Anda di halaman 1dari 20

PANCASILA DALAM SEJARAH KAJIAN BANGSA INDONESIA

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah

‘’Pendidikan Pancasila’’

Dosen pengampu:

Kenlies Era Rosalina Marsudi, M.Pd.

Oleh

1. Bunga Disna (402220036)


2. Damai Sirai Anggraini (402220042)

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadiran allah swt yang sanantiasa
mengatugrahkan rahmat serta kekuatan lahir dan batin kepada penulis makalah
yang berjudul “ pancasila dalam kajian sejarah indonesia” sholawat serta salam
semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW beserta
keluarga,sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.amin.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah “pendidikan
pancasila”yang dikerjakan dengan teman sekelompok saya dengan semaksimal
mungkin.saya mohon maaf dan menyadari sepenuhnya masih banyak kekurngan
dari tugas makalah ini dari segi kalimat maupu tata bahasanya.

Ponorogo, 30 Agustus 2022

Penyusun

2
Daftar Isi

Kata Pengantar …………………………………………………….. 2

Daftar Isi …………………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….. 4

A. Latar Belakang ……………………………………………... 4


B. Rumusan Masalah ………………………………………….. 4
C. Tujuan Penulisan …………………………………………… 4

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………

A. Pancasila Pra Kemerdekaan…………………………….. 5


B. Pancasila Era Kemerdekaan……………………………. 10
C. Pancasila Orde Lama…………………………………… 11
D. Pancasila Orde Baru……………………………………. 14
E. Pancasila Era Reformasi……………………………….. 20

BAB III PENUTUP ………………………………………………..

A. Simpulan ……………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….

3
BAB 1

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Pancasila adalah lima nilai dasar leluhur yang ada dalam
berkembang bersama dengan indonesia sejak dulu.sejarah merupakan
deretan peristiwa yang saling berhubung.peristiwa- peristiwa pada masa
lampau yang berhubungan dengan masa sekarang dan semua bersumber
pada masa yang akan datang. Hal ini berarti semua aktivitas manusia pada
masa lampau dan sekarang saling berkaitan.
Pancasila sebagai dasar negara yang mempunyai arti yaitu
mengatut penyelenggaran pemerintah.konsekuensinya ada pancasila
adalah sumber dari segala sumber hukum diindonesian.hal ini menepatkan
pancasila sebagai dasar hukum diindonesi.oleh karna itu,seharusnya semua
peraturan perundang-undangan dindonesia bersumber pada pancasila.
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pancasila Pra Kemerdekaan?
2. Bagaimana Pancasila Era Kemerdekaan?
3. Bagaimana Pancasila Orde Lama?
4. Bagaimana Pancasila Orde Baru?
5. Bagaimana Pancasila Era Reformasi?
c. Tujuan
Tujuan Kami menyelesaikan makalah ini adalah:
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Pancasila Pra Kemerdekaan?
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Pancasila Era Kemerdekaan?
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Pancasila Orde Lama?
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Pancasila Orde Baru?
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Pancasila Era Reformasi?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PANCASILA SEBAGAI KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA


1. Pancasasila Era Pra Kemerdekaan
a. Masa Penjajahan
Setelah majapahit runtuh pada pemulaan abad XVI maka
berkembanglah agama islam dengan pesatnya di Indonesia.
Bersama dengan perkembangan pulanmya kerajaan- kerajaan islam
lainya, dan mulailah eropa ke nusantara . mera ada lah portugis dan
diikuti oleh orang orang spanyol untuk menguasai rempah rempah
diinoneisa. Awal mula orang asing dating ke Indonesia untuk
berdangan adalah portugis. Pada akir abad ke XVI bangsa belanda
datang pula ke Indonesia dengan menenmpuh perjalaan yang
cukup sulit. Belanda untuk menghindari terjadinya persaingan
belanda membentu perkumpulan pedang yang Bernama V.O.C.
Negara asing yang menghilangkan kemakmuran Indonesia
tidak dibiarkan begitu saja oleh bangsa Indonesia.dengan itu
bangsa Indonesia melawan dengan semangat patriolitik dan
perlawan secara fisik.
Pada hakekatnya perlawanan terhadap Belanda itu terjadi
hampir di setiap daerah di Indonesia. Akan tetapi perlawanan-
perlawanan secara fisik terjadi secara sendiri-sendiri di setiap
daerah. Tidak adanya persatuan serta koordinasi dalam melakukan
perlawanan sehingga tidak berhasilnya bangsa Indonesia mengusir
kolonialis, sebaliknya semakin memperkukuh kedudukan penjajah.
Hal ini membuktikan betapa pentingnya rasa persatuan
(nasionalisme) dalam menghadapi penjajahan. Sehingga pada
tahun 1830-1870, bangsa Belanda makin meningkatkan jajahannya
dengan menerapkan sistem monopoli melalui Tanam paksa, serta

5
mewajibkan terhadap rakyat yang tak berdosa, sehingga
penderitaan rakyat makin menjadi-jadi. Ada beberapa nilai dan
pelajaran yang dapat dipetik dari penjajahan oleh bangsa asing
tersebut, misalnya telah “Menimbulkan rasa nasionalisme, dan
menyadarkan kepada rakyat Nusantara ketika itu, bahwa
perlawanan yang dilakukan secara sendiri-sendiri tidaklah akan
efektif, sehingga perlu dibina rasa pesatuan dan persatuan bersama
dalam melawan penjajah.
b. Masa Kebangkitan Nasional
Pada permulaan abad ke XX bangsa Indonesia mengubah
cara-caranya dalam melakukan perlawanan terhadap penjajahan
Belanda. Kegagalan perlawanan secara fisik yang tidak adanya
koordinasi pada masa lalu mendorong pemimpin-pemimpin
Indonesia abad ke XX itu untuk merubah bentuk perlawanan yang
lain. Bentuk perlawanan itu ialah dengan membangkitkan
kesadaran bangsa Indonesia akan pentingnya bernegara. Usaha-
usaha yang dilakukan adalah mendirikan berbagai macam
organisasi politik di samping organisasi yang bergerak dalam
bidang pendidikan dan sosial. Organisasi sebagai pelopor
Kebangkitan Nasional pertama adalah Budi Utomo yang didirikan
oleh beberapa tokoh antara lain dr. Wahidin Sudirohusodo pada 20
Mei 1908. Hal inilah selanjutnya yang kita peringati sebagai hari
Kebangkitan Nasional. Tonggak kebangkitan nasional ini
selanjutnya melahirkan berbagai gerakan yang membentuk suatu
kesadaran nasional. Budi Utomo yang merupakan awal gerakan
nasional untuk mewujudkan suatu bangsa yang merdeka, yang
memiliki kehormatan dan martabat dengan kekuatannya sendiri.38
Era kebangkitan nasional awal ini merupakan sebuah rasa
kerinduan serta kebutuhan dari pemuda-pemuda Indonesia yang
melihat keprihatinan dari tertinggalnya masyarakat di sekitar
mereka akibat dari penjajahan Belanda. Setelah berdirinya Budi

6
Utomo pada 20 Mei 1908 maka lahir berbagai organisasi yang
didirikan oleh putra-putri Nusantara, seperti Serikat Dagang Islam
(SDI) pada tahun 1909, yang dipelopori oleh H.O.S.
Cokroaminoto, yang selanjutnya bertranformasi menjadi gerakan
yang lebih politis yaitu Sarekat Islam (SI).39 Pada fase selanjutnya
kita akan mengenal kemunculan tokoh yang kita kenal sebagai tiga
serangkai, Douwes Dekker, Ciptomangunkusumo, Suwardi
Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Hal yang menarik, adalah
adanya tokoh keturunan Belanda yaitu Douwes Dekker yang malah
terlibat aktif dalam pergerakan nasional di Hindia Belanda. Bahkan
Tiga Serangkai ini mendirikan Indische Partij yang merupakan
salah satu organisasi pergerakan nasional yang cukup radikal pada
era tersebut, hingga
Pemerintah Belanda mengasingkan tokoh-tokoh tersebut
keluar negeri untuk meredam pergerakan organisasi ini.
Selanjutnya, ada generasi kedua dari pergerakan nasional seperti
Soekarno, Hatta, Sartono, Ciptomangunkusumo, dan tokoh-tokoh
lainnya. Pada tahun 1927 lahirnya Partai Nasional Indonesia.
Estafet selanjutnya yang menjadi 38 Latif, Yudi. Negara Paripurna
Historitas, Rasionalitas dan Aktualitas Ptonggak penting dalam
perjuangan kebangkitan nasional Indonesia adalah peristiwa
Sumpah Pemuda yang merupakan suatu peristiwa yang menjadi
landasan berpijak bersama bagi putra-putri Nusantara pada saat itu
dalam perjuangan pergerakan nasional. Dari sumpah pemuda
lahirlah pernyataan putra-puti Indonesia untuk berjuang dalam Satu
Bahasa, Satu Bangsa, Satu Tanah Air Indonesia. Hal ini juga
semakin mendarah dagingkan serta menanamkan secara mendalam
istilah Indonesia ke dalam hati sanubari pemuda Nusantara yang
pada berikutnya akan menyebar ke berbagai pelosok negeri. 40
Pada peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan pertama kali yang

7
semakin menambah hikmat perjuangan pergerakan nasional
Indonesia yang dipelopori oleh pemuda Indonesia yang berasal dari
berbagai daerah di Nusantara.
c. Masa Penjajahan Jepang
Sampai akhir masa penjajahan Belanda ketika Belanda
menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Pada tanggal 7 Desember
1941 meletuslah Perang Pasifik, dengan dibomnya Pearl Harbour
oleh Jepang. Dalam waktu yang singkat Jepang dapat menduduki
daerah-daerah jajahan Sekutu di daerah Pasifik. Kemudian pada
tanggal 8 Maret 1942 Jepang masuk ke Indonesia menghalau
penjajah Belanda, pada saat itu Jepang mengetahui keinginan
bangsa Indonesia, yaitu Kemerdekaan Bangsa dan tanah air
Indonesia. Peristiwa penyerahan Indonesia dari Belanda kepada
Jepang terjadi di Kalijati Jawa Tengah tanggal 8 Maret 1942.
Jepang mempropagandakan kehadirannya di Indonesia
untuk membebaskan Indonesia dari cengkraman Belanda. Oleh
sebab itu Jepang memperbolehkan pengibaran bendera merah putih
serta menyanyikan lagu Indonesia Raya. Akan tetapi hal itu
merupakan tipu muslihat agar rakyat Indonesia membantu Jepang
untuk menghancurkan Belanda. Kenyataan yang terjadidihadapi
oleh bangsa Indonesia bahwa sesungguhnya Jepang tidak kurang
kejamnya dengan penjajahan Belanda, bahkan pada jaman ini
bangsa Indonesia mengalami penderitaan dan penindasan yang
sampai kepada puncaknya. Kemerdekaan tanah air dan bangsa
Indonesia yang didambakan tak pernah menunjukkan tanda-tanda
kedatangannya, bahkan terasa semakin menjauh bersamaan dengan
semakin mengganasnya bala tentara Jepang. Kekecewaan rakyat
Indonesia akibat perlakuan Jepang itu menimbulkan
perlawananperlawanan terhadap Jepang seperti pemberontakan
PETA di Blitar.

8
Akhirnya Jepang hadir diawal dengan menjanjikan
kemerdekaan bagi Indonesia dan dibentuklah sebuah Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai yang diisi oleh berbagai tokoh
Indonesia, sebagai ketua Dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat,
Ketua Muda: R.P. Soeroso, serta tokoh dari berbagai daerah di
Indonesia.
d. Perumusan Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Ketua BPUPKI Dr. radjman wediodiningrat meminta
kepada siding untuk menemukaan dasar negara Indonesia merdeka
pada tanggal 29 mei 1945.begitu lamanya penjajahan di Indonesia
membuat warga Indonesia hilang arah dalam menentukan dasar
negaranya. Atas permintaan itulah petinggi-petinggi di Indonesia
berfikir keras untuk menemukan jati diri bangsanya.
Pada sidang pertama BPUPKI yang dilaksanan pada
tanggal 29 mei – 1 juni 1945,tampil berturut-turut untuk
menyampaikan pidato usulnya tentang dasar negara yaitu:
1) Pada tanggal 29 mei 1945 mr Muhammad yamin
merumuskan calon dasar negara yaitu peri kebangsaan, peri
kemanusian,peri ketuhan, peri kerakyatan,dan kesejateran
rakyat.
2) Pada tanggal 30 mei 1945 prof.Dr.soepomo mengemukakan
teori teori negara yaitu teori negara perseorangan,paham
negara kelas,paham negara integralitas.
3) Pada tanggal 1 juni 1945 oleh Ir soekarno yang mengusulan
lima dasar negara adalah nasionalisme(kebangsaan
Indonesia), internationalism (peri kemanusian) mufakat
(demokrasi) kesejateraan social dan ketuhaan yang maha
esa (berkebudayaan)
4) Setelah tanggal 17 agustus 1945 telah diadakan upacara
proklamasi kemerdekaan mereka semua menyampaikan

9
rasa keberatan atas bagian kalimat dalam rancangan
pembukaanUUD 1945 yang merupakan sila pertama
yangberbunyi “ketuhanan dengan kewajiban menjalnkan
syariat islam bagi pemeluk pemeluknya.” kemudian
Muhammad hatta mengusulkan mengubah 7 kata tersebut
menjadi “persatuan Indonesia”demi persatuan dan kesatuan
Indonesia mereka meyetujui penetapan rancang pada siding
PPKI tanggal 18 agustus 1945 pancasila pun ditetapkan
sebagai dasar negara.
2. Pancasila era kemerdekaan
Di jatukahnya boma tum dikota Hiroshima oleh amerika serikat
pada tanggal 6 agustus 1945 yang mulai menurutkan moral semangat
tantara jepang.sehari kemudian BPUPKI berganti nama menjadi PPKI
menegaskan keinginan mencapai tujuan kemerdekan Indonesia.
Kemudian dijatukan lagi bom di Nagasaki bom atom yang kedua yang
membuat jepang menyerah kepada amerik dan sekutunya. Dengan
adanya peristiwa ini dimanffatkan oleh warga Indonesia untuk untuk
memperoklamasikan kemerdekaanya ,untuk merelarisilkan tekad
tersebut pada tanggal 16 agustus 1945 melakukan perundingan
pemuda Indonesia dengan golongan tua Indonesia dalam penyusunan
teks proklamasi yang tersusun sangkat singkat, mulai pukul 02.00-
04.00 dini hari.teks tersebut mulai disusun oleh Ir soekarno,Drs hatta,
dan Mr Ahmad soebardjo diruang makan laksana Tadashi maeda
tepatnya di jalan imam bonjol .konsepnya sediri dibuat oleh Ir
soekarno sendiri. Sukarni (dari golongan mudah) yang mengusulkan
agar yang menandatangan teks proklamasi ini adalah IR Soekarno dan
Drs moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia .kemudian teks proklamasi
tersebut diketik oleh sayuti melik.
Selanjuntya pada tanggal 30 september diperingati sebagai hari
pembrotakan G30 S PKI dan setiap tanggal 1 oktober diperingati
sebagai hari kesaktian Pancasila pada masa order lama Pancasila masih

10
menjadi ideologi murni.artinya Pancasila lebih mejadi pemikiran atau
arah idealism. Pemikiran mengenai Pancasila lebih kea rah suatu ide
gagasan dan konsep. Ideologi Pancasila pada zaman orde lama masih
didominasi oleh kehebanan charisma bung karno dalam setiap
pidatonya ,akan menjadi sesuatu yang benar benar menjadi acuan
kebenaran oleh masyarakt sebagai harga mati yang tidak bisa ditawar
tawar bagi ideologi bangsa.
3. Sejarah Perkembangan Pancasila Orde Lama
Kedudukan pancasila sebagai idiologi Negara dan falsafah bangsa
yang pernah dikeramatkan dengan sebutan azimat revolusi bangsa,
pudar untuk pertama kalinya pada akhir dua dasa warsa setelah
proklamasi kemerdekaan Meredupnya sinar api pancasila sebagai
tuntunan hidup berbangsa dan bernegara bagi jutaan orang diawali
oleh kahendak seorang kepala pemerintahan yang terlalu gandrung
pada persatuan dan kesatuan. Kegandrungan tersebut diwujudkan
dalam bentuk membangun kekuasaan yang terpusat, agar dapat
menjadi pemimpin bangsa yang dapat menyelesaikan sebuah revolusi
perjuangan melawan penjajah (nekolim, neokolonialisme) serta ikut
menata dunia agar bebas dari penghisapan bangsa atas bangsa dan
penghisapan manusia dengan manusia. Namun sayangnya kehendak
luhur tersebut dilakukan dengan menabrak dan mengingkari seluruh
nilai-nilai dasar Pancasila.
Pada masa Orde lama, kondisi politik dan keamanan dalam negeri
diliputi oleh kekacauan dan kondisi sosial-budaya berada dalam
suasana peralihan dari masyarakat terjajah menjadi masyarakat
merdeka. Masa orde lama adalah masa pencarian bentuk penerapan
Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan. Pancasila diterapkan
dalam bentuk yang berbeda-beda pada masa orde lama. Terdapat 3
periode penerapan Pancasila yang berbeda, yaitu periode 1945-1950,
periode 1950-1959, dan periode 1959-1966.
1. Periode 1945-1950

11
Pada periode ini, penerapan Pancasila sebagai dasar negara
dan pandangan hidup menghadapi berbagai masalah. Ada
upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara
dan pandangan hidup bangsa. Upaya-upaya tersebut terlihat
dari munculnya gerakan-gerakan pemberontakan yang
tujuannya menganti Pancasila dengan ideologi lainnya. Ada
dua pemerontakan yang terjadi pada periode ini yaitu:
1) Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di
Madiun terjadi pada tanggal 18 September 1948,
Pemberontakan ini dipimpin oleh Muso. Tujuan
utamanya adalah mendirikan Negara Soviet Indonesia
yang berideologi komunis. Dengan kata lain,
pemberontakan tersebut akan mengganti Pancasila
dengan paham komunis. Pemberontakan ini pada
akhirnya bisa digagalkan.
2) Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia
dipimpin oleh Sekarniji Marijan Kartosuwiryo.
Pemberontakan ini ditandai dengan didirikannya
Negara Islam Indonesia (NII) oleh Kartosuwiryo pada
tanggal 17 Agustus 1949. Tujuan utama didirikannya
NII adalah untuk mengganti Pancasila sebagai dasar
negara dengan syari'at islam. Upaya penumpasan
pemberontakan ini memakan waktu yang cukup lama.
Kartosuwiryo bersama para pengikutnya baru bisa
ditangkap pada tanggal 4 Juni 1962
2. Pada periode 1950-1959
Pada periode ini dasar negara tetap Pancasila, akan tetapi
dalam penerapannya lebih diarahkan seperti ideologi loberal.
Hal tersebut dapat dilihat dalam penerapan sila keempat yang
tidak lagi berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara
terbanyak (voting). Pada penode ini persatuan dan kesatuan

12
mendapat tantangan yang berat dengan munculnya
pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS).
Pemerintah Revolusion Republik Indonesia (PRRI), dan
Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) yang ingin melepaskan
diri dari NKRI. Dalam bidang politik, demokrasi berjalan lebih
baik dengan terlaksananya pemilu 1955 yang dianggap paling
demokratis Tetapi anggota Konstituante hasil pemilu tidak
dapat menyusun Undang-Undang Dasar seperti yang
diharapkan. Hal ini menimbulkan krisis politik, ekonomi, dan
keamanan, yang menyebabkan pemerintah mengeluarkan
Dekrit Presiden 1959 untuk membubarkan Konstituante,
Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950 tidak berlaku,
dan kembali kepada Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
Kesimpulan yang ditarik dari penerapan Pancasila selama
periode ini adalah Pancasila diarahkan sebagai ideology liberal
yang ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan.
3. Periode 1956-1965
Periode ini dikenal sebagai periode demokrasi terpimpin.
Demokrasi bukan berada pada kekuasaan rakyat sehingga yang
memimpin adalah nilai-nilai Pancasila tetapi berada pada
kekuasaan pribadi presiden Soekarno. Terjadilah berbagai
penyimpangan penafsiran terhadap Pancasila dalam konstitusi.
Akibatnya Soekamo menjadi otoriter. diangkat menjadi
presiden seumur hidup, dan menggabungkan Nasionalis.
Agama, dan Komunis, yang ternyata tidak cocok bagi NKRI.
Terbukti adanya kemerosotan moral di sebagian masyarakat
yang tidak lagi hidup bersendikan nilai-nilai Pancasila, dan
berusaha untuk menggantikan Pancasila dengan ideologi lain.
Pada periode ini terjadi Pemberontakan PKI pada tanggal 30
September 1965 yang dipimpin oleh D.N Aidit.

13
Tujuan pemberontakan ini adalah kembali mendirikan
Negara Soviet di Indonesia serta mengganti Pancasila dengan
paham komunis. Pemberontakan ini bisa digagalkan, dan
semua pelakunya berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman
sesuai dengan perbuatannya

Orde lama berlangsung dari tahun 1959-1966. Pada masa itu berlaku
demokrasi terpipin Setelah menetapakan berlakunya kembali UUD 1945, Presiden
Soekarno meletakkan dasar kepemimpinannya. Yang dinamakan demokrasi
terimpin. Adapun yang dimaksud dengan demokrasi terpimpin oleh Soekamo
adalah demokrasi khas Indonesia yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.Demokrasi terpimpin dalam prakteknya tidak sesuai
dengan makna yang terkandung didalamnya dan bahkan terkenal menyimpang.
Dimana demokrasi dipimpin oleh kepentingan-kepentingan tertetu

Penyimpangan-penyimpangan di era Orde Lama itu antara lain:

1) Presiden membubarkan DPR hasil pemilihan umum 1955 dan membentuk


DPR Gotong Royong. Hal ini dilakukan karena DPR menolak rancangan
pendapaan dan belanja Negara yang diajukan pemerintah.
2) Pimpinan lembaga-lembaga Negara diberi kedudukan sebagai menteri-
menteri Negara yang berarti menempatkannya sebagai pembantu presiden
3) Kekuasaan presiden melebihi wewenang yang ditetapkan didalam UUD
1945. Hal ini terbukti dengan keluarnya beberapa presiden sebagai produk
hukum yang setingkat dengan UUD tanpa prsetujuan DPR.
4. Pancasila Pada Masa Orde Baru
Pancasila merupakan dasar bagi suatu Pemerintahan untuk menjalankan
kuasa bagi seluruh Rakyat Indonesia. Mulai dari Indonesia sebelum merdeka
hingga pada masa sekarang ini. Setiap masa Pemerintahan mempunyai
penerapan Pancasila yang berbeda-beda. Dimulai dari pengaruh Pancasila
pada pengambilan keputusan hingga peran Pemerintah dalam mengatur
disiplin Pancasila bagi masyarakat Indonesia.

14
Pemerintah mempunyai peranan penting dalam mengatur disiplin
Pancasila bagi masyarakat Indonesia. Pancasila yang merupakan dasar negara,
dapat dijadikan landasan agar pemikiran seluruh rakyat Indonesia sesuai
dengan dasar negara schingga dapat dijadikan landasan kuat Pemerintah dalam
apengambilan suatu keputusan kenegaraan agar tidak terdapat pro kontra yang
besar bagi kehidupan kenegaraan.
Pada masa Orde Baru, adalah masa saat gencar-gencarnya penanaman
nilai nilai Pancasila. Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan Pancasila
sebagai asas tunggal dalam kehidupan berorganisasi. Semua organisasi seperti
organisasi masyarakat, komunitas, perkumpulan dan sejenisnya harus
menggunakan Pancasila sebagai asas utamanya. Jika digunakan asas lain,
maka tidak diperbolehkan menggunakan asas yang bertentangan dengan
Pancasila. Karena hal tersebutlah, banyak anggapan yang mengatakan bahwa
Pancasila melumpuhkan kebebasan berpendapat pada organisasi di masa itu.
Beberapa penyimpangan konstitusi pada Masa Orde Baru yaitu:
1) Kekuasaan Presiden dijalankan secara sewenang-wenang Hal ini terjadi
karena kekuasaan MPR, DPR, dan DPA yang pada waktu itu belum
dibentuk dan dilaksanakan oleh Presiden.
2) MPRS menetapkan Presiden menjadi Presiden seumur hidup Hal ini tidak
sesuai dengan ketentuan mengenai masa jabatan Presiden.
3) Pimpinan MPRS dan DPR diberi status sebagai Menteri Dengan demikian,
MPR dan DPR berada di bawah Presiden Pimpinan MA diberi status
Menteri
4) Peyimpangan terhadap prinsip bahwa kekuasaan kehakiman merupakan
kekuasaan yang merdeka. Presiden membuat penetapan yang isinya
semestinya diatur dengan undang undang
Dengan demikian. Presiden melampaui kewenangannya yang
seharusnya undang undang dibuat bersama dengan DPR.
5. Pancasila Masa Reformasi
Gerakan reformasih terjadi atas tuntutan rakyat kepda pemerintah.ketidak
adilan terjadi diberbagai bidang seperti politik,hukum dan ekonomi.reformasi

15
merupakan suatu perubahan tattan hidup lama dengan kehidupan lama
dengankehidupan baru secara hukum menuju kearah dan pola yang baik.pola
kehidupan masyarakat itu berubah ubah seiring berubah pola pemerintahaan
dari orde baru ke orde reformasi . perubahan ini terjadi diberbagai bidang
antara lain :
1. Pembangunan tidak merata Pada masa Orde Baru, pemerintah
memfokuskan pembangunan di Pulau Jawa dan tidak memperhatikan
wilayah-wilayah yang lainnya. Hal tersebut mengakibatkan, beberapa
daerah di luar Jawa tetap merasakan kemiskinan. Padahal mereka juga
turut menyumbang devisa lebih besar untuk negara, seperti
Kalimantan, Riau, dan Papua.
2. Politik di dominasi Golkar. Di era Orde Baru, terjadi enam kali
pemilihan umum yang selalu dimenangkan oleh partai Golongan
Karya. Hal ini karena semua elemen pemerintahan (pegawai negeri)
diharuskan untuk memilih partai tersebut.
Dalam bidang budaya, kesadaran masyarakat atas keluhuran budaya
bangsa Indonesia mulai luntur, yang pada akhirnya terjadi disorientasi
kepribadian bangsa yang diikuti dengan rusaknya moral generasi muda.
Dalam bidang ekonomi, terjadi ketimpangan-ketimpangan di berbagai sektor
diperparah lagi dengan cengkeraman modal asing dalam perekonomian
Indonesia. Dalam bidang politik, terjadi disorientasi politik kebangsaan,
seluruh aktivitas politik seolah-olah hanya tertuju pada kepentingan kelompok
dan golongan
gerakan reformasi harus memiliki visi yang jelas, yaitu demi terwujudnya
keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Gerakan reformasi harus dilanjutkan
karena ranah pembentukan jiwa dan kepribadian yang diamanatkan oleh
Pancasila belum menyentuh sasaran. Kondisi ini terlihat dari semakin
maraknya koruptor melakukan aktivitas dengan frekuensi yang semakin
meningkat, modus yang semakin beragam dan sasaran yang semakin
bervariasi. Kondisi lain yang terlihat bahwa pemahaman terhadap Pancasila
belum utuh dan menyeluruh sehingga ada kelompok yang ingin menafsirkan

16
Dalam era Reformasi ada banyak hal yang perlu direformasi, terutama
masalah kebebasan dari warga negara yang dipandang sangat dibatasi pada era
Orde Baru. Tetapi semangat kebebasan pada masa awal era Reformasi,
akhirnya berdampak pada krisis moral yang terjadi di Indonesia. Masyarakat
Indonesia seakan menghirup kebebasan yang luar biasa dan menyebabkan
kehilangan kontrol terhadap kebebasan yang dimilikinya. Akhirnya, beberapa
tahun belakangan ini muncul gerakan-gerakan moral yang berjuang untuk
kembali menggali nilai-nilai Pancasila dan mengimplementasikan sebagai
sebuah nilai dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Akhirnya,
beberapa tahun belakangan ini muncul gerakan-gerakan moral yang berjuang
untuk kembali menggali nilai-nilai Pancasila dan mengimplementasikan
sebagai sebuah nilai dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Semakin memudarnya Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara membuat khawatir berbagai lapisan elemen
masyarakat. Selain keadaan di atas, juga terjadi terorisme yang
mengatasnamakan agama dan memunculkan separatisme pada berbagai
wilayah. Rangkaian gejala tersebut seakan melengkapi kegelisahan publik
selama reformasi yang mempertanyakan arah gerakan reformasi dan
demokratisasi.

17
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari Pembahasan diatas yang menjadi kesimpulan makalah ini adalah
sebagai

Berikut :

1. Pancasasila Era Pra Kemerdekaan pada Masa Penjajahan abad XVI


maka berkembanglah agama islam dengan pesatnya di Indonesia. Bersama
dengan perkembangan pulanmya kerajaan- kerajaan islam lainya, dan
mulailah eropa ke nusantara . mera ada lah portugis dan diikuti oleh orang
orang spanyol untuk menguasai rempah rempah diinoneisa. Awal mula
orang asing dating ke Indonesia untuk berdangan adalah portugis. Pada
akir abad ke XVI bangsa belanda datang pula ke Indonesia dengan
menenmpuh perjalaan yang cukup sulit. Masa Kebangkitan Nasional
permulaan abad ke XX bangsa Indonesia mengubah cara-caranya dalam
melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Kegagalan
perlawanan secara fisik yang tidak adanya koordinasi pada masa lalu
mendorong pemimpin-pemimpin Indonesia abad ke XX itu untuk merubah
bentuk perlawanan yang lain. Bentuk perlawanan itu ialah dengan
membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia akan pentingnya bernegara.
Masa Penjajahan Jepang 7 Desember 1941 meletuslah Perang Pasifik,
dengan dibomnya Pearl Harbour oleh Jepang. Jepang mempropagandakan
kehadirannya di Indonesia untuk membebaskan Indonesia dari
cengkraman Belanda. Oleh sebab itu Jepang memperbolehkan pengibaran
bendera merah putih serta menyanyikan lagu Indonesia Raya. Perumusan

18
Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Ketua BPUPKI Dr.
radjman wediodiningrat meminta kepada siding untuk menemukaan dasar
negara Indonesia merdeka pada tanggal 29 mei 1945.
2. Pancasila era kemerdekaan 6 agustus 1945 yang mulai menurutkan
moral semangat tantara jepang.sehari kemudian BPUPKI berganti nama
menjadi PPKI menegaskan keinginan mencapai tujuan kemerdekan
Indonesia. Kemudian dijatukan lagi bom di Nagasaki bom atom yang
kedua yang membuat jepang menyerah kepada amerik dan sekutunya 16
agustus 1945 melakukan perundingan pemuda Indonesia dengan golongan
tua Indonesia dalam penyusunan teks proklamasi yang tersusun sangkat
singkat 30 september diperingati sebagai hari pembrotakan G30 S PKI dan
setiap tanggal 1 oktober diperingati sebagai hari kesaktian Pancasila pada
masa order lama Pancasila masih menjadi ideologi murni.artinya
Pancasila lebih mejadi pemikiran atau arah idealism.
3. Sejarah Perkembangan Pancasila Orde Lama pancasila sebagai
idiologi Negara dan falsafah bangsa yang pernah dikeramatkan dengan
sebutan azimat revolusi bangsa, pudar untuk pertama kalinya pada akhir
dua dasa warsa setelah proklamasi kemerdekaan. Pada masa Orde lama,
kondisi politik dan keamanan dalam negeri diliputi oleh kekacauan dan
kondisi sosial-budaya berada dalam suasana peralihan dari masyarakat
terjajah menjadi masyarakat merdeka. Masa orde lama adalah masa
pencarian bentuk penerapan Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan.
Pancasila diterapkan dalam bentuk yang berbeda-beda pada masa orde
lama.
4. Pancasila Pada Masa Orde Baru Pemerintahan untuk menjalankan
kuasa bagi seluruh Rakyat Indonesia. Mulai dari Indonesia sebelum
merdeka hingga pada masa sekarang ini. Pada masa Orde Baru, adalah
masa saat gencar-gencarnya penanaman nilai nilai Pancasila. Hal tersebut
dapat dilihat dari penggunaan Pancasila sebagai asas tunggal dalam
kehidupan berorganisasi. Semua organisasi seperti organisasi masyarakat,

19
komunitas, perkumpulan dan sejenisnya harus menggunakan Pancasila
sebagai asas utamanya.
5. Pancasila Masa Reformasi Dalam era Reformasi ada banyak hal yang
perlu direformasi, terutama masalah kebebasan dari warga negara yang
dipandang sangat dibatasi pada era Orde Baru. Tetapi semangat kebebasan
pada masa awal era Reformasi, akhirnya berdampak pada krisis moral
yang terjadi di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Budiardjo, Miriam. (2005). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Hidayat, A,. Amandemen UUD 1945: Analisis Kritis dari Perspektif
Ketatanegaraan: Makalah pada Seminar dan Lokakarya Nasional Dosen-
Dosen Pancasila. (Semarang: UNNES, 200).
Rosalina Marsudi, Kenlies Era. Pendidikan Pancasila. 2022. Ponorogo
https://www.academia.edu/7271090/Makalah_PKN
https://www.academia.edu/29828450/Pancasila_era_orde_lama

20

Anda mungkin juga menyukai