Anda di halaman 1dari 7

MATERI KEPRAMUKAAN

Tujuan dan Fungsi Pramuka

Pramuka merupakan kegiatan yang bertujuan melatih para siswa agar bisa memaksimalkan
potensi didalam dirinya secara spiritual, intelektual, sosial, dan fisik.

berikut adalah tujuan dari Pramuka:

1.Membentuk karakter dan akhlak mulia bagi para siswa sebagai generasi muda.
2.Menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air dan bangsa dalam diri para siswa.
3.Mengganli potensi diri dan meningkatkan keterampilan para siswa, sehingga sanggup
menjadi seorang pribadi bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

fungsi gerakan pramuka, sebagai berikut:

1.Bagi generasi muda, kegiatan mendidik dan menyenangkan sangat penting dilakukan,
sehingga dapat membentuk karakter lebih baik. Kegiatan menghibur, menyenangkan, sehat,
terarah, jelas, dan positif tersebut dapat ditemukan dari kegiatan pramuka.
2.Bagi generasi dewasa, pramuka merupakan tugas yang harus dilakukan secara ikhlas,
mengabdi dan tulus. Guru atau orang dewasa yang terlibat dalam kegiatan pramuka termasuk
tokoh yang mampu mengembangkan generasi muda.
3.Pramuka adalah alat organisasi dan masyarakat untuk memenuhi tujuan dan kebutuhan
masyarakat maupun organisasi dari pramuka.

Materi Pembelajaran:
A.Sejarah Pramuka di Dunia
B.Sejarah Pramuka di Indonesia
C.Metode yang Digunakan oleh Pramuka
D.Tingkatan pada Pramuka
E.Kode Kehormatan

A.Sejarah Pramuka di Dunia


Berdirinya pramuka diprakarsai oleh Baden Powell. Mulanya, pada tahun 1907 ketika Baden
Powell yang menjabat sebagai Letnan Jenderal tentara Inggris, ia mengadakan perkemahan
pramuka di Pulau Brownsea, Inggris.

Pengalaman tersebut ia tulis dan dijadikan buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku
tersebut tersebar di seluruh penjuru Inggris bahkan beberapa negara lainnya. Hingga akhirnya
terbentuklah organisasi pramuka.

Organisasi ini semula hanya diikuti oleh para anak laki-laki. Namun, ketika tahun 1912 Badan
Powell dibantu oleh sang adik Agnes Powell mendirikan organisasi pramuka untuk perempuan "
Girl Guides".

Organisasi kepramukaan tersebut akhirnya dilanjutkan oleh istri Baden Powell.

Powell semakin mengembangkan organisasi pramuka. Ia kemudian membentuk organisasi


pramuka usia siaga bernama CUB atau anak serigala pada tahun 1961. Organisasi
kepramukaan tersebut dilengkapi dengan buku panduan The Jungle Book.

Setelah membentuk pramuka untuk usia anak-anak, kemudian Powell mendirikan "Rover
Scout" untuk para remaja usia 17 tahun di tahun 1918.

Di tahun 1920, tepatnya pada tanggal 30 Juli hingga 8 Agustus, untuk pertama kalinya diadakan
Jambore Dunia. Kegiatan tersebut merupakan pertemuan besar antar para anggota pramuka di
seluruh dunia. Acara tersebut dilakukan seperti berkemas bersama.

Jambore pertama ini diadakan di di Olympia Hall, London, dengan jumlah peserta sekitar 8000
anggota pramuka yang berasal dari 34 negara berbeda.

Dalam acara tersebut Baden Powell dinobatkan sebagai Chief Scout of the World atau Bapak
Pandu Sedunia.

B.Sejarah Pramuka di Indonesia

Baca juga:
Apa Kepanjangan dari Pramuka? Ini Sejarah dan Serba-serbinya
Sejarah Lahirnya Pramuka: Awal Gerakan Kepanduan di Indonesia
Dilansir dari laman resmi Kemdikbud, sejarah lahirnya pramuka di Indonesia ternyata ditandai
dengan sudah ada gerakan kepanduan di Indonesia sejak sebelum masa kemerdekaan, yakni
di masa pemerintahan Belanda.

Pada tahun 1912, pemerintah Belanda membawa cabang gerakan kepanduan ke Indonesia
yang disebut Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO). Kemudian, pada tahun 1916,
gerakan tersebut berubah nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereeniging (NIVP).

Di tahun yang sama, muncul gerakan kepanduan pertama kali di Indonesia yang diprakarsai
oleh Mangkunegara VII di Surakarta dengan nama Javaansche Padvinders Organisatie.
Setelah itu, muncullah berbagai gerakan kepanduan lainnya yang dikelola organisasi-organisasi
pergerakan nasional. Beberapa di antaranya antara lain yaitu:

Hizbul Wathan milik Muhammadiyah


Nationale Padvinderij milik Boedi Oetomo
Sarekat Islam Afdeling Padvinderij milik Sarekat Islam
Nationale Islamietische Padvinderij milik Jong Islamieten Bond
dan lain-lain.
Pada tahun 1923, mulai terjadi pemersatuan gerakan-gerakan kepanduan tersebut. Awal mula
gerakan kepanduan dalam lingkup nasional ditandai dengan berdirinya Nationale Padvinderij
Organisatie (NPO) di Bandung serta Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) di
Batavia. Kemudian pada tahun 1936, kedua gerakan itu melebur menjadi satu, dengan nama
Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO).

Semakin lama, gerakan kepanduan di lingkup nasional itu semakin populer dan membuat
pemerintah Belanda khawatir, lalu melarang seluruh gerakan kepanduan bumiputera
menggunakan istilah padvinder. OIeh karena itu, K. H. Agus Salim mulai memperkenalkan
istilah "pandu" atau "kepanduan" bagi organisasi kepramukaan di Tanah Air.

Dalam perjalanannya, organisasi kepanduan yang mulanya berjumlah ratusan dibagi menjadi
beberapa federasi. Lantaran diketahui terdapatnya kelemahan dari beberapa federasi tersebut,
maka dibentuklah Persatuan Kepanduan Indonesia atau PERKINDO. OOO

Sejarah lahirnya Pramuka di Indonesia setelah masa kemerdekaan bermula pada tanggal 9
Maret 1961. Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh dan gerakan kepramukaan
Indonesia untuk menyatukan seluruh gerakan kepanduan yang ada untuk dijadikan satu
kesatuan organisasi yang kuat.

Pada tanggal 14 Agustus 1961 diselenggarakan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang
diketuai oleh Presiden Soekarno, wakil ketua I Sultan Hamengkubuwono IX dan wakil ketua II
Brigjen TNI Dr. A. Azis Saleh untuk meresmikan gerakan Pramuka di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, istilah Pramula juga mulai diperkenalkan oleh Sultan
Hamengkubuwono IX. Istilah Pramuka berasal dari kata poromoko yang artinya pasukan
terdepan dalam perang. Namun, kata Pramuka dimanifestasikan menjadi Praja Muda Karana
yang artinya "jiwa muda yang gemar berkarya".

Peresmian Gerakan Pramuka Indonesia itu ditandai dengan penyerahan panji-panji Pramuka
oleh Presiden Soekarno kepada tokoh-tokoh Pramuka. Acara ini juga dihadiri oleh ribuan
anggota Pramuka untuk memperkenalkan gerakan Pramuka kepada masyarakat.

Peristiwa sejarah lahirnya Pramuka di Indonesia itu dikenal dengan nama Hari Lahir Pramuka
atau Hari Pramuka Nasional. Hingga kini, Hari Pramuka Nasional diperingati setiap tanggal 14
Agustus.

C. Metode yang digunakan oleh Pramuka

Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui :

1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;

2. Belajar sambil melakukan;

3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;

4. Kegiatan yang menarik dan menantang;

5. Kegiatan di alam terbuka;

6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;

7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan

8. Satuan terpisah antara putra dan putri.


Metode Kepramukaan merupakan prosedur dan cara untuk mengimplementasikan nilai dan
Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK).

Setiap unsur dalam Metode Kepramukaan memiliki fungsi pendidikan spesifik, yang secara
bersama-sama dan keseluruhan saling memperkuat dan menunjang tercapainya tujuan
pendidikan kepramukaan.

Penjelasan Metode Kepramukaan (MK):

1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka

Kode Kehormatan Pramuka diamalkan dalam bentuk:

Beribadah menurut keyakinan agama dan kepercayaan masing-masing;


Menjalankan hidup sehat secara rohani dan jasmani;
Memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara;
Melestarikan lingkungan beserta alam seisinya;
Membangun kebersamaan, kepedulian, baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam
kehidupan bermasyarakat;
Membina persaudaraan dengan pramuka sedunia;
Mendengarkan, menghargai dan menerima pendapat atau gagasan orang lain, mengendalikan
diri, bersikap terbuka, mematuhi kesepakatan dan memperhatikan kepentingan bersama,
mengutamakan kesatuan dan persatuan serta bertutur kata dan bertingkah laku sopan santun,
ramah dan sabar;
Memberikan pertolongan dan berpartisipasi dalam kegiatan bakti maupun kegiatan sosial,
membina kesukarelaan dan kesetiakawanan, membina ketabahan dan kesabaran dalam
mengatasi rintangan dan tantangan tanpa mengenal sikap putus asa;
Menerima tugas dengan ikhlas, sebagai upaya persiapan pribadi menghadapi masa depan,
berupaya melatih keterampilan dan pengetahuan sesuai kemampuan, riang gembira dalam
menjalankan tugas dan menghadapi kesulitan maupun tantangan;
Membiasakan diri hidup hemat, cermat, dan bersahaja agar mampu mengatasi tantangan yang
dihadapi;
Mengendalikan diri dalam menghadapi tantangan dan kenyataan dengan berani dan setia;
Menaati norma dan aturan;
Menepati janji, bertanggung jawab atas tindakan dan perbuatan; dan
Memiliki daya pikir dan daya nalar yang baik pada saat merencanakan kegiatan maupun pada
saat pelaksanaan kegiatan, serta berhati-hati dalam bertindak, bersikap dan berbicara.

2. Belajar Sambil Melakukan

Belajar sambil melakukan dilaksanakan dengan:


Mengutamakan sebanyak-banyaknya kegiatan praktik pada setiap kegiatan kepramukaan
dalam bentuk pendidikan keterampilan dan berbagi pengalaman yang bermanfaat bagi peserta
didik;
Mengarahkan peserta didik untuk selalu berbuat hal-hal nyata dan memotivasi agar timbul
keingintahuan akan hal-hal baru, serta memacunya agar berpartisipasi aktif dalam segala
kegiatan.
3. Kegiatan Berkelompok, Bekerjasama, dan Berkompetisi

a. Peserta didik dikelompokkan dalam satuan gerak yang dipimpin oleh peserta didik sendiri.

b. Kegiatan berkelompok memberikan kesempatan belajar memimpin dan dipimpin, mengatur


dan diatur, berorganisasi, memikul tanggungjawab, serta bekerja dan bekerjasama dalam
kerukunan.

c. Kegiatan berkelompok memberi kesempatan untuk saling berkompetisi dalam suasana


persaudaraan guna menumbuhkan keinginan untuk menjadi lebih baik.

4. Kegiatan yang Menarik dan Menantang

a. Kegiatan menarik dan menantang merupakan kegiatan yang kreatif, inovatif, rekreatif, dan
mengandung pendidikan, yang mampu mengubah sikap dan perilaku, menambah pengetahuan
dan pengalaman, serta meningkatkan kecakapan hidup setiap anggota Gerakan Pramuka.

b. Diselenggarakan dengan memperhatikan tiga pilar pendidikan kepramukaan yakni modern,


manfaat, dan taat asas.

c. Diselenggarakan dalam rangka menarik minat kaum muda agar bersedia dan mau
bergabung dalam Gerakan Pramuka, serta bagi anggota Gerakan Pramuka agar tetap terpikat,
mengikuti serta mengembangkan kegiatan kepramukaan.

d. Diselenggarakan secara terpadu dan bertahap sejalan dengan perkembangan kemampuan


dan keterampilan peserta didik secara individu maupun berkelompok.

e. Diselenggarakan sesuai dengan usia dan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik,
sehingga mudah diterima oleh yang bersangkutan.

f. Ditujukan kepada peserta didik yang dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia dan
kemampuan dengan maksud untuk memudahkan penyesuaian kegiatan.

g. Diutamakan pada kegiatan yang dapat mengembangkan bakat dan minat yang mencakup
ranah spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik peserta didik, serta bermanfaat bagi
perkembangan kepribadian.

5. Kegiatan di Alam Terbuka

Kegiatan di alam terbuka merupakan kegiatan rekreatif edukatif dengan mengutamakan


kesehatan, keselamatan, dan keamanan.
Memberikan pengalaman saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk
melestarikannya, serta mengembangkan suatu sikap bertanggungjawab akan masa depan
keseimbangan alam.
Menanamkan pemahaman dan kesadaran kepada peserta didik bahwa menjaga lingkungan
adalah hal utama yang harus ditaati dan dikenali dalam setiap kegiatan.
Mengembangkan kemampuan mengatasi tantangan, menyadari tidak ada sesuatu yang
berlebihan di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam
kesederhanaan, dan mengembang kan rasa memiliki alam.
6. Kehadiran Orang Dewasa

Kehadiran orang dewasa dalam setiap kegiatan kepramukaan dapat berperan sebagai:

perencana, organisator, pengendali, pengawas, dan penilai;


konsultan dan motivator untuk peserta didik dalam melaksanakan kegiatan;
pembina, pamong, pelatih, instruktur, pendamping, dan pelindung peserta didik pada waktu
melaksanakan kegiatan; dan
penanggungjawab pelaksanaan kegiatan peserta didik.

7. Tanda Kecakapan

Penghargaan berupa tanda kecakapan bertujuan mendorong dan merangsang peserta didik
agar secara bersungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan nilai-nilai kepramukaan serta
memiliki berbagai kompetensi keterampilan.
Tanda kecakapan merupakan pengakuan yang diberikan kepada peserta didik yang telah
menghayati dan mengamalkan nilai-nilai kepramukaan serta telah memiliki berbagai
kompetensi keterampilan.
Setiap peserta didik wajib berupaya memiliki keterampilan yang berguna bagi kehidupan diri
dan baktinya kepada masyarakat.

8. Satuan Terpisah

Satuan terpisah pramuka putra dan pramuka putri diterapkan di gugus depan, satuan karya
pramuka, dan kegiatan bersama.
Satuan pramuka putri dibina oleh pembina putri, satuan pramuka putra dibina oleh pembina
putra, kecuali perindukan siaga putra dapat dibina oleh pembina putri.
Kegiatan yang diselenggarakan dalam bentuk perkemahan, harus dijamin dan dijaga agar
tempat perkemahan putri dan tempat perkemahan putra terpisah, perkemahan putri dipimpin
oleh pembina putri dan perkemahan putra dipimpin oleh pembina putra.

D.Tingkatan Pramuka Berdasarkan Usia


Tingkatan pramuka dibedakan berdasarkan usia. 4 tingkatan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pramuka Siaga
Tingkatan pertama dalam pramuka adalah siaga. Tingkatan ini diikuti anggota berusia 7-10
tahun atau usia SD. Nama siaga diambil dari istilah siaga, yang mengacu pada kesiapsiagaan
masyarakat Indonesia untuk meraih kemerdekaan sejak organisasi Boedi Oetomo terbentuk
pada 1908.

Satuan terkecil pada tingkat siaga disebut barung. Satu barung berisi 5-10 orang, termasuk
pemimpin barung. Dalam pramuka siaga sendiri ada pembagian tingkatan lagi. Yakni tingkatan
siaga mula, siaga bantu, dan siaga tata.

2. Pramuka Penggalang
Tingkatan berikutnya disebut penggalang, dengan anggota berusia antara 11-15 tahun atau
usia SMP. Sebutan penggalang diambil dari kosakata penggalang, mengacu pada gerakan
menggalang persatuan rakyat Indonesia melawan penjajah demi meraih kemerdekaan.

Jika dalam siaga disebut barung, maka kelompok pada tingkat penggalang disebut pasukan
atau regu. Pemimpinnya disebut pinru (singkatan dari pemimpin regu). Pramuka penggalang
dikategorikan lagi menjadi tiga tingkatan, yakni penggalang ramu, penggalang rakit, dan
penggalang terap.

3. Pramuka Penegak
Tingkatan pramuka penegak diikuti oleh anggota berusia 16-20 tahun atau usia SMA hingga
awal universitas. Sebutan penegak mengacu pada upaya penegakan kemerdekaan Indonesia
pada masa perjuangan.

Satuan terkecil pramuka penegak disebut sangga, dengan jumlah anggota 7-10 orang.
Beberapa sangga biasanya digabungkan lagi dalam satu ambalan yang dipimpin oleh pemimpin
sangga utama atau pradana. Pramuka penegak dibagi ke dalam dua tingkatan lagi, yaitu
penegak bantara dan penegak laksana.

4. Pramuka Pandega
Tingkatan tertinggi pramuka adalah pandega, dengan anggota berusia 21-25 tahun. Tingkatan
ini disebut juga dengan istilah senior rover dan remaja madya. Pramuka pandega biasanya ada
di universitas.

Sebutan pandega memiliki arti pemuka atau ahli. Selain itu, sebutan pandega juga diambil dari
masa 'memandegani' atau masa setelah Indonesia berhasil meraih kemerdekaan dna menjadi
negara berdaulat.

E.Kode Kehormatan

Kode Kehormatan Pramuka adalah norma yang berlaku dalam kehidupan pramuka dan menjadi
standar tingkah laku pramuka di lingkungan masyarakat. Kode ini merupakan jani dan
komitmen diri dalam pendidikan kepramukaan.

Ada dua jenis kode kehormatan pramuka, yakni Satya Pramuka serta Darma Pramuka. Satya
Pramuka berisikan janji anggota pramuka. Sedangkan Darma Pramuka berisikan tentang
ketentuan moral.

Anda mungkin juga menyukai