Anda di halaman 1dari 15

KEPRAMUKAAN

LIMA FAKTOR PENDIDIKAN KEPANDUAN

Dosen Pengampu :

H. Irianto S.Pd, MM

Disusun Oleh :

Shofa Nur Adzijah 21.1.1.025

Khilda Aini Syifa 21.1.1.013

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-HIKMAH GLOBAL CENDEKIA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih atas segala limpahan
kasih, karunia, dan kehendak-Nya sehingga tugas makalah ini dapat diselesaikan dengan
baik. Selesainya tugas makalah ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan do'a dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat, semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya
pembuatan makalah Kepramukaan.

Kami berharap Makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
pembaca maupun penulis. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi perbaikan laporan dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Depok, 20 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan Makalah .............................................................................................................. 2
BAB II ........................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3

A. Sejarah Kepramukaan ..................................................................................................... 3


B. Pengertian Kepramukaan ................................................................................................ 5
C. Tujuan Pramuka .............................................................................................................. 8
D. Fungsi Gerakan Pramuka ................................................................................................ 8
E. Prinsip Dasar Kepramukaan ........................................................................................... 9
F. Metode Kepramukaan ..................................................................................................... 9
BAB III .................................................................................................................................... 11

PENUTUP................................................................................................................................ 11

A. Kesimpulan..................................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal
yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata
“Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat
muda yang suka berkarya.

Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;


Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong
Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.

Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar


lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya
pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem
pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.

Gerakan Kepanduan (b. Inggris: Scouting) adalah sebuah gerakan pembinaan


pemuda yang memiliki pengaruh mendunia. Gerakan kepanduan terdiri dari berbagai
organisasi kepemudaan, baik untuk pria maupun wanita, yang bertujuan untuk melatih
fisik, mental dan spiritual para pesertanya dan mendorong mereka untuk melakukan
kegiatan positif di masyarakat. Tujuan ini dicapai melalui program latihan dan
pendidikan non-formal kepramukaan yang mengutamakan aktivitas praktis di
lapangan. Saat ini, terdapat lebih dari 38 juta anggota kepanduan dari 217 negara dan
teritori.

1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yang akan kami bahas
didalam makalah ini, antara lain :

1. Bagaimana sejarah tentang kepramukaan?


2. Apa pengertian dari kepramukaan?
3. Apa tujuan dari pramuka?
4. Apa saja fungsi gerakan pramuka?
5. Apa yang menjadi prinsip dasar kepramukaan?
6. Sebutkan metode kepramukaan?

C. Tujuan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan makalah dalam penulisan makalah ini
sebagai berikut :

1. Mengetahui sejarah tentang kepramukaan


2. Mengetahui pengertian dari kepramukaan
3. Mengetahui tujuan dari pramuka
4. Mengetahui fungsi gerakan pramuka
5. Mengetahui prinsip dasar kepramukaan
6. Mengetahui metode kepramukaan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Kepramukaan
1. Sejarah Pramuka di Indonesia
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh
kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia
Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan
pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan
segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.

Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di


Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini
didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan “Janji Ikatan
Sakti”, lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan
yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan
No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.

Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan


Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api
unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda
mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu,
sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di
daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini
mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI),
Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, Pada 1953


Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia sedangkan bagi organisasi
puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan
POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah
bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam
perjalanan ke Australia.

3
Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo
menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada
tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta. Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan
kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya
untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan
di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.

Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat


dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian
diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan
Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan
seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik “Penasionalan Kepanduan”.

Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta,


maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa
Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada
tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling
Filipina.

2. Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia


Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961. Dari ungkapan yang telah
dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia
waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota
perkumpulan itu.

Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS
Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan
Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C.
yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila.
Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan
supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka
(Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord
Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).

Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena


itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan
pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis

4
malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus
diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi
kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga
menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K
Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi,
Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi serta mentri sosial Muljadi
Djojo Martono. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah
Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia
Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan
seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.1

B. Pengertian Kepramukaan
1. Pengertian
Kepramukaan adalah suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan menarik
dan menyenangkan bagi anak-anak di bawah tanggung jawab orang dewasa,
dilaksanakan di alam terbuka, di luar sekolah dan keluarga, dengan menggunakan
prinsip dan metode khusus.

Kepramukaan juga didefinisikan sebagai :

a. Suatu gerakan pendidikan


b. Suatu proses
c. Aktivitas dinamis, bergerak maju sepanjang hayat.
d. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk komunikasi antara pembina dan peserta
didik.
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang menyelenggarakan pendidikan
kepanduan di Indonesia, Pramuka adalah nama diri anak didik yang dibina dalam
gerakan Pramuka sedangkan kepramukaan adalah ilmu dan materi-materi yang
diajarkan dalam gerakan Pramuka.

Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana (Sri Sultan


Hamengkubuwono IX), juga dianggap merupakan perpaduan kata pra yang artinya

1
“Sejarah Lengkap Kepramukaan“. https://belajardenganbaik.com/makalah-5-faktor-pendidikan-
kepanduan, diakses pada 16 November 2022.

5
sebelum, dan muka yang artinya depan (yang terdepan). Diharapkan anggota Pramuka
mampu menjadi yang terdepan.

2. Sifat
Resolusi kepanduan dunia di Kopenhagen Denmark mengungkapkan bahwa
sifat gerakan Pramuka yakni :

a. Nasional, yakni sebagai keadaan, kebutuhan dan kepentingan negara.


b. Internasional, yakni sebagai salah satu cara menciptakan perdamaian dunia.
c. Universal, maksudnya semua negara di dunia ini menjadi media dalam kegiatan
kepanduan.

3. Fungsi
a. Sebagai sebuah permainan (game) yakni permainan yang digunakan sebagai
sarana pendidikan.
b. Sebagai sebuah pekerjaan, yakni pekerjaan yang membutuhkan tanggung jawab
jiwa dari orang dewasa.
c. Sebagai pencapaian maksud yakni alat untuk membentuk manusia berkualitas
tinggi, sebagai pelengkap pendidikan di sekolah dan keluarga. Kegiatan dalam
kepramukaan harus :
 Diprogramkan
 Direncanakan
 Dilaksanakan
 Dievaluasi

4. Asal–Usul
Kata Pramuka dalam bahasa Inggris disebut dengan scout. Berasal dari kata
out – scout (di luar) atau scouting (kebanyakan di luar). Awalnya didirikan oleh Lord
Robert Stephenson Smith Baden Powell of Gilwell. Salah seorang warga Inggris yang
dilahirkan di London pada 22 Februari 1857. Ia melihat saat itu banyak anak muda
Inggris yang mengalami kerusakan moral. Karenanya ia berinisiatif untuk
mengadakan kegiatan yang dilakukan di luar rumah, sifatnya menarik dan menantang.
Beliau akhirnya dikenal sebagai Bapak Pandu Sedunia. Istri Baden Powel bernama
Olive Simclair Swames, lahir pada tanggal 22 Februari 1889. Baden Powell
meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Kenya, Afrika.

Nama gerakan Pramuka mengalami perubahan beberapa kali, yakni :

6
 1908 – Scout oleh Bapak Pandu Sedunia
 1912 – Padvinder (Belanda) – Nederland Padvinder Organization (NPO)
 1914 – Nederland Indische Padvinder Organization (NIPV)
 1916 – Javasche Padvinder Organization (JPO) oleh Mangkunegara VII
 1918 – Padvinder Moehammadiyah oleh KH. Ahmad Dahlan
 1920 – Hizbul Wathan (HW)
 1928 – Pandu.

H. Agus Salim pendiri Syarikat Islam menyebutkan Pandu Anshor (NU),


setelah peringatan Sumpah Pemuda dan dikenalnya lagu Indonesia Raya, namanya
kembali berubah menjadi Pandu.

 1930 – terjadi Fusi (Penyatuan), mengubah namanya menjadi Kepanduan Bangsa


Indonesia (KPI)
 1931 – Persatuan Angkatan Pandu Indonesia (PAPI)
 1940 – Perkino
 1943 – Sheinen Sheinondan (saat Jepang menjajah Indonesia)
 1945 – Pandu Rakyat Indonesia
 1951 – Ikatan Pandu Indonesia (Ipindo)
 1954 – Poppindo dan PKPI
 1958 – Seminar Kepanduan
 1960 – Ipindo dan Poppindo serta PKPI melebur adlam Perkindo
 1961 – Gerakan Pramuka, berdasarkan Skep No. 238 tahun 1961. Itulah yang
digunakan hingga tahun kini. Penyerahan panji negara pada gerakan Pramuka
dilakukan pada 14 Agustus 1961, yang kemudian diperingati sebagai hari lahir
Pramuka Indonesia, setelah sebelumnya yakni pada 20 Mei 1961 ditandatangani
Memorandum of Understanding (MoU) tentang gerakan Pramuka.

Pada tahun 1967, gerakan Pramuka Indonesia terdaftar di Pandu se-Dunia,


menyusul pada tahun 1975 Pandu Putri Indonesia.

5. Lima Unsur Utama


a. Prinsip Dasar Kepramukaan
b. Metode Kepramukaan
c. Kode Kehormatan Pramuka

7
d. Motto Gerakan Pramuka
e. Kiasan Dasar Gerakan Pramuka2

C. Tujuan Pramuka
Pada dasarnya kegiatan Kepramukaan memiliki tujuan untuk melatih generasi muda
agar memaksimalkan setiap potensi yang ada di dalam dirinya, baik itu intelektual,
spiritual, sosial, dan fisik. Mengacu pada pengertian Pramuka di atas, adapun tujuannya
adalah sebagai berikut;

1. Membentuk karakter/ kepribadian dan akhlak yang mulia para generasi muda.
2. Menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa di dalam diri generasi muda.
3. Menggali potensi diri dan meningkatkan keterampilan para generasi muda sehingga
menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakta dan negara.3

D. Fungsi Gerakan Pramuka


Dalam buku pedoman (kwarnas) pramuka mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Kegiatan Menarik Bagi Anak Atau Pemuda
Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan
mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan
permainan, jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja. Karena itu lebih
tepat kita sebut saja kegiatan menarik.

2. Pengabdian Bagi Orang Dewasa


Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas
yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini
mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya
pencapaian tujuan organisasi.

3. Alat Bagi Masyarakat Dan Organisasi


Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan

2
“Pengertian Kepramukaan,Sifat Kepramukaan, Fungsi Kepramukaan,Asal-Usul Kepramukaan,Lima
Unsur Kepramukaan”. https://scoutingmaarif.wordpress.com/materi-pramuka/panduan-pembina-pramuka-
pramuka-pramuka-dan-pramuka/, diakses pada 16 November 2022.
3
“Tujuan Kepramukaan”. https://bantul.pramukadiy.or.id/2019/01/sejarah-fungsi-tujuan-prinsip-dan-
metodepramuka.html?m=1#:~:text=Pada%20dasarnya%20kegiatan%20Kepramukaan%20memiliki,spiritual%2
C%20sosial%2C%20dan%20fisik, diakses : 16 November 2022.

8
organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala
dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya. 4

E. Prinsip Dasar Kepramukaan


Dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Pramuka harus berlandaskan pada prinsip-
prinsip dasar berikut ini:

1. Keimanan dan takwa terhadapa Tuhan Yang Maha Esa.

2. Rasa perduli akan tanah air dan bangsa, sesama manusia, dan alam sekitarnya.

3. Rasa perduli dan tanggungjawab terhadao diri sendiri.

4. Patuh dan taat pada kode kehormatan Pramuka.

Dalam Pramuka terdapat kode-kode kehormatan yang harus dilaksanakan, yaitu


Satya (janji) dan Darma (ketentuan moral). Masing-masing tingkatan Pramuka memiliki
kode-kode kehormatan tersendiri, diantaranya;

1. Kode Kehormatan Pramuka Siaga: Dwisatya dan Dwidarma.

2. Kode Kehormatan Pramuka Penggalang: Trisatya Penggalang dan Dasadarma.

3. Kode Kehormatan Pramuka Penegak dan Pendega: Trisatya Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega, dan Dasadarma.

4. Kode Kehormatan Pramuka Dewasa: Trisatya Anggota Dewasa dan Dasadarma5.

F. Metode Kepramukaan
Proses kegiatan Pramuka dilakukan dengan menggunakan medote belajar interaktif
progresif. Adapun cara-cara yang dilakukan dalam metode Pramuka adalah sebagai
berikut:

1. Melalui pengalaman kode kehormatan Pramuka.

2. Belajar dengan cara melakukan atau praktek.

3. Belajar secara berkelompok.

4
“Fungsi Kepramukaan”. https://almasoem.sch.id/pengertian-tujuan-dan-fungsi-gerakan-pramuka-
sebagai-ekstrakulikuler-pendidikan-karakter-siswa/, diakses pada 16 November 2022.
5
“Prinsip-Prinsip Kepramukaan”.https://bantul.pramukadiy.or.id/2019/01/sejarah-fungsi-tujuanprinsip-
danmetodepramuka.html?m=1#:~:text=Pada%20dasarnya%20kegiatan%20Kepramukaan%20memiliki,spiritual
%2C%20sosial%2C%20dan%20fisik, diakses pada 16 November 2022.

9
4. Melakukan aktivitas yang menantang dan mengandung pendidikan.

5. Melakukan berbagai kegiatan di alam terbuka.

6. Sistem tanda kecakapan.

7. Sistem satuan terpisah untuk puteri dan putera.

8. Kiasan dasar.6

6
“Metode Kepramukaan”. https://bantul.pramukadiy.or.id/2019/01/sejarah-fungsi-tujuan-prinsip-dan-
metodepramuka.html?m=1#:~:text=Pada%20dasarnya%20kegiatan%20Kepramukaan%20memiliki,spiritual%2
C%20sosial%2C%20dan%20fisik, diakses pada 16 November 2022.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan
nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsaIndonesia.
Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat,
mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka
Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia
antara 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida,
yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida
memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan
KhususKelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung
dengan Krida tertentu di Saka tersebut.

Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan
Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka,
sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang
disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan
Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya.

Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.

B. Saran
Kami sadar bahwasanya makalah yang kami tulis ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu apabila ada salah satu bahasan dalam makalah ini yang kurang sempurna dan
kurang tepat saya mohon untuk saran dan masukannya agar dapat di mengerti karena
posisi nya kami masih dalam tahap belajar.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sejarah Lengkap Kepramukaan, https://belajardenganbaik.com/makalah-5-faktor-


pendidikan-kepanduan.

Pengertian Kepramukaan,Sifat Kepramukaan, Fungsi Kepramukaan,Asal-Usul


Kepramukaan,Lima Unsur Kepramukaan”.
https://scoutingmaarif.wordpress.com/materi-pramuka/panduan-pembina-pramuka-
pramuka-pramuka-dan-pramuka/.

Tujuan Kepramukaan, https://bantul.pramukadiy.or.id/2019/01/sejarah-fungsi-tujuan-prinsip-


danmetodepramuka.html?m=1#:~:text=Pada%20dasarnya%20kegiatan%20Kepramuka
an%20memiliki,spiritual%2C%20sosial%2C%20dan%20fisik.

Fungsi Kepramukaan, https://almasoem.sch.id/pengertian-tujuan-dan-fungsi-gerakan-


pramuka-sebagai-ekstrakulikuler-pendidikan-karakter-siswa/.

Prinsip-Prinsip Kepramukaan, https://bantul.pramukadiy.or.id/2019/01/sejarah-fungsi-


tujuanprinsipdanmetodepramuka.html?m=1#:~:text=Pada%20dasarnya%20kegiatan%2
0Kepramukaan%20memiliki,spiritual%2C%20sosial%2C%20dan%20fisik.

Metode Kepramukaan, https://bantul.pramukadiy.or.id/2019/01/sejarah-fungsi-tujuan-prinsip-


danmetodepramuka.html?m=1#:~:text=Pada%20dasarnya%20kegiatan%20Kepramuka
an%20memiliki,spiritual%2C%20sosial%2C%20dan%20fisik.

12

Anda mungkin juga menyukai