Anda di halaman 1dari 2

MATERI PEMBELAJARAN

FLUIDA DINAMIS
Dalam fluida yang bergerak (fluida dinamis), setiap partikel pada fluida
tersebut memiliki kecepatan untuk setiap posisinya. Dalam fluida ideal, setiap
aliran fluida memiliki kecepatan aliran yang sama, juga tidak ada gaya gesek
antara lapisan aliran fluida yang terdekat dengan dinding tabung atau tempat
fluida mengalir. Dengan demikian, fluida ideal adalah fluida yang tidak
terpengaruh oleh gaya tekan yang diterimanya. Artinya, volume dan massa
jenisnya tidak berubah meskipun ada tekanan
Terdapat dua jenis aliran fluida, sebagai berikut.
a) Aliran lurus atau laminar (laminar flow), yaitu jika aliran lancer sehingga
lapisan fluida yang saling berdekatan mengalir dengan lancar.
b) Aliran turbulen (turbelen flow), yaitu aliran dengan cirri laju aliran cukup
tinggi, dan melingkar-lingkar seperti pusaran air (arus eddy) sehingga
aliran menjadi kacau dan tidak teratur.
Untuk membedakan kedua jenis aliran ini, tinjaulah gerakan air. Ketika
kamu membuka kran air di kamar mandi, saat air jatuh kebak mandi alirannya
laminar. Namun, ketika air sudah berada di dalam bak mandi, aliran air akan
berubah tidak teratur (turbulen). Berdasarkan penjelasan di atas, ciri-ciri fluida
ideal di antaranya alirannya tunak laminar, inkompresibel, dan tidak
mengalami gesekan baik dengan lapisan fluida disekitarnya maupun dengan
dinding tempat yang dilaluinya (nonviskos).
Pada aliran tunak kecepatan aliran partikel fluida pada setiap titik konstan
terhadap waktu, sehingga partikel-partikel fluida yang lewat pada suatu titik
akan bergerak dengan kecepatan dan arah yang sama, lintasan yang ditempuh
oleh aliran fluida ini dinamakan garis arus. Nama lain dari garis arus adalah
aliran berlapis atau aliran laminer. Pada aliran turbulen ditandai dengan adanya
aliran yang berputar, adanya partikel yang bergerak dengan arah yang
berlawanan dengan arah laju fluida secara keseluruhan.
1. Debit Air
Konsep awal mengenai fluida dinamis tentang debit. Debit air merupakan
jumlah air yang mengalir setiap waktu atau boleh diartikan banyaknya volume
air yang mengalir setiap waktu. Berdasarkan pengertian diatas, rumus empiris
dari debit air adalah

𝑉
𝑄=
𝑡
Keterangan :
Q = Debit Air (m3/s)
V = Volume Air (m3)
t = Waktu (sekon)

2. Persamaan kontinuitas dinyatakan sebagai berikut.

Karena fluida ideal bersifat inkompresibel, maka persamaan yang di dapat


sebagai berikut.

𝐴1 𝑣1 = 𝐴2 𝑣2

Keterangan:
A1 = Luas penampang 1 (m2)
A2 = Luas penampang 2 (m2)
v1 = Kecepatan aliran di A1 (m/s)
v2 = Kecepatan aliran di A2 (m/s)
Persamaan di atas menunjukkan bahwa jika penampang pipa lebih besar,
maka kelajuan fluida ketika melalui penampang tersebut lebih kecil, atau
sebaliknya ketika penampang pipa lebih kecil, maka kelajuan fluida ketika
melalui penampang tersebut menjadi lebih besar. Dari persamaan tersebut
terlihat bahwa hasil kali laju alir (v) dengan luas penampang (A) selalu
memiliki nilai yang tetap.

Anda mungkin juga menyukai