Anda di halaman 1dari 4

BENTUK KONSTITUSI YANG MENGATUR TENTANG HAM DI INDONESIA

Bentuk kosntitusi yang mengatur tentang HAM di Indonesia diatur dalam pasal 27 sampai 31 UUD
1945

1. Pasal 27 UUD 1945.

(1)Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. (2) Tiap-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. (3) setiap warga Negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan Negara.

 Contoh kasus

Praktek perbudakan buruh pabrik panci di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak Wangi, Kabupaten
Tangerang, diduga karena motif ekonomi. Pabrik itu digerebek polisi Jumat lalu, 3 Mei 2013, karena
menyekap para buruh dan memaksa mereka bekerja secara tidak wajar selama empat bulan.

Berdasarkan keterangan para buruh dan tersangka, kerja paksa yang diiringi dengan penyekapan, gaji
rendah, hingga pengabaian hak-hak buruh itu dilakukan oleh Yuki Irawan, pemilik CV Cahaya
Logam, untuk menekan biaya operasional perusahaan.

Kelima tersangka itu adalah Yuki Irawan, 41 tahun, pemilik pabrik dan empat anak buahnya: Tedi
Sukarno (35), Sudirman (34), Nurdin alias Umar (25), dan Jaya (30). Sudirman adalah bekas buruh
asal Lampung yang diangkat Yuki sebagai mandor.

2. Pasal 28 UUD 1945

Pasal 28 A : hak hidup


Pasal 28 B : membentuk keluarga
Pasal 28 C : hak mengembangkan diri
Pasal 28 D : hak atas hukum, bekerja, pemerintahan, dan status kewarganegaraan
Pasal 28 E : hak beragama, kepercayaan, kebebasan, berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat
Pasal 28 F : hak berkomunikasi dan memperoleh informasi
Pasal 28 G : hak atas perlindungan pribadi dan keluarga
Pasal 28 H : hak atas kesejahteraan lahir dan batin
Pasal 28 I : hak bebas dari perlakuan diskriminatif, atas identitas budaya, tas masyarakat
tradisional, dan Kewajiban pemerintah melakukan perlindungan, pemajuan,
penegakan dan pemenuhan HAM
Pasal 28 J : kewajiban setiap orang menghormati hak asasi orang lain
 Contoh kasus

Tragedi Munir

Munir Said Thalib adalah seorang aktivis HAM. Ia telah banyak melakukan pembelaan hukum pada
orang-orang tertindas. Salah satunya adalah menjadi pembela keluarga korban penculikan paksa yang
terjadi pada tahun 1997 dan 1998.

Munir juga merupakan pengkritik pemerintah yang berkuasa saat itu. Di tahun 2004, Munir
ditemukan tewas dalam pesawat yang menuju Amsterdam. Hasil autopsi yang dilakukan oleh tim
forensik Belanda menemukan adanya senyawa arsenik dalam jasad Munir. Hasil ini mengindikasikan
bahwa aktivis HAM ini sengaja diracun oleh pihak tertentu yang bermaksud menyingkirkannya.

3. Pasal 29 Ayat 2

Tentang : “Setiap warga negara memiliki hak untuk memeluk agama masing-masing tanpa adanya
paksaan dan beribadah menurut kepercayaannya masing-masing.”

 Contoh kasus

Penyerangan Gereja St. Lidwina, Yogyakarta

Jemaah di Gereja St. Lidwina diserang oleh seorang pemuda bernama Suliyono yang membawa
pedang pada Ahad, 11 Februari 2018. Serangan itu dilakukan saat umat Katolik mengikuti misa yang
dipimpin Romo Edmund Prier SJ. Akibatnya Beberapa umat dan romo mengalami luka-luka.

Kala itu, Suliyono mengamuk. Setelah melukai Romo Prier ia bergerak ke kanan kiri di mimbar.
Lelaki berkaus hitam yang menenteng tas ini membabi buta menebas kepala dan wajah patung Jesus
dan Maria di kanan dan kiri mimbar.

Wakil Ketua SETARA Institute, Bonar Tigor Naispospos mengatakan kasus yang terjadi di Gereja St.
Lidwina ini merupakan serangan kepada kebebasan beragama. “Kasus ini harus kita lihat sebagai
serangan kepada kebebasan beragama karena kejadiannya berlangsung saat sedang ibadah,” kata
Bonar kepada Tempo, Ahad, 11 Februari 2018.

4. Pasal 30

(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai
kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung. (3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas
Angkatan Darat, Angkatan laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan,
melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. (4) Kepolisian Negara Republik
Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas
melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan Hukum. (5) Susunan dan
kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungandan
kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di
dalammenjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan
dankeamanan diatur dengan undang-undang.
 Contoh kasus

Bom Thamrin

Teroris yang terjadi membahayakan masyarakat, serta menjadi ancaman bagi pertahanan dan
keamanan suatu negara. Contohnya kasus Bom Thamrin. Kasus ini terdapat enam ledakan dan baku
tembak antara teroris dan polisi di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari 2016.
Ledakan terjadi di dua tempat, yaitu di halaman parkir Menara Cakrawala dan di pos polisi di depan
gedung tersebut.

Delapan orang dinyatakan tewas, yang terdiri empat pelaku dan empat warga sipil. Sementara 24
lainnya luka-luka akibat serangan tersebut.

5. Pasal 31

(1)Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (2) Setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (3) Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan
serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. (5) Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

 Contoh kasus

Kasus Putus Sekolah di Karangasem Berjumlah 227 Orang

Untuk tahun 2019, jumlah kasus putus sekolah mencapai 227 orang. Rinciannya, kasus putus
sekolah di Sekolah Dasar (SD) 127 siswa, sedangkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sekitr 107
orang siswa. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga (Disdikpora) Karangasem, Gusti Ngurah
Kartika mengatakan, persentase angka putus sekolah di SD hanya 0,27 persen serta SMP 0,48
persen.

Angka putus sekolah di Bumi Lahar disebabkan geografis daerah. Terutama jalan dekat pegunungan.
Seperti jalan terjal, menanjak, dan bertanah. Biasanya siswa menempuh perjalanan menuju sekolah
dengan berjalan kaki. Infrastruktur juga menjadi penyebab utama siswa putus sekolah di
Karangasem. Untuk diketahui, hampir sebagian jalan di daerah pegunungan kondisi belum
menggunakan hotmik. Masih bertanah dan berdebu.

6. Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Substansi HAM menurut UU No. 39 tahun 1999 pada dasarnya merupakan pengembangan hak
menurut Ketetapan MPR No, XVII/MPR/1998, yang memuat hak pokok terdiri dari:
1. Hak untuk hidup,

2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan,

3. Hak mengembangkan diri.

4. Hak memperoleh keadilan,

5. Hak atas kebebasan pribadi.

6. Hak atas rasa aman.

7. Hak atas kesejahteraan.

8. Hak untuk turut sertadalam pemerintahan.

9. Hak khusus bagi wanita.

10. Hak anak.

 Contoh kasus

Kejahatan Genosida (Genocide)

Macam-macam pelanggaran HAM yang pertama adalah kejahatan genosida. Kejahatan genosida
termasuk dalam jenis pelanggaran HAM berat yang berada dalam yuridiksi International Criminal
Court.

Genosida merupakan sebuah pembantaian secara massal atau besar-besaran yang secara sistematis
terhadap satu suku bangsa atau sekelompok suku bangsa dengan maksud dan tujuan untuk
memusnahkan hingga punah bangsa tersebut.

Termasuk dalam kejahatan berat, kejahatan genosida pernah terjadi di beberapa negara sehingga
menimbulkan banyaknya korban jiwa dan mendapatkan kecaman dari PBB. Beberapa contoh
kejahatan genosida antara lain:

- Pembantaian di Rwanda yang membantai suku Tutsi yang terjadi pada tahun 1994 oleh suku Hutu.

- Pembantaian suku bangsa Bosnia dan Kroasia di Yugoslavia oleh Serbia antara 1991 hingga 1996.
Pembantaian Srebenica ini adalah kasus pertama di Eropa yang dinyatakan sebagai genosida oleh
suatu keputusan hukum.

- Pembantaian kaum berkulit hitam di Darfur oleh milisi Janjaweed yang terjadi di Sudan pada tahun
2004 silam.

Tak hanya membantai suatu suku bangsa, kejahatan genosida juga mencakup hal lain seperti
memaksa tindakan yang bertujuan untuk mencegah kelahiran di dalam suatu suku atau kelompok dan
secara paksa memindahkan anak-anak dari suku satu ke suku lainnya.

Anda mungkin juga menyukai