Jawab
28 : Sedian Gel
A1 : Menunjukan kekuatan obat yang pertama
2 Scabimite
DKL 94278015229A1
D : Nama Dagang
K : Golongan Obat Keras
L : Obat Jadi Poduksi Lokal
4 : Obat terdaftar tahun 1994
278 : Obat tersebut adalah urutan yang ke 278 yang terdaftar
di Indonesia
152 : Obat jadi yang ke 152 yang di setujui dari publik obat tersebut
29 : Sedian Krim
A1 : Menunjukan kekuatan obat yang pertama
3 Vitaquin
DKL 8328600929A1
D : Nama Dagang
K : Golongan Obat Keras
L : Obat Jadi Poduksi Lokal
83 : Obat terdaftar tahun 1983
286 : Obat tersebut adalah urutan yang ke 286 yang terdaftar
di Indonesia
009 : Obat jadi yang ke 009 yang di setujui dari publik obat tersebut
29 : Sedian Krim
A1 : Menunjukan kekuatan obat yang pertama
3 Kloderma
DKL 8928601829A1
D : Nama Dagang
K : Golongan Obat Keras
L : Obat Jadi Poduksi Lokal
89 : Obat terdaftar tahun 1989
286 : Obat tersebut adalah urutan yang ke 286 yang terdaftar
di Indonesia
018 : Obat jadi yang ke 018 yang di setujui dari publik obat tersebut
29 : Sedian Krim
A1 : Menunjukan kekuatan obat yang pertama
4 Inerson
DKL 8817605230A1
D : Nama Dagang
K : Golongan Obat Keras
L : Obat Jadi Poduksi Lokal
88 : Obat terdaftar tahun 1988
176 : Obat tersebut adalah urutan yang ke 176 yang terdaftar
di Indonesia
052 : Obat jadi yang ke 052 yang di setujui dari publik obat tersebut
30 : Sedian Salep
A1 : Menunjukan kekuatan obat yang pertama
5 Bioplacenton
DKL 7211638828A1
D : Nama Dagang
K : Golongan Obat Keras
L : Obat Jadi Poduksi Lokal
72 : Obat terdaftar tahun 1993
116 : Obat tersebut adalah urutan yang ke 116 yang terdaftar
di Indonesia
388 : Obat jadi yang ke 388 yang di setujui dari publik obat tersebut
28 : Sedian Gel
A1 : Menunjukan kekuatan obat yang pertama
6 Zoralin Kriem
DTL 9014803729A1
D : Nama Dagang
T : Golongan Obat Bebas Terbatas
L : Obat Jadi Poduksi Lokal
90 : Obat terdaftar tahun 1990
148 : Obat tersebut adalah urutan yang ke 148 yang terdaftar
di Indonesia
037 : Obat jadi yang ke 037 yang di setujui dari publik obat tersebut
29 : Sedian Krim
A1 : Menunjukan kekuatan obat yang pertama
7 Daktarin
DTL 1124401729A1
D : Nama Dagang
T : Golongan Obat Bebas Terbatas
L : Obat Jadi Poduksi Lokal
11 : Obat terdaftar tahun 2011
244 : Obat tersebut adalah urutan yang ke 244 yang terdaftar
di Indonesia
017 : Obat jadi yang ke 017 yang di setujui dari publik obat tersebut
29 : Sedian Krim
A1 : Menunjukan kekuatan obat yang pertama
8 Thombopob gel
DTL 0526110928A1
D : Nama Dagang
T : Golongan Obat Bebas Terbatas
L : Obat Jadi Poduksi Lokal
05 : Obat terdaftar tahun 2005
261 : Obat tersebut adalah urutan yang ke 261 yang terdaftar
di Indonesia
109 : Obat jadi yang ke 109 yang di setujui dari publik obat tersebut
28 : Sedian Gel
A1 : Menunjukan kekuatan obat yang pertama
9 Kalpanak Krim
DTL 9711628129A1
D : Nama Dagang
T : Golongan Obat Bebas Terbatas
L : Obat Jadi Poduksi Lokal
79 : Obat terdaftar tahun 1979
116 : Obat tersebut adalah urutan yang ke 116 yang terdaftar
di Indonesia
281 : Obat jadi yang ke 281 yang di setujui dari publik obat tersebut
29 : Sedian Krim
A1 : Menunjukan kekuatan obat yang pertama
10 Solinfec
DTL 0009211629A1
D : Nama Dagang
T : Golongan Obat Bebas Terbatas
L : Obat Jadi Poduksi Lokal
00 : Obat terdaftar tahun 2000
092 : Obat tersebut adalah urutan yang ke 092 yang terdaftar
di Indonesia
116 : Obat jadi yang ke 116 yang di setujui dari publik obat tersebut
29 : Sedian Krim
A1 : Menunjukan kekuatan obat yang pertama
Obat Bebas
Hot In Cream
POM QD 133711701
POM : Badan pengawas Obat dan makanan
QD : Obat Tradisional Quasi Lokal
13 : Tahun Pembuatan 2013
3 : IKOT
7 : Salep/Krim
11701 : Nomor urut
Arti nomor registrasi obat dan obat tradisional BPOM, akan membuat kita
mengetahui rincian apa saja yang dimiliki oleh obat tersebut. Tiap obat, makanan,
minuman, kosmetika resmi yang beredar di Indonesia memiliki nomor registrasi
yang unik.
• Digit ke-1
Digit ke-1 menunjukkan jenis atau kategori obat, yaitu:
D berarti Obat dengan merek dagang
G berarti obat dengan nama generik
• Digit ke-2
Digit ke-2 menunjukkan golongan obat, yaitu:
B berarti golongan obat bebas
T berarti golongan obat bebas terbatas
K berarti golongan obat keras
P berarti golongan obat Psikotropika
N berarti golongan obat Narkotika
• Digit ke-3
Digit ke-3 menunjukkan lokasi obat tersebut diproduksi atau tujuan diproduksinya
obat tersebut, yaitu:
L berarti obat tersebut diproduksi di dalam negeri atau yang diproduksi dengan
lisensi.
I berarti obat diproduksi di luar negeri atau obat impor.
X berarti obat yang dibuat dengan tujuan khusus atau program khusus, misalnya
obat-obat untuk program keluarga berencana.
• Digit ke-4 dan 5
Digit ke-4 dan 5 menunjukkan tahun persetujuan obat tersebut oleh BPOM.
Contohnya:
09 berarti obat tersebut telah disetujui pada periode tahun 2009
• Digit ke-9, 10, dan 11Digit ke-9, 10, dan 11 menunjukkan nomor urut obat
yang disetujui untuk masing-masing pabrik, dengan persyaratan nomor urut obat
harus lebih besar dari 100 dan lebih kecil dari 1000.
Digit ke-12 dan 13
Digit ke-12 dan 13 menunjukkan bentuk sediaan obat. Beberapa contoh sediaan
obat antara lain:
01 = Kapsul
23 = Powder/Serbuk Oral
43 = Injeksi
02 = Kapsul Lunak
24 = Bedak/Talk
44 = Injeksi Suspensi Kering
04 = Kaplet
28 = Gel
09 = Kaplet Salut Film
29 = Krim, Krim Steril
46 = Tetes Mata
10 = Tablet
30 = Salep
47 = Tetes Hidung
11 = Tablet Effervescent
31 = Salep Mata
48 = Tetes Telinga
12 = Tablet Hisap
32 = Emulsi
49 = Infus
14 = Tablet Lepas Terkontrol
33 = Suspensi
53 = Supositoria, Ovula
34 = Elixir
56 = Nasal Spray
15 = Tablet Salut Enterik
36 = Drops
58 = Rectal Tube
16 = Pil
37 = Sirup/Larutan
62 = Inhalasi
17 = Tablet Salut Selaput
38 = Suspensi Kering
63 = Tablet Kunyah
22 = Granul
41 = Lotion/Solutio
81 = Tablet Dispersi
• Digit ke-14
Digit ke-14 menunjukkan kekuatan sediaan obat, misalnya:
A menunjukkan kekuatan obat jadi yang pertama di setujui
B menunjukkan kekuatan obat jadi yang kedua di setujui
C menunjukkan kekuatan obat jadi yang ketiga di setujui, dst.
• Digit ke-15
Digit ke-15 menunjukkan kemasan berbeda untuk tiap nama, kekuatan, dan
bentuk sediaan obat (untuk satu nama, kekuatan, dan bentuk sediaan obat
diperkirakan tidak lebih dari 10 kemasan), misalnya:
menunjukkan kemasan utama
menunjukkan beda kemasan yang pertama
menunjukkan beda kemasan yang kedua, dan seterusnya