Anda di halaman 1dari 2

1.

Pramuka, Kepramukaan, dan Kepanduan


Pramuka merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda
yang suka berkarya. Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal
yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Sedangkan
pengertian Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan
keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia. Pendidikan
kepanduan merupakan proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan
keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang
dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang
sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur.

2. Sejarah Pramuka di Indonesia


Sejarah pramuka di Indonesia tidak terlepas dari Gagasan Baden PowelI yang merupakan
Bapak Pandu sedunia. Lord Robert Baden-Powell Of Gilwell menuliskan pengalaman dalam
pembinaan remaja di negara lnggris, yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan
kepanduan (kepramukaan).

Ide cemerlang Baden-Powell yang ditulis dalam buku Scouting for Boys menyebar ke
berbagai negara, termasuk ke Netherland (Belanda) dengan nama “Padvinder“. Oleh orang
Belanda, gagasan itu dibawa ke Hindia Belanda (Indonesia) yang merupakan wilayah jajahannya.
Lalu didirikanlah organisasi dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging atau
Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

Melihat dan memperhatikan gerakan kepanduan tersebut, maka tokoh-tokoh gerakan


nasional berniat mendirikan Padvinders (Pandu) untuk anak bangsa dan kemudian muncullah
Padvinders Indonesia seperti JPO (javaanse Padvinders Orgcmizatie), JJP (jong java Padvindery),
NATIPIJ (Nationale Islamftsche Padvinderzj), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), dan
Padvinders Muhammadiyah yang kemudian menjadi nama Hizbul Wathan atau HW.

Sejarah telah mencatat bahwa gerakan pramuka (kepanduaan) turut berperan aktif
dalam kongres pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang mencetuskan sumpah pemuda
sehingga kepanduan Indonesia semakin berkembang. K.H. Agus Salim mencetuskan ide untuk
mengganti Padvenders dengan nama Pandu atau kepanduan setelah adanya larangan
Pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery. Dengan meningkatnya kesadaran
nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK
(Pandu Kesultanan), dan PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan
Bangsa Indonesia].

Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang
kemudian berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada
tahun 1938. Saat pada masa penjajahan Jepang, pergerakan Kepanduan sempat dilarang karena
para pandu ikut terjun dan saling bahu-membahu untuk memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia. Namun, idealisme dan semangat tetap menjiwai para pandu.
Setelah kemerdekaan Indonesia, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia di Solo pada
tanggal 28 Desember1945 yang merupakan satu-satunya organisasi kepanduan Indonesia
dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A, tanggal
1 Februari 1947. Pada awal tahun 1950, banyak bermunculan organisasi-organisasi kepanduan
sehingga Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan, mengganti keputusan Nomor
93/Bhg.A, Tanggal 1 Februari 1947 dengan Keputusan Nomor 23441/ Kab, Tanggal 6 September
1951. Hal ini memungkinkan organisasi kepanduan lain selain Pandu Rakyat Indonesia.

Pada tanggal 16 September 1951, terbentuklah IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) yang
diterima menjadi anggota Internasional Conference (Organisasi Kepanduan Sedunia) mewakili
Indonesia masuk dalam Far East Regional Scout Officer pada tahun 1953. Pada tahun 1954,
terbentuklah organisasi POPPINDO (Persaudaraan Organisasi Pandu Puteri Indonesia) dan PKPI
(Kepanduan Putri Indonesia) yang melebur menjadi PERKINDO (Persatuan Kepanduan
Indonesia).

3. Nama Gerakan Pramuka Indonesia


Dalam kurun waktu 1950-1960 banyak organisasi kepanduan tumbuh di Indonesia. 100
organisasi kepanduan yang terhimpun dalam tiga federasi organisasi, yaitu IPINDO, POPPINDO
dan PKPI. Oleh sebab itu, Presiden Soekarno memberikan amanat pemimpin pandu di Istana
Merdeka pada tanggal 9 Maret 1961. Presiden Soekarno menyatakan pembubaran semua
organisasi kepanduan di Indonesia dan kemudian meleburnya menjadi organisasi baru yang
bernama Gerakan Pramuka dengan lambang tunas kelapa.

Dengan bantuan Perdana Menteri Ir. Iuanda, maka perjuangan menghasilkan Keppres
No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani
oleh Pjs. Presiden RI Ir. Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Akhirnya Gerakan Pramuka diperkenalkan secara resmi kepada khalayak pada tanggal 14
Agustus 1961 bersamaan dengan Presiden Republik Indonesia menganugerahkan panji-panji
sebagai penghargaan keikutsertaan para pandu dalam berjuang mengisi kemerdekaan Republik
Indonesia.

Sejak itulah, pada tanggal 14 Agustus 1961 ditetapkan sebagai Hari Pramuka.
Berdasarkan Surat Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka tahun 1988 di Dili, Timor-
Timor nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka, Sri Sultan Hamengku Buwono IX Raja
Kesultanan Yogyakarta (Gubernur Yogyakarta) dan juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua
antara 1973—1978 dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Gerakan Pramuka adalah Bapak
Pramuka Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai