Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TATA NEGARA RI
Tentang
Terbentuknya NKRI dan Proses Lahirnya Pancasila
(Sidang BPUPKI dan PPKI)

Disusun oleh:
Rizki Amaliah Lubis (21061002)

Dosen Pembimbing
Ulfah Nury Batubara, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA
INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala. Kepada-Nya
kita memohon perlindungan dari keburukan diri dan syaitan yang selalu menghembuskan
kebatilan. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah Subhanahu wata’ala, maka tak
seorang pun dapat menyesatkannya dan barangsiapa disesatkan oleh-Nya maka tak seorang
pun dapat memberi petunjuk kepadanya.
Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
Shallallahu‘alaihiwasallam, keluarga, sahabat, juga pada orang-orang yang senantiasa
mengikuti sunnah-sunnahnya. Terlepas dari hal tersebut penulis berharap karya tulis ini ada
manfaatnya. Akhirnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada terhingga
kepada semuanya yang telah telah membantu dalam penyelesaian tugas karya tulis ini.
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi saya selaku
penyusun.
Tak lupa pula saya ucapkan terimah kasih kepada Bapak Dosen Pengampu Mata
Kuliah “Tata Negara RI”. Yang senantiasa memberikan arahan untuk penyelesaian makalah
ini. Dengan rahmat dan pertolongan-Nya Alhamdulillah makalah yang berjudul
“Terbentuknya NKRI dan Proses Lahirnya Pancasila(Sidang BPUPKI dan PPKI) “ ini
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca terutama teman-teman sekalian agar dapat dipergunakan
sebaik mungkin untuk melengkapi materi pada pembelajaran sejarah di semester ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang................................................................................................ 1
Rumusan Masalah...................................................................................... 1
Tujuan .............................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
Sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI) ....................................2
Sejarah Lahirnya Pancasila.............................................................................. 3
Tokoh yang Mengusulkan Rumusan Dasar Negara.........................................3
Sidang-sidang dalam Sejarah PPKI..................................................................6
Tokoh-tokoh Nasional dalam pembentukan NKRI .........................................8
Letak Wilayah Indonesia................................................................................. 9
BAB III PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................... 11
Saran ...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah suatu wilayah negara kepulauan
besar yang terdiri dari ribuan pulau dan diapit oleh dua samudra dan dua benua, serta
didiami oleh ratusan juta penduduk. Disamping itu Indonesia memiliki
keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang berlainan satu sama lain, dan tercemin
dalam satu ikatan kesatuan yang terkenal dengan sebutan Bhinneka Tunggal Ika.
Karena letak wilayah Indonesia di sekitar khatulistiwa, maka Indonesia memiliki
iklim tropis dan rnemiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),juga dikenal dengan nama
Nusantara yang artinya negara kepulauan. Wilayah NKRI meliputi wilayah kepulauan
yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Letak wilayah NKRI berada diantara :
dua benua,yaitu benua Asia dan benua Australia; serta dua samudra. Yaitu samudra
Hindia dan samudra Pasifik. Indonesia terletak dibenua Asia tepatnya di Asia
Tenggara. Wilayah Indonesia berada di:
6°lintang utara(LU)–11°lintang selatan(LS),dan 95°bujur timur(BT)–141°bujur
timur(BT).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI)?
2. Bagaimana Sejarah Lahirnya Pancasila?
3. Siapa Tokoh yang Mengusulkan Rumusan Dasar Negara?
4. Bagaimana Sidang-sidang dalam Sejarah PPKI?
5. Siapa Tokoh-tokoh Nasional yang berperan dalam pembentukan NKRI?
6. Bagaimana Letak Wilayah Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI)
2. Untuk mengetahui Sejarah Lahirnya Pancasila
3. Untuk mengetahui Tokoh yang Mengusulkan Rumusan Dasar Negara
4. Untuk mengetahui Sidang-sidang dalam Sejarah PPKI
5. Untuk mengetahui Tokoh-tokoh Nasional yang berperan dalam pembentukan
NKRI
6. Untuk mengetahui Letak Wilayah NKRI

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)


Pada tanggal 29 April 2019 BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa Jepang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai
yang didirikan oleh pemerintah Jepang yang beranggotakan 63 orang.
Pada tanggal 06 Agustus 1945 sebuah bom atom meledak di kota Hiroshima
pada saat itu Jepang sedang menjajah Indonesia.
Pada tanggal 07 Agustus 1945 BPUPKI kemudian berganti menjadi PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa Jepang disebut
Dokuritsu Junbi inkai.
Pada tanggal 09 Agustus 1945 bom atom kedua kembali dijatuhkan di kota
Nagasaki yang membuat negara Jepang menyerah kepada Amerika Serikat. Momen
ini dimanfaatkan Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Pada tanggal 10 Agustus 1945 Sutan Syadir mendengar radio bahwa Jepang
telah menyerah pada sekutu, yang membuat para pejuang Indonesia semakin
mempersiapkan kemerdekaannya.
Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang benar – benar menyerah pada sekutu.
Pada tanggal 16 Agustus 1945. Dini hari, para pemuda membawa Soekarno
beserta keluarga dan Hatta ke Rengas Dengklok dengan tujuan agar Soekarno dan
Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang, Wikan dan Mr. Ahmad Soebarjo di Jakarta
menyetujui untuk memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
Oleh karena itu diutuslah Yusuf Kunto menjemput Soekarno dan keluarga
dan juga Hatta.Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta awalnya ia dibawa ke rumah
nishimura baru kemudian dibawa kembali ke rumah Laksama muda maeda. Untuk
membuat konsep kemerdekaan. Teks proklamasipun disusun pada dini hari yang
diketik oleh Sayuti Malik.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Pagi hari di kediaman Soekarno, Jln.
Pegangsaan Timur No. 56 teks proklamasi dibacakan tepatnya pada pukul 10:00 Wib,
dan dikibarkan Bendera Merah Putih yang dijahit oleh Istri Soekarno, Fatmawati.
Peristiwa tersebut disambut gembira oleh oleh seluruh rakyat Indonesia.
Adapun bunyi proklamasi sebagai berikut:

2
Proklamasi
“Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal –
hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain –lain. Diselenggarakan
dengan secara seksama dan dalam tempo yang sesingkat – singkatnya”.
Atas Nama Bangsa Indonesia:
Ir. Soekarno/ Hatta

Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengambil keputusan, mengesahkan


UUD 1945 dan terbentuknya NKRI( Negara Kesatuan Negara Indonesia) serta
terpilihnya Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden
Republik Indonesia.

B. Sejarah lahirnya Pancasila


Sejarah lahirnya Pancasila berawal dari kekalahan Jepang pada Perang Pasifik,
tahun 1945. Menyadari kekalahan sudah di depan mata, Jepang berusaha menarik
simpati rakyat Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan dan membentuk sebuah
lembaga guna mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Pada Tanggal 29 April 1945, “Dokuritsu Junbi Cosakai” atau Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) resmi
dibentuk. Dalam sejarahnya, BPUPKI menjalankan sidang pertamanya secara resmi
pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Dalam sidang BPUPKI ini, sejumlah tokoh
menyampaikan pidatonya terkait perumusan asas dasar negara.
BPUPKI dibentuk dengan tujuan untuk menyelidiki hal-hal penting berkaitan
dengan kemerdekaan Indonesia sekaligus menyiapkan rencana kemerdekaan juga.
Dalam menjalankan perannya, BPUPKI menggelar rapat atau sidang sebanyak 2 kali
sidang besar tepatnya. Pada sidang pertamanya yang berlangsung dari tangga 29
sampai 1 Juni 1945.1

C. Tokoh yang Mengusulkan Rumusan Dasar Negara


Terdapat tiga tokoh perumus Pancasila, yaitu Moh. Yamin, Soepomo, dan
Soekarno. Mereka mengutarakan usulan dasar negara tersebut dalam sidang BPUPKI.
1. Moh. Yamin

1
Herman,Pancasila sebagai dasar negara Indonesia,(Surabaya: Usaha Nasional,1981),hlm 47

3
Moh. Yamin mengusulkan dasar negara Indonesia secara tertulis dan lisan.
Usulan tersebut disampaikan pada 29 Mei 1945.
Usulan lisan:
Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan
Kesejahteraan Rakyat
Usulan tertulis:
Ketuhanan yang Maha Esa
Kebangsaan persatuan Indonesia
Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Soepomo
Pada 31 Mei 1945, Soepomo menyampaikan usulannya. Menurutnya
Indonesia merdeka adalah negara yang dapat mempersatukan semua golongan dan
paham perseorangan, serta mempersatukan diri dengan berbagai lapisan rakyat.
Berikut ini usulan dasar negara menurut Soepomo.
Persatuan (Unitarisme)
Kekeluargaan
Keseimbangan lahir dan batin
Musyawarah
Keadilan rakyat
3. Ir. Soekarno
Pada 1 Juni 1945, Soekarno memberikan usulan yang berbentuk
Philosophische Grondslag atau Weltanschauung, yakni fundamen, filsafat, pikiran,
jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya.
Soekarno mengusulkan dasar negara dengan sebutan Panca Dharma,
kemudian dengan anjuran para ahli bahasa, rumusan dasar negara dinamakan
Pancasila.
Berikut usulan dasar negara dari Ir. Soekarno:
Kebangsaan Indonesia
4
International atau Perikemanusiaan
Mufakat atau Demokrasi
Kesejahteraan Sosial
Ketuhanan yang Maha Esa
Tentunya usulan mereka tidaklah serta merta begitu saja diterima oleh para
peserta sidang. Terdapat perbedaan pandangan antara beberapa pihak. Perbedaan
pendapat tidak hanya dalam hal dasar negara melainkan juga dalam hal bentuk negara
dan hal-hal krusial lainnya.
BPUPKI lalu membentuk Panitia Sembilan untuk merumuskan lebih rinci
tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara. Tokoh tokoh Panitia Sembilan itu
adalah:
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Mohammad Hatta
3. Mr. A. A. Maramis
4. Mr. Muhammad Yamin
5. Achmad Soebardjo
6. Abikoesno Tjokrosoejoso
7. Abdul Kahar Muzakkar
8 H. Agus Salim
9. K.H Abdul Wahid Hasyim
Hasil pembahasan Panitia Sembilan tertuang dalam Piagam Jakarta, 22 Juni
1945 sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan.
Namun masih terjadi perdebatan, beberapa tokoh menyampaikan keberatan
terutama kewajiban melakukan syariat bagi pemeluk-pemeluknya.
Pasalnya, rakyat Indonesia tidak hanya berasal dari kalangan muslim. Hal itu
menjadi salah satu latar belakang perubahan sila pertama Pancasila menjadi
'Ketuhanan yang Maha Esa'.
Setelah melalui berbagai perdebatan pada rapat Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), pada tanggal 18 Agustus 1945, Moh. Hatta
membacakan rumusan akhir pembukaan UUD Negara.
5
Salah satunya perubahan kalimat pada dasar negara menjadi hanya “Negara
berdasarkan ke-Tuhanan Yang Maha Esa”. Perubahan ini dianggap sebagai rumusan
akhir dasar negara yang dikenal dengan nama Pancasila. Pancasila dinyatakan sah
sebagai dasar negara Indonesia dalam sidang BPUPKI.
Pancasila akhirnya baru benar-benar disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945
atau sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh PPKI. Pancasila yang
disahkan pada hari tersebut lah yang isinya kita kenal sekarang yaitu dengan
direvisinya sila pertama menjadi ‘Ketuhanan yang Maha Esa’ oleh sebab satu dan lain
hal.
Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945 oleh PPKI
pada sidang pengesahan UUD 1945. Dalam sidang tersebut, PPKI mengesahkan UUD
1945 yang di mana terdapat rumusan Pancasila sebagai dasar negara pada alinea
keempat pembukaan UUD 1945.
Berikut bunyi Pancasila sebagaimana disahkan dalam konstitusi:
Ketuhanan yang Maha Esa
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dasar negara merupakan komponen penting bagi suatu negara. Dasar negara
umumnya tercantum di dalam konstitusi. Dasar negara akan dijadikan pedoman
pemerintahan dalam suatu negara untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab. Bagi
masyarakat suatu negara dasar negara dijadikan sebagai pandangan hidup atau
pedoman yang sesuai dengan kepribadian bangsa tersebut.2
D. Sidang-sidang dalam Sejarah PPKI
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia berhasil dilaksanakan, hal yang
harus dilakukan selanjutnya oleh Indonesia adalah memindahkan kekuasaan dari
Jepang ke Indonesia dan membentuk pemerintahan.
Saat kita membicarakan soal sejarah PPKI maka tidak lepas dari pelaksanaan
sidang yang dilakukan pergerakan ini demi mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Berikut ini sidang-sidang yang dilakukan oleh PPKI:
Sidang ke-1 PPKI
2
Thaib, Hukum Konstitusi,(Jakarta : Grafiti,2010),hlm 78.

6
PPKI mengadakan rapat di Pejambon pada tanggal 18 Agustus 1945. Sebelum
rapat dimulai, Soekarno dan Moh. Hatta meminta KH Wahid Hasyim, Mr. Kasman
Singodimedjo, Ki Bagus hadikusumo dan Mr. Teuku Muhammad Hasan untuk
membahas rancangan Undang-undang Dasar yang sebelumnya telah dirancang oleh
Panitia Sembilan pada tanggal 22 Juni 1945.
Rancangan Undang-Undang yang ingin dibahas adalah kalimat ‘Ketuhanan
dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya’. Pembahasan tersebut
bertujuan supaya tidak ada polemik dalam kehidupan rakyat Indonesia, karena
Indonesia menganut beberapa agama, tidak hanya menganut agama Islam.
Pembahasan tersebut dipimpin oleh Moh. Hatta dan dilaksanakan selama 15
menit dari pembahasan tersebut telah disepakati untuk menghilangkan kalimat
‘Dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya’. Pada
sidang pertama PPKI, yang dilaksanakan 18 Agustus 1945, menghasilkan beberapa
keputusan yaitu:
a. Mengesahkan UUD 1945
Pada sidang pertama PPKI, UUD 1945 disahkan menjadi konstitusi negara.
selain mengesahkan UUD 1945, PPKI juga melakukan revisi Piagam Jakarta atau
Jakarta Charter.
b. Menetapkan Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden
Memilih dan menetapkan Ir. Soekarno sebagai presiden dan Moh. Hatta
sebagai wakil presiden. Pada saat itu juga Indonesia memilih untuk menganut sistem
pemerintahan Presidensial.
c. Membentuk Komite Nasional
PPKI membentuk komite nasional yang bertujuan untuk membantu tugas-
tugas presiden sebelum dibentuknya perwakilan rakyat.
Sidang Ke-2 PPKI
Setelah itu, pada hari keesokannya, 19 Agustus 1945, PPKI mengadakan
sidang kedua yang menghasilkan:
Membentuk pemerintah daerah
Membentuk komite nasional daerah
Membentuk 12 kementrian
Membentuk 4 menteri negara
Membentuk tentara rakyat Indonesia

7
Pada tanggal 22 agustus 1945, PPKI mengadakan sidang ketiga yang
menghasilkan keputusan-keputusan seperti:
Menetapkan komite nasional Indonesia pusat atau KNIP
Membentuk Partai Nasional Indonesia atau PNI
Membentuk Badan Keamanan Rakyat atau BPR3
E. Tokoh-tokoh Nasional yang berperan dalam pembentukan NKRI
1. Ir.Soekarno
Pada tanggal 17Agustus 1945, beliau memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Setelah kemerdekaan, Soekarno menjabat sebagai
presiden Republik Indonesia yang pertama.
2. Drs. Mohammad Hatta
Pada tanggal 17Agustus 1945 beliau mendampingi Ir.Soekarno
membacakan teks proklamasi.Mohammad Hatta juga dikenal sebagai Bapak
Koperasi Indonesia.
3. Ahmad Soebardjo
Ahmad Soebardjo terkenal sebagai konseptor dalam penulisan naskah
teks proklamasi dan pembukaan UUD1945. Beliaulah yang menjamin
Ir.Soekarno dan Mohammad Hatta dengan nyawanya ketika peristiwa
Rengasdengklok.
4. Sukarni Kartodiwirjo
Sukarni berperan penting karena yang mendesak melakukan
proklamasi pada 17 Agustus 1945. Ia juga yang mengusulkan agar naskah
proklamasi dituliskan atas nama bangsa Indonesia dan ditandatangani oleh
Soekarno dan Hatta.
5. Sayuti Melik
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Sayuti Melik berperan mengetik
naskah proklamasi yang telah ditulis oleh Soekarno dan Hatta. Pahlawan
kemerdekaan ini juga mengusulkan agar naskah proklamasi ditandatangani
oleh Soekarno dan Hatta.
6. Raden Ajeng Kartini
Pahlawan kemerdekaan ini dikenal karena memperjuangkan kesetaraan
wanita Indonesia. Sejumlah pemikirannya yang progresif terangkum dalam
buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" yang terbit tahun 1922.
3
Radjab, Hukum Tata Negara,(Jakarta : Rineka Cipta, 2006),hlm 125.

8
7. Fatmawati
Fatmawati adalah istri pertama Soekarno yang merupakan ibu dari
lima anaknya. Ia sangat mendukung perjuangan Soekarno dengan menjahit
bendera merah putih yang pertama kali dikibarkan di Indonesia.
8. Dr. Soetomo
Pada tahun 1908, Soetomo bersama dengan para pemuda Indonesia
lainnya mendirikan Budi Utomo. Tujuan utamanya adalah memajukan
pendidikan dan kebudayaan serta memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
9. Dewi Sartika
Dewi Sartika merupakan pejuang pendidikan Indonesia yang
mendirikan sekolah untuk perempuan pada 1904. Keberhasilan itu
menginspirasi gerakan mendirikan sekolah serupa di berbagai daerah.
10. Ki Hajar Dewantara
Pahlawan kemerdekaan Indonesia yang tak boleh dilupakan adalah Ki
Hajar Dewantara. Perjuangannya melalui pendidikan dengan
mendirikanTaman Siswa tahun 1912 terasa dampaknya hingga sekarang.
Taman Siswa menjadi Sekolah pertama di Indonesia yang menggunakan
bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan yang tidak memungut biaya
sekolah.
F. Wilayah Indonesia
Ketika baru merdeka, Indonesia belum memiliki wilayah yang tetap pada
saat itu. Wilayah Indonesia baru terbagi setelah dua hari Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan. Pembagian wilayah tersebut dilakukan pada
tanggal 19 Agustus 1945. Pada awal baru merdeka Indonesia hanya menetapkan
delapan provinsi diantaranya:
1) Sumatera dengan gubernur Mr. teuku Muhammad Hasan
2) Jawa Barat dengan gubernur Mas Sutardjo Kertohadikusumo
3) Jawa Tengah dengan gubernur Rp Soeroso
4) Jawa Timur dengan gubernur RMT Ario Soerjo
5) Sunda Kecil dengan gubernur I Goesti Ketoet Poedja
6) Maluku dengan gubernur Mr. Johannes Latuharhary
7) Sulawesi dengan gubernur GSSJ Ratulangi
8) Borneo dengan gubernur Pangeran Muhammad Noor.

9
Penetapan wilayah ini dilakukan untuk mempersiapkan dan memperjelas
daerah mana saja yang menjadi wilayah Indonesia.

BAB III

10
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Pagi hari di kediaman Soekarno, Jln.
Pegangsaan Timur No. 56 teks proklamasi dibacakan tepatnya pada pukul 10:00 Wib,
dan dikibarkan Bendera Merah Putih yang dijahit oleh Istri Soekarno, Fatmawati.
Peristiwa tersebut disambut gembira oleh oleh seluruh rakyat Indonesia, yang
menyatakan bahwa sanya rakyat Indonesia sudah merdeka.
Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengambil keputusan, mengesahkan
UUD 1945 dan terbentuknya NKRI( Negara Kesatuan Negara Indonesia) serta
terpilihnya Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden
Republik Indonesia, dan lahirnya Pancasila sebagai Dasar negara yang akan dijadikan
pedoman pemerintahan dalam suatu negara untuk menjalankan tugas dan tanggung
jawab. Serta Wilayah Indonesia baru terbagi setelah dua hari Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan. Pembagian wilayah tersebut dilakukan pada
tanggal 19 Agustus 1945. Pada awal baru merdeka Indonesia hanya menetapkan baru
delapan provinsi.
B. Saran
Saya sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saya sangat mengharap kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca, dan pendengar, agar saya dapat memperbaiki pembuatan makalah saya di
waktu yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

11
Alhakim, Suparlan, dkk, 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Lubis, Maulana arafat, 2018. Pembelajaran PPKN. Yogyakarta : Samudra Biru.
Al Hakim Suparlan , Nur Wahyu Rochmadi, dkk.2009. Pendidikan Kewarganegaraan.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Saputra, Y. 2018. Sejarah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Sebagai Konstitusi di Indonesia.
Ichsani, I. 2020. Islam dan Kebangsaan: Pergumulan dalam BPUPKI, PPKI dan Piagam
Jakarta.
Pardi, I. Wayan, 2019. Kembali Kepada Undang-undang Dasar 1945: Diskursus Pembukaan
UUD 1945 Dalam Perspektif Sejarah.

12

Anda mungkin juga menyukai