Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN


BANGSA INDONESIA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH : Kelompok 9

TUDI FIRMANTO (0702222063)


RISANDI ALFARIZ (0702222155)
ZIKRI EZZA ALHIRA (0702222153)

SISTEM INDORMASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Penulis


mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Hanya kepada-Nya lah kami memuji dan bersyukur, meminta ampunan
dan memohon pertolongan. Tak lupa shalawat juga tercurahkan bagi Nabi Muhammad
SAW karena telah menyampaikan ajaran-ajaran Islam dan petunjuk dari Allah SWT,
yaitu syariat agama Islam yang sempurna. Satu-satunya syariat Islam dari Rasulullah
SAW adalah karunia terbesar bagi alam semesta.

Penulisan makalah berjudul “Pacasila dalam konteks sejarah perjuangan


bangsa indonesia” berikut disusun guna menyelesaikan tugas dari dosen mata kuliah
Pancasila.Harapannya, kami sebagai mahasiswa pada khususnya, dan para pembaca
pada umumnya dapat mendapatkan sudut pandang baru.

Penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kami menyadari
bahwa banyak kekurangan dan kelemahan pada penyusunan dan penulisan. Demi
kesempurnaan makalah ini, kami sangat berharap adanya perbaikan, kritik dan saran
dari pembaca yang sifatnya membangun. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis dan pembaca.

Medan,November 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A.Latar Belakang ................................................................................................................ 1
2.Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
3.Tujuan ............................................................................................................................... 2
BAB II .......................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A.Sejarah pengusulan, perumusan, dan pengesahan pancasila ......................... 3
1. Priode pengusulan pancasila .............................................................................. 3
2. Priode perumusan pancasila .............................................................................. 4
3. Priode pengesahan pancasila ............................................................................. 7
B. Sejarah Muncul dan Berkembangnya Rasa Kebangsaan Indonesia ............. 8
1. Priode Pra Kolonial ............................................................................................. 9
2. Priode Kolonial .................................................................................................. 10
3. Priode Pasca Kemerdekaan……………….…………...……………………..12

BAB III ....................................................................................................................... 15


PENUTUP .................................................................................................................. 15
BAB IV ....................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Realitas kehidupan berbangsa dan bernegara sekarang ini tidak terlepas dari
sejarah masa lalu. Demikian pula, terbentuknya Negara Republik Indonnesia dengan
pancasila sebagai dasar negaranya tidak luput dari proses yang panjang tersebut.
Sejarah masa lalu, kini, dan masa yang akan datang merupakan suatu keterkaitan yang
tidak akan terpisahkan. Realitas kehidupan sekarang merupakan kelanjutan dari sejarah
masa lalu, dan kehidupan yang akan datang merupakan kelanjutan dari kehidupan
sekarang.

Dan pada abad ke VII dasar-dasar kebangsaan Indonesia telah mulai


Nampak , yaitu ketika munculnya kerajan. Tanggal 1 Juni 1945 disebut sebagai tanggal
lahirnya Pancasila dari pidato Ir.Soekarno di hadapan para anggota Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Lima dasar/sila yang beliau
ajukan beliau namakan sebagai filosofische grondslag. Pancasila yang disahkan oleh
PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 merupakan dasar flsafat Negara Republik
Indnesia.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yaitu : Ketuhanan, Kemanusiaan,


Persatuan, Kerakyatan serta Keadilan, Dalam kenyataannya secara objektif Pancasila
telah dimilki oleh Bangsa Indonesia melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang
yaitu sejak zaman kerajan-kerajaan pada abad Kutai di Kalimantan, Sriwijaya di
Palembang, kerajaan Majapahit d Jawa Timur serta kerajaan-kerajaan lainnya.

1
2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah pengusulan, perumusan , dan pengesahan pancasila?
2. Bagaimanakah sejarah Pancasila pada masa sebelum kemerdekaan?
3. Bagaimanakah sejarah Pancasila pada masa pasca kemerdekaan?

3.Tujuan
1. Mengetahui bagaimana sejarah pancasila pada masa kejayaan nasional
dan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan.
2. Mengetahui sejarah pengusulan, perumusan, dan pengesahan pancasila
3. Mengetahui bagaimana sejarah Pancasila dimulai dari Piode pra kolonial
hingga priode pasca kemerdekaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.Sejarah pengusulan, perumusan, dan pengesahan Pancasila

1. Periode Pengusulan Pancasila

Diawali dengan dibentuknya badan penyelidik usaha-usaha persiapan


kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) oleh pemerintahan pendudukan jepang pada 29
april 1945 dengan jumlah anggota 60 orang , diketuai oleh dr.Rajiman wedyodiningrat
yang di damping oleh dua orang ketua muda (Wakil ketua) yaitu Raden Panji suroso
dan Ichibangase (orang jepang). BPUPKI dilantik oleh letjen kumakichi harada,
panglima tentara ke-16 jepang di Jakarta pada 28 mei.

Sidang pertama dilaksanakan, sehari setelah dilantik, tentang perumusan


Pancasila yang laksanakan pada 29 mei sampai dengan 1 juni 1945. Tokoh yang
berbicara dalam siding BPUPKI yaitu Mr. Muh yamin , ir. Soekarno, Ki Bagus
Hadikusumo, Mr. soepomo. Keempat tokoh tersebut menyampaikan usulan tentang
dasar negara menurut pandangannya masing-masing. Meskipun demikian perbedaan
pendapat di antara mereka tidak mengurangi semangat persatuan dan kesatuan demi
mewujudkan Indonesia merdeka. Sikap toleransi yang berkembang di kalangan para
pendiri negara seperti inilah yang seharusnya perlu diwariskan kepada generasi berikut,
termasuk kita.

dalam sidang BPUPKI adalah Ir. Soekarno yang berpidato pada 1 Juni 1945.
Pada hari itu, Ir. Soekarno menyampaikan lima butir gagasan tentang dasar negara
sebagai berikut:

a. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia

b. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan

3
c. Mufakat atau Demokrasi

d. Kesejahteraan Sosial

e. Ketuhanan yang berkebudayaan1

Berdasarkan catatan sejarah, kelima butir gagasan itu oleh Soekarno diberi nama
Pancasila. Selanjutnya, Soekarno juga mengusulkan jika seandainya peserta sidang
tidak menyukai angka 5, maka ia menawarkan angka 3, yaitu Trisila yang terdiri atas

(1) Sosio-Nasionalisme

(2) Sosio-Demokrasi

(3) Ketuhanan Yang Maha Esa

Soekarno akhirnya juga menawarkan angka 1, yaitu Ekasila yang berisi asas
Gotong-Royong. Sejarah mencatat bahwa pidato lisan Soekarno inilah yang di
kemudian hari diterbitkan oleh Kementerian Penerangan Republik Indonesia dalam
bentuk buku yang berjudul Lahirnya Pancasila (1947Setelah pidato Soekarno, sidang
menerima usulan nama Pancasila bagi dasar filsafat negara (Philosofische grondslag)
yang diusulkan oleh Soekarno, dan kemudian dibentuk panitia kecil 8 orang (Ki Bagus
Hadi Kusumo, K.H. Wahid Hasyim, Muh. Yamin, Sutarjo, A.A. Maramis, Otto
Iskandar Dinata, dan Moh. Hatta) yang bertugas menampung usul-usul seputar calon
dasar negara. Kemudian, sidang pertama BPUPKI (29 Mei - 1 Juni 1945) ini berhenti
untuk sementara.2

2. Periode Perumusan Pancasila

Hal terpenting yang mengemuka dalam sidang BPUPKI kedua pada 10 - 16 Juli
1945 adalah disetujuinya naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang kemudian
dikenal dengan nama Piagam Jakarta. Piagam Jakarta itu merupakan naskah awal

1
Jurnal candi vol.18 no 2 h.131
2
BUKU AJAR MATA KULIAH WAJIB UMUM PENDIDIKAN PANCASILA 2016, h. 50-53

4
pernyataan kemerdekaan Indonesia.3 Pada alinea keempat Piagam Jakarta itulah
terdapat rumusan Pancasila sebagai berikut.

1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi


pemelukpemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.4

Naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang dijuluki “Piagam Jakarta” ini
dikemudian hari dijadikan “Pembukaan” UUD 1945, dengan sejumlah perubahan di
sana-sini. Ketika para pemimpin Indonesia sedang sibuk mempersiapkan kemerdekaan
menurut skenario Jepang, secara tiba-tiba terjadi perubahan peta politik dunia. Salah
satu penyebab terjadinya perubahan peta politik dunia itu ialah takluknya Jepang
terhadap Sekutu. Peristiwa itu ditandai dengan jatuhnya bom atom di kota Hiroshima
pada 6 Agustus 1945. Sehari setelah peristiwa itu, 7 Agustus 1945, Pemerintah
Pendudukan Jepang di Jakarta mengeluarkan maklumat yang berisi:

(1) pertengahan Agustus 1945 akan dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan

bagi Indonesia (PPKI)

(2) panitia itu rencananya akan dilantik 18 Agustus 1945 dan mulai bersidang 19
Agustus 1945

(3) direncanakan 24 Agustus 1945 Indonesia dimerdekakan.

3
BUKU Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Pancasila 2016 h.53
4
Jurnal candi vol.18 no 2 h.134

5
Esok paginya, 8 Agustus 1945, Sukarno, Hatta, dan Rajiman dipanggil Jenderal
Terauchi (Penguasa Militer Jepang di Kawasan Asia Tenggara) yang berkedudukan di
Saigon, Vietnam (sekarang kota itu bernama Ho Chi Minh).Ketiga tokoh tersebut
diberi kewenangan oleh Terauchi untuk segera membentuk suatu Panitia Persiapan
Kemerdekaan bagi Indonesia sesuai dengan maklumat Pemerintah Jepang 7 Agustus
1945 tadi. Sepulang dari Saigon, ketiga tokoh tadi membentuk PPKI dengan total
anggota 21 orang, yaitu: Soekarno, Moh. Hatta, Radjiman, Ki Bagus Hadikusumo, Otto
Iskandar Dinata, Purboyo, Suryohamijoyo, Sutarjo, Supomo, Abdul Kadir, Yap Cwan
Bing, Muh. Amir, Abdul Abbas, Ratulangi, Andi Pangerang, Latuharhary, I Gde Puja,
Hamidan, Panji Suroso, Wahid Hasyim, T. Moh. Hasan .

Jatuhnya Bom di Hiroshima belum membuat Jepang takluk, Amerika dan


sekutu akhirnya menjatuhkan bom lagi di Nagasaki pada 9 Agustus 1945 yang
meluluhlantakkan kota tersebut sehingga menjadikan kekuatan Jepang semakin lemah.
Kekuatan yang semakin melemah, memaksa Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat
kepada sekutu pada 14 Agustus 1945. Konsekuensi dari menyerahnya Jepang kepada
sekutu, menjadikan daerah bekas pendudukan Jepang beralih kepada wilayah
perwalian sekutu, termasuk Indonesia. Sebelum tentara sekutu dapat menjangkau
wilayah-wilayah itu, untuk sementara bala tentara Jepang masih ditugasi sebagai
sekadar penjaga kekosongan kekuasaan. Kekosongan kekuasaan ini tidak disia-siakan
oleh para tokoh nasional. PPKI yang semula dibentuk Jepang karena Jepang sudah
kalah dan tidak berkuasa lagi, maka para pemimpin nasional pada waktu itu segera
mengambil keputusan politis yang penting. Keputusan politis penting itu berupa
melepaskan diri dari bayang-bayang kekuasaan Jepang dan mempercepat rencana
kemerdekaan bangsa Indonesia.5

5
BUKU Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Pancasila 2016 h.54

6
3. Periode Pengesahan Pancasila

Peristiwa penting lainnya terjadi pada 12 Agustus 1945, ketika itu Soekarno,
Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat dipanggil oleh penguasa militer Jepang di Asia
Selatan ke Saigon untuk membahas tentang hari kemerdekaan Indonesia sebagaimana
yang pernah dijanjikan. Namun, di luar dugaan ternyata pada 14 Agustus 1945 Jepang
menyerah kepada Sekutu tanpa syarat. Pada 15 Agustus 1945 Soekarno, Hatta, dan
Rajiman kembali ke Indonesia. Kedatangan mereka disambut oleh para pemuda yang
mendesak agar kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamasikan secepatnya karena
mereka tanggap terhadap perubahan situasi politik dunia pada masa itu. Para pemuda
sudah mengetahui bahwa Jepang menyerah kepada sekutu sehingga Jepang tidak
memiliki kekuasaan secara politis di wilayah pendudukan, termasuk Indonesia.

Perubahan situasi yang cepat itu menimbulkan kesalah pahaman antara


kelompok pemuda dengan Soekarno dan kawan-kawan sehingga terjadilah penculikan
atas diri Soekarno dan M. Hatta ke Rengas Dengklok (dalam istilah pemuda pada waktu
itu “mengamankan”), tindakan pemuda itu berdasarkan keputusan rapat yang diadakan
pada pukul 24.00 WIB menjelang 16 Agustus 1945 di Cikini no. 71 Jakarta
(Kartodirdjo, dkk., 1975: 26). Melalui jalan berliku, akhirnya dicetuskanlah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Teks kemerdekaan itu didiktekan oleh
Moh. Hatta dan ditulis oleh Soekarno pada dini hari. Dengan demikian, naskah
bersejarah teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia ini digagas dan ditulis oleh dua
tokoh proklamator tersebut sehingga wajar jika mereka dinamakan Dwitunggal.
Selanjutnya, naskah tersebut diketik oleh Sayuti Melik. Rancangan pernyataan
kemerdekaan yang telah dipersiapkan oleh BPUPKI yang diberi nama Piagam Jakarta,
akhirnya tidak dibacakan pada 17 Agustus 1945 karena situasi politik yang berubah
Sampai detik ini, teks Proklamasi yang dikenal luas adalah sebagai berikut:6

6
BUKU Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Pancasila 2016 h.54-56

7
Proklamasi

Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Halhal


yang mengenai pemindahan kekuasaan dll. diselenggarakan dengan cara
saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahun 1945

Atas nama bangsa indonesia

Soekarno/ hatta.

B. Sejarah Muncul dan berkembangnya rasa kebangsaan indonesia

Berdirinya indonesia , ada 2 pendekatan yang dapat dikemukakan, yaitu :

Pertama, Pendekatan yang dipelopori oleh Sutan Taqdir Ali Syahbana. Ia


mengemukakan bahwa didalam bangsa indonesia ini haruslah dilihat bahwa indonesia
adalah bangsa yang baru lahir dan terlepas dari keaterikatan sejarah masa lalu seperti
kerajaan sriwijaya, mataram dan sebaganya.

Kedua, Pendekatan ini di pelopori oleh Sanusi Paneh DKK. Mereka beranggapan
bahwa suatu bangsa tidak menjadi betul betul baru dengan meninggalkan sama sekali
warisan sejarah masa lalu7

1. Priode Pra kolonial

Masa pra kolonial berlangsung sekitar abad ke 5-17. Nama indonesia pada saat
itu juga belum dikenal oleh dunia luar, di kawasan Asia tenggara bagian selatan ini
orang lebih mengenalnya dengan nama nusantara. Menurut sejarah, pada kira-kira
sekitar abad VII-XII, bangsa Indonesia telah mendirikan Kerajaan Sriwijaya di
Sumatera Selatan, dan kemudian pada sekitar abad XIII-XVI didirikan pula Kerajaan
Majapahit di Jawa Timur.

7
Pendidikan Pancasila: Nilai Dasar dan Jati Diri Wasiyem, S.Pd., M.Si., dan Ramadhani, M.Pd. h.43

8
Pada masa tersebut paham dan rasa kebangsaan sebagai pemersatu bangsa belum
tumbuh dan tidak dapat diharapkan, dikarenakan masing masing kerajaan merasa
paling berkuasa, sehingga tidak dapat bersatu bahkan melalukan perperangan terhadap
sesama mereka untuk memperluas wilayah dan pengaruh kekuasaannya. Kesadaran
yang ada hanya kesadaran bersama bahwa mereka secara geopolitik terletak dan
mendiami di wilayah nusantara. 8

Walaupun begitu kedua zaman itu kita jadikan tonggak sejarah karna pada waktu
itu bangsa Indonesia telah memenuhi syarat-syarat sebagai bangsa yang mempunyai
negara. baik Sriwijaya maupun Majapahit pada zamannya itu telah merupakan negara-
negara yang berdaula, bersatu serta mempunyai wilayah yang meliputi nusantara ini. 9

Unsur-unsur yang terdapat di dalam Pancasila, yakni ketuhanan, kemanusiaan,


persatuan, tata pemerintahan atas dasar musyawarah, dan keadilan social telah terdapat
sebagai asas-asas yang menjiwai bangsa Indonesia yang dihayati serta dilaksanakan
pada waktu menjiwai bangsa Indonesia yang dihayati serta dilaksankan pada waktu itu
bangsa Indonesia yang dihayati serta dilaksanakan pada waktu itu hanya saja belum
dirumuskan secara kongkret. Juga didalam Nagarakartagama karangan Mpu Prapaca
di uraiakan susunan pemrintahan Majapahit yang mencerminkan unsur musyawarah

disamping hal-hal lain misalnya tentang hubungan antara Majapahit dan negara-
negara tentangga, wilayah kekuasaan Majapahit dan sebagainya.10

2. Priode Kolonial
Masa Kolonial adalah masa yang amat penting, yaitu muai jatuhnya malaka
pada tahun 1511, hingga tibanya proklamasi kemerdekaan republik indonesia pada
tahun 1945 (sekitar 434 tahun). Pada awal abad ke XVI mulai dapat suasana baru
diperairan Indonesia yaitu munculnya para pelaut berkulit putih dari eropa yang di
awali oleh orang-orang Portugis ,negara asing pertama yang datang dan melakukan

8
Pendidikan Pancasila: Nilai Dasar dan Jati Diri Wasiyem, S.Pd., M.Si., dan Ramadhani, M.Pd. h.44
9
Santiaji, Pancasila suatu Tinjauan Filosofis, Historis dan Yuridis Konstitusional, Usaha Nasional,
Surabaya, hlm.21
10
Ibid., hlm.22

9
kolonialisme di Indonesia adalah bangsa portugis, kedatangan bangsa Portugis pada
abad ke XV ketenangan perdagangan di Indonesia mulai tergangu, dengan tiga misi
mereka yang berhadapan dengan kekuasaan politik di Nusantara. Missalnya pada
kerajaan demak sebagai representasi dari kekuasaan nusantara sekaligus kekuatan
islam dengan dipimpin oleh Pati unus (pangeran sabrang lor) telah mencoba
melakukan penyerangan terhadap kekuasaan portugis dimalaka. Namun didalam
penyerangan tersebut mengalami kegagalan. Tapi dari sisilainya penyerangan tersebut
telah membangkitkan rasa solidaritas kekuasaan islam di nusantara guna menahan
pengaruh dari kolonial portugis. Demikian pula aceh telah berkali-kali mencoba
melakukan penyerangan terhadap portugis dimalaka. Dikarenakan portugis mlakukan
kristenisasi secara massif terhadap bangsa nusantara yang telah banyak memeluk
islam.
Negara berikutnya yang melakukan kolonialisme di nusantara adalah bangsa
belanda pada abad ke XVI dengan VOC-nya (Verenigde oost indishche compagne)
yang berarti “Perkumpulan dagang”. misi VOC ini lebih terkonsentrasi pada urusan
perdagangan dari pada misi agama seperti portugis. Walaupun jumlah orang belanda
sedikit, tetapi belanda mampu mengatur dan mengubah pola piker orang-orang
nusantara berdasarkan pola piker orang belanda. Manakala birokrasi pemerintahan
telah mengikuti cara berpikir belanda, maka dengan demikian siapapun yang masuk
kedalam struktur itu, maka ia menjadi seperti belanda pula. Dan cara demikian
mencapai puncaknya ketika belanda memutuskan untuk menerapkan gagasan Snouck
Horgronye menjadi Politik Asiosiasi. Dimana politik asiosiasi mengintroduksikan agar
belanda menanamkan cara berpikir kultur belanda terhadap penduduk hindia belanda.
Hal ini disebut dengan politik “Divide et impera”, bertujuan mengadu domba
kekuatan-kekuatan dalam istana. Oleh karena itu kekuatan-kekuatan istana bergolak
maka masing-masing pihak yang berselisih berusaha keras untuk memproleh dan
mempertahankan haknya masing-masing.
Ketika Voc dibubarkan dan diganti oleh pemerintahan belanda. Wilayah
Nusantara dimasukan dalam struktur pemerintahan belanda sebagai daerah “Hindia
belanda”, yaitu daerah-derah di wilayah nusantara yang berbatasan denagan wilayah

10
kekuasaan asing lainnya, seperti inggris, di Malaysia, brunai, papua nugini, dan
Australia. Spanyol di Filipina dan portugis di timor timur. Namun dalam hal ini belanda
tidak banyak merubah strategi VOC, sehingga kekuatan-kekuatan islam mencoba
untuk melawan dan mengumpulkan otoritas Belanda di Nusantara. Perlawanan
rakyatpun terjadi diberbagai wilayah nusantara , yang mana antara lain:
- Pada tahun 1817 di Maluku perlawanan dipimpin oleh pahlawan patimura.
- Pada tahun 1819 di Palembang dipimpin oleh baharuddin.
- Pada tahun 1821-1837 di Minangkabau dipimpin oleh imam bonjol.
- Pada tahun 1825-1830 di jawa tengah dipimpin oleh pangeran diponegoro.
- Pada tahun 1860 di aceh dipimpin oleh teuku umar, teuku tjik ditiro, panglima polim.
- Pada tahun 1894-1895 di Lombok dipimpin oleh anak agung made.
- Pada tahun 1900 di tanah batak dipimpin oleh sisinga mangaraja.
- Dan lain lain nya perlawanan rakyat diberbagai wilayah nusantara.11

2. Kebangkitan Nasional

Kebangkitan nasional Indonesia diawali dengan berdirinya Budi Utomo yang


dipelopori Dr. Wahidin Sudirihusodo pada tanggal 20 Mei 1908. Gerakan ini
merupakan awal gerakan kemerdekaan dan kekuatan sendiri. Lalu mulailah berunculan
Indische Partij dan sebagainya.12 Dan munculah PNI (1927) yang dipelopori oleh
Soekarno. Mulailah perjuangan bangsa Indonesia menitik beratkan pada kesatuan
nasional dengan tujuan yang jelas yaitu Indonesia merdeka. Kemudian pada tanggal 28
Oktober 1928 lahirlah Sumpah Pemuda sebagai penggerak kebangkitan nasional yang
menyatakan satu bahasa, satu bangsa serta satu tanah air yaitu Indonesia Raya. 13

3. Priode Pasca Kemerdekaan

a. Indonesia pada masa Revolusi

11
Pendidikan Pancasila: Nilai Dasar dan Jati Diri Wasiyem, S.Pd., M.Si., dan Ramadhani, M.Pd.
h.45-47
12
Santiaji,op.cit, hlm.22
13
Santiaji, op.cit, hlm. 24

11
Kemerdekaan Indonesia disatu sisi merupakan kabar gembira bagi sebahagiaan
pihak kerajaan, akan tetapi tidak bagi sebahagian kerajaan lainnya. Karena selama
penduduk jepang di Indonesia, hak perkebunan dicabut dari kerajaan dan diserahkan
kepada rakyat untuk mengelolanya. Rasa gembira pihak kerajaan semakin bertambah
dengan datangnya kembali pasukan belanda dan sekutu ke Indonesia, dengan harapan
kekuasaan dan kewenangan kerajaan di kembalikan. Hal ini yang menjauhkan pihak
kerajaan dengan pro republic. Walaupun demikian masi banyak terdapat kerajaan yang
memerdekanya Indonesia.

b. Masa orde lama (era soekarno)

Pada masa Orde Lama Indonesia disibukan dengan konsolidasi ke dalam


babak kedua, terutama dalam menata kekuaran-kekuatan yang ada di masyarakat.
Pada periode ini kelompok yang kecewa terhadap kebijakan pemerintah mercka
melakukan makar, seperti DI, PRII dan Kabar Muzakkar.
Di dalam pemerintahan, cabinet jatuh bangun, sebagai akibat dari adanya
polarisasi kepentingan politik yang sangat tajam. Melihat kenodisi yang demikian
maka presiden soekarno selaku presiden telah mengeluarkan dikret presiden untuk
kembali ke UUD 1945 . Presiden soekarno lebih memilih mencrapkan demokrasi
terpimpin, ternyata demokrasi terpimpin tersebut menguntungkan kaum kiri atau
Partai Komunis Indonesia (PKl), dari pada kelompok lainnya.
Kondisi tersebut menimbulkan kegusaran di kalangan militer dari dan kaum kanan.
Militer menganggap kekuatan revolusioner PKI akan menghancurkan cita-cita
proklamasi kemerdekaan. Bagi kaum kanan, PKI adalah musuh yang nyata, karena PKI
adalah ateis. Dikarenakan pihak penguasa terkesan menginginkan bantuan dari pihak
kounis dalam mempertahankan kekuasaannya.

Kekwatiran ini sampai pada puncaknya, berbagai pergolakan politik terjadi berbagai
pemberontakan yang dilakukan oleh PKI, dan pemberontakan terakhir yang mereka
lakukan adalah gerakan 30 september PKI (G.30 S PKI). Dalam gerakan tersebut

12
mereka telah menculik dan membunuh beberapa jenderal dari berbagai angkatan
(ABRI), yang dampaknya sampai saat ini masi terasa dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

c. Masa Orde Baru (era Soeharto)

Setelah orde lama mengalami kegagalan, pemerintahan selanjutnya di pimpin oleh orde
baru yang berkonsentrasi di perbaikan ekonomi, melalui Program perencanaan lima
tahun (pelita per pelita). Hingga Indonesia berubah menjadi negara berswasembada
(mencukupi kebutuhan sendiri) di bidang pangan.

Di bidang politik dibatasi hanya 3 buah partai, Dwi pungsi ABRI dibuka selebar
lebarnya, sehingga hamper setiap birokrasi pemerintah dikuasai oleh militer. Dibidang
ekonomi pemerintahan lebih mendorong pertumbuhan ekonomi makro dengan
memberikan dukungan terhadap berkembangnya konglomerasi dari pada menerapkan
ekonomi rakyat. Akibatnya walaupun ekonomi meningkat tapi masi banyak rakyat
yang miskin.

d. Era Reformasi (mulai tahun 1998)

Masa reformasi adalah masa perubahan dari masa sebelumnya. Di Indonesia


masa reformasi terjadi pada tahun 1998, yaitu masa peralihan dari orde baru
(pemerintahan soeharto) ke masa selanjutnya. Ada beberapa hal penting yang menjadi
tuntutan rakyat di era reformasi ini, misalnya :

- Perubahan pemerintahan yang sentralisasi menuju pemerintahan yang desentralisasi.


- Perubahan peran militer dalam bidang politik dan dwi fungsi ABRI.
- Perubahan orientasi sistem perekonomian nasional.
- Deklarasi UUD 1945.
- Kebijakan yang parsipatoris.14

14
Pendidikan Pancasila: Nilai Dasar dan Jati Diri Wasiyem, S.Pd., M.Si., dan Ramadhani, M.Pd.
h.50-53

13
BAB III

PENUTUP

 KESIMPULAN
- Sejarah Pancasila pada Masa Kerajaan, Menurut sejarah pada kira-kira sekitar
abad VII-XII, bangsa Indonesia telah mendirikan Kerajaan Sriwijaya di
Sumatera Selatan, dan kemudian pada sekitar abad XIII-XVI didirikan pula
Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Kedua zaman itu kita jadikan tonggak
sejarah karna pada waktu itu bangsa Indonesia telah memenuhi syarat-syarat
sebagai bangsa yang mempunyai negara.
- Dan Perumusan Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang di
awali dengan sidang yang pertama pada tanggal 29 Mei dengan tanggal 1 Juni
1945, badan ini membahas asas-asas dan dasar Negara Indonesia Merdeka dan
sebagai hasil dari pertemuan-pertemuan itu lahirlah Pancasila.
- Pancasila dalam 3 priode yaitu pra kolonial (sebelum penjajahan), kedua
kolonial (penjajahan), dan ketiga pasca kemerdekaan (sesudah merdeka)
- Perlawanan rakyat pun mulai timbul, terutama di Demak, Aceh, dan Ternate,
mereka berjuang dengan gigih melawan Portugis.
- Kebangkitan Nasional Indonesia diawali dengan berdirinya Budi Utomo yang
dipelopori Dr. Wahidin Sudirihusodo pada tanggal 20 Mei 1908.

 SARAN
Adapun saran dari kelompok kami dengan dibuatnya makalah tentang Pancasila
dalam Kontek Sejarah Pejuangan Bangsa Indonesia ini bisa menumbuhkan
kesadaran pada diri kita bahwa pentingnya kita mempelajari sejarah pancasila
karena dapat menumbuhkan jiwa patriotik, dan mempertebal rasa cinta tanah air,
menikatkan semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran pada sejarah
bangsa serta sikap menghargai jasa para pahlawan, dan berorientasi ke masa depan.

14
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

BUKU AJAR MATA KULIAH WAJIB UMUM PENDIDIKAN PANCASILA 2016 h.

Jurnal candi vol.18 no 2 h.

Pendidikan Pancasila: Nilai Dasar dan Jati Diri/Wasiyem, S.Pd., M.Si., dan
Ramadhani, M.Pd. h.

https://www.tokopedia.com/blog/teks-proklamasi-edu/

Santiaji, Pancasila suatu Tinjauan Filosofis, Historis dan Yuridis Konstitusional,


Usaha Nasional, Surabaya

15

Anda mungkin juga menyukai