Anda di halaman 1dari 20

SEMIETIKA LAMBANG NEGARA: GARUDA PANCASILA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan PKn SD

Dosen Pengampu : Mufarizuddin, M.Pd

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1

1. Bayu Seno Kusuma 2186206200


2. Trisnawati 2186206183
3. Vina Desri Rama Putri 2186206215

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang tiada


terhingga kekuasaan dan kekuatan-Nya, sumber segala kebenaran sejati, yang
membimbing dan mempermudah pembuatan atau penyusunan makalah ini.
Makalah ini membahas tentang “Garuda Pancasila”, Secara khusus makalah
ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan PKn SD
yang dibimbing oleh dosen kami Mufarizuddin, M.Pd. Penghargaan dan ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan makalah ini, terutama kelompok kami yakni kelompok
1, semoga Allah yang Maha Pemurah membalas dengan kebaikan yang berlipat
ganda.
Penulis menyadari berbagai kekurangan dalam penulisan makalah yang
mungkin disebabkan karena adanya rasa subjektifitas dalam menganalisa
permasalahan ataupun kesalahan interpretasi. Oleh karena itu berbagai masukan
sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Akhirnya dengan segala kesederhanaan makalah ini, Penulis berharap
semoga makalah ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi pembaca
yang dapat memperdalam wawasan mengenai Evaluasi Belajar terutama pada
pelajaran Garuda Pancasila

Bangkinang, 01 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Pancasila.....................................................................................3
B. Makna simbol gambar pada sila Pancasila...................................................4
C. Komponen Garuda Pancasila........................................................................4
1. Burung Garuda..........................................................................................4
2. Perisai........................................................................................................5
3. Pita Putih...................................................................................................7
D. Nilai - nilai yang terkandung dalam Pancasila..............................................7
E. Cara/Teknik Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila Kepada Murid.................8
1. Melalui pembelajaran PPKn......................................................................8
2. Memberikan contoh penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.........................................................................................................8
3. Membiasakan sikap disiplin kepada siswa................................................9
4. Melatih siswa untuk rajin beribah sesuai agamanya masing-masing........9
5. Membudayakan Senyum, Sapa, Salam (3S).............................................9
6. Mengutamakan Kepentingan Bersama....................................................10
7. Persatuan di Atas Perbedaan...................................................................10
8. Tidak Menang Sendiri.............................................................................10
F. Model pembelajaran Pancasila Untuk Siswa SD........................................10
G. Contoh Sikap siswa/i MI/SD yang Sesuai dengan setiap sila Pancasila.....11
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.....................................................................12
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab....................................................12

ii
3. Persatuan Indonesia.................................................................................12
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.........................................................................13
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia........................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau
dari sabang sampai meraoke. Tentunya memiliki banyak suku, ras, agama dan
budaya dan memiliki perbedaan di masing-masing daerah. Untuk
menyelaraskan suatu perbedaan tidaklah perkara mudah dan tentunya harus
mempunyai kesepakatan. Mengingat syarat dari suatu Negara adalah dengan
memiliki dasar Negara dan lambang dari Negara itu sendiri barulah Negara itu
diakui.

Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 pada saat itulah


Indonesia diakui oleh Negara lain bahwasanya sudah merdeka dengan
memiliki dasar Negara pancasila namun lambang Negara belum punya.
Membuat lambang dari suatu Negara tidaklah mudah mengingat identitas,
keperibadian, dan cita-cita bangsa yang mencerminkan sejarah dari Indonesia.
Sesuai dengan konstitusi RIS 27 Desember 1949, maka pemerintah
mempunyai kewajiban untuk menetapkan lambang Negara. Oleh karena itu
pada awal tahun 1950, pemerintah membentuk panitia Lancana Negara.
Panitia Lancana Negara ini mengadakan sayembara lambang Negara. Pasal 3
UUDS 1950 antara lain menyebutkan bahwa lambang Negara ditetapkan oleh
pemerintah. Realisasi ketentuan ini dilakukan dengan menerbtkan PP No.
66/1951 tanggal 17 Oktober 1951, yang menetapkan lambang Negara adalah
Burung Garuda.

Mengingat burung garuda merupakan burung yang pada zaman dulu di


semua wilayah Indonesia ada, dan dijadikan ceritra rakyat Indonesia. Bahkan
seniman banyak yang melukiskan burung garuda dengan gagah perkasa.
Konon burung garuda mitos burung kedewaan karrena diyakini dulu burung
garuda merupakan tunggangan dari dewa Wisnu yang menyelamatkan dunia
dari kehancuran.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah didalam penulisan makalah ini yaitu
1. Mengapa garuda pancasila dianggap sebagai lambang negara ?
2. Bagaimana arti dan makna dari garuda pancasila ?
3. Bagaimana penggunaan lambang negara indonesia ?
4. Bagaimana mitologi tentang garuda pancasila ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu
1. Untuk mengetahui latar belakang historis garuda pancasila sebagai
lambang Negara.
2. Untuk mengetahui arti dan makna garuda pancasila.
3. Untuk mengetahui penggunaan lambang Negara.
4. Untuk menegtahui mitologi tentang garuda pancasila.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti
sendi, atas, dasar, atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Maka
demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan
tentang tingkah laku yang penting dan baik. Jadi Pancasila adalah lima dasar
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam pasal 36 A Undang-Undang Dasar Tahun 1945 setelah


diamandemenkan empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001 dan 2002,
dicantumkan kalimat “lambang Negara ialah garuda Pancasila dengan
semboyan Bhineka tunggal ika”. Garuda Pancasila merupakan lambang negara
bangsa Indonesia. Lambang negara ini berbentuk burung garuda yang
kepalanya menoleh ke kanan. Garuda digunakan sebagai lambang Negara
kesatuan Republik Indonesia untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah
bangsa yang besar dan Negara yang kuat. Pencetus Garuda Pancasila adalah
Sultan Hamid II pada tahun 1950.

Burung garuda juga memiliki semboyan bhinneka Tunggal Ika yang


artinya meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua titik lambang negara
Garuda Pancasila ini penggunaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP)
no. 43 tahun 1958.

Lambang burung garuda memiliki warna keemasan yang melambangkan


keagungan dan kejayaan. Garuda memiliki paruh, sayap, ekor dan cakar
yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan. Pada Garuda
Pancasila ada 17 helai bulu di masing-masing sayap dan 8 helai bulu pada
ekornya. Lalu 1950 dibawah perisai atau pangkal ekor dan 45 helai di leher.
Itu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17
Agustus 1945. Pada bagian dada Garuda Pancasila terdapat perisai yang
didalamnya terdapat lima simbol gambar.

3
Di dalam garis hitam tebal yang melambangkan Negara merdeka dan
berdaulat yang dilintasi garis katulistiwa. Kelima gambar di dalamnya yaitu
gambar bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, dan padi kapas.

B. Makna simbol gambar pada sila Pancasila


Di dalam perisai terdapat lima simbol gambar Pancasila, yaitu bintang,
rantai, pohon beringin,, kepala banteng, dan padi kapas. Masing-masing
symbol gambar Pancasila mempunyai makna5 , maknanya yaitu:

1. Bintang melambangkan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Rantai melambangkan prinsip Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Pohon Beringin adalah prinsip Persatuan Indonesia.
4. Kepala Banteng melambangkan prinsip demokrasi yang dipimpin oleh
kebijaksaan dalam permusyawaratn perwakilan.
5. Padi dan Kapas melambangkan sila keadialan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Burung Garuda mencengkram sebuah gulungan bertuliskan moto negara


Indonesia Bhineka Tunggal Ika. Itu artinya Kesatuan dalam keberagaman,
meskipun berbeda namun tetap satu jua.

C. Komponen Garuda Pancasila


Komponen Garuda Pancasila terdiri dari tiga komponen yaitu burung
garuda, perisai dan pita putih.

1. Burung Garuda
Burung Garuda merupakan burung mistis yang berasal dari Mitologi
Hindu yang berasal dari India dan berkembang di wilayah Indonesia sejak
abad ke-6. Burung Garuda itu sendiri melambangkan kekuatan, sementara
warna emas pada burung garuda itu melambangkan kemegahan atau
kejayaan. Pada burung garuda,

a. Jumlah masing-masing sayap bulunya berjumlah 17 yang mempunyai


makna, tanggal kemerdakaan negara kita yakni tanggal 17.

4
b. Bulu ekor memiliki jumlah 8 yang melambangkan bulan kemerdekaan
negara kita bulan Agustus yang merupakan bulan ke-8.
c. Dan bulu-bulu di pangkal ekor atau perisai berjumlah 19 helai dan di
lehernya berjumlah 45 helai.Sehingga kesemua jumlah bulu yang ada
di setiap bagiannya melambangkan tanggal kemerdekaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu pada tanggal 17 Agustus
1945.
d. Kepala Burung Garuda yang menoleh ke kanan mungkin karena
pemikiran orang zaman dahlu yang ingin Indonesia menjadi negara
yang benar dan bermaksud agar Indonesia tidak menempuh jalan yang
salah. Dan anggapan bahwa arah ke kanan adalah arah yang baik lah
yang membuat kepala Garuda dibuat menghadap ke kanan. Biasanya
banyak anggapan yang mengatakan bahwa jalan yang benar itu
dilambangkan dengan arah kanan, makanya kepala garuda Indonesia
selalu mengarah ke kanan.
e. Sayap yang membentang adalah siap terbang ke angkasa.

Burung Garuda dengan sayap yang mengembang siap terbang ke


angkasa, melambangkan dinamika dan semangat untuk menjunjung tinggi
nama baik bangsa dan negara.

2. Perisai
Perisai yang dikalungkan melambangkan pertahanan Indonesia. Pada
perisai itu mengandung lima buah simbol yang masing-masing simbol
melambangkan sila-sila dari dasar negara Pancasila.

a. Bagian tengah terdapat simbol bintang bersudut lima yang


melambangkan sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa.
Lambang bintang dimaksudkan sebagai sebuah cahaya, seperti
layaknya Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia.
Sedangkan latar berwarna hitam melambangkan warna alam atau
warna asli, yang menunjukkan bahwa Tuhan bukanlah sekedar rekaan

5
manusia, tetapi sumber dari segalanya dan telah ada sebelum segala
sesuatu di dunia ini ada.
b. Di bagian kanan bawah terdapat rantai yang melambangkan sila kedua
Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai tersebut terdiri
atas mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling
berkait membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan
laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan perempuan. Mata
rantai yang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap manusia,
laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu
bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.
c. Di bagian kanan atas terdapat gambar pohon beringin yang
melambangkan sila ketiga, Persatuan Indonesia. Pohon beringin
digunakan karena pohon beringin merupakan pohon yang besar di
mana banyak orang bisa berteduh di bawahnya, seperti halnya semua
rakyat Indonesia bisa " berteduh " di bawah naungan negara Indonesia.
Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke
mana-mana, namun tetap berasal dari satu pohon yang sama, seperti
halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama
Indonesia.
d. Kemudian, di sebelah kiri atas terdapat gambar kepala banteng yang
melambangkan sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan. Lambang
banteng digunakan karena banteng merupakan hewan sosial yang suka
berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana orang-orang harus
berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.
e. Dan di sebelah kiri bawah terdapat padi dan kapas yang
melambangkan sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia. Padi dan kapas digunakan karena merupakan kebutuhan
dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama
untuk mencapai kemakmuran yang merupakan tujuan utama bagi sila
kelima ini.

6
f. Ditengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang
melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara
Kesatuan Republik Indonesia yaitu negara tropis yang di lintasi garis
khatulistiwa yang membentang dari timur ke barat.
g. Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaa
Indonesia “Merah-Putih”. Merah berarti berani dan putih berarti suci.
Sedangkan bagian tengahnya berwarna dasar hitam berarti warna alam
atau warna asli.

3. Pita Putih
Pada bagian bawah Garuda Pancasila, terdapat pita putih yang
dicengkeram, yang bertuliskan " BHINNEKA TUNGGAL IKA " yang
ditulis dengan huruf latin, yang merupakan semboyan negara Indonesia.
Kata “Bhineka” berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, Kata
“Tunggal” berarti satu, dan Kata “Ika” berarti itu. Perkataan bhinneka
tunggal ika merupakan kata dalam Bahasa Jawa Kuno yang berarti "
berbeda-beda tetapi tetap satu jua ". Perkataan itu diambil dari Kakimpoi
Sutasoma karangan Mpu Tantular, seorang pujangga dari Kerajaan
Majapahit pada abad ke-14. Perkataan itu menggambarkan persatuan dan
kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai pulau, ras,
suku, bangsa, adat, kebudayaan, bahasa, serta agama.

D. Nilai - nilai yang terkandung dalam Pancasila


Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa:
bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.

1. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila sila kemanusiaan yang adil dan
beradab: bangsa Indonesia sadar bahwa manusia memiliki martabat dan
derajat yang sama sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

7
2. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila persatuan Indonesia: usaha ke arah
bersatu untuk membina nasionalisme dalam negara Indonesia.
3. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: dalam sistem
pemerintahan di Indonesia kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat.
4. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia: bangsa Indonesia menyadari bahwa manusia Indonesia
mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan
sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Butir-butir Pancasila yang mengandung nilai-nilai kebaikan ini


hendaknya diterapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Perwujudan dari
nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila juga dapat dilaksanakan
di kehidupan sehari-hari, seperti dari lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, hingga berbangsa dan bernegara.

E. Cara/Teknik Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila Kepada Murid

1. Melalui pembelajaran PPKn


Untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa, guru bisa
memanfaatkan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
sebagai sumber refrensi. Guru dapat menjelaskan seputar tentang Pancasila
yaitu seperti apa saja nilai-nilai yang di kandung dalam Pancasila dan
bagaimana cara menerapkan nilai-nilai Pancasila.

2. Memberikan contoh penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan


sehari-hari
Guru merupakan teladan bagi siswa ketika di sekolah. Setiap sikap
yang dilakukan oleh guru akan di lakukan dalam diri siswa dan akhirnya
dicontoh oleh siswa. Oleh karena itu, untuk menanamkan nilai-nilai
Pancasila dalam diri siswa, guru bisa memberikan teladan, seperti datang
ke sekolah tepat pada waktunya, membiasakan selalu berjabat tangan

8
dengan sesama guru atau dengan sesama siswa, membiasakan bersikap
sopan dan santun, selalu bersikap jujur, dll.

3. Membiasakan sikap disiplin kepada siswa


Menanamkan nilai-nilai Pancasila juga bisa dilakukan oleh guru
dengan membiasakan sikap disiplin pada diri siswa. Di suatu saat, sikap
disiplin tersebut akan di jadikan contoh dan bekal bagi siswa untuk ke di
masa depan. Membiasakan sikap disiplin dalam diri siswa bisa dilakukan
dengan menerapkan sikap patuh pada tata tertib sekolah. Guru bisa
menginformasikan siswa untuk menaati tata tertib sekolah tersebut. Tata
tertib bagi siswa juga berlaku sama bagi guru sehingga siswa juga bisa
melihat bahwa guru memberikan contoh yang sesuai aturan di sekolah.

4. Melatih siswa untuk rajin beribah sesuai agamanya masing-masing


Penanaman karakter pada diri siswa juga tidak jauh dari sikap
religius pada diri guru. Guru bisa melatih dan mendorong siswa untuk
rajin beribadah. Nilai Ketuhanan merupakan tiang bagi siswa dalam segala
perilaku kehidupannya. Nilai Ketuhanan tersebut bisa ditanamkan dengan
melatih siswa untuk rajin beribadah. Bukan hanya itu, guru juga bisa
mengarahkan siswa untuk selalu melihat indahnya alam semesta agar
siswa senantiasa percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa.

5. Membudayakan Senyum, Sapa, Salam (3S)


Sikap 3S perlu dibudayakan dalam lingkup sekolah. Bukan hanya
menciptakan suasana yang kondusif dan nyaman, membudayakan 3S juga
akan menumbuhkan kebiasaan untuk saling menghormati dengan yang
lain. Budaya 3S tersebut merupakan pengamalan sila ke-2. Siswa
diajarkan untuk menghormati orang lain sehingga muncul rasa saling
menghargai satu sama lain.

9
6. Mengutamakan Kepentingan Bersama
Untuk mengaplikasikan semboyan negara itu, teman-teman harus
bisa mengutamakan kepentingan bersama. Hal itu merupakan bentuk
kesadaran hidup di lingkungan yang besar dengan banyak perbedaan.
Dengan mengutamakan kepentingan bersama, akan ada banyak orang yang
diuntungkan. Seperti saat, teman-teman mengadakan musyawarah di
sekolah, keputusan yang diambil harus berdasarkan pada kepentingan
bersama. Lalu keputusan itu harus dijalankan bersama-sama dengan baik.

7. Persatuan di Atas Perbedaan


Menurut penelitian, Indonesia adalah negara dengan tingkat
keberagaman terbesar di dunia. Karena itu, banyak negara lain yang
kagum dan segan dengan bangsa Indonesia. Keberagaman itu dipersatukan
dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, bahasa nasional, dan lain
sebagainya. Dengan begitu walau ada banyak perbedaan, tidak ada
perpecahan di dalamnya. Penerapan semboyan ini bisa teman-teman
lakukan dengan tetap berteman dengan banyak orang tanpa membedakan
asal suku, ras, dan lain sebagainya.

8. Tidak Menang Sendiri


Prinsip Bhinneka Tunggal Ika ini harus dipertahankan dengan cara
tidak selalu ingin menang sendiri.

F. Model pembelajaran Pancasila Untuk Siswa SD


Agar peserta didik lebih mengenal lambang Pancasila dan tidak merasa
jenuh. Maka diperlukan sebuah inovasi pembelajaran dengan metode picture
and picture. Metode picture and picture adalah suatu model pembelajaran yang
menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis.

Model pembelajaran picture and picture merupakan sebuah model


dimana guru menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan
sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk belajar aktif.

10
Model pembelajaran picture and picture merupakan salah satu model
kooperatif. Model pembelajaran picture and picture ini dapat digunakan dalam
berbagai mata pelajaran dan tentunya dengan kemasan dan kreatifitas guru.

Langkah–langkah dalam model pembelajaran picture and picture,


menurut Suprijono (dalam Huda 2015:236-238) yaitu

Pertama, penyampaian kompetensi pada tahap ini guru diharapkan


menyampaikan kompetensi dasar mata pelajaran yang bersangkutan.
Kedua, presentasi materi pada tahap penyajian materi guru telah menciptakan
momen awal pembelajaran.
Ketiga, penyajian gambar pada tahap ini, guru menyajikan gambar dan
mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Keempat, pemasangan gambar pada tahap ini guru memanggil/menunjuk
siswa secara bergantian untuk memasangkan gambar secara berurutan dan
logis.
Kelima, penjajakan tahap ini mengharuskan guru untuk menanyakan kepada
siswa tentang alasan/dasar pemikiran di balik gambar yang disusunnya.
Keenam, penyajian kompetensi guru bisa mulai menjelaskan lebih lanjut
sesuai dengan kompetensi yang dicapai.
Ketujuh, penutup di akhir pembelajaran, guru dan siswa saling berefleksi
mengenai apa yang telah dicapai dan dilakukan.
Kelebihan model pembelajaran picture and picture adalah guru lebih
mengetahui kemampuan masing-masing siswa. Siswa dilatih berpikir logis
dan sistematis, siswa dibantu belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu
objek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktek berpikir.
Kemudian, memotivasi siswa mengembangkan diri dalam belajar dengan
melibatkan siswa dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

11
G. Contoh Sikap siswa/i MI/SD yang Sesuai dengan setiap sila Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara artinya Pancasila dijadikan dasar atau
pedoman mengatur kehidupan di Indonesia. Sebagai warga negara yang baik,
harus melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila baik dalam
kehidupan dirumah, sanggar belajar, masyarakat, maupun bernegara. Adapun
penanaman sikap yang sesuai dengan setiap sila pancasila dimulai sejak dini,
salah satunya siswa/i MI/SD. Berikut sikap siswa/i MI/SD yang merupakan
pengamalan sila-sila Pancasila adalah sebagai berikut10:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, sila
ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai umat kepada Tuhannya.
Berikut contoh sikap siswa/i yang mencerminkan di sila pertama:

a. Berusaha menjadi anak soleh/solehah atau menjadi anak yang dekat


kepada agama serta berbakti kepada orangtagamaua
b. Mengajak teman untuk sholat berjamaah
c. Saling menghormati teman yang berbeda

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai manusia yang
pada hakikatnya semua sama di Dunia ini. Berikut contoh sikap siswa/i
yang mencerminkan di sila kedua mengakui persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia tanpa membedakan:

a. Bertingkah sopan dan santun terhadap guru dan orangtua


b. Bersikap adil sesama teman di sekolah maupun di rumah
c. Membela teman-teman yang ditindas atau yang diperlakukan dengan
tidak adil oleh teman-teaman yang lain.

3. Persatuan Indonesia
Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai warga Negara
Indonesia untuk bersatu membangun negeri ini. Berikut contoh sikap
siswa/I yang mencerminkan sila Ketiga:

12
a. berteman dengan siapa saja.
b. tidak mudah bertengkar antar sesame teman maupun keluarga.
c. mudah memaafkan teman yang sudah membuat kesalahan.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan perwakilan
Berikut contoh sikap siswa/I yang mencerminkan sila ke empat
yaitu:
a. Menghargai pendapat teman yang lain saat mengikuti pelajaran di
kelas. 
b. Mengikuti diskusi di kelas dengan aktif. 
c. Belajar berani menyampaikan pendapat di kelas. 
d. Tidak memaksakan kehendak pribadi saat mengikuti diskusi di kelas. 
e. Menghormati keputusan bersama untuk kepentingan kelas. 
f. Melakukan keputusan bersama dengan tanggung jawab.

Diskusi atau musyawarah dapat dilakukan dari hal kecil seperti


pemilihan ketua kelas. Dengan mengikuti musyawarah pemilihan ketua
kelas, dan menghargai keputusan yang diambil merupakan salah satu
bentuk sikap meneladani Pancasila sila keempat di sekolah. 

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Berikut contoh sikap siswa/I yang mencerminkan sila kelima yaitu :
a. Menciptakan suasana kekeluargaan di kelas.
b. Mengikuti dengan aktif kegiatan kerja bakti di sekolah. 
c. Bekerja sama untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman dan
kondusif. 
d. Bersikap adil dengan semua teman di sekolah dan Kesatuan Warga?
e. Menghormati hak masing-masing teman di kelas. 
f. Melakukan kewajiban di sekolah dengan tanggung jawab. 
g. Suka menolong teman atau anggota warga sekolah yang sedang
kesusahan. 

13
h. Menghargai perbedaan dan keberagaman yang ada di sekolah. 

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lambang Negara Indonesia adalah garuda Pancasila dengan semboyan
“Bhineka Tunggal Ika”. Lambang negara Indonesia berbentuk burunggaruda
yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan dari sudut pandang Garuda, perisai
berbentuk menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada leher
Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda
tetapi tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Lambang
ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian
disempurnakan oleh Presiden Soekarno, dan diresmikan pemakaiannya
sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia
Serikat tanggal 11 Februari 1950. Lambang negara Garuda Pancasila diatur
penggunaannya dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958.

B. Saran
Dari pembahasan di atas telah dipaparkan mengenai lambang dari
Negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila, tentunya diharapkan pembaca bisa
memahami apa dari isi makalah ini. Namun disadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna karena sumber masih terbatas dan pengetahuan
penulis selaku mahasiswa yang buakn di bidang besiknya. Masukan dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun demi kebaikan untuk kedepannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arafat, Maulana., 2019. Kajian PPKn MI/SD Kelas Rendah. Bandung:


Manggu Makmur Tanjung Lestari.

Bakker SJ., J.W.M. Filsafat Kebudayaan, Sebuah Pengantar, Yogyakarta:


BPK Gunung Agung Mulia dan Kanisius, 1990.
Barber, C.L. The Story of Language, London: The Chaucer Press 1972.
Barthes, Roland. Element of Semiology, New York: Hill and Wang, 1984.
Bastomi, Suwarji. Seni dan Budaya Jawa, Semarang: IKIP Press, 1992.
Budiman, Kris. Semiotika Visual, Yogyakarta: Yayasan Seni Cemeti 2003.
Budiono, Herusatoto. Simbolisme Dalam Budaya Jawa, Yogyakarta: PT
Hanindita, 1988.
C.A., Van Paursen. Strategi Kebudayaan. Terjemahan Dick Hartono
Yogyakarta: Kanisius, 1988.
Campbell, Henry Black. Black'k Law Dictionary. ST. Paul Minn: West
Publishing. CO, 1979.
Cunningham, Adrian. The Theory of Myth, London: Sheed and Ward, 1973.
Eco, Umberto. A Theory of Semiotic, USA: Indian University Press, 1992 .
Fiske, John. Cultural and Communication Studies, Yogyakarta: Jalasutra
2004.
Winanrno, 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT
Bumi Aksara." (acer – PPKN Kelompok 2 (1))

16

Anda mungkin juga menyukai