Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ajar. Tak lupa juga
mengucapkan salawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW, karena berkat beliau, kita mampu keluar
dari kegelapan menuju jalan yang lebih terang.
Kami ucapkan juga rasa terima kasih kami kepada pihak-pihak yang
mendukung lancarnya buku ajar ini mulai dari proses penulisan hingga
proses cetak, yaitu orang tua kami, rekan-rekan kami, penerbit, dan masih
banyak lagi yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu.
ii
upacara penutupan latihan, pioneering, tendanisasi, sandi semaphore peta
pita dan peta perjalanan.
Kami sadar, masih banyak luput dan kekeliruan yang tentu saja jauh dari
sempurna tentang buku ini. Oleh sebab itu, kami mohon agar pembaca
memberi kritik dan juga saran terhadap karya buku ini agar kami dapat
terus meningkatkan kualitas buku.
Regu Flamboyan 2
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
iii
BAB 1 SEJARAH GERAKAN PRAMUKA
A. Awal Gerakan Pramuka………………...2
B. Kelahiran Gerakan Pramuka…………12
iv
Pramuka
Siaga…………………………………….72
BAB 5 PIONERING
A. Pengertian………………………………81
B. Sejarah………………………………….81
C. Macam-Macam Simpul………………..83
D. Macam-Macam Ikatan………………...86
E. Contoh Pionering………………………89
F. Manfaat Pionering……………………..89
BAB 6 TENDANISASI
A. Pengertian Berkemah…………………93
B. Manfaat Berkemah……………………94
C. Perlengkapan Saat Berkemah………..94
D. Hal-Hal Yang Perlu Di Perhatikan
Sebelum Berkemah…………………….96
E. Hal-Hal Yang Perlu Di Perhatikan Saat
Berkemah……………………………….96
v
BAB 7 SANDI, MORSE, DAN SEMAPHORE
A. Sandi Pramuka………………………..122
B. Morse…………………………………..150
C. Semaphore…………………………….165
a)
vi
1
BAB 1
SEJARAH GERAKAN
PRAMUKA
2
SEJARAH GERAKAN PRAMUKA
3
Organisasi Kepramukaan yang diprakarsai oleh
bangsa Indonesia adalah "Javaanse Padvinders
Organisatie" (JPO); berdiri atas prakarsa S.P.
Mangkunegara VII pada tahun 1916.
4
Hasrat bersatu bagi organisasi kepramukaan
Indonesia waktu itu tampak mulai dengan
terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara
Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu
Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada
tanggal 23 Mei 1928.
5
Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan
(POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita
(SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI).
Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al
Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan Islam
Indonesia (KII), Islamitische Padvinders
Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan
Azas Katholik Indonesia (KAKI), Kepanduan
Masehi Indonesia (KMI).
6
"Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk
menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa
Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan
penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia.
Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk
gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun
upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap
dilakukan. Bukan hanya itu, semangat
kepramukaan tetap menyala di dada para
anggotanya.
7
mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan
Indonesia.
8
membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan
bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda,
Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini
mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti
Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri
Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda
(KIM).
9
menghidupakan kembali bekas organisasinya
masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan
bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-
satunya organisasi kepramukaan di Indonesia
dengan keputusan Menteri PP dan K nomor
2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah
pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat
Indonesia merupakan satu-satunya wadah
kepramukaan di Indonesia, jadi keputusan nomor
93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir
sudah.
10
Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota
kepramukaan sedunia
11
Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan
kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan
seminar agar dapat gambaran upaya untuk
menjamin kemurnian dan kelestarian hidup
kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor
pada bulan Januari 1957.
12
Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959.
Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan
kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling
Filipina.
13
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini
adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960,
tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana
pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam
ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang
menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang
kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban
tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan
kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui
rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka
(Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya
dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme
(Lampiran C Ayat 8).
14
diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan
harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang
ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka.
Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri
Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K
Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh
dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan
Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia
ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan
kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112
Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia
Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan
Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang
disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
15
Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas
Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono,
Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo
Martono (Menteri Sosial).
16
DAFTAR PUSTAKA
Wacana Media.
17
PROFIL PENULIS
18
pendidikan S1 di Universitas Negeri Makassar
jurusan pendidikan guru SD
19
BAB 2
PRAMUKA PENGGALANG,
PENEGAK, DAN PANDEGA
20
Di dalam Gerakan Pramuka anggotanya
akan dikelompokkan berdasarkan usia. Kelompok
berdasarkan jenjang usia ini disebut juga dengan
tingkatan dalam kepramukaan. Terdapat empat
kelompok dalam tingkatan Gerakan Pramuka, yang
mana di setiap tingkatannya memiliki aturan yang
berbeda-beda. Semakin tinggi tingkatan, semakin
besar pula tanggung jawab yang diberikan kepada
anggota Gerakan Pramuka.
Keempat tingkatan yang dibedakan
berdasarkan umur tersebut yaitu Pramuka Siaga
untuk kelompok usia 7 sampai 10 tahun, Pramuka
Penggalang untuk kelompok usia 11 sampai 15
tahun, Pramuka Penegak untuk kelompok usia 16
sampai 20, dan Pramuka Pandega untuk kelompok
usia 21 sampai 25.
Selain karena faktor usia, tingkatan dalam
kepramukaan juga didasarkan pada tingkatan
kemampuan anggotanya yang disebut dengan
Syarat-syarat Kecakapan Umum atau SKU.
21
Namun pada kali ini, kita hanya akan
membahas tiga dari 4 jumlah tingkatan dalam
pramuka yaitu Pramuka Penggalang, Penegak dan
Pandega.
A. PRAMUKA PENGGALANG
1. Pengertian
Pramuka penggalang adalah sebuah
golongan dari kegiatan kepramukaan. Anggota dari
golongan ini berusia 11-15 tahun. Disebut pramuka
penggalang karena sesuai dengan kiasan pada masa
penggalangan perjuangan bangsa Indonesia, yaitu
ketika rakyat Indonesia menggalang dan
mempersatukan dirinya untuk mencapai
kemerdekaan dengan adanya peristiwa bersejarah
yaitu konggres para pemuda Indonesia yang
dikenal dengan Soempah Pemoeda pada tahun
1928 .
2. Tingkatan dalam Pramuka Penggalang
Setiap anggota Penggalang yang telah
menyelesaikan SKU (Syarat Kecakapan Umum)
22
berhak mengenakan TKU (Tanda Kecakapan
Umum) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada
lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung
berwarna dasar Merah. TKU untuk Penggalang
berbentuk sebuah janur yang terlipat dua dengan
gambar Manggar yakni nama bunga pohon kelapa.
Adapun setiap Manggar atau Tanda kecakapaun
Umum tingkat pramuka penggalang ini memiliki
arti kiasan sebagai berikut:
Mayang bertangkai tiga, menggambarkan
bunga yang sedang berkembang, menarik dan
indah, merupakan gambaran anggota gerakan
pramuka penggalang yang riang dan lincah
sebagai penerus cita-cita bangsa yang sedang
berkembang dengan jika Pramuka sesuai Trisatya
Mayang terurai ke samping, mengartikan
bahwa pramuka penggalang semakin terbuka
dalam menerima pengaruh baik dari lingkungan
sosial.
23
Warna merah, Melambangkan kehidupan yang
sedang dalam masa berkembang
Warna putih, menggambarkan bahwa anggota
gerakan pramuka khususnya tingkat penggalang
memiliki jiwa yang bersih dan suci
24
4. Seragam Pramuka Penggalang
25
B. PRAMUKA PENEGAK
1. Pengertian
Pramuka penggalang merupakan golongan
sekaligus sebutan bagi anggota Gerakan
Pramuka yang berusia antara 16 sampai dengan 20
tahun. Tingkatan golongan pramuka penegak ini
merupakan penggolongan pramuka berdasarkan
26
usia didik setelah pramuka siaga (usia 7 – 10 tahun)
dan pramuka penggalang (usia 11 –15 tahun).
Penggunaan istilah penegak, sebagaimana
istilah lainnya dalam kepramukaan, diambilkan dari
romentisme sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Kata ‘penegak’ (kata dasar ‘tegak’) merujuk pada
tahap keberhasilan bangsa Indonesia dalam
menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tahap tegaknya (berdirinya) negara Indonesia
ditandai dengan proklamasi kemerdekaan yang
dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945. Tahap ini
didahului oleh tahap-tahap sebelumnya seperti
penyiagaan bangsa dan penggalangan persatuan
dan kesatuan yang mana kedua tahapan itu
kemudian dijadikan nama golongan anggota
Gerakan Pramuka siaga dan penggalang.
Seseorang dapat menjadi pramuka penegak
setelah menginjak usia 16 tahun. Sebelum dilantik
menjadi pramuka penegak seorang calon pramuka
penegak melewati masa yang dinamakan ‘tamu
27
ambalan’ selama sedikitnya satu bulan. Selama
menjadi tamu ambalan, calon penegak dapat
mengikuti acara-acara tertentu dalam ambalan
hingga kemudian dilantik dalam sebuah upacara
penerimaan tamu ambalan.
2. Tingkatan dalam Pramuka Penegak
Setiap anggota Penegak yang telah
menyelesaikan SKU (Syarat Kecakapan Umum)
berhak mengenakan TKU (Tanda Kecakapan
Umum) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada
pundak berwarna dasar hijau. TKU untuk Penegak
berbentuk sebuah tunas kelapa yang terlipat dua.
Tanda kecakapan umum pramuka penegak berupa
tanda pundak yang dibuat dari kain dengan warna
dasar hijau tua dengan tulisan dan gambar dibuat
dengan sulaman atau logam berwarna kuning emas.
TKU berbentuk trapesium berwarna dasar hijau tua
dengan panjang sisi bawah 5 cm, sisi atas 4 cm dan
panjang kaki miring kiri dan kanan masing-masing
7,5 cm.
28
Di dalam bidang trapesium terdapat gambar
bintang sudut lima di bawahnya terdapat sepasang
tunas kelapa yang berlawanan arah dan di bawah
tunas kelapa terdapat tulisan BANTARA (untuk
TKU Penegak Bantara) atau LAKSANA (untuk
TKU Penegak Laksana).
Tanda Kecakapan Umum (TKU) Pramuka
Penegak mengandung arti dan makna kiasan
sebagai salah satu unsur pendidikan dalam
kepramukaan. Arti kiasan dari TKU Penegak
adalah sebagai berikut:
Bintang bersudut lima mempunyai arti bahwa
Pramuka Penegak bertaqwa kepada tuhan yang
Maha Esa dan bermoral Pancasila.
Tunas kelapa yang berlawanan arah
mengibaratkan keselarasan dan kesatuan gerak
Pramuka Penegak putra dan putri yang sedang
membina dirinya sebagai mahluk pribadi, sosial
dan mahluk Tuhan menuju cita-cita bangsa.
29
Tanda di pundak mengibaratkan tanggung jawab
yang tidak ringan yang harus dipikulnya sebagai
anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan
bangsa dan Negara.
Bantara mengandung pengertian kader, ajudan,
pengawas pembangunan yang kuat, baik dan
terampil serta bermoral Pancasila. Calon pemimpin
bangsa dan negara yang masih belajar dan
mengembangkan kemampuannya dalam
memimpin.
Laksana mengandung arti pemimpin muda yang
sudah sanggup mengemban dan melaksanakan
tugas pembangunan bangsa dan negara serta
mempunyai tanggungjawab yang lebih besar.
30
3. Kode Kehormatan Pramuka Penegak
Sebagaimana golongan anggota Gerakan
Pramuka lainnya, pramuka penegak memiliki kode
kehormatan yang terdiri atas Satya Pramuka dan
Darma Pramuka. Satya Pramuka (janji) penegak
disebut sebagai Trisatya yang terdiri atas tiga butir
janji. Sedangkan Darma Pramuka (ketentuan
moral) penegak disebut sebagai Dasadarma yang
terdiri atas sepuluh butir sikap dan norma tindakan
yang harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-
hari baik di lingkungan kepramukaan maupun di
luarnya.
31
4. Pengorganisasian Pramuka Penegak
Pramuka penegak dikumpulkan dalam
kelompok-kelompok. Kelompok atau satuan
terkecil disebut sangga yang terdiri atas 4–8
pramuka penegak. Sangga dinamai dengan nama-
nama Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas, dan
Pelaksana, atau nama-nama lain sesuai aspirasi
anggota angga. Sangga dipimpin secara bergantian
oleh Pemimpin Sangga (disingkat Pinsa) yang
dipilih dari dan oleh anggota sangga yang
bersangkutan.
Tiga atau empat sangga dengan total
anggota antara 12 sampai 32 dihimpun dalam
satuan yang lebih besar yang disebut sebagai
ambalan. Ambalan dipimpin oleh seorang
Pemimpin Sangga Utama yang disebut Pradana
yang dipilih dari dan oleh para Pemimpin Sangga
dalam pasukan tersebut. Pradana yang terpilih tetap
menjadi Pemimpin Sangga bagi sangganya. Dalam
32
kegiatannya, ambalan penegak dibimbing oleh
seorang Pembina Penegak dan seorang Pembantu
Pembina Penegak yang dipanggil dengan sebutan
kakak baik untuk putra maupun putri. Nama
ambalan diambilkan dari nama-nama pahlawan
atau tokoh sejarah, pewayangan ataupun legenda.
Dalam ambalan dibentuk juga Dewan
Ambalan Penegak atau Dewan Penegak yang
diketuai oleh Pradana dengan dibantu oleh
perangkatnya seperti Pemangku Adat, Kerani
(Sekretaris), Bendahara, dan beberapa anggota
dengan masa bakti selama satu tahun. Tugas
Dewan Penegak antara lain:
a. Merancang dan melaksanakan program kegiatan
b. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
c. Merekrut anggota baru
d. Membantu sangga dalam mengintegrasikan
anggota baru dalam sangga
e. Menyiapkan materi yang akan dibahas dalam
Majelis Penegak
33
5. Seragam Pramuka Penegak
PUTRA
34
C. PRAMUKA PANDEGA
1. Pengertian
Pramuka Pandega adalah golongan
sekaligus sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka
setelah penegak dan berusia antara 21-25 tahun.
Pandega merupakan golongan peserta didik
terakhir dalam Gerakan Pramuka setelah Pramuka
Siaga (usia 7-10 tahun), pramuka penggalang (11-
15 tahun), dan penegak (16-20 tahun). Dalam
bahasa Inggris pandega biasa disebut
sebagai Senior Rover.
Istilah pandega mempunyai arti pemuka
atau ahli. Hal ini mengandung filosofi berdasarkan
romantisme perjuangan bangsa Indonesia di mana
setelah masa menegakkan kemerdekaan Republik
Indonesia dilanjutkan dengan masa memandegani
pelaksanaan pembangunan di negeri Indonesia.
35
2. Kode Kehormatan Pramuka Pandega
Kode Kehormatan seorang pramuka
pandega sama dengan kode kehormatan pramuka
penegak dan anggota pramuka dewasa lainnya.
Kode kehormatannya terdiri atas Satya Pramuka
(janji) yang disebut Trisatya dan Darma Pramuka
(ketentuan moral) yang disebut Dasadarma.
36
Racana Pandega menggunakan nama dan lambang
yang dipilih sesuai dengan aspirasi anggota dan
mengandung kiasan dasar yang menjadi motivasi
kehidupan Racana. Biasanya menggunakan nama
pahlawan namun dapat juga menggunakan nama
tokoh, nama jenis senjata, nama kerajaan dalam
pewayangan atau nama ceritera mitos. Sedangkan
Reka bisa dinamakan bebas sesuai keinginan
anggota atau sesuai dengan minat bersama anggota
semisal reka bernama Reka Gita Pesona karena
anggotanya sama-sama menyukai musik.
Racana dipimpin oleh seorang ketua yang
disebut Pradana. Pradana dipilih dari musyawarah
anggota Racana. Organisasi racana disusun sesuai
organisasi yang terdapat di masyarakat pada
umumnya, karena pada usia Pandega sudah terjun
dalam kehidupan masyarakat. Di dalam organisasi
Racana terdapat Dewan Racana Pandega yang
disebut Dewan Pandega dan Dewan
Kehormatan.
37
Struktur organisasi Dewan Pandega terdiri
Ketua Racana (Pradana), Kerani (Sekretaris),
Bendahara, Pemangku Adat (penjaga kode etik
Racana atau tata cara adat Racana), dan beberapa
anggota. Sedangkan pembina Racana bertindak
sebagai penasehat, pendorong, pengarah,
pembimbing dan mempunyai hak dalam
mengambil keputusan terakhir. Dewan pandega ini
mempunyai tugas:
Merancang program kegiatan
Mengurus dan mengatur kegiatan
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
Merekrut anggota baru
Mencari/mengidentifikasi sumber dana untuk
disampaikan kepada Ketua Gudep
Mengelola dana untuk menjalankan program
kegiatan
Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada
Pembina Gudep
38
Dewan Kehormatan Pandega adalah Dewan yang
dibentuk untuk mendampingi Dewan Pandega.
Tugas Dewan Kehormatan Pandega yaitu:
Menentukan pelantikan,
Memberikan penghargaan kepada Pandega
yang berprestasi
Memberikan tindakan hukuman atas
pelanggaran terhadap kode kehormatan.
Rehabilitasi anggota Racana Pandega.
39
TKU Pramuka
Kecakapan Pandegadicapai
khusus dengan
menyelesaikan Syarat Kecakapan Khusus (SKK)
yang memiliki tiga tingkatan yaitu purwa, madya,
dan utama. Setelah menyelesaikan Syarat
Kecakapan Umum Pandega maka seorang Pandega
dapat menempuh Syarat Pramuka Garuda (Eagle
Scout). TKU (Tanda Kecakapan Umum) dipasang
di bahu pakaian.
40
PUTRA
PUTRI
41
DAFTAR PUSTAKA
Pramukaria.id. 19 Mei 2013. “Mengenal Pramuka
Penegak”. Diakses pada 25 Oktober 2022 dari
https: // www. pramukaria. id/2013/05/ mengenal-
pramuka-penegak.html
42
https: //www. pramukaria. id/2013/06/ mengenal-
pramuka-pandega.html
43
PROFIL PENULIS
44
BAB 3
LKBB
45
LKBB
46
hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan
pilihan hati sendiri.
5. Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian
untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya,
tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah
melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.
Aba-aba
A. Pengertian
b. Macam aba-aba
1. Aba-aba petunjuk
2. Aba-aba peringatan
47
3. Aba-aba pelaksanaan
1. Aba-
aba
48
3. Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat
untuk melaksanakan aba-aba. Aba-aba pelaksanan yang
dipakai ialah:
49
Tentang istilah: “maju”
50
c) Mulai adalah aba-aba pelaksanaanuntuk gerakan-gerakan
pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
1. hitung -MULAI
2. tiga bersaf kumpul -Mulai
1. Berkumpul
2. Maju jalan
3. Berhenti
4. Berjongkok
5. Bubar/berpencar
6. Lari
7. Balil kanan
8. Bangun/berdiri
9. Berbaring/tiarap
51
d. Cara memberi aba-aba
52
dengan pasukan. Setelah penghormatan selesai
dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka
dalam keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi
aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali
ke sikap sempurna.
3. Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada
pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan
gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala,
pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada
kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4
(empat) langkah untuk berlari.
4. Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan
bersemangat.
5. Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan
hendaknya diberi antara/jeda.
6. Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya
dihentakkan.
7. Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya
diperpanjang
disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
8. Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan
maka
53
dilakukan perintah ULANG !
Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK
1. Sikap sempurna
2. Istirahat ditempat
3. Lencang depan
4. Lencang kanan
5. Hadap serong kanan
6. Hadap serong kiri
7. Balik kanan
8. Hadap kanan
9. Hadap kiri
10. Berhitung
11. Hormat
12. Jalan ditempat
f. Bentuk barisan
1. Lingkaran besar
Kedua ujung jari tangan di lekatkan tepat diatas kepala /
membuat lingkaran dengan kedua tangan disekeliling badan.
Aplikasi Barisannya:
54
Anggota membentuk lingkaran besar (ada jarak antar anggota
satu dengan yang lain). Semua anggota menghadap ke pusat
titik tengah lingkaran. Instruktur Barisan berada tepat di tengah
lingkaran.
2. Lingkaran kecil
Kedua ujung telunjuk dan ibu jari tangan di lekatkan
tepat diatas kepala / membuat lingkaran dengan kedua
tangan di-sekeliling badan.
Aplikasi Barisannya:
Anggota membentuk lingkaran kecil (bahu anggota satu
dengan yang lain menempel). Semua anggota
55
menghadap ke pusat titik tengah lingkaran. Instruktur
Barisan berada tepat di tengah lingkaran.
3. Setengah lingkaran
Aplikasi Barisannya:
56
4. Kolone terbuka
Kedua belah tangan diangkat setinggi bahu, jari2
merapat menghadap ke dalam
Aplikasinya:
Membentuk barisan yang saling bertolak belakang
antara satu regu dengan regu lainnya.
57
5. Berderet
Aplikasi barisannya :
58
6. Angkare
Kedua lengan tangan dikepalkan dan diacungkan ke
atas.
Aplikasi barisannya :
Anggota berbaris membentuk huruf "U" (bentuk U siku
90 derajat) dengan Instruktur/ketua tepat berada di
tengah barisan. Barisan yang berada di samping kanan
dan kiri instruktur barisan, saling berhadapan satu
dengan yang lainnya. Dan barisan yang berada di depan
instruktur barisan, saling berhadapan dengan instruktur
barisan.
59
7. Perlombaan
Aplikasi Barisannya :
8. Berbanjar
60
Aplikasi Barisannya :
9. Bentuk Selat
Kedua belah tangan dijulurkan kedepan dengan posisi
telapak tangan terbuka dan saling berhadapan, jari-jari
tangan merapat. Bentuk barisan ini kadang juga disebut
dengan Selat Tertutup
Aplikasi Barisannya :
dua regu berbaris lurus dan saling berhadapan satu dengan
yang lain.
61
10. Roda
Kedua belah tangan dikepalkan dan bersilang di depan
dada.
Aplikasi Barisannya :
4 Regu menghadap satu titik dari empat arah
62
12. Anak panah
Kedua belah tangan diangkat di depan dada dan jari-jari
dirapatkan. kedua telapak tangan ditempelkan, dengan
posisi semua jari tangan menghadap ke atas.
Aplikasinya:
Anggota membentuk beberapa barisan lurus yang
terpusat pada satu titik
63
DAFTAR PUSTAKA
64
https://pramuka.adnyana.com/blog/peraturan-baris-
berbaris-pramuka/
https://www.kwarcabagam.org/2020/01/bentuk-barisan-
dalam-gerakan-pramuka.html?m=1
65
PROFIL PENULIS
66
BAB 4
UPACARA PEMBUKAAN
LATIHAN DAN
PENUTUPAN LATIHAN
67
A. Pengertian Pramuka
Pengertian pramuka menurut:
Joko Mursitho, Pramuka adalah proses
Pendidikan yang dilakukan di luar lingkungan
sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam
bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan,
sehat, teratur, terarah, dan praktis yang
dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar
dan metode kepramukaan yang bertujuan
untuk membentuk watak peserta didik.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Tahun 2004, pramuka adalah pendidikan yang
menyenangkan bagi anak muda, di bawah
tanggung jawab anggota dewasa, yang
dilakukan di luar lingkungan sekolah dan
keluarga, dengan tujuan, prinsip dasar dan
metode pendidikan tertentu.
68
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
pramuka adalah organisasi untuk generasi
muda yang mendidik para anggotanya dengan
berbagai jenis keterampilan, disiplin,
kepercayaan pada diri sendiri, saling tolong
menolong, dan lain sebagainya.
69
e. 1) Pembina upacara (pembina siaga) dijemput
oleh pemimpin upacara dan mengambil
tempat di tengah lingkaran menghadap
bendera dan pintu upacara
2) Para pembantu pembina siaga masuk
lingkaran upacara
f. Pemimpin upacara mengambil bendera untuk
dikibarkan
g. Pada waktu bendera sampai di pintu upacara,
semua anggota perindukan memberi hormat
hingga selesai
h. Pembina upacara (pembina siaga) membaca
Pancasila ditirukan oleh smua anggota
i. Pemimpin upacara membaca Dwidarma diikuti
oleh semua anggota perindukan
j. Pembina upacara kembali ke barungnya
k. Pembina upaca (pembina siaga)
mengumumkan hal-hal yang perlu diketahui
oleh anggota perindukan
70
l. Pembina upacara (pembina siaga)
mengucapkan doa yang diikuti oleh anggota
perindukan
71
c. 1) Pembina upacara (pembina siaga) dijemput
oleh pemimpin upacara dan mengambil
tempat di tengah lingkaran menghadap
bendera da pintu upacara
2) Para pembantu pembina siaga masuk
lingkaran upacara
3) Pemimpin upacara mengambil tempat di
dekat bendera menghadap pembina siaga
d. 1) Pemimpin upacara memberi hormat pada
Sang Merah Putih, kemudian membawanya
keluar tempat upacara (tidak balik kanan)
2) Pada waktu Sang Merah Putih dibawa
keluar, semua anggota perindukan memberi
hormat sampai ke pintu upacara
3) Pemimpin upacara menggulung dan
meletakkan bendera di tempat yang telah
ditentukan, kemudian kembali ke barungnya
e. Pengumuman dan pesan pembina upacara
(pembina siaga)
72
f. Pembina upacara (pembina siaga)
mengucapkan doa yang diikuti oleh anggota
perindukan
g. Barisan dibubarkan, anggota perindukan minta
diri kepada pembina dengan bersalaman
73
DAFTAR PUSTAKA
Zahid, Umar. 2019. Pengertian, Fungsi Pramuka. 26
Oktober 2022.
https://www.smkplusumarzahid.sch.id/page/berita/
26/pe ngertian-pramuka-arti-sejarah-fungsi-tujuan-
prinsip- dan-metodenya
http://www.ensiklopediapramuka.com/2012/10/
upacara- pembukaan-latihan-pramuka-siaga.html
http://www.ensiklopediapramuka.com/2012/10/
upacara- penutupan-latihan-pramuka-siaga.html
74
PROFIL PENULIS
Nadjwa, memiliki hobi membaca,
dengar musik, nonton tiktok dan
drama Korea. Ia lahir di Mamuju,
Sulawesi Barat, pada tanggal 18
Oktober 2004. Ia menempuh
pendidikan Sekolah Dasar di SD
Negeri Taan Galung, pendidikan Sekolah
Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Tapalang, dan
melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di
SMA Negeri 1 Tapalang serta sedang menempuh
pendidikan S1 jurusan PGSD di Universitas Negeri
Makassar.
75
BAB 5
PIONERING
76
PIONERING
A. Pengertian
Pionering (Pioneering dalam bahasa Inggris)
adalah salah satu teknik pramuka dalam penggunaan
peralatan tongkat dan tali yang dirangkai menjadi sebuah
model suatu objek, Seperti bangunan kreatif, tandu,
menara pandang kaki tiga, menara segitiga terbalik,
menara kaki empat, dan alat-alat lain nya,
Dalam tali temali kita sering
mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal
ini sebenarnya berbeda sama sekali. Bedanya Tali adalah
bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan
tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda
lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.
B. Sejarah
Sejarah Pembuatan Tali dan Temali ini pertama kali
diperkenalkan oleh W.H. Carothers, seorang ahli kimia
dan di produksi oleh E.I. du Pont de Memors and Co.
pada tahun 1938. Tali dan Temali dari bahn sintetis,
77
khususnya nylon, pada awalnya hanya diproduksi untuk
kepentingan militer dan para pelaut. Kemudian, dengan
semakin berkembangnya kegiatan yang mengarah ke
alam terbuka, maka tali ini pun mulai dikenal oleh
penggiat alam bebas. Disamping itu, tali ini juga
mengalami perkembangan dalam hal konstruksi dan
bahan pembuatan
Sejarah Pembuatan Tali dan Temali di dunia Kegiatan
kepencintaalaman atau kegiatan di alam bebas adalah
Salah satu peralatan yang sangat penting dan sangat
mendukung dalam pelaksanaan kegiatan ini. Tali dan
Temali bagi setiap penggiat alam bebas sudah
merupakan kebutuhan utama, yang setiap saat dapat
menjadi penolong hidupnya, bahkan dalam kondisi
survival. Olehnya itu pengetahuan dan keterampilan
tentang Tali dan Temali sangat perlu dipahami sebelum
melakukan kegiatan alam bebas.
C. Macam-macam Simpul
Dalam pembuatan pionering dapat
memanfaatkan berbagai macam simpul antara lain:
Simpul Pangkal
78
Yaitu simpul yang berguna untuk memulai atau
mengakhiri suatu ikatan pada tongkat.
Simpul Anyam
79
Berguna untuk menyambung dua utas tali sama
besar.
80
Simpul Erat
Berguna untuk memendekkan tali tanpa perlu
memotong tali.
Simpul Penarik
81
Berguna untuk memudahkan dalam menarik beban,
jika beban tersebut terlalu berat untuk satu orang.
Simpul Kursi
D. Macam-macam Ikatan
Berikut ini adalah berbagai macam ikatan antara lain:
Ikatan Palang
82
Berguna untuk mengikat dua tongkat atau kayu
yang posisinya saling tegak lurus.
Ikatan Silang
Berguna untuk mengikat dua buah tongkat atau
83
Berguna untuk menyambung dua Berguna untuk
menyambungdua buat tongkat secara lurus
Ikatan Kaki Tiga
E. Contoh Pionering
84
F. Manfaat Pionering
Secara beregu dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Meningkatkan kekompakan.
2. Memupuk rasa kebersamaan.
3. Melatih kerja sama yang baik antar sesama
anggota Pramuka.
4. Dapat diaplikasikan saat keadaan darurat
(pertolongan pertama).
5. Mengaplikasikan hasil pemikiran dalam
merancang suatu objek yang dapat berguna.
85
DAFTAR PUSTAKA
www.pramukanet.org,www.google.com/tanaman obat
keluarga, Abidin, Zinal. 2011. Buku Saku Pramuka
Bonus SKU Terbaru Penggalang. Yogyakarta: Planet
Ilmu, Kahono P.C, dkk. 2010. Menarik dan Menantang
dalam Permainan Pramuka. Bandung: PT Puri Pustaka.
86
PROFIL PENULIS
87
BAB 6
TENDANISASI
88
TENDANISASI
A. Pengertian Berkemah
Berkemah merupakan salah satu
kegiatan dalam kepramukaan yang
dilaksanakan secara terbuka dan di
lapangan luas. Kegiatan ini merupakan
salah satu media pertemuan untuk antara
anggota pramuka.
B. Manfaat Berkemah
1) Mengagumi alam ciptaan tuhan.
89
2) Mempercakap diri dalam melaksanakan
ajaran-ajaran pramuka.
3) Mempraktekan sistem kerukunan.
4) Dapat mengenal alam dan kawan dari
dekat.
5) Kita akan menemukan hal-hal yang
baru, yang akan mempertebal percaya
pada diri pribadi.
90
e) Sabun, gula, teh, kopi, beras,
kecap, Minyak, garam,
dendeng/ikan asin.
91
4) Menjaga kode kehormatan gerakan
pramuka.
92
Selama berada di perkemahan:
1. Melaksanakan acara-acara
yang telah disusun
sebelumnya, dengan
bidang antara lain:
a.Pengetahuan alam, tumbuh-
tumbuhan dan binatang
b. Membuat peta
c.Proyek pembuatan alat-alat
dari bahan yang ada
d. S.K.U dan P.P.PK
e.Kerja bakti
f. Rekreasi
g. Api unggun/games
Tenda Pramuka
93
pramuka yaitu kemah. Tenda digunakan sebagai
tempat untuk berlindung. Meskipun terlihat mudah
memasang tenda namun bagi anggota pramuka
yang belum terbiasa mendirikan tenda pasti
mengalami kesulitan. Sehingga, perlunya
pembiasaan atau latihan-latihan berulang kali untuk
mendirikan tenda.
94
Adapun alat-alat yang dibutuhkan adalah:
1. tenda pramuka;
2. patok;
3. tali pramuka;
4. palu;
95
Langkah-langkah dalam mendirikan tenda pramuka
adalah sebagai berikut:
1. Langkah pertama – Bersama dengan
anggota pramuka yang lainnya menaruh
tenda dan membuka tenda pramuka di atas
tanah yang rata dengan memposisikan tenda
bagian dalam menghadap ke atas atau
langit. Dua tongkat pramuka di pasang di
bagian depan dan belakang tenda.
Selanjutnya menancapkan patok di depan
tongkat pramuka tersebut dan mengaitkan
dengan tali pramuka.
2. Langkah kedua – Pada langkah ini
membutuhkan lebih dari satu anggota
pramuka untuk mendirikan tenda. Dua
orang untuk mendirikan tenda, dua orang
memegangi ujung kedua tongkat sehingga
tongkat pramuka tidak bergeser atau berada
pada posisi miring. Tenda yang sudah
96
dibuka pada langkah pertama dipasang
sesuai kerangka tenda.
3. Langkah ketiga – Pintu tenda ditali dan
ditutup dengan dua anggota pramuka masih
memegangi kedua tongkat pramuka agar
tenda tidak roboh sebelum dibangun. Pada
samping tenda terdapat lubang untuk
masuknya tali pramuka.
4. Langkah kelima – Masukkan tali pramuka
tersebut ke dalam lubang dan ditarik dengan
kuat kemudian dikaitkan dengan patok-
patok yang telah disiapkan. Pemasangan ini
harus hati-hati agar tenda tidak robek
namun tali yang diikat harus kuat.
Pemasangan patok yang benar adalah patok
ditancapkan pada permukaan tanah dengan
kemiringan sekitar 30-45 derajat yang arah
posisinya berlawanan dengan tali tenda agar
patok tidak mudah tercabut. Penanaman
patok harus dengan kedalaman yang cukup
97
agar tidak mengganggu lalu lalang anggota
pramuka yang sedang berkemah. Patok
yang sudah ditancapkan diikat dengan tali
pramuka dengan simpul pangkal. Simpul ini
paling mudah kan ya bagi anggota
pramuka? Jika kondisi tanah lunak bisa
menggunakan patok lebih dari satu. Dua
patok misalnya.
98
Setiap regu dalam sebuah kavling perkemahan
hendaknya memiliki tenda induk sebagai tempat
tinggal, tenda tenda untuk menyimpan makanan
Dapur
99
Perkemahan harus dilengkapi dengan dapur
sebagai tempat memasak. Dapur perkemahan ada
bermacam -macam bentuknya, bisa dibuat dari
kayu atau kompor yang penting dapat berfungsi
dengan baik untuk masak-memasak.
MCK Sumur
Tempat sampah
100
Perkemahan yang kotor merupakan latihan yang
paling buruk bagi pekemah; selain akan
mengakibatkan para peserta tidak sehat, mungkin
pemilik tanah yang dipinjami akan berpikir dua kali
bila akan mengijinkan dipinjam lagi. Hal-hal
seperti itu dapat mencorng nama organisasi.
Pengaturan pembuatan tempat pembuangan
sampah, harus sudah jauh-jauh hari dipikirkan dan
direncanakan. Pembuatan sudah harus siap pada
saat para pekemah tiba (bila para peseta berusia
muda), atau harus segera dibuat bersama-sama
pembuatan dapur, begitu pekemah (sudah berusia
di atas 15 tahun) tiba di perkemahan
Perlengkapan Perkemahan
101
untuk berkarya. Di bawah ini beberaa perlengkapan
perkemahan yang bersahaja dan mampu
mengembangkan kreativitas dalam pembuatannya.
1. Tali Jemuran
102
2. Bendera Regu dan Papan Pengemuman
103
3. Rak Sepatu
104
4. Rak piring
105
Gambar 6.8 Gantungan Muk
(Sumber: Ensiklopediapramuka.com)
6. Lemari dapur
106
cabang pohon atau pada palang yang
bertiang.
107
Letak selokan harus tepat menampung
tetesan/curahan air hujan dari atap tenda.
Besar dan dalam selokan tergantung dari
curah hujan.
8. Pagar
108
Batas wilayah "kapling" yang digunakan
perkemahan regu perlu ada dan jelas,
sehingga yang tidak berkepentingan tidak
seenaknya masuk, kalau perlu harus masuk
lewatpintupagar.
9. Gapura
109
Gambar 6.12 Gapura
(Sumber: Ensiklopediapramuka.com)
110
10. Serambi
111
8 x 8 m. Tiang bendera setinggi 5,6 m,
karena lebar bendera Merah Putih yang
dikibarkan 0,8 m x 1,2 m.
DAFTAR PUSTAKA
112
PROFIL PENULIS
Andi Ismayanti
Ismail kerap
disapa Isma,
memiliki hobi
membaca dan
jualan. Ia lahir di
Makassar,
Sulawesi Selatan, pada tanggal 20
November 2003. Ia menempuh pendidikan
Sekolah Dasar di SDI Pajjaiang 2,
pendidikan Sekolah Menengah Pertama di
SMP Negeri 36 Makassar, dan melanjutkan
pendidikan Sekolah Menengah Atas di
SMA Negeri 1 Bantaeng dan SMA Negeri
22 Makassar serta sedang menempuh
Pendidikan S-1 jurusan PGSD di
Universitas Negeri Makassar.
113
BAB 7
SANDI, MORSE, DAN
SEMAPHORE
114
1. SANDI PRAMUKA
115
Julius Caesar biasa mengirimkan sandi
loncat. Sistem sandi ini dibuat dengan menuliskan
huruf-huruf alfabet Romawi dalam satu garis.
Kemudian pilih satu angka rasio, bisa 5. Letakkan
telunjuk di huruf a kemudian meloncat ke samping
sebanyak 5 huruf, ini akan membawa telunjuk kita
di huruf F begitupun seterusnya.
116
rahasia yang aman disebut crypogrphy yang berasal
dari bahasa Yunani Kryptos yang berarti "rahasia".
117
terdiri dari dua kolom. Kolom pertama berisi daftar
dari semua kata penting yang biasa disampaikan,
dan kolom kedua berisi daftar kode pengecoh
(pengganti)
Contoh:
2. Steganografi
118
oleh Marcus Tullius Tiro sekitar tahun 63 SM,
kukusan ini dikenal dengan sebuah Notae
Tironianae yang berarti catatan Tironian.
1) Sandi Morse
119
yang disampaikan sandi morse berbentuk titik
dan garis untuk mewakili huruf, angka, dan
tanda baca. Garis dan titik yang tersusun nantinya
akan membentuk kombinasi pesan yang ingin
disampaikan kepada penerima.
a) Sandi Rumput
120
disusun akan menyerupai gambar rumput. Oleh
karena itulah, sandi ini disebut sebagai sandi
rumput.
Kunci:
Contoh:
b) Sandi Batang
121
Pada sandi batang, penulisan titik digantikan
dengan kotak tipis, sedangkan penulisan strip
digantikan oleh kotak tebal.
Contoh:
c) Sandi Kimia
122
Dalam menulis sandi kimia, sandi morsenya
kita ubah ke bentuk unsur, molekul, atau senyawa
kimia. Penulisan titik dalam sandi kimia diwakili
oleh huruf hidup (vokal), sedangkan strip diwakili
oleh huruf mati (konsonan).
Contoh:
123
PRAMUKA = .--. / .-. / .- / -- / ..- / -.- / .-
= OCCA+EPI-OH+HH+OOC+KOC+AK
= OC2A+EPI-OH+H2+O2C+KOC+AK
2) Sandi Semaphore
124
Sandi semaphore ini juga dikembangkan menjadi
beberapa jenis sandi lainnya, seperti:
a) Sandi Tari
125
b) Sandi Matematika
126
Contoh: PRAMUKA
3) Sandi Kotak
127
Sandi kotak merupakan sandi yang ditulis
dengan kotak. Sandi ini juga terbagi menjadi
beberapa turunan, yaitu:
a) Sandi Kotak 1
Contoh: PRAMUKA
128
b) Sandi Kotak 2
129
Contoh: PRAMUKA
c) Sandi Kotak 3
130
Contoh: PRAMUKA
4) Sandi Huruf
a) Sandi Koordinat
131
Cara menggunakan :
Buatlah perkataan kunci, misalnya MERAH
PUTIH (kata-kata ini yang nanti menjadi kuncinya,
ingat kata kunci harus dua kata dan jumlah
hurufnya 10 buah tidak kurang tidak lebih. Masing-
masing kata terdiri dari 5 huruf).
132
Sandi ini adalah termasuk sandi yang
mudah, karena tidak terdapat perubahan pada
huruf-hurufnya. Sandi ini dapat dibongkar apabila
susunan huruf-hurufnya membentuk suatu bentuk
huruf yang dimakasudnkan oleh kunci, misalnya Z,
N, L, C, M, V, W, dan sebagainya. Contoh :
c) Sandi AN
133
digantikan oleh huruf N - Z secara berurutan.
Kunci dalam membaca sandi AN, yaitu A = N.
Kunci:
Contoh: PRAMUKA
d) Sandi AZ
134
(atas/bawahnya). Kunci dalam membaca sandi
AZ, yaitu A = Z.
Kunci:
Contoh: PRAMUKA
e) Sandi AND
135
pesannya tidak perlu dibaca, sehingga huruf
lainnya bisa membentuk sebuah kata atau kalimat.
Bingung ya? Langsung aja perhatikan contoh
berikut!
Contoh:
ANDA KANDU ANDA DANDA DANDI SANDI
NANDI = AKU ADA DI SINI
5) Sandi Angka
136
Contoh: PRAMUKA
P = 16 R = 18 A=1 M = 13
U = 21 K = 11 A=1
6) Sandi Lainnya
a) Sandi Napoleon
Contoh:
137
Untuk menulis kalimat “SELAMATKAN JIWA
KAMI” cara mengerjakannya adalah sebagai
berikut.
138
benda/bahan tertentu, seperti misalnya minyak
goreng, mentega, lilin, tinta rahasia, dan
sebagainya.
c) Sandi Sungai
139
Cara menulis :Huruf yang berlawanan atau
berseberangan.
140
Sebagai Media Komunikasi Antar Kelompok
Regu. Sandi pramuka yang dapat digunakan
berguna juga untuk melakukan komunikasi
rahasia di antara anggota regu. Hal ini juga
digunakan agar trik dari masing-masing regu tak
diketahui oleh regu-regu lainnya.
141
membiasakan para anggota pramuka dalam
menyelesaikan suatu permasalahan dan terbiasa
berpikir untuk membaca suatu sandi untuk
kemudian menyelesaikan masalah dan berbagai
tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
2. MORSE
142
Morse adalah salah satu kode/sandi/syarat
mendirikan alat komunikasi antara orang satu
dengan lainnya.
143
Hal itu dikirimlah berita pertama dari
gedung capital Washington menggunakan huruf
sandi yang kita kenal sampai sekarang huruf morse.
Beritanya berbunyi
144
B. Huruf dan Angka Morse
145
hening antar dua kalimat sama dengan dua kali jika
garis.
1. Metode Koch
146
Setelah menguasai dua huruf E dan T
tersebut, maka Anda dapat membaca dan
mengirimkan sandi morse dengan cepat,
selanjutnya satu huruf ditambah dan seterusnya
hingga Anda mampu menguasai pembacaan dan
pengiriman sandi morse melalui pembiasaan.
2. Metode Substitusi
147
3. Metode Pengelompokan
148
Kelompok alfabet dengan morse yang saling
berkebalikan.
149
Kelompok alfabet sandwich
150
Cara membaca tabel sandi morse diatas cukup
mudah, berikut ini caranya:
Contoh Soal
Bagaimana bunyi dari kode ( .-/-.-/..-) ?
Cara Membaca
Saat diberikan soal kode morse ( .-/-.-/..- )
cara membacanya perhatikan kode pertama yaitu
151
titik (.-), maka cari kotak berwarna putih (titik),
yaitu E. Kemudian kode berikutnya adalah strip (-),
maka carilah kotak berwarna abu-abu, yaitu A.
Berarti kode 'titik strip' (.-) adalah huruf A.
152
E. Tips dan Trik Menghafalkan Sandi Morse
Apakah anda masih merasa kesulitan untuk
menghafalkan sandi morse dengan menggunakan
metode yang sudah dijelaskan di atas? Jangan
khawatir! Di sini ada trik dan tips menghafal cepat
sandi morse yaitu:
a) Mendengarkan rekaman
Anda bisa mendengarkan rekaman sandi
morse dengan saksama dan teliti, jika ingin lebih
mudah menghafal anda bisa memperlambat suara
tersebut. Suara yang akan terdengar merupakan
kombinasi dari gabungan titik (dot) dan garis
(dash). Biasanya hal ini disebut sebagai dit atau
dah.
Dalam rekaman sandi morse, dit merupakan
garis atau bip pendek dan dah merupakan garis atau
bip panjang. Bip panjang akan terdengar sebanyak
tiga kali dit. Setiap huruf pada masing-masing
sandi morse dipisahkan dengan jeda yang pendek
dan setiap kata dalam suatu kalimat akan
153
dipisahkan dengan menggunakan jeda yang lebih
panjang yaitu 3 kali dari jeda yang pendek.
Belajar melalui rekaman sangat cocok bagi
anda yang tidak suka menghafal dan lebih mudah
belajar dengan menggunakan suara. Anda hanya
perlu mempelajari suara dari hurufnya saja. Anda
dapat mengatur jeda antar huruf dalam satu kata
atau antar kata dalam satu kalimat sesuai dengan
keinginan anda. Tentukanlah target kecepatan jeda
antar huruf dan kata dari setiap latihan yang anda
lakukan.
b) Membuat asosiasu kata dari masing-masing
huruf
Anda dapat menggunakan kreativitas anda
dengan memikirkan kata atau frasa yang mirip
suaranya dengan kode morse. Gunakan kata atau
frasa sesuai dengan keinginan anda. frasa yang
digunakan disesuaikan dengan menggunakan suara
dit untuk titik dan dah untuk garis.
154
Contoh kode morse C memiliki kode dah –
dit – dah – dit. Karena suaranya mirip, anda dapat
mengelompokkan suara tersebut menjadi dua
bagian yaitu dah dit – dah dit. Nah carilah suatu
kata atau frasa yang suaranya mirip dengan itu
misalnya saja diasosiasikan dengan kata “cantik-
cantik”. Kode N memiliki suara dah – dit. anda
dapat mengasosiasikannya dengan kata “nanti”.
Jika anda suka dengan musik, anda dapat
mengasosiasikan kode morse dari masing-masing
huruf dengan menggunakan suatu nada atau
melodi. Misalnya, sandi morse dalam permulaan
5th Symphony karya Bethoven adalah pendek –
pendek – pendek – panjang. Ini dapat dialokasikan
dengan dit – dit – dit – dah yang sesuai dengan
huruf V dalam angka romawi dari 5 (5th Symphony
Bethoven).
Anda dapat berkelompok dengan teman-
teman anda untuk menentukan kata atau frase apa
yang akan anda gunakan untuk menghafalkan sandi
155
morse. Anda juga dapat mengasosiasikan beberapa
huruf menjadi beberapa kata yang saling
berhubungan dan dapat dijadikan suatu kalimat.
156
Digunakan dalam kegiatan Pramuka
Sandi morse adalah sandi yang juga
dipelajari dalam dunia kepramukaan. Sandi ini
biasa digunakan dalam setiap kegiatan pramuka
seperti memanggil semua anggota pramuka untuk
kumpul, pelaksanaan wide games, outbond dan lain
sebagainya.
3. SEMAPHORE
157
malam hari, pengirim memegang benda yang
bercahaya seperti lampu senter lampu tongkat atau
semacamnya. Informasi yang dikirimkan berupa
huruf-huruf yang dibentuk oleh kombinasi kedua
belah tangan pengirim.
158
pengiriman berita menggunakan kurir berkuda titik
namun cara ini memiliki kelemahan yaitu mahal
(perlu membuat banyak tower) dan tidak ada
kerahasiaan.
B. Huruf Semaphore
159
C. Cara Berkomunikasi dengan Semaphore
160
sebelum mengirim pesan, pengirim mencari
perhatian penerima pesan dengan
"mengepak-ngepakkan" bendera seperti
gerakan gunting di atas kepala. Tunggu
hingga penerima siap dengan mengirimkan
pesan huruf "K"
161
jika ada huruf yang sama dan berurutan
dalam satu kata, gunakan juga isyarat spasi.
Caranya, setelah huruf kembar pertama,
lakukan isyarat spasi dengan cepat dan
langsung kembali ke posisi huruf kembar
itu lagi.
162
untuk mengirim pesan berupa angka, buat
isyarat angka terlebih dahulu titik bentuk
isyarat angka adalah satu bendera di atas
dan satunya di kanan atas.
163
Lingkaran keempat yaitu huruf T, U dan Y.
Pelengkap J, V, W, X dan Z.
164
Lingkaran pertama nomor terkecil adalah
angka 1. Jadi A = 1 -2, B = 1-3, dan seterusnya.
Lingkaran kedua nomor terkecil adalah nomor 2.
Jadi H = 2-3, I = 2-5, K = 2-5 dan seterusnya.
Ingat, selalu letakkan posisi nomor yang lebih kecil
di depan.
E. Bendera Semaphore
165
Bendara yang kita kenal sebagai bendera
semaphore adalah bendera "Oskar" mewakili huruf
O. Perhatikan sisi kiri (yang menempel pada
tongkat) adalah sisi kuning. Angkatan laut memilih
bendera Oskar karena warnanya yang dinilai
kontras dengan latar belakang biru langit dan air
laut.
F. Manfaat Semaphore
166
agar anggota pramuka tetap bisa melakukan
komunikasi dari jarak yang jauh meskipun sedang
berkemah di tempat yang susah sinyal seperti
gunung atau di desa terpencil.
DAFTAR PUSTAKA
167
amongguru.com. “Kumpulan Sandi Pramuka
Terlengkap Untuk Kegiatan Pendidikan
Kepramukaan”, 29 Agustus 2018.
<https://www.amongguru.com/kumpulan-sandi-
pramuka-terlengkap-untuk-kegiatan-pendidikan-
kepramukaan/#:~:text=Sandi%20panas%20dan
%20sandi%20dingin%20adalah%20sandi%20yang
%20cara%20penulisannya,)%2C%20disebut
%20juga%20sebagai%20steganografi.
https://pramuka.ulm.ac.id/sandi-pramuka/>
[Diakses, 26 Oktober 2022]
168
pramukangraho.or.id, “Cara Cepat Menghafal dan
Membaca Sandi Morse ”, 18 Februari 2020
<https://www.pramukangraho.or.id/2020/02/cara-
cepat-menghafal-dan-membaca-sandi-morse.html?
m=1> [Diakses 26 Oktober 2022]
Arofat, Siful Hadi. “Sandi Morse : Rumus, Contoh,
Sejarah, Cara Menghafal (Lengkap)”. Diakses 26
Oktober 2022 pada https://thegorbalsla.com/sandi-
morse/
169
PROFIL PENULIS
170
BAB 8
PETA PITA DAN PETA
PERJALANAN
171
1. PETA PITA
A. Pengertian Peta Pita
Peta pita adalah gambaran keadaan daerah
atau wilayah yang dilewati dalam suatu
perjalanan/penjajahan yang digambar pada
gulungan kertas berbentuk pita.
Peta pita & Peta perjalanan merupakan
materi latihan kepramukaan yang sangat penting
untuk mengembangkan rasa cinta alam &
penguasaan lingkungan, penerapan pengetahuan
tentang peta (skala, jarak, tanda-tanda alam, arah &
sudut kompas, dsb), serta ketrampilan bekerja
secara kelompok dengan teliti, kompak dan
kebersamaan. Disebut Peta pita karena kertas yang
172
akan digambar/digarap, digulung seperti pita mesin
ketik.
173
3. Sebagai pedoman membuat peta wilayah,
Dengan berpedoman peta pita dengan mudah
dapat membuat peta daerah/wilayah tertentu.
Tinggal penyesuaian dengan skala
yangndiperlukan.
C. Perlengkapan Membuat Peta Pita
1. Kertas berupa gulungan.
2. Pensil, penggaris panjang/segitiga, karet
penghapus, busur derajat.
3. Kompas dan jam tangan
4. Tali (sebagai pengukur jarak), biasanya untuk
jarak dekat. Untuk jarak jauh biasanya
menggunakan langkah.
5. Alas dari triplek/alat khusus pembuatan peta
pita
174
Hal ini erat kaitannya dengan jarak yang akan
ditempuh selama melakukan perjalanan dengan
kertas yang ada.
b. Pembuatan Keterangan
Keterangan yang dimaksud adalah apa-apa
yang dilihat selama melakukan perjalanan baik
yang ada disebelah kiri maupun yang ada di
sebelah kanan, yang perlu diperhatikan adalah
tanda-tanda berupa bangunan-bangunan penting
atau suatu daerah yang mencolok dan
merupakan sesuatu yang mudah dilihat dan
diperhatikan. Keterangan dituliskan dalam
bentuk gambar peta dan tulisan.
175
jam sesuai saat berangkat dan tiba di setiap
belokan.
176
7. Setelah sampai, peta pita di potong-potong
( pada bagian kolom) sehingga kita mendapat
peta perjalanan
8. Buatlah peta dengan jarak sebenarnya
177
178
berikut keterangan gambar pada Pita Pita :
179
2. PETA PERJALANAN
Peta perjalanan hampir sama dengan peta
pita, tetapi dibuat dalam bentuk lain. pengerjaannya
dan cara caranya tidak jauh berbeda dengan cara
cara pengerjaan laporan peta pita.
keterangan :
1. jarak pada peta perjalanan diskalakan.
contoh : setiap 100 m di atas tanah menjadi 10
cm di kertas.
180
jadi 10 cm : 100 m
10 cm : 10.000 cm
1 : 1.000
2. titik sasaran harus ditetapkan sebelum bergerak
3. mulailah membuat peta perjalanan di tengah
kertas dan tandailah tempat permulaan dengan
huruf A. kemudian ke tempat kedua B, dan
seterusnya
4. hitung (taksir) jarak yang ditempuh dan
rubahlah ke dalam skala
5. cantumkan tanda tanda peta topografi
6. arah utara selalu di atas
keterangan :
181
1. jarak pada skala : tiap 1.000 m di atas tanah
menjadi 5 cm pada kertas. jadi skalanya adalah :
5 cm : 1.000 m
5 cm : 100.000 cm
1 : 20.000
2. perhatikan pembuatan garis dan anak panah
pembantunya.
182
DAFTAR PUSTAKA
Pramuka Indonesia. Peta Perjalanan. Diakses Pada
29 Oktober 2016, dari
PRAMUKA INDONESIA: Peta Perjalanan
(aldionpramuka.blogspot.com)
PASPRAGUNEDA: PETA PITA
183
PROFIL PENULIS
184