Anda di halaman 1dari 2

Profil William Tanuwijaya, Pendiri Tokopedia

William Tanuwijaya lahir di kota Pematang Siantar pada tanggal 18 Novembver 1981. Ia menghabiskan
waktu kecil hingga masa SMA di kota kelahirannya. Baru setelah lulus dari SMA, William memberanikan
diri untuk meninggalkan kampung halaman dan melanjutkan studinya ke Jakarta. Meninggalkan
kampung halaman dengan dana yang tak begitu besar namun memiliki tekad dan impian yang kuat
akhirnya bisa membawanya ke ibukota.

Dengan menggunakan kapal laut dari Pematang Siantar menuju Jakarta selama empat hari tiga malam,
akhirnya ia pun tiba di Jakarta dengan optimis yang tinggi di dadanya. Ia berhasil masuk di Universitas
Bina Nusantara (BINUS) Jakarta. Di universitas tersebut, William mengambil jurusan Informatika.
Menyadari bahwa kehidupan di Jakarta serba mahal sedangkan uang saku dari orang tuanya dari
kampung yang tak seberapa, akhirnya membuat William memutuskan untuk bekerja sambil kuliah pada
semester kedua. Ia bertekad untuk membantu orang tuanya membiayai kuliahnya. William pun bekerja
di sebuah warnet yang berlokasi tak jauh dari kampusnya sebagai penjaga.Ia bekerja di warnet tersebut
mulai jam 9 malam hingga jam 9 pagi. Kehidupan William akhirnya berkutat dengan komputer dan dunia
online.

Setelah bergelut dengan dunia kampus sembari bekerja sebagai penjaga warnet, akhirnya William
Tanuwijaya berhasil lulus dari BINUS. Ia pun mencoba melamar pekerja di sebuah perusahaan di bidang
pengembangan software komputer dan diterima. Meski demikian, William memimpikan untuk bisa
mendirikan perusahaan sendiri. Ia memiliki impian untuk memiliki perusahaan di bidang internet sendiri
nantinya. Saat ia masih bekerja sebagai penjaga warnet sekaligus mahasiswa pun, ia seringkali dimintai
tolong orang untuk membuatkan website toko online. Dengan demikian, kebanyakan dari mereka masih
begitu awam dengan dunia online padahal keberadaan sebuah website haruslah terus menerus
diaktifkan dengan berbagai hal. Tentunya berbagai hal seringkali menjadi kendala bagi para pedagang
online.

Hal itu memunculkan ide bagi William untuk bisa membuat sebuah situs jual beli online dengan konsep
marketplace yang sederhana, terpercaya, serta gratis. Ide ini juga menjadi awal mimpi William
Tanuwijaya untuk membangun Tokopedia. Dengan ide yang dimilikinya, William Tanuwijaya akhirnya
mengajak seorang temannya yang bernama Leontinus Alpha Edison untuk membangun Tokopedia yang
merupakan startup jual beli online dan bisa menghubungkan antara penjual dan pembeli di seluruh
Indonesia secara gratis.

Akhirnya pada tahun 2007, William pun mulai membangun Tokopedia. Ide membangun Tokopedia
tersebut datang ketika William berkesempatan menjadi moderator dalam sebuah forum online yang
memiliki fasilitas jual beli. Dari sinilah kemudian William mulai terinspirasi untuk menciptakan startup
baru yang diberi nama Tokopedia tersebut.

Namun demikian, untuk membangun situs jual beli online sesuai dengan impiannya tersebut ternyata
membutuhkan modal yang besar. Kondisi semakin terasa sulit karena ayah William divonis memiliki
penyakit kanker yang tak memungkinkan untuk bekerja. Di samping ingin fokus dengan pembangunan
Tokopedia, William diharuskan untuk tetap bekerja karena ia menjadi tulang punggung keluarga.
Meskipun sulit, William memiliki keoptimisan bahwa idenya akan berhasil sehingga ia pun terus
berusaha mencari modal atau pendanaan guna mengembangkan usaha yang ia miliki.

Belajar dari Facebook serta Google yang berhasil dibangun dan berkembang melalui pendanaan ke
ventura yang mau memberikan funding, akhirnya William pun menemui bos di mana ia bekerja untuk
menceritakan idenya tersebut. Saat itu, hanya bosnya itulah orang berduit yang ia kenal. Dari bosnya, ia
pun mulai mendatangi kenalan teman-teman bosnya untuk membantunya memodali ide besarnya
tentang Tokopedia. William menceritakan tentang Tokopedia yang merupakan sebuah pasar online atau
e-commerce di mana penjual dan pembeli di seluruh dunia bisa bertemu. Orang-orang bisa memasarkan
produknya melalui situs jual beli yang dibangunnya. Tokopedia ini bisa jadi perantara jual beli yang aman
bagi para penggunannya dan diharapkan bisa memecahkan masalah marketplace yang ada dihadapi di
Indonesia.

William Tanuwijaya berusaha keras mencari investor untuk membiayai ide Tokopedia yang ia miliki
selama dua tahun. Kebanyakan investor yang ia jumpai mempertanyakan tentang pengalaman William
dalam berbisnis. Bahkan, tak sedikit yang menganggap bahwa ide William tentang Toko pedia adalah
mimpi yang terlalu tinggi. Dari sinilah, William menyadari bahwa modal kepercayaan menjadi hal yang
sangat penting. Nyatanya mendapatkan kepercayaan dari orang lain untuk memulai bisnis sangat sulit
diperoleh karena ia melakukan usahanya tersebut benar-benar dari nol.

Usaha yang dilakukan William Tanuwijaya akhirnya membuahkan hasil. Pada tahun 2009, ia berhasil
mendapatkan investor hingga tepatnya pada tanggal 6 Februari 2009, ia pun berhasil mendirikan
Tokopedia. Dan tepat pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2009, situs
jual beli online Tokopedia yang ia bangun berhasil diluncurkan secara resmi ke publik. Bahkan,
Tokopedia pun berhasil mendapatkan penghargaan sebagai e-commerce terbaik di Indonesia dari Bubu
Awards.

Mengingat perkembangan Tokopedia yang sangat baik, dari tahun ke tahun situs jual beli online pun
terus mendapatkan pendaan dari berbagai investor seperti East Ventures di tahun 2010, CyberAgent
Venture pada tahun 2011, Beenos di tahun 2012, serta Softbank di tahun 2013. Bahkan, di tahun 2014,
Tokopedia berhasil mendapatkan kucuran dana sebesar 100 juta dollar dari Softbank Internet serta
Sequoia Capital untuk menjadikan Tokopedia sebagai marketplace berkelas internasional.

Saat ini Willam Tanuwijaya menjadi CEO Tokopedia bersama rekannya Leontinus Alpha Edison yang
menjadi COO Tokopedia. Dari yang awalnya hanya memiliki 4 orang pegawai hingga berkembang
menjadi 300 pegawai. Mereka berusaha keras dan tak pantang menyerah untuk menjadikan Tokopedia
mampu berkembang secara pesat hingga saat ini. Di tahun 2017, Tokopedia pun berhasil menjadi
startup unicorn yaitu startup yang memiliki nilai di atas  USD 1 miliar atau sekitar 14 triliun rupiah.

Anda mungkin juga menyukai