Anda di halaman 1dari 56

BAB 1.

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

I. PENDAHULUAN
Gerakan Pramuka, Pramuka dan Pendidikan Kepramukaan, istilah
selama ini penggunaan secara rancu, maka arti yang benar terkaburkan.
- Gerakan Pramuka yaitu suatu nama paguyuban untuk mendidik siswa
di lingkungan luar keluarga dan di lingkungan luar sekolah yang
memerlukan Metode Pendidikan Kepramukaan dan Prinsip Dasar
Pendidikan Kepramukaan.
- Gerakan Pramuka memiliki peranan penting dalam bidang pendidikan
generasi muda. Tidak hanya mengacu dan mengarahkan agar pemuda
Indonesia memiliki kecakapan dan keterampilan. (Mertoprawiro,
1992)
- Pramuka yaitu komponen Gerakan Pramuka yang anggotanya
merupakan personel muda diantaranya peserta didik S, G, T, D dan
Pembina Pramuka yaitu sebagai personel dewasa, Pelatih Pembina
Pramuka, pembantu Pembina Pramuka, Instruktur SAKA dan Pamong
SAKA, Pembina Profesional, Pembantu Andalan, Pimpinan SAKA,
Andalan, Personel MABI, Mitra dan Staf Karyawan Kwartir.
- Pendidikan Kepramukaan, yaitu tahapan terbentuknya pribadi, akhlak
mulia dan kebijakan hidup Pramuka melalui pengalaman dan
penghayatan nilai kepramukaan. (Firmansyah & Nufus, 2014)
II. MATERI POKOK
1. Pendidikan Kepramukaan yaitu edukasi lingkungan keluarga dan
di lingkungan persekolah yang dilengkapi oleh proses pendidikan
seperti aktivitas yang teratur, sehat, praktis dan terarah yang
bertempat di alam luar dengan cara Pendidikan Kepramukaan
dengan sasaran yang dapat membentuk budi pekerti luhur, watak
dan akhlak.
2. Pendidikan Kepramukaan proses pendidikan dengan turutan cara
yang kreatif, edukatif, dan rekreatif untuk pencapaian tujuan dan
sasarannya. Menggunakan aktivitas yang tidak menarik,
menyenangkan, disesuaikan minat dan bakatnya serta diharapkan
memiliki kemantapan fisik, mental, keterampilan, pengetahuan,
rasa sosial, pengalaman, emosional dan spiritual bisa berkembang
dengan terarah dan lebih baik.
3. Terkandung 2 (dua) nilai aktivitas di alam terbuka Pendidikan
Kepramukaan, antara lain:
a. Nilai pendidikan, atau norma adalah terbentuknya sifat
(character building).
b. Nilai kegunaan praktis atau nilai materiil.
4. Fungsi Pendidikan Kepramukaan yakni:
a. Permainan (game) yang menantang, menarik dan terkandung
suatu pendidikan.
b. Anggota dewasa melakukan pengabdian.
c. Alat pengembangan dan pembinaan generasi selanjutnya untuk
masyarakat.
5. Pendidikan Kepramukaan memiliki sifat-sifat antara lain:
a. Terbuka: dapat diikuti dan didirikan warga Indonesia dengan
tanpa membedakan agama, ras dan suku.
b. Universal: prinsip dasar dan idealisme metode Pendidikan
Kepramukaan.
c. Sukarela: yaitu tidak wajib, harus menjadi anggota Gerakan
Pramuka.
d. Taat serta patuh kepada seluruh perundang-undangan dan
peraturan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
e. Non politik:
1) Tidak termasuk dalam kekuatan organisasi sosial
politik.
2) Semua banjaran Gerakan Pramuka tidak dibenarkan
berpartisipasi pada aktivitas politik praktis.
3) Anggota Gerakan Pramuka secara pribadi bisa sebagai
anggota organisasi kekuatan sosial politik.
6. 3 pilar Pendidikan Kepramukaan yang harus di perhatikan oleh
Kegiatan Pendidikan Kepramukaan yaitu:
a. Modern: mencontoh perkembangan gaya terbaru saat ini.
b. Asas manfaat: memperhatikan manfaat dalam kegiatan untuk
peserta didik.
c. Asas patuh pada kode kehormatan: mampu meluaskan karakter.
7. Ada 5 (lima) unsur terpadu pada kegiatan Pendidikan
Kepramukaan yaitu:
a. Prinsip Dasar Pendidikan Kepramukaan
b. Metode Kepramukaan
c. Kode Kehormatan Pramuka
d. Motto Gerakan Pramuka
SEJARAH SINGKAT GERAKAN PRAMUKA

I. DASAR PEMIKIRAN
1. Sejarah Gerakan Pramuka adalah asal pembelajaran dan pemikiran
dalam penerapan pramuka.
2. Pembina Pramuka adalah kunci untuk anggota muda/peserta didik
dalam perubahan pendidikan, sehingga Pembina Upacara
membutuhkan perkembangan Gerakan Pramuka dan informasi
tentang sejarah.
II. TUJUAN
Tujuannya adalah supaya Pembina Pramuka paham terhadap
pengertian diplomatis dilahirkannya gerakan kepramukaan/ kepaduan,
sehingga dapat menegakkan nilai kepramukaan kepada anggota
muda/peserta didik.
III. SASARAN
Kemampuan peserta setelah ikut aktivitas ini yaitu:
1. Menguasai sejarah lahirnya gerakan kepaduan di Indonesia
2. Menguasai transformasi gerakan kepaduan sebagai Gerakan
Pramuka
3. Menguasai semangat kemajuan organisasi Gerakan Pramuka
disesuaikan dengan kondisi dan situasi negara dan bangsa.
IV. PELAKSANAAN
1. Pembukaan oleh pelatih
2. Pemutaran film dokumenter Gerakan Pramuka
3. Presentasi dan diskusi
4. Evaluasi
SEJARAH SINGKAT GERAKAN PRAMUKA
“DARI GERAKAN KEPANDUAN KE GERAKAN PRAMUKA”

I. PENDAHULUAN
Sejarah yaitu gambaran untuk kondisi saat ini, serta awal
pembelajaran dan pemikiran pada pengembangan tujuan diwaktu
mendatang.
II. MATERI POKOK
1. Masa Hindia Belanda
a. Tahun 1908, Mayor Jenderal Robert Baden Powell melakukan
suatu pikiran mengenai pendidikan luar sekolah bagi anak-anak
Inggris, tujuannya untuk menjadikan manusia Inggris, anggota
Inggris masyarakat dan warga Inggris yang berguna sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan kerajaan Inggris Raya ketika
itu.
b. Mayor Jenderal Robert Baden Powell menulis “Scouting for
Boys” sebuah buku yang mengandung pengetahuan di alam
terbuka bersama pramuka dan latihan yang perlu saat Pramuka.
c. Pemikiran Boden Powell dinilai sangat menarik dan cemerlang
maka banyak negara lain membangun keutuhan. Padvinder atau
Padvinderij di Negara Belanda.
d. Belanda membawa inspirasi kepaduan ke Indonesia yang saat
itu daerah jajahan Hindia Belanda (Nederlands Oost Indie),
dengan membangun Nederland Indische Padvinders
Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-pandu Hindia-
Belanda. (Dani & Anwari, 2015)
e. Para pemimpin pergerakan nasional, mengambil pemikiran
Baden Powell menciptakan organisasi kepanduan yang
tujuannya untuk pembentukan masyarakat Indonesia yang
berguna sebagai kader pergerakan nasional. Maka muncullah
organisasi kepanduan diantaranya Jong Java Padvinderij (JJP),
Sarikat Islam Afdeling Padvinderij (SIAP), Javanse Padvinders
Organizatie (JPO), National Islamitje Padvinderij (NATIPIJ),
Hizbul Wathan (HW) dan lainnya. Pemerintah Hindia Belanda
melarang penggunaan istilah Padvinderij dan Padvinder untuk
organisasi kepanduan di luar NIPV.
f. Pada Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, Sumpah
Pemuda disahkan, agar gerakan kepanduan nasional Indonesia
lebih maju.
g. Dengan bertambahnya kesadaran nasional Indonesia, maka
muncullah harapan mengumpulkan organisasi kepanduan.
Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) muncul tahun 1930, yaitu
kumpulan dari organisasi kepanduan Indonesische Padvinders
Organizatie (INPO).
2. Masa Pendudukan Jepang
Pada masa Perang Dunia II (pendudukan Jepang), larangan
kehadiran organisasi kepanduan oleh Jepang. Tokoh-tokoh
kepanduan masuk organisasi Seinendan, Pembela Tanah Air
(PETA) dan Keibodan.
3. Masa Perang Kemerdekaan
17 Agustus 1945 saat proklamasi kemerdekaan, bangsa
Indonesia mempertahankan kemerdekaan. Pada tanggal 28
Desember 1945 di Surakarta berdiri Pandu Rakyat Indonesia
(PARI).
4. Masa Pasca Perang Kemerdekaan hingga 1961
a. Setelah kedaulatan NKRI, masa pemerintahan Indonesia yaitu
pemerintahan yang terbuka. Maka organisasi kepanduan
kembali muncul seperti Pandu Islam Indonesia, SIAP,
Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI), HW, Pandu Katholik,
Pandu Kristen, dan lainnya.
b. Mendekati tahun 1961, kepanduan Indonesia terbagi menjadi
100 lebih organisasi kepanduan. Dimana kondisi yang dapat
melemahkan gerakan kepanduan Indonesia dan nilai persatuan.
Pada saat organisasi kepanduan terdiri atas 1 (satu) persatuan
kepanduan putra dan 2 (dua) persatuan kepanduan putra dan 2
(dua) persatuan kepanduan putri yaitu:
 IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia), 13 September 1951
 POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Putri
Indonesia), 1954
 Perserikatan Kepanduan Putri Indonesia
Ketiga persatuan itu menyatu menjadi satu kesatuan
yakni PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). Dari
100 organisasi kepanduan hanya 60 organisasi dengan
500.000 anggota yang tergabung dalam persatuan ini. Dari
60 organisasi kepanduan sebagian anggota PERKINDO ada
di bawah organisasi massa atau organisasi politik yang
berbeda prinsip dan paham.
c. Dalam gerakan kepanduan, cara mengatasi keadaan yang tidak
kondusif, panitia yang dibentuk oleh PERKINDO bertujuan
untuk pemikiran jalan keluar. Panitia meringkas jika kepanduan
terpecah dan lemah, hanya tertuju pada kepanduan gaya
tradisional Inggris. Penyebabnya yaitu gerakan kepanduan
Indonesia menyelenggarakan pendidikan yang belum sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat Indonesia dan
bangsa. Maka gerakan kepanduan kurang mendapat komentar
dari masyarakat dan bangsa Indonesia. Kepanduan diperoleh di
golongan masyarakat yang kurang lebih sudah berpendidikan
barat.
d. Keadaan gerakan kepanduan Indonesia yang lemah
dimanfaatkan oleh golongan masyarakat untuk dijadikan
keterangan memaksa gerakan kepanduan Indonesia menjadi
Gerakan Pioner Muda serupa pada negara yang komunis.
e. Dengan bantuan Perdana Menteri Djuanda, pihak komunis
ingin dalam tubuh PERKINDO berhasil ditentang oleh
kekuatan Pancasila. Tercapainya perjuangan untuk
mempersatukan organisasi kepanduan kedalam Gerakan
Pramuka melampaui Keputusan Presiden RI No.238 Tahun
1961 tentang Gerakan Pramuka, tanggal 20 Mei 1961 yang
ditandatangani oleh Ir. Djuanda sebagai Pejabat Presiden RI.
Ketika, Presiden Soekarno berkunjung ke negeri Jepang.
5. Masa 1961-1999
Memasuki keadaan baru, Gerakan Kepanduan Indonesia
berganti nama Gerakan Pramuka atau Gerakan Praja Muda Karana,
Keppres No.238 Tahun 1961.
a. Menetapkan Pancasila sebagai dasar Gerakan Pramuka, semua
lembaga kepanduan melebur ke dalam Gerakan Pramuka.
b. Gerakan Pramuka yaitu suatu organisasi yang berkedudukan
bukan badan pemerintah (non-government) dan berupa satuan
Gerakan Pramuka, penyelenggaraannya berdasarkan ketentuan
demokrasi, dengan pengurus (Kwartir Ranting, Kwartir
Daerah, Kwartir Cabang, dan Kwartir Nasional) dalam
pemilihan secara perundingan.
c. Sebagai badan di wilayah NKRI, diperbolehkannya Gerakan
Pramuka menyelenggarakan kepramukaan bagi anak dan
pemuda Indonesia; organisasi lain yang sama, sama sifatnya
dan yang menyerupai dengan Gerakan Pramuka dilarang ada.
d. Tujuan Gerakan Pramuka yaitu untuk membimbing anak dan
pemuda Indonesia dengan metode pendidikan kepramukaan
seperti yang dirumuskan Baden Powell, dilaksanakan dengan
keadaan, kebutuhan, perkembangan masyarakat dan bangsa
Indonesia agar menjadi anggota masyarakat dan masyarakat
Indonesia yang berguna bagi negara dan bangsa.
e. Mengadakan kesesuaian berdasarkan keadaan dan kebutuhan
wilayah di Indonesia, Gerakan Pramuka dapat mengembangkan
dan dapat mengubah aktivitasnya secara luas.
f. Gerakan Pramuka memperoleh tanggapan luas dan menjadi
lebih kuat dari masyarakat. organisasinya telah berkembang
secara singkat dari kota sampai ke desa-desa dan kampung,
serta melonjak pesat jumlah anggotanya.
g. Pertumbuhan pesat tidak lepas dari sistem Mabi (Majelis
Pembimbing) yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka pada
setiap tahap, dari tahapan gugus depan hingga tahap nasional.
h. Pada tahun 1961 Kwartir Nasional merekomendasikan
Pramuka untuk diselenggarakannya aktivitas di jurusan
pengembangan masyarakat desa. Karena warga negara
Indonesia yang memiliki tempat tinggal di desa berjumlah 80%
dan keluarga yang bermata pencaharian petani berjumlah 75%.
i. Terutama dorongan tersebut dilakukan di Jawa Tengah, DI
Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur menarik perhatian
pemimpin masyarakat Indonesia. Ketua Kwartir Nasional dan
Menteri Pertanian mengarahkan bersama tentang penyusunan
Saka (Satuan Karya Pramuka) Tarunabumi di tahun 1966.
Pembentukan dan penyelenggaraan Saka Tarunabumi terpilih
untuk mengizinkan ada kegiatan Pramuka di bidang
pembangunan pertanian, pengajaran cinta, dan pembentukan
masyarakat desa secara intensif dan lebih nyata.
Aktivitas Saka Tarunabumi telah memikul pembangunan,
justru semangat untuk berusaha menemukan penciptaan baru
(inovasi) pada pemuda desa yang dapat mempengaruhi semua
masyarakat desa.
j. Cara membentuk Saka Tarunabumi lalu tumbuh menjadi
penyusunan Saka lainnya yakni Saka Bhayangkara, Saka
Bahari, dan Saka Dirgantara. Anggotanya terdiri dari Pramuka
Pandega dan Pramuka Penegak yang bergabung dalam Saka
sebagai pembimbing di bidangnya bagi rekan-rekan dan adik-
adik di gugus depan.
6. Kegiatan Gerakan Pramuka meningkat pesat ke desa, terpenting
aktivitas di bidang masyarakat desa dan pembangunan pertanian,
serta membentuk Saka Tarunabumi memikat ketertarikan badan
internasional seperti UNICEF, Boys Scout World Bureau, FAO,
ILO, dan UNESCO.
7. Masa 1999 – sekarang
a. Dengan adanya reformasi, pemerintahan dan perkembangan
politik negara mengalami perubahan. Secara menyeluruh,
keadaan ini mempengaruhi perkembangan masyarakat.
b. Pada Munas 2003 di Samarinda pertama kali pemilihan Ketua
Kwartir Nasional dipilih langsung oleh Kwartir Daerah.
c. Presiden RI selaku Ka Mabinas Merancang Revitalisasi
Gerakan Pramuka.
d. Terbentuknya Sara Wirakartika.
e. RUU Kepramukaan.
PENDIDIKAN DALAM GERAKAN PRAMUKA

I. PENDAHULUAN
Jalur Pendidikan
1. Terdapat dua (2) jalur Pendidikan dalam Sistem Pendidikan
Nasional, yakni:
a) Jalur Pendidikan sekolah, yaitu pendidikan yang
dilaksanakan di sekolah dengan sistem belajar-mengajar
secara berkesinambungan serta berjenjang.
b) Jalur Pendidikan luar sekolah, yaitu pendidikan yang
dilakukan di lingkungan luar sekolah dengan sistem
belajar-mengajar yang tidak wajib berkesinambungan dan
berjenjang.
2. Ada tiga (3) jalur pendidikan di beberapa negara, yakni:
a) Pendidikan formal
b) Pendidikan non formal
c) Pendidikan in formal
3. Terdapat 3 (tiga) lingkungan pendidikan ditinjau dari lingkungan
hidup manusia, yakni:
a) Lingkungan utama dan pertama yaitu lingkungan yang
bersifat mendidik adalah lingkungan keluarga.
b) Lingkungan kedua yaitu lingkungan sekolah memiliki
pekerjaan pokoknya melakukan rencana pendidikan
(pengajaran, latihan atau bimbingan).
c) Lingkungan ketiga yaitu lingkungan yang berkarakter
mendidik adalah lingkungan masyarakat. Seperti: Palang
Merah Remaja, Gerakan Pramuka, dan lainnya.
II. MATERI POKOK
1. Pendidikan yaitu upaya menyediakan peserta didik melewati
aktivitas pengajaran, latihan atau bimbingan untuk masa
mendatang.
2. Gerakan Pramuka yaitu Lembaga (Gerakan) pendidikan yang
suplementer dan komplementer (memenuhi pendidikan yang
didapatkan anak /pemuda di sekolah dan di rumah), bagian yang
belum sempat diatasi oleh Lembaga Pendidikan lain yang
pelaksanaannya memanfaatkan Metode Pendidikan Kepramukaan
dan Prinsip Dasar Pendidikan Kepramukaan; di Alam Terbuka (out
door activities), dan mampu menjadi upaya “self education” untuk
dan oleh anak/pemuda/pramuka sendiri.
3. Dalam Gerakan Pramuka, secara luas pendidikan artinya:
Proses pengembangan dan pembinaan yang berkesinambungannya
kebijakan yang dimiliki peserta didik, baik sebagai anggota
masyarakat atau sebagai pribadi.
4. Dalam arti luas, Sasaran Pendidikan yaitu peserta didik dijadikan
sebagai manusia yang acuh, berpegang teguh, mandiri dan
bertanggungjawab pada norma dan nilai masyarakat.
5. Dalam arti luas, pendidikan bertumpu pada “soko guru” atau 4
sendi yakni:
a) Belajar mengetahui (Learning to know) mampu berbuat
secara meluas dalam sejumlah hal dan untuk memiliki
pengetahuan umum yang cukup luas. Agar memanfaatkan
peluang-peluang pendidikan sepanjang hidup dan
mencakup belajar untuk belajar.
b) Belajar berbuat (Learning to do) agar mempunyai keahlian
hidup yang mendalam, tergolong jaringan antar kelompok
dan golongan menyangkut pribadi.
c) Belajar hidup bermasyarakat (Learning to live together)
agar mengembangkan pengetahuan terhadap orang lain,
saling bersangkut, menghargai, saling pengertian, keahlian
kerja sama dan melewati konflik, keadilan, perdamaian,
serta menghargai nilai-nilai kemajemukan (pluralism).
d) Belajar untuk mengabdi (Learning to serve) untuk ingat
kepada alam semesta dan sesama.
e) Belajar menjadi seseorang (Learning to be) gar
berkembangnya kepribadian dan sifat sehingga memiliki
sikap tegas, prinsip, berani mengemukakan pendapat, nalar,
bertanggungjawab serta mandiri.
6. Pada Pendidikan Kepramukaan, proses pendidikan terbentuk saat
peserta didik melaksanakan aktivitas yang menyenangkan,
memikat perhatian, menantang, dan rekreatif. Pembina Pramuka
memberikan pembinaan watak dan bimbingan disela-sela kegiatan
Pendidikan Kepramukaan tersebut.
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN

I. PENDAHULUAN
Dalam pembuatan bangunan, tentu dibutuhkan fondasi, maka
bertambah kuat fondasi dirancang, bangunan semakin aman dan kuat.
Karena fondasi adalah hal yang sangat vital,
II. MATERI POKOK
1. Prinsip dasar yaitu asas dasar untuk bertindak dan berfikir.
2. Kepramukaan yiatu cara pendidikan di luar lingkungan keluarga
dan sekolah dengan gaya aktivitas memikat perhatian, menantang
dan menyenangkan yang dilakukan di alam terbuka dengan tujuan
terbentuknya sifat pada peserta didik.
3. Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) adalah dalam upaya membina
watak peserta didik yang mendasari kegiatan kepramukaan.
4. Analog dengan fondasi, makin kokoh jiwa PDK pada diri peserta
didik maka jiwa kepramukaannya juga semakin kuat.
5. Prinsip Dasar Kepramukaan, adalah (Dani & Anwari, 2015) :
a) Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b) Peduli kepada negara, bangsa, alam serta isinya dan sesama
manusia.
c) Peduli kepada diri sendiri
d) Taat pada Kode Kehormatan Pramuka.
6. Menerapkan dan menerima Prinsip Dasar Kepramukaan yaitu
hakikat Pramuka, baik sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa,
makhluk individu maupun makhluk sosial yang menyadari bahwa
pribadinya:
a) Taat kepada perintah Tuhan Yang Maha Esa dan beribadah
sesuai dengan cara menurut agama yang dipeluknya serta
menjalankan segala perintahNya dan menjauhi
laranganNya.
b) Menerima jika orang hidup bersama dengan sesama orang
dalam kehidupan bersama, melainkan yang didasari oleh
prinsip perikemanusiaan yang adil dan beradab, karena
manusia tidak hidup sendiri.
c) Disediakan bumi untuk tempat berkembang dan hidup oleh
Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki unsur air, udara dan
tanah sebagai tempat berkeluarga, bersama, berbangsa,
bermasyarakat dengan damai dan rukun.
d) Mempunyai keharusan melestarikan dan menjaga
lingkungan sosial serta memperkuat kesatuan menerima
bhinneka dalam NKRI.
e) Harus simpati pada lingkungan dengan memelihara dan
menjaga lingkungan hidup dengan baik.
f) Sadar menjadi anggota masyarakat, harus simpati pada
kebutuhan diri sendiri agar dalam pembangunan dapat ikut
serta secara aktif.
g) Pada kehidupan sehari-hari, taat pada Satya dan Darma
Pramuka.
7. Kepramukaan memiliki prinsip dasar yang berfungsi, yakni:
a. Aturan hidup anggota Gerakan Pramuka.
b. Landasan kode etik Gerakan Pramuka.
c. Landasan sistem nilai Gerakan Pramuka.
d. Arah dan Pedoman pembinaan kaum muda anggota Gerakan
Pramuka.
e. Kegiatan Pramuka dan landasan gerak mencapai tujuan dan
sasarannya.
KODE KEHORMATAN

I. PENDAHULUAN
1. Kode Kehormatan yaitu ketentuan yang menjadi ukuran kesadaran
mengenai budi pekerti (akhlak) yang ada dihati manusia yang sadar
atas harga dirinya.
2. Kode kehormatan Pramuka yaitu aturan pada kehidupan Pramuka
dan standar atau ukuran perilaku Pramuka di masyarakat.
II. MATERI POKOK
1. Kode Kehormatan Pramuka adalah ketentuan dan janji kehormatan
Pramuka.
a. Kode kehormatan Pramuka terdiri atas:
1) SATYA PRAMUKA : janji Pramuka.
2) DARMA PRAMUKA : ketentuan moral Pramuka.
b. SATYA PRAMUKA, yaitu
1) Kesukarelaan mengucapkan janji oleh calon anggota
Gerakan Pramuka setelah persyaratan dipenuhi untuk
menjadi anggota.
2) Kesukarelaan meningkatkan diri untuk mengamalkan
dan menerapkan janji.
3) Menolak proses pendidikan untuk mengembangkan
intelektualitas, spiritual, emosi, sosial dan visi, baik
sebagai anggota masyarakat lingkungannya ataupun
pribadi.
c. DARMA PRAMUKA, yaitu
1) Proses perkembangan budi pekerti luhur pendidikan
yang progresif.
2) Mendorong peserta didik memberi pengalaman praktis
menghayati, menemukan, mematuhi sistem nilai yang
dimiliki seseorang, dimana dia menjadi anggota.
3) Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk pencapaian
tujuannya pendidikan kepramukaan yang kegiatannya
mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat,
memiliki rasa kebersamaan, saling menghormati,
gotong royong dan bersikap demokratis.
4) Kode Etik Satuan Pramuka dan Organisasi dengan
tujuan dasar ketetapan moral ditetapkan dan disusun
dengan aturan yang mengatur kewajiban dan hak
anggota, penentuan putusan dan terbaginya suatu
tanggung jawab.
2. Kode kehormatan bagi Pramuka menyesuaikan perkembangan
penggolongan usia, jasmani dan rohani peserta didik.
a. Kode Kehormatan bagi Pramuka Penggalang.
1) TRISATYA:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-
sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan,
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan Pancasila.
- Menolong sesama hidup dan mempersiapkan
diri membangun masyarakat.
- Menepati Dasa Darma.
2) DASADARMA:
(1). Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
(2). Cinta alam dan kasih sayang sesame manusia
(3). Patriot yang sopan dan kesatria
(4). Patuh dan suka bermusyawarah
(5). Rela menolong dan tabah
(6). Rajin, terampil, dan gembira
(7). Hemat, cermat, dan bersahaja
(8). Disiplin, berani, dan setia
(9). Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
(10). Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
3. Sanggupnya anggota dewasa mengajak pemuda Indonesia ke masa
yang akan datang dengan teratur, pernyataan IKRAR, (ART pasal
22,4 – f)
4. Penerapan Kode Kehormatan Pramuka
a. Terlaksananya Kode Kehormatan dalam KESUKARELAAN,
tidak diatas dasar yang lain.
b. Penerimaan Kode kehormatan atas kesukarelaan
mengakibatkan rasa tanggung jawab langsung terhadap etika.
c. Penanaman Kode Kehormatan, yang harus dilakukan Pembina
yaitu:
1). Menyampaikan penjelasan dengan pengarahan akal.
2). Menambah semangat dengan rasa.
3). Meneguhkan kemauan/tekad untuk melakukannya.
5. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka (Firmansyah & Nufus,
2014)
a. Beribadah berdasarkan kepercayaan agama masing-masing
b. Melaksanakan hidup sehat secara jasmani dan rohani
c. Mempunyai kesadaran bernegara dan berbangsa
d. Melestarikan lingkungan alam dan isinya
e. Menciptakan kepedulian, kebersamaan, di lingkungan keluarga
atau masyarakat.
f. Membina persaudaraan dengan Pramuka sedunia.
g. Mematuhi kesepakatan atau memperhatikan kepentingan
bersama, bersikap terbuka, mendengarkan, menerima gagasan
atau pendapat orang lain dan mengendalikan diri, menghargai,
mengutamakan kesatuan dan persatuan serta bertingkah laku
dan bertutur kata sopan, santun, sabar dan ramah.
h. Memberi partisipasi dan pertolongan kegiatan sosial atau
kegiatan bakti, membina kesetiakawanan dan kesukarelaan,
membina kesabaran dan ketabahan dalam tantangan dan
rintangan tanpa putus asa.

MOTTO GERAKAN PRAMUKA

I. PENDAHULUAN
1. Motto adalah tanda yang dibuat untuk menyerahkan
kekuatan terhadap anggota dalam visi dan misi Lembaga.
2. Contoh Motto
a. “Sekali di udara Tetap di Udara” : RRI
b. “BHINNEKA TUNGGAL IKA” : Negara Kesatuan
Republik Indonesia
c. Jalesveva Jaya Mahe : TNI – AL
d. “IHLAS BAKTI BINA BANGSA BERBUDI BAWA
LAKSANA” : Pembina Pramuka
II. MATERI POKOK
1. Motto Gerakan Pramuka yaitu tanda tunggal dan tetap
untuk Gerakan Pramuka, yaitu:
“SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU
KUBAKTIKAN”
2. Motto Gerakan Pramuka yaitu bidang proses pendidikan
terpadu untuk menaikkan anggota Gerakan Pramuka saat
mengikuti kegiatan maka menyiapkan diri untuk
pengamalan kode kehormatan Pramuka.
3. Penanaman motto Gerakan Pramuka terhadap peserta didik
harus kita selip-selipkan/sembunyikan kedalam aktivitas
pramuka, sehingga motto tertanam langsung secara alami
dan bertahap, bukan dengan cara menghafal dan
memahaminya.
4. Motto Gerakan Pramuka memiliki pengaruh terhadap jiwa
peserta didik.
a. Menambahkan rasa percaya
b. Menambahkan energi pengabdian pada masyarakat,
negara, dan bangsa.
c. Pengamalan Satya dan Darma Pramuka.
d. Memiliki kebanggaan sebagai Pramuka.
e. Pengabdian yang dilandasi budaya kerja.

METODE PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

I. PENDAHULUAN
Metode yaitu suatu teknik/cara untuk memudahkan mencapai
tujuan kegiatan.
II. MATERI POKOK
1. Metode pendidikan kepramukaan yaitu melalui kegiatan pendidikan
kepramukaan yang menarik memberikan pendidikan watak kepada
peserta didik, yang menyesuaikan situasi, kegiatan dan kondisi peserta
didik.
2. Belajar progresif metode pendidikan kepramukaan melalui:
a. Penerapan kode kehormatan pramuka
b. Learning by doing (Belajar sambil melaksanakan)
c. Patrol system (sistem beregu)
d. Aktivitas yang meningkat dan menantang serta berisi pendidikan
yang disesuaikan dengan perkembangan jasmani dan rohani
anggota muda
e. Aktivitas di alam terbuka
f. Disetiap kegiatan, adanya kemitraan untuk anggota dewasa
g. Sistem kualitas keterampilan
h. Sistem satuan terpisah untuk putra dan putri
i. Kiasan dasar
3. Penjelasan masing-masing unsur sebagai anak sistem metode
pendidikan kepramukaan
a. Pengamalan kode kehormatan
1) Melakukan ibadah mengikuti kepercayaan dan agama.
2) Membina kesadaran bernegara dan berbangsa
3) Memelihara, mengenal, dan mengabadikan alam isinya
4) Mempunyai sikap kebersamaan
5) Hidup dengan sehat baik jasmani maupun rohani
6) Bersikap terbuka, membina diri untuk bertingkah laku ramah dan
berperilaku baik, sabar dan sopan, memperhatikan kepentingan
bersama dan mematuhi kesepatakan.
7) Ikut serta dalam tindakan bakti sosial, sanggup melampaui
tantangan tanpa putus asa dan membiasakan diri memberikan
pertolongan.
8) Keikhlasan dan kesediaan menerima pekerjaan, bentuk melatih
pengetahuan dan keterampilan, senang saat menjalankan pekerjaan
menempuh tantangan ataupun kesulitan.
9) Hidup secara hemat dan bertindak yang benar, waspada dan teliti
dengan terbiasa hidup secara normal
10) Mengatur diri dan mengendalikan, berani menempuh kenyataan
dan tantangan, memegang teguh tatanan dan prinsip taat dan benar
terhadap kesepakatan/norma, berani mengakui kesalahan.
11) Terbiasa bersikap jujur dan menepati janji.
12) Mempunyai daya nalar dan daya pikir yang baik, terhadap
pandangan, tindakan dan pembicaraan.
b. Belajar sambil melakukan
1) Aktivitas pendidikan kepramukaan dilaksanakan dengan realisasi
secara efisien.
2) Memusatkan ketertarikan peserta didik untuk melakukan hal
kegiatan yang nyata, serta merangsang keinginan untuk
berpartisipasi dalam segala kegiatan dan rasa keingintahuan
terhadap hal yang baru.
c. Sistem beregu
1) Sistem beregu dilakukan agar murid mendapat peluang belajar
dipimpin dan memimpin organisasi, mengatur diri, memikul
tanggungjawab, bekerja sama dalam kerukunan dan menempatkan
diri.
2) Penglompokkan murid pada kesatuan gerak yang dipimpin oleh
mereka, dan termasuk tempat rukun diantara mereka.
3) Aktivitas yang memudahkan tersampainya pesan di alam terbuka,
dan berkurangnya rentang kendali (spend of control).
d. Aktivitas yang mengikat dan menantang serta terkandung pendidikan
yang disesuaikan dengan berkembangnya rohani dan jasmani peserta
didik. Dilakukan dengan melakukan metode sebagai berikut:
1) Kegiatan pendidikan kepramukaan yang menarik dan menantang
minat pemuda, sebagai pramuka dan mereka sudah menjadi
pramuka untuk selalu mengikuti dan terpikat dan berkembangnya
acara kegiatan.
2) Kegiatan pendidikan kepramukaan bersifat kreatif, rekreatif dan
inovatif berisi tentang pendidikan.
3) Aktivitas yang dilakukan secara terpadu.
4) Pendidikan gerakan pramuka dilakukan untuk meningkatkan
perkembangan dan kemampuan kelompok maupun individu.
5) Materi kegiatan pendidikan kepramukaan telah sesuai dalam
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik dan usia peserta
didik.
6) Kegiatan pendidikan kepramukaan mampu berkembangnya bakat,
emosi dan minat peserta didik atau berfaedah dan menunjang bagi
pertumbuhan diri, bermasyarakat dan lingkungan.
e. Kegiatan di alam terbuka
1) Kegiatan di alam terbuka menyampaikan keahlian sikap konsisten
untuk masa yang akan datang dan menghargai keserasian alam
serta saling ketergantungan antara kebutuhan untuk
melestarikannya dengan unsur-unsur alam.
2) Aktivitas di alam terbuka membuat peserta didik termotivasi untuk
ikut melindungi lingkungan.
3) Di alam terbuka, adapun kegiatan yang didapat:
- Menambah kemahiran diri melampaui tantangan yang
dihadapi.
- Menciptakan kesadaran bahwa didalam dirinya tidak ada suatu
yang berlebih.
- Penemuan yang senang dalam kesederhanaan untuk hidup.
- Membina rasa memiliki dan kerja sama.
f. Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan
Setiap melaksanakan aktivitas pendidikan kepramukaan:
1) Fungsi anggota dewan sebagai organisator, perencana, pengendali,
pengelola, penilai dan pengamat. Beserta bertanggung jawab atas
terlaksananya aktivitas pendidikan kepramukaan anggota muda.
2) Fngsi Pramuka pandega dan penegak membantu anggota dewasa
saat terlaksananya kegiatan pendidikan kepramukaan.
3) Anggota muda memperoleh pembinaan dan pengawasan dari
anggota dewasa, anggota muda berdiskusi terlebih dahulu dengan
anggota dewasa sebelum melaksanakan kegiatan.
g. Sistem tanda kecakapan
1) Tanda kecakapan yaitu tanda memperlihatkan keterampilan dan
kecakapan khusu yang dimiliki seorang murid.
2) Untuk merangsang dan membantu para pramuka agar selalu
semangat meraih keterampilan serta kecakapan.
3) Setiap pramuka wajib berusaha mendapat keterampilan dan
kecakapan yang berguna bagi bakti dan kehidupan diri kepada
masyarakat.
Tanda kecakapan untuk peserta didik:
- TKU (Tanda kecakapan umum) peserta didik wajib
mempunyai.
- TKK (Tanda kecakapan khusus) sesuai bakat dan minat
peserta didik.
- TPG (Tanda pramuka garuda)
4) Tanda kecakapan, TKU, TKK, dan TPG dibagikan setelah ujian
SKU, SKK dan SPG selesai.
h. Sistem satuan terpisah untuk putra dan putri
1) Pembina putri membina kesatuan pramuka putri, pembina putra
membina kesatuan pramuka putra.
2) Pembina putri dapat membina perindukan siaga putra.
3) Jika kegiatan perkemahan perlu dijaga dan dijamin agar tempat
perkemahan putri dan putra terpisah. Pembina putri memimpin
perkemahan putri dan Pembina putra memimpin perkemahan
putra.
i. Symbolic frame (Kiasan dasar)
1) Kiasan dasar yaitu pengungkapan kegiatan pendidikan
kepramukaan yang diselenggarakan secara simbolik.
2) Kiasan dasar diperlukan agar berkembangnya imajinasi,
perkembangan usia murid.
3) Kegiatan pendidikan kepramukaan dengan kiasan dasar akan
semakin memperkuat motivasi dan menarik.
4) Penggunaan kiasan dasar akan mempercepat perkuatan lima ranah
kecerdasan, dan emosional.
4. Penyelenggaraan metode pendidikan kepramukaan
a. Prinsip dasar pendidikan kepramukaan tidak dapat dilepaskan dari
metode pendidikan kepramukaan.
b. Sistem unsur-unsur pengamalan kode kehormatan, sistem tanda
kecakapan, kegiatan di alam terbuka, sistem berkelompok, kegiatan
yang menantang yang mengandung pendidikan, belajar sambil
melakukan, sistem satuan terpisah untuk putra dan putri dan sistem
among. Sistem among yaitu sub sistem terkait dan terpadu, yang
terkandung unsur pendidikan yang saling memperkuat dan spesifik
serta menjunjung pencapaian tujuannya.

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA


GERAKAN PRAMUKA
I. PENDAHULUAN
1. Penyusunan AD dan ART terdapat beberapa faktor menurut SK Kwarnas
203 Tahun 2009 dan Kepres RI No. 24 Tahun 2009:
a. Memiliki rasa semangat tinggi mengenai kesatuan dan persatuan
bangsa Indonesia yang makmur dan adil.
b. Memiliki rasa peduli dan sadar terhadap pentingnya kelestarian NKRI
menurut UUD dan Pancasila.
c. Mengutamakan pendidikan untuk generasi muda lewat gerakan
pramuka sehingga dapat mewujudkan bangsa yang madani serta
melestarikan NKRI, dijaminnya kehidupan rakyat yang damai serta
rukun, lingkungan hidup di bumi nusantara, dan ideologi Pancasila
2. AD dan ART memiliki fungsi:
a. Gerakan pramuka dalam mengambil kebijakan melalui landasan
hukum.
b. Kegiatan gerakan pramuka memiliki petunjuk dan pedoman yang
pasti.

II. MATERI POKOK


1. Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana adalah kepanjangan dari gerakan
pramuka
2. Kelanjutan dari pembaharuan dan kelanjutan gerakan kepanduan nasional
Indonesia, pada tanggal 20 Mei 1961 gerakan pramuka ditetapkan melalui
keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961
3. Gerakan Pramuka memiliki tujuan yaitu membina dan mendidik generasi
muda Indonesia sehingga bisa ketakwaan dan keimanannya kepada Tuhan
bisa meningkat menjadi:
a. Manusia yang mempunyai kepribadian, pekerti luhur dan watak yang
tinggi sprititualnya, mentalnya kuat, moralnya bagus, intelektual
tinggi, bisa mengontrol setiap emosinya, kecerdasan yang tinggi, serta
jasmaninya sehat.
b. Menjadikan warga Indonesia yang patuh dan setia pada NKRI,
berjiwa pancasila, menjadi warga yang berguna sehingga bisa
menjadikan dirinya menjadi seorang yang mandiri dalam
bertanggungjawab dalam memajukan negara Indonesia, memiliki rasa
peduli yang tinggi terhadap sesama. (pasal 4 AD Gerakan Pramuka)
4. Melaksanakan kegiatan pramuka untuk generasi muda sehingga bisa
menjadi tunas bangsa yang lebih baik lagi serta bertanggungjawab atas
mengisi kemerdekaan. (pasal 5 AD Gerakan Pramuka)
5. Sifat Gerakan Pramuka
a. Gerakan pramuka merupakan pendidikan yang non formal.
b. Sifatnya sukarela, tidak pernah memaksa dan tidak pernah membeda-
bedakan setiap anggotanya.
c. Gerakan pramuka tidak ada hubungannya dengan sosial dan politik.
d. Organisasi ini membantu warga dalam melaksanakan pendidikan
diluar sekolah.
e. Gerakan pramuka ini menjamin atas kemerdekaan anggotanya dalam
memeluk agama yang dipercayainya. (pasal 7 AD Gerakan Pramukia)
6. Dalam mencapai tujuannya maka dilakukan:
a. Menanamkan sikap baik dengan menumbuhkan moral, dan
pengetahuan yang luas melalui kegiatan
1) Keagamaan supaya lebih dekat dengan Tuhan YME
2) Memiliki rasa toleransi tinggi terhadap siapapun walaupun
berbeda keyakinan dan rasa peduli yang tinggi terhadap sesame.
3) Pengamalan pancasila sehingga memiliki kesadaran sebagai warga
Indonesia yang bisa bertanggungjawab atas masa depan dan
kehidupan bangsa negara Indonesia.
4) Pembinaan terhadap kemajuan tekonolgi melalui pengetahuan
yang luas serta keimanan dan ketakwaan.
b. Menanamkan rasa setia dan cinta pada tanah air.
c. Mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa
d. Meningkatkan persaudaraan antara warga dalam negeri maupun luar
negeri.
e. Menanamkan sikap yang bertanggungjawab atas apa yang dikerjakan
dan memiliki rasa percaya diri
f. Memiliki jiwa kewirausahaan
g. Berlatih untuk menjadi pemimpin.
h. Meningkatkan sikap kemandirian, keterampilan, hasta karya dan
otonom (pasal 8 AD Gerakan Pramuka)

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA


BAB I
NAMA, STATUS, TEMPAT, DAN WAKTU
Pasal 1
Nama, Status, dan Tempat
(1) Gerakan Pramuka artinya Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana.
(2) Status dari gerakan pramuka ini adalah badan hukum.
(3) Kedudukan gerakan pramuka berada di Ibukota Negara Republik Indonesia.
Pasal 2
Waktu
(1) Kelanjutan dari pembaharuan dan kelanjutan gerakan kepanduan nasional
Indonesia, pada tanggal 20 Mei 1961 gerakan pramuka ditetapkan melalui
keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961 dan 14 Agustus merupakan hari
pramuka
BAB II
ASAS, TUJUAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI,
Pasal 3
Asas
Pancasila tetap menjadi asas dalam gerakan pramuka.
Pasal 4
Tujuan
Gerakan pramuka lebih mengutamakan dalam membina dan mendidik generasi
muda untuk bisa menjadikan sifat-sifat yang dimiliki menjadi:
a. Manusia memiliki watak, pekerti luhur dan kepribadian yang:
1) Bertaqwa dan beriman kepada Tuahn YME, memiliki moral yang tinggi,
emosi dapat dikontrol dan mental yang kuat
2) Memiliki mutu keterampilan dan kecerdasan yang tinggi
3) Jasmani dan rohaninya kuat
b. Warga negara yang patuh dan setia kepada NKRI pastinya berjiwa pancasila
dan pasti menjadi masyarakat yang berguna serta baik sehingga bisa
membiasakan diri untuk semangat dalam bertanggung jawab dalam
pembangunan bangsa dan negara, yang peduli atas sesame manusia di alam
lingkungan, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Pasal 5
Tugas Pokok
Tugas dari pramuka adalah menyelenggarakan kepramukaan bagi generasi muda
supaya menjadikan tunas bangsa dengan generasi yang lebih bertanggung jawab,
berani, gigih, mampu mengisi dan membina kemerdekaan nasioanal dan
menjadikan dunia lebih baik.
Pasal 6
Fungsi
Pramuka merupakan lembaga pendidikan yang tidak formal yang gunanya sebagai
tempat pengembangan dan pembinaan generasi muda yang berlandaskan prinsip
dasar kepramukaan dan sistem among. Motto dan metode yang digunakan
pastinya disesuikan dengan keadaan bangsa Indonesia itu sendiri.
BAB III
SIFAT, UPAYA DAN USAHA
Pasal 7
Sifat
1) Gerakan kepanduan nasional Indonesia merupakan gerakan pramuka.
2) Organisasi pendidikan yang sifat anggotaannya tidak membedakan segala
macam bentuk apapun dan sukarela adalah gerakan pramuka
3) Gerakan Pramuka tidak ada hubungannya dengan sosial dan politik.
4) Gerakan Pramuka lebih mengutamakan dalam membantu masyarakat dengan
membuat pendidikan non formal khususnya bagi anak yang tidak bisa
bersekolah.
5) Gerakan Pramuka tidak pernah memaksa setiap anggotanya dalam memilih
agama yang diyakini, karena disini didapatkan anggota yang berbeda
keyakinan tetapi mereka bisa bertoleransi satu sama lain.
Pasal 8
Upaya dan Usaha
1) Tujuan gerakan pramuka pastinya diarahkan dengan segala upaya dan usaha
yang tekad. Pembinaan dalam mencapai tujuan tersebut lebih mengarah pada
emosional, watak, jasmani, bakat, mental, serta iman dan takwa kepada
Tuhan YME.
2) Dalam mencapai tujuan itu dipenuhi sarana dan prasarana guna memadai
perlengkapan yang dibutuhkan dalam organisasi gerakan pramuka berbentuk
dana, bantuan kerjasama dan lain sebagainya.
BAB IV
SISTEM AMONG, PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN,
KODE KEHORMATAN, METODE KEPRAMUKAAN, MOTTO
DAN KIASAN DASAR GERAKAN PRAMUKA
Pasal 9
Sistem Among
1) Sistem Among dijadikan landasan dalam gerakan pramuka.
2) Sistem Among lebih mengutamakan anggota pramuka yang berjiwa disiplin,
mandiri, dan merdeka dalam ketergantungan manusia satu dengan lainnya.
3) Pelaksanaan Sistem Among menerapkan sistem kepemimpinan:
A. Ing ngarso sung tulodo;
B. Ing madyo mangun karso;
C. Tut wuri handayani.
Pasal 10
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
1) Pembeda pendidikan antara pramuka dengan pendidikan yang lain terdapat
pada metode dan prinsip dasar kepramukaan itu sendiri. Kedua unsur itu
merupakan proses pendidikan yang harus ada ketika proses kegiatan
dilakukan.
2) Metode dan Prinsip Dasar Kepramukaan dilaksanakan menyesuaikan
kebutuhan, situasi, kondisi, dan kepentingan masyarakat.
Pasal 11
Prinsip Dasar Kepramukaan
1) Norma dan nilai kehidupan anggota pramuka merupakan prinsip dasar
kepramukaan, yaitu:
a. Bertaqwa dan beriman pada Tuhan YME
b. Memiliki rasa peduli pada dirinya sendiri dan seluruh bangsa
c. Patuh atas kode kehormatan pramuka
2) Prinsip Dasar Kepramukaan memiliki fungsi:
a. Norma hidup
b. Kode etik gerakan pramuka
c. Sistem nilai yang dimiliki gerakan pramuka
d. Pedoman yang diberikan pada anggota pramuka
e. Kegiatan yang dilakukan dalam mencapai sasaran
Pasal 12
Metode Kepramukaan
Cara belajar interaktif progresif merupakan metode pramuka yang dilaukan
melalui:
a. Kode Kehormatan Pramuka yang diamalkan
b. Belajar dengan melakukan praktik
c. Memiliki sistem yang beregu
d. Pendidikan dilaksanakan di alam terbuka lebih sesuai dalam perkembangan
jasmani dan rohani anak
e. Kegiatan yang dilakukan oleh anggota dewasa
f. Memiliki sistem dalam kecakapan
g. Putra dan putri dipisah
h. Kiasan dasar.
Pasal 13
Kode Kehormatan Pramuka
1. Satya adalah janji dan Darma adalah ketentuan moral, keduanya merupakan
kode kehormatan pramuka merupaka unsur dari prinsip dasar dan metode
kepramukaan.
2. Masyarakat bisa diterima dengan sukarela adalah kode kehormatan pramuka
atau kode etik adalah kode kerhormatan pramuka.
3. Kode Kehormatan Pramuka menyesuaikan usia dan perkembangan jasmani
dan rohani anak.
Pasal 14
Motto Gerakan Pramuka
Satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan adalah motto dari pramuka. Sebelum
melakukan kegiatan, anggota harus melafalkan kode kehormatan.
Pasal 15
Kiasan Dasar
Kepramukaan diselenggarakan dengan menggunakan kiasan dasar yang
bersumber dari budaya bangsa dan sejarah perjuangan.
BAB V
ORGANISASI
Pasal 16
Anggota
Anggota pramuka adalah warga Indonesia itu sendiri yang terdiri dari anggota
biasa (muda dan dewasa) dan anggota kehormatan (biasanya orang yang penting
dalam pramuka). Sedangkan warga negara luar bisa menjadi anggota tamu.
Pasal 17
Hak dan Kewajiban
Hak dan kewajiban di atur dalam ART dan dimiliki semua anggota.
Pasal 18
Pramuka Utama
Pramuka Utama adalah kepala Negara Republik Indonesia.
Pasal 19
Jenjang Organisasi
Organisasi Gerakan Pramuka berjenjang sebagai berikut:
1) Gerakan yang dipegang oleh kwartir adalah anggota dewasa sedangkan
gerakan yang dipegang gugus depan adalah anggota muda.
2) Semua gugus depan dipegang oleh Kwartir Ranting meliputi wilayah distrik
atau kecamatan.
3) Semua ranting dipegang oleh Kwartir Cabang meliputi wilayah kota atau
Kabupaten.
4) Semua cabang dipegang oleh Kwartir Daerah meliputi wilayah Propinsi.
5) Semua daerah dipegang oleh Kwartir Nasional meliputi wilayah Republik
Indonesia.
6) Pembinaan yang dilakukan Kwartir Nasional adalah warga luar negeri
Pasal 20
Kepengurusan
Pada tingkat gugusdepan dipegang oleh Pembina gugusdepan, tingkat ranting oleh
pengurus kwartir ranting, tingkat cabang oleh pengurus kwartir cabang, tingkat
daerah oleh daerah, tingkat nasional oleh nasional, musyawarah kebijakan terbaik
ketiga ada pergantian pengurus
Pasal 21
Satuan Karya Pramuka
(1) Saka adalah satuan karya merupakan tempat pendidikan untuk menyalurkan
bakat, minat, maupun dalam ilmu pengetahuan lainnya. Saka bisa memotivasi
anak dalam melakukan kegiatan yang produktif dan nyata dalam hidupnya
dalam melakukan pengabdiannya untuk negara dan bangsa pada peningkatan
ketahanan nasional.
(2) Pimpinan saka bagian intergral dari kwwartil yang akan mempimpin saka
ditingkat kwartir.
Pasal 22
Dewan Kerja
Bagian integral dari kwartil yang beguna untuk tempat kaderisasi kepemimpinan
serta menyelenggarakan kegiatan yang ada di pramuka adalah dewan kerja.
Pasal 23
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan Pramuka
Tempat pelatihan dan pendidikan anggota pramuka merupakan pusat pelatihan
dan pendidikan dari kwartir dalam bagian integral. Tingkat daerah, nasional dan
cabang merupakan lembaga pendidikan pramuka.
Pasal 24
Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan Pramuka
Tempat pengembangan dan penelitian anggota pramuka merupakan pusat
pengembangan dan penelitian dari kwartir dalam bagian integral. Tingkat daerah,
nasional dan cabang merupakan lembaga pendidikan pramuka.
Pasal 25
Bimbingan
(1) Bimbingan yang diberikan pada kwartir nasional bersifat materi, moral,
finansial dan organisatoris oleh Majelis Pembimbing Nasional yaitu Presiden
Indonesia dengan banyak anggota dari orang-orang penting juga.
(2) Bantuan dan bimbingan yang diberikan pada kwartir daerah sifatnya sama
oleh Gubernur dengan anggota-anggotanya.
(3) Bantuan dan bimbingan yang diberikan pada kwartir cabang sifatnya sama
oleh Bupati dengan anggota-anggotanya.
(4) Bantuan dan bimbingan yang diberikan pada kwartir ranting sifatnya sama
oleh Camat dengan anggota-anggotanya.
(5) Bantuan dan bimbingan yang diberikan pada gugus depan berbentuk program
serta nasihat dan finansial oleh pembimbing gugus depan dengan anggota dari
masyarakat.
(6) Bimbingan yang diberikan pada satuan karya pramuka berbentuk nasehat
mengenai program serta organisasi dan bantuan finansial oleh ketua yang
dipilih dan anggota-anggotanya.
Pasal 26
Pemeriksaan Keuangan
Badan independen dibentuk dalam musyawarah adalah lembaga pemeriksa
keuangan pramuka yang berfungsi memeriksa dan mengawasi keuangan.
Beranggotakan 5 dari anggota pramuka ditambah dari staf lain yang
berpengalaman mengenai keuangan. Lembaga ini dibantu akuntan publik dan
diatur lebih lanjut pada petunjuk pelaksanaan.
BAB VI
MUSYAWARAH DAN REFERENDUM
Pasal 27
Musyawarah
Dalam pengambilan kebijakan untuk memutuskan sesuatu, musyawarah adalah
forum tertinggi yang dapat diambil dalam gerakan pramuka.
Pasal 28
Referendum
Jika ada sesuatu yang mungkin tidak biasa atau luar biasa, makan dapat dilakukan
referendum.
BAB VII
PENDAPATAN DAN KEKAYAAN
Pasal 29
Pendapatan
Pendapatan didapat dari iuran anggota menyesuaikan hari yang disepakati,
bantuan dan sumbangan serta usaha yang dilakukan oleh anggota pramuka itu
sendiri.
Pasal 30
Kekayaan
Kekayaan yang dimiliki berbentuk barang yang nyata maupun tidak, bergerak
ataupun tidak dan haknya milik intelektual. Pengalihan kekayaan dilakukan
dengan hasil rapat antara Mabi dan pengurus kwartir.
BAB VIII
ATRIBUT
Pasal 31
Lambang
Tunas Kelapa merupakan lambang Gerakan Pramuka. Buah nyiur jika tumbuh
disebut cikal, istilah cikal bakal di Indonesia artinya penduduk asli dengan
keturunan baru. Jadi, anggota gerakan pramuka sebagai inti bagi kelangsungan
hidup bangsa Indonesia. Buah nyiur dapat tumbuh dimana saja artinya anggota
pramuka dapat menyesuaikan diri dimana saja dan bisa bertahan lama artinya
anggota pramuka sehat jasmani dan rohani serta bisa menghadapi semua
tantangan dalam hidup untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa. Buah Nyiur
tumbuh menjulang tinggi artinya anggota pramuka mempunyai cita-cita tinggi dan
lurus sehingga tidak akan goyah karena apapun. Buah ini tumbuh kuat dan erat
artinya tekad dan keyakinan pada dasar-dasar dan landasan yang baik. Buah ini
berguna dari ujung sampai akarnya artinya anggota pramuka adalah manusia yang
berguna.(Firmansyah & Nufus, 2014)
Pasal 31
Bendera
Bendera Gerakan Pramuka bentuknya segi empat panjang, warna dasarnya putih
disertai dengan lambang pramuka warna merah pada bagian tengahnya.
(Firmansyah & Nufus, 2014)
Pasal 32
Pakaian Seragam dan Tanda-tanda
Supaya dapat membedakan dengan seragam lain, anggota pramuka memiliki
seragam sendiri serta memiliki tanda-tanda yang memiliki fungsi tersendiri guna
meningkatkan sikap disiplin.
BAB IX
PEMBUBARAN
Pasal 33
Pembubaran
Musyawarah nasional gerakan pramuka yang dapat membubarkan gerakan
pramuka dan disetujui oleh seluruh anggota lainnya. Ketika gerakan dibubarkan
maka penyelesaian dalam harta benda yang ada pada gerakan pramuka masih dii
musyawarahkan secara bersama.
BAB X
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 34
Perubahan Anggaran Dasar
Perubahan anggaran juga diputuskan dalam musyawarah dan dihadiri oleh semua
anggotanya.
ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA
BAB I
NAMA DAN TEMPAT
Pasal 1
Nama
Lembaga pendidikan yang mendidik generasi muda dan orang dewasa yang
mendukung adalah gerakan pramuka.
Pasal 2
Tempat Kedudukan
Pramuka diselenggarakan di seluruh wilayah negara Indonesia
BAB II
ASAS, TUJUAN DAN TUGAS POKOK DAN SASARAN
Pasal 3
Asas
Pancasila adalah asas dari gerakan pramuka. Sikap yang diwujudkan dalam
perilaku setiap anggota pramuka dari nilai-nilai pancasila.
Pasal 4
Tujuan
Generasi muda diharapkan dapat menjadi orang yang mempunyai akhlak mulia,
pribadi yang baik, jasmaninya sehat dan berwatak yang baik. Menjadikan warga
yang setia dan patuh pada pancasila, menjadi manusia yang berguna untuk nusa
dan bangsa.
Pasal 5
Tugas Pokok
Tugas dari pramuka adalah menyelenggarakan kepramukaan bagi generasi muda
supaya menjadikan tunas bangsa dengan generasi yang lebih bertanggung jawab,
berani, gigih, mampu mengisi dan membina kemerdekaan nasioanal dan
menjadikan dunia lebih baik.
Pasal 6
Fungsi
Pendidikan yang ada pada kepramukaan adalah pendidikan non formal di luar
sekolah yang menjadi tempat untuk mengembangkan generasi melalui prinsip
dasar kepramukaan.
BAB III
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SIFAT DAN UPAYA
Pasal 7
Pendidikan Kepramukaan
1. Pendidikan yang dilakukan di luar sekolah bisa di alam terbuka. Pendidikan
ini termasuk pendidikan yang praktis dengan menggunakan kegiatan yang
menarik, menantang, sehat serta tetap menggunakan prinsip dasar
kepramukaan.
2. Pendidikan ini juga mengembangkan kemandirian anak dalam belajar supaya
mereka bisa lebih berani dan bisa bertanggungjawab.
3. Pendidikan ini menjadikan generasi muda menjadi seorang yang memiliki
kualitas yang tinggi dan bisa memberikan dampak positif terhadap
masyarakat lainnya.
4. Pendidikan ini saling berhubungan dalam pendidikan pembinaan untuk
generasi muda (individu atau kelomopok, tua atau muda) bertujuan
menjadikan mereka menjadi manusia yang peduli dan mandiri serta tidak
melanggar norma dan nilai bermasyarakat, bangsa dan negara.
5. Pendidikan ini harus menyadari bahwa pengajaran bisa berbeda dengan
pendidikan yang ada di pramuka ini. Pendidikan mengharapkan anak yang
dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Pasal 8
Sifat
(1) Sifat yang dimiliki organisasi ini adalah terbuka, jadi tidak ada batasan untuk
siapa saja yang ingin mengikutinya.
(2) Sifatnya juga universal dan tidak lepas dari metode, prinsip pramuka dan
idealisme.
(3) Sifatnya sukarela tidak pernah memaksakan seseorang.
(4) Organisasi ini sifatnya taat dan patuh pada semua peraturan yang ada.
(5) Tidak bersifat politik, jadi semua yang berhubungan dengan politik tidak bisa
dikaitkan dengan organisasi pramuka ini.
(6) Sifatnya religius artinya semua anggota dapat memeluk agama yang
dipercayainya.
(7) Memiliki sifat persaudaraan, semua anggota pramuka diharapkan memiliki
sikap toleransi terhadap sesama anggota dan manusia lain.
Pasal 9
Upaya dan Usaha
1) Organisasi ini diharapkan dapat mencapai tujuan seperti menumbuhkan dan
menanamkan watak dan akhlak yang mulia melalui kegiatan keagamaan,
kerukunan antar manusia, pengamalan pancasila, menjaga dan
mengembangkan budaya kita, memiliki rasa peduli yang tinggi, pembinaan
atas minat melalui kemajuan teknologi di masa depan. Menanamkan rasa
cinta pada tanah air, negara, dan bangsa, menanamkan sikap kesatuan dan
persatuan, menanamkan sikap persahabatan yang baik, menanamkan sikap
tanggung jawab, percaya diri serta prilaku yang disiplin, mengajari sikap
kewirausahaan, menanamkan rasa kepemimpinan, dan melatih jasmaninya.
2) Tujuan itu dapat dicapai melalui kegiatan perkemahan dan pertemuan antar
sekolah baik dalam negeri atau luar negeri, kegiatan baksi sosial, kegiatan
kerja sama dengan organisasi lain maupun dengan pemerintah setempat.
3) Sarana dan prasarana juga diperlukan dalam meraih tujuan pramuka
4) Kegiatan yang dilakukan tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan yang
ada.
Pasal 9
Pembinaan Watak, Ketrampilan dan Kesehatan
(1) Kegiatan yang ada pada organisasi ini diharapkan dapat membina pribadi,
akhlak yang baik serta watak yang baik juga untuk generasi muda.
(2) Kegiatan yang dilakukan bisa dengan kegiatan ibadah terhadap Tuhan,
memiliki kesadaran yang tinggi tentang bangsa dan negara, bisa
mengamalkan pancasila, mengerti sejarah perjuangan bangsa, memiliki rasa
percaya diri yang tinggi serta memiliki sikap peduli dan tanggungjawab yang
baik.
(3) Kegiatan melalui pelatihan panca indra dan kecakapan lainnya.
(4) Kegiatan yang lebih mengarah pada kesehatan sepeti olahraga atau
penyuluhan kesehatan.
Pasal 10
Pendidikan dan Pelatihan
(1) Anggota pramuka diusahakan bertambah banyak oleh kwatir melalui kegiatan
pelatihan gerakan pramuka sesuai dengan tanggungjawab dan wewenang
masing-masing dengan dibantu oleh kwartir jajaran di bawahnya.
(2) Kegiatan yang dilakukan dibentuk pusat pelatihan dan pendidikan ditingkat
nasional, daerah, maupun cabang.
Pasal 11
Pertemuan untuk Memupuk Persaudaraan
Pertemuan yang dilakukan bisa menanamkan rasa persaudaraan yang tinggi
dimulai dari gugus depan sampai kwartir dalam melestarikan keutuhan bangsa dan
negara. Pertemuan ini juga bisa menanamkan rasa kekeluargaan serta semangat
dalam hal positif yang mengandung mengenai pendidikan. Agar keutuhan
persaudaraan tetap terjaga diharapkan pertemuan ini dapat dilakukan sesering
mungkin.
Pasal 12
Peralatan dan Perlengkapan Pendidikan
Peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan pramuka diusahakan oleh semua
jajaran pramuka dengan dibentuknya koperasi atau kedai pramuka. Koperasi atau
kedai harus mendapat ijin dari kwartir nasional sehingga bisa dikelola oleh
kwartir
Pasal 13
Kehumasan dan Pengabdian Masyarakat
(1) Melaksanakan kegiatan kehumasan dari gugus depan hingga kwartir nasional.
(2) Kegiatan ini dilakukan supaya mendapat dukungan, umpan balik dari
anggota, masyarakat atau pemerintah dan menjadikan sebagai alat pendidikan
pramuka.
(3) Kehumasan bisa dilakukan oleh semua anggota pramuka.
(4) Kegiatan yang dilakukan adalah pengabdian pada masyarakat.
Pasal 14
Hubungan dengan Intansi Pemerintah, Nonpemerintah, di Dalam dan di
Luar Negeri
Diselenggarakan melalui instansi pemerintah dan non pemerintah dalam negeri
ataupun luar negeri. Kegiatan ini dapat bekerja sama dengan organisasi pramuka
tingkat nasional maupun internasional dan kwartir nasional mengetahuinya.
BAB IV
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN, METODE KEPRAMUKAAN, KODE
KEHORMATAN PRAMUKA, SISTEM AMONG, MOTO DAN KIASAN
DASAR
Pasal 15
Prinsip Dasar Kepramukaan
1. Takwa dan iman kepada Tuhan, memiliki sikap peduli yang tinggi, dan taat
pada kode kehormatan pramuka merupakan prinsip dasar.
2. Norma hidup yang diamalkan pada anggota pramuka dilakukan melalui
penghayatan sendiri sehingga kegiatan dapat dilakukan dengan kemauan
sendiri.
3. Anggota pramuka harus menerima prinsip dasar pramuka diantaranya
menaati perintah Tuhan, harus bisa menjaga lingkungan sosial dan persatuan
bangsa, lingkungan yang bersih dan damai bisa memberikan kenyamanan
dalam melakukan kegiatan, manusia masih memerlukan bantuan orang lain
karena sifatnya yang tidak bisa sendiri, dan prinsip yang ada harus dipahami
dan ditingkatkan guna untuk masa depan bangsa dan negara.
Pasal 16
Metode Kepramukaan
1. Mengamalkan kode kehormatan, belajar dengan melakukan praktik,
sistemnya beregu, kegiatannya bisa dilakukan di alam terbuka, dan
menggunakan kegiatan yang menarik serta mengandung nilai pendidikan
yang sesuai merupakan metode dengan belajar interaktif progersif.
2. Metode yang dilakukan tidak luput dari prinsip dasar dan kaitannya dengan
kedua terletak saat dilakukan kode kehormatan pramuka.
3. Memiliki fungsi yang spesifik yang bersama-sama menunjang dan
memperkuat tujuan pramuka merupakan unsur pada metode pramuka.
Pasal 17
Kode Kehormatan Pramuka
(1) Janji disebut satya dan ketentuan moral disebut darma merupakan unsur yang
ada pada metode pramuka
(2) Satya diucapkan dengan sukarela oleh anggota pramuka, digunakan sebagai
pengikat bahwa dirinya sukarela mengamalkannya, dan digunakan sebagai
titik pertama dalam mengikuti gerakan pramuka.
(3) Darma dilakukan sebagai alat yang digunakan sebagai pedoman dalam
akhlak. Memberikan pengalaman yang baik dalam mendorong anggota
pramuka untuk mematuhi nilai di masyarakat. Mendorong anggota untuk
memiliki rasa demokratis, saling menghormati, dan kerja sama yang tinggi.
(4) Budaya organisasi melandasi perilaku semua anggota dalam kegiatan
organisasi adalah kode kerhormatan pramuka
(5) Golongan usia juga perlu diperhatikan dalam perkembangan jasmani dan
rohani anak seperti : pramuka siaga, penegak, pandega dan anggota dewasa.
Dwisatya “demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh”
1. menjalakan kewajiban kepada Tuhan, NKRI dan aturan keluarga
2. akan berbuat baik setiap hari
Dwidarma
1. patuh kepada ayah dan ibu itu siaga
2. tidak putus asa dan berani itu siaga
Trisatya “demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh”
1. menjalankan kewajiban terhadap Tuhan, NKRI dan mengamalkan
pancasila
2. menolong sesame hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3. menepati dasadarma
Dasadarma
1. takwa kepada Tuhan YME
2. cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. patriot yang sopan dan kesatria
4. patuh dan suka bermusyawarah
5. rela menolong dan tabah
6. rajin, terampil dan gembira
7. hemat, cermat dan bersahaja
8. disiplin, berani dan setia
9. bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10. suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Pasal 18
Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
a. melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinannya
b. jasmani dan rohaninya sehat
c. dibina antara kesadaran bangsa dan negara
d. menjaga kelestarian lingkungan alam semesta
e. mempunyai sikap kebersamaan dan tidak ada rasa egois
f. diharapkan dapat menghargai, menghormati pendapat yang dikeluarkan orang
lain dan setuju atas apa yang telah disepakati bersama
g. menjadi manusia yang bisa berguna untuk bangsa dan negara seperti
menolong ketika ada kegiatan yang membutuhkan bantuan kita.
h. Memiliki rasa ikhlas mengenai tugas yang diamanahkan kepada kita sebagai
persiapan menghadapi rintangan yang akan dating di masa depan.
i. Hidup secara hemat selalu memperhatikan apa yang dilakukan dengan dipikir
secara matang agar tidak gegabah.
j. Dapat mengatur diri sendiri sehingga bisa menghadapi segala sesuatu yang
terjadi, berani dalam kebenaran dan mengakui jika salah.
k. Diharapkan bisa menepati janji, bisa mematuhi segala aturan yang berlaku
dan bisa bertanggungjawab.
l. Memiliki daya nalar yang bagus dalam mengemukakan sebuah gagasan serta
sangat hati-hati dalam bertindak dan berbicara.
Pasal 19
Belajar Sambil Melakukan
a. Lebih melakukan pendidikan dengan melakukan pratek, jadi pelajaran yang
dipelajari tidak hanya diingat tapi dilakukan dengan mengasah keterampilan
guna memberikan pengalaman bagi generasi muda
b. Diharapkan kepada generasi muda untuk selalu mempunyai rasa ingin tahu
yang luas sehingga bisa memicu dalam pengetahuan yang luas.
Pasal 20
Sistem Beregu
Sistem yang dipakai adalah beregu karena dengan ini generasi muda dapat belajar
mengenai memimpin dan dipimpin, diatur dan mengatur, melakukan kegiatan
bersama-sama sehingga tidak ada yang merasa sendiri.
Pasal 21
Kegitan yang Menantang dan Menarik
(1) Dilaksanakan menggunakan kegiatan yang menarik dan menantang generasi
muda supaya mengikuti kegiatan pramuka.
(2) Kegiatan yang dilakukan harus kreatif supaya anggota pramuka tidak bosan,
tetapi tetap mengandung nilai pendidikan yang dapat merubahnya menjadi
lebih baik.
(3) Selalu memperhatikan mengenai asas, manfaat dan modern.
(4) Dilaksanakan secara terpadu dan sejalan dengan perkembangan anak dan
sesuai dengan usia anak tersebut.
(5) Anggota pramuka dikelompokkan sesuai dengan jenis kelamin sehingga
mempermudah kegiatan.
(6) Lebih ditekankan pada pada pengembangan minat, bakat dan pengetahuan
intelektual peserta didik sehingga bisa bermanfaat bagi semua orang.
Pasal 22
Kegiatan di Alam Terbuka
(1) Kegiatan yang dilakukan lebih menekankan pada keselamatan, kesehatan dan
keamanan peserta didik.
(2) Memberikan pengalaman antar ketergantungan dan unsur-unsur alam untuk
melestarikannya.
(3) Generasi muda harus mengetahui bahwa lingkungan merupakan hal yang
penting yang harus diperhatikan sebagai hal pertama dalam kegiatan yang
dilakukan.
(4) Menyadari bahwa hidup tidak selalu harus dikerjakan dengan hal yang
berlebihan, semuanya bisa dilakukan dengan kesederhanaan.
Pasal 23
Sistem Tanda Kecakapan
(1) Tanda bukti diberikan pada pramuka bisa mengamalkan nilai-nilai
kepramukaan adalah tanda kecakapan.
(2) Merangsang dan mendorong anggota pramuka dan mengamalkan nilai-nilai
pramuka adalah tujuan dari sistem tanda kecakapan.
(3) Anggota pramuka berusaha untuk mempunyai keterampilan khusus sehingga
berguna bagi kehidupan bangsa dan negara.
Pasal 24
Sistem Persatuan Terpisah untuk Putra dan Putri
Semua kegiatan baik yang menjadi Pembina putra dan putri harus sesuai dengan
jenis kelamin. Ketika perkemahan harus dijamin keselamatannya dan dijaga
antara tempat putra maupun putri
Pasal 25
Sistem Among
a. Mendidik anggota pramuka menjadi manusia yang lebih baik lagi baik
jasmani dan rohaninya dengan tanggungjawab dan kepentingan bersama.
b. Memiliki prinsip-prinsip seperti:
a. Ing ngarso sung tulodo (di depan menjadi teladan).
b. Ing madya mangun karso (di tengah membangun kemauan).
c. Tut wuri handayani (dari belakang memberi dorongan dan pengaruh yang
baik kea rah kemandiriaan).
c. Anggota dewasa harus memperhatikan sikap yang bisa merangkul anggota
yang lebih muda seperti kasih sayang, keadilan, berkorban, disiplin serta
sikap yang dapat memberi contoh baik kepada generasi muda.
d. Anggota dewasa harus memperhatikan perkembangan yang dialami generasi
yang lebih muda.
e. Generasi muda mendapat dukungan dan semangat penuh oleh anggota
dewasa sehingga bisa lebih baik lagi.
Pasal 26
Moto Gerakan Pramuka
Satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan adalah motto dari pramuka. Sebelum
melakukan kegiatan, anggota harus melafalkan kode kehormatan.
Pasal 27
Kiasan Dasar
(1) Setuatu yang dicapkan saat dalam melakukan pendidikan pramuka adalah
kiasan dasar.
(2) Kiasan dasar digunakan untuk meningkatkan imajinasi sesuai dengan usia
dan kemampuannya sehingga bisa mendorong kreatifitas anak anak dalam
kegiatan peserta didik.
(3) Kegiatan yang dilakukan harus yang menarik, menantang dan merangsang
keingintahuan peserta didik menyesuaikan kondisi dan kebutuhan anak.
(4) Sasaran dan tujuan yang diharapkan dalam pendidikan pramuka ini untuk
semua anggota pramuka adalah suatu unsur dalam metode pramuka yang
dilakukan tidak boleh memberatkan generasi muda tetapi lebih memberikan
pengalaman.
BAB V
ANGGOTA
Pasal 28
Anggota Gerakan Pramuka
Anggota pramuka adalah warga negara Indonesia yang sukarela untuk mengikuti
kegiatan pramuka yang terdiri dari anggota muda dan dewasa.
Pasal 29
Anggota Muda
Usia 7 -10 tahun siaga, usia 11-15 tahun penggalang, usia 16-20 tahun penegak
dan usia 21-25 pandega. Usia muda tapi sudah menikah maka dijadikan satu
dengan anggota dewasa.
Pasal 30
Anggota Dewasa
(1) Usia 25 tahun keatas disebut anggoat dewasa yang terdiri dari dewasa biasa (
masih aktif sebagai fungsionaris) dan mitra ( sudah tidak aktif sebagai
fungsionaris tetapi sudah bergabung dalam kwartir masing-masing tingkat)
(2) Orang tua dari peserta didik juga ikut berperan dalam membimbing anak-
anaknya dalam melaksanakan pramuka dikeluarganya.
Pasal 31
Anggota Luar Biasa
Warga yang menetap sementara di Indonesia dan bergabung aktif di kegiatan
pramuka.
Pasal 32
Anggota Kehormatan
Seseorang yang sangat berjasa pada kepramukaan disebut anggota kehormatan.
Kwartir nasional bisa mengusulkan calon anggota kehormatan.
Pasal 33
Hak dan Kewajiban Anggota
1. Semua anggota berhak mendapat kartu tanda keanggotaan (KTA), anggota
menggunakan seragam pramuka, bisa memilih jabatan organisasi, dan bisa
membela diri sendiri dalam mendapatkan perlindungan.
2. Semua anggota memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan kode
kehormatan dan menaati aturan yang telah dibuat bersama, membayar iuran
setiap hari yang disepakati, dan bisa menjunjung tinggi harkat dan martabat
pramuka.
Pasal 34
Pemberhentiaan Anggota
1. Seseorang berhenti dalam anggota pramuka bisa atas kemauan sendiri,
diberhentikan maupun meninggal dunia. Dapat juga diberhentikan jika
anggota tersebut melanggar kode kehormatan dan merugikan nama baik
pramuka
Pasal 35
Pembelaan Anggota
(1) Anggota yang diberhentikan masih bisa membela diri dalam siding.
(2) Jika anggota yang diberhentikan tidak bisa menerima keputusan dewan
kehormatan maka bisa mengajukan banding satu tingkat diatasnya.
BAB VI
ORGANISASI
Pasal 36
Gugus Depan
(1) Satuan organisasi gerakan pramuka adalah unit kepramukaan merupakan
gugus depan. Dikelola secara kolektif dan ketua gugus depan dipilih secara
musyawarah.
(2) Gugus depan terdiri atas siaga, penggalang, penegak, dan pandega. Anggota
putra dan putri tetap dipisah. Kecuali terdapat anggota yang cacat itu
dikelompokkan dalam kelompok khusus.
(3) Kwartir ranting yang menghimpun gugus depan
Pasal 37
Satuan Karya Pramuka
Saka adalah tempat pendidikan pramuka dalam membina pengetahuan generasi
muda dibidang tertentu. Tempat untuk melakukan kegiatan sebagai pengabdian
kepada masyarakat menerapkan prinsip dasar. Adanya kegiatan ini memberikan
pengalaman terhadap peserta didik mengenai ilmu teknologi dan pengetahuan.
Saka putra dan saka putri dipisah.
Pasal 38
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan Pramuka
Tempat pelatihan dan pendidikan anggota pramuka merupakan pusat pelatihan
dan pendidikan dari kwartir dalam bagian integral. Tingkat daerah, nasional dan
cabang merupakan lembaga pendidikan pramuka.
Pasal 39
Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan Pramuka
Tempat pengembangan dan penelitian anggota pramuka merupakan pusat
pengembangan dan penelitian dari kwartir dalam bagian integral. Tingkat daerah,
nasional dan cabang merupakan lembaga pendidikan pramuka.
Pasal 40
Lembaga Pemeriksaan Keuangan Gerakan Pramuka
(1) Badan yang dibentuk musyawarah gerakan pramuka memiliki fungsi untuk
memeriksa dan mengawasi keuangan.
(2) Keuangan dipimpin oleh pengurus yang telah dipilih dan bisa
bertanggungjawab pada lembaga keuangan.
(3) Pengurus susunan keuangan terdiri dari ketua, wakil, sekretaris dan 2 anggota
lainnya.
(4) Keuangan dapat dibantu oleh seorang yang telah berpengalaman mengenai
keuangan.
BAB VII
MUSYAWARAH, RAPAT KERJA DAN REFERENDUM
Pasal 41
Musyawarah Nasional dan Musyawarah Nasional Luar Biasa
Musyawarah menjadi kebijakan paling aman saat mengambil keputusan.
Musyawarah nasional luar biasa dilakukan saat ada sesuatu yang mendesak.
Keduanya dikatakan sah jika dihadiri minimal 2/3 anggota kwartir daerah.
Pasal 42
Peserta Musyawarah Nasional
Anggotanya terdiri dari utusan daerah dan pusat. Jumlah yang dimiliki utusan
pusat 10 orang sedangkan jumlah yang dimilik utusan daerah 10 orang juga.
Anggotanya terdapat putra dan putri. Setiap anggota walaupun yang berwenang
hanya memiliki satu suara saja.
Pasal 43
Peninjau Musyawarah Nasional
Ada beberapa yang dapat dihadiri peninjau daerah seperti unsur dewan kerja,
andalan, kehormatan dan majelis pembimbing dengan persetujuan tertulis dari
kwartir yang bersangkutan.
Pasal 44
Acara Musyawarah Nasional
Pembahasan mengenai tanggungjawab keuangan kwartir nasional. Pembahasan
mengenai strategi gerakan pramuka dalam masa bakti selanjutnya. Penetapan
anggaran dasar dan pemilihan bersama untuk ketua kwartir atau pengurus baru.
Pasal 45
Penyampaian Usul dan Materi Musyawarah Nasional
Penyampaian materi secara tertulis dalam musyawarah nasional oleh kwartir
daerah minimal enam bulan sebelum dilakukan musyawarah. Waktu yang
diberikan dalam mempersiapkan bahan musyawarah paling sedikit 2 bulan.
Penyampaian materi dilakukan kwartir nasional pramuka.
Pasal 46
Rapat Kerja
(1) Dilakukan setiap 1 tahun sekali, dan dilakukan dalam mengambil
pengendalian operasional.
(2) Anggota yang mengikuti rapat kerja kwartir adalah unsur dewan kerja, ketua
dan sekretaris kwartir, dan andalan kwartir yang bersangkutan. Sedangkan
Pembina gugus depan dan unsur anggota muda adalah peserta yang dapat
mengikuti rapat kerja gugusdepan.
(3) Siding paripurna penegak dan pandega adalah dewan kerja yang
diselenggarannya rapat kerja yang dilakukan sebagai pengendalian
pelaksanaan pembinaan pramuka.
Pasal 47
Referendum
(1) Dalam menghadapi permasalahan referendum digunakan dalam mencari
solusi mengenai pemungutan suara. Semua kwartir bisa melakukan
referendum.
(2) Ketika saat ada masalah yang mendesak sehingga kwartir tidak bisa
memutuskan sendiri maka diadakan referendum dan musyawarah tidak bisa
dilakukan.
(3) Diselenggarakan dengan jelas dan tertulis sehingga tidak ada yang akan
bertanya hanya setuju dan tidak setuju saja. Waktu dalam menjawab pasti
diumumkan.
(4) Hasil keluar paling lambat 1 bulan setelah dilakukan referendum.
BAB VIII
PENDAPATAN DAN KEKAYAAN
Pasal 48
Pendapatan
1. Pendapatan didapat oleh iuran anggota, APBD, sumbangan masyarakat,
usaha yang dilakukan, dan bantuan majelis pembimbing.
2. Dana dalam bentuk uang disimpan di Bank dengan nama kwartir dan dikelola
bendahara kwartir yang bersangkutan.

Pasal 49
Kekayaan
Kekayaan yang dimiliki adalah benda bergerak (usaha tetap, perlengkapan kantor,
kendaraan atau uang tunai) dan tak bergerak (bangunan atau tanah) serta atas
kekayaan intelektual (atas merk, hak cipta, atau paten seperti buku mengenai
pramuka, atribut pramuka dan lembaga pramuka)
Pasal 50
Pengelolaan, Pemanfaatan, Pengusahaan dan Pengalihan Kekayaan
(1) Pemanfaatan dan pengelolaan kekayaan pramuka adalah wewenang yang
dilakukan oleh pengurus kwartir masing-masing yang bersangkutan.
(2) Aset tetap diputuskan dan mendapat persetujuan dari pengurus kwartir atau
gugus depan oleh majelis pembimbing disetujui.
BAB IX
ATRIBUT
Pasal 51
Lambang
Tunas Kelapa merupakan lambang Gerakan Pramuka. Buah nyiur jika tumbuh
disebut cikal, istilah cikal bakal di Indonesia artinya penduduk asli dengan
keturunan baru. Jadi, anggota gerakan pramuka sebagai inti bagi kelangsungan
hidup bangsa Indonesia. Buah nyiur dapat tumbuh dimana saja artinya anggota
pramuka dapat menyesuaikan diri dimana saja dan bisa bertahan lama artinya
anggota pramuka sehat jasmani dan rohani serta bisa menghadapi semua
tantangan dalam hidup untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa. Buah Nyiur
tumbuh menjulang tinggi artinya anggota pramuka mempunyai cita-cita tinggi dan
lurus sehingga tidak akan goyah karena apapun. Buah ini tumbuh kuat dan erat
artinya tekad dan keyakinan pada dasar-dasar dan landasan yang baik. Buah ini
berguna dari ujung sampai akarnya artinya anggota pramuka adalah manusia yang
berguna.(Firmansyah & Nufus, 2014)
Pasal 52
Bendera
Bendera Gerakan Pramuka bentuknya segi empat panjang, warna dasarnya putih
disertai dengan lambang pramuka warna merah pada bagian tengahnya.
(Firmansyah & Nufus, 2014)
Pasal 53
Pakaian Seragam Pramuka dan Tanda-tanda
Supaya dapat membedakan dengan seragam lain, anggota pramuka memiliki
seragam sendiri serta memiliki tanda-tanda yang memiliki fungsi tersendiri guna
meningkatkan sikap disiplin.
BAB X
PEMBUBARAN
Pasal 56
Akibat Hukum dan Pembubaran
Seluruh harta milik gerakan pramuka ketika ada pembubaran maka diselesaikan
oleh panitia yang dibentuk oleh musyawarah dengan diadakan secara khusus.
BAB XI
LAIN-LAIN
Pasal 57
Petunjuk Penyelenggaraan
Ketentuan yang diperlukan secara lanjut diatur dengan petunjuk pelaksanaan lain.
Pelaksanaannya tidak bisa bertentangan dengan AD atau ART. Kwartir nasional
pramuka yang melaksanakannya.
Pasal 58
Perubahan Anggaran Rumah Tangga
Kwartir nasional pramuka dapat merubah anggaran rumah tangga.

BAB XII
PENUTUP
Pasal 59
1. Anggaran rumah tangga yang belum dipastikan akan diatur kwartir nasional
pramuka.
2. Kwartir nasional gerakan pramuka dapat menyusun anggaran rumah tangga
dengan wewenang dalam musyawarah tahun 2008 di Jakarta melalui
anggaran dasar yang disahkan keputusan presiden nomer 24 tahun 2009
sebagai rujukan.

RANGKUMAN

DISKUSI
Diksusikanlah soal berikut dengan teman-teman anda, untuk semakin
meningkatkan pemahaman anda terhadap materi!
1. Apakah maksud dari Gerakan Pramuka yang terdiri dari anggota muda?
2. Apakah isi landasan kode etik dan bagaimana pengaplikasiannya?

Petunjuk Jawaban Diskusi


1. Kaum muda dengan umur 7-10 tahun disebut Siaga, umur 11-15 tahun disebut
Penggalang, umur 16-20 tahun disebut Penegak, umur 21-25 tahun disebut
Pandega. Golongan Siaga, peserta didik kelas 1-3 sekolah dasar (SD).
Golongan Penggalang, peserta didik kelas 4-6 SD dan kelas 7-9 sekolah
menengah pertama (SMP). Golongan Penegak, peserta didik kelas 8-10
sekolah menengah atas (SMA) sampai dengan Perguruan Tinggi.
2. Landasan kode etik Pramuka yaitu Dasa Dharma dan Trisatya. Isi Dasa Dharma
yaitu sebagai berikut.
a. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
1) Menjalankan semua perintah Tuhan serta meninggalkan segala larangan-
larangan-Nya.
2) Menbaca doa atau niat karena Allah dalam setiap mengawali dan
mengakhiri kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Patuh dan berbakti kepada kedua orang tua, serta sayang kepada saudara.
b. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
1) Selalu menjaga kebersihan lingkungan baik di sekolah maupun di rumah.
2) Ikut menjaga kelestarian alam, baik flora maupun fauna.
3) Membantu fakir miskin, yatim piatu, orang tua jompo dan mengunjungi
yang sakit.
c. Patriot yang sopan dan ksatria
1) Belajar di sekolah dengan baik.
2) Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
3) Membiasakan diri untuk berani mengakui kesalahan dan membenarkan
yang benar.
4) Ikut serta dalam pertahan bela negara.
d. Patuh dan suka bermusyawarah.
1) Patuh kepada kedua orang tua, guru dan pembina dengan cara
mengerjakan tugas sebaik-baiknya.
2) Berusaha mufakat dalam setiap musyawarah.
3) Tidak mengambil keputusan secara tergesa-gesa yang didapatkan tanpa
melalui musyawarah.
e. Rela menolong dan tabah.
1) Selalu berusaha menolong sesama yang sedang mengalami musibah atau
kesusahan serta tidak pernah meminta atau mengharapkan imbalan
(pamrih).
2) Tabah dalam mengalami berbagai kesulitan dengan tidak banyak
mengeluh, dan tak mudah putus asa.
3) Bersedia menolong tanpa diminta.
f. Rajin, trampil dan gembira.
1) Membiasakan menyusun jadwal dalam kegiatan sehari-hari.
2) Tidak pernah bolos dari sekolah, selalu hadir diwaktu latihan atau
pertemuan pramuka.
3) Dapat membuat berbagai macam kerajinan atau hasta karya yang
berguna.
4) Selalu riang gembira diwaktu melakukan kegiatan atau pekerjaan.
g. Hemat, cermat dan bersahaja.
1) Tidak boros dan bersikap hidup hemat.
2) Rajin menabung.
3) Bersikap hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan.
4) Tepat waktu (kesekolah, belajar, latihan, dll).
5) Bisa membuat perencanaan sebelum tindakan.
h. Disiplin, berani dan setia.
1) Selalu tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan.
2) Mendahulukan kewajiban dibanding sebelum meminta haknya.
3) Berani mengambil keputusan.
4) Tidak mengecewakan orang lain.
i. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
1) Tidak mengelakkan amanat dengan sesuatu alasan yang dicari-cari.
2) Jujur tidak mengada-ada.
j. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.
1) Selalu berfikir positif dan menghargai sikap atau pendapat orang lain dan
bisa menyumbangkan saran yang baik dengan cara yang baik.
2) Berhati-hati mengendalikan diri dari ucapan yang tidak pantas dan
menimbulkan ketidak percayaan orang lain pada dirinya.
3) Berusaha menjaga diri dalam segala tindak tanduk perbuatan yang jelek
melanggar menurut kehidupan masyarakat dan aturan agama.
Adapun untuk isi Tri Satya yaitu sebagai berikut.
a. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Menjalankan kewajiban/perintah Tuhan, serta menjauhi segala
apa yang menjadi larangan-Nya dan berkewajiban terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
b. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
Kewajiban terhadap Pancasila, yaitu dengan cara menghayati dan
mengamalkan isinya dan berkewajiban terhadap sesama masyarakat.
c. Menepati Dasa Darma. Kewajiban mengayati dan mengamalkan Dasa
Dharma.
DAFTAR RUJUKAN

Firmansyah, Z. A., & Nufus, H. (2014). Panduan Resmi Pramuka. WahyuMedia.


Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=gFIhDAAAQBAJ.

Dani, K. A. S., & Anwari, K. B. (2015). Buku Panduan Pramuka Penggalang.


Retrieved from https://books.google.com/books?id=9wOCCwAAQBAJ.

Firmansyah, Z. A., & Nufus, H. (2014). Panduan Resmi Pramuka. Retrieved from
https://books.google.com/books?id=gFIhDAAAQBAJ.

Mertoprawiro, S. (1992). Pembinaan Gerakan Pramuka dalam membangun watak


dan bangsa Indonesia. Retrieved from
https://books.google.com/books?id=0Q8aAAAAIAAJ.

Anda mungkin juga menyukai