
penanaman keimanan diabaikan;
kelima, pendidikan agama belum berhasil dengan baik, salah satu indikatornya adalah
masih banyaknya kejadian perkelahian antar pelajar terutama di Jakarta;
keenam, Penyampaian materi akhlak di sekolah oleh guru-guru yang diberikan
kepada siswa hanya sebatas teori, padahal yang diperlukan adalah suasana
keagamaan;
ketujuh, proses belajar mengajar sampai sekarang ini lebih banyak hanya sekedar
mengejar target pencapaian kurikulum yang telah ditentukan;
kedelapan, Pendidikan Agama Islam di sekolah mengalami masalah metodologi;
kesembilan, kegagalan pendidikan agama disebabkan karena praktik pendidikannya
hanya memperhatikan aspek kognitif semata dari pertumbuhan kesadaran nilai-nilai
(agama), dan mengabaikan pembinaan aspek afektif dan konatif-volutif, yakni
kemauan dan tekad untuk mengamalkan nilai-nilai ajaran agama;
kesepuluh, beberapa kelemahan lainnya dari Pendidikan Agama Islam di sekolah, baik
dalam pemahaman materi Pendidikan Agama Islam maupun dalam pelaksanaannya,
yaitu (1) dalam bidang teologi, ada kecenderungan mengarah pada paham fatalistik;
(2) bidang akhlak yang
berorientasi pada urusan sopan santun dan belum dipahami sebagai
11

keseluruhan pribadi manusia beragama; (3) bidang ibadah diajarkan sebagai


kegiatan rutin agama dan kurang ditekankan sebagai proses pembentukan
kepribadian; dan sebagainya.
Suatu sekolah dapat berjalan dengan baik dan terarah, jika setiap tahun
sekolah itu menentukan dan membuat dahulu rencana dan policy yang akan
dijalankan di tahun itu; juga informasi - informasi yang menunjukkan bagaimana
rencana dan policy itu dapat
dilaksanakan dengan baik hendaknya dikumpulkan. Rencana atau program dan
policy sekolah hendaknya selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan peserta didik, masyarakat, daerah, dan pembaharuan pendidikan.
Setelah melihat beberapa pokok pikiran di atas maka disusunlah program
pengembangan PAI sebagai pijakan untuk pelaksanaannya supaya lebih terarah.

B. Dasar Hukum Pengembangan PAI


1. PP 55 tahun 2007 tentang Pendidikan agama dan pendidikan Keagamaan
2. KMA 211/2011 tentang Pengeembangan SNPAI pada sekolah
3. Revitalisasi Rohis di sekolah
4. Panduan Ekstra Rohis di sekolah
C. Tujuan
Tujuan dan manfaat dari Pengembangan Pendidikan Agama Islam sebagai berikut:
a. Mengembangkan pengetahuan teoritis, praktis dan fungsional bagi peserta didik
b. Menumbuh kembangkan kretifitas, potensi-potensi atau fitrah peserta didik.
c. Meningkatkan kualitas akhlak dan kepribadian, atau menumbuhkembangkan
nilai-nilai insani dan nilai ilahi.
d. Menyiapkan tenaga kerja yang produktif.
e. Membangun peradaban yang berkualitas (sesuai dengan nilai-nilai islam) di
masa depan.
f. Mewariskan nilai-nilai ilahi dan nilai-nilai insani kepada pesertadidik
g. Membangun Budaya Religius di Sekolah
12

BAB II
PROGRAM UMUM LEMBAGA

A. Visi misi Tujuan lembaga SD Negeri 7 Babat

Visi
“Religius,Unggul, Cerdas, Kompetitif, Berkarakter Serta Peduli Lingkungan”

Misi
1. Menanamkan nilai-nilai Religius sejak dini melalui Pembiasaan Praktik
Keagamaan.
2. Menumbuhkan Semangat Keunggulan Kepada Seluruh Warga Sekolah
3 Menciptakan Proses Pembelajaran Yang Efektif
3. Meningkatkan Mutu Lulusan Yang Berdaya Saing Tinggi
4. Mengembangkan Kepribadian Siswa Yang Berkarakter Bangsa
5. Mewujudkan Lingkungan Sekolah Yang Clean & Green Serta Indah Dan Sehat
6. Mewujudkan Pelestarian Lingkungan Sekitar Sekolah
7. Menerapkan Manajemen Partisipasif Warga Sekolah Dan Masyarakat Menuju
Lingkungan Sekolah Yang “Bersinar Terang” (Bersih, Indah, Asri, Rindang,
Tertib, Aman, Nyaman Dan Tenang)
Tujuan
1. Meningkatkan Prestasi Siswa Di Bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi ,Bidang
Keagamaan Dan Seni Budaya
2. Menghasilkan Lulusan Yang Berkualitas Yang Beriman Dan Bertaqwa
3. Menyiapkan Dan Membekali Konsep Dasar Keilmuan Siswa
4. Menampilkan Sikap Sopan Santun Dan Budi Pekerti Sebagai Cerminan Akhlak
Mulia Yang Beriman Dan Bertaqwa
5. Membiasakan Warga Sekolah Agar Selalu Peduli Terhadap Lingkungan
6. Terciptanya Lingkungan Sekolah Yang Dapat Menunjang Proses Pembelajaran
7. Terjalin Kerjasama Antar Warga Sekolah Dan Masyarakat Demi Terwujudnya
Lingkungan Yang “Bersinar Terang” (Bersih, Indah, Asri, Rindang, Tertib,
Aman, Nyaman Dan Tenang)

B. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah


1. . Menyusun Program Kerja

1) Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan visi sekolah.


2) Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan misi sekolah.
3) Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan tujuan sekolah.
4) Membuat Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS).
5) Membuat perencanaan program induksi
13

2. Melaksanakan Rencana Kerja

1) Menyusun pedoman kerja;


2) Menyusun struktur organisasi sekolah
3) Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan sekolah per semester dan Tahunan;
4) Menyusun pengelolaan kesiswaan yang meliputi: --melaksanakan penerimaan
peserta didik baru;--memberikan layanan konseling kepada peserta didik;--
melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta didik;--
melakukan pembinaan prestasi unggulan;--melakukan pelacakan terhadap
alumni;
5) Menyusun KTSP, kalender pendidikan, dan kegiatan pembelajaran;
6) Mengelola pendidik dan tenaga kependidikan;
7) Mengelola sarana dan prasarana;
8) Membimbing guru pemula;
9) Mengelola keuangan dan pembiayaan;
10) Mengelola budaya dan lingkungan sekolah;
11) Memberdayakan peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah;
12) Melaksanakan program induksi.

3. Supervisi Dan Evaluasi

1) . Menyusun program supervise


2) . Melaksanakan program supervisi.
3) . Melaksanakan Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
4) Melaksanakan evaluasi dan pengembangan KTSP
5) Mengevaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.
6) Menyiapkan kelengkapan akreditasi sekolah
4. Kepemimpinan Sekolah

Kepala sekolah melaksanakan tugas kepemimpinan sebagai berikut.

1) menjabarkan visi ke dalam misi target mutu;


2) merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai;
3) menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan
sekolah/madrasah;
4) membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk
pelaksanaan peningkatan mutu;
5) bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah/madrasah;
6) melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan penting
sekolah/madrasah. Dalam hal sekolah/madrasah swasta, pengambilan
keputusan tersebut harus melibatkan penyelenggara sekolah/madrasah;
7) berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua peserta
didik dan masyarakat;
8) menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga
kependidikan dengan menggunakan sistem pemberian penghargaan atas
prestasi dan sangsi atas pelanggaran peraturan dan kode etik;
9) menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik;
10) bertanggung jawab atas perencanaan partisipatif mengenai pelaksanaan
kurikulum;
14

11) melaksanakan dan merumuskan program supervisi, serta memanfaatkan


hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja sekolah/madrasah;
12) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya;
13) memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi
pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh
komunitas sekolah/madrasah;
14) membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah/madrasah
dan program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik
dan pertumbuhan profesional para guru dan tenaga kependidikan;
15) menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah/
madrasah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien,
dan efektif;
16) menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan
komite sekolah/madrasah menanggapi kepentingan dan kebutuhan
komunitas yang beragam, dan memobilisasi sumber daya masyarakat;
17) memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab;
18) mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada wakil kepala
sekolah sesuai dengan bidangnya;
19) merencanakan pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) di
Sekolah/ Madrasah;
20) menyiapkan Buku Pendoman Pelaksanaan Program Induksi di sekolah dan
dokumen terkait seperti KTSP, silabus, peraturan dan tata tertib sekolah baik
bagi guru maupun bagi siswa, prosedur-prosedur P3K, prosedur keamanan
sekolah;
21) melakukan analisis kebutuhan guru pemula;
22) menunjuk pembimbing dari guru yang dianggap layak (profesional)
23) membuat surat keputusan pengangkatan guru menjadi pembimbing bagi
guru pemula;
24) menjadi pembimbing, jika pada satuan pendidikan yang dipimpinnya tidak
terdapat guru yang memenuhi kriteria sebagai pembimbing;
25) mengajukan pembimbing dari satuan pendidikan lain kepada dinas
pendidikan terkait jika tidak memiliki pembimbing dan kepala sekolah/
madrasah tidak dapat menjadi pembimbing;
26) memantau secara reguler proses pembimbingan dan perkembangan guru
pemula;
27) memantau kinerja guru pembimbing dalam melakukan pembimbingan;
28) melakukan observasi kegiatan mengajar yang dilakukan guru pemula dan
memberikan masukan untuk perbaikan;
29) memberi penilaian kinerja kepada guru pemula;
30) menyusun Laporan Hasil Penilaian Kinerja untuk disampaikan kepada
Kepala Dinas Pendidikan dengan mempertimbangkan masukan dan saran
dari pembimbing, pengawas sekolah/ madrasah, dan memberikan salinan
laporan tersebut kepada guru pemula;
31) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya;
32) memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi
pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh
komunitas sekolah/madrasah;
15

33) membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah/madrasah


dan program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik
dan pertumbuhan profesional para guru dan tenaga kependidikan;
34) menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah/
madrasah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien,
dan efektif;
35) menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan
komite sekolah/madrasah menanggapi kepentingan dan kebutuhan
komunitas yang beragam dan memobilisasi sumber daya masyarakat;
36) memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab;
37) mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada wakil kepala
sekolah sesuai dengan bidangnya.

5). Sistem Informasi Manajemen

Kepala sekolah, dalam sistem informasi sekolah perlu :

1) menciptakan atmosfer akademik yang kondusif dengan membangun budaya


sekolah untuk menciptakan suasana yang kompetitif bagi siswa, rasa tanggung
jawab bagi guru dan karyawan, menimbulkan rasa nyaman dalam bekerja dan
belajar, menumbuhkan kesadaran tentang arti penting kemajuan, dan
menumbuhkan kedisiplinan tinggi;
2) melakukan penataan tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi warga sekolah
berbasis kinerja;
3) menjalinan kerjasama dengan pihak lain;
4) didukung oleh penerapan TIK dalam manajemen sekolah;
5) didukung oleh kepemimpinan/manajerial yang kuat, dan memiliki tingkat
sustainabilitas tinggi;
6) penguatan eksistensi lembaga dengan melakukan sosialisasi kepada semua
7) pihak untuk memberikan informasi dan pemahaman yang sama sehingga
8) sekolah/madrasah memperoleh dukungan secara maksimal;
9) penguatan manajemen sekolah dengan melakukan restrukturisasi dan
10) reorganisasi intern sekolah apabila dipandang perlu (tanpa mengubah atau
11) bertentangan dengan peraturan yang ada) sebagai bentuk pengembangan
12) dan pemberdayaan potensi sekolah;
13) melakukan penguatan kerjasama dengan membangun jaringan yang lebih
14) luas dengan berbagai pihak baik di dalam maupun di luar negeri, yang
15) dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman (MoU);
16) meminimalkan masalah yang timbul di sekolah melalui penguatan rasa
17) kekeluargaan dan kebersamaan untuk memajukan sekolah;
18) melakukan penguatan input sekolah dengan melengkapi berbagai fasilitas.
19) (perangkat keras dan lunak) manajemen sekolah, agar implementasi Sistem
Informasi Manajemen (SIM) berbasis TIK lebih efektif.
16

C. Program Stategis Kepala Sekolah / Pokok-Pokok Strategi Kebijakan


Sekolah

1. Menyusun Program Peningkatan Mutu


1) Sasaran1: Nilai rata-rata nilai UN siswa pada tahun 2016 adalah 26,00 dan tambahan
jam belajar bagi siswa kelas 5

Rencana: Mengoptimalkan KKG lebih ke arah sukses UN dan dilakukan bedah kisi-kisi UN
baik di tingkat sekolah maupun kecamatan, bimbingan belajar yang intensif bagi siswa
kelas 5 dan 6 serta memenuhi fasilitas pendukung belajar, mengalokasikan dana BOS untuk
peningkatan nilai kelulusan siswa

2) Sasaran 2: Menambah ruang kelas baru, perpustakaan dan laboratorium

Rencana: Mengajukan bantuan kepada pemerintah dalam pengadaan ruang kelas baru,
laboratorium, perpustakaan serta mengoptimalkan lingkungan sekitar sekolah sebagai
laboratorium pembelajaran

3) Sasaran 3: Melengkapi sarana dan fasilitas tempat ibadah

Rencana: Mengusahakan bantuan pengadaan tempat ibadah serta menjalin kerjasama


dengan penduduk sekitar atau lembaga (Takmir masjid/ Pondok pesantren) untuk dapat
menggunakan sarana ibadahnya dalam tempo sementara

4) Sasaran 4: Terbentuk kelompok Olimpiade MIPA, OOSN, PKP. dan lomba keagamaan

Rencana: Membentuk tim olimpiade MIPA, OOSN, dan keagamaan beserta guru
pembimbingnya; Berpartisipasi dalam setiap perlombaan yang melibatkan peserta usia
sekolah dasar; Mengadakan pelatihan atau workshop sukses olimpiade MIPA

5) Sasaran 5: Nilai akreditasi adalah A

Rencana : Mengoptimalkan kelengkapan administrasi tenaga pendidik dan kependidikan


dalam melaksanakan program kerja dan tugas pokok serta fungsinya; Mempertahankan,
memfasilitasi dan mengupayakan tenaga pendidik dan kependidikan yang memenuhi
kualifikasi minimal; Mengajukan bimbingan akreditasi kepada dinas;

6) Sasaran 6: Terbentuk tim pengembang kurikulum dan tim pelaksana dialog empat bahasa

Rencana: Melakukan evaluasi KTSP secara rutin dan terprogram kemudian ditindaklanjuti;
Membentuk tim pengembang kurikulum dan tim pelaksana dan mengonsultasikan
17

pelaksanaannya dengan lembaga atau pihak memiliki kompetensi di bidang pendidikan;


Mendorong penyelenggara pendidikan agar ikut aktif dan berperan serta dalam
pengembangan kurikulum; Melakukan kerjasama dengan lembaga penyelenggara
pendidikan bertaraf internasional dalam pengembangan kurikulum berbasis wawasan
global

7) Sasaran 7: Peningkatan prosentase siswa khatam Al Quran

Rencana: Mengembangkan budaya belajar Al Quran setiap pagi dengan menambah jumlah
pengajar sesuai dengan kriteria minimal 1:5 dan optimalisasi peran madrasah diniyah
dalam menunjang peningkatan siswa yang khatam Al Quran

8) Sasaran 8: Pelatihan atau workshop riset sederhana dan PTK serta lomba riset tingkat
sekolah

Rencana: Mengadakan diklat atau workshop guru mengenai penelitian sederhana untuk
siswa sekolah dasar dengan cara bekerjasama dengan lembaga atau pihak yang
berkompeten; Mendorong guru untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas serta
menfasilitasi diklat penelitian tindakan kelas bagi guru di lingkungan sekolah
18

BAB III
PROGRAM KEPALA SEKOLAH PENGEMBANGAN PAI DI LEMBAGA
A. BIDANG PENGEMBANGAN PAI
1. Program kerja kepala sekolah bidang pengembangan PAI
1) Baca tulis al qur’an ( bagi siswa/i kelas 1 s/d 6 setelah diseleksi
dan belum bisa membaca al qur’an )
2) Kelas Tahfidh ( bagi siswa yang sudah lancar membaca dan di
peruntukkan wisuda GLM )
3) Bimbingan Sholat Dhuha bagi Kelas III,IV, V dan VI
4) Tadarus al qur’an 15 menit setiap pagi sebelum pelajaran
dimulai ( di spiker terjadwal bagi siswa yang sudah lancar
membaca al qur’an dan siswa yang lain dimasing-masing kelas
dipandu guru kelas masing masing ( 07.00-07.15)
5) Olimpiade PAI /berupa Festifal anak sholeh misal lomba
menggambar mewarnai bagi anak TK/RA, jalan sehat, karnaval
dalam rangka peringatan tahun baru hijriah
6) Estrakurikuler PAI : bentuk lain Banjari, Qiroah Tilawah,
7) Sertifikasi/Keterangan bagi kelas 6 dapat membaca Al Qur’an
dengan Benar
8) Pesantren kilat pada bulan Ramadhan
9) Pembiasaan menyapa anak dengan sapaan anak sholih/ha
sekaligus pada saat meng absen dengan jawaban dari anak, HADIR
LENGKAP BU ( artinya hadir dan sholat 5 wktu lengkap)
10) Buka puasa bersama
11) Pelaksanaan peringatan hari besar islam ( PHBI)
12) Bimbingan Sholat Idul Qurban dan penyembelihan hewan qurban
13) Doa bersama menjelang Ujian Sekolah/Ujian Nasional
14) Jumat Sehat, Jumat Bersih, Jumat beriman ( Ngaji bareng
segenap warga sekolah mendatangkan ustadz, tokoh,PPAI, Korwil,
Pengawas sekolah, lain)
15) Program infaq bagi setiap siswa tiap hari jumat ( untuk
kemakmuran mushola/masjid, atau untuk kegiatan PAI,lomba PAI
disekolah atau sab’ah lomba di tingkat Kecamatan
16) Program life skill berupa pelatihan seni hadroh Al Banjari,
Qiro’ah dan Kaligrafi

2. Rencana Pembiayaan
Biaya dalam kegiatan Pengembangan PAI dialokasikan pada pagu BOS
dan dana partisipasi dari masyarakat/sponsor.
3. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan sangat penting untuk disusun sebagai alat control
kegiatan.
4. Sarana PAI di lembaga
19

Saran untuk pengembangan PAI : Musholla, alat sholat, Al Qur’an, Juz ‘Amma,
meja Baca, speaker.

B. SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM KEGIATAN PAI


1. Program supervisi kepala sekolah dalam kegiatan pengembangan PAI
Supervisi dilaksanakan oleh Pengawas PAI selaku atasan atau Supervisor kepada
Kepala Sekolah selaku penanggung jawab kegiatan Pengembangan PAI di Satuan
pendidikan yang dipimpinnya.Kegiatan supervise dilaksanakan sesuai dengan jadwal
kegiatan Penilaian Kinerja Guru( PKG )pada setiap semester.
2. Hasil Supervisi
Hasil supervise nantinya dipakai sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan Kinerja
Kepala Sekolah utamanya pada kegiatan pengembangan PAI di Satuan Pendidikan.
3. Tindak lanjut hasil supervisi
Setelah diketahui hasil skor penilaian oleh PPAI baik Kualitatif dan Kuantitatif serta
catatan Khusus hasil observasi , maka PPAI memberikan pembinaan ,arahan kepada
Kepala Sekolah agar merencanakan tindakan selanjutnya .
20

BAB IV
PENUTUP

Pengembangan Pendidikan agama islam merupakan salah satu program tambahan dan
sekaligus program prioritas bagi Kepala sekolah yang berbasic guru PAI . Sebagaimana Surat
Keputusan Jenderal Pendidikan Agama Islam 7180/2018 Poin C Halaman 8 terdahulu tentang
petunjuk teknis penyaluran tunjangan profesi guru PAI Kepala satuan pendidikan agar
menyusun program pengembangan PAI di lembaganya bahwa bagi guru PAI yang diberi tugas
sebagai kepala satuan pendidikan, wajib menyusun dan melaksanakan program pengembangan
PAI di lembaganya.
Guru PAI yang diberi tugas tambahan sebagai sebagai kepala sekolah memiliki peran
yang sangat strategis dalam meningkatkan nilai-nilai karakter spiritual bagi warga sekolah
,baik guru maupun siswa.Oleh karena itu dalam pelaksanaannya harus disertai dengan
perangkat yang memadai yaitu dengan menyusun program pengembangan PAI di Satuan
Pendidikan yang dipimpinnya.
Alhamdulillah penyusunan program Pengembangan PAI ini telah selesai kami buat
semoga bermanfaat bagi kemajuan pendidikan di satuan pendidikan khususnya bidang
keagamaan.Saran dan kritik selalu kami harapkan dari semua pihak sebagai koreksi untuk
penyusunan program pengembangan berikutnya.

Penyusun
21

Lampiran

1. Instrumen Supervisi
2. Jurnal kegiatan Pengembangan PAI
22

PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH BIDANG


PENGEMBANGAN PAI JANGKA MENENGAH 2019-2023

BESARAN BIAYA &SUMBER 2019/202 2020/202 2021/202 PELAKSANAAN


JE 0 1 2 KEGIATAN
N NIS TUJUAN lemba Sponsor/man I II I II I II
TARGET DAN
O PROGRAM SASARAN ga diri
INDIKATOR

Sertifikat Terwujudnya 1. 100% lulusan SDN Kls 6 √ V V V Guru PAI


Membaca Lulusan dapat
Al Qur’an sekolah dapat membaca al qur’an
membaca al baik dan benar
qur’an 2. Ada kegiatan tes
dengan baik penilian /ujian
dan benar membaca al qur’an
3. Terbitnya
sertifikat/suratk
eterangan dari
kepala sekolah
Baca tulis Sisw lancar Siswa terbiasa membaca Kls 1-6 √ V V V Guru Kelas
al qur’an dalam bacaan baik dirumah/ disekolahan
al Quran
Kelas Siswa dapat Mewujudkan siswa Kls 6 √ V V V Guru PAI
Tahfidh menghafal Al untuk menjaga keutuhan
Qur an sejak Al Qur an
dini
Bimbingan Mengenakan Siswa dapat Kls 4,5,6 V V V Guru PAI
Sholat siswa tentang mengamalkan dalam
Dhuha pentingnya kehidupan sehari-hari
sholat Dhuha
Tadarus al Siswa terbiasa Melatih siswa agar Kls 4,5,6 V V V Guru kelas
23

qur’an 15 membaca Al bacaan Al Quran semakin


menit Quran hari semakin baik
setiap pagi
sebelum
pelajaran
dimulai
Olimpiade Menguji Siswa bisa mengukur Kls 4,5,6 √ V V V Guru PAI
PAI mental siswa kemampuannya dari
teman2 yang lain leewat
kompetisi
Pesantren Mengenalkan Mempelajari ajaran Kls 1-6 √ V V V Guru PAI
kilat siswa syariat agama islam
dibulan pentingya
romadhon bulan
romadhon
Buka Melatih Siswa bisa mengetahui Kls 4,5,6 √ V V V Guru PAI
puasa kerukunan indahnya kebersamaan
bersama
Pelaksana Memperkenalk Memberi tambahan ilmu Kls1-6 √ V V V Guru PAI
an an siswa atas pengetahuat agama
peringata PHBI islam
n hari
besar
islam (
PHBI)
Doa Siswa Siswa bisa melaksanakan Kls 6 V V V Guru PAI
bersama mengetahui ujian dengan tenang dan
menjelang pentinya doa mendapat hasil yang
Ujian dalam setiap maksimal
Sekolah/U hal
jian
Nasion
24

Jumat Melatih siswa Membiasakan siswa Kls 1-6 V V V Guru Kelas


Sehat, hidup bersih dengan kebersihan
Jumat
Bersih,
Jumat
beriman

Mengetahui Kepala Sekolah


PPAI Kecamatan Babat

NURDI, S,Ag M.Pd.I M.ROZI,S.PdI,MA


NIP. 19740304 2006041017 NIP.197501202010011007
25

Anda mungkin juga menyukai