Anda di halaman 1dari 3

Anak beresiko adalah anak-anak yang teridentifikasi memiliki potensi untuk

mengalami kegagalan dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.Ada tiga alasan


PERBEDAAN untuk meyatakan bahwa
SISWA anak memiliki potensi untuk gagal di sekolah atau berksulitan belajar :
INDIVIDU BERISIKO a. Hasil pemeriksaan medis
b. Resiko biologis (kelainan dalam kesehatan)
DALAM BELAJAR c. Resiko lingkungan.

(lanjutan)
Anak dengan kebutuhan khusus (special needs children) dapat diartikan secara simpel sebagai anak yang
lambat (slow) atau mangalami gangguan (retarded) yang tidak akan pernah berhasil di sekolah sebagaimana
SISWA
BERKEBUTUHAN anak-anak pada umumnya. Jenis anak berkebutuhan khusus
KHUSUS tunanetra, individu yang memiliki lemah penglihatan atau akurasi penglihatan kurang dari 6/60 setelah
dikoreksi atau tidak lagi memiliki penglihatan.
tunarungu,individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen.
tunagrahita, individu yang memiliki intelegensi yang signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai
dengan ketidakmampuan dalam adaptasi prilaku yang muncul dalam masa perkembangan
PENDEKATAN
tunadaksa,individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan
PEMBELAJARAN SESUAI struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan
DENGAN KEBERAGAMAN tunalaras,individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial.
PESERTA DIDIK kesulitan belajar, individu yang memiliki gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang
mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan menulis

Keberagaman adalah untuk melayani kebutuhan belajar peserta didik tertentu atau kelompok kecil peserta didik, dari pola pembelajaran yang lebih khusus untuk
seluruh kelas agar peserta didik menyukainya. Beberapa prinsip mendasar yang mendukung keberagaman.

· Kelas dengan kondisi peserta didik yang beragam. Guru dan peserta didik memahami materi, cara mengelompokkan peserta didik, cara mengases pembelajaran
dan elemen kelas lainnya merupakan alat yang bisa digunakan dalam berbagai cara untuk menunjukkan keberhasilan individu dan seluruh kelas.

· Keberagaman datang dari hasil penilaian yang efektif dan terus menerus dari kebutuhan belajar peserta didik. Dalam kelas yang bervariasi, perbedaan
peserta didik diharapkan dapat dihargai dan didokumentasikan sebagai dasar untuk merencanakan pembelajaran. Prinsip ini mengingatkan kita akan hubungan
dekat antara penilaian dan tugas. Kita bisa mengajar lebih efektif jika kita tahu kebutuhan dan minat peserta didik. Dalam kelas yang bervariasi, seorang guru
melihat semua hal yang dikatakan peserta didik atau menciptakan informasi yang berguna untuk dipahami peserta didik.

· Semua peserta didik mempunyai pekerjaan yang sesuai. Dalam kelas yang bervariasi, tujuan guru adalah agar setiap peserta didik merasa tertantang terus,
sehingga pekerjaannya menarik atau menyenangkan.

· Guru dan peserta didik dapat bekerja sama dalam pembelajaran. Guru mengakses kebutuhan belajar, memfasilitasi pembelajaran dan merencanakan kurikulum
yang efektif. Dalam kelas diferensiasi, guru mempelajari peserta didiknya dan terus melibatkan mereka untuk membuat keputusan tentang kelas. Hasilnya peserta
didik menjadi pembelajar yang lebih mandiri.
PERBEDAAN INDIVIDU
DALAM BELAJAR (lanjutan)

1. Siswa Berisiko

Anak beresiko adalah anak-anak yang teridentifikasi memiliki potensi untuk mengalami kegagalan dalam
menyelesaikan tugas-tugas sekolah.Ada tiga alasan untuk meyatakan bahwa
anak memiliki potensi untuk gagal di sekolah atau berksulitan belajar :
a. Hasil pemeriksaan medis
b. Resiko biologis (kelainan dalam kesehatan)
c. Resiko lingkungan.

2. Siswa Berkebutuhan Khusus

Anak dengan kebutuhan khusus (special needs children) dapat diartikan secara simpel sebagai anak yang
lambat (slow) atau mangalami gangguan (retarded) yang tidak akan pernah berhasil di sekolah
sebagaimana anak-anak pada umumnya. Jenis anak berkebutuhan khusus
 tunanetra, individu yang memiliki lemah penglihatan atau akurasi penglihatan kurang dari 6/60
setelah dikoreksi atau tidak lagi memiliki penglihatan.
 tunarungu,individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak
permanen.
 tunagrahita, individu yang memiliki intelegensi yang signifikan berada dibawah rata-rata dan
disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi prilaku yang muncul dalam masa perkembangan
 tunadaksa,individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-
muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan
 tunalaras,individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial.
 kesulitan belajar, individu yang memiliki gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar
psikologis yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan menulis

3. Pendekatan pembelajaran sesuai dengan keberagaman peserta didik

Keberagaman adalah untuk melayani kebutuhan belajar peserta didik tertentu atau kelompok kecil peserta
didik, dari pola pembelajaran yang lebih khusus untuk seluruh kelas agar peserta didik menyukainya.
Beberapa prinsip mendasar yang mendukung keberagaman.

o Kelas dengan kondisi peserta didik yang beragam. Guru dan peserta didik memahami materi, cara
mengelompokkan peserta didik, cara mengases pembelajaran dan elemen kelas lainnya merupakan
alat yang bisa digunakan dalam berbagai cara untuk menunjukkan keberhasilan individu dan seluruh
kelas.
o Keberagaman datang dari hasil penilaian yang efektif dan terus menerus dari kebutuhan belajar
peserta didik. Dalam kelas yang bervariasi, perbedaan peserta didik diharapkan dapat dihargai dan
didokumentasikan sebagai dasar untuk merencanakan pembelajaran. Prinsip ini mengingatkan kita
akan hubungan dekat antara penilaian dan tugas. Kita bisa mengajar lebih efektif jika kita tahu
kebutuhan dan minat peserta didik. Dalam kelas yang bervariasi, seorang guru melihat semua hal
yang dikatakan peserta didik atau menciptakan informasi yang berguna untuk dipahami peserta
didik.
o Semua peserta didik mempunyai pekerjaan yang sesuai. Dalam kelas yang bervariasi, tujuan guru
adalah agar setiap peserta didik merasa tertantang terus, sehingga pekerjaannya menarik atau
menyenangkan.
o Guru dan peserta didik dapat bekerja sama dalam pembelajaran. Guru mengakses kebutuhan belajar,
memfasilitasi pembelajaran dan merencanakan kurikulum yang efektif. Dalam kelas diferensiasi,
guru mempelajari peserta didiknya dan terus melibatkan mereka untuk membuat keputusan tentang
kelas. Hasilnya peserta didik menjadi pembelajar yang lebih mandiri.

Anda mungkin juga menyukai