Disusun Oleh :
Habib Anwar Nasution (20053034)
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Swt. Yang telah memberikan rahmat, nikmat
serta kasih dan sayang nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
Psikologi Pendidikan ini dengan materi berjudul “Perbedaan Individu Dalam Belajar”
Ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyusun makalah ini. Tujuan dibuatnya makalah ini untuk mengetahui bagaimana
Perbedaan Individu Dalam Belajar.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahunan
pembaca tentang peranan bakat dalam proses belajar.
Kami menyadari di dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik
dalam penulisan maupun materi yang kami muat di dalamnya. Untuk itu kritik dan saran
kami butuhkan untuk menyempurnakan makalah kami kedepannya.
Kelompok 12
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………i
DAFTAR ISI..………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………….2
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………..3
BAB II PEMBAHASAN
1 Gaya belajar ……………………………………………………………….……….4
2. Kepribadian dan Tempramen……………………………………………………….5
3. Sosio-ekonomi dan Budaya ……………….………………………………………..6
4. Pendekatan Pembelajaran sesuai dengan perbedaan individu………………………7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..………10
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbedaan kemampuan individual diantara anak didik merupakan hal yang tidak
mungkin dihindari , karena hampir tidak ada kesamaan yang dimiliki oleh manusia kecuali
perbedaan itu sendiri. Sejauh mana individu berbeda akan mewujudkan kualitas perbedaan
mereka atau kombinasi-kombinasi dari berbagai unsur perbedaan tersebut.
Setiap orang, apakah ia seorang anak atau seorang dewasa, dan apakah ia berada
didalam satu kelompok atau seorang diri, ia disebut individu. Individu menunjukkan
kedudukan seseorang sebagai orang perorangan atau perseorangan.Sifat individual adalah
sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan,berkaitan dengan perbedaan individual
perseorangan.
Di lingkungan pendidikan,ditemukan perbedaan individual anak didik cukup
banyak,yang semuanya merupakan ciri kepribadian anak didik sebagai individu. Hal yang
terpenting dalam hal ini adalah perbedaan individual anak didik terebut harus disikapi oleh
guru secara bijaksana. Artinya,guru harus mengupayakan semaksimal mungkin agar setiap
siswa mencapai tujuan belajar meski dengan perbedaan yang ada. Dari uraian diatas makalah
ini akan membahas tentang perbedaan kemampuan individu dalam Belajar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Untuk Mengatahui Pengertian dan Jenis Gaya Belajar.
Untuk Mengatahui Pengertian Kepribadian dan Tempramen.
Untuk Mengatahui Apa yang dimaksud dengan Sosio-ekonomi Budaya.
Untuk Mengatahui Pengertian dan cara Pendekatan Pembelajaran sesuai dengan
perbedaan individu.
BAB II PEMBAHASAN
1. Gaya Belajar
Gaya belajar adalah cara yang dipakai dan lebih disukai sehingga menjadi kebiasaan
dalam proses belajar, yaitu bagaimana menangkap, mengatur, serta mengolah informasi yang
diterima sehingga pembelajaran menjadi efektif. aya belajar merupakan sebuah pendekatan
yang menjelaskan mengenai bagaimana individu belajar atau cara yang ditempuh oleh
masing-masing orang untuk berkonsentrasi pada proses, dan menguasai informasi yang sulit
dan baru melalui persepsi yang berbeda.
Pengetahuan tentang gaya belajar penting untuk diketahui guru, orang tua, dan siswa,
karena pengetahuan tentang gaya belajar dapat digunakan untuk membantu memaksimalkan
proses pembelajaran agar hasil pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
Berikut definisi dan pengertian gaya belajar dari beberapa sumber buku:
Menurut Gunawan (2006), gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam
melakukan kegiatan berfikir, memproses dan mengerti suatu informasi.
Menurut Samples (2002), gaya belajar adalah kebiasaan yang mencerminkan cara
memperlakukan pengalaman dan informasi yang kita peroleh.
Menurut Nasution (2000), gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan
oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat,
berfikir dan memecahkan soal.
Menurut Sukadi (2008), gaya belajar adalah kombinasi antara cara seseorang dalam
menyerap pengetahuan dan cara mengatur serta mengolah informasi atau pengetahuan
yang didapat.
Menurut DePorter dan Hernacki (2013), gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari
bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi.
1. Gaya Diverger. Gaya Belajar Diverger merupakan kombinasi dari perasaan dan
pengamatan. Individu dengan tipe diverger unggul dalam melihat situasi konkret dari
banyak sudut pandang yang berbeda. Pendekatannya pada setiap situasi adalah
mengamati dan bukan bertindak, termasuk perilaku orang lain diskusi dan sebagainya.
Individu seperti menyukai tugas belajar yang menuntutnya untuk menghasilkan ide-
ide (brainstorming), mempelajari hal-hal baru, biasanya juga menyukai isu budaya.
Ingin segera mengalami suatu pengalaman, misalnya memecahkan suatu persoalan,
dan tidak takut untuk mencoba.
2. Gaya Assimilator. Gaya Belajar Assimilator merupakan kombinasi dari berpikir dan
mengamati. Individu dengan tipe assimilator memiliki kelebihan dalam memahami
berbagai sajian informasi yang dikumpulkan dari berbagai berbagai sumber, dan
dipandang dari berbagai berbagai perspektif dirangkum dalam suatu format yang
logis, singkat dan jelas.
3. Gaya Konverger. Gaya Belajar Konverger merupakan kombinasi dari berpikir dan
berbuat. Individu dengan tipe konverger unggul dalam menemukan fungsi praktis dari
berbagai ide dan teori. Biasanya mereka punya kemampuan yang baik dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
4. Gaya Akomodator. Gaya Belajar Akomodator merupakan kombinasi dari perasaan
dan tindakan. Individu dengan tipe akomodator memiliki kemampuan belajar yang
baik dari hasil pengalaman nyata yang dilakukannya sendiri. Mereka suka membuat
rencana dan melibatkan dirinya dalam pengalaman baru dan menantang.
Menurut Deporter dan Hinercki (2013), gaya belajar umumnya terbagi menjadi tiga jenis,
yaitu:
1. Gaya belajar visual (belajar dengan cara melihat). Seseorang yang memiliki gaya
belajar visual cenderung belajar melalui hubungan visual (penglihatan). Dengan
demikian dalam belajar visual yang sifatnya eksternal, ia menggunakan materi atau
media yang bisa dilihat atau mengeluarkan tanggapan indera penglihatan.
2. Gaya belajar auditorial (belajar dengan cara mendengar). Gaya belajar auditorial
ini cenderung menggunakan pendengaran/audio sebagai sarana mencapai
keberhasilan dalam belajar. Gaya belajar auditori yang bersifat eksternal adalah
dengan mengeluarkan suara atau ada suara. Gaya auditori yang bersifat internal
adalah memerlukan suasana yang hening-hening sebelum mempelajari sesuatu.
Setelah itu diperlukan perenungan beberapa saat terhadap materi apa saja yang telah
dikuasai dan yang belum.
3. Gaya belajar kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh).
Gaya belajar ini belajar melalui gerakan-gerakan sebagai sarana memasukkan
informasi ke dalam otaknya. Penyentuhan dengan bidang objek sangat disukai karena
mereka dapat mengalami sesuatu dengan diri sendiri. Gaya belajar jenis ini bersifat
eksternal adalah melibatkan kegiatan fisik, membuat model, memainkan peran,
berjalan dan sebagainya. Sedangkan yang bersifat internal menekankan pada
kejelasan makna dan tujuan sebelum mempelajari sesuatu hal.
2. Kepribadian dan Tempramen
Kata kepribadian berasal dari bahasa inggris yaitu personality diambil dari bahasa
Yunani yaitu proposan atau persona yang berarti topeng yang biasa dipakai dalam teather.
Para pelaku theater bertingkah laku seperti topeng yang dipakainya, seolah topeng itu
mewakili cirri kepribadiaannya. Jadi konsep awal pengertian kepribadian adalah tingkah laku
yang ditampakkan di lingkungan sosial kesan mengenai diri yang diinginkan agar dapat
ditangkap oleh lingkungan (Suryabrata, 1998:28).
Santrock (2010:158) menyatakan, kepribadian atau personalitas adalah pemikiran,
emosi, dan perilaku tertentu yang menjadi cirri dari seseorang dalam menghadapi dunianya.
Alfiani (dalam blogspot) mengutip pendapat Atkinson yang menyatakan kepribadian sebagai
pola perilaku dan cara berpikir yang khas yang menentukan penyesuaian diri seorang
terhadap lingkungan. Kepribadian seseorang dapat kita tinjau melalui dua model yaitu model
big five dan model brigg-myers.
a. Model Big Five
Merupakan model yang diajukan oleh Lewis Goldberg. Yang terdiri dari model kepribadian
lima dimensi.
a) Extrovesion
Orang tipe ini menikmati keberadaannya bersama orang lain, penuh energi, serta mengalami
emosi positive.
b) Agreeableness
Merupakan individu yang penuh perhatian, bersahabat, dermawan, suka menolong, dan mau
menyesuaikan keinginannya dengan orang lain.
c) Conscientiousness
Individu ini selalu menghindari kesalahan dan mencapai kesuksesan tingkat tinggi melalui
perencanaan yang penuh tujuan dan gigih.
d) Neoriticism (stabilitas emosional)
Individu yang Neoriticism tinggi memiliki reaksi emosi negatif, sedangkan orang yang
Neoriticism rendah cenderung tidak mudah terganggu, kurang reaktif secara emosi, tenang,
serta bebas dari emosi negative yang menetap.
e) Openness to ekperience
Individu ini cenderung terbuka secara intelektual, selalu ingin tahu, memiliki apresiasi
terhadap seni serta sensitive terhadap kecantikan.
b. Model Brigg-Myers
Dikemukakan oleh Isabel Brigg Myers dan Katharine C. model ini meliputi empat dimensi
yaitu:
a) Extraversion (E) versus Introversion (I)
Orang yang introvert menemukan tenaga didalam ide, konsep, dan abstraksi. Mereka selalu
ingin memahami dunia dan meupakan pemikir reflektif serta konsentrator. Sementara orang
yang extrovert, menemukan energy pada orang dan benda benda. Mereka memilih
berinteraksi dengan orang lain dan berorientasi pada tindakan.
A. Kesimpulan
Ada berbagai macam gaya belajar, yang paling sering dipakai adalah pembagian
berdasarkan tiga belajar yaitu gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik. Sedangkan
kepribadian merupakan pola perilaku dan cara berpikir seseorang yang khas dalam
menentukan penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Seorang Guru yang mampu memahami perbedaan gaya belajar dan kepribadian
siswanya akan mampu memilih dan menentukan metode pembelajaran yang sesuai dan
bermakna meskipun dengan siswa yang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat tentang “PERBEDAAN INDIVIDU DALAM
BELAJAR” untuk kritik dan saran yang membangun sangatlah kami harapkan terutama dari
ibu dosen dan teman-teman.
DAFTAR PUSTAKA