Anda di halaman 1dari 14

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

MAKALAH MODALITAS BELAJAR DAN GAYA BELAJAR

Dosen pengampu:
Dr. Hardianto Rahman S.M

KELOMPOK I
NURWAHDANIYAH (220407501079)
NURAMELIA (220407502107)
SALWA SALSABILA ASRI (220407501077)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
penyelenggaraan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul „‟Modalitas
belajar dan gaya belajar‟ ini.

Tujuan penulisan makalah ini yakni untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran dan meningkatkan pemahaman tentang modalitas belajar dan gaya belajar.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunananya makalah ini masih belum sempurna,
oleh sebab itu kami ucapkan permohonan maaf yang sedalam dalamnya apabila masih terdapat
kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kami tetap mengharapkan saran dan masukan dari
berbagai pihak demi penyempurnaan/perbaikan makalah ini.

Demikian yang bisa penyusun sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
wawasan pembaca.

Makassar, 20 September
2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar belakang.............................................................................................................................4
B. Rumusan masalah.......................................................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Modalitas belajar dan gaya belajar.............................................................................................6
B. Ruang lingkup modalitas belajar.................................................................................................7
D. Faktor mempengaruhi gaya belajar...........................................................................................12
BAB III..........................................................................................................................................13
PENUTUP.....................................................................................................................................13
A. Kesimpulan...............................................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Modalitas belajar atau gaya belajar merupakan suatu cara yang dimiliki oleh individu
dimana menjelaskan mengenai bagaimana individu belajar atau cara yang ditempuh oleh masing-
masing orang untuk berkonsentrasi pada proses, dan bagaimana individu tersebut berproses
untuk menguasai informasi yang sulit dan dengan menggunakan persepsi yang berbeda. Gaya
belajar bersifat individual dan diharapkan mampu memberikan informasi mengenai perbedaan
cara belajar setiap individu. Menurut Faryadi (2017:33) gaya belajar satu individu memiliki
dampak besar terhadap kemajuan belajarnya.

Gaya belajar juga memiliki peran penting dalam menentukan bagaimana seseorang
berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya belajar memiliki pandangan yang lebih luas, meliputi
kognitif dan afektif dan gaya fisiologis. Pada gaya belajar disini belum ada konsensus teori atau
definisi yang menyatakan bahwa satu gaya belajar. Teori-teori yang menjelaskan mengenai gaya
belajar mulai berpacu pada sekitar penjelasan mengenai bagaimana belajar dapat terjadi. Gaya
belajar sangat berhubungan dengan fungsi otak, aktivitas spesifik yang dilakukan berhubungan
dengan belajar dapat dilihat melalui cara bagaimana individu melakukan atau pemikiran yang
dilakukan oleh individu semua itu sangatlah berhubungan dengan otak.

B. Rumusan masalah
A. Apa pengertian modalitas belajar dan gaya belajar?

B. Bagaimana ruang lingkup modalitas belajar?

C. Apa saja macam-macam modalitas belajar dan gaya belajar?

D. Apa faktor yang mempengaruhi gaya belajar?

4
C. Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian modalitas belajar dan gaya belajar

B. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup modalitas belajar

C. Untuk mengetahui macam-macam modalitas belajar dan gaya belajar

D. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi gaya belajar

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Modalitas belajar dan gaya belajar


Modalitas belajar adalah cara seseorang dalam menyerap informasi melalui indra yang
dimilikinya. Cara tercepat bagi otak untuk menyerap informasi, berinteraksi, dan berkomunikasi.
Modalitas belajar ini digunakan untuk memanfaatkan gaya belajar siswa, karena pemanfaatan
gaya belajar siswa yang tepat berpengaruh kuat terhadap keberhasilan proses belajar siswa. Pada
umumnya setiap orang memiliki akses ketiga modalitas (visualauditorial-kinestetik) tetapi
hampir semua orang cenderung pada salah satu modalitas belajar yang berperan sebagai saringan
untuk pembelajaran, pemrosesan, dan komunikasi. Orang tidak hanya cenderung pada satu
modalitas tertentu yang memberi mereka bakat dan kekurangan alami tertentu. Gaya belajar
merupakan salah satu yang dimiliki oleh setiap individu dalam menyerap, mengatur, dan
mengolah informasi yang diterima. Gaya beajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan siswa
dalam belajar.

Menurut Bobbi De Porter dan Mike Hernacki dalam bukunya yang berjudul “Quantum
learning membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan” dijelaskan bahwa Gaya belajar
adalah kata kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, disekolah, dan dalam situasi-
situasi antar pribadi. Ketika anda menyadari bagaimana anda dan orang lain menyerap dan
mengolah informs, anda dapat menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah dengan gaya
anda sendiri.

Menurut Hamzah B. Uno dalam bukunya yang berjudul “Orientasi Baru dalam Psikologi
Pembelajaran” Gaya Belajar adalah “ kemampuan sesorang untuk memahami dan menyerap
perlajaran sudah pasti berbeda tingkatnya ada yang cepat sedang dan ada pula yang sangat
lambat. Oleh karena itu mereka sering kali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami
sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Sebagian mahasiswa lebih suka guru mereka
mengajar dengan cara menuliskan segalanya dipapan tulis dengan begitu mereka bisa membaca
untuk kemudian mencoba memahaminya, sebagian siswa lain lebih suka guru mereka mengajar
dengan cara menyampaikan secara lisan dan mereka mendengarkan penjelasannya untuk bisa

6
memahaminya. Sementara itu, ada siswa yang lebih suka membentuk kelompok kecil untuk
mendiskusikan pertanyaan yang menyangkut pelajaran tersebut.

Beberapa definisi gaya belajar diatas dapat disimpulkan bahwa Setiap manusia yang lahir
ke dunia ini selalu berbeda satu sama lainnya. Baik bentuk fisik, tingkah laku, sifat, maupun
berbagai kebiasaan lainnya. Tidak ada satupun manusia yang memiliki bentuk fisik, tingkah laku
dan sifat yang sama walaupun kembar sekalipun. Suatu hal yang perlu kita ketahui bersama
adalah bahwa setiap manusia memiliki cara menyerap dan mengolah informasi yang diterimanya
dengan cara yang berbeda satu sama lainnya. Ini sangat tergantung pada gaya belajarnya.
“Seperti yang dijelaskan oleh Hamzah B. Uno, “bahwa pepatah mengatakan lain ladang, lain
ikannya. Lain orang, lain pula gaya belajarnya. Peribahasa tersebut memang pas untuk
menjelaskan fenomena bahwa tak semua orang punya gaya belajar yang sama. Termasuk apabila
mereka bersekolah disekolah yang sama atau bahkan duduk dikelas yang sama”.

B. Ruang lingkup modalitas belajar


Kemampuan daya derap setiap orang terhadap ilmu dalam pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh modalitas belajar setiap peserta didik. Dengan mengetahui modalitas belajar
maka juga harus mengenali karakteristik peserta didik tersebut. Modalitas belajar setiap peserta
didik tersebut adalah visual, auditori, dan kinestetik. Langkah awal dalam melakukan
pembelajaran adalah dengan cara mengenal modalitas belajar setiap peserta didik. Ada tiga
modalitas belajar seseorang, yaitu “modalitas visual, auditori atau kinestetik (V-A-K).
Seseorang agar bisa mengetahui kecenderungan pada modalitas atau modalitas belajar yang
mana, ada satu cara sederhana, adalah dengan cara mendengarkan petunjuk-petunjuk dalam
pembicaraan anda, seperti pada ungkapan dibawah: ”Tampaknya ini sesuai dengan saya” ,“
Kedengerannya itu cocok untukku”, “ Hal itu mengingatkan pada suatu”.

C. Macam-macam gaya belajar


Setiap siswa memiliki karakteristik gaya belajar masing-masing menurut De Poter dalam
bukunya Tutik Rachmawati dan Daryanto yang berjudul Teori Belajar dan Proses Pembelajaran
yang Mendidik terdapat 3 modalitas (tipe) dalam gaya belajar yaitu Visual, Auditori dan
Kinestetik. Pelajar visual belajar melalui apa yang mereka lihat. Auditori belajar dengan cara

7
mendengar dan kinestetik belajar lewat gerak dan menyentuh. Dalam kenyataannya, setiap orang
memiliki ketiga gaya belajar tersebut, tetapi kebanyakan orang cenderung hanya menggunakan
salah satu dari ketiga gaya tersebut yang lebih mendominasi.

a. Gaya belajar visual


Peserta didik yang bergaya belajar visual dapat dilihat dari ciri-ciri utama yaitu
menggunakan modalitas belajar dengan kekuatan indra mata. Siswa yang memiliki gaya belajar
visual lebih mudah mengingat apa yang mereka lihat, seperti bahasa tubuh atau ekspresi muka
gurunya, diagram, buku pelajaran bergambar atau video, sehingga mereka bisa mengerti dengan
baik mengenai posisi atau local, bentuk, angka, dan warna. Ciri-ciri siswa yang mempunai gaya
belajar visual cenderung rapi dan tertur, bicara agak cepat, mementingkan penampilan dalam
perpakaian/presentasi, tidak mudah terganggu dengan keributan, lebih mengingat kata dengan
melihat susunan huruf pada kata, tetapi mereka sulit menerima instruksi verbal.
Ketajaman visual, lebih menonjol pada sebagian orang, sangat kuat dalam diri sesorang.
penyebabnya adalah “di dalam otak terdapat lebih banyak perangkat yang berfungsi untuk
memproses informasi visual dari pada semua indera lain”. Sedangkan menurut objeknya
“masalah dalam penglihatan digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu yang pertama, melihat
bentuk, kedua melihat dalam dan yang ketiga melihat warna”. Diartikan bahwa siswa lebih cepat
mencerna ketika informasi yang berbentuk gambar, warna, dan bentuk seni lainnya ditangkap
dengan indera mata dan disimpan di dalam otak dan akan lebih sering diingat.
Menurut De Porter dan Hernacki menjelaskan bahwa orang bergaya belajar visual lebih
dekat dengan ciri seperti lebih suka mencoret-coret ketika berbicara di telpon, berbicara dengan
cepat, dan lebih suka melihat peta dari pada mendengar penjelasan.Umumnya orang yang
bergaya visual dalam menyerap informasi menerangkan strategi visual yang kuat dengan gambar
dan ungkapan yang berciri visual.
Ciri-ciri gaya belajar visual adalah:

1) Rapi dan teratur

Siswa visual lebih memperhatikan penampilannya, baik dalam segi berpakaian maupun kondisi
lingkungan disekitarnya. Mereka menyukai kerapihan dan juga keindahan. Mereka biasanya
memunyai catatan pelajaran yang rapi.

8
2) Sulit menerima intruksi verbal

Siswa yang memiliki gaya belajar visual sering kali lupa hal-hal yang disampaikan secara lisan
dan lebih sering meminta bantuan orang lain untuk mengulangi instruksi verbal tersebut.

3) Teliti terhadap detail

Siswa lebih cermat dan berhati-hati dalam mengamati materi pelajaran, dan memperhatikan
dengan detail pada apa yang siswa kerjakan.

4) Mengingat apa yang dilihat, dari pada yang didengar

Siswa lebih menitik beratkan ketajaman penglihatan. Bukti-bukti konkrit harus diperlihatkan
terlebih dahulu agar mereka mudah untuk memahaminya.

5) Biasanya tidak terganggu oleh keributan

Seseorang yang memiliki gaya belajar visual ini dapat belajar baik diiringi dengan musik
maupun tidak. Kebisingan dan suara di sekitarnya tidak akan mampu menggoyahkan konsentrasi
mereka karena mereka lebih terfokus pada apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka
dengar.

6) Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak

Siswa yang memiliki gaya belajar visual tidak mudah menjabarkan/menjelaskan suatu hal, oleh
karena itu mereka cenderung menjawab hanya pada intinya saja.

b. Gaya Belajar Auditorial


Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar yang mengandalkan pada pendengaran untuk
bisa memahami dan mengingatnya karakteristik model belajar seperti ini benar-benar
menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya,
kita harus mendengarkan terlebih dahulu baru kemudian bisa mengingat dan memahami
informasi yang diperoleh. Siswa yang mempunyai gaya belajar ini adalah semua informasi hanya
bisa diserap melalui pendengaran, kedua memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam
bentuk lisan secara langsung, ketiga memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.

9
Ciri-ciri gaya belajar auditorial adalah sebagai berikut:

1) Mudah terganggu oleh keributan

Siswa yang mempunyai gaya belajar auditori, mereka cenerung sangat peka dengan gangguan
auditori. ketika siswa sedang belajar dikelas atau diluar kelas mereka akan merasa terganggu bila
ada suara-suara di sekitarnya. Seperti suara orang lain di luar kelas, suara mobil, suara kipas
angin atau suara yang dapat mengganggu konsentrasi bekajar mereka.

2) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan

Siswa yang cenderung suka dengan membaca dengan keras tujuannya untuk mempercepat
belajarnya yaitu membaca secara pintas, dan mereka cenderung membayangkan teks yang ada
seperti penayangan flm dengan disertai efek suara, nada suara, perasaan, dan music untuk
membuat materi menjadi lebih hidup.

3) Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita

Siswa yang mempunyai tipe gaya belajar auditori cenderung kesulitan dalam menulis karena
tulisannya jelek dan siswanya lebih semangat dalam bercerita di kelas.

4) Suka berbicara di depan umum, suka berdiskusi di dalam kelompok, dan menjelaskan sesuatu
panjang lebar Siswa yang mempunyai tipe gaya belajar auditori dalam kesehariannya tidak
nyaman dengan keadaan yang sepi, dan meraka mereka cenderung merubah keadaan yang sepi
menjadi ramai, berisik, dengan cara bernyayi, berbicara dengan keras, mendengarkan music.

5) Menyukai musik atau sesuatu yang bernada dan berirama

Siswa yang mempunyai gaya belajar auditori cenderung menyukai music, nada-nada, irama, dan
nada suara. Mereka senang mendengarkan suarasuara yang indah, melodi yang manis, dan suara
yang membuat hati mereka senang. Mereka terkadang merasa tidak suka denga suara-suara yang
nyaring, seperti suara sirine, dan suara keributan.

C. Gaya Belajar Kinestetik

10
Seperti yang dijelaskan oleh De Porter dan Hernacki dalam bukunya Rachmawati dan
Daryanto Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang mendidik : ” bahwa orang yang bergaya
belajar kinestetik lebih dekat dengan ciri seperti saat berpikir lebih baik ketika bergerak atau
berjalan, lebih menggerakan anggota tubuh ketika bicara dan merasa sulit untuk duduk diam.
Umumnya orang bergaya belajar kinestetik dalam menyerap informasi menerapkan strategi
fisikal dan ekspresi yang berciri fisik ”.

Ciri-ciri gaya belajar kinestetik,yaitu:

1) Berbicara dengan perlahan

Siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik cenderung bicara dengan perlahan dan pelan,
berbeda dengan siswa visual yang berbicara dengan kecepatan bicara yang cepat dan auditori
dengan kecepatan berbicara sedang.

2) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak

Siswa kinestetik biasa memiliki perkembangan oto-otot yang besar, banyak menggunkan isyarat
tubuh, menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca, suka mempraktikkan secara
langsung.

3) Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama

Siswa yang mempunyai tipe gaya belajar kinestetik tidak bisa duduk diam di satu tempat. Karena
mereka senang bergerak. Dalam proses pembelajaran harus diberikan gerakan-gerakan yang
positif yang dapat membantu proses belajar mereka.

4) Belajar melalui memanipulasi dan praktik

Siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik sangat suka dengan tantangan, dan menemukan
hal-hal yang baru. Mereka termotivasi pada lingkungan yang kompetitif. Mereka juga senang
berkompetisi dengan diri sendiri atau dengan orang lain.

5) Peka terhadap ekspresi dan bahasa tubuh

Siswa bergaya belajar kinestetik ini mudah menghafal atau belajar dengan cara bergerak atau
berjalan-jalan.
11
Ketiga gaya belajar tersebut baik visual, auditori, maupun kinestetik merupakan hal yang
sangat penting untuk diketahui oleh guru, karena gaya belajar merupakan ekspresi keunikan
individu yang relevan dengan pendidikan. Kaitannya dengan pengajaran di kelas, gaya belajar
dapat digunakan oleh guru untuk merancang model pengajaran yang efektif sebagai upaya
membantu siswa belajar untuk mencapai prestasi yang tinggi.

D. Faktor mempengaruhi gaya belajar


Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda. “ mengetahui gaya belajar yang
berbeda ini telah membantu para guru dimana pun untuk dapat mendekati semua atau hampir
semua siswa hanya dengan menyampaikan dengan gaya yang berbeda-beda. Rita Dunn, seorang
pelopor di bidang gaya belajar, telah menemukan “ bahwa banyak variabel yang memengaruhi
cara belajar siswa mencangkup faktorfaktor fisik, emosional, sikologis dan lingkungan”. Dapat
diartikan bahwa sebagian siswa dapat belajar paling baik dengan cahaya yang terang, sedangkan
sebagian siswa yang lain dengan pencahayaan yang suram. Ada siswa yang belajar paling baik
secara berkelompok, sedangkan siswa lain lagi memilih adanya figure otoriter seperti orang tua
atau guru, yang lain merasa bahwa bekerja sendirilah yang paling efektif bagi mereka.
Sebagaimana siswa memerlukan musik sebagai iringan belajar, sedang siswa yang lain tidak
dapat berkonsentrasi kecuali dalam keadaan ruangan sepi. Ada siswa yang memerlukan situasi
kerja yang teratur dan rapi, tetapi siswa yang lain lagi lebih suka memperagakan segala
sesuatunya supaya dapat dilihat oleh mata.

Menurut David Kolb dalam bukunya Gufron dan Risnawati yang berjudul Gaya Belajar
Kajian Teoritik menyatakan bahwa: setiap orang memiliki dan mengembangkan gaya belajar
tersendiri yang dipengaruhi oleh tipe kepribadian, kebiasaan, serta berkembang sejalan dengan
waktu dan pengalaman.pola atau gaya belajar tersebut dipengaruhi oleh jurusan atau bidang yang
di geluti, yang selanjutnya akan turut mempengaruhi keberhasilan sesorang dalam meraih hasil
dalam belajar. 29 Sedangkan menurut Kolb ada lima tingkatan berbeda yang mendasari sesorang
memiliki gaya belajar tertentu yaitu tipe kepribadian, jurusan yang dipilih, karir atau profesi
yang digeluti, pekerjaaan atau peran yang sedang dilakukan.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Modalitas belajar adalah cara seseorang dalam menyerap informasi melalui indra yang
dimilikinya. Cara tercepat bagi otak untuk menyerap informasi, berinteraksi, dan berkomunikasi.
Modalitas belajar ini digunakan untuk memanfaatkan gaya belajar siswa, karena pemanfaatan
gaya belajar siswa yang tepat berpengaruh kuat terhadap keberhasilan proses belajar siswa. Pada
umumnya setiap orang memiliki akses ketiga modalitas (visualauditorial-kinestetik) tetapi
hampir semua orang cenderung pada salah satu modalitas belajar yang berperan sebagai saringan
untuk pembelajaran, pemrosesan, dan komunikasi. Ada 3 macam gaya belajar peserta didik
yaitu, gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik.

B. Saran
Menyadari bahwa saya masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan dalam makalah ini di atas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.

Untuk saran berisi kritik kepada kami dapat bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan
dari pembahasan makalah yang telah dijelaskan.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/10462/5/BAB%20II%20.pdf

http://eprints.umsida.ac.id/1534/1/resume%20p.nur.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai