PASAR OLIGOPOLI
A. Pengertian
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa
produsen atau penjual dalam satu wilayah area, dimana terdapat beberapa produsen
yang menghasilkan barang-barang yang saling bersaingan. Ini merupakan sifat utama
dari pasar oligopoli yang merupakan salah satu jenis dari pasar persaingan tidak
sempurna. Dimana pasar oligopoli hanya terdapat beberapa perusahaan atau penjual
yang memproduksi barang sejenis.
Oligopoli terjadi ketika hanya ada sejumlah kecil pengusaha dalam suatu industri
tertentu di mana keputusan masing – masing saling berpengaruh. (Pindyck &
Rubinfeld, 1998). Perusahaan membedakan produk yang dihasilkan dari produk
pesaingnya secara substantial melalui kombinasi rancangan produk, promosi, dan
distribusi (Douglas, 1995). Dalam pasar oligopoli manajer dituntut tidak hanya
membuat strategi persaingan yang istimewa, namun juga dituntut untuk selalu
memerhatikan reaksi pesaing terhadap setiap strategi yang diluncurkan perusahaan.
Sebagai contoh, ketika pesaing menurunkan harga, manajer dihadapkan pada banyak
pilihan untuk menjawab strategi pesaing tersebut, apakah ikut menurunkan harga, atau
tidak terpengaruh, atau bahkan menaikkan kualitas produk dan sekaligus menaikkan
harga. Kerterkaitan strategi antar-pelaku bisnis menjadi ciri khas pasar oligopoli.
Penjual berperan sebagai pembuat harga (price makers), sedangkan pembeli hanya
dapat menyepakati harga (price taker) yang dibuat oleh pengusaha. Setiap pengusaha
memiliki peran strategis. Sementara itu, entry ke pasar industri yang berstruktur
oligopoli relatif terbuka namun sulit untuk dimasuki oleh pemain baru.
Dua perusahaan dengan produk yang hampir identik dalam suatu industri secara
bersama – sama menghadang masuknya pemain baru. Perilaku seperti ini
menghasilkan marginal cost yang konstan. Apabila kondisi seperti ini terus
berlangsung akan menjurus pada pembentukan kartel. Namun demikian pembentukan
kartel secara penuh di mana perusahaan secara bersama mengatur harga menjadi sulit
dilakukan karena adanya peluang untuk mengingkari kesepakatan. Keseimbangan
antara di antara pelaku oligopoli terjadi pada perpotongan kurva reaksi. Setiap
perusahaan memilih strategi terbaik, yang selanjutnya dapat berpengaruh kepada
strategi perusahaan lainnya. Namun demikian jika semua pelaku oligopli dapat
konsisten dengan komitmennya untuk tidak melakukan pengingkaran, maka oligopoli
menjadi bentuk pasar yang dapat merugikan konsumen.
B. Contoh Perusahaan Oligopoli
Pada industri elektronika dunia, khususnya chip microprocessor tergolong industri
yang oligopoli karena dikuasasi oleh segelintir pemain. Dua pemain besar yang saling
bersaing sejak akhir tahun 60-an: Intel dan Advanced Micro Devices (AMD)
menguasai tak kurang dari 90% pangsa pasar, 10% sisanya harus dibagi untuk pemain
lainnya seperti Zilog, Motorola, NEC, National Semiconductor, Texas Instrument,
dan lain – lain. Berbeda dengan industri komputer yang merupakan hilir dari industri
chip micropocessor dan struktur pasarnya beranjak dari monopoli, oligopoli dan
akhirnya menjadi persaingan sempurna (Baye, 2006), dalam industri microprocessor
struktur pasarnya relatif stabil.
Dalam industri chip microprocessor, model yang tepat untuk menggambarkan
persaingan adalah Bertrand Oligopoli (Baye, 2006; halaman 336), hal ini karena
memenuhi persayaratan:
1. Ada sedikit perusahaan yang melayani banyak pelanggan;
2. Perusahaan yang bersaing menghasilkan produk yang identik dengan biaya
marginal yang konstan;
3. Perusahaan memilih terlibat dalam persaingan harga dan bereaksi secara
optimal terhadap perubahan harga yang dilakukan kompetitor;
4. Konsumen memiliki informasi yang mencukupi dan tidak ada biaya transaksi;
dan terdapat barrier to exist.
C. Masuknya Perusahaan Baru Pada Pangsa Pasar Oligopoli
Tiga orang mantan eksekutif di Apple diketahui mendirikan sebuah perusahaan
bernama NUVIA Inc. Mereka bertiga bekerja sama untuk mendirikan perusahaan
yang membuat chip dengan fokus pemrosesan Big Data. Ketiganya yaitu Gerard
Williams II, John Bruno, dan Manu Gulati dengan pengalaman kurang lebih 20 tahun
bekerja di Apple. Perusahaan tersebut bernama NUVIA Inc dan sedang
mengembangkan chip prosessor dengan kode nama Phoenix. Produk ini akan bersaing
dengan Intel atau AMD yang selama ini dikenal membuat CPU untuk komputer
rumahan dan server. Dikutip dari Reuters, bahkan Gerard Williams II dulunya adalah
salah satu kepala divisi di pengembangan chipset A-series yang digunakan pada
perangkat iPhone.
NUVIA Inc kabarnya telah mendapatkan sejumlah pendanaan. Diantaranya berasal
dari Dell Technologies Capital dan beberapa firma investasi di wilayah Silicon Valley
dengan nilai total $53 juta. Dana ini akan digunakan untuk memulai NUVIA Inc
dengan target 60 hingga 100 karyawan pertama hingga akhir tahun 2019.
NUVIA Inc akan fokus pada pengembangan chip CPU kecil yang selama ini
digunakan pada perangkat mobile device. Pengembangan chip ini akan digunakan
pada perangkat pemroses Big Data seperti server. Tujuannya adalah membuat server
yang lebih hemat daya, cepat dan lebih aman daripada prosessor data center yang ada
saat ini.