Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PANCASILA

JUSTIFIKASI HISTORIS

Dosen Pengampu : Netty Thamaria Pakpahan, MH.


Disusun Oleh:
Kelompok 3 / 1A

1. Dwi Yunita Rizki Fajarsari (P24840119021)


2. Miranda Oktaviani (P24840119047)
3. Muhammad Jaelani Andika P (P24840119050)
4. Ratna Nofitasari (P24840119064)
5. Sabrina Azra Nuryadin (P24840119069)
6. Salsabila Wassifatul H (P24840119071)
7. Shofiyyah Riza Kurniawati (P24840119077)
8. Siti Nurhasanah (P24840119081)
9. Tiara Zahrani Irawan (P24840119085)
10. Yopi Septianingrum (P24840119096)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II


DIPLOMA III FARMASI
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Penulis mengucapkan syukur kepada
Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah
berjudul “Justifikasi Historis” yang disusun sebagai tugas mata kuliah Farmasetika Dasar,
jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II.
Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pengerjaan hingga penyelesaian makalah ini, terutama Ibu Netty Thamaria Pakpahan, MH.
selaku dosen pengampu mata kuliah Pancasila.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan serta
menjadi inspirasi bagi setiap mahasiswa yang akan melakukan pembelajaran terkait dengan
tema pembelajaran makalah ini.

Jakarta, 14 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. .i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................1
1.3. Tujuan...............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Landasan Historis..............................................................................................................2
2.2. Pengertian Pancasila Secara Historis.................................................................................2
2.3. Penerapan Nilai Historis Pancasila dalam Kehidupan Sehari - Hari..................................4

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan.......................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pancasila telah menjadi kesepakatan bangsa Indonesia sejak berdirinya Negara


(Proklamasi) Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945. Dengan demikian, siapa pun yang
menjadi warga Indonesia hendaknya menghargai dan menghormati kesepakatan yang telah
dibangun oleh para pendiri negara (founding fathers) dengan terus berupaya untuk
menggali, menghayati, dan mengamalkannya baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pancasila yang sila-silanya diamanatkan dalam pembukuan Undang – Undang Dasar


1945 telah menjadi kesepakatan nasional sejak ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945 dan
akan terus berlanjut. Kesepakatan tersebut merupakan perjanjian luhur atau kontrak sosial
bangsa yang mengikuti warga negaranya untuk dipatuhi dan dilaksanakan dengan
semestinya.

Untuk membuktikan bahwa pancasila merupakan hasil kesepakatan bangsa Indonesia


dengan legalitas yang kuat, sekiranya perlu dilengkapi dengan justifikasi yuridis, teoritis –
filsafati, dan sosiologis – historis.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian Pancasila dari segi historis?

2. Bagaimana landasan historisnya?

3. Apa saja nilai - nilai Pancasila dari segi historis yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari - hari?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui pengertian Pancasila dari segi historis.

2. Mengetahui landasan historis Pancasila.

3. Mengetahui nilai - nilai Pancasila yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari - hari.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Landasan Historis

Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang mulai jaman kerajaan Kutai,
Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya penjajah. Bangsa Indonesia berjuang untuk
menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang merdeka dan memiliki suatu prinsip yang
tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat hidup, di dalamnya tersimpul ciri khas, sifat
karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain. Oleh para pendiri bangsa kita (the
founding father) dirumuskan secara sederhana namun mendalam yang meliputi lima
prinsip (sila) dan diberi nama Pancasila.

Dalam era reformasi bangsa Indonesia harus memiliki visi dan pandangan hidup
yang kuat (nasionalisme) agar tidak terombang-ambing di tengah masyarakat internasional.
Hal ini dapat terlaksana dengan kesadaran berbangsa yang berakar pada sejarah bangsa.

Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum
dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara obyektif historis telah
dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Sehingga asal nilai - nilai Pancasila tersebut tidak
lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri, atau bangsa Indonesia sebagai kausa materialis
Pancasila.

2.2. Pengertian Pancasila Secara Historis

Sidang BPUPKI pertama membahas tentang dasar negara yang akan diterapkan.
Dalam sidang tersebut muncul tiga pembicara yaitu M. Yamin, Soepomo dan Ir.Soekarno
yang mengusulkan nama dasar negara Indonesia disebut Pancasila. Tanggal 18 Agustus
1945 disahkan UUD 1945 termasuk Pembukaannya yang didalamnya termuat isi rumusan
lima prinsip sebagai dasar negara. Walaupun dalam Pembukaan UUD 1945 tidak termuat
istilah/kata Pancasila, namun yang dimaksudkan dasar negara Indonesia adalah disebut
dengan Pancasila. Hal ini didasarkan atas interpretasi historis terutama dalam rangka
pembentukan rumusan dasar negara yang secara spontan diterima oleh peserta sidang
BPUPKI secara bulat. Secara historis proses perumusan Pancasila adalah :

A. Mr. Muhammad Yamin

Pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945, M. Yamin berpidato mengusulkan lima asas
dasar negara sebagai berikut :

1. Peri Kebangsaa

2. Peri Kemanusiaan
2
3. Peri Ketuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan Rakyat

Setelah berpidato beliau juga menyampaikan usul secara tertulis mengenai rancangan
UUD RI yang di dalamnya tercantum rumusan lima asas dasar negara sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kebangsaan persatuan Indonesia

3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

B. Mr. Soepomo

Pada sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945 Soepomo mengusulkan lima dasar negara
sebagai berikut :

1. Persatuan

2. Kekeluargaan

3. Keseimbangan lahir dan bathin

4. Musyawarah

5. Keadilan rakyat

C. Ir. Soekarno

Pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan dasar negara yang
disebut dengan nama Pancasila secara lisan/tanpa teks sebagai berikut :

1. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan

3. Mufakat atau Demokrasi

4. Kesejahteraan Sosial

3
5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Selanjutnya beliau mengusulkan kelima sila dapat diperas menjadi Tri Sila yaitu Sosio
Nasional (Nasionalisme dan Internasionalisme), Sosio Demokrasi (Demokrasi dengan
Kesejahteraan Rakyat), Ketuhanan yang Maha Esa. Adapun Tri Sila masih diperas lagi
menjadi Eka Sila yang intinya adalah “gotong royong”.

2.3. Penerapan Nilai Historis Pancasila dalam Kehidupan Sehari - Hari

Menurut Ir. Soekarno, Pancasila digali dari bumi Indonesia sendiri dan
dikristalisasikan dari nilai – nilai yang berkembang dalam kehidupan rakyat Indonesia
yang beraneka ragam. Nilai – nilai tersebut dapat diamati pada kelompok masyarakat yang
tersebar di seluruh Indonesia yang dalam implementasinya sangat disesuaikan dengan
kultur masyarakat yang bersangkutan. Dengan demikian, tampak jelas bahwa sesunggunya
Republik Indonesia. Beberapa contoh nilai – nilai Pancasila yang telah berkembang di
dalam kehidupan masyarakat antara lain:

1. Jawa (Konsep Humanitas yang Sudah Menjiwai Bangsa Indonesia).

 Tepo seliro (tenggang rasa).

 Sepi ing pamrihrame ing gawe (mau bekerja keras tanpa pamrih).

 Gotong royong (berat ringan ditanggung bersama).

2. Minangkabau (Konsep Sovereinitas (Kedaulatan), Konsep Religionitas, Konsep


Humanitas)

 Bulat air oleh pembulu, bulat kata oleh mufakat.

 Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.

 Penghulu beraja ke mufakat, mufakat beraja pada kebenaran.

3. Minahasa (Konsep Religiositas)

 Pangilikenta waja si empung si Rumer reindeng rojor (Sekalian kita maklum bahwa
yang memberikan rahmat, yakni tuhan yang maha esa).

 Tia kaliuran si masena impalampangan (jangan lupa kepada “Dia” yang me,berikan
terang).

4. Batak (Konsep Persatuan)

4
 Sai masia minaminaan songon lampak ni pisang, masitungkol tungkolan songon
suhat dirobean. (Biarlah kita bersatu seperti batang pisang dan mengukung seperti
pohon talas di kebun)

5. Maluku (Konsep Humanitas dan Persatuan)

 Kaulete mulowang lalang walidase nausavo sotoneisa etolomania kukuramese


upasasi netane kwelenetane ainetane (mari kita bersatu baik di laut maupun di darat
untuk menetang kezaliman)

6. Bolaang Mongondow (Konsep Nasionalitas / Persatuan)

 Na’ buah pinayang (tetap bersatu dan rukun)

5
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bangsa Indonesia tidak perlu lagi meragukan
kebenaran Pancasila baik secara dasar negara, ideologi nasional, maupun sebagai
pandangan hidup bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal
ini terbukti setelah kita melakukan analisis dari sudut justifikasi yuridis, filsafati – teoritis,
dan sosiologis – historis. Dengan demikian, semakin jelas bahwa Pancasila merupakan
kesepakatan bangsa, suatu perjanjian luhur yang memiliki legalitas, kebenaran, dan
merupakan living reality yang selama itu telah ditetapkan dalam kehidupan sehari – hari.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://kulpulan-materi.blogspot.com/2012/02/pancasila-sebagai-kesepakatan-bangsa.html

http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/landasan-historis-kultural-yuridis-dan.html

Anda mungkin juga menyukai