Anda di halaman 1dari 65

MINIRISET PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

“Upacara Pembukaan Latihan Siaga di SDN 064007 Jl. Kapten


Rahmad Buddin Kel. Terjun Kec. Medan Marelan (Gudep Kota
Medan 21-1147 dan 21-1148)”

Laporan untuk memenuhi Tugas Individu

Dosen Pengampu :

Dr, USIONO, MA.

Disusun Oleh:

Sem. IV/PGMI-1

ISNA APRIYANTI (0306172100)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2019
Kata pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt. berkat rahmat dan ridho-
Nya saya dapat menyelesaikan tugas Mini Riset yang dilakukan di SDN 064007
Jl. Kapten Rahmad Buddin Kel. Terjun Kec. Medan Marelan (Gudep Kota
Medan 21-1147 dan 21-1148). Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat
tugas mata kuliah Pendidikan Kepramukaan.
Saya menyadari pada saat penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bimbingan dan bantuan dari segala pihak, karena itu saya ingin mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Usiono, MA. Selaku Dosen Pendidikan Kepramukaan.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan. Untuk itu diharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Demikian kiranya semoga
makalah yang telah dibuat ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.

Medan, 28 Maret 2019

Penulis
BAB I

A. Latar Belakang

Gerakan Pramuka sebagai suatu wadah pendidikan nonformal di


lingkungan masyarakat, wajib mengarahkan dan mengatur semua tindakan dan
langkahnya. Gerakan Pramuka menyelenggarakan upacara sebagai alat
pendidikan dan dilaksanakan dengan khidmat, teratur dan tertib, meliputi upacara
umum, pembukaan dan penutupan latihan, pelantikan, dan upacara pemberian
penghargaan. Sebelum menjadi anggota pramuka, calon anggota perlu mengikuti
serangkaian upacara pelantikan.

Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan


yang wajib dilaksanakan dengan khidmat dan tertib, sehingga merupakan kegiatan
teratur untuk menciptakan kebiasaan yang mengarah kepada budi pekerti luhur.
Kemudian upacara di dalam pembinaan kepramukaan merupakan alat pendidikan
berkaitan erat dengan proses perkembangan jiwa peserta (peserta didik) untuk
menumbuhkan rasa kesadaran pada peserta tersebut.

Sebagaimana diketahui bahwa pramuka digolongan berdasarkan usia


peserta didik. Berdasarkan penggolongan ini anggota Gerakan Pramuka dapat
dikelompokkan menjadi pramuka siaga, penggalang, penegak, dan pandega.
Pramuka siaga merupakan sebutan bagi anggota pramuka yang berusia antara 7
hingga 10 tahun. Pada usia tersebut anak-anak memiliki sifat unik yang sangat
beraneka macam yang pada dasarnya merupakan pribadi-pribadi aktif dan tidak
pernah diam.

Siaga mengikuti cermin kepribadian Pembinanya,satuan di gugusdepan


sebagai tempat berhimpunnya Pramuka Siaga disebut Perindukan Siaga.
Perindukan idealnya terdiri atas 18-24 Pramuka Siaga yang dibagi ke dalam 3-4
kelompok. Satuan terkecil dalam pramuka siaga disebut Barung dan satuan-satuan
dari beberapa barung disebut perindukan. Setiap barung beranggotakan 5-10
orang pramuka siaga dan dipimpin oleh seorang pemimpin barung yang dipilih
oleh anggota barung itu sendiri. Masing-masing pemimpin barung ini nanti akan
memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi pemimpin barung utama yang
disebut sulung. Sebuah perindukan terdiri dari beberapa barung yang akan
dipimpin oleh sulung(Kwarnas).

Perindukan Siaga dipimpin oleh Pembina Perindukan Siaga disingkat


Pembina Siaga dibantu oleh Pembantu Pembina Siaga.Untuk melaksanakan tugas
di tingkat Perindukan, dipilih Pemimpin Barung Utama, dipanggil Sulung, yang
dipilih dari para Pemimpin Barung.

Kegiatan Siaga adalah kegiatan yang menggembirakan, dinamis,


kekeluargaan, dan berkarakter.Pembina adalah kunci pokok di dalam mengemas
bahan latihan, dan kreativitas Pembina sangat diperlukan. Semakin akrab
hubungan antara Pembina dengan Siaga maka akan semakin tinggi tingkat
ketertarikan Siaga untuk tetap berlatih. Dikreasi untuk membekali para pembina
siaga. Tentunya seorang pembina, teristiwa untuk adik- adik usia Siaga diperlukan
kemampuan khusus, disamping memahami psikologi anak, setidaknya harus tahu
bahwa tingkat anak-anak itu sangat menyukai permainan
Sifat uniknya merupakan kepolosan seorang anak yang belum tahu resiko
dan belum dapat diserahi tugas dan tanggung jawab secara penuh. Sifat yang
cukup menonjol adalah keingintahuan yang sangat tinggi, senang berdendang,
menari dan menyanyi, agak manja, suka meniru, senang mengadu, dan sangat
suka dipuji. Dalam kepramukaan, terkhususnya pramuka siaga terdapat 3
tingkatan yakni mula, bantu, tata yang di capai anggota siaga dengan syarat-
syarat tertentu . Dalam pramuka siaga juga terdapat satuan, tanda kecakapan
umum serta upacara pembukaan dan penutupan latihan perindukan siaga. Hal
itulah yang mendasari penulis untuk membahas tentang pramuka siaga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pramuka siaga ?
2. Mengapa disebut sebagai siaga ?
3. Apa sajakah tingkatan dalam siaga?
4. Apa sajakah kode kehormatan dalam pramuka siaga?
5. Apa sajakah satuan siaga itu?
6. Bagaimana cara memperoleh tanda kecakapan umum dalam siaga ?
7. Bagaimana alur upacara pembukaan dan penutupan latihan perindukan
siaga ?
BAB II

KONSEP DAN HIPOTESIS

KONSEP
1. MENGENAL PRAMUKA

Gerakan pramuka atau dalam dunia intenasional disebut scouting,


merupakan organisasi kaum muda yang juga telah berkembang tidak hanya
diindonesia tetapi di seluruh dunia. Kepramukaan diindonesia sebelum
tahhun1961 lebih sering disebut gerakan kepanduan.

Pramuka pada awalnya tumbuh di Inggris pada tahun 1907, yang


dipelopori oleh Sir Robert Baden-Powell. Ide mendirikan organisasi ini pada
awalnya di ilhami oleh dua organisasi remaja yang telah lebih dahulu
terbentuk, yakni Sons Of Daniel Boone, yang didirikan oleh Daniel Carter
Beard, seorang naturalis-ilustrator. Dan Woodcraft Indian, yang di pelopori
oleh Ernest Thompson Seton, seorang penulis inggris kelahiran kanada.

Jadi, sebagaimana didefenisikan Baden Powell, bahwa kepramukaan itu


bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari dengan tekun, bukan pula
merupakan kumpulan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari suatu buku.
Melainkan suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka.

Berdasarkan revolusi konverensi kepanduan dunia pada tahun 1924,


bertempat di kopenhagen, Denmark, diperoleh kesempatan bahwa, kepanduan
memiliki 3 sifat, yaitu:

1. Nasional
2. Internasional
3. Universal

2. SEJARAH KEPANDUAN
Pramuka adalah organisasi kepanduan Indonesia. Setiap Negara didunia
memiliki organisasi kepanduan masing-masing, tentunya dengan nama yang
berbeda-beda, namun dengan tujuan yang sama. Sebagaimana kita ketahui,
lahirnya kepanduan ini dari tangan tentara inggris, seniman, actor dan juga
pemikir bebas bernama Baden Powell. Beliau menorehkan prestasi, yaitu
kegigihannya mempertahankan kota Mafeking di Afrika Utara dalam perang
Boer War.

Pada masa perang yang dilaluinya, ia melihat banyak pemuda yang ikut
berperang dan memiliki potensi yang tinggi, dari pengamatannya itulah
muncul gagasan mengenai kepanduan. Untuk mewujudkan gagasannya, pada
tahun 1907 Baden Powell mengajak beberapa anak muda untuk berkemah.
Lokasi berkemah tersebut adalah sebuah pulau bernama Brownsea. Yang
terletak ditengah Poole, Dorset, pesisir pantai selatan inggris. Pada saat itu
anak muda yang berpartisipasi sebanyak 20 orang, mereka datang dari
berbagai latar belakang. Perkemahan yang digagasnya ternyata menuai
kesuksesan. Hal inilah yang memicu semangatnya untuk segera
menyelesaikan buku panduan yang tengah digarapnya. Akhirnya pada tahun
1908 buku kepanduan tersebut berhasil disiapkan, hingga akhirnya diterbitkan
pada tahun yang sama.

3. Anggota dan Cabang Kepanduan


a) Wolf Cubs
Berarti anak-anak serigala, adalah kelompok kepanduan untuk anak-anak
usia dibawah 11 tahun. Setara dengan kelompok siaga dalam pramuka.
Dibentuk pada tahun 1916.

b) Rover Scout
Adalah sekelompok pramuka atau kepanduan yang dibentuk pada tahun
1918. Kelompok ini berusia 17 tahun keatas.

4. Organisasi Kepanduan Putri

Pada tahun 1910 Baden Powell dan adik perempuannya yang bernama
Agnes Baden Pawell merancang sebuah buku kepanduan untuk putrid. Yang
bernama “Girl Guid”, pada tahun itu lah terbentuk organisasi kepanduan putri
atau Girl Guid, yang sekarang dinamakan Girl Scout. Yang menjadi presiden
pertama adalah Agnes Baden Powell kemudian dilanjutkan oleh Olave Baden
Powell. Pada tahun 1930 beliau dipercaya menjadi World Chief Guide.

5. Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia


Gagasan Baden Powell yang tidak hanya cemerlang namun amat menarik
dan menanntang itu mnyebar keberbagai Negara termasuk ke Netherland atau
Belanda, gagasan kepramukaan yang menyebar itu dibawa ke Indonesia oleh
orang Belanda dengan mendirikan organisasi NIPV (Netherland Indische
Padvinders Vereeniging”Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda”).

Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah terlaksananya Sumpah


Pemuda, pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu
Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatera) bergabung menjadi KBI
(Kepanduan Bangsa Indonesia) kemudian pada tahun 1931 terbentuklah PAPI
(Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berbuh menjadi BPPKI (Badan Pusat
Persatuan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938. Namun pada waktu
pendudukan Jepang, kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh pandu
banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.

Singkat cerita, setelah melalui proses, akhirnya pada tanggal 20 Mei 1961
terbitlah keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang gerakan pramuka
(praja muda karana). Pada tanggal 29 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs
Presiden RI Ir Juanda karena pada saat itu Presiden Soekarno sedang
berkunjung ke Jepang.

Jambore Nasional

Jamnas adalah pertemuan pramuka penggalang se-Indonesia dalam bentuk


perkemahan besar yang diselenggarakan oleh Kwartir Nasional (Kwarnas).
Dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Pertama kali dilaksanakan pada tahun
1973 di Situ Baru Jakarta.

6. Sejarah Gerakan Kepanduan Dunia


Sebagai pencetus lahirnya gerakan kepanduan dunia Lord Baden Powell,
dilahirkan pada 22 Februari 1857 di London, Inggris. Nama aslinya adalah
Robert stephenshon Smyth Baden Powell. Ayahnya bernama prof. Domine
Badan Powell, ia merupakan seorang rofesor geometri di universitas oxford
meninggal sejak Robert masih berusia 3 tahun. Ibunya bernama Henriata grace
Smyth, seorang putrid dari Admiral Kerajaan Inggris, yakni willian T.Smyth.
Nama kecilnya adalah stephe atau Stevie. Ia baru mendapat panggilan Robert
setelah mendapat gelar dari Raja Inggris, George V.

Singkat cerita, pada tahun 1920 dibentuk Dewan Intrenasional


kepramukaan dimana Biro Sekretariatnya terdapat dilondon, Inggris dengan 9
orang anggota. Kemudian pada tahun 1958, dipimpin dari London ke Otawa
Kanada dan pada tanggal 1 Mei 1968 ke Jenawa, swiss. Sejak tahun 1920-
1965 kepala Biro Kepramukaan sedunia dipegang berturut-turut oleh Hubert
Martin (Inggris), Kol J.S. Wilson (Inggris), Mayjen D.C Spry (Kanada).
Namun pada tahun 1965, ia diganti oleh R.T Lund. Dan pada 1968 dipegang
oleh DR. Laszo Nagy sebagai sekjken.

Biro kepramukaan sedunia dibagi menjadi 2, yaitu putra dan putri yang
hanya mempunyai 40 orang tenaga staf yang ada di jenewa dan di 5 kantor
kawasan yaitu, di Costa Rica, Mesir, Filiphina, Swiss, dan Nigeria. Sedangkan
yang putrid sampai sekarang tetap berada di London dan mempunyai kantor di
5 kawasan yaitu: Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

7. Upacara pembukaan dan penutupan latihan perindukan siaga

Upacara pembukaan latihan perindukan siaga :


1. Pemeriksaan kebersihan dan kerapihan anggota
2. Memilih barung terbaik untuk memimpin upacara
3. Barung terbaik menyiapkan perlengkapan upacara
4. Pemimpin Upacara memanggil anggota perindukan, untuk membantuk lingkaran
besar mengelilingi standar bendera
5. Pembina Upacara ( Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan
mengambil tempat ditengah lingkaran menghadap standar bendera dan pintu
upacara
6. Para Pembantu Pembina Siaga masuk lingkaran Upacara
7. Pemimpin Upacara mengambil bendera untuk dikibarkan
8. Pada waktu bendera sampai di pintu upacara, semua anggota perindukan memberi
hormat hingga selesai
9. Pembina upacara (pembina Siaga) membaca Pancasila ditirukan oleh semua
anggota
10. Pemimpin Upacara membaca Dwidarma diikuti oleh semua anggota Perindukan
11. Pemimpin Upacara kembali ke barungnya
12. Pembina Upacara ( pembina Siaga) mengumumkan hal-hal yang perlu diketahui
oleh anggota perindukan
13. Pembina Upacara ( pembina Siaga) mengucapkan doa yang diikuti oleh anggota
perindukan

Upacara penutupan latihan perindukan siaga :


1. Barung terbaik menyiapkan perlengkapan Upacara
2. Pemimpin Upacara memanggil anggota perindukan untuk membentuk lingkaran
besar mengelilingi standar bendera
3. Pembina Upacara ( Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan
mengambil tempat ditengah lingkaran menghadap bendera dan pintu upacara
4. Para Pembantu Pembina Siaga masuk Lingkaran upacara
5. Pemimpin Upacara mengambil tempat di dekat bendera berhadapan dengan
pembina siaga Pembina Upacara memberi hormat kepada Sang Merah Putih,
kemudian membawanya keluar tempat upacara (tidak balik kanan) 2) Pada waktu
Sang Merah Putih dibawa keluar, semua anggota perindukan memberi hormat
sampai di pintu upacara 3) Pemimpin Upacara menggulung dan meletakkan
bendera ditempat yang ditentukan, kemudian kembali ke barungnya
6. Pengumuman dan Pesan Pembina Siaga
7. Pembina Upacara ( Pembina Siaga) mengucapkan doa diikuti oleh anggota
perindukan Barisan dibubarkan, anggota perindukan minta diri kepada para
Pembina dengan bersalaman

Pengertian upacara
Upacara adalah serangkaian tindakan atau perbuatan yang ditata dalam
suatu ketentuan peraturan yang dilakukan atau diadakan sehubungan dengan
peristiwa penting seperti upacara adat, pelantikan, pemberian tanda penghargaan,
peringatan, dan upacara lainnya serta dilaksanakan dengan khidmat dan tertib,
sehingga merupakan kegiatan teratur untuk menciptakan kebiasaan yang
mengarah kepada budi pekerti luhur.
Tujuan dan sasaran upacara dalam Gerakan Pramuka adalah membentuk
sikap disiplin, menghargai suatu proses berkaitan dengan sejarah, tradisi,
perjuangan dan keberhasilan yang dicapai agar peserta didik:
1) Memiliki rasa cinta kepada tanah air, bangsa, dan negara.
2) Memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin pribadi.
3) Selalu tertib dalam kehidupan sehari-hari.
4) Memiliki jiwa gotong royong dan percaya pada orang lain.
5) Dapat memimpin dan dipimpin.
6) Dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib.
7) Meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Peresmian/Pelantikan anggota

Upacara Pelantikan calon siaga menjadi siaga mula dilaksanakan sebagai berikut:
a) Calon anggota siaga yang akan dilantik diantar oleh pemimpin Barungnya
b) Para siaga yang sudah dilantik maju satu langkah.
c) Tanya jawab tentang Syarat Kecakapan Umum Siaga Mula antara
Pembina Siaga dan Calon Siaga.
d) Ucapan janji Dwisatya dituntun pembina dengan memegang Sang Merah
Putih di tiang bendera bersama perindukan yang telah dilantik memberi
hormat.
e) Penyematan tanda-tanda diiringi nasehat pembina.
f) Penghormatan kepada Siaga yang baru dilantik dilanjutkan pemberian
selamat, kemudian kembali ke tempat masing-masing.
g) Pembina Siaga mengucapkan doa yang diikuti oleh anggota perindukan.
h) Pemimpin barung menjemput anggotanya yang telah dilantik.
i) Barisan dibubarkan.

8. Sekilas Mengenai Baden Powell


a. Profil
Bapak kepanduan dunia Lahir 22 Februari 1857 juga dikenal sebagai
BP, atau Lord Baden Powell, adalah letnan satu umum tentara, penulis,
dan pendiri Gerakan Kepanduan. Nama istrinya Olave St. Clair
Soames. Baden Powell meninggal di Nyeri, Kenya pada tahun 1941.
b. Karir Ketentaraan
Pada awal karir menorehkan prestasi pada tahun 1876, BP bergabung
dengan Hussars ke 13 di India. Beliau saling berlatih dan mengasah
kemahiran kepanduannya dengan raja Zulu Dinizulu pada awal 1880an
di Provinsi Natal, Afrika selatan dimana resimenya ditempatkan dan ia
diberi penghargaan karena keberaniannya.
c. Kehidupan pribadi
Baden Powell mempunyai tiga anak, yaitu:
 Arthur Robert Peter, menyandang gelar Baron Baden Powell ke
2 (1913-1962).
 Heather Grace (1915-1986)
 Betty (1917-2004)

9. STRATEGI PENGEMBANGAN PRAMUKA INDONESIA


1. Visi dan Misi Pramuka Indonesia
a. Visi
Gerakan pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal
masalah-masalah kaum muda.
b. Misi
 Mempramukakan kaum muda
 Membina anggota yang berjiwa dan berwatak pramuka
 Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki
jiwa bela Negara.
 Menggerakkan anggota dan organisasi gerakan pramuka agar
peduli dan tanggap terhadap masalah lingkungan dan
masyarakat.

2. Hakikat Motto Gerakan Pramuka


Motto gerakan pramuka adalah “SATYAKU KUDARMAKAN
DARMAKU KUBAKTIKAN”. Manfaat nya terhadap jiwa anggota pramuka
adalah :

 Menambah rasa percaya diri


 Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan
Negara.
 Sikap mengamalkan satya dan darma pramuka
 Rasa bangga sebagai anggota pramuka
 Memiliki budaya kerja yang dilandasi pengabdiannya
3. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
a) Prinsip Dasar Kepramukaan
 Iman dan taqwa kepada Tuhan YME
 Peduli terhadap bangsa dan tanah air dan alam seisinya
 Peduli terhadap diri pribadi
 Taat kepada kode kehormatan pramuka.
b) Metode kepramukaan adalah suatu cara memberikan pendidikan
watak kepada peserta didik melalui kegiatan kepramukaan.
4. System Among dalam Pramuka
Adalah cara pelaksanaan pendidikan dalam GP. Hasil pemikiran dari Ki
Hajar Dewantara, bapak pendidikan dan pendiri taman siswa. Kata among
berarti mengasuh, memelihara atau menjaga. Orang yang melakukan atau
melaksanakannya disebut pamong. Proses system among tampak jelas pada
kalimat ini:
 Ing Ngarso Sung Tulodo
 Ing Madya Mangan Karso
 Tut Wuri Handayani
5. Tokoh-tokoh dalam pramuka Indonesia
 KH.Agus Salim
 Sri Sultan Hamengkubuwo IX, Ketua Kwarnas Pertama dan
Terbanyak Periode (1961-1974)
 Letjen. M. Sarbaini, Ketua Kwarnas Kedua (1974-1978)
 Letjen. Mashudi, ketua Kwarnas Ketiga dan Terlama(1978-
1993)
 Letjen. Himawan Sutanto, ketua Kwarnas Keempat (1993-
1998)
 Letjen.Rivai Harahap, Ketua Kwarnas Kelima (1998-2003)
 Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH, Ketua Kwarnas Keenam (2203-
2013)
 Dr. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si., Ketua Kwarnas ketujuh
(2013-sekarang).

10. KEANGGOTAAN GERAKAN PRAMUKA


a. Status Anggota Pramuka
 Anggota Biasa
 Anggota Luar Biasa
 Anggota Mitra
 Anggota Kehormatan
 Anggota Utama
b. Hak dan Kewajiban Anggota
 Mendapat kartu tanda anggota
 Mengenakan seragam pramuka
 Memilih dan dipilih dalam jabatan organisasi
 Melakukan pembelaan dan memperoleh perlindungan
c. Pemberhentian Anggota
Karena:
 Permintaan sendiri
 Meninggal dunia
 Diberhentikan
d. Pembelaan Anggota
Dapat mengajukan banding je dewan penghormatan kwartir satu
tingkat diatasnya secara berjenjang
e. Rehabilitas Anggota
Penerimaan kembali anggota berdasarkan ayat 1 pasal ini, dilakukan
dengan persetujuan Dewan Kehormatan di Kwartir yang bersangkutan.
f. Jenjang dalam Pramuka
 Peserta didik
 Orang dewasa

11. LAMBANG GERAKAN PRAMUKA


A. LAMBANG GERAKAN PRAMUKA

Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap mengkiaskan sifat,


keadaan, nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap anggota Gerakan Pramuka.
Sekaligus merupakan cita-cita dari setiap gerakan pramuka. Lambang
pramuka Indonesia adalah tunas kelapa, lambang tersebut digunakan sejak 16
Agustus 1961, dan di Ciptakan oleh bapak Soehardjo Admodipura. Beliau
adalah seorang penbina pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen
Pertanian. Lambang ini ditetapkan dengan surat keputusan Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.

Lambang ini dipergunakan pertama kali sejak tanggal 14 Agustus 1961.


Ketika presiden repubik indonesia Ir. Soekarno menganugrahi panji Gerakan
Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada organisasi pramuka
melalui kepres RI Nomor 448 tahun 1961.

B. PENGGUNAAN LAMBANG GERAKAN PRAMUKA


Penggunaan lambang gerakan pramuka dapat digunakan pada panji,
bendera, papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan
pramuka dan kelengkapan pramuka lainnya. Penggunaan tersebut
dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan
kegiatan gerakan pramukaan sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang
gerakan pramuka tersebut. Setiap gerakan pramuka diharapkan mampu
mengamalkan dan mempraktekkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dimiliki kepada masyarakat dan sekelilingnya. Gerakan muda tergantung
dalam gerakan pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader
pembangunan yang berjiwa pancasila.

Papan lambang gerakan pramuka berbentuk segi panjang dengan bahan


terbuat dari kaleng, seng, kayu, karton dan sebagainya. Ukuran papan lambang
adalah: 10 x 16,5 cm. Papan lambing sebaiknya dipasang pada dinding rumah
yang dapat dilihat dengan jelas, papan lambang dipasang didalam rumah
apabila terdapat salah satu anggota pramuka siaga, penggalang, penegak,
pandegak, pembina andalan, anggota majelis pembimbing.

Bendera gerakan pramuka indonesia berbentuk persegi panjang berukuran


tiga banding dua, berwarna dasar putih, ditengah-tengahnya terdapat lambang
Gerakan Pramuka berwarna merah. Dibagian atas dan bawah bendera terdapat
jalur merah dan ukuran lebar 1/10 dari lebar bendera. Letaknya 1/10 dari lebar
bendera, dari sisi atas dan sisi bawah.

12. STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA


A. TINGKAT NASIONAL
1. Kwartir Nasional(Kwarnas)
Struktur organisasi GP merupakan suatu kerangka yang merupakan bagan
atau skema yang menggambarkan tingkatan-tingkatan organisasi GP mulai
dari bawah sampai dengan paling atas beserta mekanisme kerjanya.

Tujuannya adanya struktur organisasi GP adalah agar mekanisme kerja GP


lebi terarah dan sistematis sehingga mendukung tercapainya tujuan GP.

ORGANISAI GERAKAN PRAMUKA


Mabinas =Majelis Pembimbing Nasional

Mabida =Majelis Pembimbing Daerah

Mabicab =Majelis Pembimbing Cabang

Mabiran =Majelis Pembimbing Ranting

Mabisa =Maejelis Pembimbing Saka

Mabigus =Majelis Pembimbing GugusDepan

Kwarnas =Kwartir Nasional

Kwarda =Kwartir Daerah

Kwarcab =Kwartir Cabang Daerah

2. Pengurus Kwarnas
a) Ketua Kwarnas ditetapkan oleh Musyawarah
Nasional(Munas)untuk masa bakti berikutnya
b) Pengurus Kwarnas dibentuk oleh Munas melalui tim formatur,yang
dituangkan dengan keputusan tim formatur Munas
c) Pengurus Kwarnas di kukuhkan dengan keputusan Majelis
Pembimbing Nasional masa bakti 5 tahun.
d) Pengurus Kwarnas terdiri dari atas anggota dewasa putra putri yang
disebut Andalan Nasional.
e) Dalam melaksanakan tugasnya Kwarnas di dukung oleh staf
Kwarnas
3. Tugas dan Tanggungjawab pengurus Kwarnas
a) Memimpin Gerakan Pramuka selama masa bakti
Kwaritr Nasional
b) Menetapkan kebijakan pelaksanaan anggaran
dasar,anggaran rumah tangga,dan
melaksanakankeputsan musyawarah Nasional
c) Menetapkan hal-hal yang belum diatur dan tidak
betentangan dengan anggaran dasar,anggaran rumah
tangga,dan keputusan Musyarawarah Nasional dalam
bentuk keputusan Kwartir Nasional
d) Melaksanakan dan mengwasi anggaran dasar,anggaran
rumah tangga,dan keputusan Musyawarah Nasional.
e) Membina dan membantu Kwartir daerah,termasuk
pembinaan gugusdepan dan saka
4. Kegiatan Rutin Kwarnas
 Lomba tingkat 5,setiap 5 tahun sekali.
 Jambore Nasional,setiap 5 tahun sekali
 Musyawarah Nasional ,setiap 5 tahun sekali
 Raimuna Nasional,setiap 4 tahun sekali untuk Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega

B. TINGKAT DAERAH
Kwartir Daerah(Kwarda)adalah satuan organisasi yang megelolaGerakan
Pramuka di tingkat Provinsi.Berdasarkan tingkatan/wilayahnya,Kwarda
berkedudukan di masing-masing ibukota Provinsi,Pengurus Kwarda diketuai
oleh Ketua Kwarda(disingkat Ka Kwarda).

1. Pengurus Kwartir Daerah


 Ketua Kwarda ditetapkan oleh Musyawarah Daerah(Musda)untuk
masa bakti berikutnya,dan dilantik oleh Ketua Presidium
Pimpinan Musda.
 Pengurus Kwarda dibentuk oleh Musda melalui tim formatur,yang
dituangkan dengan Keputusan Tim Formatur Musda.
 Pengesahan Pengurus Kwarda ditetapkan dengan surat keputusan
ketua Kwarnas Gerakan Pramuka untuk masa bakti 5 tahun.
 Pengukuhan Pengurus Kwarda dilakukan oleh ketua Majelis
Pembimbing Daerah.
2. Tugas dan Tanggungjawab Pengurus Kwarda
1) Memimpin Gerakan Pramuka di daerahnya selama masa bakti
kwartir daerah.
2) Melaksanakan Anggaran Dasar,Anggaran Rumah
Tangga,Keputusan Musyawarah Nasional,Kwartir Nasional,dan
melaksanakan Keputusan Musyawarah Daerah
3) Membina dan membantu kwartir cabang wilayahnya,termasuk
pembinaan gugusdepan dan saka.
4) Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan Majelis
Pembimbing Daerahnya.
5) Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan instansi
pemerintah,swasta dan[[organisasi masyarakat]] tingkat
daerah,yang sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka,dan
melaporkan pelaksanaannya kepada Majelis Pembimbing Daerah.
3. Kegitan rutin Kwarda.
a) Jambore Daerah
b) Lomba Tingkat Daerah
c) Musyawarah Daerah

C. TINGKAT CABANG
Kwartir-Cabang(Karcab)adalah satuan organisasiyang mengelola Gerakan
Pramuka di tingkat Kota/Kabupaten.Berdasarkan
tingkatan/wilayahnya,Kwarcab berkedudukan dimasing-masing
Kota/Kabupaten.Pengurus Kwarcab diketuai oleh Ketua Kwarcab(disingkat
Ka Kwacab).

1. Pengurus Kwartir Cabang(Kwarcab)


 Ketua Kwarcab ditetapkan oleh Musyawarah Cabang(Mucab)untuk
masa bakti berikutnya,dan dilantik oleh ketua Presidium Pimpinan
Mucab
 Pengurus Kwarcab dibentuk oleh Mucab melalui tim
formatur,yang dituangkan dengan keputusan Tim Formatur Mucab.
 Pengesahan Pengurus Kwarcab ditetapkan dengan Surat Keputusan
Ketua Kwarda Gerakan Pamuka untuk masa bakti 5 tahun.
 Pengukuhan pengurus Kwarcab dilalukan oleh Ketua Majelis
Pembimbing Cabang.
2. Tugas dan tanggungjawab Pengurus Kwarcab
a) Memimpin Gerakan Pramuka di Cabangnya selama masa bakti
kwartir cabang.
b) Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Daerah,Kwarir Daerah dan Keputusan Musyawarah
Cabang dan Keputusan Kwartir Cabang
c) Membina dan membantu kwartir ranting di wilayahnya,termasuk
pembinaan gugusdepan dan saka.
d) Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan Majelis
Pembimbing Cabangnya.
e) Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan instansi
pemerintah,swasta dan organisasi masyarakat tingkat cabang,yang
sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka,dan melaporkan
pelaksanaannya kepada Majelis Pembimbing Cabang
3. Kegiatan Rutin Kwarcab
a) Jambore Cabang
b) Lomba Tingkat 3
c) Musyawarah cabang

D. TINGKAT RANTING

Kwartir Ranting(Kwarran)adalah suatu organisasi yang mengelola


Gerakan Pramuka di tingkat kecamatan.Berdasarkan tingkatan/Wilayahnya,
Kwarran berkedudukan di Kecamatan. Pengurus Kwarran diketuai oleh Ketua
Kwarran(disingkat Ka Kwarran).

1. Pengurus Kwartir Rating(Kwarran)


a. Ketua Kwarran ditetapkan oleh Musyawarah Ranting(Musran)
untuk masa bakti berikutnya, dan dilantik oleh Ketua Presidium
Pimpinan Musran.
b. Pengurus Kwaran dibentuk oleh Musran melalui tim
formatur,yang dituangkan dengan Keputusan Tim Formatur
Musran.
c. Pengesahan Pengurus Kwarran ditetapkan dengan Surat
Keputusan Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka untuk masa bakti
3 tahun.
d. Pengukuhan Pengurus Kwarran dilakukan oleh Ketua Majelis
Pembimbing Ranting.
2. Tugas dan tanggungjawab Pengurus Kwarcab
a. Memimpin Gerakan Pramuka di rantingnya selama masa bakti
kwartir ranting.
b. Melaksanakan ketetapan kwartir cabang dalam pelaksanaan
Anggran Dasar,Anggran Rumah Tangga,Keputusan
Musyawarah Daerah,Keputusan Kwartir Daerah,Keputusan
Musyawarah Cabang dan Keputusan Musyawarah Ranting.
c. Membina dan membantu coordinator gugus depan, para
Pembina Pramuka di gugusdepan dan para Pamong saka.
d. Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan Majelis
Pembimbing Rantingnya.
3. Kegiatan Rutin Kwaran
a. Jambore Ranting
b. Lomba Tingkat 2
c. Musyawarah ranting.

D. GUGUS DEPAN(GUDEP)
Gugusdepan,disingkat Gudep adalah suatu kesatuan organik dalam
Gerakan Pramuka yang meupakan wadah untuk menghimpun anggota
Gerakan Pramuka sebagai peserta didik dan Pembina Pramuka,serta berfungsi
sebagai pangkalan keanggotaan peserta didik.

1. Ketentuan Umum
Anggota Gerakan Pramuka yang berkedudukan sebagai peserta didik,
Pembina Pramuka dan Anggota Majelis Pembimbing Gugusdepan (Mabigus)
dihimpun dalam Gudep.

Gudep dapat dibentuk di:


1) Lembaga pendidikan umum seperti sekolah dan Perguruan Tinggi
2) Lembaga pendidikan keagamaan seperti pesantren dan gereja
3) Rukun Warga atau Rukun Tetangga
4) Perwakilan RI di luar negeri

2. Gudep Lengkap
Gudep lengkap adalah Gudep yang terdiri atas:
1) Satu perindukan siaga,
2) Satu pasukan Penggalang
3) Satu ambalan Penegak dan
4) Satu racana Pandega.

3. Gudep Tidak Lengkap


Mengingat situasi dan kondisi,dimungkinkan sebuah Gudep hanya terdiri
atas satu atau dua golongan peserta didik,misalnya hanya memmpunyai
perindukan siaga atau hanya mempunyai ambalan penegak.
Gudep tidak lengkap di mungkinkan mempunyai 2 sampai 5 satuan
untuk setiap golongan peserta didik,seperti mempunyai lebih dari satu
pasukan penggalang.

4. Gudep Luar Biasa


Gudep luar biasa adalah Gudep yang dibentuk untuk anggota Gerakan
Pamuka yang menyandang cacat jasmani atau mental.

5. Organisasi Gugus Depan


1. Gudep dikelola oleh Pembina Gugusdepan yang dibantu oleh
pembina satuan dan pembantu pembina satuan
2. Pembina Gugusdepan dipilih dalam musyawarah gugusdepan dari
para Pembina Pramuka yang ada dalam Gugusdepan yang
bersangkutan.
3. Pembina satuan terdiri atas;embina siaga,pembina
penggalang,pembina penegak dan pembina pandega.
4. Musyawarah di Gugusdepan dilaksanakan minimal 3 tahun sekali.

13. TINGKATAN DALAM PRAMUKA


A. KELOMPOK UMUR
Berdasarkan kelompok umur, anggota gerakan Pramuka terdiri dari
anggota muda dan anggota dewasa. Golongan muda adalah peserta didik
gerakan Pramuka yang dibagi menjadi beberapa golongan mengacu pada
keputusan kwarnas gerakan Pramuka Nomor 64 tahun 1997, yakni:

1. Golongan siaga berusia 7 s.d 10 tahun.


2. Golongan Penggalang berusia 11 s.d 15 tahun
3. Golongan Penegak berusia 16 s.d 20 tahun
4. Golongan pandega berusia 21 s.d 5 tahun
B. KODE KEHORMATAN PRAMUKA

Kode kehormatan adalah suatu norma, budaya atau nilai-nilai luhur dalam
organisasi yang melandasi sikap kehidupan para anggota Gerakan Pramuka
yang merupakan ukuran atau standar tingkah laku seorang Gerakan Pramuka.

PRAMUKA SIAGA;

Siaga adalah bagi Anggota Pramuka yang berumur antara 7-10 tahun.

Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua, yang pertama disebut Dwi
Satya (janji Pramuka Siaga), dan yang kedua disebut Dwi Darma (ketentuan
moral Pramuka Siaga).

Dwi Satya

Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia,


dan mengikuti tata krama keluarga.

Setiap hari berbuat kebajikan.

Dwi Darma

1. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya


2. Siaga berani dan tidak putus asa

14. SATUAN KARYA PRAMUKA


Gerakan Pramuka diresmikan berdirinya pada tanggal 14 Agustus 1961.
Landasan hukum gerakan pramuka merupakan landasan gerak setiap aktivitas
dalam menjalankan tata laksana organisasi dan manajemen gerakan Pramuka.

Organisasi dalam gerakan Pramuka yaitu Kwartir, gugus Depan, dan


Satuan Karya. Secara prinsip, kwartir adalah tempat-tempat perencanaan dan
pengambilan kebijaksanaan strategis, sedangkan pelaksanaannya adalah
Gugus Depan yang merupakan ujung paling depan dan utama dalam
pembinaan anggotanya.

Secara umum organisasi Gerakan Pramuka Indonesia terdiri atas:

1. Majelis pembimbing (MABI).


2. Badan kelengkapan Kwarcab dan Kwaran.
3. Andalan Pramuka.
4. Pembina Pramuka dan pembantu pembina Pramuka.
5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pramuka.
6. Dewan kerja Pramuka.
7. Lembaga pendidikan Pramuka (LEMDIKA)
8. Satuan karya Pramuka.
Kepemimpinan dalam Pramuka, yang di maksud dari pemimpin yaitu
faktor utama yang dapat menentukan maju mundurnya atau hidup matinya
suatu usaha bersama dan kepemimpinan merupakan kunci pembuka suksesnya
organisasi atau usaha.

Pemimpin itu mempunyai sifat kebiasaan, tempramen, bijaksana, tegas,


watak serta kepribadian sendiri yang unik dan khas sehingga berbeda dengan
yang lainnya. Syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu
kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna


menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para Pramuka
dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tujuan pembentukan Saka ialah untuk memberikan wadah pendidikan


bagi para Pramuka Penegak dan pandega peserta Penggalang untuk
mengembangkan bakat, minat, pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan
pengalaman dalam bidang kejuruan tertentu. Saka berfungsi sebagai sarana
untuk pelaksanaan nyata dan produktif, serta berbakti kepada masyarakat.

Macam-macam saka, yaitu:

1. Saka Dirgantara
2. Saka Bhayangkara
3. Saka Bahari
4. Saka Bakti Husada
5. Saka Keluarga Berencana
6. Saka Taruna Bumi
7. Saka Wanabakti
8. Saka Wira Kartika
9. Saka Kalpataru
10. Saka Bina social
11. Saka Pandu wisata
12. Saka Pekerjaan Umum
13. Saka Pustaka
14. Saka Teknologi
15. Saka Telematika

15. SALAM PRAMUKA


A. PENGERTIAN SALAM PRAMUKA
Salam pramuka adalah perwujudan dari penghargaan seorang Pramuka
kepada Pramuka lainnya. Biasanya salam pramuka diberikan dengan
memberikan hormat sambil meneriakkan “Salam pramuka!” yang diberi salam
akan menjawab dengan meneriakkan “Salam!” sambil menghormat juga.
Fungsi salam pramuka adalah Salam untuk melahirkan disiplin tata tertib
yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun ke luar, yang
hanya dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan penghormatan yang
dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.
B. Macam-macam salam pramuka
1. Salam Biasa
Dipergunakan apabila seorang pramuka jumpa dengan pramuka lain, untuk
pertama kali atau yang terakhir kali pada hari itu. Siapa yang melihat dulu
dialah yang harus memberi salam terlebih dahulu tanpa aba-aba.

2. Salam Hormat
Salam ini dipergunakan apabila seorang pramuka bertemu dengan seorang
yang wajib dihormati, melihat bendera merah putih sedang dikibarkan atau
diturunkan.
3. Salam Janji
Dipergunakan apabila seorang pramuka mendengar temannya
mengucapkan Janji Tri Satya. Begitu mendengarkan ucapan “demi
kehormatan aku berjanji...” maka semua Pramuka yang hadir wajib
memberikan Salam Janji secara otomatis walaupun tanpa aba-aba.
C. Cara Memberikan dan Menggunakan Salam Pramuka
Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang
dilantik. Pemberian salam pramuka dilakukan ketika dilakukan pengucapan
janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya. Salam janji juga diberikan pada saat
pengucapan janji Trisatya dalam acara Ulang Janji.
1. Dalam keadaan berhenti
2. Dalam keadaan berjalan
3. Dalam keadaan membawa barang

16. KEGIATAN PRAMUKA


1. Jamboree on the air dan Jamboree on the internet

Jamboree on the air dan jamboree on the internet adalah penemuan


pramuka melalui udara, bekerja sama dengan organisasi radio amatir
Indonesia dan pertemuan pramuka melalui internet.

2. Estafet tunas kelapa

Estafet tunas kelapa adalah kitab pramuka secara efektif dengan membawa
obor, bendera merah putih, dan panji kepramumaan yang dilaksanakan oleh
kwartir daerah dalam rangka menyambut hari ulang tahun pramuka.
17. BERKEMAH
A. Mengapa Pramuka Berkemah?

Berkemah adalaha kegiatan rekrasi di luar ruangan. Kegiatan ini umumnya


dilakukan. Untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari keramaian
secara umum, untuk menikmati keindahan alam. Berkemah biasanya
dilakukan dengan menginap di lokasi perkemahan, dengan menggunakan
tenda, dibangunan primitif, atau tanpa atap sama sekali.

Berkemah sebagai aktivitas reksreasi mulai popular pada awal abad-20.


Kegiatan ini juga umumnya disertai dengan kegiatan rekrasi luar ruangan
lainya, seperti mendaki gunung, berenang, memancing, dan bersepeda gunung.

B. Manfaat danTujuan Berkemah


1. Tujuan perkemahan
a. Memberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara
unsure-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga
lingkungan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab akan
masa depan dan yang menghormati keseimbangan alam.
b. Mengembangkan kemampuan diri dalam mengatasi tantangan yang
dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebihan di dalam
dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan
dalam kesederhanaan.
c. Membina kerja sama, persatuan dan persaudaraan.
2. Macam – macam perkemahan
a. Ditinjau dari lamannya waktu:
1. Perkemahan satu hari, misalnya pesta siaga
2. Perkemahan sabtu minggu (persami)
b. Ditinjau dari tempat pelaksanaanya
1. Perkemahan menetap
2. Perkemahan safari
c. Ditinjau dari tujuannya
1. Kemah bakti, misalnya perkemahan Wirakarya
2. Kemah lomba, misalnya Lomba Tingkat (LT)
d. Ditinjau dari jumlah pesertanya
1. Perkemahan satu regu/sangga
2. Perkemahan satu pasukan/ambalan/rencana
e. Tata cara berkemah dengan baik
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Penyelesaian
C. Persiapan Dan Perlengkapan
1. Persiapan berkemah

Supaya segala sesuatunya berjalan dengan baik dan sesuai dengan


direncanakan maka perlu persiapan yang benar – benar matang, tidak asal-
asalan.

2. Persiapan sebelum berangkat


1) Persiapan rencana perkemahan
a. Waktu dan tempat berkumpul
b. Lokasi perkemahan yang akan dituju
c. Waktu keberangkatan
d. Jadwal dan kegiatan selama perkemahan
e. Pebagian tugas
f. Peralatan dan perbekalan
g. Jenis akomodasi yang digunakan
2) Ketentuan selama berkemah
3) Menyaipkan surat pemberitahuan
4) Persiapan untuk berangkat
Pada hari keberangkatan tiba, kembali dilakukan pengecek
barang- barang yang sudah disiapkan, surat dari orang tua peserta,
serta keterangan kesehatan, kerapian, seragam dan lain – lain.
5) Perlengakapan perkemahan, pakaian pramuka.
6) Perlengkapan pribadi, pakaian, obat obatan pribadi.
7) Perlengkapan kegiatan seperti kompas, senter, tongkat,
tali, pisau dan barang lainnya yang dibutuhkan
8) Perlengkapan kelompok
a. Tenda tidur dan tenda dapur
b. Tongkat, tali, alat masak, alat makan,
c. Perlengkapan penunjang kegiatan, radio, lentera, P3K dan
laiinya
9) Perlengkapan panitia
a. Perkakas
b. Perlengkpan kegiatan
c. Alat komunikasi
d. Alat transfortasi
D. Etika dalam Perkemahan
1. Etika selama perkemahan
Segala sesuatu ada etikanya. Etika adalah segala hal yang menyangkut
hak dan kewajiban secara moral, juga tentang segala susuatu yang baik
dan buruk. Perkemahan akan berjalan dengan baik dan menyenangkan,
jika setiap peserta secara sadar dan sukarela dalam bertika
2. Etika dalam bergaul dan bersikap

Hindari perbuatan tercela

a. Mencari kesalahan orang lain dengan maksud buruk


b. Bertengkar sesame anggota
c. Mengambil milik orang lain
d. Melalaikan waktu ibadah

Menjaga kesehatan dan kebersihan

a. Memelihara kesehatan diri


b. Memelihara makan dari kuman
c. Buang sampah pada tempatnya

Waspada akan Bahaya

a. Bahaya luka
b. Bahaya api
c. Bahaya tersesat
d. Hewan berbisa
B. Etika dalam meninggalkan Perkemahan

Setelah kegiatan berkemah selesai, berarti saatnya pulang, kembali


kekehidupan kamu sebelumnya. Akan tetapi kamu harus memberesakan semua
perlengkapan, baik perlengkapan milik pribadi maupun kelompok, jangan sampai
ada yang tertinggal atau tertukar. Jika ada yang hilang segera beritahukan kepada
panitia.

C. Upacara dalam Pramuka


1. Upacara umum, yaitu upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu
dengan menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.
2. Upacara pembukaan dan penutupan latihan, yaitu upacara yang
dilaksanakan dalam rangka usaha memulai dan mengakhiri suatu
pertemuan dilingkungan Gerak pramuka.
3. Upacara pelantikan. Upacara ini dibedakan bebarapa macam yaitu :
a. Upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang anggota
gerakan pramuka sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan emegang
jawaban tertentu dalam satuan.
c. Upacara kenaikan Tingkat, yaitu upacara yang dilakukan dalam
rangka kenaikan tingkat kecakapan umum yang dicapai oleh
seseorang anggota Gerakan Pramuka dengan Syarat Kecakapan
Umum yang berlaku.
D. Tanda – tanda Alam
Pramuka adalah juga pecinta alam lalu saking cintanya maka harus
mengenal tentang alam dan tanda-tandanya.
1. Kabut
Kabut tipis dan rata membumbung tinggi keatas berarti kurangnya uap
air di udara bertanda cuaca akan selalu baik.
2. Awan
Apabila langit diliputi awan yang tebal dan gelap berarti akan turun
hujan deras
3. Matahari
Apabila matahari terbit berwarna merah dan diliputi garis-garis awan
yang kehitaman bertanda ada hujan, apabila berwarna bersih dan
terang dan bertanda hari baik.
E. KEGIATAN PRAMUKA SIAGA
Selain kegiatan latihan rutun, pramuka siaga mempunyai kegiatan, yaitu
pesta siaga. Pesta siaga adalah pertemuan untuk golongan pramuka siaga.
Pesta siaga diselenggarakan dalam dan atau gabungan dari bentuk permainan
bersama, pameran siaga, pasar siaga, darma wisata, pentas seni budaya,
karnaval, serta perkemahan satu hari.

18. MATERI PRAMUKA


A. Tanda Sandi dalam gerakan Pramuka
Tanda dan sandi merupakan alat komunikasi yang bisa digunakan
dilapangan atau pada saat menjelajah.
Tanda adalah sesuatu yang menyatakan sesuatu, sedangkan sandi berasal
dari kata sansekerta yang berarti rahasia. Tanda dan sandi sering digunakan dalam
gerakan pramuka.
Tujuan mempelajari tanda dan sandi adalah untuk melatih kepekaan
sebagai seorang pramuka.
B. Tali Temali
Dalam tali temali ada beberapa hal yang harus kita ketahui, yaitu tali
sebagai bendanya, simpul sebagai hubungan antara tali temali, dan ikatan sebagai
penghubung antara tali dengan benda lainnya. Misalnya kayu, balok, bambu, dan
sebagainya. Fungsi tali temali adalah sebagai keindahan dekorasi.
a. Macam simpul dan kegunaannya
1. Simpul ujung tali : agar pintalan pada ujung tali tidak
mudah lepas atau terutai.
2. Simpul mati : untuk menyambung 2 utas tali yang sama
besar dan untuk mengakhiri suatu ikatan yang kering.
3. Simpul anyam : untuk menyambung 2 utas tali yang tidak
sama besar yang kering.
4. Simpul anyam berganda : untuk menyambung 2 utas tali
yang tidak sama besar yang basah.
5. Simpul erat : untuk memendekkan tali tanpa memotongnya.
6. Simpul kembar : untuk menyambung 2 utas tali yang sama
besar yang basah dan licin.
7. Simpul tiang berganda : untuk mengangkat orang kebawah.
8. Simpul kursi : untuk mengangkat orang kebawah (orang
pingsang)
9. Simpul penarik : untik menarik benda yang cukup besar.
10. Simpul pangkal : untuk memulai ikatan, mengikat tali pada
tiang, dan membuat tandu.
11. Simpul jangkar : untuk membuat tandu, menalikan plastik,
mengikat cincin, dan menarik balok.
12. Simpul tambat : untuk menarik dan menyeret balok.
13. Simpul tarik : untuk turun kejurang.
14. Simpul gulung : untuk menarik balok.
15. Simpul Turki : untk mengikat sepatu lidi.
b. Macam Ikatan dan Kegunaannya
1. Ikatan pangkal : untuk mengkat tali ikatan.
2. Ikatan tiang : untuk mengikat leher binatang supaya tidak
tercekik.
3. Ikatan jangkar : untuk mengikt jangkar.
4. Ikatan tambat : untuk memulai suatu ikatan.
5. Ikatan tarik : untk mengikat ikatan binatang ke tiang.
6. Ikata Turki : untuk mengikat sapu lidi setengah leher.
7. Ikatan palang.
8. Ikatan canggah.
9. Ikatan silang.
10. Ikatan kaki tiga.
C. Semaphore

Semaphore adalah cara mengirim dan menerima berita dengan


menggunakan bendera. Ukuran bendera 40 x 40 cm. dengan warna merah dan
kuning.
D. Morse
Morse adalah nama penciptanya, yaitu : Samuel Finley Breese Morse. Ia
berpesan bahwasannya morse sebagai tanda bahwa ia sangat mensyukuri
pemberian tuhan yaitu akal yang harus dikembangkan.
Morse dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : (1) suara
menggunakan peluit (2) sinar menggunakan senter. (3) menggunakan titik dan
garis. (4) bendera menggunaka bendera morse.
E. Kompas
Kompas adalah yang yang membantu untuk menentukan arah mata angina.
Bagian bagian kompas: Dial, Visir, Kaca Pembesar, Jarum penenjuk, Tutup dial,
Alat penggantung.
F. Perpetaan
Perpetaan adalah kegiatan pramuka yang mengajarkan peserta didik untuk
mengenal alam terbuka. Hal yang harus diketahui dalam perpetaan adalah :
a. Peta Panorama, yang dipelajari adalah arah pandangan atau sudut
pandang, penggambaran batas daerah, pembuatan arsiran, pebuatanarah arah utara
(kompas), sudut pandang dan keterangan,
b. Peta Lapangan, yang dipelajari adalah penentuan skala, penentuan batas
sudut batas lapangan, pengukuran jarak dari pusat ke sudut batas lapangan,
membuat gambar.
c. Peta Pita, yang dipelajari adalah penentuan skala, penentuan keterangan
dan peta jalan, penentuan jarak dan batas belokan, penulisan arah utara dan waktu,
dan tanda medan.

19. PERATURAN BARIS BERBARIS


A. BARIS BERBARIS
Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik yang diperlukan
guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan
kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
Maksud dan tujuan beris berbaris adalah menumbuhkan sikap
jasmani yang tegap tangkas, rasa persatuan, rasa disiplin, dan tanggung
jawab.
B. ABA-ABA
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang
pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakan pada waktunya
secara serentak atau berturut-turut.
a. Macam aba-aba
1. Aba-aba petunjuk
2. Aba-aba peringatan
3. Aba-aba pelaksanaan
b. Cara memberikan aba-aba
1. Pemberian aba-aba harus berdiri dalam keadaaan sempurna dan
menghadap pasukan,
2. Apa bila aba-aba juga bertujuan untuknya maka dia tidak
menghadap pasukan.
C. GERAK PERORANGAN DAN GERAK DASAR
a. Sikap sempurna : siap GERAK
b. Istirahat : istirahat ditempat GERAK
c. Meluruskan Barisan :1) Lencang kanan/kiri GERAK

2) Setengah lencang kanan/kiri

3) lencang depan (hanya dalam bentuk


berbanjar)
d. Cara berhitung : Hitung- MULAI
e. Perubahan Arah (dalam keadaan berhenti)
f. Cara berkumpul : 3 bersaf/ 3 berbanjar kumpul-MULAI
g. Cara latihan memberi hormat: Hormat-GERAK
h. Memulai dan menutup barisan :bubar- Jalan
i. Membuka/ menutup Barisan: buka barisan-JALAN
j. Maju-Jalan: Maju-JALAN
k. Langkah biasa : Jalan sempurna
l. Langkah tetap: Langkah tegap-JALAN
m. Langkah perlahan: Langkah perlahan maju-JALAN
n. Langkah Kesamping: Langkah ke kanan/kiri JALAN
o. Langkah ke belakang: Langkah ke belakang-JALAN
p. Langkah ke depan: Langkah ke depan JALAN
q. Langkah di waktu lari: Lari maju-JALAN
r. Langkah Merdeka: Langkah merdeka- JALAN
s. Ganti Langkah: Ganti langkah-JALAN

20. API UNGGUN

Api unggun adalah api yang sengaja di nyalakan di luar ruangan


menggunakan bahan bakar berupa kayu, ranting/dahan, jerami, atau daun
kering. Api unggun merupakan salah satu bentuk kegiatan di alam terbuka
khususnya pada malam hari. Pada mulanya api unggun di pakai sebagai
tempat pertemuan, di samping sebagai penghangat badan dan menjauhkan dari
gangguan binatang buas.

Api unggun dapat diikuti oleh Pramuka Penggalang , dan Pandega ,


sedangkan Pramuka Siaga tidak di perbolehkan mengikuti api unggun, karena
factor sebagai berikut :

1. Cuaca malam hari di alam terbuka sangat rawan bagi kesehatan


anak usia siaga
2. Anak usia siaga belum mampu mengendalikan diri sehingga sangat
mengkhawatirkan bila mengikuti api unggun.
3. Kegiatan pengganti apin unggun untuk anak siaga dapat
diusahakan pada siang hari dalam bentuk pesta siaga, punggung
gembira, gerak lagu, dan sebagainya.

A. NILAI PENDIDIKAN API UNGGUN

1.Mempererat persaudaraan
2.Memupuk kerja sama (gotong royong)
3.Menambah rasa keberanian dan kepercayaan diri
4.Membuat suasana kegembiraan dan kebebasan
5.Mengembangkan bakat dam kreativitas
6.Memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton1

B. TATA CARA PELAKSANAAN API UNGGUN

1.Tempat di selenggarakannya api ungun ialah di medan terbuka


2.Bila unggun dilaksanakan di lapangan yang berumput yang tumbuh
dengan baik,maka pada tempat yang direncanakan sebagai tempat api
unggun,tempatnya di pindahkan lebih dahulu.
3.Setelah api unggun, tidak boleh terlihat bekasnya, adanya sisa kayu
dan api harus dipindahkan, tempat harus berisi kembali.
4.Tidak merusak lingkungan.

C.MACAM-MACAM BENTUK API UNGGUN

1.Bentuk Piramida Segitiga


2.Bentuk Piramida Segiempat
3.Bentuk Pagoda Tegak
4.Bentuk Pagoda Roboh
5.Bentuk Kursi

D. ACARA API UNGGUN

Pada acara api unggun peserta didik menciptakan suasana kegembiraan


dengan jalan menampilkan kreasi seni nya berupa music,gerak,dan lagu,
lawakan, sandiwara, fragmen, dan lain lain. Pembina Pramuka yang mengikuti
acara api unggun hendaklah ikut menciptakan suasana kegembiraan selama
acara api unggun berlangsung.

Untuk kelancaran api unggun, perlu di bentuk tim pelaksana yang bertugas
mempersiapkan , mengatur jalan acara api unggun, dan mengadakan
pembenahan kembali tempat api unggun setelah acara selesai.

1
Jenuddin Yusuf,dkk, Panduan Pramuka Super Lengkap, Cet.1, (Jakarta:Cmedia,2014),
H.152
21. PENGERTIAN SIAGA
Siaga adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 07 – 10 tahun.
Pada usia tersebut anak-anak memiliki sifat unik yang sangat beraneka. Pada
dasarnya mereka merupakan pribadi-pribadi aktif dan tidak pernah diam. Sifat
unik Siaga merupakan kepolosan seorang anak yang belum tahu resiko dan belum
dapat diserahi tugas dan tanggung jawab secara penuh. Sifat yang cukup menonjol
adalah keingintahuan (curiosity) yang sangat tinggi, senang berdendang, menari
dan menyanyi,agak manja,suka meniru,senang mengadu dan sangat suka dipuji.

Kehidupan siaga masih berkisar di seputar keluarga sebagai pusat


aktivitasnya.Atas dasar hal tersebut pembinaan pramuka Siaga dikiaskan sebagai
“keluarga bahagia” di mana terdapat ayah, ibu, kakak dan adik.Wadah pembinaan
pramuka Siaga disebut Perindukan Siaga yang mengkiaskan bahwa anak seusia
siaga masih menginduk pada ayah dan bunda (keluarga).Hal ini diperjelas dengan
formasi pada upacara pembukaan dan penutupan latihan Siaga.Formasi barisan
pada upacara pembukaan dan penutupan latihan Siaga adalah berupa lingkaran di
mana Pembina berada di dalamnya, berdiri di tengah lingkaran di belakang
bendera.Bentuk lingkaran menyiratkan dunia Siaga yang masih dilindungi dan
dibina sepenuhnya oleh pembinanya. Hal ini memberi makna bahwa di dalam
pembinaan Siaga, porsi terbesar adalah Ing ngarsa sung tulada, atau di depan
memberi teladan/contoh, sedangkan porsi ing madya mangun karsa dan tut wuri
handayani porsinya lebih kecil. Bentuk upacara ini juga mengkiaskan bahwa
norma dan tata-nilai bagi.

Siaga mengikuti cermin kepribadian Pembinanya,satuan di gugusdepan


sebagai tempat berhimpunnya Pramuka Siaga disebut Perindukan Siaga.
Perindukan idealnya terdiri atas 18-24 Pramuka Siaga yang dibagi ke dalam 3-4
kelompok, disebut Barung.Barung yang ideal terdiri atas 6 Pramuka Siaga.
Perindukan Siaga dipimpin oleh Pembina Perindukan Siaga disingkat Pembina
Siaga dibantu oleh Pembantu Pembina Siaga.Untuk melaksanakan tugas di tingkat
Perindukan, dipilih Pemimpin Barung Utama, dipanggil Sulung, yang dipilih dari
para Pemimpin Barung. Posisi Pemimpin Barung Utama tidak permanen, dapat
berganti setelah beberapa kali latihan.

Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan lebih banyak bagi anggota
Barung berlatih menjadi memimpin.

a. Kata Perindukan berasal dari kata induk. Perindukan berarti tempat anak-
anak menginduk menjadi satu.
b. Pembina Perindukan manakala memanggil seluruh anggota Perindukan
meneriakkan ”Siaagaaaa….! Dijawab oleh seluruh anggota Perindukan
dengan meneriakkan: Siaaap….!
c. Perindukan harus memiliki standar bendera dan tiangnya serta bendera
Merah Putih, untuk upacara pembukaan dan penutupan latihan, bendera
Pramuka, tali-temali, buku-buku ceritera untuk Siaga, peralatan memasak
untuk sarana latihan, dan peralatan perkemahan, sebagaimana halnya
peralatan gugusdepan.
d. Perindukan Siaga Putera dapat dibina oleh Pembina dan Pembantu
Pembina putera maupun Pembina dan Pembantu Pembina puteri,
sedangkan Perindukan Siaga Puteri hanya dapat dibina oleh Pembina dan
Pembantu Pembina puteri.

Barung
Kelompok kecil dalam Perindukan Siaga yang idealnya beranggotakan 6 Pramuka
Siaga, disebut Barung.Kata Barung berarti rumah jaga suatu bangunan.

a. Setiap Barung baik Siaga putera maupun Siaga puteri memiliki nama
Barung yang diambil dari nama warna seperti Barung Merah, Biru, Hijau,
Putih, dan Barung Kuning. Setiap warna memiliki makna dan kiasannya,
dan namaBarung merupakan cerminan sifat-sifat baik yang menonjol yang
akan ditiru oleh anggota Barung tersebut.
b. Keanggotaan Barung tidak bersifat menetap, dapat diubah setiap 1-2 bulan
sekali, dilakukan secara teratur sebagai bagian dari dinamika Perindukan.
Barung tidak memakai bendera barung, karena pelaksanaan kegiatan
Pramuka Siaga pada umumnya dilaksanakan di tingkat Perindukan.
Kegiatan di tingkat barung hanya berupa permainan singkat dan spontan.
c. Barung memiliki Buku Daftar hadir anggota, dan kas anggota.
d. Barung dipimpin secara bergilir oleh seorang Pemimpin Barung dan
seorang Wakil Pemimpin Barung, dipilih oleh dan dari anggota Barung
dengan bantuan Pembina dan Pembantu Pembina Siaga.
Setiap kegiatan Barung didampingi Pembina dan Pembantu Pembina
Siaga.

Dewan Siaga (Dewan Satuan Siaga)


Dewan Siaga dibentuk untuk memenuhi hak anak dan melatih kepemimpinan
Pramuka Siaga.Dewan Siaga beranggotakan seluruh anggota perindukan.Ketua
Dewan Siaga adalah Pemimpin Barung Utama atau Sulung.Pertemuan Dewan
Siaga diadakan tiga bulan sekali atau sesuai kebutuhan program atau aktivitas.

Dewan Siaga bertugas:

1. Memilih dan membahas kegiatan yang diusulkan Pembina


2. Mengatur kegiatan perindukan,
3. Menjalankan keputusan-keputusan yang diambil Dewan, termasuk
pemberian penghargaan.

Pada Perindukan Siaga tidak dibentuk Dewan Kehormatan, semua tugas Dewan
Kehormatan berada di tangan Pembina.

Kegiatan Siaga

Kegiatan Siaga adalah kegiatan yang menggembirakan, dinamis,


kekeluargaan, dan berkarakter.Pembina adalah kunci pokok di dalam mengemas
bahan latihan, dan kreativitas Pembina sangat diperlukan. Semakin akrab
hubungan antara Pembina dengan Siaga maka akan semakin tinggi tingkat
ketertarikan Siaga untuk tetap berlatih.

Untuk menjadi Pembina Siaga diperlukan kesabaran, pandai berceritera, lebih


baik bila pandai menyanyi, bertubuh sehat dan energik, pandai senam, dan tentu
saja berbudi pekerti yang luhur sebagaimana syarat menjadi Pembina Pramuka.

Di dalam kegiatan latihan, dapat dilakukan pemenuhan/pengujian Syarat-


syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Siaga.
SKU Siaga adalah syarat kecakapan yang wajib dimiliki oleh Siaga untuk
mendapatkan Tanda Kecakapan Umum yang merupakan alat pendidikan sebagai
perangsang dan pendorong untuk memperoleh kecakapan yang berguna bagi
kehidupannya.Tingkat pengadopsian nilai-nilai kepramukaan dan keterampilan
dilakukan melalui pendadaran Syarat Kecakapan Khusus (SKK).
Ada 4 jenjang kenaikan tingkat kecakapan umum bagi Pramuka Siaga yakni:

a. Siaga Mula
b. Siaga Bantu
c. Siaga Tata
d. Siaga Garuda

Syarat Kecakapan Khusus Siaga,selain kecakapan umum Siaga dapat mengambil


kecakapan khusus yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Secara umum Syarat
Kecakapan Khusus ada tingkatan yakni tingkat

1. Purwa
2. Madya
3. Utama

Syarat Kecakapan Khusus Siaga

Selain kecakapan umum Siaga dipersilahkan untuk mengambil kecakapan khusus


yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Secara umum Syarat Kecakapan Khusus
ada tingkatan yakni tingkat:
1. Purwa
2. Madya
3. Utama

Tanda Kecakapan
1. Tanda Kecakapan Umum
Tanda Kecakapan Umum (TKU) Pramuka Siaga dapat dikenakan pada lengan
baju sebelah kiri dibawah tanda barung. TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur
(ini juga diambil dari kebiasaan para pahlawan dulu untuk menandakan pangkat
seseorang).
2. Tanda Kecakapan Khusus
Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Pramuka Siaga berbentuk segitiga sama sisi
dengan panjang masing-masing sisi 3 cm dan tingginya 2 cm. TKK dapat
dipasang di lengan baju sebelah kanan membentuk setengah lingkaran di
sekeliling tanda Kwarda dengan puncak menghadap ke bawah sebanyak 5 buah.

Secara garis besar kegiatan Siaga dibagi menjadi:

a. Kegiatan Latihan Rutin

1) Mingguan

Kegiatan latihan dimulai dengan:

 Upacara pembukaan latihan.

Upacara penutupan latihan. Di sini jangan lupa Pembina Upacara menyampaikan


rasa terima-kasih dan titip salam pada keluarga adik-adik Siaga, serta jangan lupa
latihan yang akan datang mengajak teman yang lain untuk ikut menjadi anggota
baru Siaga.
2) Bulanan/ dua bulanan / tiga bulanan/ menurut kesepakatan.
Kegiatan ini bisa diselenggarakan atas dasar keputusan Dewan Siaga dan
Pembinanya, dengan jenis kegiatan yang biasanya berbeda dengan kegiatan rutin
mingguan.

 Pertemuan Besar Siaga

Pertemuan ini diikuti oleh beberapa Perindukan Siaga yang dilaksanakan pada
waktu tertentu dalam rangka peringatan hari-hari besar /Pramuka.
Acara Pertemuan Besar Siaga disebut Pesta Siaga merupakan pertemuan yang
bersifat kreatif,senang-senang, rekreatif, edukatif dan banyak bergerak.
Pesta Siaga dapat berbentuk:

a. Bazar Siaga, memamerkan hasil hasta karya Pramuka Siaga.


b. Permainan bersama
c. Darmawisata.
Perkemahan Siaga/perkemahan sehari.
d. Karnaval Siaga.

Dengan banyaknya jenis kegiatan maka tidak mungkin seorang Pembina


kekurangan bahan latihan.

Metode Kesiagaan

Dikreasi untuk membekali para pembina siaga. Tentunya seorang pembina,


teristiwa untuk adik- adik usia Siaga diperlukan kemampuan khusus, disamping
memahami psikologi anak, setidaknya harus tahu bahwa tingkat anak-anak itu
sangat menyukai permainan
Tingkatan Pramuka Siaga
Dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:
1. Mula
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata mula dimaknai sebagai "1.
asal; awal; pokok asal; 2. yg paling awal; yang dahulu sekali; waktu (tempat,
keadaan) yg menjadi pangkal)". Karenanya kemudian Gerakan Pramuka
Indonesia menjadikan kata ini sebagai nama tingkatan pertama dalam Syarat-
syarat Kecakapan Umum Pramuka Siaga. Hal ini mengandung filosofi bahwa saat
Pramuka Siaga sebagai golongan pramuka yang paling kecil, mencoba
menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Siaga Mula, diibaratkan
sebagai awalan atau pangkal dari proses pendidikan kepramukaan yang
diharapkan menjadi dasar yang kuat bagi kehidupan peserta didik di kemudian
hari.
Untuk mencapai tingkat Siaga Mula, calon Siaga harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
1. Rajin dan giat mengikuti latihan Perindukan Siaga, sekurang-kurangnya 6
kali latihan berturut-turut.
2. Hafal dan mengerti isi Dwi Darma dan Dwi Satya.
3. Dapat memberi salam Pramuka
4. Tahu arti kiasan warna-warna bendera kebangsaan Indonesia, dan tahu
sikap yang harus dilakukan pada waktu bendera kebangsaan dikibarkan
atau diturunkan.
5. Biasa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-pertemuan
Siaga.
6. Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait
pertama dimuka Perindukan Siaga atau di muka pendengar-pendengar lain,
dan tahu sikap yang harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan
atau dinyanyikan pada suatu upacara.
7. Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan
Pelajar.

8. Setia membayar uang iuran kepada Gugusdepannya, sedapat-dapatnya


dengan uang yang diperolehnya dari usahanya sendiri.
9. Selalu berpakaian rapi dan memelihara kebersihan badan.
10. Keagamaan (sesuai dengan agama masing-masing)

22. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)


A. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
1. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas
2. Kalau sesorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar
belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan.
3. Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa
orang tersebut adalah dengan jalan:meniupkan nafas ke paru-paru
korban.
4. Langkah-langkah pertolongan dengan nafas buatan dari mulut ke
mulut/hidung sebagai berikut:
a) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu
mendongak ke atas
b) Rahang di tarik sampai mulut terbuka
c) Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan
ke mulut korban.
d) Tiup ke mulut/hidung korban

B. P3K bagi korban Sengatan Listrik


1. Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan,
atau karpet yang dalam keaadaan kering.
2. Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau
mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada
tubuh korban.
3. Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya
segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis
dating.
C. P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah
1. Luka hendaknya ditutup kain
2. Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan
3. Pada semua kasus pendarahan serius, pemderita selalu
diancam shok, untuk itu diselimuti dan diletakkan penderita
pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang
mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat
pinggang.
D. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
1. Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering
kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan
sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang
ditandai oleh melambatnya atu terhentinya peredaran darah.
2. Tanda-tanda shok
a) Denyut nadi cepat tapi lemah
b) Merasa lemas
c) Muka pucat
d) Kulit dingin
e) Merasa Haus
f) Merasa Mual
g) Nafas tidak teratur
h) Tekanan darah sangat rendah
3. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain
dilakukan dengan cara:
a) Menghentikan pendarahan
b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
c) Memberi nafas buatan
d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi
yang paling menyenangkan
e) Langkah-langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama
Mengurangi Shok:
1) Baringkan korban
2) Kaki keatas badan dibawa
3) Selimuti pasien
4) Perlakukan pasien dengan lemah lembut
5) Cepat-cepat panggil dokter
E. .P3K patah tulang
1. Tanda-tanda patah tulang
a) Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka
b) Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal
c) Ada rasa nyeri kalau di gerakkan
d) Kulit tidak terasa kalau di sentuh
e) Pembengkakan dan warna biru di sekitar kulit yang luka

F. RAGAM KECELAKAAN ATAU GANGGUAN

Berikut adalah kasus-kasus kecelakaan atau gangguan yang sering


terjadi dalam kegiatan pramuka dialam terbuka.2

a. Pingsan yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak


kekurangan O2,lapar,terlalu banyak mengeluarkan tenaga.

2
Ibid. 50-57
b. Dehidrasi yaitu susunan keadaan dimana tubuh mengalami
kekurangan cairan.
c. Asma yaitu penyempitan/gangguan saluran pernafasan.
d. Pusing yaitu sakitr kepala yang disebabkan oleh kelelahan,
kelaparan, gangguan kesehatan dll.

G. BUDAYA HIDUP SEHAT


1. Selalu menjaga kebersihan badan
2. Menjaga dan menciptakan kesegaran jasmani dan kesehatan badan
3. Menjaga ketahanan tubuh
4. Menjaga kebersihan makanan dan minuman
5. Selalu menciptakan kebersihan rumah dan peralatannya
6. Memahami berbagai macam penyakit dan penanggulangaannya
HIPOTESIS

Arikunto, Suharsimi (2013, hlm. 110) mengatakan bahwa hipotesis merupakan


suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai
terbukti melalui data yang terkumpul.Sugiyono (2018, hlm 63) mengatakan
bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.Dalam hal ini,
dikenal dua macam hipotesis, yaitu hipo tesis nol (Ho), yakni hipotesis yang
menyatakan tidak adanya pengaruh antar variabel dan hipotesis alternatif (Ha),
yakni hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar variabel. Berdasarkan
kerangka pemikiran, maka hipotesis dalam tindakan penelitian ini adalah sebagai
berikut:

a. Hipotesis alternaif (Ha): Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap


kegiatan latihan upacara pembukaan siaga pramuka siswa di SDN 064007
jalan Kapten Rahmad Buddin kel. Terjun Kec. Medan Marelan
b. Hipotesis Nol (Ho): Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
kegiatan latihan upacara pembukaan siaga pramuka di SDN 064007 jalan
Kapten Rahmad Buddin kel. Terjun kec. Medan Marelan.
BAB III

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan


pendekatan deskriptif. Sebagaimana penelitian kuantitatif yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2012: 8) menyatakan bahwa Metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Selain itu dalam penelitian ini juga menggunakan pendekatan deskriptif.


Menurut Sugiyono (2012: 13) penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel
yang lain. Penelitian kualitatif deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai latihan upacara
pembukaan siaga pramuka di SDN 064007 Jln. Kapten Rahmad Buddin
kel.Terjun kec.Medan Marelan.

Karakteritik yang ada di dalam teknik pengumpulan data dalam penelitian


ini terbagi menjadi berbagai jenis, antara lain adalah sebagai berikut;

1. Kualitatif

Jenis pertama, ialah metode penelitian kualiatatif. Pengertian penelitian


kualiatatif sendiri ialah penelitian yang dilakukan dengan teknik pengambilan
data melalui wawancara serta observasi mendalam kepada responden secara
langsung melalui serangkaian pertanyaan yang telah dipersipakan.

2. Kuantitataif

Pengertian penelitian kuantitatif adalah jenis pengumpulan data yang


dilakukan dengan penghitungan angka-angka numerik, misalnya
menggunakan penghitungan 1 sampai 10. Adapun khusus untuk pengembilan
angka ini berkitan dengan penghitungannya yang menggunakan SPSS.

Dari dua jenis teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, kemudian
banyak pihak yang penjebaran dari pada jenis tersebut. Pihak yang melakukan
kajian guna mendapatkan hasil riset yang sempurna sehingga dapat dipertanggung
jawabkan dalam secara keilmuan. Oleh karenanya langkah-langkah yang
dipergunakan dalam pengumpulan data ini.

A. Kehadiran dan Peran Peneliti

Sebagai peneliti yang datang dari luar, Penelitian ini menggunakan model kooperatif
dimana peneliti ikut aktif dalam kegiatan latihan upacara siaga pramuka di SDN 064007
Jalan.Kapten Rahmad Buiddin kcel.Terjun kec.Medan Marelan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 064007 Jalan.Kapten Rahmad Buiddin kel.Terjun


kc. Medan Marelan.Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2019.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini didasarkan pada karaktersistik tertentu yang


dipandang memiliki kaitan dengan proses kegiatan upacara pembukaan siaga yaitu
terdiri dari.

1. Pembina pramuka

Pembina pramuka dipilih guna mendapatkan informasi mengenai perencanaan,


pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan upacara pembukaan siaga di SDN Medan
Marelan

2. Siswa / peserta pramuka tingkat siaga

Para peserta dipilih guna mengikuti proses kegiatan latihan upacara pembukaan
siaga di SDN Medan Marelan.

3.Kepala Sekolah dan Penanggungjawab Kegiatan Ekstrakurikuler


Kepala Sekolah dan Penanggungjawab Kegiatan Ekstrakurikuler dipilih guna
mendapatkan informasi mengenai penyelenggara pemonitoringan, serta
penanggungjawab kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SDN Medan Marelan.

D. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian yaitu:

1. Data primer, yaitu sumber data yang diambil langsung di lapangan dengan
cara observasi; wawancara dengan kepala sekolah, pembina pramuka, dan
penanggungjawab ekstrakurikuler pramuka; pengambilan dokumentasi
berupa foto pelaksanaan kegiatan kepramukaan, dan
2. Data skunder. Yaitu data yang bersumber dari buku-buku literature dan
data siswa siaga.

E. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini untuk prosedur penelitian dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut.

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu langkah dalam pengambilan data yang


sering dipergunakan. Observasi ini berkaitan erat dengan tata cara penelitian yang
dilakukan dengan terjun langsung dalam kehidupan masyarakat, tanpa
menggunakan perantara.

Observasi dilaksanakan diawal pengumpulan data.Observasi digunakan


sebagai teknik pengumpulan data untuk memperoleh informasi mengenai
pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka serta bentuk pengajaran penguatan
pendidikan karakter gotong royong melalui ekstrakurikuler pramuka di SDN
064007 Jalan.Kapten Rahmad Buddin kel.Terjun kec.Medan Marelan Gudep Kota
medan 21-1147 dan 21-1148. Observasi dilakukan dengan menggunakan panduan
dan pengamatan.

2. Wawancara
Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi terkait kebijakan
kepala sekolah, dalam rangka penguatan pendidikan karakter dan kegiatan
ekstrakurikuler pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di SDN064007 Medan
Marelan.Wawancara di lakukan kepada kepala sekolah, pembina pramuka, dan
penanggungjawab ekstrakurikuler pramuka.Data ini di gunakan untuk
memperkuat data observasi.Pembatasan wawancara kepada responden ini di
tujukan untuk memfokuskan kepada masalah penelitian. Sehingga data yang di
peroleh tidak keluar dari topik pembahasan yang akan di teliti.

Pertanyaannya antara lain:

1) Apakah yang kamu ketahui mengenai kepramukaan?


2) Siapa saja petugas yang berperan saat upacara pembukaan
berlangsung?
3) Perlatan apa saja yang digunakan saat upacara?
4) Apakan kamu hafal teks dwi satya? Coba ucapkan?
5) Apakah kamu hafal teksdwi dharma? Coba ucapkan?
6) Latihan apa saja yang kamu ingat dalam pelajaran kepramukaan?
7) Apa kegunaan tongkat itu?
8) Materi kepramukaan apa yang paling kamu kuasai?

3. Studi Dokumentasi

Pada penelitian ini, dokumen yang digunakan berupa dokumentasi materi


pembinaan pramuka, dan foto-foto saat kegiatan kepramukaan berlangsung.Dalam
penelitian ini dokumentasi digunakan untuk melengkapi data penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Pada penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri. Langkah awal yang di lakukan dalam penelitian ini adalah
mengumpulkan data dari subyek yang akan di teliti yaitu berupa beberapa
pertanyaan dan kamera untuk memotret hasil dokumentasi foto dan wawancara.
G. Dokumentasi

Taknik lainnya yang berkaitan erat dengan pengambilan data ialah


dengan tata cara dokumentasi. Dokumentasi dilakukan dengan menyipakan
rekaman, atau mengambil gambar (foto). Bukti dalam dokumentasi ini
kemudian bisa menjadi salah satu sumber penelitian yang mampu
meningkatkan kepercayaan. Dan disini kami melakukan dokumentasi dengan
cara mengambil foto kegiatan kepramukaan yang berada di SDN 064007 Jl.
Kapten Rahmad Buddin Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Gudep
Kota medan 21-1147 dan 21-1148 Tingkat Siaga. Dalam dokumentasi yang
kami ambil, disini terdapat beberapa kegiatan yang pada saat itu melakukan
upacara pembukaan latihan kepramukaan yang dilakukan pada hari sabtu 27
April 2019 bertepatan di SDN 064007 Jl. Kapten Rahmad Buddin Kelurahan
Terjun Kecamatan Medan Marelan Gudep Kota medan 21-1147 dan 21-1148.

Dalam pengambilan dokumentasi ini kami mengambil beberapa


gambar kegiatan bersama bunda (pembina) beserta anggota pramuka siaga
lainnya yang sedang melakukan aktifitas latihan dengan cara berkelompok dan
diselingi oleh pemberian yel-yel. Dan berikut ini adalah hasil dokumentasi
yang kami ambil dalam kegiatan tersebut, antara lain:
H. Poling

Poling adalah salah satu metode pengumpulan data yang bisa


dipergunakan untuk mendapatkan hasil penelitian. Poling ini berkaitan erat
dengan tata cara terjun di antara subjek penelitian dengan memberikan
sejumlah pertanyaan dan jawabannya. Pertanyaan yang kami ajukan cukup
ringkas untuk pehaman tingkat pramuka siaga, dan mereka menjawab
pertanyaan mereka sesuai dengan

I. Studi Literatur

Teknik pengumpulan data yang terkhir ialah dengan tata cara mencari
informasi dan wawanca dengan penelitian terdahulu, kemudian dari
kesemuanya dijadikan sebagai landasan teori yang mementukan hasil
penelitian. Tata cara ini kami membuatnya yang dilakukan oleh peneliti adalah
dalam bentuk penyusunan makalah yang mana hasil mini riset yang kami
dapat kami membuatnya dalam bentuk makalah agar pembaca memahami isi
dari tujuan kami meminirisetkan ini.
METODE PENELITIAN

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap


muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber, dan
narasumber kami disini adalah salah satu siswi di SDN 064007 Jl. Kapten
Rahmad Buddin Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Gudep Kota
medan 21-1147 dan 21-1148 Tingkat Siaga. Wawancara yang kami lakukan
dengan melakukan tanya jawab secara langsung .

a. Wawancara terstruktur

Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti


informasi apa yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti
biasanya sudah membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga
bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian seperti alat kamera untuk
foto, serta instrumen-instrumen lain.

b. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak


menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan
spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting seperti halnya pertanyaan
mengenai upacara pembukaan gerakan pramuka yang mereka selenggarakan
pada saat itu dari masalah yang ingin digali dari responden.

c. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena


melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data
observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat
digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik
pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang bertujuan
untuk menggali informasi yang ada paada diri anak tinggakat parmuka siaga,
mempelajari polah dan tingkah laku anak pada saat penerapan kepramukaan
diberi dan maempelajari cara mengelolah pelaran agar lebih menyenangkan.
Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak
terlalu besar. Metode pengumpulan data observasi yang kami lakukan adalah
menggunakan participant observation.

 Participant observation

Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam


kegiatan setiap minggunya yang dilakukan oleh objek penlitian, orang atau
situasi yang diamati sebagai sumber data.

d. Studi Dokumen

Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan


langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan
data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan
analisis, metode ini diterapkan oleh orang yang berada disekeliling nya.
Bab IV

Analisis Data

Pengumpulan data dalam laporan berdasarkan guru-guru pramuka yang


ada di sekolah tersebut. Dimana memperoleh data mengenai kegiatan pramuka
yang dilakukan. Perencanaan dan tanggung jawab guru pramuka untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik yang harus dipenuhi dalam kegiatan
Pramuka.

A. Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari hasil mini riset disusun secara
sistematis kemudian dianalisis dengan metode analisis kualitatif. Metode analisis
kualitatif ini bersifat tidak bisa diukur dengan angka. Kegiatan analisis data
merupakan pekerjaan mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif harus diikuti
langsung dan menuliskan, mengklarifikasi, menyajikan data sepanjang
pengumpulan data kemudian dalam menganalisa data yang ada akan
menggunakan metode atau pendekatan sebagai berikut:

1. Metode Deduktif

Yaitu berpikir dari kesimpulan atau keputusan umum untuk memperoleh


kesimpulan atau keputusan khusus.

2. Metode Induktif

Yaitu berpikir dari kesimpulan atau keputusan khusus untuk memperoleh


kesimpulan atau keputusan khusus.

Data dan informasi yang dikumpulkan kemudian dianalisis dan teliti


melalui uraian yang dapat menyatakan dan menggambarkan hasil mini riset yang
telah dilakukan sesuai dengan judul yang diangkat "upacara pembukaan latihan
siaga di SDN 064007 jalan. Kapten Rahmadbuddin Kel. Terjun Kec. Medan
Marelan (Gudep Kota Medan 21-1147 dan 21-1148)"
Pada hasil penelitian yang kami lakukan, proses upacara pembukaan yang
dilakukan di SDN 064007 Jl. Kapten Rahmad Buddin Kel. Terjun Kec.
Medan Marelan (Gudep Kota Medan 21-1147 dan 21-1148), dan proses
latihan yang mereka lakukan dapat disimpulkan bahwasanya mereka sangat
menyukai kegiatan yang mereka lakukan, terutama saat pembina melakukan
games atau perlombaa kecil
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun teknik pengumpulan data penelitian yang kami gunakan dalam


pembuatan mini riset ini yakni metode fusi-komparatif dari studi pustaka. Melalui
metode ini kami mendapat informasi mengenai kegiatan kepamukaan yang ada di
SDN 064007 Jl. Kapten Rahmad Buddin Kelurahan Terjun Kecamatan Medan
Marelan Gudep Kota medan 21-1147 dan 21-1148. Beberapa kajian dari berbagai
sumber, sehingga memperoleh inovasi yang validatif sebagai penggabungan
beberapa analisis data. Metode ini bersifat abstraksi karena tanpa melalui tahap
eksperimental, hanya melalui kajian yang kami dapatkan dari studi pustaka.

Kegiatan Siaga adalah kegiatan yang menggembirakan, dinamis,


kekeluargaan, dan berkarakter.Pembina adalah kunci pokok di dalam mengemas
bahan latihan, dan kreativitas Pembina sangat diperlukan. Semakin akrab
hubungan antara Pembina dengan Siaga maka akan semakin tinggi tingkat
ketertarikan Siaga untuk tetap berlatih.

Kajian dari berbagai sumber didapati berbagai macam analisis yang dapat
kami bandingkan dan gabungkan sehingga menghasilkan kesatuan yang utuh
berupa karya tulis ilmiah ini. Meskipun tanpa eksperimental langsung, karena
didapati dari analisis serta kajian dari berbagai jurnal dan buku, maka dapat
diketahui konsepsi ini mampu diterapkan pada saat percobaan langsung.

Gerakan pramuka atau dalam dunia intenasional disebut scouting,


merupakan organisasi kaum muda yang juga telah berkembang tidak hanya
diindonesia tetapi di seluruh dunia. Kepramukaan diindonesia sebelum
tahhun1961 lebih sering disebut gerakan kepanduan.

Pramuka pada awalnya tumbuh di Inggris pada tahun 1907, yang


dipelopori oleh Sir Robert Baden-Powell. Ide mendirikan organisasi ini pada
awalnya di ilhami oleh dua organisasi remaja yang telah lebih dahulu terbentuk,
yakni Sons Of Daniel Boone, yang didirikan oleh Daniel Carter Beard, seorang
naturalis-ilustrator. Dan Woodcraft Indian, yang di pelopori oleh Ernest
Thompson Seton, seorang penulis inggris kelahiran kanada.

Saran yang tepat adalah ketika kita menjadi anak pramuka setidaknya tau
posisi kita dimana, ketika kita sudah menggenakan pakaian pramuka kita haruslah
saling membantu banyak orang, tidak membedakan suku, ras maupun agama, kita
satu kita mempunyai jiwa pancasil, kita generasi bangsa yang cemerlang (golden
age).
PUSTAKA

Yulianingsih,n.k. (2014,april 09). Kesiagaan Pramuka. Dipetik Oktober 11, 2016,


dari nikadekyuli.

Jenuddin Yusuf,dkk, Panduan Pramuka Super Lengkap, Cet.1,

(Jakarta: Cmedia,2014).

Usiono.2019.Pendidikan Kepramukaan.Medan: PERDANA PUBLISHING.

Anda mungkin juga menyukai