PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
I. PENDAHULUAN
Gerakan Pramuka, Pramuka dan Pendidikan Kepramukaan, istilah
selama ini penggunaan secara rancu, maka arti yang benar terkaburkan.
- Gerakan Pramuka yaitu suatu nama paguyuban untuk mendidik siswa
di lingkungan luar keluarga dan di lingkungan luar sekolah yang
memerlukan Metode Pendidikan Kepramukaan dan Prinsip Dasar
Pendidikan Kepramukaan.
- Gerakan Pramuka memiliki peranan penting dalam bidang pendidikan
generasi muda. Tidak hanya mengacu dan mengarahkan agar pemuda
Indonesia memiliki kecakapan dan keterampilan. (Mertoprawiro,
1992)
- Pramuka yaitu komponen Gerakan Pramuka yang anggotanya
merupakan personel muda diantaranya peserta didik S, G, T, D dan
Pembina Pramuka yaitu sebagai personel dewasa, Pelatih Pembina
Pramuka, pembantu Pembina Pramuka, Instruktur SAKA dan Pamong
SAKA, Pembina Profesional, Pembantu Andalan, Pimpinan SAKA,
Andalan, Personel MABI, Mitra dan Staf Karyawan Kwartir.
- Pendidikan Kepramukaan, yaitu tahapan terbentuknya pribadi, akhlak
mulia dan kebijakan hidup Pramuka melalui pengalaman dan
penghayatan nilai kepramukaan. (Firmansyah & Nufus, 2014)
II. MATERI POKOK
1. Pendidikan Kepramukaan yaitu edukasi lingkungan keluarga dan
di lingkungan persekolah yang dilengkapi oleh proses pendidikan
seperti aktivitas yang teratur, sehat, praktis dan terarah yang
bertempat di alam luar dengan cara Pendidikan Kepramukaan
dengan sasaran yang dapat membentuk budi pekerti luhur, watak
dan akhlak.
2. Pendidikan Kepramukaan proses pendidikan dengan turutan cara
yang kreatif, edukatif, dan rekreatif untuk pencapaian tujuan dan
sasarannya. Menggunakan aktivitas yang tidak menarik,
menyenangkan, disesuaikan minat dan bakatnya serta diharapkan
memiliki kemantapan fisik, mental, keterampilan, pengetahuan,
rasa sosial, pengalaman, emosional dan spiritual bisa berkembang
dengan terarah dan lebih baik.
3. Terkandung 2 (dua) nilai aktivitas di alam terbuka Pendidikan
Kepramukaan, antara lain:
a. Nilai pendidikan, atau norma adalah terbentuknya sifat
(character building).
b. Nilai kegunaan praktis atau nilai materiil.
4. Fungsi Pendidikan Kepramukaan yakni:
a. Permainan (game) yang menantang, menarik dan terkandung
suatu pendidikan.
b. Anggota dewasa melakukan pengabdian.
c. Alat pengembangan dan pembinaan generasi selanjutnya untuk
masyarakat.
5. Pendidikan Kepramukaan memiliki sifat-sifat antara lain:
a. Terbuka: dapat diikuti dan didirikan warga Indonesia dengan
tanpa membedakan agama, ras dan suku.
b. Universal: prinsip dasar dan idealisme metode Pendidikan
Kepramukaan.
c. Sukarela: yaitu tidak wajib, harus menjadi anggota Gerakan
Pramuka.
d. Taat serta patuh kepada seluruh perundang-undangan dan
peraturan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
e. Non politik:
1) Tidak termasuk dalam kekuatan organisasi sosial
politik.
2) Semua banjaran Gerakan Pramuka tidak dibenarkan
berpartisipasi pada aktivitas politik praktis.
3) Anggota Gerakan Pramuka secara pribadi bisa sebagai
anggota organisasi kekuatan sosial politik.
6. 3 pilar Pendidikan Kepramukaan yang harus di perhatikan oleh
Kegiatan Pendidikan Kepramukaan yaitu:
a. Modern: mencontoh perkembangan gaya terbaru saat ini.
b. Asas manfaat: memperhatikan manfaat dalam kegiatan untuk
peserta didik.
c. Asas patuh pada kode kehormatan: mampu meluaskan karakter.
7. Ada 5 (lima) unsur terpadu pada kegiatan Pendidikan
Kepramukaan yaitu:
a. Prinsip Dasar Pendidikan Kepramukaan
b. Metode Kepramukaan
c. Kode Kehormatan Pramuka
d. Motto Gerakan Pramuka
SEJARAH SINGKAT GERAKAN PRAMUKA
I. DASAR PEMIKIRAN
1. Sejarah Gerakan Pramuka adalah asal pembelajaran dan pemikiran
dalam penerapan pramuka.
2. Pembina Pramuka adalah kunci untuk anggota muda/peserta didik
dalam perubahan pendidikan, sehingga Pembina Upacara
membutuhkan perkembangan Gerakan Pramuka dan informasi
tentang sejarah.
II. TUJUAN
Tujuannya adalah supaya Pembina Pramuka paham terhadap
pengertian diplomatis dilahirkannya gerakan kepramukaan/ kepaduan,
sehingga dapat menegakkan nilai kepramukaan kepada anggota
muda/peserta didik.
III. SASARAN
Kemampuan peserta setelah ikut aktivitas ini yaitu:
1. Menguasai sejarah lahirnya gerakan kepaduan di Indonesia
2. Menguasai transformasi gerakan kepaduan sebagai Gerakan
Pramuka
3. Menguasai semangat kemajuan organisasi Gerakan Pramuka
disesuaikan dengan kondisi dan situasi negara dan bangsa.
IV. PELAKSANAAN
1. Pembukaan oleh pelatih
2. Pemutaran film dokumenter Gerakan Pramuka
3. Presentasi dan diskusi
4. Evaluasi
SEJARAH SINGKAT GERAKAN PRAMUKA
“DARI GERAKAN KEPANDUAN KE GERAKAN PRAMUKA”
I. PENDAHULUAN
Sejarah yaitu gambaran untuk kondisi saat ini, serta awal
pembelajaran dan pemikiran pada pengembangan tujuan diwaktu
mendatang.
II. MATERI POKOK
1. Masa Hindia Belanda
a. Tahun 1908, Mayor Jenderal Robert Baden Powell melakukan
suatu pikiran mengenai pendidikan luar sekolah bagi anak-anak
Inggris, tujuannya untuk menjadikan manusia Inggris, anggota
Inggris masyarakat dan warga Inggris yang berguna sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan kerajaan Inggris Raya ketika
itu.
b. Mayor Jenderal Robert Baden Powell menulis “Scouting for
Boys” sebuah buku yang mengandung pengetahuan di alam
terbuka bersama pramuka dan latihan yang perlu saat Pramuka.
c. Pemikiran Boden Powell dinilai sangat menarik dan cemerlang
maka banyak negara lain membangun keutuhan. Padvinder atau
Padvinderij di Negara Belanda.
d. Belanda membawa inspirasi kepaduan ke Indonesia yang saat
itu daerah jajahan Hindia Belanda (Nederlands Oost Indie),
dengan membangun Nederland Indische Padvinders
Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-pandu Hindia-
Belanda. (Dani & Anwari, 2015)
e. Para pemimpin pergerakan nasional, mengambil pemikiran
Baden Powell menciptakan organisasi kepanduan yang
tujuannya untuk pembentukan masyarakat Indonesia yang
berguna sebagai kader pergerakan nasional. Maka muncullah
organisasi kepanduan diantaranya Jong Java Padvinderij (JJP),
Sarikat Islam Afdeling Padvinderij (SIAP), Javanse Padvinders
Organizatie (JPO), National Islamitje Padvinderij (NATIPIJ),
Hizbul Wathan (HW) dan lainnya. Pemerintah Hindia Belanda
melarang penggunaan istilah Padvinderij dan Padvinder untuk
organisasi kepanduan di luar NIPV.
f. Pada Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, Sumpah
Pemuda disahkan, agar gerakan kepanduan nasional Indonesia
lebih maju.
g. Dengan bertambahnya kesadaran nasional Indonesia, maka
muncullah harapan mengumpulkan organisasi kepanduan.
Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) muncul tahun 1930, yaitu
kumpulan dari organisasi kepanduan Indonesische Padvinders
Organizatie (INPO).
2. Masa Pendudukan Jepang
Pada masa Perang Dunia II (pendudukan Jepang), larangan
kehadiran organisasi kepanduan oleh Jepang. Tokoh-tokoh
kepanduan masuk organisasi Seinendan, Pembela Tanah Air
(PETA) dan Keibodan.
3. Masa Perang Kemerdekaan
17 Agustus 1945 saat proklamasi kemerdekaan, bangsa
Indonesia mempertahankan kemerdekaan. Pada tanggal 28
Desember 1945 di Surakarta berdiri Pandu Rakyat Indonesia
(PARI).
4. Masa Pasca Perang Kemerdekaan hingga 1961
a. Setelah kedaulatan NKRI, masa pemerintahan Indonesia yaitu
pemerintahan yang terbuka. Maka organisasi kepanduan
kembali muncul seperti Pandu Islam Indonesia, SIAP,
Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI), HW, Pandu Katholik,
Pandu Kristen, dan lainnya.
b. Mendekati tahun 1961, kepanduan Indonesia terbagi menjadi
100 lebih organisasi kepanduan. Dimana kondisi yang dapat
melemahkan gerakan kepanduan Indonesia dan nilai persatuan.
Pada saat organisasi kepanduan terdiri atas 1 (satu) persatuan
kepanduan putra dan 2 (dua) persatuan kepanduan putra dan 2
(dua) persatuan kepanduan putri yaitu:
IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia), 13 September 1951
POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Putri
Indonesia), 1954
Perserikatan Kepanduan Putri Indonesia
Ketiga persatuan itu menyatu menjadi satu kesatuan
yakni PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). Dari
100 organisasi kepanduan hanya 60 organisasi dengan
500.000 anggota yang tergabung dalam persatuan ini. Dari
60 organisasi kepanduan sebagian anggota PERKINDO ada
di bawah organisasi massa atau organisasi politik yang
berbeda prinsip dan paham.
c. Dalam gerakan kepanduan, cara mengatasi keadaan yang tidak
kondusif, panitia yang dibentuk oleh PERKINDO bertujuan
untuk pemikiran jalan keluar. Panitia meringkas jika kepanduan
terpecah dan lemah, hanya tertuju pada kepanduan gaya
tradisional Inggris. Penyebabnya yaitu gerakan kepanduan
Indonesia menyelenggarakan pendidikan yang belum sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat Indonesia dan
bangsa. Maka gerakan kepanduan kurang mendapat komentar
dari masyarakat dan bangsa Indonesia. Kepanduan diperoleh di
golongan masyarakat yang kurang lebih sudah berpendidikan
barat.
d. Keadaan gerakan kepanduan Indonesia yang lemah
dimanfaatkan oleh golongan masyarakat untuk dijadikan
keterangan memaksa gerakan kepanduan Indonesia menjadi
Gerakan Pioner Muda serupa pada negara yang komunis.
e. Dengan bantuan Perdana Menteri Djuanda, pihak komunis
ingin dalam tubuh PERKINDO berhasil ditentang oleh
kekuatan Pancasila. Tercapainya perjuangan untuk
mempersatukan organisasi kepanduan kedalam Gerakan
Pramuka melampaui Keputusan Presiden RI No.238 Tahun
1961 tentang Gerakan Pramuka, tanggal 20 Mei 1961 yang
ditandatangani oleh Ir. Djuanda sebagai Pejabat Presiden RI.
Ketika, Presiden Soekarno berkunjung ke negeri Jepang.
5. Masa 1961-1999
Memasuki keadaan baru, Gerakan Kepanduan Indonesia
berganti nama Gerakan Pramuka atau Gerakan Praja Muda Karana,
Keppres No.238 Tahun 1961.
a. Menetapkan Pancasila sebagai dasar Gerakan Pramuka, semua
lembaga kepanduan melebur ke dalam Gerakan Pramuka.
b. Gerakan Pramuka yaitu suatu organisasi yang berkedudukan
bukan badan pemerintah (non-government) dan berupa satuan
Gerakan Pramuka, penyelenggaraannya berdasarkan ketentuan
demokrasi, dengan pengurus (Kwartir Ranting, Kwartir
Daerah, Kwartir Cabang, dan Kwartir Nasional) dalam
pemilihan secara perundingan.
c. Sebagai badan di wilayah NKRI, diperbolehkannya Gerakan
Pramuka menyelenggarakan kepramukaan bagi anak dan
pemuda Indonesia; organisasi lain yang sama, sama sifatnya
dan yang menyerupai dengan Gerakan Pramuka dilarang ada.
d. Tujuan Gerakan Pramuka yaitu untuk membimbing anak dan
pemuda Indonesia dengan metode pendidikan kepramukaan
seperti yang dirumuskan Baden Powell, dilaksanakan dengan
keadaan, kebutuhan, perkembangan masyarakat dan bangsa
Indonesia agar menjadi anggota masyarakat dan masyarakat
Indonesia yang berguna bagi negara dan bangsa.
e. Mengadakan kesesuaian berdasarkan keadaan dan kebutuhan
wilayah di Indonesia, Gerakan Pramuka dapat mengembangkan
dan dapat mengubah aktivitasnya secara luas.
f. Gerakan Pramuka memperoleh tanggapan luas dan menjadi
lebih kuat dari masyarakat. organisasinya telah berkembang
secara singkat dari kota sampai ke desa-desa dan kampung,
serta melonjak pesat jumlah anggotanya.
g. Pertumbuhan pesat tidak lepas dari sistem Mabi (Majelis
Pembimbing) yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka pada
setiap tahap, dari tahapan gugus depan hingga tahap nasional.
h. Pada tahun 1961 Kwartir Nasional merekomendasikan
Pramuka untuk diselenggarakannya aktivitas di jurusan
pengembangan masyarakat desa. Karena warga negara
Indonesia yang memiliki tempat tinggal di desa berjumlah 80%
dan keluarga yang bermata pencaharian petani berjumlah 75%.
i. Terutama dorongan tersebut dilakukan di Jawa Tengah, DI
Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur menarik perhatian
pemimpin masyarakat Indonesia. Ketua Kwartir Nasional dan
Menteri Pertanian mengarahkan bersama tentang penyusunan
Saka (Satuan Karya Pramuka) Tarunabumi di tahun 1966.
Pembentukan dan penyelenggaraan Saka Tarunabumi terpilih
untuk mengizinkan ada kegiatan Pramuka di bidang
pembangunan pertanian, pengajaran cinta, dan pembentukan
masyarakat desa secara intensif dan lebih nyata.
Aktivitas Saka Tarunabumi telah memikul pembangunan,
justru semangat untuk berusaha menemukan penciptaan baru
(inovasi) pada pemuda desa yang dapat mempengaruhi semua
masyarakat desa.
j. Cara membentuk Saka Tarunabumi lalu tumbuh menjadi
penyusunan Saka lainnya yakni Saka Bhayangkara, Saka
Bahari, dan Saka Dirgantara. Anggotanya terdiri dari Pramuka
Pandega dan Pramuka Penegak yang bergabung dalam Saka
sebagai pembimbing di bidangnya bagi rekan-rekan dan adik-
adik di gugus depan.
6. Kegiatan Gerakan Pramuka meningkat pesat ke desa, terpenting
aktivitas di bidang masyarakat desa dan pembangunan pertanian,
serta membentuk Saka Tarunabumi memikat ketertarikan badan
internasional seperti UNICEF, Boys Scout World Bureau, FAO,
ILO, dan UNESCO.
7. Masa 1999 – sekarang
a. Dengan adanya reformasi, pemerintahan dan perkembangan
politik negara mengalami perubahan. Secara menyeluruh,
keadaan ini mempengaruhi perkembangan masyarakat.
b. Pada Munas 2003 di Samarinda pertama kali pemilihan Ketua
Kwartir Nasional dipilih langsung oleh Kwartir Daerah.
c. Presiden RI selaku Ka Mabinas Merancang Revitalisasi
Gerakan Pramuka.
d. Terbentuknya Sara Wirakartika.
e. RUU Kepramukaan.
PENDIDIKAN DALAM GERAKAN PRAMUKA
I. PENDAHULUAN
Jalur Pendidikan
1. Terdapat dua (2) jalur Pendidikan dalam Sistem Pendidikan
Nasional, yakni:
a) Jalur Pendidikan sekolah, yaitu pendidikan yang
dilaksanakan di sekolah dengan sistem belajar-mengajar
secara berkesinambungan serta berjenjang.
b) Jalur Pendidikan luar sekolah, yaitu pendidikan yang
dilakukan di lingkungan luar sekolah dengan sistem
belajar-mengajar yang tidak wajib berkesinambungan dan
berjenjang.
2. Ada tiga (3) jalur pendidikan di beberapa negara, yakni:
a) Pendidikan formal
b) Pendidikan non formal
c) Pendidikan in formal
3. Terdapat 3 (tiga) lingkungan pendidikan ditinjau dari lingkungan
hidup manusia, yakni:
a) Lingkungan utama dan pertama yaitu lingkungan yang
bersifat mendidik adalah lingkungan keluarga.
b) Lingkungan kedua yaitu lingkungan sekolah memiliki
pekerjaan pokoknya melakukan rencana pendidikan
(pengajaran, latihan atau bimbingan).
c) Lingkungan ketiga yaitu lingkungan yang berkarakter
mendidik adalah lingkungan masyarakat. Seperti: Palang
Merah Remaja, Gerakan Pramuka, dan lainnya.
II. MATERI POKOK
1. Pendidikan yaitu upaya menyediakan peserta didik melewati
aktivitas pengajaran, latihan atau bimbingan untuk masa
mendatang.
2. Gerakan Pramuka yaitu Lembaga (Gerakan) pendidikan yang
suplementer dan komplementer (memenuhi pendidikan yang
didapatkan anak /pemuda di sekolah dan di rumah), bagian yang
belum sempat diatasi oleh Lembaga Pendidikan lain yang
pelaksanaannya memanfaatkan Metode Pendidikan Kepramukaan
dan Prinsip Dasar Pendidikan Kepramukaan; di Alam Terbuka (out
door activities), dan mampu menjadi upaya “self education” untuk
dan oleh anak/pemuda/pramuka sendiri.
3. Dalam Gerakan Pramuka, secara luas pendidikan artinya:
Proses pengembangan dan pembinaan yang berkesinambungannya
kebijakan yang dimiliki peserta didik, baik sebagai anggota
masyarakat atau sebagai pribadi.
4. Dalam arti luas, Sasaran Pendidikan yaitu peserta didik dijadikan
sebagai manusia yang acuh, berpegang teguh, mandiri dan
bertanggungjawab pada norma dan nilai masyarakat.
5. Dalam arti luas, pendidikan bertumpu pada “soko guru” atau 4
sendi yakni:
a) Belajar mengetahui (Learning to know) mampu berbuat
secara meluas dalam sejumlah hal dan untuk memiliki
pengetahuan umum yang cukup luas. Agar memanfaatkan
peluang-peluang pendidikan sepanjang hidup dan
mencakup belajar untuk belajar.
b) Belajar berbuat (Learning to do) agar mempunyai keahlian
hidup yang mendalam, tergolong jaringan antar kelompok
dan golongan menyangkut pribadi.
c) Belajar hidup bermasyarakat (Learning to live together)
agar mengembangkan pengetahuan terhadap orang lain,
saling bersangkut, menghargai, saling pengertian, keahlian
kerja sama dan melewati konflik, keadilan, perdamaian,
serta menghargai nilai-nilai kemajemukan (pluralism).
d) Belajar untuk mengabdi (Learning to serve) untuk ingat
kepada alam semesta dan sesama.
e) Belajar menjadi seseorang (Learning to be) gar
berkembangnya kepribadian dan sifat sehingga memiliki
sikap tegas, prinsip, berani mengemukakan pendapat, nalar,
bertanggungjawab serta mandiri.
6. Pada Pendidikan Kepramukaan, proses pendidikan terbentuk saat
peserta didik melaksanakan aktivitas yang menyenangkan,
memikat perhatian, menantang, dan rekreatif. Pembina Pramuka
memberikan pembinaan watak dan bimbingan disela-sela kegiatan
Pendidikan Kepramukaan tersebut.
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN
I. PENDAHULUAN
Dalam pembuatan bangunan, tentu dibutuhkan fondasi, maka
bertambah kuat fondasi dirancang, bangunan semakin aman dan kuat.
Karena fondasi adalah hal yang sangat vital,
II. MATERI POKOK
1. Prinsip dasar yaitu asas dasar untuk bertindak dan berfikir.
2. Kepramukaan yiatu cara pendidikan di luar lingkungan keluarga
dan sekolah dengan gaya aktivitas memikat perhatian, menantang
dan menyenangkan yang dilakukan di alam terbuka dengan tujuan
terbentuknya sifat pada peserta didik.
3. Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) adalah dalam upaya membina
watak peserta didik yang mendasari kegiatan kepramukaan.
4. Analog dengan fondasi, makin kokoh jiwa PDK pada diri peserta
didik maka jiwa kepramukaannya juga semakin kuat.
5. Prinsip Dasar Kepramukaan, adalah (Dani & Anwari, 2015) :
a) Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b) Peduli kepada negara, bangsa, alam serta isinya dan sesama
manusia.
c) Peduli kepada diri sendiri
d) Taat pada Kode Kehormatan Pramuka.
6. Menerapkan dan menerima Prinsip Dasar Kepramukaan yaitu
hakikat Pramuka, baik sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa,
makhluk individu maupun makhluk sosial yang menyadari bahwa
pribadinya:
a) Taat kepada perintah Tuhan Yang Maha Esa dan beribadah
sesuai dengan cara menurut agama yang dipeluknya serta
menjalankan segala perintahNya dan menjauhi
laranganNya.
b) Menerima jika orang hidup bersama dengan sesama orang
dalam kehidupan bersama, melainkan yang didasari oleh
prinsip perikemanusiaan yang adil dan beradab, karena
manusia tidak hidup sendiri.
c) Disediakan bumi untuk tempat berkembang dan hidup oleh
Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki unsur air, udara dan
tanah sebagai tempat berkeluarga, bersama, berbangsa,
bermasyarakat dengan damai dan rukun.
d) Mempunyai keharusan melestarikan dan menjaga
lingkungan sosial serta memperkuat kesatuan menerima
bhinneka dalam NKRI.
e) Harus simpati pada lingkungan dengan memelihara dan
menjaga lingkungan hidup dengan baik.
f) Sadar menjadi anggota masyarakat, harus simpati pada
kebutuhan diri sendiri agar dalam pembangunan dapat ikut
serta secara aktif.
g) Pada kehidupan sehari-hari, taat pada Satya dan Darma
Pramuka.
7. Kepramukaan memiliki prinsip dasar yang berfungsi, yakni:
a. Aturan hidup anggota Gerakan Pramuka.
b. Landasan kode etik Gerakan Pramuka.
c. Landasan sistem nilai Gerakan Pramuka.
d. Arah dan Pedoman pembinaan kaum muda anggota Gerakan
Pramuka.
e. Kegiatan Pramuka dan landasan gerak mencapai tujuan dan
sasarannya.
KODE KEHORMATAN
I. PENDAHULUAN
1. Kode Kehormatan yaitu ketentuan yang menjadi ukuran kesadaran
mengenai budi pekerti (akhlak) yang ada dihati manusia yang sadar
atas harga dirinya.
2. Kode kehormatan Pramuka yaitu aturan pada kehidupan Pramuka
dan standar atau ukuran perilaku Pramuka di masyarakat.
II. MATERI POKOK
1. Kode Kehormatan Pramuka adalah ketentuan dan janji kehormatan
Pramuka.
a. Kode kehormatan Pramuka terdiri atas:
1) SATYA PRAMUKA : janji Pramuka.
2) DARMA PRAMUKA : ketentuan moral Pramuka.
b. SATYA PRAMUKA, yaitu
1) Kesukarelaan mengucapkan janji oleh calon anggota
Gerakan Pramuka setelah persyaratan dipenuhi untuk
menjadi anggota.
2) Kesukarelaan meningkatkan diri untuk mengamalkan
dan menerapkan janji.
3) Menolak proses pendidikan untuk mengembangkan
intelektualitas, spiritual, emosi, sosial dan visi, baik
sebagai anggota masyarakat lingkungannya ataupun
pribadi.
c. DARMA PRAMUKA, yaitu
1) Proses perkembangan budi pekerti luhur pendidikan
yang progresif.
2) Mendorong peserta didik memberi pengalaman praktis
menghayati, menemukan, mematuhi sistem nilai yang
dimiliki seseorang, dimana dia menjadi anggota.
3) Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk pencapaian
tujuannya pendidikan kepramukaan yang kegiatannya
mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat,
memiliki rasa kebersamaan, saling menghormati,
gotong royong dan bersikap demokratis.
4) Kode Etik Satuan Pramuka dan Organisasi dengan
tujuan dasar ketetapan moral ditetapkan dan disusun
dengan aturan yang mengatur kewajiban dan hak
anggota, penentuan putusan dan terbaginya suatu
tanggung jawab.
2. Kode kehormatan bagi Pramuka menyesuaikan perkembangan
penggolongan usia, jasmani dan rohani peserta didik.
a. Kode Kehormatan bagi Pramuka Penggalang.
1) TRISATYA:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-
sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan,
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan Pancasila.
- Menolong sesama hidup dan mempersiapkan
diri membangun masyarakat.
- Menepati Dasa Darma.
2) DASADARMA:
(1). Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
(2). Cinta alam dan kasih sayang sesame manusia
(3). Patriot yang sopan dan kesatria
(4). Patuh dan suka bermusyawarah
(5). Rela menolong dan tabah
(6). Rajin, terampil, dan gembira
(7). Hemat, cermat, dan bersahaja
(8). Disiplin, berani, dan setia
(9). Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
(10). Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
3. Sanggupnya anggota dewasa mengajak pemuda Indonesia ke masa
yang akan datang dengan teratur, pernyataan IKRAR, (ART pasal
22,4 – f)
4. Penerapan Kode Kehormatan Pramuka
a. Terlaksananya Kode Kehormatan dalam KESUKARELAAN,
tidak diatas dasar yang lain.
b. Penerimaan Kode kehormatan atas kesukarelaan
mengakibatkan rasa tanggung jawab langsung terhadap etika.
c. Penanaman Kode Kehormatan, yang harus dilakukan Pembina
yaitu:
1). Menyampaikan penjelasan dengan pengarahan akal.
2). Menambah semangat dengan rasa.
3). Meneguhkan kemauan/tekad untuk melakukannya.
5. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka (Firmansyah & Nufus,
2014)
a. Beribadah berdasarkan kepercayaan agama masing-masing
b. Melaksanakan hidup sehat secara jasmani dan rohani
c. Mempunyai kesadaran bernegara dan berbangsa
d. Melestarikan lingkungan alam dan isinya
e. Menciptakan kepedulian, kebersamaan, di lingkungan keluarga
atau masyarakat.
f. Membina persaudaraan dengan Pramuka sedunia.
g. Mematuhi kesepakatan atau memperhatikan kepentingan
bersama, bersikap terbuka, mendengarkan, menerima gagasan
atau pendapat orang lain dan mengendalikan diri, menghargai,
mengutamakan kesatuan dan persatuan serta bertingkah laku
dan bertutur kata sopan, santun, sabar dan ramah.
h. Memberi partisipasi dan pertolongan kegiatan sosial atau
kegiatan bakti, membina kesetiakawanan dan kesukarelaan,
membina kesabaran dan ketabahan dalam tantangan dan
rintangan tanpa putus asa.
I. PENDAHULUAN
1. Motto adalah tanda yang dibuat untuk menyerahkan
kekuatan terhadap anggota dalam visi dan misi Lembaga.
2. Contoh Motto
a. “Sekali di udara Tetap di Udara” : RRI
b. “BHINNEKA TUNGGAL IKA” : Negara Kesatuan
Republik Indonesia
c. Jalesveva Jaya Mahe : TNI – AL
d. “IHLAS BAKTI BINA BANGSA BERBUDI BAWA
LAKSANA” : Pembina Pramuka
II. MATERI POKOK
1. Motto Gerakan Pramuka yaitu tanda tunggal dan tetap
untuk Gerakan Pramuka, yaitu:
“SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU
KUBAKTIKAN”
2. Motto Gerakan Pramuka yaitu bidang proses pendidikan
terpadu untuk menaikkan anggota Gerakan Pramuka saat
mengikuti kegiatan maka menyiapkan diri untuk
pengamalan kode kehormatan Pramuka.
3. Penanaman motto Gerakan Pramuka terhadap peserta didik
harus kita selip-selipkan/sembunyikan kedalam aktivitas
pramuka, sehingga motto tertanam langsung secara alami
dan bertahap, bukan dengan cara menghafal dan
memahaminya.
4. Motto Gerakan Pramuka memiliki pengaruh terhadap jiwa
peserta didik.
a. Menambahkan rasa percaya
b. Menambahkan energi pengabdian pada masyarakat,
negara, dan bangsa.
c. Pengamalan Satya dan Darma Pramuka.
d. Memiliki kebanggaan sebagai Pramuka.
e. Pengabdian yang dilandasi budaya kerja.
I. PENDAHULUAN
Metode yaitu suatu teknik/cara untuk memudahkan mencapai
tujuan kegiatan.
II. MATERI POKOK
1. Metode pendidikan kepramukaan yaitu melalui kegiatan pendidikan
kepramukaan yang menarik memberikan pendidikan watak kepada
peserta didik, yang menyesuaikan situasi, kegiatan dan kondisi peserta
didik.
2. Belajar progresif metode pendidikan kepramukaan melalui:
a. Penerapan kode kehormatan pramuka
b. Learning by doing (Belajar sambil melaksanakan)
c. Patrol system (sistem beregu)
d. Aktivitas yang meningkat dan menantang serta berisi pendidikan
yang disesuaikan dengan perkembangan jasmani dan rohani
anggota muda
e. Aktivitas di alam terbuka
f. Disetiap kegiatan, adanya kemitraan untuk anggota dewasa
g. Sistem kualitas keterampilan
h. Sistem satuan terpisah untuk putra dan putri
i. Kiasan dasar
3. Penjelasan masing-masing unsur sebagai anak sistem metode
pendidikan kepramukaan
a. Pengamalan kode kehormatan
1) Melakukan ibadah mengikuti kepercayaan dan agama.
2) Membina kesadaran bernegara dan berbangsa
3) Memelihara, mengenal, dan mengabadikan alam isinya
4) Mempunyai sikap kebersamaan
5) Hidup dengan sehat baik jasmani maupun rohani
6) Bersikap terbuka, membina diri untuk bertingkah laku ramah dan
berperilaku baik, sabar dan sopan, memperhatikan kepentingan
bersama dan mematuhi kesepatakan.
7) Ikut serta dalam tindakan bakti sosial, sanggup melampaui
tantangan tanpa putus asa dan membiasakan diri memberikan
pertolongan.
8) Keikhlasan dan kesediaan menerima pekerjaan, bentuk melatih
pengetahuan dan keterampilan, senang saat menjalankan pekerjaan
menempuh tantangan ataupun kesulitan.
9) Hidup secara hemat dan bertindak yang benar, waspada dan teliti
dengan terbiasa hidup secara normal
10) Mengatur diri dan mengendalikan, berani menempuh kenyataan
dan tantangan, memegang teguh tatanan dan prinsip taat dan benar
terhadap kesepakatan/norma, berani mengakui kesalahan.
11) Terbiasa bersikap jujur dan menepati janji.
12) Mempunyai daya nalar dan daya pikir yang baik, terhadap
pandangan, tindakan dan pembicaraan.
b. Belajar sambil melakukan
1) Aktivitas pendidikan kepramukaan dilaksanakan dengan realisasi
secara efisien.
2) Memusatkan ketertarikan peserta didik untuk melakukan hal
kegiatan yang nyata, serta merangsang keinginan untuk
berpartisipasi dalam segala kegiatan dan rasa keingintahuan
terhadap hal yang baru.
c. Sistem beregu
1) Sistem beregu dilakukan agar murid mendapat peluang belajar
dipimpin dan memimpin organisasi, mengatur diri, memikul
tanggungjawab, bekerja sama dalam kerukunan dan menempatkan
diri.
2) Penglompokkan murid pada kesatuan gerak yang dipimpin oleh
mereka, dan termasuk tempat rukun diantara mereka.
3) Aktivitas yang memudahkan tersampainya pesan di alam terbuka,
dan berkurangnya rentang kendali (spend of control).
d. Aktivitas yang mengikat dan menantang serta terkandung pendidikan
yang disesuaikan dengan berkembangnya rohani dan jasmani peserta
didik. Dilakukan dengan melakukan metode sebagai berikut:
1) Kegiatan pendidikan kepramukaan yang menarik dan menantang
minat pemuda, sebagai pramuka dan mereka sudah menjadi
pramuka untuk selalu mengikuti dan terpikat dan berkembangnya
acara kegiatan.
2) Kegiatan pendidikan kepramukaan bersifat kreatif, rekreatif dan
inovatif berisi tentang pendidikan.
3) Aktivitas yang dilakukan secara terpadu.
4) Pendidikan gerakan pramuka dilakukan untuk meningkatkan
perkembangan dan kemampuan kelompok maupun individu.
5) Materi kegiatan pendidikan kepramukaan telah sesuai dalam
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik dan usia peserta
didik.
6) Kegiatan pendidikan kepramukaan mampu berkembangnya bakat,
emosi dan minat peserta didik atau berfaedah dan menunjang bagi
pertumbuhan diri, bermasyarakat dan lingkungan.
e. Kegiatan di alam terbuka
1) Kegiatan di alam terbuka menyampaikan keahlian sikap konsisten
untuk masa yang akan datang dan menghargai keserasian alam
serta saling ketergantungan antara kebutuhan untuk
melestarikannya dengan unsur-unsur alam.
2) Aktivitas di alam terbuka membuat peserta didik termotivasi untuk
ikut melindungi lingkungan.
3) Di alam terbuka, adapun kegiatan yang didapat:
- Menambah kemahiran diri melampaui tantangan yang
dihadapi.
- Menciptakan kesadaran bahwa didalam dirinya tidak ada suatu
yang berlebih.
- Penemuan yang senang dalam kesederhanaan untuk hidup.
- Membina rasa memiliki dan kerja sama.
f. Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan
Setiap melaksanakan aktivitas pendidikan kepramukaan:
1) Fungsi anggota dewan sebagai organisator, perencana, pengendali,
pengelola, penilai dan pengamat. Beserta bertanggung jawab atas
terlaksananya aktivitas pendidikan kepramukaan anggota muda.
2) Fngsi Pramuka pandega dan penegak membantu anggota dewasa
saat terlaksananya kegiatan pendidikan kepramukaan.
3) Anggota muda memperoleh pembinaan dan pengawasan dari
anggota dewasa, anggota muda berdiskusi terlebih dahulu dengan
anggota dewasa sebelum melaksanakan kegiatan.
g. Sistem tanda kecakapan
1) Tanda kecakapan yaitu tanda memperlihatkan keterampilan dan
kecakapan khusu yang dimiliki seorang murid.
2) Untuk merangsang dan membantu para pramuka agar selalu
semangat meraih keterampilan serta kecakapan.
3) Setiap pramuka wajib berusaha mendapat keterampilan dan
kecakapan yang berguna bagi bakti dan kehidupan diri kepada
masyarakat.
Tanda kecakapan untuk peserta didik:
- TKU (Tanda kecakapan umum) peserta didik wajib
mempunyai.
- TKK (Tanda kecakapan khusus) sesuai bakat dan minat
peserta didik.
- TPG (Tanda pramuka garuda)
4) Tanda kecakapan, TKU, TKK, dan TPG dibagikan setelah ujian
SKU, SKK dan SPG selesai.
h. Sistem satuan terpisah untuk putra dan putri
1) Pembina putri membina kesatuan pramuka putri, pembina putra
membina kesatuan pramuka putra.
2) Pembina putri dapat membina perindukan siaga putra.
3) Jika kegiatan perkemahan perlu dijaga dan dijamin agar tempat
perkemahan putri dan putra terpisah. Pembina putri memimpin
perkemahan putri dan Pembina putra memimpin perkemahan
putra.
i. Symbolic frame (Kiasan dasar)
1) Kiasan dasar yaitu pengungkapan kegiatan pendidikan
kepramukaan yang diselenggarakan secara simbolik.
2) Kiasan dasar diperlukan agar berkembangnya imajinasi,
perkembangan usia murid.
3) Kegiatan pendidikan kepramukaan dengan kiasan dasar akan
semakin memperkuat motivasi dan menarik.
4) Penggunaan kiasan dasar akan mempercepat perkuatan lima ranah
kecerdasan, dan emosional.
4. Penyelenggaraan metode pendidikan kepramukaan
a. Prinsip dasar pendidikan kepramukaan tidak dapat dilepaskan dari
metode pendidikan kepramukaan.
b. Sistem unsur-unsur pengamalan kode kehormatan, sistem tanda
kecakapan, kegiatan di alam terbuka, sistem berkelompok, kegiatan
yang menantang yang mengandung pendidikan, belajar sambil
melakukan, sistem satuan terpisah untuk putra dan putri dan sistem
among. Sistem among yaitu sub sistem terkait dan terpadu, yang
terkandung unsur pendidikan yang saling memperkuat dan spesifik
serta menjunjung pencapaian tujuannya.
Pasal 49
Kekayaan
Kekayaan yang dimiliki adalah benda bergerak (usaha tetap, perlengkapan kantor,
kendaraan atau uang tunai) dan tak bergerak (bangunan atau tanah) serta atas
kekayaan intelektual (atas merk, hak cipta, atau paten seperti buku mengenai
pramuka, atribut pramuka dan lembaga pramuka)
Pasal 50
Pengelolaan, Pemanfaatan, Pengusahaan dan Pengalihan Kekayaan
(1) Pemanfaatan dan pengelolaan kekayaan pramuka adalah wewenang yang
dilakukan oleh pengurus kwartir masing-masing yang bersangkutan.
(2) Aset tetap diputuskan dan mendapat persetujuan dari pengurus kwartir atau
gugus depan oleh majelis pembimbing disetujui.
BAB IX
ATRIBUT
Pasal 51
Lambang
Tunas Kelapa merupakan lambang Gerakan Pramuka. Buah nyiur jika tumbuh
disebut cikal, istilah cikal bakal di Indonesia artinya penduduk asli dengan
keturunan baru. Jadi, anggota gerakan pramuka sebagai inti bagi kelangsungan
hidup bangsa Indonesia. Buah nyiur dapat tumbuh dimana saja artinya anggota
pramuka dapat menyesuaikan diri dimana saja dan bisa bertahan lama artinya
anggota pramuka sehat jasmani dan rohani serta bisa menghadapi semua
tantangan dalam hidup untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa. Buah Nyiur
tumbuh menjulang tinggi artinya anggota pramuka mempunyai cita-cita tinggi dan
lurus sehingga tidak akan goyah karena apapun. Buah ini tumbuh kuat dan erat
artinya tekad dan keyakinan pada dasar-dasar dan landasan yang baik. Buah ini
berguna dari ujung sampai akarnya artinya anggota pramuka adalah manusia yang
berguna.(Firmansyah & Nufus, 2014)
Pasal 52
Bendera
Bendera Gerakan Pramuka bentuknya segi empat panjang, warna dasarnya putih
disertai dengan lambang pramuka warna merah pada bagian tengahnya.
(Firmansyah & Nufus, 2014)
Pasal 53
Pakaian Seragam Pramuka dan Tanda-tanda
Supaya dapat membedakan dengan seragam lain, anggota pramuka memiliki
seragam sendiri serta memiliki tanda-tanda yang memiliki fungsi tersendiri guna
meningkatkan sikap disiplin.
BAB X
PEMBUBARAN
Pasal 56
Akibat Hukum dan Pembubaran
Seluruh harta milik gerakan pramuka ketika ada pembubaran maka diselesaikan
oleh panitia yang dibentuk oleh musyawarah dengan diadakan secara khusus.
BAB XI
LAIN-LAIN
Pasal 57
Petunjuk Penyelenggaraan
Ketentuan yang diperlukan secara lanjut diatur dengan petunjuk pelaksanaan lain.
Pelaksanaannya tidak bisa bertentangan dengan AD atau ART. Kwartir nasional
pramuka yang melaksanakannya.
Pasal 58
Perubahan Anggaran Rumah Tangga
Kwartir nasional pramuka dapat merubah anggaran rumah tangga.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 59
1. Anggaran rumah tangga yang belum dipastikan akan diatur kwartir nasional
pramuka.
2. Kwartir nasional gerakan pramuka dapat menyusun anggaran rumah tangga
dengan wewenang dalam musyawarah tahun 2008 di Jakarta melalui
anggaran dasar yang disahkan keputusan presiden nomer 24 tahun 2009
sebagai rujukan.
RANGKUMAN
DISKUSI
Diksusikanlah soal berikut dengan teman-teman anda, untuk semakin
meningkatkan pemahaman anda terhadap materi!
1. Apakah maksud dari Gerakan Pramuka yang terdiri dari anggota muda?
2. Apakah isi landasan kode etik dan bagaimana pengaplikasiannya?
Firmansyah, Z. A., & Nufus, H. (2014). Panduan Resmi Pramuka. Retrieved from
https://books.google.com/books?id=gFIhDAAAQBAJ.