SARJANA MENGAJAR DI
DAERAH TERTINGGAL,
TERDEPAN, DAN TERLUAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Materi kepramukaan dimaksudkan untuk membekali peserta SM-3T
memiliki wawasan dan keterampilan dasar kepramukaan. Wawasan dan
keterampilan dasar kepramukaan yang disajikan mencakupi: 1) konsep dasar,
sejarah, serta sistem among dan didaktik metodik pendidikan kepramukaan; 2)
struktur organisasi gerakan pramuka dan gugusdepan; 3) menciptakan
kegiatan yang menarik, menantang, dan mengandung pendidikan; serta 4)
simpul, perkemahan, api unggun, dan upacara sebagai alat pendidikan.
B. KOMPETENSI
Kompetensi yang diharapkan dimiliki peserta SM-3T melalui materi
kepramukaan ini antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
URAIAN MATERI
A. HAKIKAT KEPRAMUKAAN
Selama ini istilah Gerakan Pramuka, Kepramukaan, dan Pramuka,
digunakan secara rancu, sehingga mengaburkan pengertian sebenarnya.
1.
2.
3.
sebagai
proses
pendidikan
sepanjang
hayat
menggunakan tata cara kreatif, rekreatif dan edukatif dalam mencapai sasaran
dan
tujuannya.
pendidikannya yaitu
pembentukan
watak
2.
3.
1.
Terbuka: dapat didirikan seluruh Indonesia dan diikuti oleh warga Negara
Indonesia tanpa membedakan suku, ras dan agama
2.
3.
sukarela, artinya tidak ada unsur paksaan, kewajiban dan keharusan untuk
menjadi anggota Gerakan Pramuka
4.
5.
non politik:
a.
bukan organisasi kekuatan sosial politik dan bukan bagian dari salah
satu dari kekuatan organisasi sosial politik.
b.
c.
yaitu:
1.
2.
3.
yaitu:
1.
2.
Metode Kepramukaan,
3.
4.
5.
apa dan bagaimana kepramukaan itu dan memahami pula apa yang diinginkan
para peserta didik. Dengan demikian kegiatan kepramukaan yang dirancang
Pembina Pramuka merupakan proses pendidikan yang menarik dan
menyenangkan bagi peserta didik.
B. SEJARAH SINGKAT GERAKAN PRAMUKA
Sejarah merupakan cermin bagi keadaan sekarang, serta sumber
pemikiran dan pembelajaran dalam mengembangkan tujuan-tujuan yang akan
datang. Sejarah Gerakan Pramuka dapat dipetakan secara kronologis mulai
masa penjajahan Belanda hingga saat ini.
1.
untuk anak-anak
c.
banyak
negara-negara
lain
mendirikan
kepanduan.
Padvinderij.
Gagasan kepanduan dibawa oleh orang Belanda ke Indonesia yang
pada masa itu merupakan daerah jajahan Hindia Belanda (Nederlands
OOst Indie), dengan mendirikan Nederland Indischie Padvinders
e.
g.
Indonesische
terbentuk federasi
3.
4.
b.
1954.
Perserikatan Kepanduan Putri Indonesia.
Selanjutnya, ketiga federasi tersebut melebur menjadi satu
PERKINDO
membentuk
kondusif
dalam
panitia
untuk
oleh
gerakan
kepanduan
Indonesia
belum
berpendidikan barat.
Kondisi lemah gerakan kepanduan Indonesia dimanfaatkan oleh pihak
komunis sebagai alasan untuk memaksa gerakan kepanduan Indonesia
menjadi Gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara-negara
e.
komunis.
Keinginan pihak Komunis berhasil ditentang oleh kekuatan Pancasila
dalam tubuh PERKINDO.
Djuanda,
tercapailah
perjuangan
mempersatukan
organisasi
Masa 1961-1999
Gerakan Kepanduan Indonesia memasuki keadaan baru dengan nama
Gerakan Praja Muda Karana atau Gerakan Pramuka, Keppres No. 238
Tahun 1961.
a. Semua organisasi kepanduan melebur ke dalam Gerakan Pramuka,
b.
c.
d.
f.
secara meluas.
Gerakan Pramuka menjadi lebih kuat dan memperoleh tanggapan
luas dari masyarakat.
h.
i.
Pada tahun
cinta
pembangunan
pertanian
dan
pembangunan
telah
membawa
k.
rekannya di gudep.
Perluasan kegiatan Gerakan Pramuka yang berkembang pesat hingga
ke desa-desa, terutama kegiatan di bidang pembangunan pertanian
dan masyarakat desa, dan pembentukan Saka Tarunabumi menarik
perhatian badan internasional seperti FAO, UNICEF, UNESCO, ILO
dan Boys Scout World Bureau.
6.
b.
c.
d.
e.
Ka Mabinas.
Pembentukan Saka Wirakartika
RUU Kepramukaan
Sejarah Gerakan Pramuka merupakan sumber pemikiran dan
Taat kepada perintah Tuhan YME dan beribadah sesuai tata cara menurut
agama yang dipeluknya serta menjalankan segala perintahNya dan
menjauhi laranganNya.
2.
3.
Diberi tempat hidup dan berkembang oleh Tuhan YME, di bumi yang
berunsurkan tanah, air dan udara sebagai tempat bagi manusia untuk hidup
bersama, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dengan rukun dan damai.
4.
5.
6.
7.
Selalu berusaha taat pada Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan
sehari-hari.
8.
b.
c.
d.
e.
SEMUA KEGIATAN
KEPRAMUKAAN
METODE
KEPRAMUKAAN
10
KEPRAMUKAAN
Prinsip
Dasar
merupakan
PONDASI
I
M
A
N
&
T
A
K
W
A
E
D
U
L
I
BN
SM
A
L
A
M
P
E
D
U
L
I
D
I
R
I
T
A
A
T
KODE
KEHOR
MATAN
D. SISTEM AMONG
Hubungan Pembina Pramuka dengan peserta didik merupakan hubungan
khas dimana Pembina Pramuka wajib memperhatikan perkembangan peserta
didiknya secara pribadi agar perhatian terhadap pembinaannya berjalan sesuai
dengan
tujuan
kepramukaan.
Gerakan
Pramuka
menerapkan
prinsip
1.
2.
3.
kepramukaan
dengan
menggunakan
sistem
among
dilaksanakan dalam bentuk kegiatan nyata dengan contoh - contoh nyata yang
dapat dimengerti dan dihayati, atas dasar minat dan karsa para peserta didik.
Pembina Pramuka harus mampu menjadi contoh/teladan peserta didiknya.
Dalam pelaksanaannya, Sistem Among digunakan secara terpadu,
tidak terpisah-pisah, satu dengan lainnya saling berkaitan. Oleh karena itu bagi
semua golongan peserta didik ( S, G, T, D ) diberikan keteladanan, daya
kreasi dan dorongan.
Pelaksanaan Sistem Among oleh Pembina
2.
3.
12
2.
3.
4.
5.
Prinsip
Dasar
Kepramukaan,
Metode
Kepramukaan,
Kode
2.
b.
b.
Tindakan
pribadi
untuk
meningkatkan
diri
secara
sukarela
Titik
tolak
memasuki
proses
pendidikan
sendiri
guna
13
a.
b.
c.
dengan
masyarakat,
bersikap
demokratis,
saling
2.
kewajibanku
terhadap
Tuhan,
Negara
kewajibanku
terhadap
Tuhan,
Negara
sesama
hidup
membangun masyarakat.
c) menepati Dasa Darma.
2) DASA DARMA
14
dan
mempersiapkan
diri
Pramuka itu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
membangun
masyarakat.
c) menepati Dasa Darma
2) DASA DARMA
(sama dengan Dasa Darma untuk Pramuka Penggalang)
3.
4.
b.
Kode
kehormatan
menimbulkan
yang
diterima
atas
dasar
kesukarelaan
budi pekerti.
c.
15
Kesatuan
Republik
Indonesia
16
dan budaya,
b.
Buah kelapa/nyiur
17
d.
e.
f.
2.
a.
b.
18
c.
d.
Tali
melingkar
yang
ujungnya
membentuk
simpul
mati,
3.
a.
b.
c.
d.
e.
19
Tugas
Pokok
Gerakan
Pramuka
adalah
menyelenggarakan
Jenjang Organisasi
Organisasi Gerakan Pramuka berjenjang sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.
e.
2.
Kepengurusan
a.
b.
c.
20
program-program
SAKA,
yang
ketuanya
adalah
anggota
Kwartir/Andalan ex-officio.
d.
dan
bertugas
mengkoordinasikan
pelaksanaan
f.
Kwartir Harian
Apabila diperlukan masing-masing jajaran Kwartir dapat membentuk
badan Kwartir Harian untuk melaksanakan tugas sehari-hari, yang
terdiri atas:
1) Seorang Ketua, yang dijabat oleh salah seorang Wakil Ketua
Kwartir
2) Seorang
Sekretaris, yang
dijabat
oleh
Sekretaris
Sekretaris
Kwartir
(di
(PUSDIKLAT),
Pusat
Penelitian
dan
Pengembangan
(Puslitbang)
a.
minat,
menggembangkan bakat,
meningkatkan
21
Anggota
Dewasa,
berkedudukan
di
Kwarnas
meningkatkan
mutu
Gerakan
Pramuka.
Puslitbang
Majelis Pembimbing
Majelis Pembimbing (MABI) adalah badan yang bertugas memberi
bimbingan dan bantuan yang bersifat moril, organisatoris, materiil, dan
finansiil.
5.
b.
c.
d.
e.
Masa bakti LPK Gerakan Pramuka sama dengan masa bakti Kwartir
atau Gugusdepan.
6.
Musyawarah
a.
b.
22
Pimpinan
Musyawarah
adalah
Presedium
yang
dipilih oleh
musyawarah.
d.
Pelaksanaan Musyawarah:
1) Kwartir Nasional melaksanakan MUNAS dalam 5 tahun sekali
2) Kwartir Daerah melaksanakan MUSDA dalam 5 tahun sekali
3) Kwartir Cabang melaksanakan MUCAB dalam 5 tahun sekali
4) Kwartir Ranting melaksanakan MUSRAN dalam 3 tahun sekali
5) Gugusdepan melaksanakan MUGUS dalam 3 tahun sekali
e.
Jika terdapat hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak maka
diantara dua waktu musyawarah dapat diadakan Musyawarah Luar
Biasa.
f.
7.
Dewan Kehormatan
Dewan Kehormatan merupakan badan tetap yang dibentuk oleh
Gugusdepan atau Kwartir sebagai badan yang menetapkan promosi dan
sangsi dengan tugas:
a.
b.
Menilai sikap, perilaku, dan jiwa seseorang, yang terdiri atas unsurunsur sebagai berikut.
1) Dewan Kehormatan kwartir diusahakan terdiri atas:
Anggota MABI, Andalan, Anggota Kehormatan, Anggota Dewan
Kerja.
2) Dewan
Kehormatan
Gugusdepan,
terdiri
dari:
Anggota
23
PRESIDEN R.I
PRAMUKA UTAMA
MUNAS
5 Tahun
sekali
KWARNAS
MABINAS
MABIDA
MUSDA
5 Tahun
sekali
KWARDA
GUBENUR/
KAMABIDA
DKD
PIM. SAKA
TK. DAERAH
AL
PUSDIKLATDA
MUCAB
MABICAB
PIM. SAKA
TK.
PUSDIKLATNAS NASIONAL
DKN
5 Tahun
sekali
KWARCAB
BUPATI/W.KOTA
KAMABICAB
DKC
PIM. SAKA
TK. CABANG
AL
PUSDIKLATCAB
MUSRAN
MABIRAN
3 Tahun
sekali
CAMAT/
KAMABIRAN
KWARRAN
DKR
PIM. SAKA
TK. RANTING
AL
MABISA
KORSA
LURAH/KEP.DESA
KAMABISA
MABIGUS
MUGUS
3 Tahun
sekali
TOKOH MASY.
KAMABIGUS
GUBENUR/
GUGUSDEPAN
Ket:
GARIS PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN
GARIS BIMBINGAN DAN BANTUAN
GARIS BIMBINGAN TEKNIS
GARIS PERWAKILAN
24
PAMONG PAMONG
SAKA PA SAKA PI
SAKA
PUTERA
KORSA
SAKA
PUTERI
H.
1.
2.
3.
4.
5.
berjiwa
patriot
yang
bangsa,
Gususdepan Biasa
Gugusdepan Lengkap terdiri atas:
2.
a.
b.
c.
d.
25
3.
a.
b.
c.
d.
e.
Gugusdepan (Gudep)
1) Gudep dikelola secara kolektif oleh para Pembina gudep yang
dipimpin Ketua gudep.
2) Ketua gudep dipilih oleh musyawarah gudep untuk satu kali masa
jabatan. Masa bakti Ketua Gudep maksimal dua periode secara
berturut-turut.
3) Ketua Gudep mengkoordinasikan Pembina Satuan Pramuka di
Gudepnya.
4) Ketua Gudep dapat merangkap sebagai Pembina Satuan
5) Ketua Gudep ex-officio anggota Mabigus.
b.
dan
mengembangkan
organisasi,
perlengkapan
dankeuangan Gudep.
5) menyelenggarakan kepramukaan di dalam Gudepnya.
6) memimpin pembina satuan, dan bekerjasama dengan majelis
pembimbing Gudep dan Orang tua peserta didik.
7) mengadakan kerja sama dengan tokoh- tokoh masyarakat.
8) menyampaikan laporan tahunan kepada Korsa dan Kwarran
dengan tembusan ke kwarcab.
9) menyampaikan pertanggungjawaban Gudep kepada Musyawarah
Gudep.
10) Dalam melaksanakan tugasnya Pembina gudep bertanggung
jawab kepada musyawarah Gudep (MUGUS).
c.
26
b.
c.
d.
e.
5.
b.
27
1) Mabigus
2) Pembina Gudep
3) Para Pembina Satuan
4) Dewan Ambalan/Racana (apabila diperlukan)
6.
Administrasi Gudep
a.
Buku-buku Administrasi
1) buku Induk
2) buku Keuangan
3) buku Acara Kegiatan
4) buku Inventaris
5) buku Agenda dan Ekspedisi
6) buku Harian
7) buku/Kartu Data Pribadi
8) buku Risalah Rapat
7.
28
Acara
1) Peserta didik
a) Pasukan Penggalang idealnya terdiri atas 24-32 Pramuka
Penggalang yang dibagi menjadi 3-4 kelompok yang disebut
Regu. Jumlah anggota regu yang terbaik adalah 6-8 Pramuka
Penggalang.
b) Pembentukan regu dilakukan oleh para Pramuka Penggalang
sendiri. Bila diperlukan dapat dibantu oleh para Pembina dan
Pembantu Pembina Pramuka Penggalang.
c)
29
tumbuhan.
Pembantu
Pembina.
b) Pasukan Penggalang Putera dibina oleh Pembina dan Pembantu
Pembina Putera, sedangkan Pasukan Penggalang Puteri dibina
oleh Pembina dan Pembantu Pembina Puteri.
3) Pembinaan Kepemimpinan
a) Regu dipimpin secara bergantian oleh seorang Pemimpin Regu
dan Wakil Pemimpin Regu yang dipilih oleh dari para anggota
regu dalam musyawarah Dewan Regu.
b) Para Pemimpin Regu memilih salah satu pemimpin regu untuk
melaksanakan tugas di tingkat pasukan yang disebut Pemimpin
Regu Utama dipanggil Pratama.
c) Untuk melatih kepemimpinan para Pramuka Penggalang,
dibentuk
Dewan
Pasukan
Penggalang
disingkat
Dewan
Penggalang, mengevaluasi
program
30
anggota
Pasukan
Penggalang,
dibentuk
Majelis
32
dan
membimbing agar
Penegak
berusaha
meningkatkan diri
(6) mengikutsertakan Penegak dalam Dewan Satuan di Gudep
dan Dewan Kerja di tingkat Kwartirnya.
3) Pembinaan Kepemimpinan
a)
dalam
mengintegrasikan
anggota
baru,
dan
33
Penegak
mengadakan
pertemuan
sekurang-
34
kelompok
3) Pembinaan Kepemimpinan
a)
seorang Ketua
seorang Sekretaris
seorang Bendahara
seorang Anggota.
35
kegiatan di Gugusdepan.
hendaknya:
1.
2.
3.
4.
5.
I.
36
2.
3.
4.
mengandung nilai
pendidikan dapat:
1.
2.
3.
4.
Kaum muda pada umumnya akan tertarik pada hal - hal yang menantang,
mereka mempunyai kebanggaan tersendiri bila dapat menyelesaikannya
dengan baik dan sukses.
5.
37
6.
pengembangan
kreativitas.
Kegiatan
yang
dapat
Hal-hal apa yang menarik dan menantang bagi peserta didik tergantung
pada tingkat perkembangan jiwa dan usia peserta didik yang bersangkutan.
Cara menyusun kegiatan yang menarik, menantang bagi peserta didik
tergantung pada tingkat perkembangan jiwa dan usia peserta didik yang
bersangkutan.
1.
2.
3.
skala prioritas,
b.
c.
diselaraskan
dengan
kegiatan
mereka
dapat
memberi
petunjuk
tentang
bagaimana
38
mencoba-coba, masa dimana mereka ingin merasakan sendiri atas sesuatu yang
menantang itu.
Pembina Pramuka harus dapat memberikan kegiatan yang menantang
selaras dengan perkembangan jiwa peserta didik, di samping itu Pembina hendaknya
mempertimbangkan keselamatan (safety) pada pelaksanaan kegiatan tersebut.
Kegiatan yang menarik, menantang dengan melibatkan langsung para
peserta didik dalam menyusun program kegiatan dan pelaksanaanya, akan
membekali mereka untuk hidup aktif, kreatif, ulet, tahan uji, percaya diri,
bertanggung jawab, mandiri dan memiliki keterampilan kepemimpinan,
manajerial, bergaul, pisik, dan keterampilan bermasyarakat,
J.
pokok
Gerakan
Pramuka
adalah
menyelenggarakan
kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi
generasi yang lebih baik, bertanggungjawab dan mampu membina serta
mengisi kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih baik.
Kepramukaan merupakan sistem pembinaan dan pengembangan
sumberdaya atau potensi kaum muda agar menjadi warga negara yang
berkualitas yang mampu memberikan sumbangan positif bagi kesejahteraan
dan kedamaian masyarakat baik nasional maupun internasional.
Dalam kepramukaan proses pendidikan terjadi karena adanya
pertemuan yang interaktif dan komunikatif yang digerakan oleh Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang dilaksanakan secara teratur,
terarah, terencana dan berkesinambungan oleh peserta didik sendiri dengan
dukungan orang dewasa. Orang Dewasa yang terlibat langsung dalam proses
pendidikan tersebut di atas adalah Pembina Pramuka.
Pembina Pramuka adalah anggota dewasa yang memiliki komitmen
tinggi terhadap prinsip-prinsip dalam kepramukaan, secara sukarela bergiat
bersama peserta didik, sebagai mitra yang peduli terhadap kebutuhan peserta
didik, dengan penuh kesabaran memotivasi, membimbing, membantu serta
memfasilitasi kegiatan pembinaan peserta didik. Pembina Pramuka sekurangkurang telah mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar
(KMD).
39
1.
b.
c.
d.
2.
b.
3.
40
a.
b.
c.
kakak yang dapat melindungi, mendampingi dan membimbing adikadiknya, yang memberi kesempatan untuk memimpin dan mengelola
satuannya;
d.
e.
f.
g.
4.
Pembina Satuan
a.
b.
c.
d.
41
b.
c.
d.
pengembangan bakat;
e.
pengembangan minat;
f.
g.
pencapaian cita-cita;
42
2.
h.
i.
j.
k.
Tugas-tugas Perkembangan
a.
keterampilan
dasar:
membaca,
menulis
dan
berhitung;
6) membentuk konsep-konsep yang perlu untuk hidup sehari-hari;
7) membentuk hati nurani, nilai moral, dan nilai sosial;
8) memperoleh kebebasan pribadi;
9) membentuk sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan
institusi.
b.
c.
43
yang
disajikan
dapat
mengembangkan
aspek-aspek
c.
d.
e.
membangkitkan
minat
peserta
didik
untuk
meningkatkan
44
2) pemeliharaan kesehatan,
3) kegiatan seni budaya,
4) kegiatan produktif,
5) kegiatan bakti masyarakat,
6) kegiatan yang dapat mengembangkan ketahanan spiritual, fisik,
intelektual, emosinal dan sosial.
Dengan memahami kebutuhan peserta didik dalam penyusunan
program peserta didik, dapat tercipta kegiatan kepramukaan sebagai proses
kegiatan belajar sendiri yang progresif untuk mengembangkan diri pribadi
seutuhnya, fisik, intelektual, emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat.
L. KOMUNIKASI DAN BERGAUL DENGAN PESERTA DIDIK
Untuk dapat melaksanakan Program Kegiatan Peserta Didik
( PRODIK ) yang telah di susun bersama, Pembina Pramuka dalam satuan
hendaklah menciptakan Komunikasi yang baik dan mengadakan pergaulan
yang harmonis dengan Peserta Didik. Komunikasi yang baik menjadi faktor
pendukung keberhasilan pendidikan yang kita laksanakan.
1.
2.
Pertemanan yang baik dibangun oleh komunikasi yang baik yang dapat
menghilangkan berbagai rintangan, kesalahpengertian, serta dapat
mengembangkan pembentukan sikap yang baik.. Komunikasi yang baik
antara Pembina dengan peserta didiknya dapat membangun semangat
kerjasama yang tinggi dalam pelaksanaan berbagai kegiatan.
3.
b.
c.
d.
45
e.
4.
f.
g.
h.
i.
Hakekat Berkomunikasi
a.
b.
c.
46
Keluarg
a dan
Masyar
akat
luas
Keluar
ga
Siaga
Penggalang
Dalam hal ini Pembina Pramuka wajib menjadi contoh bagi peserta
didiknya dalam berkomunikasi dan bergaul, karena dalam proses
pendidikan peserta didik cenderung meniru Pembinanya.
7. Hambatan dalam berkomunikasi dan solusi mengatasi hambatan
Hambatan-hambatan dalam
Dari
berkomunikasi
Pihak Peserta Didik
(komunikan)
a. Peserta didik malu
menyampaikan
(introvert).
b. Peserta didik terlalu banyak
menyampaikan
permasalahan.
47
terlalu mendominasi
komunikasi (dominator)
Untuk Pembina
a. Bergaul seperti halnya adik-kakak/orang tua
dan anak untuk Siaga
b. Kuasai masalahnya sebelum menyampaikan
pesan.
c. Buat suasana jangan terlalu formal.
d. Pelajari joke-joke
d. Kurang memiliki
keterampilan
berbicara/berkomunikasi
e. Terlalu percaya diri
(menganggap dirinya sendiri
yang selalu benar)
f. Sombong/angkuh/selalu
membanggakan
dirinya/merasa paling
pandai...paling
mengerti...paling hebat
bicara.
48
tersebut salah)
h. Sulit berbicara/sering
gagap/sering kehilangan
dikemukakan
bicarakan.
j. Memaksakan kehendak.
sebagai objek.
datangnya ambillah.
n. Orang lain harus dianggap sebagai subjek,
setara dengan kita.
a. Gaduh
b. Lalu-lalang
c. Ada objek lain yang lebih b. Minimalisir atau jauhkan objek yang lebih
menarik
dimiliki
oleh
seorang
Pembina
Pramuka
akan
mewarnai
menyelenggarakan upacara
sebagai alat
49
membentuk
sikap
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pembacaan Pancasila
d.
3.
e.
Pembacaan doa.
f.
Upacara Umum
Upacara umum dimaksudkan sebagai upacara penaikan dan
penurunan Sang Merah Putih secara berkala pada upacara
peringatan HUT Pramuka, HUT RI, atau secara berkala pada setiap
hari Senin dan setiap tanggal 17.
50
b.
c.
d.
berbagai
membentuk
manusia yang
51
Persiapan
1) Persiapan mental
yang dimaksud dengan persiapan mental ialah mempersiapkan
peserta didik agar dengan sukarela mau mengucapkan
janji/satya pramuka, serta dengan ikhas mau mengamalkan
dalam kehidupan sehari-hari.
2) Persiapan fisik
ialah persiapan peralatan pelantikan: bendera merah putih,
standar bendera, tanda-tanda pelantikan/ TKU, TKK, TPG dan
alat-alat penunjang lainnya.
b.
Pelaksanaan pelantikan
Hal-hal prinsip yang dilakukan dalam upacara pelantikan, antara lain
ialah:
1) adanya bendera merah putih sebagai bendera pelantikan
merupakan media untuk menanamkan jiwa : kebangsaan cinta
tanah air, patriotisme, persatuan dan kesatuan bangsa.
2) wawancara antara pembina dengan yang akan dilantik untuk
menanamkan
komitmennya
terhadap
kepramukaan,
4.
52
b.
c.
b.
53
c.
sebagai
berikut :
1) Proses di Perindukan Siaga
Dilakukan dalam rangkaian upacara pembukaan latihan, dengan
susuanan acara sebagai berikut :
a)
54
Pelantikan
calon
Pramuka
Penggalang
menjadi
Pramuka
55
pasukan
kepada
Pratama
untuk
sama
dengan
pelantikan
penggalang
ramu.
56
b.
57
ke
sangganya
5) Sang Merah Putih dibawa oleh petugas ke sebelah kanan
depan pembina, para anggota peserta upacara memberi
penghormatan kepada Sang Merah Putih atas pimpinan
Pradana
6) Tanya jawab tentang: SKU Penegak Bantara, kesiapannya
bergiat sebagai Penegak Bantara, Komitmennya terhadap
kepramukaan, dsb
7) Pembina memimpin doa sesuai dengan agama peserta upacara
masing-masing
8) Ucapan janji, Tri Satya, yang dituntun Pembina Penegak
dengan tangan kanan memegang ujung Sang Merah Putih dan
diletakkan di dada sebelah kiri atas jantungnya, semua peserta
upacara memberikan penghormatan atas dibacakannya Tri
Satya.
9) Sang Merah Putih dibawa Petugas keluar formasi upacara,
semua peserta upacara memberi penghormatan atas pimpinan
Pradana
10) Penyematan TKU Penegak Bantara oleh yang bersangkutan
sendiri
11) Upacara selamat Pradana diikuti oleh semua peserta upacara
12) Pendamping kanan dan Pendamping kiri menjemput Penegak
Bantara yang baru di lantik kembali ke Sangganya
c.
58
mempererat persaudaraan.
b.
c.
d.
59
2.
e.
f.
b.
c.
d.
3.
cuaca malam hari di alam terbuka sangat rawan bagi kesehatan anak
usia Siaga.
b.
c.
4.
Bentuk Piramid
1) kayu
disusun
berbentuk
Bentuk Pagoda
60
kayu
lain
Di
tempat
pagoda
roboh
dibuat
Bentuk Kursi
Bentuk
unggun
seperti
kursi,
dua
pancang
kayu
pancang,
kayu diletakkan
selanjutnya
melintang di
atasnya.
5.
b.
61
tempat api
c.
aspek-aspek kejiwaan pada peserta didik, sehingga tepat kiranya bila api
unggun dinyatakan sebagai alat pendidikan.
TujuanPerkemahan:
Memberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara
unsur unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga
lingkungan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab akan masa
depandanmenghormatikeseimbanganalam.
Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang
dihadapinya. Menyadari tidak ada sesuatu yang berlebihan di dalam
dirinya. Menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam
kesederhanaanmembinakerjasamadanrasamemiliki
2.
3.
MenurutWaktunyaperkemahandibagidalam:
a.
PerkemahanSatuHari(PERSARI)
b.
PerkemahanSabtuMinggu(PERSAMI)
c.
PerkemahanJumatSabtuMinggu(PERJUSAMI)
d.
Perkemahanlebihdari3hari
JenisPerkemahanmenuruttempatnyadibagidalam:
62
4.
a.
Perkemahanmenetap,dariawalsampaiakhirtetapditempatitu
b.
PerkemahanSafari,berpindahpindahtempat
Perkemahanmenurutpesertadantingkatnyadibagidalam:
a.
Perkemahanuntuklomba.
b.
PerkemahansatureguPenggalang.
c.
d.
5.
Untukperkemahanyangbaikpentahapanyangharusditempuhadalah
a.
Persiapan
1) Penentuanwaktu,tempat,tujaun,danbiaya.
2) Pengadaanperalatan,peninjauanlokasi.
3) Pemberitahuandanperijinan.
4) PembentukanPanitia.
5) Memantapkankesiapanmental,fisik,danketrampilan.
b.
Pelaksana
Pendayagunaanpanitiapelaksanasesuaidenganbidangtugasnya.
c.
Acara
1) Acaraharianmenjelaskanacarapokoksecaragarisbesar.
2) Acara kegiatan keseluruhan yang berisi perincian waktu dan
kegiatanselamaberkemah.
3) Acaraperorangandankelompok.
d.
Pelaksanaan
Hendaknya dilaksanakan sesuai rencana menurut perkembangan
keadaandandiusahakanadanyaacarapenggantiatautambahanserta
factorpengamanandankeselamatanpesertaharusdiprhatikan
e.
Penyelesaian
Pembongkaran tenda tenda kebersihan lingkungannya dan
pengecekan pengembalian barang barang pinjaman harus segera
dilaksanakansecaratertibdilanjutkandenganucapanterimakasih.
63
f.
Syaratmemilihtempatberkemah
1) Tanahrataatausedikitmiringberumput
2) Adapohonpelindung
3) Adaaluranpengeringandanpembuanganair
4) Dekatsumberair
5) Pemandanganmenarik
6) Adaarenapetualangan
7) Terjaminkeamanannya
8) Tidakterlaludekatdengankampungdanjalanraya
9) Tidakterlalujauhdaripasar,poskesehatan,poskeamanan
10) Letaknyamembujurmenurutarahmataangin
6.
PeralatanKemah
a.
Ransel,gunakanranselyangringandanantiair.
b.
Pakaianperjalanan;bawalahpakaiandenganbahanyangkuatdan
mempunyaibanyakkantong.
c.
Pakaiantidur;selaintrainingpack,bawajugasarunguntukpenahan
dingindansholat,bagiyangberagamaislam.
d.
Jakettebal,daribahannilonberlapiskaindanberponco.
e.
Kantungtidur(sleepingbag)danalastidur(matras).
f.
Pakaiancadangan;masukandalamplastic.
g.
Peralatanmakan;piring,sendok,garpu,gelas/mug,tempatair.
h.
i.
Peralatanmasak;misting,komporspiritus,komporparaffin.
j.
Sepatu;gunakansepatuyangmenutupimatakaki.
k.
Kaoskaki;membawacadangankaoskakidansimpandalamplastic.
l.
Sarungtangan;untukpelindungdanpenahandingin.
m. Topi.
n.
o.
Peluit;bergunauntukberkomunikasi.
64
p.
Korekapi;baikitukorekapigasataukorekapikayudansimpan
dalamtabungbekasfilmagaraman.
q.
Ponco;bergunauntukjashujan,tendadarurat,alattidurdanlain
lain.Jikatidakadaponco,bawalahplastictebalselebartaplakmeja.
r.
Obatobatanpribadi.
s.
Kalokamuberkemah,yatentusajaharusbawatendadansebelum
berangkat tenda diperiksa dahulu apakah masih bagus atau sudah
banyakdenganlubang/robek.Berapakebutuhantalidanpasakserta
tongkat/bambo untuk mendirikan tenda. Jika Kotor tenda harus
dicuci dahulu, agar dapat ditempati dengan nyaman dan sehat.
Sebelum berangkat, perlengkapan/barang dicek, jangan ada yang
teringgal.
7.
8.
Sebagaibahanevaluasidimasamendatang,makasebaiknyadilakukan:
a.
mencataprestasipesertakegiatanpesertadidik,
b.
perubahansikap(sebelumdansesudahpulangkemah),
c.
melihatkesehatanpeserta,
d.
faktorpendukung,kekurangan,kesalahan,danhambatan,
e.
laporanhasilberkemahdisampaikankepadaorangtuapesertadidik.
AlamLain
Diakui atau tidak, perihal yang satu ini kerap terlupakan atau
dilupakandalampenyelenggaraankegiatanterutamaperkemahan.Halini
biasanyatidakdipermasalahkansampaiakhirnyatimbulmasalahUntuk
mencegahkemungkinanmunculnyagangguanadalahbijaksanaPanitia
untukmengingatkanPanitiadanPesertaakanhalhalberikutini.
a.
Tetapmenjagarutinitasibadah.
b.
c.
Tidakmelakukanpantanganpantanganyangbiasanyamenimbulkan
gangguan.
65
d.
Memberipenjelasanperihalkondisimetafisikadilokasi.Selainitu
perlu kiranya Panitia mengadakan ritual keagamaan sebagai
pendekatanspiritual.
Berikut
perbedaannya:
1)
2)
TALI = bendanya
SIMPUL = antara
tali dengan tali
IKATAN = tali
3)
sebagainya)
Pemeliharaan Tali
Pada jaman sekarang memang banyak tali tahan lapuk, umpamanya; tali
plastic. Akan tetapi tidak jarang pula, kita akan menemukan tali yang mudah sekali
lapuk. Untuk hal ini, kita perlu merawatnya dengan teliti.
Di bawah ini, kami berikan beberapa jalan untuk memelihara/pemeliharaan
tersebut:
a.
Simpanlah tali pda tempat yang tidak lembab, agar tidak lapuk
b.
Letakkan pada tempat tertentu, sehingga pada saat diperlukan kita mudah
mengambilnya.
c.
d.
2.
66
b. Simpul Kursi
Fungsi: sebagau pengangkat/menurunkan benda atau orang pingsan.
c.
Simpul Kembar
Fungsi: untuk menyambung 2(dua) buah tali yang sama besar dalam
keadaan licin(basah)
d. Simpul Tiang
Fungsi: untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat begerak
leluasa; misalnya mengikat leher binatang supaya tidak tercekik
67
e.
Simpul Erat
Fungsi: untuk memendakkan tali tanpa memotongnya.
f.
g.
Simpul Tangan
68
h. Simpul Anyam
Fungsi: untuk menyambung 2(dua) buah tali yang tidak sama besar dalam
keadaan kering(tidak basah)
i.
Anyaman Mata
Fungsi: untuk menyambung 2(dua) utas tali yang sama besarnya
j.
Simpul Hidup
69
k.
Figur Angka
l.
Simpul Lasso
70
Fungsi: untuk menyambung 2(dua) buah tali yang tidak sama besar dalam
keadaan licin(basah)
n. Simpul Tambat
Fungsi: untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan
tetapi mudah untuk melepaskannya kembali.
o.
Simpul Prusik
p. Simpul Penarik
71
q. Simpul Mati
Fungsi: untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
r.
Simpul Pangkal
Fungsi: untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi simpul
pangkal ini dapat juga untuk memulai suatu ikatan
BAB III
72
PENUTUP
Gerakan Pramuka mendapat amanat dari Presiden RI untuk mendidik
putra-putri Indonesia agar menjadi manusia dan warga Negara Republik
Indonesia yang cerdas, cakap, tangkas, trampil dan rajin, yang sehat
jasmaniah dan rohaniah, yang ber-Pancasila dan setia patuh kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia MENJADI KADER PEMBANGUNAN
Begitulah amanat Presiden RI terhadap Gerakan Pramuka, sebagaimana
tercantum dalam konsideran Kepres Nomor 238 tahun 1961 tentang Gerakan
Pramuka. Presiden RI menandatangani Kepres tersebut pada tanggal 20 Mei
1961, tetapi Gerakan Pramuka diresmikan pada tanggal 14 Agustus 1961,
ditandai dengan penyerahan panji Gerakan Pramuka dari Presiden RI Soekarno
kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX selaku kakwarnas Gerakan Pramuka.
Ditinjau dari segi kegiatan, maka tiada hari tanpa kegiatan, baik
kegiatan local maupun kegiatan nasional dan bahkan internasional. Semua
kegiatan yang dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka itu adalah merupakan
gerakan pendidikan non formal, dalam rangka mendidik tunas bangsa agar
menjadi kader pemimpin bangsa.
Kader pemimpin bangsa adalah generasi muda sebagai tenaga inti
yang
memiliki
= daya cipta
2. A = aktif
= giat
3. D = dedikatif
= pengabdian
4. E = edukatif
= pendidikan
5. R = responsif
= cepat tanggap
73
menyenangkan
dalam
bentuk
permainan,
tapi
bukan
main-main.
74
KEPUSTAKAAN
AD & ART Gerakan Pramuka (Kepres RI No. 24 Th 2009, dan Kep Ka.
Kwarnas No.203 Tahun 2009), Kwarnas. Jakarta, 2009.
Atmasulistya. Endy. Drs. H. dkk. Panduan Praktis Membina Pramuka. Kwarda
Gerakan Pramuka. DKI. Jakarta, 2000.
Bean, Reynold, Ed.M. Cara Mengembangkan Kreativitas Anak, Binarupa Aksara.
Jakarta, 1995.
Boenakim, Berkerumun Di Keliling Api Unggun, Kwarnas. Jakarta.
De Porter, Bobby - & Mike Hemacki. Quantum Learning
Decker, Bert. 1990. Seni Berkomunikasi. Menjalin Hubungan lebih Harmonis
Antar Perorangan dalam Bisnis. Binarupa Anksara. Jakarta, 1990.
Efendy, Annas. H. Terminologi / Istilah - Istilah Dalam Kepramukaan. Kwarda
DKI, Jakarta.
Goleman, Daniel. Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi. Gramedia
= Pustaka Utama. Jakarta, 1999.
Gunarsa, Singgih D. Dasar Dan Teori Perkembangan Anak. PT BPK Gunung
Mulia. Jakarta, 1997.
Gunarsa, Singgih D. dan Ny. Y. Singgih D. Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan
Keluarga. PT BPK. Gunung Mulia. Jakarta, 1999.
Joko Mursitho, Pembina Pramuka Sebagai Penebar Nilai-nilai Sumpah PemudaSeminar Sumpah Pemuda tahun 2008,
Kartono, Kartini. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan) Mandar Maju.
Bandung, 1990.
Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD), Kwarnas. Jakarta
Lambang Gerakan Pramuka, SK Kwarnas No. 6/KN/72 Tahun 1972.
Mutahar, HS. Back To Basic. Kwarnas. Jakarta.
Partowisastro, Koestoer H. S.Psy. 1985. Bimbingan Penyuluhan. Erlangga.
Jakarta, 1985.
Patah tumbuh hilang berganti, 40 Tahun Gerakan Pramuka, Kwarnas. Jakarta.
Pendidikan Nilai Gerakan Pramuka. Kwarnas. Jakarta, 1999.
Powell, Lord Baden - Mamandu Untuk Pramuka, Kwarnas. Jakarta, 1988.
75
Kwarnas Gerakan
Steven R. Covey. 2005, The 8 Habit, from effectiveness to Greatness, Free Press,
New York.
Tambunan, E.H. Mengakrabkan Hubungan Orang Tua Dan Anaknya.
Indah. Bandung, 1996.
Karya
Steven R. Covey. 2005, The 8 Habit, from effectiveness to Greatness, Free Press,
New York.
Viscott, David, MD. Mendewasakan Hubungan Antar Pribadi.
Yogyakarta, 1992.
Kanisus.
76