Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SEJARAH PRAMUKA DI INDONESIA

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd

Disusun Oleh:

1. Adelia Saputri 21020047


2. Linda Cipta Memoria 21020046
3. Nia Amelya 21020015
4. Risty Widya Iswara 21020050

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

AL ISLAM TUNAS BANGSA BANDAR LAMPUNG

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sejarah Pramuka
di Indonesia” tepat waktu. Penyusunan makalah ini merupakan bentuk sebagai
pemenuhan tugas mata kuliah Kepramukaan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Herpratiwi, M.Pd
selaku dosen pembimbing mata kuliah Kepramukaan, atas kesempatannya yang
diberikan dalam penyususnan makalah ini. Sehingga kami dapat memperoleh
banyak manfaat serta ilmu baru.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangannya. Maka,


kami sangat membutuhkan krritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
memperbaiki kekurangan dari makalah ini. agar di masa yang akan datang dapat
menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Bandar Lampung, 16 September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar Belakang .............................................................................................1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3

A. Sejarah Pramuka di Indonesia ......................................................................3


B. Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia .....................................................4
C. Gerakan Pramuka di Perkenalkan ................................................................5
D. Fungsi Gerakan Pramuka di Indonesia ........................................................6
E. Tujuan Pramuka ...........................................................................................7
F. Tingkatan dalam Pramuka ............................................................................7
G. Sifat Gerakan Pramuka ................................................................................8
H. Metode Pramuka ..........................................................................................9
I. Kode Kehormataan Pramuka ......................................................................10
J. Tanda Kehormatan Pramuka .......................................................................12
K. Lambang gerakan Pramuka .........................................................................13
L. Pengaruh Gerakan Pramuka terhadap Masyarakat .....................................14

BAB III PENUTUP ................................................................................................16

A. Kesimpulan .................................................................................................16
B. Saran ............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan
non formal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang
dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari
Praja Muda Karana yang memiliki arti Rakyat Muda yang Suka Berkarya.
Fakta sejarah di Indonesia menunjukkan bahwa pemuda Indonesia
mempunyai kemampuan yang sangat besar dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan
kepramukaan nasional Indonesia atau dulu biasa mereka sebut gerakan
pandu. Dalam perkembangannya pendidikan kepramukaan itu tampak
adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala
adanya berorganisasi yang Bhinneka.
Masuk dan berkembangnya gerakan Pramuka di Indonesia serta
awal mula Baden Powwel merintis gerakan kepanduan di kaji dalam buku
yang berjudul Pandu Ibuku Mengajarkan Budi Pekerti, Membangun
Karakter Bangsa buku ini di tulis oleh R. Darmanto Djojodibroto. Buku
ini menjelaskan tentang gerakan kepanduan dari masa ke masa mulai dari
masuknya pertama kali Baden Powwel merintis gerakan kepanduan hingga
masuk dan berkembangnya gerakan Pramuka di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Pramuka di Indonesia?
2. Bagaimana Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia?
3. Kapan Gerakan Pramuka di Perkenalkan?
4. Apa Fungsi Gerakan Pramuka di Indonesia?
5. Apa Tujuan Pramuka?
6. Apa saja Tingkatan dalam Pramuka?
7. Apa saja Sifat Gerakan Pramuka?
8. Apa saja Metode Pramuka?
9. Apa saja Kode Kehormatan Pramuka?
10. Apa Tanda Kehormatan Pramuka?
11. Apa itu Lambang Gerakan Pramuka?
12. Bagaimana Pengaruh Gerakan Pramuka terhadap Masyarakat?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Sejarah Pramuka di Indonesia.
2. Untuk mengetahui Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia.
3. Untuk mengetahui Gerakan Pramuka di Perkenalkan.
4. Untuk mengetahui Fungsi Gerakan Pramuka di Indonesia.
5. Untuk mengetahui Tujuan Pramuka.
6. Untuk mengetahui Tingkatan dalam Pramuka.
7. Untuk mengetahui Sifat Gerakan Pramuka.
8. Untuk mengetahui Metode Pramuka.
9. Untuk mengetahui Kode Kehormatan Pramuka.
10. Untuk mengetahui Tanda Kehormatan Pramuka.
11. Untuk mengetahui Lambang Gerakan Pramuka.
12. Untuk mengetahui Pengaruh Gerakan Pramuka terhadap Masyarakat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Pramuka di Indonesia


Robert Stephenson Smyth Baden Powell atau yang biasa dikenal
dengan Baden Powell. Beliau lahir di Paddington, London, Inggris pada
22 Februari 1857, beliau merupakan tentara Inggris. Beliau juga menulis
buku yang sangat terkennal yaitu “Aids to Scouting” buku ini di tunjukkan
untuk kalangan ,iliter kemudian di ubah oleh beliaus menjadi buku
“Scouting for Boys” yaitu versi buku untuk masyarakat sipil yang di
tunjukkan utamanya untuk para remaja.
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,
beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat
untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu
panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi
kepanduan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan
Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29
Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat
Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh
serta dikuatkan dengan “janji Ikatan Sakti”, lalu pemerintah RI mengakui
sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditetapkan dengan
keputusan Menteri Pendidikan.
Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena
serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan Kemerdekaan 17 Agustus 1948
waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56,
Jakarta, senjata belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap
Tuhan gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya
pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda,
Pandu Rakyat dilarang berdiri. Keadaan ini mendorong berdirinya
perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puetri
Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

3
Ipindo merupakan federasi bagi organisasi keprmaukaan putera.
Pada 1953 Ipindo terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan
Puteri Indonesa) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri
Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut
singgahnya Lady Baden Powell ke Indonesia dalam perjalanan ke
Australia.
Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10
Ipindo meyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar
Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta. Ipinddo sebagai wadah
pelaksanaan kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan
seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan
kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, bogor pada
bulan Januari 1957. Seminar Tugu ini menghasilkan suatu rumusan yang
diharapkan dapat dijadikan acuan setiap gerakan kepramukaan di
Indonesia. Dengan demikian diharapkan kepramukaaan yang ada dapat
dipersatukan. Setahun kemudia pada bulan November 1958 Pemerintah
RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar dengan
topik “Penasionalan Kepanduan” di Ciloyo, Bogor, Jawa Barat. Jambore
untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI
menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa
Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun
1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore
Dunia di MT. Makiling Filipina.

B. Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia


Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling
berkaitan yaitu:
1. Pidato Presiden atau Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan
pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di
Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961di Istana Negara. Peristiwa ini
kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA.

4
2. Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal
20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan
Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang
ditugaskan menyelennggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-
anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar
Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan
bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya.
Tanggal 20 Mei adalah: Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi
Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak
sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian
disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
3. Pernyataan para wakil organisasi Kepanduan di Indonesia yang dengan
ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka,
dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961.
Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN
PRAMUKA.
4. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarni di Istana Negara, diikuti
defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang
didahului dengan penganugerahan Panji-Panji gerakan Pramuka dan
kesemuanya ini terjadi pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini
kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

C. Gerakan Pramuka di Perkenalkan


Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar
pada peringatan Proklamasi Kemrdekaan RI, Gerakan Pramuka telah ada
dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI NO. 238 Tahun
1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.
Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan
perkembangan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS)
yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan
Kwartir Nasional Harian.

5
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan
mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas
beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan
dalam Kwarnasri 8 orang. Namun dalam relisasinya seperti tersebut dalam
Keppres RI No. 447 Tahun 1961, tanggal 14 agustus 1961 jumlah anggota
Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dan 70 anggota itu 17 orang di
antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota
Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil
Ketua I, Sri Sultan Hamengkubowono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI
Dr. A. Aziz Saleh. Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Hamengku Bowono
IZ menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr. A. Aziz Saleh sebagai Wakil
Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh
rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibu Kota
Jakarta, tapi juga di tempat penting di Indonesia. Di jakarta sekitar 10.000
anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel besar yang diikuti dengan
pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.
Sebelum kegiatan pawai (defile), Presiden melantik anggota Mapinas,
Kwarnas dan Kwarnari, di Istana Negara, dan menyampaikan anugerah
tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan
Nasional Indonesia (Keppres No. 448 Tahun 1961) yang diterimakan
kepada Ketua Kwartir Nasional, Sru Sultan Hemngku Bowono IX sesaat
sebelum pawai dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini
kemudian dilakukan sebagai Hari Pramuka yang setiap tahun diperingati
oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.

D. Fungsi Gerakan Pramuka di Indonesia


Fungsi pramuka sebagai berikut:
1. Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda, kegiatan yang
menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karean itu permainan
harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan kegiatan

6
yang hanya bersifat hiburan saja. Karena itu lebih tepat kita sebut saja
kegiatan menarik.
2. Pengabdian bagi orang dewasa, bagi orang dewasa kepramukaan
bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan,
kerelaan dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban
untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya
pencapaian tujuan organisasi.
3. Alat bagi masyarakat dan organisasi, kepramukan merupakan alat bagi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dan juga
alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi
kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam
satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya.

E. Tujuan Pramuka
Gerakan pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda
Indonesia dengan prinsip-prinsipdasar dan metode kepramukaan yang
pelaksanannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar,
1. Anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur
serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan
beragamanya.
2. Anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan
keterampilannya.
3. Anggotanya menjadu manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
4. Anggotanya menjadi manusia yang menajdi warga Negara Kesatuan
Republik Indonesia, sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik
dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelenggarakan
pembangunan bangsa dan negara.

F. Tingkatan dalam Pramuka


Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang
ditentukan oleh kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut dengan

7
Syarat-Syarat Kecakapan Umum (SKU). Untuk pramuka siaga dan
penggalang, masing-masing kelompok umur memiliki tiga Tingkatan.
Untuk penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega
hanya satu tingkatan.
- Tingkatan pramuka siaga: siaga mula, siaga bantu, siaga tata.
- Tingkatan pramuka penggalang: penggalang ramu, penggalang rakit,
penggalang terap.
- Tingkatan pramuka penegak: penegak bantara, penegak laksana.

Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka


Garuda, yaitu tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam
kepramukaan. Kelompok umur adalah sebuah tingkatan dalam
kepramukaan yang ditentukan oleh umur anggotanya. Kelompok dibagi
menjadi 4:

1. Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga.


2. Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang.
3. Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak.
4. Kelompok umur 21-25 tahun disebut dengan Pramuka Pandega.

Ada juga kelompok khusus, yaitu kelompokyang ditujukan untuk


orang yang memiliki kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka
Pembina, adalah sebutan untuk orang dewasa yang memimpin Pramuka.
Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka yang mengambil bagian
dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh lainnya adalah
Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.

G. Sifat Gerakan Pramuka


Berdasakan resolusi konferensi kepanduan sedunia tahun 1924di
Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri
khas yaitu:
1. Nasional, yang berarti suatu organiasai yang menyelenggarakan
kepaduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu

8
dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan
negara.
2. Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara
manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa
persaudaraan dan persahabatan antara sesama pandu dan sesama
manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat,
suku dan bangsa.
3. Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana
saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam
pelaksanaan pendidikannya selalu menggunbakan prinsip dasar dan
metode kepanduan.

H. Metode Pramuka
Metode kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui:
1. Pengamalan kode kehormatan pramuka
2. Belajar sambil melakukan
3. Sistem berkelompok
4. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung
pendidikan yang sesuai dengan perkembangan jasmani dan rohani
peserta didik.
5. Kegiatan di alam terbuka
6. Sistem tanda kecakapan
7. Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri
8. Sistem among

Metode kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari


Prinsip Dasar kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan
kode kehormatan. Metode unsur yang merupakan subsistem terpadu dan
terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik
dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.

9
I. Kode Kehormatan Pramuka
Kode kehormatan pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya
dan ketentuan moral yang disebut Darma merupakan suatu unsur dari
Metode Kepramukan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
1. Satya
Satya adalah:
- Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggita
Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan.
- Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan
dan mengamalkan janji.
- Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna
mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial dan spiritual,
baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.

Satya dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik,
yaitu Dwisatya dan Trisatya.

2. Dwisatya
Dwistya adalah satya yang digunakan khusus untuk Pramuka Siaga.
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan mengikuti tata krama keluarga.
- Setiap hari berbuat kebaikan.
3. Trisatya
Trisatya merupakan janji dan tiga kode moral yang digunakan
dalam Gerakan Pramuka. Disebut trisatya karena mengandung tiga
butir utama yang menjadi panutan setiap Pramuka. Setiap kali pramuka
akan dilantik untuk menuju tingakatan lebih tinggi, diwajibkan
melaksankan upacara ucap ulang janji yang berupa pembacaan trisatya
di depan sanga saka merah putih. Kode Moral Trisatya digunakan oleh
pramuka golongan penggalang, penegak dan pandega. Trisatya dibagi
menjadi dua, trisatya untuk penggalang dan trisatya untuk penegak,
pandega dan anggota dewasa.

10
1. Trisatya untuk penggalang
1) Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, negara Kesatuan
Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
2) Menoloing sesama hidup dan memperispkan membangun
,asyarakat.
3) Menepati dasadharma.
2. Trisatya untuk penegak, pandega, dan anggota dewasa lainnya
1) Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan mengamalkan Pamcasila.
2) Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun
masyarakat.
3) Menepati dasadharma.
4. Dharma
Dharma adalah:
- Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong peserta didik
menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki
masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota.
- Landasan gerak gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan
pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong
Pramuka menunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis,
saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong
royong.
- Kode etik organisasi dan satuan pramuka dengan landasam
ketentuan moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang
mengatur hak dan kewajiban anggotra pembagian tanggung jawab
dan penentuan putusan.

Dharma dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta


didik, yaitu Dwidharma dan Dasadharma

1) Dwidharma
Dwidharma pramuka siaga
1. Siaga berbakti kepada ayah bundanya.

11
2. Siaga berani dan tidak putus asa.
2) Dasadharma
Dasadharma Pramuka itu:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermasyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

J. Tanda Kehormatan Pramuka


1. Tanda Jabataan
Menunjukkan jabatan dan tanggung jawab seorang anggota
Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
Seperti:
1) Tanda pemimpin (wakil pemimpin burung/regu/sangga)
2) Sulung pratama
3) Pradana
4) Pemimpin (wakil krida/saka)
5) Dewan kerja
6) Pembina
7) Pembantu pembina
8) Pelatih
9) Andalan
10) Pembimbing
11) Pamong saka
12) Dewan saka dan lain-lain.

12
2. Tanda Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan,
sikap, tingkat usaha seorag pramuka dalam bidang tertentu, sesuai
golongan usianya. Seperti:
1) Tanda kecakapan umum atau khsus
2) Pramuka garuda dan keahlian lain bagi orang dewasa.
3. Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada
seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu
dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan masyarakat,
bangsa, negara dan umat manusia. Seperti:
1) Peserta didik, tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama,
bintang teladan.
2) Orang dewasa, pancawarsa, darma bakti, wiratama, melati, tunas
kencana.

K. Lambang Gerakan Pramuka


Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang
mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka. Lambang tersebut
diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina pramuka
yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian
digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 Tahun
1972. Bentuk dan Arti Kiasan: bentuk lambang gerakan pramuka itu
adalah Silhouette tunas kelapa, yaitu:
1. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal
bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang
menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu
mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi
kelangsungan hidup bagi Indonesia.
2. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan bagaimana juga, yang
menggambarkan bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang

13
rokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta beasr tekadnya
dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam
menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan
bangsa Indonesia.
3. Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-
upayanya dalam menyesuaikan dirinya dengan sekelilingnya, artinya
tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia
berada dan dalam keadan yang bagaimanapun juga.
4. Nyiur bertumbuh menjualar lurus ke atas dan merupakan salah satu
pohon yang tertinggi di Indonesia. Ini mencerminkan bahwa tiap
Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus yakni yang mulia
dan jujur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh
sesuatu.
5. Akar nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah
melambangkan bahwa tekad dan keyakinan tiap Pramuka mempunyai
dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik,
benar, kuat, dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipaikai
olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
6. Nyiur adalah pohon serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi
lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang
berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan
tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
kepada umat manusia.

L. Pengaruh Gerakan Pramuka terhadap Masyarakat


Pemerintah orde lama telah menetapkan tujuan utama dari Gerakan
Pramuka membantu pembangunan negara dengan cara terjun dalam
masyarakat berdasarkan keputusan Presiden No. 157 tahun 1963, tanggal
27 Juli 1963, Gerakan Pramuka kemudian ditetapkan sebagai aparatur
pembantu pemerintah dan dimasukkan ke dalam kewenangan Wakil
Menteri Keputusan ini membawa dampak tersendiri bagi Gerakan

14
Pramuka yang pada dasarnya sebagai sarana dalam mendidik karakter
anak, justru menjadi alat dalam melaksanakan program pemerintah.
Sri Sultan Hamengkubowono IX dengan dibantu oleh Hs. Mutahar
mulai membentuk tatanan Organisasi Gerakan Pramuka, dimulai dengan
membentu Kwartir Daerah dan Kwartir Cabang disetiap daerah teritoei
kemudian membentuk Satuan Karya (SAKA). Ketika memasuki tingkatan
Pandega para anggota pramuka mulai memilih SAKA, melalui SAKA
inilah para pramuka pandega dianjurkan untukterjun langsung dalam
Masyarakat sebagai bentuk Bakti Sosial mereka kepada masyarakat.
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat setempat dan bagi organisasinya.
Pendidikan kepramukaan di Indonesia termasuk salah satu segi
pendidikan nasional yang penting karena merupakan bagian dari sejarah
perjuangan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Gerakan
kepanduan merupakan salah satu sarana pendidikan karakter yang berada
diluar kegiatan sekolah dan keluarga. Pada dasarnya Gerakan Pramuka
dibentuk dengan tujuan untuk membantu memperbaiki moral para pemuda
Indonesia agar menjadi lebih baik dan untuk mengabdi kepada
masyarakat. Gerakan Pramuka dianggap menjadi sarana pendidikan yang
tepat dalam hal pendidikan kejiwaan dan karakter pemuda Indonesia.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu bagian dari
sejarah perjuangan bagi Indonesia. Maka, perlu diketahui bahwa sejarah
perkembangan Kepramukaan di Indonesia itu sangat penting. Pramuka
merupakan salah satu bentuk pendidikan non formal yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia. Pramuka
dapat membantu mengembangkan kemandirian dan kedisiplinan siswa.
Kepanduan mempunyai sejarah yang panjang di Indonesia, pada dasarnya
kepanduan telah memainkan peran penting dalam pembangunan
masyarakat Indonesia dan telah membentuk karakter banyak generasi
muda di tanah air.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan, kami
menyadari bahwa dalam penulisan atau materi makalah masih ada
kekurangan. Maka, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
butuhkan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Suyahman.dkk.2016. Ensiklopedia Khazanah Kepramukaan Indonesia Jilid I:

Sejarah dan Pendidikan Kepramukaan, Klaten: Intan Pariwara.

Zuli Agus Firmansyah.2015. Panduan Resmi Pramuka, Jakarta: Wahyumedia.

Tim penyusun.2013. Pedoman Penulisan Tugas Akhir Skripsi Program Studi

Pendidikan Sejarah FIS UNY. Yogyakarta: FIS UNY.

Darmanto Djojodibroto.R. 2012. Pandu Ibuku:mengajarkan budi pekerti

membangun karakter bangsa, Jakarta:Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Himodigdojo, 1950. Gerakan Kepanduan di Indonesia, Jakarta: Pandu Rakyat

Indonesia.

Soetomo, Pramoe. 1984. Gerakan Kepanduan Sedunia dan gerakan Pramuka

Indonesia, Semarang: Gerakan Pramuka Kwartir Daerah IX Jawa Tengah.

Suhatno, 2001. Kepanduan bangsa Indonesia, Suatu Kajian Sejarah Tahun 1930-

1961, Yogyakarta: Masyarakat Sejarawan Indonesia.

17

Anda mungkin juga menyukai