Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“PANCASILLA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA


INDONESIA”

Disusun oleh :
Muhammad Rayhan Rizqi Fahmi (190442160004)

Politeknik LP3I Jakarta Kampus Cileungsi


19IK08R
i
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera bagi kita semua. Puji syukur atas karunia Tuhan Yang
Maha Esa, yang mana berkat tuntunan dan kemudahan dari-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Pancasilla dalam
kajian sejarah bangsa Indonesia” ini tanpa halangan yang berarti.
Penyusunan makalah ini didasarkan atas pemenuhan tanggung jawab
tugas dan ditujukan sebagai sarana penampung informasi berdasarkan
judul yang kami tinjau secara lugas.
Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam mendorong dan membantu penulis
dalam menyusun makalah, khususnya kepada:
1. Dosen mata kuliah PKN, Heris Kurniawan, S.Pd., M.E.
2. Keluarga dan teman teman penulis.
Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah berperan dalam proses pembuatan makalah ini.
Terlepas dari hal tersebut, kami menyadari bahwa makalah ini masih
memiliki kekurangan dari berbagai segi. Kritik dan saran akan sangat
kami perlukan agar makalah ini dapat disempurnakan.
Akhir kata penulis berharap semoga mugas makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua.

Bogor,08 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH................................................................................................ 1
1.3. TUJUAN PENULISAN ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................... 2
2.1. Zaman Sebelum Proklamasi............................................................................................ 2
Mr. Muh Yamin (29 Mei 1945) .................................................................................................. 2
Prof. Dr. Soepomo .................................................................................................................... 2
Ir. Soekarno (1 Juni 1945) ......................................................................................................... 3
2.2. PANCASILA ERA KEMERDEKAAN ........................................................................... 3
Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1950................................................... 4
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 5
KESIMPULAN ........................................................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 5

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama dengan bangsa Indonesia
sejak dahulu. Sejarah merupakan deretan peristiwa yang saling berhubungan. Peristiwa-peristiwa
masa lampau yang berhubungan dengan kejadian masa sekarang dan semuanya bermuara pada masa
yang akan datang. Hal ini berarti bahwa semua aktivitas manusia pada masa lampau berkaitan dengan
kehidupan masa sekarang untuk mewujudkan masa depan yang berbeda dengan masa yang
sebelumnya

Dasar Negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan
kekuatan kepada berdirinya sebuah Negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu
landasan atau pijakan yaitu pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar Negara, merupakan
sumber kaidah hukum yang mengatur Negara Republik Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh
unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah, dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya merupakan
dasar pijakan penyelenggaraan Negara dan seluruh kehidupan Negara Replubik Indonesia.

Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai arti yaitu mengatur penyelenggaraan pemerintahan.
Konsekuensinya adalah Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum. Hal ini
menempatkan pancasila sebagai dasar Negara yang berarti melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam
semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, sudah seharusnya semua
peraturan perundang-undangan di Negara Republik Indonesia bersumber pada Pancasila.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah pada makalah ditunjukan untuk merumuskan permasalahan yang akan dibahas
pada pembahasan dalam makalah. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ,
sebagai berikut :

1) Pancasila Pada Era Pra Kemerdekaan


2) Pancasila Pada Era Kemerdekaan

1.3. TUJUAN PENULISAN


Tujuan penulisan dalam makalah ditunjukan untuk mencari tujuan dari dibahasnya pembahasan atas
rumusan masalah dalam makalah. Adapun tujuan penulisan makalah, sebagai berikut:

1) Menjelaskan pancasila pada era pra- kemerdekaan


2) Menjelaskan pancasila pada era kemerdekaan

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Zaman Sebelum Proklamasi
Pada tanggal 29 Mei 1945 dibentuk Suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) atau Dokuriti Zyunbi Tioosakai.

Pada hari itu juga di umumkan nama-nama Ketua, Wakil ketua serta para anggota sebagai berikut :

Ketua (Kaicoo) : Dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat

Ketua Muda : Itibangase ( Seorang anggota luar biasa)

(Fuku Kaicoo Tokubetsu Iin )

Ketua Muda : R.P. Soeroso ( merangkap kepala)

(Fuku Kaicoo atau Zimukyoku Kucoo ).

Nama para anggota Iin menurut nomor tempat duduknya dalam sidang adalah sebagai berikut :
• Ir. Soekarno
• Mr. Muh Yamin
• Dr. R. Kusuma Atmaja
• R. AbdulrahimPratalykrama
• R. Aris
• K. H. Dewantara dan masih banyak lagi yang lainnya

Sidang BPUPKI Pertama dilakukan untuk menentukan dasar Negara Indonesia. Sidang berlangsung
selama empat hari, berturut-turut yang tampil untuk berpidato menyampaikan usulannya adalah
sebagai berikut:

Mr. Muh Yamin (29 Mei 1945)


Dalam pidatonya 29 Mei 1945 Muh. Yamin mengusulkan calon rumusan dasar negara Indonesia
sebagai berikut :

1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan,
3. Peri Ketuhanan,
4. Peri Kerakyatan (A. Permusyawaratan, B. Perwakilan, C. Kebijaksanaan )
5. Kesejahteraan Rakyat (Keadilan Sosial).
6. Prof.Dr. Soepomo (31 Mei 1945)

Prof. Dr. Soepomo


Mengemukakan teori-teori sbb:

1. Teori negara perseorangan (individualis).


2. Paham negara kelas (Class Theory)
3. Paham negara Integralistik, yang diajarkan oleh Spinoza, adam muler Hegel (abad 18 dan
19).

2
Selanjutnya dalam kaitannya dengan dasar filsafat negara Indonesia Soepomo mengusulkan hal-hal
mengenai: kesatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin, musyawarah, keadilan rakyat.

Ir. Soekarno (1 Juni 1945)


Usulan dasar negara dalam sidang BPUPKI Pertama berikutnya adalah pidato dari Ir. Soekarno yang
disampaikan lisan tanpa teks, Beliau mengusulkan dasar negara yang terdiri atas lima prinsip yang
rumusannya adalah sbb :

1. Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)


2. Internasionalisme (peri Kemanusiaan)
3. Mufakat (Demokrasi)
4. Kesejahteraan social
5. Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan Yang Berkebudayaan)

Beliau juga mengusulkan bahwa pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup
bangsa Indonesia.Soekarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut:

Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan,


lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang
teman kita ahli bahasa – namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar
itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.

Oleh karena itu, ditetapkan pada tanggal 1 Juni 1945 ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila.

2.2. PANCASILA ERA KEMERDEKAAN


Era kemerdekaan dimulai dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Secara ilmiah proklamasi kemerdekaan dapat mengandung pengertian sebagai berikut:

1. Dari sudut ilmu hukum proklamasi merupakan saat tidak berlakunya tertib hukum kolonial,
dan saat mulai berlakunya tertib hukum nasional.
2. Secara politis ideologi proklamasi mengandung arti bahwa bangsa Indonesia terbatas nasib
sendiri dalam suatu Negara proklamasi republik Indonesia. Kemudian tanggal 18 Agustus
pada rapat PPKI, ditetapkan UUD 1945 dan Presiden serta Wakilnya. Sesudah itu dimulailah
pergolakan politik dalam negeri seperti berikut ini:
3. Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)
Sebagai hasil dari konferensi meja bundar (KMB) maka ditanda tangani suatu persetujuan
(mantel resolusi) Oleh Ratu Belanda Yuliana dan wakil pemerintah RI di Kota Den Hag pada
tanggal 27 Desember 1949, maka berlaku pulalah secara otomatis anak-anak persetujuan hasil
KMB lainnya dengan konstitusi RIS, antara lain :
4. Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (federalis) yaitu 16 Negara pasal (1 dan 2)
5. Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintah berdasarkan asas demokrasi liberal dimana
mentri-mentri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah terhadap parlemen
(pasal 118 ayat 2)
6. Mukadiamah RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa dan semangat maupun isi pembukaan
UUD 1945, proklamasi kemerdekaan sebagai naskah Proklamasi yang terinci.

3
7. Sebelum persetujuan KMB, bangsa Indonesia telah memiliki kedaulatan, oleh karena itu
persetujuan 27 Desember 1949 tersebut bukannya penyerahan kedaulatan melainkan
“pemulihan kedaulatan” atau “pengakuan kedaulatan”

Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1950


Berdirinya negara RIS dalam Sejarah ketatanegaraan Indonesia adalah sebagai suatu taktik secara
politis untuk tetap konsisten terhadap deklarasi Proklamasi yang terkandung dalam pembukaan UUD
1945 taitu negara persatuan dan kesatuan sebagaimana termuat dalam alinea IV, bahwa pemerintah
negara…….” yang melindungi segenap bangsa Indoneia dan seluruh tumpah darah negara Indonesia
…..” yang berdasarkan kepada UUD 1945 dan Pancasila. Maka terjadilah gerakan unitaristis secara
spontan dan rakyat untuk membentuk negara kesatuan yaitu menggabungkan diri dengan Negara
Proklamasi RI yang berpusat di Yogyakarta, walaupun pada saat itu Negara RI yang berpusat di
Yogyakarta itu hanya berstatus sebagai negara bagian RIS saja.

Pada suatu ketika negara bagian dalam RIS tinggalah 3 buah negara bagian saja yaitu :

1. Negara Bagian RI Proklamasi


2. Negara Indonesia Timur (NIT)
3. Negara Sumatera Timur (NST)

Akhirnya berdasarkan persetujuan RIS dengan negara RI tanggal 19 Mei 1950, maka seluruh negara
bersatu dalam negara kesatuan, dengan Konstitusi Sementara yang berlaku sejak 17 Agustus 1950.

Walaupun UUDS 1950 telah merupakan tonggak untuk menuju cita-cita Proklamasi, Pancasila dan
UUD 1945, namun kenyataannya masih berorientasi kepada Pemerintah yang berasas Demokrasi
Liberal sehingga isi maupun jiwanya merupakan penyimpangan terhadap Pancasila. Hal ini
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Sistem multi partai dan kabinet Parlementer berakibat silih bergantinya kabinet yang rata-rata
hanya berumur 6 atau 8 tahun. Hal ini berakibat tidak mempunyai Pemerintah yang menyusun
program serta tidak mampu menyalurkan dinamika Masyarakat ke arah pembangunan, bahkan
menimbulkan pertentangan – pertentangan, gangguan – gangguan keamanan serta
penyelewengan – penyelewengan dalam masyarakat.
2. Secara Ideologis Mukadimah Konstitusi Sementara 1950, tidak berhasil mendekati perumusan
otentik Pembukaan UUD 1945, yang dikenal sebagai Declaration of Independence bangsa
Indonesia. Demikian pula perumusan Pancasila dasar negara juga terjadi penyimpangan.
Namun bagaimanapun juga RIS yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dari negara
Republik Indonesia Serikat.

Pada akhir era ini, terjadi pergolakan politik yang tidak berujung. Hal inilah yang mendorong
Presiden Soekarno megeluarkan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959.

4
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama dengan bangsa Indonesia
sejak dahulu. Sejarah merupakan deretan peristiwa yang saling berhubungan. Peristiwa-peristiwa
masa lampau yang berhubungan dengan kejadian masa sekarang dan semuanya bermuara pada masa
yang akan datang. Hal ini berarti bahwa semua aktivitas manusia pada masa lampau berkaitan dengan
kehidupan masa sekarang untuk mewujudkan masa depan yang berbeda dengan masa yang
sebelumnya. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia berlalu dengan melewati suatu proses waktu yang
sangat panjang. Dalam proses waktu yang panjang itu dapat dicatat kejadian-kejadian penting yang
merupakan tonggak sejarah perjuangan.

Dan Dasar Negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan
kekuatan kepada berdirinya sebuah Negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu
landasan atau pijakan yaitu pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar Negara, merupakan
sumber kaidah hukum yang mengatur Negara Replubik Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh
unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah, dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah
yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan Negara dan seluruh kehidupan Negara Replubik
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Kaelan, Prof.Dr., 2014, Pendidikan Pancasila, Paradigma, 2014, Pendidikan Pancasila, Paradigma,
Yogyakarta.

1878, Pancasila ditinjau dari segi historis,yudiris constitutional dan filosofis, Malang

http///www.google.com
http://kuliahkumanajemenpendidikan.wordpress.com

http//Birokrasi.kompasiana.com

https//www.slideshare.net/DWIAYU2/sejarah-pancasila

https://prezi.com/nw7zmgu02ghp/pancasila-dalam-kajian-sejarah-bangsa-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai