SISTEM INDORMASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2022
KATA PENGANTAR
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kami menyadari
bahwa banyak kekurangan dan kelemahan pada penyusunan dan penulisan. Demi
kesempurnaan makalah ini, kami sangat berharap adanya perbaikan, kritik dan saran
dari pembaca yang sifatnya membangun. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis dan pembaca.
Medan,November 2022
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Realitas kehidupan berbangsa dan bernegara sekarang ini tidak terlepas dari
sejarah masa lalu. Demikian pula, terbentuknya Negara Republik Indonnesia dengan
pancasila sebagai dasar negaranya tidak luput dari proses yang panjang tersebut.
Sejarah masa lalu, kini, dan masa yang akan datang merupakan suatu keterkaitan yang
tidak akan terpisahkan. Realitas kehidupan sekarang merupakan kelanjutan dari sejarah
masa lalu, dan kehidupan yang akan datang merupakan kelanjutan dari kehidupan
sekarang.
1
2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah pengusulan, perumusan , dan pengesahan pancasila?
2. Bagaimanakah sejarah Pancasila pada masa sebelum kemerdekaan?
3. Bagaimanakah sejarah Pancasila pada masa pasca kemerdekaan?
3.Tujuan
1. Mengetahui bagaimana sejarah pancasila pada masa kejayaan nasional
dan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan.
2. Mengetahui sejarah pengusulan, perumusan, dan pengesahan pancasila
3. Mengetahui bagaimana sejarah Pancasila dimulai dari Piode pra kolonial
hingga priode pasca kemerdekaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
dalam sidang BPUPKI adalah Ir. Soekarno yang berpidato pada 1 Juni 1945.
Pada hari itu, Ir. Soekarno menyampaikan lima butir gagasan tentang dasar negara
sebagai berikut:
3
c. Mufakat atau Demokrasi
d. Kesejahteraan Sosial
Berdasarkan catatan sejarah, kelima butir gagasan itu oleh Soekarno diberi nama
Pancasila. Selanjutnya, Soekarno juga mengusulkan jika seandainya peserta sidang
tidak menyukai angka 5, maka ia menawarkan angka 3, yaitu Trisila yang terdiri atas
(1) Sosio-Nasionalisme
(2) Sosio-Demokrasi
Soekarno akhirnya juga menawarkan angka 1, yaitu Ekasila yang berisi asas
Gotong-Royong. Sejarah mencatat bahwa pidato lisan Soekarno inilah yang di
kemudian hari diterbitkan oleh Kementerian Penerangan Republik Indonesia dalam
bentuk buku yang berjudul Lahirnya Pancasila (1947Setelah pidato Soekarno, sidang
menerima usulan nama Pancasila bagi dasar filsafat negara (Philosofische grondslag)
yang diusulkan oleh Soekarno, dan kemudian dibentuk panitia kecil 8 orang (Ki Bagus
Hadi Kusumo, K.H. Wahid Hasyim, Muh. Yamin, Sutarjo, A.A. Maramis, Otto
Iskandar Dinata, dan Moh. Hatta) yang bertugas menampung usul-usul seputar calon
dasar negara. Kemudian, sidang pertama BPUPKI (29 Mei - 1 Juni 1945) ini berhenti
untuk sementara.2
Hal terpenting yang mengemuka dalam sidang BPUPKI kedua pada 10 - 16 Juli
1945 adalah disetujuinya naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang kemudian
dikenal dengan nama Piagam Jakarta. Piagam Jakarta itu merupakan naskah awal
1
Jurnal candi vol.18 no 2 h.131
2
BUKU AJAR MATA KULIAH WAJIB UMUM PENDIDIKAN PANCASILA 2016, h. 50-53
4
pernyataan kemerdekaan Indonesia.3 Pada alinea keempat Piagam Jakarta itulah
terdapat rumusan Pancasila sebagai berikut.
3. Persatuan Indonesia
permusyawaratan perwakilan.
Naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang dijuluki “Piagam Jakarta” ini
dikemudian hari dijadikan “Pembukaan” UUD 1945, dengan sejumlah perubahan di
sana-sini. Ketika para pemimpin Indonesia sedang sibuk mempersiapkan kemerdekaan
menurut skenario Jepang, secara tiba-tiba terjadi perubahan peta politik dunia. Salah
satu penyebab terjadinya perubahan peta politik dunia itu ialah takluknya Jepang
terhadap Sekutu. Peristiwa itu ditandai dengan jatuhnya bom atom di kota Hiroshima
pada 6 Agustus 1945. Sehari setelah peristiwa itu, 7 Agustus 1945, Pemerintah
Pendudukan Jepang di Jakarta mengeluarkan maklumat yang berisi:
(2) panitia itu rencananya akan dilantik 18 Agustus 1945 dan mulai bersidang 19
Agustus 1945
3
BUKU Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Pancasila 2016 h.53
4
Jurnal candi vol.18 no 2 h.134
5
Esok paginya, 8 Agustus 1945, Sukarno, Hatta, dan Rajiman dipanggil Jenderal
Terauchi (Penguasa Militer Jepang di Kawasan Asia Tenggara) yang berkedudukan di
Saigon, Vietnam (sekarang kota itu bernama Ho Chi Minh).Ketiga tokoh tersebut
diberi kewenangan oleh Terauchi untuk segera membentuk suatu Panitia Persiapan
Kemerdekaan bagi Indonesia sesuai dengan maklumat Pemerintah Jepang 7 Agustus
1945 tadi. Sepulang dari Saigon, ketiga tokoh tadi membentuk PPKI dengan total
anggota 21 orang, yaitu: Soekarno, Moh. Hatta, Radjiman, Ki Bagus Hadikusumo, Otto
Iskandar Dinata, Purboyo, Suryohamijoyo, Sutarjo, Supomo, Abdul Kadir, Yap Cwan
Bing, Muh. Amir, Abdul Abbas, Ratulangi, Andi Pangerang, Latuharhary, I Gde Puja,
Hamidan, Panji Suroso, Wahid Hasyim, T. Moh. Hasan .
5
BUKU Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Pancasila 2016 h.54
6
3. Periode Pengesahan Pancasila
Peristiwa penting lainnya terjadi pada 12 Agustus 1945, ketika itu Soekarno,
Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat dipanggil oleh penguasa militer Jepang di Asia
Selatan ke Saigon untuk membahas tentang hari kemerdekaan Indonesia sebagaimana
yang pernah dijanjikan. Namun, di luar dugaan ternyata pada 14 Agustus 1945 Jepang
menyerah kepada Sekutu tanpa syarat. Pada 15 Agustus 1945 Soekarno, Hatta, dan
Rajiman kembali ke Indonesia. Kedatangan mereka disambut oleh para pemuda yang
mendesak agar kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamasikan secepatnya karena
mereka tanggap terhadap perubahan situasi politik dunia pada masa itu. Para pemuda
sudah mengetahui bahwa Jepang menyerah kepada sekutu sehingga Jepang tidak
memiliki kekuasaan secara politis di wilayah pendudukan, termasuk Indonesia.
6
BUKU Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Pancasila 2016 h.54-56
7
Proklamasi
Soekarno/ hatta.
Kedua, Pendekatan ini di pelopori oleh Sanusi Paneh DKK. Mereka beranggapan
bahwa suatu bangsa tidak menjadi betul betul baru dengan meninggalkan sama sekali
warisan sejarah masa lalu7
Masa pra kolonial berlangsung sekitar abad ke 5-17. Nama indonesia pada saat
itu juga belum dikenal oleh dunia luar, di kawasan Asia tenggara bagian selatan ini
orang lebih mengenalnya dengan nama nusantara. Menurut sejarah, pada kira-kira
sekitar abad VII-XII, bangsa Indonesia telah mendirikan Kerajaan Sriwijaya di
Sumatera Selatan, dan kemudian pada sekitar abad XIII-XVI didirikan pula Kerajaan
Majapahit di Jawa Timur.
7
Pendidikan Pancasila: Nilai Dasar dan Jati Diri Wasiyem, S.Pd., M.Si., dan Ramadhani, M.Pd. h.43
8
Pada masa tersebut paham dan rasa kebangsaan sebagai pemersatu bangsa belum
tumbuh dan tidak dapat diharapkan, dikarenakan masing masing kerajaan merasa
paling berkuasa, sehingga tidak dapat bersatu bahkan melalukan perperangan terhadap
sesama mereka untuk memperluas wilayah dan pengaruh kekuasaannya. Kesadaran
yang ada hanya kesadaran bersama bahwa mereka secara geopolitik terletak dan
mendiami di wilayah nusantara. 8
Walaupun begitu kedua zaman itu kita jadikan tonggak sejarah karna pada waktu
itu bangsa Indonesia telah memenuhi syarat-syarat sebagai bangsa yang mempunyai
negara. baik Sriwijaya maupun Majapahit pada zamannya itu telah merupakan negara-
negara yang berdaula, bersatu serta mempunyai wilayah yang meliputi nusantara ini. 9
disamping hal-hal lain misalnya tentang hubungan antara Majapahit dan negara-
negara tentangga, wilayah kekuasaan Majapahit dan sebagainya.10
2. Priode Kolonial
Masa Kolonial adalah masa yang amat penting, yaitu muai jatuhnya malaka
pada tahun 1511, hingga tibanya proklamasi kemerdekaan republik indonesia pada
tahun 1945 (sekitar 434 tahun). Pada awal abad ke XVI mulai dapat suasana baru
diperairan Indonesia yaitu munculnya para pelaut berkulit putih dari eropa yang di
awali oleh orang-orang Portugis ,negara asing pertama yang datang dan melakukan
8
Pendidikan Pancasila: Nilai Dasar dan Jati Diri Wasiyem, S.Pd., M.Si., dan Ramadhani, M.Pd. h.44
9
Santiaji, Pancasila suatu Tinjauan Filosofis, Historis dan Yuridis Konstitusional, Usaha Nasional,
Surabaya, hlm.21
10
Ibid., hlm.22
9
kolonialisme di Indonesia adalah bangsa portugis, kedatangan bangsa Portugis pada
abad ke XV ketenangan perdagangan di Indonesia mulai tergangu, dengan tiga misi
mereka yang berhadapan dengan kekuasaan politik di Nusantara. Missalnya pada
kerajaan demak sebagai representasi dari kekuasaan nusantara sekaligus kekuatan
islam dengan dipimpin oleh Pati unus (pangeran sabrang lor) telah mencoba
melakukan penyerangan terhadap kekuasaan portugis dimalaka. Namun didalam
penyerangan tersebut mengalami kegagalan. Tapi dari sisilainya penyerangan tersebut
telah membangkitkan rasa solidaritas kekuasaan islam di nusantara guna menahan
pengaruh dari kolonial portugis. Demikian pula aceh telah berkali-kali mencoba
melakukan penyerangan terhadap portugis dimalaka. Dikarenakan portugis mlakukan
kristenisasi secara massif terhadap bangsa nusantara yang telah banyak memeluk
islam.
Negara berikutnya yang melakukan kolonialisme di nusantara adalah bangsa
belanda pada abad ke XVI dengan VOC-nya (Verenigde oost indishche compagne)
yang berarti “Perkumpulan dagang”. misi VOC ini lebih terkonsentrasi pada urusan
perdagangan dari pada misi agama seperti portugis. Walaupun jumlah orang belanda
sedikit, tetapi belanda mampu mengatur dan mengubah pola piker orang-orang
nusantara berdasarkan pola piker orang belanda. Manakala birokrasi pemerintahan
telah mengikuti cara berpikir belanda, maka dengan demikian siapapun yang masuk
kedalam struktur itu, maka ia menjadi seperti belanda pula. Dan cara demikian
mencapai puncaknya ketika belanda memutuskan untuk menerapkan gagasan Snouck
Horgronye menjadi Politik Asiosiasi. Dimana politik asiosiasi mengintroduksikan agar
belanda menanamkan cara berpikir kultur belanda terhadap penduduk hindia belanda.
Hal ini disebut dengan politik “Divide et impera”, bertujuan mengadu domba
kekuatan-kekuatan dalam istana. Oleh karena itu kekuatan-kekuatan istana bergolak
maka masing-masing pihak yang berselisih berusaha keras untuk memproleh dan
mempertahankan haknya masing-masing.
Ketika Voc dibubarkan dan diganti oleh pemerintahan belanda. Wilayah
Nusantara dimasukan dalam struktur pemerintahan belanda sebagai daerah “Hindia
belanda”, yaitu daerah-derah di wilayah nusantara yang berbatasan denagan wilayah
10
kekuasaan asing lainnya, seperti inggris, di Malaysia, brunai, papua nugini, dan
Australia. Spanyol di Filipina dan portugis di timor timur. Namun dalam hal ini belanda
tidak banyak merubah strategi VOC, sehingga kekuatan-kekuatan islam mencoba
untuk melawan dan mengumpulkan otoritas Belanda di Nusantara. Perlawanan
rakyatpun terjadi diberbagai wilayah nusantara , yang mana antara lain:
- Pada tahun 1817 di Maluku perlawanan dipimpin oleh pahlawan patimura.
- Pada tahun 1819 di Palembang dipimpin oleh baharuddin.
- Pada tahun 1821-1837 di Minangkabau dipimpin oleh imam bonjol.
- Pada tahun 1825-1830 di jawa tengah dipimpin oleh pangeran diponegoro.
- Pada tahun 1860 di aceh dipimpin oleh teuku umar, teuku tjik ditiro, panglima polim.
- Pada tahun 1894-1895 di Lombok dipimpin oleh anak agung made.
- Pada tahun 1900 di tanah batak dipimpin oleh sisinga mangaraja.
- Dan lain lain nya perlawanan rakyat diberbagai wilayah nusantara.11
2. Kebangkitan Nasional
11
Pendidikan Pancasila: Nilai Dasar dan Jati Diri Wasiyem, S.Pd., M.Si., dan Ramadhani, M.Pd.
h.45-47
12
Santiaji,op.cit, hlm.22
13
Santiaji, op.cit, hlm. 24
11
Kemerdekaan Indonesia disatu sisi merupakan kabar gembira bagi sebahagiaan
pihak kerajaan, akan tetapi tidak bagi sebahagian kerajaan lainnya. Karena selama
penduduk jepang di Indonesia, hak perkebunan dicabut dari kerajaan dan diserahkan
kepada rakyat untuk mengelolanya. Rasa gembira pihak kerajaan semakin bertambah
dengan datangnya kembali pasukan belanda dan sekutu ke Indonesia, dengan harapan
kekuasaan dan kewenangan kerajaan di kembalikan. Hal ini yang menjauhkan pihak
kerajaan dengan pro republic. Walaupun demikian masi banyak terdapat kerajaan yang
memerdekanya Indonesia.
Kekwatiran ini sampai pada puncaknya, berbagai pergolakan politik terjadi berbagai
pemberontakan yang dilakukan oleh PKI, dan pemberontakan terakhir yang mereka
lakukan adalah gerakan 30 september PKI (G.30 S PKI). Dalam gerakan tersebut
12
mereka telah menculik dan membunuh beberapa jenderal dari berbagai angkatan
(ABRI), yang dampaknya sampai saat ini masi terasa dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Setelah orde lama mengalami kegagalan, pemerintahan selanjutnya di pimpin oleh orde
baru yang berkonsentrasi di perbaikan ekonomi, melalui Program perencanaan lima
tahun (pelita per pelita). Hingga Indonesia berubah menjadi negara berswasembada
(mencukupi kebutuhan sendiri) di bidang pangan.
Di bidang politik dibatasi hanya 3 buah partai, Dwi pungsi ABRI dibuka selebar
lebarnya, sehingga hamper setiap birokrasi pemerintah dikuasai oleh militer. Dibidang
ekonomi pemerintahan lebih mendorong pertumbuhan ekonomi makro dengan
memberikan dukungan terhadap berkembangnya konglomerasi dari pada menerapkan
ekonomi rakyat. Akibatnya walaupun ekonomi meningkat tapi masi banyak rakyat
yang miskin.
14
Pendidikan Pancasila: Nilai Dasar dan Jati Diri Wasiyem, S.Pd., M.Si., dan Ramadhani, M.Pd.
h.50-53
13
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
- Sejarah Pancasila pada Masa Kerajaan, Menurut sejarah pada kira-kira sekitar
abad VII-XII, bangsa Indonesia telah mendirikan Kerajaan Sriwijaya di
Sumatera Selatan, dan kemudian pada sekitar abad XIII-XVI didirikan pula
Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Kedua zaman itu kita jadikan tonggak
sejarah karna pada waktu itu bangsa Indonesia telah memenuhi syarat-syarat
sebagai bangsa yang mempunyai negara.
- Dan Perumusan Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang di
awali dengan sidang yang pertama pada tanggal 29 Mei dengan tanggal 1 Juni
1945, badan ini membahas asas-asas dan dasar Negara Indonesia Merdeka dan
sebagai hasil dari pertemuan-pertemuan itu lahirlah Pancasila.
- Pancasila dalam 3 priode yaitu pra kolonial (sebelum penjajahan), kedua
kolonial (penjajahan), dan ketiga pasca kemerdekaan (sesudah merdeka)
- Perlawanan rakyat pun mulai timbul, terutama di Demak, Aceh, dan Ternate,
mereka berjuang dengan gigih melawan Portugis.
- Kebangkitan Nasional Indonesia diawali dengan berdirinya Budi Utomo yang
dipelopori Dr. Wahidin Sudirihusodo pada tanggal 20 Mei 1908.
SARAN
Adapun saran dari kelompok kami dengan dibuatnya makalah tentang Pancasila
dalam Kontek Sejarah Pejuangan Bangsa Indonesia ini bisa menumbuhkan
kesadaran pada diri kita bahwa pentingnya kita mempelajari sejarah pancasila
karena dapat menumbuhkan jiwa patriotik, dan mempertebal rasa cinta tanah air,
menikatkan semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran pada sejarah
bangsa serta sikap menghargai jasa para pahlawan, dan berorientasi ke masa depan.
14
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan Pancasila: Nilai Dasar dan Jati Diri/Wasiyem, S.Pd., M.Si., dan
Ramadhani, M.Pd. h.
https://www.tokopedia.com/blog/teks-proklamasi-edu/
15